Laporan Praktikum Fistum 5 Fotosintesis
Laporan Praktikum Fistum 5 Fotosintesis
Laporan Praktikum Fistum 5 Fotosintesis
Oleh :
Nadya Eka Aristyasari 17030204044
Pedidikan Biologi Unggulan 2017
D. Kajian Pustaka
b. Klorofil
Klorofil terletak dalam sebuah organel bernama kloroplas. Klorofil merupakan
pigmen utama yang terdapat dalam kloroplas. Permukaan membran internal
disebut tilakoid yang akan membentuk kantong pipih dan pada posisi tertentu
akan bertumpukan rapi membentuk struktur disebut granum, ruang antar membran
disebut stroma (Campbell dkk, 2003). Klorofil akan menyerap energi matahari
untuk memfasilitasi berlangsungnya proses fotosintesis pada tumbuhan.Tiga
fungsi utama klorofil dalam fotosintesis adalah memanfaatkan energi matahari,
memicu fiksasi CO2 dan menyediakan energi bagi ekosistem (Bahri, 2010). Sifat
kimia klorofil antara lain tidak larut dalam air namun larut dalam pelarut organik
yang lebih polar seperti etanol dan kloroform, inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H
bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut
feofitin yang berwarna coklat (Dwijoseputro, 1994). Klorofil juga bersifat labil
dan mudah mengalami proses degradasi menjadi molekul-molekul turunannya.
Proses degradasi klorofil dapat disebabkan oleh pengaruh suhu dan oksigen.
Perbedaan kandungan klorofil total pada suatu tanaman diakibatkan perbedaan
metabolisme yang berkaitan dengan umur, morfologi, dan faktor genetik daun
pada tanaman (Biber, 2007). Kandungan klorofil pada daun hijau tua lebih tinggi
daripada daun hijau muda. Daun muda, kloroplasnya aktif membelah, khususnya
apabila organ yang mengandung tertimpa cahaya, menyebabkan tiap sel daun
dewasa mengandung beberapa ratus kloroplas (Salisbury&Ross, 1995).
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis
klorofil hijau, yakni klorofil a dan klorofil b, terdapat juga pigmen kuning sampai
jingga yang digolongkan sebagai karetonoid. Ada dua jenis karetonoid, yaitu
karoten hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung oksigen. Karotenoid
tertentu juga ditemukan pada selimut kloroplas yang memberinya warna
kekuningan, sedangkan klorofil tidak dijumpai di selimut tersebut. Sebagian besar
tumbuhan, termasuk ganggang hijau, β-karoten dan lutein xantofil merupakan
karetonoid terbanyak di tilakoid (Salisbury&Ross, 1995). Semua tanaman hijau
mengandung klorofil a dan krolofil b. Krolofil a terdapat sekitar 75% dari total
klorofil. Kandungan klorofil pada tanaman adalah sekitar 1% basis kering. Dalam
daun klorofil banyak terdapat bersama-sama dengan protein dan lemak yang
bergabung satu dengan yang lain. Dengan lipid, klorofil berikatan melalui gugus
fitol-nya sedangkan dengan protein melalui gugus hidrofobik dari cincin porifin-
nya (Subandi, 2008).
E. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
1. Variabel kontrol : Massa daun tiap umur atau nodus yaitu sebesar 1
gram. Volume alkohol 96% untuk ekstraksi daun tiap umur yaitu sebanyak 100 mL,
dan volume filtrat daun tiap umur yaitu sebesar 100 mL.
2. Variabel manipulasi : Umur daun Hibiscus rosa-sinensis L yang diambil dari
nodus daun pertama, ketiga, dan kelima.
3. Variabel respon : Kadar klorofil (klorofil a, klorofil b, dan klorofil total)
daun Hibiscus rosa-sinensis L yang umurnya berbeda-beda.
Daun Bunga
Sepatu 3 0,545 0,928 9,574 6,915 16,56
25 25.03
Kadar klorofil total (mg/l)
20
16.56
15
kadar klorofil
10 9.8
0
1 3 5
Nodus ke-
Grafik 1. Kadar klorofil daun bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) pada
masing-masing umur
Diskusi
Pertanyaan :
1. Jelaskan mengapa kadar klorofil daun pada berbagai umur berbeda? Kemukakan
pendapat saudara dengan memberikan teori-teori yang mendukung.
2. Jelaskan fungsi klorofil di dalam proses fotosintesis?
3. Manakah di antara tumbuhan terdedah dan ternaung (pada spesies yang sama) yang
memiliki jumlah klorofil terbesar? Mengapa demikian?
Jawaban :
M. Kesimpulan
1. Terdapat perbedaan pengaruh kadar klorofil pada daun Hibiscus rosa-sinensis L
yang umurnya berbeda – beda.
2. Semakin besar nodus, maka semakin tinggi kadar klorofil dalam daun. Daun yang
berumur tua mengandung jumlah klorofil paling banyak daripada daun yang
berumur setengah tua dan muda.
N. Daftar Pustaka
Ai, Nio Song dan Yunia Banyo. 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 11 No. 2 Oktober
2011.
Ayatul, A. 2013. Fungsi, Bagian dan Struktur Bunga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Bahri, S. 2010. Klorofil, Diktat Kuliah Kapita Selekta Kimia Organik. Universitas
Lampung.
Biber, P.D. 2007. Evaluating a Chlorophyll Content Meter on There Coastal Wetland
Plant Species. Journal of Agricultural, Food and Environmental Science. 1 (2):
1-11.
Campbell, N.A, J.B Reece, L.G. Mitchell. 2003. Biologi Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Dwijoseputro, D. 1994. Pigmen Klorofil. Jakarta: Erlangga.
Dragon Tree. (Online), (edis.ifas.ufl.edu, diakses tanggal 05 Maret 2019).
Karageorgou, P., Yiannis Manetas. 2006. The Importance of Being Red When Young :
Anthocyanins and The Protection of Young Leaves of Quercus coccifera from
Insect Herbivory and Excess Light. Jurnal Tree Physiology 26, 613-621.
Li, R, F. Guo, M. Baum, S. Grando, S. Ceccarelli. 2006. Evaluation of Chlorophyll
Content and Florescence Parameters as Indicators of Drought Tolerance in
Barley. Agriculture Science in China 5 (10) : 751-757.
ROTUNDO, A., M. FORLANI and C. DI VAIO. 2004. Influence of shading net n
vegetative and productive characteristics, gas exchange and chlorophyll
content ofthe leaves in two blackberry (Rubus ulmifolius Schott).(serial
online). (http:/www.actahort.org/books/457/457-42 htm,diakses tanggal 06
Maret 2019).
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 1995. Fisiologi Tanaman Jilid 2 terjemahan
Lukman dan Sumaryono. Bandung: ITB.
Subandi, Aan. 2008. Metabolisme. Jakarta: Erlangga
Taiz L and Zeiger E. 1991. Plant Physiology. Tokyo: The Benyamin/Cumming
Publishing Company Inc.
LAMPIRAN
1. Umur daun muda (nodus pertama) Optical Density (OD) 649 = 0,331 nm Optical
Density (OD) 665 = 0,521 nm
a. Klorofil a = (13,7 x OD 665 – 5,76 x OD 649)
= (13,7 x 0,521 - 5,76 x 0,331 )
= 5,23114 mg/L
b. Klorofil b = (25,8 x OD 665 – 7,7 x OD 649)
= (25,8 x 0,521 - 7,7 x 0,331 )
= 4,521 mg/L
c. Klorofil total = (20,0 x OD 665 – 6,1 x OD 649)
= (20,0 x 0,521 - 6,1 x 0,331 )
= 9,7981 mg/L
2. Umur daun setengah tua (nodus ketiga) Optical Density (OD) 649 = 0,545 nm
Optical Density (OD) 665 = 0,928 nm
a. Klorofil a = (13,7 x OD 665 – 5,76 x OD 649)
= (13,7 x 0,545 - 5,76 x 0,928 )
= 9,574 mg/L
b. Klorofil b = (25,8 x OD 665 – 7,7 x OD 649)
= (25,8 x 0,545 - 7,7 x 0,928 )
= 6,915 mg/L
c. Klorofil total = (20,0 x OD 665 – 6,1 x OD 649)
= (20,0 x 0,545 - 6,1 x 0,928 )
= 16,56 mg/L
3. Umur daun tua (nodus kelima) Optical Density (OD) 649 = 0,787 nm Optical Density
(OD) 665 = 1,450 nm
a. Klorofil a = (13,7 x OD 665 – 5,76 x OD 649)
= (13,7 x 0,787 - 5,76 x 1,450 )
= 15,332 mg/L
b. Klorofil b = (25,8 x OD 665 – 7,7 x OD 649)
= (25,8 x 0,787 - 7,7 x 1,450 )
= 9,14 mg/L
Menimbang daun
kembang sepatu (Hibiscus
1 rosa-sinensis L.)
Proses penyaringan
5
ekstrak daun