Kel 2 Proses Pembelajaran KB

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROSES PEMBELAJARAN KELOMPOK BERMAIN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pembelajaran Kelompok Bermain
Dosen Pengampu : Niknik Dewi Pramanik,M.Pd

Disusun Oleh

Kelompok 2 :

 Shabrina Hastin Iqlima 1881001


 Rika Wartika 1881002
 Euis Fitriyani 1881007
 Sayyidah Marwah Ridwan 1881008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYYAH
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji hanyalah milik Alloh swt., yang telah memberikan banyak nikmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Proses
Pembelajaran Kelompok Bermain” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka
menyelesaikan tugas mata kuliah Pembelajaran Kelompok Bermain yang diampu oleh Ibu
Niknik Dewi Pramanik,M.Pd.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan dan arahan. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semuanya pihak yang telah
membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mohon maaf bila ada penulisan kata atau tata bahasa yang masih salah dan kurang
berkenaan.
Saran, tanggapan dan kritik anda yang membangun, penulis sangat mengharapkan
guna menyempurnakan makalah ini.

Suryalaya, 08 Maret 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Pengertian Proses Pembelajaran Kelompok Bermain....................................2
B. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain..................................2
C. Prinsip Pembelajaran kelompok Bermain......................................................4
D. Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Bermain.............................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................9
A. Kesimpulan....................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan yang berawal tidak bisa menjadi
bisa. Pemahaman yang benar tentang penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini
hendaknya dimiliki oleh setiap orang yang secara langsung maupun tidak langsung akan
berhubungan dengan anak usia dini.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang tentang sistem
Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28
ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir
sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan
dasar”.
Penyelengaraan KB bertujuan untuk menyediakan Pelayanan Pendidikan, Gizi
dan Kesehatan anak secara Holistik dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak sesuai
dengan potensi anak yang dilaksanakan sambil bermain.
Dalam makalah ini penulis akan membahas proses pembelajaran kelompok
bermain, semoga apa yang kami tulis bisa memenuhi materi yang di tugaskan oleh ibu
pada kami dan bermanfaat bagi teman-teman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Proses Pembelajaran Kelompok Bermain ?
2. Apa saja fungsi dan tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain ?
3. Apa saja prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain ?
4. Bagaimanakah pelaksanaan Pembelajaran kelompok Bermain ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud Proses Pembelajaran Kelompok Bermain;
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain;
3. Untuk mengetahui prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain; dan
4. Untuk mengetahui pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Bermain.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Pembelajaran Kelompok Bermain
Proses
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang
bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan ini dapat
dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin dengan menggunakan berbagai sumber
daya.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Kelompok Bermain
Berdasarkan Permendikbud nomor 137 Tahun 2014 ini Kelompok
Bermain (KB) merupakan layanan dan program PAUD yang sangat penting.
Kelompok Bermain (KB) adalah wadah pembinaan sebagai usaha kesejahteraan
anak dengan mengutamakan kegiatan bermain dan menyelenggarakan pendidikan
prasekolah bagi anak yang berusia sekurang-kurangnya 3 tahun sampai dengan
memasuki pendidikan dasar (Direktorat PAUD, 2006). Selain itu, Kelompok
Bermain adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
nonformal (PAUD Nonformal) yang menyelenggarakan program pendidikan
sekaligus program kesejahteraan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun.
Jadi, proses pembelajaran kelompok bermain yaitu urutan pelaksanaan atau
proses interaksi peserta didik agar dapat terjadi pemerolehan ilmu, melalui jalur
pendidikan prasekolah bagi anak usia 3-6 tahun (Anak Usia Dini), baik itu formal,
informal dan nonformal.

B. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Kelompok Bermain


Program pendidikan pada jalur ini dilaksanakan sebagai upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan

2
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.
Program kegiatan belajar kelompok bermain berfungsi yaitu (1) meningkatkan
kesejahteraan anak melalui kesehatan dan gizi, (2) mengembangkan seluruh potensi yang
dimiliki anak sesuai dengan perkembangannya.
Tujuan pembelajaran di kelompok bermain tidak terlepas dari tujuan pendidikan
nasional itu sendiri yakni: Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Sedangkan tujuan pendidikan Prasekolah itu sendiri adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut.
Tujuan pembelajaran kelompok bermain menurut Dinas pendidikan dan
kebudayaan dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Tujuan Umum
Mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk
hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya termasuk siap mengikuti
pendidikan dasar.
2) Tujuan Khusus
Secara khusus kegiatan pendidikan di kelompok bermain bertujuan agar:
a) Anak mampu melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan tuhan dan
mencintai sesama.
b) Anak mampu mengelola ketrampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang
mengontrol gerakan tubuh, gerakan halus, dan gerakan kasar serta menerima
rangsangan sensorik (pancaindera).
c) Anak mampu menggunakan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat
berkomunikasi secara efektif yang bemanfaat untuk berfikir dan belajar.
d) Anak mampu berfikir logis, kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan
menemukan hubungan sebab akibat.
e) Anak mampu mengenal lingkungan alam, lingkungan sosial, peranan masyarakat,
dan menghargai keragaman sosial dan budaya. Serta mampu mengembangkan
konsep diri, sikap positif terhadap belajar, kontrol diri, dan rasa memiliki.
3
f) Anak memiliki kepekaan terhadap irama, berbagai bunyi, bertepuk tangan, serta
menghargai hasil karya yang kreatif.
Sedangkan menurut Depdikbud (2002: 6) menegaskan bahwa program kegiatan
belajar kelompok bermain bertujuan untuk :
 meningkatkan keyakinan dalam beragama;
 mengembangkan budi pekerti  dalam kehidupan anak;
 mengembangkan sosialisasi dan kepekaan emosional;
 meningkatkan disiplin melalui kebiasaan hidup teratur;
 mengembangkan komunikasi dalam kemampuan berbahasa;
 meningkatkan pengetahuan atau pengalaman melalui kemampuan daya pikir;
 mengembangkan koordinasi motorik halus dan kreatifitas dalam keterampilan dan
seni;
 meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam rangka kesehatan jasmani.

C. Prinsip Pembelajaran Kelompok Bermain


Prinsip pembelajaran untuk anak usia dini/KB, sebagai berikut :
1) Belajar melalui bermain Anak di bawah usia 6 tahun berada pada masa bermain.
2) Berorientasi pada perkembangan anak, Pendidik harus mampu mengembangkan
semua aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak.
3) Berorientasi pada kebutuhan anak Pendidik harus mampu memberi rangsangan
pendidikan atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang
mempunyai kebutuhan khusus.
4) Berpusat pada anak, Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong
semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan
kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan
kebutuhan anak.
5) Pembelajaran aktif, Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong
anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan
melakukan serta mengalami sendiri.
6) Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter Pemberian rangsangan
pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentu karakter yang
positif pada anak.
7) Didukung oleh lingkungan yang kondusif, Lingkungan pembelajaran diciptakan
sedemikian rupa agar menarik, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak.

4
8) Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis,Pembelajaran yang demokratis
sangat diperlukan untuk mengembangkan rasa saling menghargai antara anak dengan
pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
9) Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber Penggunaan media
belajar, sumber belajar, dan narasumber yang ada di lingkungan PAUD.

D. Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Bermain


Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013
adalah pendekatan tematik terpadu. Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dilakukan
melalui bermain secara :
 Interaktif merupakan proses pembelajaran yang mengutamakan interaksi antara
anak dan anak, anak dan pendidik, serta anak dan lingkungannya.
 Inspiratif merupakan proses pembelajaran yang mendorong perkembangan daya
imajinasi anak.
 Menyenangkan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dalam suasana
bebas dan nyaman untuk mencapai tujuan pembelajaran.
 Kontekstual merupakan proses pembelajaran yang terkait dengan tuntutan
lingkungan alam dan sosial-budaya.
 Berpusat pada anak merupakan proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan
karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Bermain meliputi :


1. Materi Kegiatan Pembelajaran Kelompok Bermain
Materi pelajaran yang dijadikan bahan belajar di kelompok bermain harus
valid, signifikan, dan bermakna atau sesuai tahap perkembangan intelektual anak.
Seorang pendidik hendaknya selalu mengaitkan kegiatan dengan kebutuhan, minat,
dan kemampuan anak dengan melaksanakannya melalui kegiatan bermain. Disamping
itu materi pembelajaran harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan, minat dan
kemampuan anak yang bersangkutan. Untuk itu kegiatan pengembangan yang
dilaksanakan hendaknya bersifat integratif.
Materi atau bahan pelajaran proses belajar mengajar yang baik untuk
pendidikan prasekolah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Bahan atau topik kegiatan antara satu dengan yang lain (bahan dari bidang
pengembangan berkaitan satu dengan yang lain) atau diberikan secara utuh dan
terpadu (integratif).
5
b. Materi yang diberikan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual
anak
Kegiatan yang diberikan dikaitkan dengan kebutuhan, minat, kemampuan anak
dan ciri setiap anak.
c. Topik kegiatan diberikan bukan dari materi program saja, tetapi bertumpu pada
perhatian anak.
2. Metode Pembelajaran di Kelompok Bermain
Metode pengajaran ialah cara penyampaian bahan pengajaran dalam kegiatan
belajar mengajar. Dengan demikian, metode pengajaran adalah suatu cara yang dipilih
dan dilakukan guru ketika beriteraksi dengan anak didiknya dalam upaya
memyampaikan bahan pengajaran tertentu. Agar bahan pengajaran tersebut mudah
dicerna, sesuai tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan
kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi tertentu beberapa
metode pembelajaran yang dianggap sesuai untuk PAUD, diantaranya
sebagai berikut :
a. Bercerita
b. Demonstrasi
c. Bercakap-cakap
d. Pemberian tugas.
e. Sosio-drama/bermain peran
f. Karyawisata
g. Proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang diberikan
oleh pendidik kepada anak, baik secara individu maupun secara berkelompok.
h. Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata kepada anak dengan
melakukan percobaan secara langsung dan mengamati hasilnya.
3. Model Pembelajaran Kelompok Bermain
Model-model pembelajaran tersebut di antaranya adalah:
o Model pembelajaran kelompok berdasarkan sudut-sudut kegiatan;
o Model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan pengaman;
o Model pembelajaran berdasarkan area (minat); dan
o Model pembelajaran berdasarkan sentra.
4. Dukungan pada Pembelajaran Kelompok Bermain

6
Untuk membantu pencapaian pembelajaran yang optimal, diperlukan
dukungan di antaranya:
 Media dan sumber belajar yang sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan;
 Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi dan
kompetensi yang relevan;
 Keterlibatan orang tua; dan
 Keterlibatan instansi terkait (misalnya: puskesmas, pemadam kebakaran,
kepolisian, dll) dalam kegiatan pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
5. Sarana dan Alat Kegiatan Belajar Mengajar Kelompok Bermain
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik dan efektif jika didukung
oleh sarana dan sumber belajar yang memadai. Dengan adanya sarana dan sumber
belajar yang memadai akan memberi kemudahan bagi guru untuk menerapkan metode
pengajaran yang diprogramkan. Selain itu anak merasa senang dan akan terkondisikan
dengan baik.
Sarana yng diperlukan di kelompok bermain terdiri dari sarana belajar dan
sarana bermain, termasuk alat permainan yang sesuai dan mendukung keberhasilan
pengajaran.
a. Sarana Belajar
Yang dimaksud dengan sarana belajar adalah segala benda atau alat
pendukung yang diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar agar kegiatan
tersebut berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Wujudnya adalah
berupa buku-buku, alat peraga, perangkat elektronik dan lain-lain.
b. Sarana Bermain dan Alat Permainan
Sarana bermain dan alat permainan adalah merupakan bagian tak
terpisahkan dari sarana belajar di kelompok bermain. Hal ini mengacu pada
pertimbangan psikologi bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Dengan kata
lain bahwa bermain adalah kebutuhan alami bagi anak-anak. Berpatokan pada
prinsip “bermain sambil belajar” atau “belajar seraya bermain”, hal ini
menunjukkan bahwa pengadaan sarana bermain berikut alat-alat permainannya
hendaklah dilandasi dengan pertimbangan bahwa sarana dan alat permainan
tersebut dapat difungsikan sebagai media pendidikan dan media pengajaran.
6. Evaluasi dalam Pembelajaran di Kelompok Bermain
Evaluasi atau penilaian ialah suatu upaya yang dilakukan dalam rangka
memperoleh data tentang perkembangan, perubahan dan kemajuan anak didik melalui

7
proses belajar mengajar yang mereka lakukan. Evaluasi ini dilakukan oleh guru secara
berkesinambungan dengan mengunakan cara-cara yang efektif dan efisien.
Ruang lingkup evaluasi bersifat menyeluruh yaitu meliputi semua aspek
pendidikan. Aspek pendidikan yang dimaksud adalah aspek pengetahuan (kognitif),
aspek sikap dan prilaku (afektif) dan aspek ketrampilan (psikomotor).
Dalam kelompok bermain evaluasi atau penilaian dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain melalui pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan
dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan
mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari secara terus-menerus,
sedangkan pencatatan anekdot merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan
prilaku anak dalam situasi tertentu.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran kelompok bermain yaitu urutan pelaksanaan atau proses
interaksi peserta didik agar dapat terjadi pemerolehan ilmu, melalui jalur pendidikan
prasekolah bagi anak usia 3-6 tahun (Anak Usia Dini), baik itu formal, informal dan
nonformal.
Program kegiatan belajar kelompok bermain berfungsi yaitu (1) meningkatkan
kesejahteraan anak melalui kesehatan dan gizi, (2) mengembangkan seluruh potensi yang
dimiliki anak sesuai dengan perkembangannya.
Sedangkan menurut Depdikbud (2002: 6) menegaskan bahwa program kegiatan
belajar kelompok bermain bertujuan untuk :
 Meningkatkan keyakinan dalam beragama;
 Mengembangkan budi pekerti  dalam kehidupan anak;
 Mengembangkan sosialisasi dan kepekaan emosional;
 Meningkatkan disiplin melalui kebiasaan hidup teratur;
 Mengembangkan komunikasi dalam kemampuan berbahasa;
 Meningkatkan pengetahuan atau pengalaman melalui kemampuan daya pikir;
 Mengembangkan koordinasi motorik halus dan kreatifitas dalam keterampilan dan
seni;
 Meningkatkan kemampuan motorik kasar dalam rangka kesehatan jasmani.
Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Bermain meliputi :
a. Materi Kegiatan Pembelajaran Kelompok Bermain
b. Metode Pembelajaran di Kelompok Bermain
c. Model Pembelajaran Kelompok Bermain
d. Dukungan pada Pembelajaran Kelompok Bermain
e. Sarana dan Alat Kegiatan Belajar Mengajar Kelompok Bermain
f. Evaluasi dalam Pembelajaran di Kelompok Bermain

B. Saran
Sebagai penulis kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dalam pembuatannya. Untuk itu kami memohon maaf apabila ada kesalahan dan kami
sangat mengharap saran yang membangun dari pembaca agar kemudian pembuatan
makalah kami semakin lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Nasih Ulwan, Pendidikan Anak Dalam Islam Jilid 2, Jakarta: Pustaka Amani, 1999,
hal 141.
Dipublikasikan Oleh: M. Asrori Ardiansyah, M.Pd Pendidik di Malang
Direktorat PAUD. (2015). Pedoman Teknis Penyelenggaraan Taman Penitipan Anak.
Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Kemasyrakatan.
Permendikbud Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini
Suyanto, S. (2013). Pembelajaran untuk Anak TK. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional
Syamsudin MZ, Panduan Kurikulum Dan Pengajaran TamanKanak-Kanak Al-Qur’an,
Surabaya: LPPTKA BKPAMI Pusat, 2004, Hal 57-69.
UU RI No. 20 Th. 2003. Op. Cit, Hal 4.

10

Anda mungkin juga menyukai