Makalah Perilaku Sehat
Makalah Perilaku Sehat
Makalah Perilaku Sehat
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Kesehatan dan Gizi Anak yang
dibimbing oleh Ibu Ajeng Rizki Safira, M.Pd
Disusun Oleh :
Ulfatul Hasanah (190505009)
Puja dan puji syukur Alhamdulillah, senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah
SWT. Dzat yang menciptakan alam seisinya. Dzat yang memperjalankan siang dan malam
dengan teratur. Dzat yang wajib disembah oleh hamba-hamba-Nya. Karena, dengan Nikmat,
Rahmat, Taufiq, Hidayah, Inayah, serta Petunjuk-Nya, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dengan selesainya makalah yang memaparkan
tentang sifat umum perilaku manusia ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga atas jerih payah dan sumbangsih pemikirannya diterima oleh Allah SWT. Amin,
dan penulis berharap, semoga makalah ini, bagi pembaca dapat dijadikan sebagai sumber
bacaan yang berguna untuk menambah ilmu pengetahuan
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan
penulisan selanjutnya.
Ulfatul Hasanah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar 1
Belakang.............................................................................................
B. Rumusan 1
Masalah........................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................... 1
.....
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Usia 5
Dini..........................................................................
B. Pengertian Hidup Bersih dan 8
Sehat .......................................................... 8
C. Pengertian 1
Perilaku..................................................................................... 2
D. Pentingnya menjalankan Pola Hidup Bersih dan 1
Sehat.......................... 3
E. Manfaaat Hidup Bersih dan
Sehat............................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 1
...... 4
B. Saran......................................................................................................... 1
...... 4
DAFTAR PUSTAKA 1
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prilaku Hidup Bersih dan Sehat biasa dikenal dengan singkatan (PHBS) yang
merupakan gerakan yang direncanakan oleh KEMENKES dengan tujuan meningkatkan
kualitas kesehatan dengan senantiasa menjaga kebersihan diri maupun lingkungan
disekitar. Untuk memberikan kesadaran pada anak terhadap hidup bersih dan sehat
sebaiknya diajarkan sejak dini, karena dengan memberikan pengajaran sejak dini maka
akan menjadi sebuah kebiasaan sampai mereka dewasa kelak. Awal dari pembiasaan
adalah sebuah keterpaksaan, apabila sudah terbiasa maka akan menjadi sebuah kebiasaan.
Mencetak anak yang memiliki kebiasaan ini tidak mudah, butuh proses yang lama dan
usaha yang berkesinambungan dan teladan dari lingkungan sekitar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Usia
Dini ?
2. Seberapa penting penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak
Usia Dini?
3. Apa Saja Manfaat Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Usia Dini ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
Anak Usia Dini ?
2. Untuk mengetahui cara Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
Anak Usia Dini ?
3. Untuk mengetahui pentingnya (PHBS) pada Anak Usia Dini ?
BAB II
PEMBAHASAN
B. Perilaku Sehat
1. Pengertian Sehat/ Kesehatan
Pengertian sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal
dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat
sinonim dengan kondisi tidak sakit.Pengertian sehat adalah hal yang senanyiasa di
inginkan setiap orang. Tentunya kita tidak menginginkan sakit bukan, pengertian
sehat juga dapat di definisikan sebagi sehat, tidak dapat diartikan sesuatu yang
statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu
fenomena yang dinamis. Kesehatan juga diartikan sebagai suatu spektrum yang
merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang di bedakan
dalam rentang yang selalu berfluktuasi atau berayun mendekati dan menjauhi
puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.Ada beberapa
pengertian sehat dan diantaranya menurut WHO adalah suatu keadaan yang
sempurna baik fisik, mentak dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
kelemahan, berikut beberapa pengertian sehat yaitu:
a. Sehat adalah perwujudan individu yang di peroleh melalui kepuasan dalam
berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujaun,
perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian di perlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
b. Sehat/kesehatn adalah suatu keadaan dari badan (jasmani),jiwa (rohani) dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
c. Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care resouces)
yang menjamin tindakan untuk merawat diri (sel care actions) secara adekuat. Sel care
resouces mencakup pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Self care Actions merupakan
perilaku yang sesuai dengan tujuan di perlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.
Menurut Notoatmojo beberapa hal yang perlu diajarkan pada anak untuk
mengembangkan perilaku sehat, yaitu menjaga kebersihan diri maupun kebersihan
lingkungan dan menjauhkan hal-hal yang berbahaya untuk kesehatan. Kebersihan
lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja atau bermain, dan sarana
umum(Notoadmodjo S, 2010). Anak dapat diajarkan tentang kebersihan lingkungan ini
sejak dini. Kegiatan paling sederhana yang dapat dilakukan anak usia dini adalah
meletakkan alas kaki pada tempatnya; menggunakan alas kaki jika hendak keluar rumah;
membuang sampah pada tempatnya; meletakkan peralatan makan minum yang kotor
pada tempatnya; membersihkan mainan; menutup mulut pada saat batuk dan bersin;
menjauhi asap rokok, asap pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor; serta buang
air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) di toilet. Selain itu orang tua dapat
melibatkan anak usia dini dalam kegiatan-kegiatan terkait dengan pemeliharaan
kebersihan lingkungan seperti membereskan mainan, menyapu rumah, mengepel rumah,
menyapu halaman, dan lain-lain.
C. Pengertian Bersih
Kebersihan diri adalah kebersihan anggota tubuh dan pakaian. Adapun
kegiatan untuk menjaga kebersihan diri akan diuraikan sebagai berikut, mandi
dilakukan minimal dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore. Anak
dimandikan dengan menggunakan sabun mandi dan air bersih. Keramas, mencuci
rambut dengan menggunakan sampho khusus untuk anak secara teratur dilakukan
minimal dua hari sekali. Selanjutnya rambut dirapikan dengan menggunakan sisir
yang tepat supaya minyak alami yang terdapat pada rambut dapat menyebar ke
seluruh bagian rambut. Sehingga rambut dapat terangsang pertumbuhannya serta
melancarkan peredaran darah pada rambut dan kulit kepala.
Membersihkan telinga bagian luar dan bagian belakang telinga setiap hari
dengan menggunakan waslap atau handuk pada saat mandi. Menghindari
membersihkan lubang telinga bagian dalam karena dapat membahayakan. Karena
prinsipnya kotoran telinga dapat keluar dengan sendirinya ketika kita mengunyah
makanan. Perawatan gigi, dengan menggosok gigi untuk membersihkan dari sisa-
sisa makanan yang menempel pada gigi, karena jika tidak dibersihkan dapat
menyebabkan gigi rusak sehingga kemampuan anak untuk menguyah makanan
akan terganggu. Agar anak terbiasa merawat giginya, gosoklah gigi anak, segera
setelah gigi pertamanya tumbuh dan lakukan gosok gigi secara teratur dua kali
sehari, pada pagi dan malam sebelum tidur. Selain itu supaya gigi anak sehat,
jauhkan anak usia dini dari makanan atau minuman yang terlalu manis dan
bersoda, seperti permen, cokelat, dan soft drink (minuman ringan mengandung
soda).
Kebutuhan gizi, memberikan makanan yang benar pada anak harus dilihat
dari banyak aspek, seperti ekonomi, sosial, budaya, agama, disamping aspek
medik dari anak itu sendiri. Makanan pada anak usia dini harus serasi, selaras dan
seimbang, serasi dan sesuai dengan tingkat tumbuh kembang anak. Selaras adalah
sesuai dengan kondisi ekonomi, sosial budaya serta agama dari keluarga.
Sedangkan seimbang artinya nilai gizinya harus sesuai dengan kebutuhan
berdasarkan usia dan jenis bahan makanan seperti karbohidrat, protein dan lemak
(Soetjiningsih, 2002).
D. Pengertian Perilaku
Perilaku berasal dari kata peri dan laku. Peri berarti kelakuan atau perbuatan,
dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan. Belajar dapat di definisikan
sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Skinner membedakan perilaku menjadi dua, yakni:
a. Perilaku yang alami (innate behaviour) yanitu perilaku yang dibawa sejak
organisme di lahirkan yang berupa refleks-refleks dan isnting.
b. Perilaku operan (operant behaviour) yaitu perilaku yang di bentuk melalui proses
belajar.
Pada manusia, perilaku operan atau psikologi inilah yang dominan. Sebagian
terbesar perilaku ini merupakan perilaku yang di bentuk, perilaku yang di peroleh,
perilaku yang di kendalikanoleh pusat kesadaran atau otak (kognitif). Timbulnya
perilaku (yang dapat diamati) merupakan resultan dari tiga daya pada diri seseoarang,
yaitu:
a. Daya seseorang yang cenderung untuk mengulangi pengalaman yang enak dan
cenderung untuk menghindari pengalaman yang tidak enak ( disebut conditioning dari
pavlo & fragmatisme dari james).
b. Daya rangsangan (stimulus) terhadap seseorang yang di tanggapi, dikenal
dengan” stimulus-respons theiry” dari skinner.
c. Daya individual yang sudah ada dalam diri seseorang atau kemandirian (gestalt
theory dari kohler).
a. Faktor makanan dan minuman terdiri dari kebiasaan makan pagi, mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan.
b. Faktor perilaku terhadap kebersihan diri sendiri terdiri dari mandi, membersihkan
mulut dan gigi,tangan dan kaki, serta kebersihan pakaian.
c. Faktor perilaku kebersihan terhadap lingkungan yang terdiri dari kebersihan.
Makan dengan Gizi Seimbang adalah pentingnya pola hidup bersih. Pola
makan ber-Gizi Seimbang akan menjadi tak berguna bila tidak diikuti dengan
penerapan prinsip dan kebiasaan hidup bersih, seperti: (1) mencuci tangan
sebelum makan dengan air bersih dan sabun, (2) menyajikan makanan dalam
keadaan selalu tertutup agar tak dihinggapi serangga/lalat, (3) memasak makan
dengan suhu yang tepat agar kuman mati, (4) mencuci sayur dan buah hingga
bersih, serta (5) menjaga makanan dan minuman agar tidak tercemar oleh logam
berat.
Termasuk dalam pola hidup bersih adalah menjalankan pola hidup sehat
seperti menghindari konsumsi rokok, alkohol serta hal-hal yang dapat
membahayakan kesehatan. Lakukan imunisasi atau vaksinasi sesuai anjuran.
Prinsip pola hidup bersih dalam Gizi Seimbang mendukung program kesehatan
lingkungan yang dikenal dengan program PHBS. Untuk mencapai visi Indonesia
Sehat, Pusat Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan telah melakukan upaya
pemberdayaan masyarakat dengan melakukan sosialisasi mengenai pentingnya
PHBS pada tingkatan rumah tangga. Apa dan bagaimana upaya PHBS tersebut,
dapat dilihat dalam rangkuman sumber pustaka dari Pusat Promosi Kesehatan
(Promkes), Depkes RI.
5. Hidup Teratur
Kondisi tubuh yang prima dan bebas dari penyakit akan membuat hidup lebih teratur.
Hidup yang produktif juga mampu membuat kualitas tidur lebih baik sehingga organ
tubuh juga ikut beristirahat. Saat bangun, organ tubuh akan berfungsi dengan lebih
baik dan prima. Perilaku hidup sehat juga membuat seseorang terbiasa melakukan
aktivitas secara teratur setiap harinya.
6. Lebih Positif
Nah, itulah beberapa manfaat yang bisa didapatkan saat seseorang sudah terbiasa
melakukan pola hidup bersih dan sehat. Manfaatnya dapat dirasakan sebagai motivasi
yang baik bagi fisik dan pikiran. Yuk, biasakan pola hidup bersih dan sehat di
lingkungan keluarga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku Hidup bersih dan sehat harus ditanamkan sejak usia dini.Sehat adalah
suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya
dan sebagaimana mestinya. Hidup bersih adalah kebersihan anggota tubuh dan
pakaian. Adapun kegiatan untuk menjaga kebersihan diri akan diuraikan sebagai
berikut, mandi dilakukan minimal dua kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore.
Anak dimandikan dengan menggunakan sabun mandi dan air bersih.
B. Saran
1. Untuk para dosen dan guru hendaknya memberikan pengertian dan contoh
perilaku sehat dan bersih kepada anak didik, terutama guru PAUD karena
perilaku bersih dan sehat sangatlah penting ditanamkan sejak usia dini.
2. Untuk para mahasiswa hendaknya memberikan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat
3. Untuk orang tua hendaknya juga memberikan contoh kepada anak untuk
membiasakan hidup bersih dan sehat dalam kegiatan sehar-hari.
4. Untuk masyarakat hendaknya manyadari pentingnya hidup bersih dan sehat
dan menanamkannya untuk anak usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
http://pinkyplb.blogspot.com/2012/01/pemilihan-alat-alat-penilaian_8903.html
file:///C:/Users/WINDOWS/Downloads/3620-10412-1-PB.pdf