LP - Ketidakberdayaan-1
LP - Ketidakberdayaan-1
LP - Ketidakberdayaan-1
“KETIDAKBERDAYAAN”
Disusun Oleh :
1
KETIDAKBERDAYAAN
A. Kasus
Ketidakberdayaan
a. Pengertian
hasil yang diharapkan atau tidak akan membawa perubahan hasil seperti
2
Persepsi individu bahwa tindakannya sendiri tidak akan
1. Ketidakberdayaan situasional
situasional.
b. Etiologi
1. Kemungkinan etiologi:
3
b) Kurangnya umpan balik positif.
a) Patofisiologis
nyeri.
depresi.
paliatif.
4
4) Berhubungan dengan karakteristik personal yang sangat
lembaga.
(helplessness).
(ketidaksetujuan).
terpenuhi.
menerus.
Maturasional:
C. Gejala
5
Memperlihatkan atau menutupi (marah, apatis) ekspresi
lain.
pelaksanaan peran.
dari pengasuh.
6
D. Faktor Predisposisi
a. Biologis
b. Psikologis
c. Sosiokultural
hambatan selain tidak mampu untuk berinteraksi dengan orang luar. Juga
d. Spiritual
ibadah sholat
E. Faktor Presipitasi
7
internal dimana pasienkurang dapat menerima perubahan fisik dan psikologis
perubahan fisik dan perannya. Sedangkan durasi stressor terjadi kurang lebih 6
bulan terakhir, dan waktu terjadinya dapat bersamaan, silih berganti atau
hampir bersamaan, dengan jumlah stressor lebih dari satu dan mempunyai
a. Biologis
kejang atau trauma kepala yang menimbulkan lesi pada lobus frontal,
gender
8
8) Adanya perubahan gaya berjalan, koordinasi dan keseimbangan
b. Psikologis
pekerjaan.
lain.
c. Sosial budaya
9
5) Adanya perubahan dari status kuratif menjadi status paliatif.
F. Pohon Masalah
Ketidakberdayaan
1. Masalah Keperawatan
a. Ketidakberdayaan
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakberdayaan :
10
I. Intervensi Keperawatan
11
5. Merasa tertekan (depresi) 7. Palpitasi penting
Objektif
8. Frekuensi pernapasan pandu
1. tidak berpartisipasi
9. Frekuensi nadi mengingat
dalam perawatan
2. pangasingan 10. Tekanan darah kembali
1.
11. Diaphoresis kenangan yang
yang
melibatkan
tingkat
pencapaian
tujuan
sederhana
sampai dengan
kompleks
berikan
kesempatan
12
kepada pasien
dan keluarga
terlibat dengan
dukungan
kelompok
ciptakan
lingkungan
yang
memudahkan
memperaktikk
an kebutuhan
spiritual.
Edukasi
anjurkan
mengungkapkan
perasaan terhadap
kondisi dengan
realistis
anjurkan
mempertahankan
hubungan (misal,
menyebutkan
13
dicintai)
anjurkan
mempertahankan
hubungan
terapeutik dengan
orang lain
latih menyusun
tujuan yang
sesuai dengan
harapan
latih cara
mengembangkan
spiritual diri
latih cara
mengenang dan
menikmati masa
lalu (misal,
prestasi dan
pengalaman)
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16