Modul 1 Best Practice

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL POP SGI

BEST PRACTICE
Tim SGI

SEKOLAH GURU INDONESIA


LEMBAGA PENGEMBANGAN INSANI DOMPET DHUAFA
2021

2
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur hanya milik Allah sholawat dan Salam senantiasa terlimpah kepada
baginda Nabi Muhammad S.A.W. semoga kita tercatat sebagai orang yang turut serta dalam
mengajak kepada kebaikan, aamiin.
Sekolah Guru Indonesia (SGI) sebagai salah satu program Dompet Dhuafa diamanahi untuk
menjalankan Program Organisasi Penggerak bekerjasama dengan Kemendikbudristek RI dan
Dinas Pendidikan daerah sasaran dalam upaya meningkatkan karakter dan kompetensi guru
yang diharapkan berdampak pada peningkatan literasi, numerasi dan karakter siswa, oleh
karena SGI berupaya agar pelatihan yang dilakukann benar-benar dapat berjalan sebagaimana
mestinya dan dapat mencapai target output yang dirancang.
Pembuatan modul ini menjadi salah satu hal yang penting agar guru dapat belajar secara
mandiri dan memiliki bahan bacaan sebagai standar minimal capaian program. Selain itu
kami juga mencoba mengoptimalkan penggunaan LMS (Learning Manajemen System) yang
bersifat open source untuk belajar secara asinkronus dan zoom meeting untuk pembelajaran
sinkronus, terlebih karena pembelajaran tatap muka dibatasi dan tidak dapat dilakukan karena
masih dalam masa pembatasan akibat pandemi.
Semoga dengan adanya modul ini dapat membantu guru-guru dalam belajar dan dapat
mengimplementasikannya di kelas ajar masing-masing selama mengikuti program POP yang
di selenggaran Sekolah Guru Indonesia - Dompet Dhuafa.
Bangga Jadi guru, Guru Berkarakter, Menggerakkan Indonesia!

Salam Takdzim,
Ketua SGI

3
Daftar Isi

Contents
Kata Pengantar ..................................................................................................................................... 3
Daftar Isi ............................................................................................................................................... 4
CAPAIAN PELATIHAN ............................................................................................................................ 5
Capaian dan Tujuan Pelatihan ............................................................................................................... 5
Ringkasan Alur Belajar PEMIMPIN ........................................................................................................ 6
Pendahuluan ......................................................................................................................................... 7
A. Pengertian Best Practice ........................................................................................................... 7
B. Perencanaan Best Practice ........................................................................................................ 8
C. Laporan Best Practice................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 14

4
CAPAIAN PELATIHAN
Peserta pelatihan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada di kelas dan membuat
tulisan Best Practice

Capaian dan Tujuan Pelatihan

TUJUAN PELATIHAN
1. Meningkatkan pemahaman, keterampilan dan motivasi guru dalam menuliskan
best practice dalam bentuk karya/publikasi ilmiah.
2. Membantu guru dalam melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB) melalui penulisan publikasi ilmiah berdasarkan pengalaman terbaik dalam
melaksanakan tugas pembelajarannya.
3. Menyebarluaskan hasil tulisan pengalaman terbaik guru, melalui berbagai media
dan kegiatan lokakarya

5
Ringkasan Alur Belajar PEMIMPIN
Pemahaman Eksploratif (Asinkronus)
Mengkonstruksi pemahaman terhadap muatan materi pelatihan melalui pendekatan inkuiri
1. Peserta membaca beberapa literatur untuk menggali pemahaman sebanyak mungkin
mengenani best practice
2. Peserta menuliskan poin-poin yang diperoleh dari hasil bacaan tersebut dalam bentuk
kesan atau pertanyaan
3. Peserta menceritakan pengalamannya terbaiknya dalam pembelajaran dan
pengalamannnya dalam menulis karya ilmiah
Mengoptimalkan Interaksi (Sinkronus)
Mengembangkan kecakapan melalui proses pelatihan yang interaktif dan menyenangkan
1. Peserta diberikan analogi sederhana mengenai kenapa guru harus menuliskan secara
ilmiah pengalaman terbaiknya dalam mengajar dan mengapa pengembangan
kompetensi berkelanjutan sangat dibutuhkan guru melalui tanya jawab dua arah.
2. Peserta diberikan kesempatan bagi beberapa peserta untuk mengutarakan pengalaman
terbaik dalam pembelajaran dan pengalamannya dalam menulis karya ilmiah
3. Peserta memperoleh penjelasan mengenai pengertian, teknin peyusunan, evaluasi,
dokumentasi, dan publikasi mengenai best practice.
Mendesain Perubahan (Sinkronus)
Menyusun strategi dan tahapan aksi baru untuk menyelesaikan beberapa permasalahan di
seputar bidang kecakapan yang tengah dikembangkan
1. Menganalisis permasalahan siswa dalam pembelajaran yang coba diselesaikan guru
melalui pengalaman belajar terbaik (best practice)
2. Menganalisis tindakan-tindakan yang dapat menjadi alternatif solusi dari permasalahan
tersebut yang efektif dan dapat dirasakan manfaatnya
3. Melakukan evaluasi/penilaian dan perbaikan tindakan/solusi yang telah
diimplementasikan dalam pembelajaran.
4. Mengidentifikasi teknik penulisan (bagian awal, isi, dan bagian akhir)) serta publikasi
best practice
Internalisasi (Asinkronus)
Menambah wawasan dan menguatkan pemahaman dengan belajar mandiri terstruktur
1. Menyusun rancangan tulisan ilmiah best practice berdasarkan proses pembelajaran
terbaik yang telah guru lakukan sesuai prosedur yang ditentukan.
2. Memaparkan dan mempublikasi hasil tulisan ilmiah best practice dalam forum internal
maupun eksternal.

6
Pendahuluan
Dalam rangka meningkatkan mutu dan profesionalisme, guru diharapkan mengembangkan
Publikasi Ilmiah sebagai bentuk kegiatan dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.
Publikasi ilmiah, dapat berupa Tinjauan Ilmiah bidang pembelajaran. Isi publikasi ilmiah
merupakan pengalaman-pengalaman terbaik yang telah dilakukan oleh para guru selama
melaksanakan tugasnya. Dalam pelaksanaan tugasnya, guru diharapkan telah memperoleh
banyak pengalaman, yang salah satunya mungkin dapat dikategorikan sebagai Best Practice.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tertanggal 10 November 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010, Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Guru juga diharapkan agar dapat mempublikasikan, Best Practice agar menjadi pembelajaran
yang berharga bagi guru yang lain, dan sekaligus juga merupakan kegiatan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan.

A. Pengertian Best Practice


Best practice adalah suatu ide atau gagasan mengenai suatu teknik, metode, proses,
aktivitas, insentip atau penghargaan (reward) yang lebih efektif dalam mencapai
keberhasilan yang luar biasa di bandingkan dengan tehnik, metode, proses lain. Ide atau
gagasan yang dengan pengawasan dan pengujian yang sesuai dapat memberikan hasil
yang diharapkan dengan lebih sedikit permasalahan dan komplikasi yang tidak terduga.
Best practice dapat juga didefinisikan sebagai cara yang paling efisien memerlukan
usaha minimum dan paling efektif menghasilkan hasil terbaik untuk menyelesaikan suatu
tugas/pekerjaan, berdasar kanprosedur yang berulang-ulang, disampaikan di berbagai
tempat dengan memberikan bukti nyata yang dapat mengubah perilaku sejumlah orang
Dalam penyusunan Best practice memerlukan ilmu pengetahuan dan seni pengawasan
dan pengembangan sekolah sebagai landasannya. Dengan sifati lmiah yang melekat pada
karya best practice maka validitas dan akuntabilitas data bias dipertanggung jawabkan
secara akademik.(Santoso et al., 2020)

7
Best practice gagasan ataupun ide tentang metode, Teknik dan proses yang lebih
kreatif, efektif dan inovatif untuk mencapai kesuksesan berprestasi, Sehingga Best
practice merupakan suatu kegiatan pengalaman yang dilakukan untuk mencapai
kesuksesan berprestasi misalnya di dalam suatu pembelajaran, dengan mengembangkan
keterampilan yang dimiliki secara kreatif untuk memecahkan suatu
permasalahan.(Novitawati et al., 2021)

B. Perencanaan Best Practice


Best practice juga merupakan salah satu bentuk publikasi ilmiah yang dapat
dilakukan oleh guru (Direktorat Pembinaan Pendidikan dan Pelatihan, 2008). Praktik
baik ini biasanya dimiliki guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah.
Praktik baik tersebut didasarkan pada penguasaan substansi materi dan pedagogik yang
teraplikasi di dalam kegiatan pembelajaran di kelas serta menghasilkan pembelajaran
bermakna bagi peserta didik. Selain itu juga berdasarkan penguasaan guru terhadap
karakteristik peserta didik, sehingga guru dapat memberikan pelayanan yang maksimal
kepada setiap individu sesuai gaya belajarnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru pada saat merencanakan
program best practice:
1. Karakteristik Best Practice
Suatu pengalaman guru dapat dikategorikan sebagai best practice karena memiliki
karakteristik sebagai berikut.
a. Mampu mengembangkan cara baru dan inovatif dalam mengatasi suatu
masalah pendidikan, khususnya pembelajaran.Mampu memberikan sebuah
perubahan atau perbedaan, sehingga sering dikatakan hasilnya luar biasa
(outstanding result).
b. Mampu mengatasi persoalan tertentu secara berkelanjutan atau dampak dan
manfaatnya berkelanjutan (tidak sesaat).
c. Mampu menjadi moden dan memberi inspirasi dalam membuat kebijakan.
d. Cara atau metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.
e. Cara atau metode yang digunakan bersifat ekonomis dan efisien.
2. Kriteria Best Practice

8
Hal yang perlu diperhatikan sebelum menulis best practice tentang kriteria best
practice itu, yaitu
a. Apakah permasalahan yang akan ditulis berkenaan dengan pendidikan
b. Apakah permasalahannya penting untuk diatasi
c. Apakah gagasan pemecahan masalah dapat diterapkan dan dapat diprediksi
hasilnya
d. Apakah didukung oleh teori dan data yang relevan
e. Apakah dapat berupa pengalaman terbaik penulis
f. Apakah cara pemecahan masalah runtut dan mengikuti alur berfikir dan
kaidah ilmiah
g. Apakah mudah dipahami/diterapkan oleh pembaca
3. Ruang Lingkup Best Practice
Ruang lingkup best Practice adalah ruang yang memungkinkan dapat dilakukan
suatu tindakan untuk menciptakan perubahan kearah yang lebih baik, yaitu:
a. Kompetensi kepala sekolah meliputi: 1) Paedagogik 2) Profesional 3)
Kepribadian 4) Sosial 5) Manajerial.
b. Kompetensi guru yang melliputi:1) Paedagogik 2) Profesional 3)
Kepribadian 4) Sosial.

Sebelum melaksanakan praktik baik ini guru harus menyiapkan alat dan bahan yang
digunakan. Pada saat pelaksanaan guru perlu melakukan pencatatan proses mengajarnya,
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari pencatatan ini dapat
digunakan sebagai bahan refleksi guru untuk perbaikan pembelajaran secara terus-
menerus.

C. Laporan Best Practice


Laporan best practice berarti laporan praktik baik. Akan tetapi tidak sesederhana itu,
istilah ini mengacu pada karya tulis yang dibuat oleh guru mengenai pengalaman praktik
terbaiknya. Tentu pengalaman terbaik yang membuat guru atau tenaga pendidik berhasil
dalam melaksanakan tugas. Terutama dalam menyelesaikan berbagai kendala yang
dihadapinya selama memberikan pembelajaran. Tak bisa dipungkiri, guru, kepala-

9
sekolah atau pengawas memiliki banyak pengalaman dengan berbagai dinamikanya.
Pengalaman tersebut dituangkan ke dalam laporan sehingga bisa menjadi referensi dalam
menyelesaikan masalah di tempat dan waktu yang berbeda.
Laporan best practice sendiri memiliki format yang sudah ditentukan, tujuannya agar
bisa menjadi inspirasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. Ditambah lagi, best
practice ini merupakan sebuah bentuk publikasi ilmiah hasil karya guru setelah
melaksanakan pembelajaran. Penting untuk diketahui, best practice atau praktik baik
dibuat berdasarkan penguasaan substansi materi dan pedagogik. Keduanya teraplikasi
pada kegiatan pembelajaran di kelas dan menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
Selain penguasaan materi, guru juga harus menguasai karakteristik peserta didik. Dengan
menguasainya, maka perencanaan, pelaksanaan, metode pembelajaran dan evaluasinya
juga menyesuaikan dengan objek (peserta didik). Semua langkah-langkah tersebut perlu
dicatat sebagai bahan refleksi guru untuk bisa memperbaiki pembelajaran secara terus
menerus.
Laporan best practice memiliki peran penting dalam sistem pembelajaran dan
pendidikan pada umumnya. Lebih lanjut, laporan tersebut dapat dijadikan sebagai
referensi dalam mengembangkan kemampuan mengajar dari guru-guru lain yang belum
memiliki banyak pengalaman.
1. Teknik Menulis Laporan Best Practice
Pandemi covid-19 memberikan banyak dampak dan perubahan pada setiap
segmen kehidupan, termasuk di dunia pendidikan. Kini ada yang dinamakan laporan
best practice yang dibuat oleh tenaga pendidik baik guru, kepala sekolah ataupun
pengawas. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan best practice? Apakah hanya
sekedar laporan biasa? Tentu saja Penulis akan memberikan ulasan lengkap di
bawah ini agar Anda juga ikut memahaminya. Selama pandemi, otomatis sistem
pembelajaran untuk peserta didik mengalami perubahan. Pembelajaran jarak jauh
seperti daring, luring dan kombinasi keduanya telah menjadi kegiatan sehari-hari. Di
akhir 2021 ini, Pemerintah memang sudah memulai pembelajaran tatap muka untuk
beberapa sekolah. Meskipun begitu, laporan best practice dibutuhkan agar bisa
menjadi referensi dalam melakukan aktivitas pembelajaran di masa mendatang.
2. Karakteristik Laporan Best Practice
Best practice merupakan karya ilmiah dalam menyelesaikan kendala
pembelajaran. Tentu saja tidak dituntut untuk menawarkan langkah atau solusi yang

10
besar dari tenaga pendidik. Tidak ada salahnya laporan tersebut menawarkan
langkah kecil berupa penerapan alternatif dalam menyelesaikan masalah sederhana.
Yang terpenting adalah efektivitas dan dampaknya bisa dirasakan oleh semua pihak,
baik peserta didik, guru itu sendiri dan lingkungan sekolah.

Karakter utama dari best practice adalah tindakan taktis dan praktis dalam
mengatasi masalah yang terjadi. Mari ambil contoh, untuk meningkatkan kebersihan
sekolah maka dibuatlah Gerakan Pungut Sampah berlaku untuk semua orang.
Seringkali, laporan best practice memiliki perbedaan dari segi sistematika. Namun
pada dasarnya, substansi yang dimuat di dalamnya memiliki kesamaan tujuan yakni
menuangkan pengalaman terbaiknya dalam menghadapi masalah. Dengan demikian,
best practice yang solutif memiliki karakter atau ciri sebagai berikut.
a. Memuat cara baru dan inovatif dalam menyelesaikan masalah pembelajaran.
b. Memberikan dampak yang signifikan dan perubahan ke arah yang lebih baik.
c. Mengatasi persoalan pembelajaran secara berkelanjutan.
d. Menjadi referensi, model bahkan inspirasi bagi guru lain yang menghadapi masalah
serupa.
e. Metode yang digunakan dalam best practice harus ekonomis dan efisien dari segi
biaya, waktu dan sumber daya.
Sebagai tenaga pendidik yang memiliki kapasitas keilmuan, best practice merupakan
karya ilmiah di bidang pendidikan. Hal ini berkaitan dengan pengembangan profesi guru
dalam mengamalkan ilmu dan pengetahuannya. Dengan adanya best practice, setidaknya
ada tujuan berupa peningkatan mutu pendidikan baik dari sisi proses pembelajaran
ataupun tenaga pendidiknya. Profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan dapat
memberikan manfaat yang besar terhadap ekosistem sekolah dalam ruang lingkup yang
kecil.
3. Sistematika Membuat Laporan Best Practice
Setelah mengetahui ulasan lengkap mengenai apa itu best practice dan karakteristik
laporan best practice, kini Anda perlu mengetahui cara membuatnya. Ada
sistematika yang baku untuk menghasilkan sebuah laporan praktik baik ini. Adapun
sistematikanya yakni sebagai berikut (jontarnababan, 2020).
a. Bagian Awal

11
Bagian awal terdiri dari beberapa poin yang tak boleh dilewatkan, diantaranya
sebagai berikut.

1. Halaman Judul
2. Lembar Persetujuan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi dari Laporan
5. Abstrak
6. Daftar tabel, gambar dan lampiran
Khusus untuk lembar persetujuan, itu perlu ditandatangani sekaligus disahkan
oleh Kepala Sekolah.
b. Bagian Isi
Bagian isi terdiri dari beberapa Bab yang semua Bab-nya memiliki urutan
sebagai berikut.
1. Bab I terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat dari adanya penulisan laporan best practice.
2. Bab II berisi penjelasan yang berkaitan antara masalah yang diangkat atau
yang sedang dihadapi dengan berbagai teori. Selain teori, perlu dibahas juga
keterkaitannya dengan hasil penelitian atau pengalaman terdahulu sebagai
dasar teoritis.
3. Bab III menjelaskan secara rinci langkah apa saja yang ditempuh dalam
menyelesaikan masalah. Bagian ini merupakan inti dari Laporan Best
Practice, biasanya perlu didukung dengan data yang akurat dan perlu
menawarkan ide yang orisinal dari Penulis dalam menyelesaikan masalah.
4. Bab IV merupakan simpulan dan saran yang dapat diambil dari pengalaman
tersebut. Saran ditujukan untuk pihak yang berkaitan dalam menyelesaikan
masalah tersebut.
c. Bagian Penunjang
Agar hasil karya ilmiah berupa best practice ini semakin sempurna, maka
perhatikan bagian penunjangnya juga. Isinya berupa daftar pustaka dan lampiran
yang mendukung tulisan-tulisan pada laporan tersebut. Lampiran yang
dimaksud bisa berupa daftar hadir, dokumentasi foto kegiatan, instrumen yang

12
digunakan, media atau alat, hasil best practice dan seminar hasil penulisan best
practice.

4. Aturan Penulisan Laporan Best Practice


Wujud dari karya ilmiah, tentu Anda dituntut untuk membuatnya dengan jaminan
asli atau bukan plagiat. Best practice harus sesuai dengan pengalaman yang dialami

oleh Anda sendiri, sehingga tidak bisa menyuruh orang lain untuk membuatnya.
Jadi, secara tidak langsung keaslian dari laporan harus bisa dipertanggungjawabkan
dan original. Sedangkan aturan dari cara atau teknik penulisannya sebagai berikut
(jontarnababan, 2020).
a. Laporan diketik menggunakan font Times New Roman ukuran 12, spaci 1,5
menggunakan kertas A4 70gr.
b. Pengetikan tidak bolak-balik, jumlah halamannya minimal 15 dan maksimal
50 (tidak termasuk bab awal dan lampiran).
c. Margin Pengetikan, bagian atas 3,0cm, bawah 2,5cm, kiri 3,0cm dan kanan
2,5cm.
d. Bahasa yang digunakan harus formal sebagaimana karya tulis ilmiah, lugas
tidak bertele-tele dan tidak mengandung berita hoax.
Berdasarkan cara atau teknis penulisannya, apakah Anda sudah siap untuk membuat
Laporan Best Practice? Jika ulasan di atas masih kurang jelas, Anda bisa sharing
pengalaman dengan guru-guru lain yang sudah pernah membuat laporannya. Jangan
ragu untuk membuat karya ilmiah best practice, karena siapa tahu karya yang Anda
buat bisa memberikan manfaat yang besar terhadap kehidupan dan keberlangsungan
dunia pendidikan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan pendidikan dan Pelatihan (2008) Paket Pembelajaran BERMUTU Better
Education through Reformed Management andUniversal Teacher Upgrading.
Jontarnababan. Jontarnababan.com/2020/02/cara-membuat-laporan-best-practice-guru.html
Novitawati, N., Purwanti, R.-, Sulaiman, S., & Prastitasari, H. (2021). Pelatihan Teknik Menulis
Best practice Bagi Kepala Sekolah di PKG Banjarmasin Tengah. Bubungan Tinggi: Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 3(2), 92. https://doi.org/10.20527/btjpm.v3i2.2739
Santoso, B. W. J., Nugroho, Y., & Parapat, D. O. A. (2020). Pendidikan dan Pelatihan Penulisan
Best practice untuk Meraih Predikat Guru Berprestasi bagi Guru SMA Negeri 1 Semarang
dengan Metode Special Projects Assignments. JURNAL PANJAR: Pengabdian Bidang
Pembelajaran, 2(2), 52–60.

14

Anda mungkin juga menyukai