Makalah Hakikat Kurikulum Paud SRI AWATI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HAKEKAT KURIKULUM
PENDIDIKAN ANA USIA DINI (PAUD)

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah : Pengembangan Kuirkulum

Guru Pengampu: Dra. Imas Titin Kaniawati, M.Pd.d

Disusun Oleh:
Nama: SRI AWATI
NIM : 2018.4.6.1. 00958

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUTE AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt, karena atas karunia-Nya
penulis bias menyusun sebuah makalah yang berjudul “Hakekat Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD)” dengan baik.
Tujuan Penulisan Makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Kurikulum. Penulis sangat berharap semoga Makalah ini di terima dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak lepas dari banyak kekurangan. Oleh karena
itu, penulis berharap pembaca dapat memberikan kritik maupun saran Kritik dan saran tersebut
akan menjadi bahan evaluasi penulis kedepannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cirebon, Agustus 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB IIPEMBAHASAN
A. Komponen kurikulum
B. Kompetensi dalam kurikulum
C. Standar dalam kurikulum
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut,
terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2014/2015 memenuhi kedua dimensi tersebut.
Menurut patmonedowo (1995) kurikulum adalah seluruh usaha/kegiatan sekolah untuk
merangsang anak supaya belajar, baik didalam maupun diluar. Lebih lanjut, ia pun memberi
batasan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang
diperoleh anak di sekolah.
Mengingat pentingnya kurikulum dalam proses pembelajaran ti jenjang paud maka
makalah ini akan menggali lebih jauh pemahaman mengenai hakekat Kurikulum Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)

B. Rumusan Masalah
1. Apa Muatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?
2. Bagaimana Pengembangan Kurikulum di jenjang PAUD?
3. Apa Fungsi Kurikulum di jenjang PAUD?
4. Bagaimana Karakteristik Kurikulum PAUD?

C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Hakekat kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2. Pengembangan di kurikulum PAUD
3. Fungsi Kurikulum di jenjang PAUD
4. Karakteristik Kurikulum PAUD
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini


Muatan kurikulum terdiri dari:
       1. Bidang pengembangan terdiri dari pembiasaan dan kemampuan dasar.
       2. Muatan lokal
       3. Kegiatan pengembangan diri.
       4. Pengaturan beban belajar.
       5. Ketuntasan belajar.
       6. Kenaikan kelas.
       7. Kelulusan
       8. Pendidikan kecakapan hidup
       9. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
     10. Silabus.
Seperangkat kurikulum itu pada dasarnya akan dapat tercapai apabila dalam proses
pembelajaran itu berlangsung secara baik. Pembelajaran baik itu di luar kelas maupun di
dalam kelas hendaknya berlangsung secara efektif dan efisien yang mampu membangkitkan
aktifitas dan kreatifitas anak, mendidik, mencerdaskan,dan demokratis.

B.    Pengembangan Kurikulum dan Rencana Pembelajaran


Dalam bukunya reaching potentials : Appropriate Curriculum and Assesment for Young
Chidren (1982), Bredekamp dan Rosegrant menyarankan agar pengembangan kurikulum untuk
PAUD mengikuti pola sebagai berikut :
1.      Berdasarkan keilmuan PAUD
Kajian keilmuan secara komprehensif hendaknya menjadi landasan pengembangan
kurikulum. Pengetahuan, keterampilan, serta sikap merupakan satu kesatuan. Cara
memperoleh pengetahuan dan keterampilan akan mempengaruhi sikap anak, begitu juga
sebaiknya (katz and chard, 1989)
2.      Mengembangkan anak secaramenyeluruh
Tujuan keilmuan secara komprehensif hendaknya ditujukan untuk mengembangkan anak
secara menyeluruh (the whole child), meliputi aspek fisik motorik, sosial, moral, emosional,
dan kognitif. Disisi lain sikurikulum hendaknya mencerminkan sifat demokratis, adanya
kebebasan untuk menentukan pilihan, keadilan, persamaan hak dan kewajiban, serta
keterbukaan. Tujuan kurikuler hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.
3.      Relevan, menarik, dan menantang
Isi kurikulum hendaknya relevan, menarik, dan menantang anak untuk melakukan
eksplorasi, memecahkan masalah, mencoba dan berfikir. Kurikulum yang efektif
mengembangakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dari konteks yang berarti dalam
kehidupan anak.
4.      Mempertimbangkan kebutuhan anak
Perencanaan kurikulum hendaknaya mempertimbangkan kebutuhan anak, perkembangan
anak, kebutuhan masyarakat dan ideologi bangsa secara nasional. Kurikulum hendaknya
realistic dan dapat dicapai oleh anak. Apa yang dipelajari naka hendaknya sesuai dengan apa
yang diinginkan anak, masyarakat dan negara. Nasionalisme, kebudayaan, nilai-nilai, susila,
norma hendakanya diperhatikan dalam menyusun kurikulum.
5.      Mengembangkan kecerdasan
Kurikulum hendaknya mengembangkan kemampuan anak berfikir, menalar, mengambil
keputusan, dan memecahkan masalah.
6.      Menyenangkan
Kurikulum disesuaikan dengan kondidi psikologi anak, sehingga anak merasa bisa, senang,
rileks, dan nyaman belajar di TK.
7.      Fleksibel
Kurikulum bersifat fleksibel, baik tentnag isi maupun waktu agar dapat disesuaikan dengan
perkembangan, minat dan kebutuhan setiap anak. Sebaiknya kurikulum TK bisa
mengakomodasi hal-hal baru, menyediakan alternative dan memungkinkan anak untuk
memilih kegiatan.
8.      Unified dan integrated
Kurikulum untuk TK bersifat unified dan ingtegrated, artinya tidak mengajarkan bidang
studi sendiri-sendiri atau secara terpisah, tetapi secara terpadu dab terintegrasi melalui
tematik unit.
Untuk menegembangkan kurikulum, sebaiknya guru perlu memperhatiakan hal-hal berikut :
a.       Dasar filosofis dan model TK mana yang akan dicapai, misalnya model froebel
b.      Dasar yuridis, yaitu aturan-aturan dari pemerintah yang berlaku secara nasional
c.       Prinsip dasar kurikulum PAUD, teori perkembangan anak, teori belajar dan
pembelajaran  anka usia dini
d.      Kebutuhan anak dan pengetahuan awal yang telah dimilikinya
e.       Kebutuhan masyarakat dan kecendrungan perubahannya
f.       Kemampuan guru dan ketersediaan fasilitas di sekolah

C.    Fungsi kurikulum
1.      Fungsi kurikulum sebagai proses kognitif
Sebagai proses kognitif, kurikulum di pandang sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan
intelektual anak, yaitu pengembangan kemampuan berfikir untuk menghadapi dan memecahkan
permasalahan yang akan dihadapi.
2.      Fungsi kurikulum sebagai proses aktualiasi diri
Sebagai proses aktualisasi diri anak, kurikulum merupakan alat untuk memfasilitasi anak agar
dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimiliki sehingga
setiap anak bisa mengenal terhadap dirinya sendiri dan tumbuh serta berkembang sebagai dirinya
sendiri.
3.      Fungsi kurikulum sebagai proses rekonstruksi sosial
Sebagai proses rekonstruksi social, kurikulum dipandang sebagai alat untuk membekali anak
dengan kemampuan agar menjadi anggota masyarakat yang tidak saja menerima atau
menyesuaikan diri dengan “kehidupan” yang sudah ada, tetapi juga secara inivatif dan kreatif
mengembangkan kehidupan kearah yang lebih produktif dan berkualitas.
4.      Fungsi kurikulum sebagai program akademik
Sebagai program akademik, kurikulum di pandang sebagai alat dan tempat belajar, dimana dari
kegiatan belajar yang diprogram kurikulum anak dapat memperoleh pengetahuan yang di
harapkan dapat membekali kemampuan untuk bisa “hidup” dalam zaman yang dilaluinya.

D.     Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini


Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
1)      Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai agama dan moral, fisik-
motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan
kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan;
2)      menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam pemberian
rangsangan pendidikan;
3)      menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan anak; dan
4)      memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hakekat kurikulum PAUD adalah berisikan pberbagai perencanaan yang dikemas dalam
rangka menapai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai dan harus dimiliki anak
agar secara sosial maupun pribadi dapat menyesuaikan diri dalam perubahan ini sejak usia dini.
Kemampuan atau kompetensi tersebut adalah :
1.      Kemampuan  untuk berkomunikasi dengan baik, menghargai orang lain termasuk
kemampuan untuk berkerjasama serta kesadaran akan adanya perbedaan pendapat, termasuk
kemampuan untuk berfungsi secara baik sebagai anggota tim.
2.      Kemampuan untuk melakukan analisis terhadap situasi, membuat pertimbangan yang masuk
akal dan memecahkan permasalahan yang baru yang dihadapi.
3.      Kemampuan untuk mengakses berbagai informasi melalui bebagai cara, termasuk
kemampuan dalam bahasa lisan maupun tertulis, secara mampu menggunakan secara baik
alat dan teknologi yang terus berkembang.
4.      Kemampuan untuk secara terus menerus belajar pendekatan yang baru, keterampilan-
keterampilan baru dan pengetahuan-pengetahuan baru sesuai dengan kebutuhan perubahan.

B. Saran
Pendidikan anak usia dini hendaknya didesain sedemikian rupa untuk tidak
menghilangkan karakter masa kanak-kanak mereka dan tidak mengeksplor di luar batas
kemampuan mereka pada umunya, keindahan di usia dini mereka hendaknya diukir senatural dan
sedemikian sehingga tidak merasa terbebani, bahkan bisa menumuhkan rasa kecitaannya kepada
hal-hal yang positif dan edukatif.

Anda mungkin juga menyukai