Makalah Hakikat Kurikulum Paud SRI AWATI
Makalah Hakikat Kurikulum Paud SRI AWATI
Makalah Hakikat Kurikulum Paud SRI AWATI
HAKEKAT KURIKULUM
PENDIDIKAN ANA USIA DINI (PAUD)
Disusun Oleh:
Nama: SRI AWATI
NIM : 2018.4.6.1. 00958
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
BAB IIPEMBAHASAN
A. Komponen kurikulum
B. Kompetensi dalam kurikulum
C. Standar dalam kurikulum
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut,
terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan mulai tahun ajaran
2014/2015 memenuhi kedua dimensi tersebut.
Menurut patmonedowo (1995) kurikulum adalah seluruh usaha/kegiatan sekolah untuk
merangsang anak supaya belajar, baik didalam maupun diluar. Lebih lanjut, ia pun memberi
batasan bahwa kurikulum adalah segala pengalaman dan pengaruh yang bercorak pendidikan yang
diperoleh anak di sekolah.
Mengingat pentingnya kurikulum dalam proses pembelajaran ti jenjang paud maka
makalah ini akan menggali lebih jauh pemahaman mengenai hakekat Kurikulum Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Muatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)?
2. Bagaimana Pengembangan Kurikulum di jenjang PAUD?
3. Apa Fungsi Kurikulum di jenjang PAUD?
4. Bagaimana Karakteristik Kurikulum PAUD?
C. Tujuan Makalah
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1. Hakekat kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
2. Pengembangan di kurikulum PAUD
3. Fungsi Kurikulum di jenjang PAUD
4. Karakteristik Kurikulum PAUD
BAB II
PEMBAHASAN
C. Fungsi kurikulum
1. Fungsi kurikulum sebagai proses kognitif
Sebagai proses kognitif, kurikulum di pandang sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan
intelektual anak, yaitu pengembangan kemampuan berfikir untuk menghadapi dan memecahkan
permasalahan yang akan dihadapi.
2. Fungsi kurikulum sebagai proses aktualiasi diri
Sebagai proses aktualisasi diri anak, kurikulum merupakan alat untuk memfasilitasi anak agar
dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimiliki sehingga
setiap anak bisa mengenal terhadap dirinya sendiri dan tumbuh serta berkembang sebagai dirinya
sendiri.
3. Fungsi kurikulum sebagai proses rekonstruksi sosial
Sebagai proses rekonstruksi social, kurikulum dipandang sebagai alat untuk membekali anak
dengan kemampuan agar menjadi anggota masyarakat yang tidak saja menerima atau
menyesuaikan diri dengan “kehidupan” yang sudah ada, tetapi juga secara inivatif dan kreatif
mengembangkan kehidupan kearah yang lebih produktif dan berkualitas.
4. Fungsi kurikulum sebagai program akademik
Sebagai program akademik, kurikulum di pandang sebagai alat dan tempat belajar, dimana dari
kegiatan belajar yang diprogram kurikulum anak dapat memperoleh pengetahuan yang di
harapkan dapat membekali kemampuan untuk bisa “hidup” dalam zaman yang dilaluinya.
A. Kesimpulan
Hakekat kurikulum PAUD adalah berisikan pberbagai perencanaan yang dikemas dalam
rangka menapai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang ingin dicapai dan harus dimiliki anak
agar secara sosial maupun pribadi dapat menyesuaikan diri dalam perubahan ini sejak usia dini.
Kemampuan atau kompetensi tersebut adalah :
1. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, menghargai orang lain termasuk
kemampuan untuk berkerjasama serta kesadaran akan adanya perbedaan pendapat, termasuk
kemampuan untuk berfungsi secara baik sebagai anggota tim.
2. Kemampuan untuk melakukan analisis terhadap situasi, membuat pertimbangan yang masuk
akal dan memecahkan permasalahan yang baru yang dihadapi.
3. Kemampuan untuk mengakses berbagai informasi melalui bebagai cara, termasuk
kemampuan dalam bahasa lisan maupun tertulis, secara mampu menggunakan secara baik
alat dan teknologi yang terus berkembang.
4. Kemampuan untuk secara terus menerus belajar pendekatan yang baru, keterampilan-
keterampilan baru dan pengetahuan-pengetahuan baru sesuai dengan kebutuhan perubahan.
B. Saran
Pendidikan anak usia dini hendaknya didesain sedemikian rupa untuk tidak
menghilangkan karakter masa kanak-kanak mereka dan tidak mengeksplor di luar batas
kemampuan mereka pada umunya, keindahan di usia dini mereka hendaknya diukir senatural dan
sedemikian sehingga tidak merasa terbebani, bahkan bisa menumuhkan rasa kecitaannya kepada
hal-hal yang positif dan edukatif.