Benny Kamil-Kemendagri-Arah Kebijakan Smart City

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN

KOTA CERDAS (SMART CITY) SEBAGAI


UPAYA MENDORONG TRANSFORMASI
DIGITAL PADA PEMERINTAH DAERAH
PROV DAN KAB/ KOTA

Drs. AKMAL MALIK, M.Si


DIRJEN OTONOMI DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Meningkatkan Kualitas Tatakelola Pemerintahan
Daerah Pada Setiap Entitas Penyelenggara
Pemerintahan Daerah.
2. Mendorong Terwujudnya Kualitas Penyelenggaraan
Pelayanan Kepada Masyarakat Dalam Penerapan
Desentralisasi Asimetrik Dan Generik.

VISI OTONOMI 3. Mendorong Terwujudnya Kemampuan Dan Prakarsa


Pemerintahan Daerah Terhadap Pencapaian Kinerja
DAERAH Dalam Mendukung Pelaksanaan Desentralisasi Dan
Otonomi Daerah.
“MENINGKATNYA 4. Mewujudkan Efektifitas Kebijakan Dan Pembinaan
KUALITAS PELAKSANAAN Kelembagaan Dan Kepegawaian Pada Perangkat
Daerah Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
OTONOMI DAERAH
5. Meningkatnya Kapasitas Koordinasi Dan Pembinaan
UNTUK MENCAPAI Pemerintahan Daerah Secara Berkesinambungan
KESEJAHTERAAN Terhadap Pelaksanaan Desentralisasi Dan Otonomi
Daerah.
MASYARAKAT DALAM
6. Meningkatkan Keselarasan Penyelenggaraan Otonomi
MEMPERKOKOH NEGARA Daerah Sesuai Dengan Peraturan Perundang-undangan
KESATUAN REPUBLIK Yang Lebih Tinggi, Dan Tidak Bertentangan Dengan
Kepentingan Umum.
INDONESIA”
LATAR BELAKANG

PERMASALAHAN

- PENGANGGURAN
82,37% - KESENJANGAN
- KEMISKINAN
59,35% SOLUSI CERDAS
- KEMACETAN
BERBASIS
- POLUSI TEKNOLOGI
- SAMPAH “SMART CITY”
- KRIMINALITAS
Jumlah Jumlah - KAWASAN KUMUH
Penduduk Penduduk - PEMANASAN GLOBAL
Perkotaan Perkotaan - DSB

(2015) (2045)
• PRIORITAS PENGEMBANGAN SMART CITY DIARAHKAN
LANJUTAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN UNTUK MEMENUHI PELAKSANAAN URUSAN WAJIB
SMART CITY PELAYANAN DASAR TERLEBIH DAHULU (PENDIDIKAN,
KEMENTERIAN DALAM KESEHATAN, PEKERJAAN UMUM-PENATAAN RUANG,
NEGERI SEBAGAI POROS PERUMAHAN RAKYAT-KAWASAN PERMUKIMAN,
PEMERINTAHAN
TRANTIBLINMAS DAN SOSIAL); PASAL 12 UU 23/2014.
NASIONAL-DAERAH

• TAMBAHAN URUSAN SESUAI DAYA SAING PEMDA;


KONSEP KOTA CERDAS YANG DIRANCANG SECARA BERKESINAMBUNGAN
DAN TERUS BERKEMBANG GUNA :

1 2 3 4

Membantu Mengelola Memberikan Hingga DAPAT


& memudahkan sumber daya peningkatan mengantisipasi
berbagai kegiatan yang ada pelayanan publik kejadian
masyarakat. dengan efisien. yang menunjang yang tak terduga
peningkatan sebelumnya.
kualitas hidup
seluruh warga
masyarakat.

Keseluruhan proses penyelenggaraan pemerintahan daerah dilaporkan dalam LPPD


BERBAGAI MODEL
KERANGKA
SMART CITY

SMART GOVERNANCE

SMART ECONOMY

SMART MOBILITY

SMART ENVIRONMENT

SMART PEOPLE

SMART LIVING
Sumber: Paparan “Smart Cities: Concept, Challenges and Projects” oleh
ASCIMER
Faktor-faktor Pendukung Smart City
SMART ECONOMY: SMART GOVERNANCE: SMART MOBILITY: SMART ENVIRONMENT:
1. Semangat Inovasi 1. Partisipasi dalam 1. Aksesibilitas lokal 1. Daya tarik kondisi alam
2. Kewirausahaan pembuatan kebijakan 2. Aksesibilitas 2. Polusi
3. Citra ekonomi dan 2. Layanan publik dan sosial (inter) nasional 3. Perlindungan
merk dagang 3. Pemerintahan yg 3. Ketersediaan lingkungan
4. Produktivitas transparan TIK-Infrastruktur 4. Pengelolaan sumber
5. Fleksibilitas dari 4. Perspektif dan strategi 4. Sistem transportasi daya berkelanjutan
pasar buruh politis yg berkelanjutan
6. Keterikatan inovatif dan aman
internasional
7. Kemampuan
bertransformasi SMART PEOPLE: SMART LIVING:
1. Tingkat kualifikasi 1. Fasilitas budaya
2. Ketertarikan untuk 2. Kondisi kesehatan
belajar seumur hidup 3. Keamanan individual
3. Keragaman sosial dan 4. Kualitas perumahan
etnis 5. Fasilitas pendidikan
4. Fleksibilitas 6. Daya tarik wisatawan
5. Kreativitas 7. Kohesi sosial
6. Kosmopolitanisme/ket
erbukaan pikiran
7. Partisipasi dlm
kehidupan publik
PEMBAGIAN URUSAN
PEMERINTAHAN DALAM
PILAR SMART CITY:

SMART ECONOMY SMART PEOPLE SMART SMART MOBILITY SMART SMART LIVING
GOVERNMENT ENVIRONMENT
1. KUKM 1. PENDIDIKAN 1. PU 1. P’HUBUNGAN 1. LH 1. BUDAYA
2. P’INDUSTRIAN 2. SOSIAL &PENATAAN 2. KOMINFO 2. ESDM 2. PENDIDIKAN
3. P’DAGANGAN 3. KEBUDAYAAN RUANG 3. STATISTIK 3. KEHUTANAN 3. PORA
4. TENAGA 4. PMD 2. P’TANAHAN 4. PERSANDIAN 4. PANGAN 4. KESEHATAN
KERJA 5. P3A 3. ADMINDUK 5. PUPR 5. PERTANIAN 5. TRANTIBLINMAS
5. PARIWISATA 6. KB/KS 4. KOMINFO 6. KELAUTAN 6. PARIWISATA
6. PANGAN 7. P’PUSTAKAAN 5. PERSANDIAN &P’IKANAN 7. SOSIAL
7. KELAUTAN 8. PU & 6. STATISTIK 7. PERUMAHAN 8. PERUMAHAN &
P’IKANAN PENATAAN 7. P’PUSTAKAAN & KAWASAN KAWASAN
8. P’TANIAN RUANG 8. KEARSIPAN PERMUKIMAN PERMUKIAN
9. KEHUTANAN 9. PENANAMAN
10. ESDM MODAL
ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN Dimensi Kota Pintar
SMART CITY
 Dimensi Institusional
KEMENTERIAN DALAM
NEGERI  Dimensi Manusia
 Dimensi Teknologi
TIK hanya sebagai ENABLER, terdapat komponen
dasar non teknologi yang perlu diperhatikan:
 Pemerintahan & Kelembagaan
 Kebijakan Politik
 Manajemen & Organisasi
 Masyarakat
ARAH KEBIJAKAN RPJMN
PENGEMBANGAN
SMART CITY
KEMENTERIAN DALAM RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SMART CITY
NEGERI (roadmap smart city Indonesia)

Memuat: Standar Nasional Indonesia


1. SDG’s (SNI)
2. 6 urusan wajib
pelayanan dasar
3. urusan penunjang
daya saing
daerah)

Rencana Induk Smart City Daerah


RPJMD
(roadmap smart city)
PERAN KEMENTERIAN Perbaikan dan Data Pembangunan
Aset manajemen; Proses
Bisnis Lingkup
DALAM NEGERI DALAM perawatan
sistem;
Pusat & Pemda Kemendagri dan Pemda;
Governance Risk
PENGEMBANGAN Pengembangan Assesment.
system.
SMART CITY
Data & Informasi
e-LPPD
Data
RECOVER IDENTIFIKASI (Lap.Pemda)
Kependudukan

SMART CITY
RESPON PROTEKSI Akses Kontrol,
Komunikasi Pusat Bimtek/Pelatihan
dan Daerah, Analisis SDM; Keamanan
Mendalam, Data/Informasi;
Pencegahan dan Perlindungan
Pengendalian DETEKSI Teknologi.

Data Strategis Komunikasi


Lainnya Digital dan
Kemdagri dan Interaksi Aplikasi
Pemda Monitoring dan
Media
Supervisi Keamanan,
SOP Deteksi dan
Keamanan
1. Penyusunan Pedoman Pengembangan Kota
LANGKAH BERSAMA LINTAS
KEMENTERIAN/LEMBAGA: Cerdas;
2. Pelatihan kota pintar untuk bekerjasama
dengan UGM;
3. Mendukung gerakan menuju 100 smart
city;
4. Penyusunan Standar Nasional Indonesia
(SNI) Pengembangan Kota Cerdas mengacu
pada ISO 37120:2018 (sustainable cities and
communities -- Indicators for city services
and quality of life);
5. Berperan aktif dalam ASEAN Smart Cities
Network.
LANGKAH BERSAMA LINTAS KEMENTERIAN/LEMBAGA:

Perlu dilakukan:
Penyusunan framework
nasional pengembangan smart
city;
Koordinasi dan berbagi peran
dalam teknis pengembangan
smart city;
Pemantapan infrastruktur dan
pengamanan smart city.

Anda mungkin juga menyukai