Laporan Praktikum Fitokimia Fraksinasi
Laporan Praktikum Fitokimia Fraksinasi
Laporan Praktikum Fitokimia Fraksinasi
Dosen pengampu :
Disusun ole :
1. Santika 20012029
1. TUJUAN
2. DASAR TEORI
Fraksinasi merupakan proses pemisahan antara zat cair denga zat
cair. Fraksinasi dilakukan secara bertingkat berdasarkan tingkat kepolaran,
yaitu daru non polar, semi polar dan polar. Senyawa yang memiliki sifat non
polar akan larut dalam pelarut non polar, yang semi polar akan larut dalam
pelarut semi polar dan yang bersifat polar akan larut dalam pelarut polar
(Harborne, 1987). Fraksinasi ini umumnya dilakukan dengan metode corong
pisah atau kromatografi kolom. Kromatografi kolom merupakan salah satu
metode pemurnian senyawa dengan menggunakan kolom (Trifani, 2012).
Corong pisah merupakan peralatan laboratorium yang digunakan untuk
memisahkan komponen-komponen dalam camuran antara dua fase pelarut
yang memiliki massa jenis berbda yang tidak bercampur (Haznawati, 2012).
Umumnya salah satu fase berupa larutan air dan yang lain berupa pelarut
organik lipofilik seperti eter, MTBE, diklormetana, kloroform atau etil
asetat. Kebanyakan pelarut organik berada diatas fase air kecuali pelarut
yang memiliki atom unsur halogen.
Sifat fase diam yang satu dengan yang lain berbeda karena
strukturnyam ukurannnya, kemurniannya, zat tambahan sebagai pengikat
dan lain – lain. Silika gel merupakan fase diam yang digunakan pada KLT.
Silika gel memiliki bervariasi ukuran dengan diameter 10-40µm dan luas
permukaan dengan ukuran 300-1000 m2/g. Bersifat higroskopis, pada
kelembaban relatif 45-75% dapat mengikat air 7-20%. Silika gel dengan
pengikat dan indikator flouresensi. Jenis silika gel ini memiliki bahan
tambahan zat berfluorensi yang bila diperiksa dibawah lampu UV a, panjang
atau pendek. Sebagai indikator digunakan timah kadmium sulfida atau
mangan timah silikat. Jenis ini disebut dengan silika gel GF atau silika gel
GF 254 (berfluorensasi pada panjang gelombang 25nm).
Alat
Beaker glass
Erlenmeyer
Corong pisah
Gelas ukur
Rotari evaporator
Bahan
4. CARA KERJA
1. Ekstrak kental dilarutkan dalam aquades sebanyak 300 ml hingga
larut.
2. Ditambahkan n-Heksan sebanyak 100 ml ke dalam corong pisah.
3. Campuran digojog selama 15 menit, biarkan hingga membentuk dua
lapisan terpisah yakni fraksi air dan fraksi n-Heksan.
4. Penambahan n-Heksan dan penggojogan diulangi sebanyak 3 kali.
5. Fraksi air kemudian ditambah dengan etil asetat dengan volume
yang sama banyak ke dalam corong pisah dan digojog selama 15
menit hingga membentuk dua lapisan.
6. Penambahan etil asetat dan penggojogan diulang sebanyak 3 kali.
7. Maka didapatlah tiga fraksi yaitu fraksi air, n-heksan dan etil asetat.
Masing-masing fraksi sealnjunya dipekatkan di atas water bath pada
suhu 100ºC.