Rangkuman Strategi Pemb 1-12

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD PDGK4105

RANGKUMAN MODUL 1-12

Di Susun Oleh :
SITI SOFIANA
858572491

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN
UPBJJ-UT MALANG POKJAR KABUPATEN KEDIRI
PROGRAM PGSD.BI
TAHUN 2021.2
MODUL 1 :HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
Kegiatan belajar 1 : Konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran
A. Konsep Belajar
1. Belajar memiliki tiga atribut pokok ialah:
a. Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan
perasaan.
b. Hasil belajar berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif,
psikomotorik, maupun afektif.
c. Belajar berkat mengalami, baik mengalami secara langsung maupun mengalami
secara tidak langsung (melalui media). Dengan kata lain belajar terjadi di dalam
interaksi dengan lingkungan. (lingkungan fisik dan lingkungan sosial).
2. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar ialah prubahan yang dihasilkan dari
pengalaman.
3. Pengalaman adalah dalam dalam arti belajar terjadi didalam interaksi antara
individu dengan lingkungan, bak lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
B. Prinsip Blajar
Prinsip belajar merupakan ketentuan atau huku yang harus dijadikan pegangan
didalam pelaksanaan kegiatan belajar. Antara lain :
1. Motivasi
2. Perhatian
3. Aktivitas
4. Balikan
5. Perbedaan Individual
 Kegiatan belajar 2 : Perbedaan pendekatan,strategi,metode dan teknik pembelajaran
1. Pendekatan strtegi, metode dan teknik pembelajaran pada hakikatnya tidak dapat
di pisahkan. Ke empat istilah tersebut merupakan satu kesatuan dalam
pembelajaran.
2. Pendekatan strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang akan dan atau sedang
di gunakan dapat di ketahui dari langkah langkh pembelajaran yang telah tersusun
atau sedang terjadi.
3. Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang pembelajaran
4. Strategi pembelajaran adalah ilmu dan kiat di dalam memanfaatkan segala sumber
belajar yang di miliki dan yang dapat di kerahkan untuk mencapai tujuan
pembelajran yang telah di tetapkan.
5. Metode mengajar adalah berbagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang
sesuai sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
6. Teknik pembelajaran mengambarkan langkah langkah menggunakan metode
mengajar, yang sifat lebih opersional.
7. Faktor faktor yang perlu di perhatikan dalam penentu teknik pembelajaran
diantaranya adalah kemampuan dan kebiasaan guru ketersedian sarana dan
waktu , serta kesiapan siswa.

 kegiatan belajar 3 : faktor faktor penentu dalam pemilihan strategi dan pembelajaran
1. faktor faktor yang perlu di pertimbangkan dalam dalam memilih strategi
pembelajaran ialah      tujuan pembelajaran, jenis dan tingkat kesulitan materi
pelajarn, sarana, waktu yang tersedia,  siswa, dan guru.
2. Gagne mengklasifikasi hasil hasil belajr atau tujuan pembelajaran kedalam lima
jenis tujuan beljar sebagai berikut.
3. Setiap jenis tujuan pembelajaran menurutperoses pembentukan yang berbeda
tujuan yang bersifat penguasaan pengetahuan menuntut kegiatan pengkajian.
Tujuan yang bersifat penguasaan keterampilan menutut kegiatan berlatih.
Sementara itu, tujuan yang bersifat sikap dan nilai menuntut kegiatan penghayatan
terhadap sikap dan nilai yang di harapkan di kuasai.
4. Yang perlu di pertimbangkan dari faktor siswa di dalam memilih strategi
pembelajaran.
5. Faktor guru yang akan mempengaruhi penggunaan strategi pembelajaran ialah
kemampuan menguasai bahan pelajaran dan kemampuan mempelajarkan siswa

Kegiatan belajar 4: Berbagai jenis strategi pembelajaran

1. Atas dasar pertimbangan proses pengolahan pesan.


2. Atas dasar pertimbangan pihak pengolah pesan.
3. Atas Dasar Pertimbangan Pengaturan Guru
4. Atas Dasar Pertimbangan Jumlah Siswa
5. Atas Dasar Pertimbangan Interaksi Guru dengan Siswa. 

MODUL 2 : PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

  Kegiatan belajar 1
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar
1. Bagaimana cara-cara ia menentukan arah pukulan? Dalam hal ini ia (yang dilatih) harus
berpikir, berkonsentrasi, dan memvisualisasikan diri ke dalam perbuatan dan
mencobakannya ke dalam bentuk latihan.
2. Bagaimana cara-cara ia belajar menerima kritikan atas kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya? Ia akan mengontrol perasaan, dan kemudian melakukan perbaikan-
perbaikan sesuai isi kritik yang diberikan padanya.
3. Bagaimana ia memperoleh pemahaman prinsip dan sikap yang dibutuhkan? Ia akan
mengalami peristiwa-peristiwa dalam situasi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya
dan dari situ ia memperoleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan (bersifat reaktif) yang
dibutuhkannya.
4. Bagaimana ia belajar membina kekkompakan dalam kelompok? Tentunya ia akan
berdiskusi dengan teman dan kelompoknya, menempatkan posisi, melakukan tugas, dan
tanggung jawab.

Kegiatan belajar 2 : Karakteristik proses belajar dan tahapan perkembangan siswa sekolah
dasar.
Ada beberapa belajar yang dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan
proses belajar di Sekolah Dasar.

     
Teori Belajar Displin Mental
                        Karakteristik teori belajar ini menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya
mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya yang
dapat dilatih dan didisplinkan. Proses belajar berpikir, mengamati dan mengingat dapat
dilakukan siswa SD kelas rendah.                             
Teori Belajar Asosiasi
                        Rumpun teori belajar ini identik dengan teori behaviorisme yang biasa disebut S-R Bond.
Teori belajar asosiasi ini berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola
perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis.                             
Teori Insight
Menurut teori ini belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan terjadi
apabila siswa menggunakan lingkungan.
Teori belajar Gestalt
Menurut teori belajar ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh karenanya, belajar lebih
mengutamakan keseluruhan, kemudia melihat bagian-bagiannya yang mengandung makna
dan hubungan.
Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.
Kulminasi akan selalui diiringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus
menunjukkan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan perilaku yang baru dari siswa
yang bersifat menetap, fungsional, positif, dan disadari. Bentuk perubahan tingkah laku harus
menyeluruh secara komperhensif sehingga menunjukkan perubahan tingkah laku seperti
contoh di atas.
Kegiatan belajar 3 : Karakteristik pembelajaran di sekolah dasar
      Topik ini akan membahas tentang karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yang
merupakan topik lanjutan dari karakteristik proses belajar dan fase-fase perkembangan di
Sekolah Dasar. Topik ini menyajikan ciri-ciri beberapa pembelajaran di Sekolah Dasar
sebagai gambaran aplikasi pembelajaran di Sekolah Dasar.
      Apabila Anda merasa telah menguasai karakteristik proses belajar dan tahapan
perkembangan di Sekolah Dasar selanjutnya Anda perlu mempelajari karakteristik
pembelajaran di Sekolah Dasar.
      Secara umum karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar adalah :
1. Kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar berorientasi pada pembelajaran fakta, lebih bersifat
konkret atau kejadian-kejadian yang ada di sekitar lingkungan siswa. Dalam kurikulum
2004 pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik.
2. Kelas 3 siswa sudah dihadapkan pada konsep generalisasi yang dapat diperoleh dari fakta
atau dari kejadian-kejadian yang konkret, hal ini lebih tinggi dari kelas 1 dan 2.
3. Kelas 4, 5, dan 6 atau disebut sebagai kelas tinggi siswa dihadapkan pada konsep-konsep
atau prinsip-prinsip penerapannya.
A.    Karakteristik Pembelajaran di Kelas Rendah
Pembelajaran di kelas rendah dilaksanakan berdasarkan rencana pelajaran (silabus)
yang telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran konkret lebih sesuai diberikan pada siswa
kelas rendah (kelas 1, 2, 3) di Sekolah Dasar. Banyak strategi belajar yang dapat digunakan
dalam proses belajar di Sekolah Dasar, diantaranya adalah ceramah, tanya jawab, latihan
atau drill, belajar kelompok, observasi atau pengamatan. Di bawah ini adalah beberapa
contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa Sekolah Dasar di kelas rendah.

B.  Karakteristik Pembelajaran di Kelas Tinggi


Esensi proses pembelajaran di kelas tinggi (kelas 4, 5, 6) adalah suatu pembelajaran
yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa tentang konsep
dan generalisasi sehingga penerapannya (menyelesaikan soal, menggabungkan,
menghubungkan, memisahkan, menyusun, menderetkan, melipat dan membagi).
Di bawah ini ada beberapa contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan siswa di
kelas tinggi Sekolah Dasar.

MODUL 3 : MODEL-MODEL DAN RUMPUN PEMBELAJARAN


Kegiatan belajar 1: Model model pembelajaran
Belajar kolaboratif adalah suatu kegiatan belajar antara dua orang atau lebih yang
dilakukan secara bekerja sama dalam suatu kelompok untuk memecahkan suatu masalah
guna mencapai tujuan tertentu.
Kegiatan belajar 2 : Rumpun model mengajar
Partner dalam Belajar
Membantu pelajar bekerja secara efektif, dan membuat pelajar belajar secara lintas
bidang studi dalam suatu kurikulum, mengembangkan rasa solidaritas serta untuk
memperoleh informasi dan keterampilan melalui inkuiri dari suatu akademik.
Investigasi Kelompok
Investigasi kelompok menekankan rencana pada pengaturan kelas umum atau
konvensional. Rencana tersebut meliputi pendalaman materi terpadu secara kelompok,
diskusi, dan perencanaan proyek. Bermain Peran
Bermain peran itu adalah guru mengajak siswa untuk memahami prilaku sosial,
peranannya dalam interaksi sosial dengan cara-cara yang lebih efektif atau membuat pelajar
menorganisasikan informasi isu-isu sosial.
Inkuiri Yurispedensi
Inkuiri Yurispedensi ini mengajak pelajar berpikir atas isu-isu sosial mengenai
masyarakat suatu Negara, di tingkat nasional maupun internasional. Tujuan model ini untuk
mempelajari kasus – kasus yang ada kemudian dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan public.
Keperibadian dan Gaya Belajar
Dalam model ini dikemukakan adanya gaya belajar pebelajar dan seorang guru harus
yakin bahwa semua dapat dikembangkan, perkembangan dapat terjadi secara optimal apabila
lingkungan menyediakan cara kerja secara konseptual. Inkuiri sosial
Model ini dirancang untuk mengajarkan informasi, konsep-konsep, cara berfikir, studi
tentang nilai-nilai sosial dengan menghubungkan aspek konitif dan sosial
Modul 4 : Prosedur pembelajaran
Kegiatan belajar 1
Keber hasilan proses pembelajaran di antaranya sangat di pengaruhi oleh kegiatan
pendahuluan pembelajaran adalah alat untuk menciptakan awal pembelajaran yang efektif
sehingga siswa siap secara penuh dalam mengikuti kegiatan inti dalam pembelajaran
Pembeljaran adalah sebagai berikut :
1.      Kegiatan pembelajaran
a. Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik
b. Memeriksa kehadiran siswa
c. Menciptakan kesiapan belajar siswa
d. Menciptakan suasana belajar yang demokratis
2.      Kegitan awal pembelajaran
a. Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa
b. Memberi acuan
c. Membuat kaitan
d. Melaksankan tes awal
Kegiatan belajar 2 : Kegiatan inti dalam pembelajaran
Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah peranan penting dalam rangka mencapai
tujuan yang telah di tetapkan dalam kurikulum kegiatan inti pembelajaran di arahkan pada 
peroses pembelajaran hendaknya melibatkan siswa sebnyak mungkin, yang memenuhi
kebutuhan siswa baik secara individual maupun perkelompok untuk itu kegiatan inti
hendaknya merupakan kegiatan yang bervariasi
Kegiatan pembelajaran 3 : Kegiatan akhir dan tindaklanjut pembelajaran
Kegiatan ini di lakukan untuk meyakinkan guru terhadap penguasaan kompetensi
oleh siswa dan upaya pemantapan penguasaan kompetensi yang di harapkan kegiatan ini
harus di laksanakan secara sistem matis,efektif,efisien,dan fleksibel.kegiatan yang dapat di
laksanakan dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah :
1. Meninjau kembali penguasaan siswa
2. Melaksanaka penilaian

Kegiatan tidak lanjut yang dapat di lakukan guru :


1.      Memberikan tugas atau latihan”
2.      Menjelaskan kembali bahan ajaran yang belum di kuasai
3.      Menugaskan membacakan materi yang tertentu
4.      Memberikan motivasi atau bimbingan belajar
5.      Mengungkapkan topik bahasan yang akan datang
Modul 5 : Pemilihan metode mengajar
Kegiatan belajar 1
1. Faktor –faktor yang perlu di pertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar adalah
faktor tujuan pembelajran, krakteristik, alokasi, waktu, fasilitas penunjang
2. Metode mengajar merupaka salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan
pembelajran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran
3. Penilaian metode mengajar hrus di prtimbngkan dan mengacu pada pengembngan dan
kemampuan siswa
4. Metode mngajar memiliki fungsi sentral dalam pembelajaran yaitu sebagai alt atau cara
untuk mencapa pembelajaran
5. Tujuan pembelajran atau kompetensi dasar adalah merupakan pernytaan yang di
harapkn dapat di ketahui di lakukan setelah mngikuti proses pembelajaran
6. Setip proses pemilihan metode mengajara harus di dasarkan pada hasil kajian
Kegiatan belajar 2 : Jenis jenis metode mengajar
1.      Pengalaman belajar
2.      Penggunaan metode ceramah
3.      Penggunaan metode diskusi
4.      Penggunaan metode simulasi
5.      Penggunaan metode demontrasi
6.      Penggunaan metode ekperimen
7.      Penggunaan metode karyawisata
8.      Penggunaan metode pemecahan masalah
Kegiatan belajar 3 : Hubungan pengalaman belajar dengan metode mengajar
1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu peroses atau aktivitas siswa di katakan
belajar bila ada aktivitas pada dirinya
2. Pendekatan  kontruktivis merupakan bagian dari keterampilan
3. Pengalaman menyimak yang merupaka yang di peroleh dari metode ceramah
4. Pengalaman yang di peroleh siswa dalam pembelajaran dapat berupa pengalaman
intlektual
5. Dalam metode diskusi siswa dapat berpengalaman untuk menyelesakan masala dengan
cara berkelompok
6. Pembelajaran simulasi secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak
terhadap pengalaman belajar siswa di antranya peran, kerja sama
7. Pengalaman yang cendrung dapat di peroleh dalam demontrasi
8. Dampak pembeljara yang langsung maupun tidak langsung
9. Dampak pengalaman yang di peroleh dari karyawisata yaitu pengalaman nyata praktis,
dan konkret
Modul 6
Kegiatan pembelajaran 1
Hakikat pungsi dan peranan media pembelajaran
Media pembelajaran
Media dimanfaatkan berbagai pihak untuk keperluan sehari-hari. Misalnya
duniabisnis, perusahaan ingin mempromosikan produknya di pasaran dengan memanfaatkan
mediaatau sarana seperti televisi, radio, surat kabar, brosur, leaflet poster dan lain-lain.Guru
menggunakan media pembelajaran agar informasi dapat diterima dan diserapdengan baik
oleh siswa. Sebagai wujud bahwa bahan ajar diterima oleh siswa dibuktikandengan terjadinya
perubahan-perubahan perilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
 Kegiatan belajar 2
Jenis dan krakteristik media pembelajaran
1. Ada 3 jenis media pembelajaran yang perlu di pahami oleh para guru, yaitu media
visual. Media audio, dan media audio visual dari masing masing jenis media tersebut
terdapat berbagai bentuk media yang dapat di kembangkan dalam kegiatan kegiatan
pembelajaran di sekolah dasar.
2. Media visual adalah media yang dapat di liat dengan amenggunakan media
penghlihatan terdiri atas media yang di proyeksikan ( projekted visual ). Media audio
adalah media merangsang piqiran, perasaan, perhatian yang dapat memancing kemauan
siswa untuk memahami bahan ajar dan jenisnya, seperti program kaset suara ( audio kasette
). CD audio, dan program radio. Sedangkan media audiovisual merupakan kombinasi dari
media audio dan media visual di sebut media pandang dengar.
3. Setaip media memiliki karakteristik ( kelebihan dan keterbatasan ), oleh karena itu tk
ada media yang dapat di gunakan untuk di gunakan semua situasi atau tujuan media mana
yang akan di gunakan ketergantungan kepada kompetensi/tujuan yang ingin di capai sifat
bahan ajar ketersidiaan media tersebut dan kemampuan guru dalam menggunakannya
Kegiatan belajar 3
Pemilihan, penggunaan, dan perawatan media pembelajaran
1. Media pembelajaran adalah jenis – jenis media pembelajaran alternatif mudah di buat
bahanya mudah di peroleh mudah di gunakan serta hanya lebih murah namaun
demikian sederhana tidaknya suatu media tersebut sebensrnya tergantung pada
kondisi atu sekolah
2. Pemilihan media pembelajan pada hakikatnya merupakan peroses pengambilan
keputusan yang di lakukan oleh guru untuk menentukan jenis media mana yang lebih
tepat di gunakan dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sifat materi yang akan di
smapaikan setinggi yang di gunakan serta evaluasinya adanya pilihan media ini di
sebutkan sangat banyak dan bervariasi jenis media dengan karakteristik yang berbeda
– beda
3. Kegunaan media pembelajaan sdederhana perlu memperhatikan tujuan yang akan di
capai sifat dari bahan ajar karakteristik sasaran peljar membuka ( siswa ) dan kondisi
tepat / ruangan yang menjadi pertimbangan antara lain kesederhanaan menarik
perhatian adanya penonjolan/penekanan ( misalnya dengan warna) direncanak dengan
baik serta menggunakanya siswa lebih aktif belajar
4. Untuk memelihara media pembelajaran agar awet dan dapat di gunakan lebih lama
perlu di punyakan berbagai cara baik secara teknis misalnya dengan memberi bingkai
kepada media grafis ( moniting frame ) maupun yang lebih ideal yaitu menyediakan
tempat / ruangan secara khusus di set untuk menyimapan berbagai jenis media
pembelajaran
Kegiatan belajar 4
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran
1. Sumber pembelajaran
2. Lingkungan sebagai sumber pembeljaran
3. Lingkungan yang dapat di manfaatkan sebagai sumber belajar terdiri atas lingkungan
sosial dan lingkungan fisik/lingkungan alam lingkunngan sosisial
4. Prosedur belajar
5. Agar penggunaan lingkungan agar sumber belajar berhasil dengan baik

MODUL 7 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1


Kegiatan belajar 1: Keterampilan bertanya
Guru perlu menguasai keterampilan beratnya karena
a. Guru cendrung mendominasi kelas dengan ceramah
b. Meningkatnya keterlibatan siswa
c. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan
d. Mendominasi kelemahan siswa
e. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah
f. Membantu siswa menggunakan pendapat dengan bahan yang baik

Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen- komponen


a.       Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat
b.       Pemberian acuan
c.       Pemusatan
d.       Pemindahan giliran
e.       Penyebaran
f.        Pemberian waktu berfikir
g.       Pemberian tuntutan
Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari komponen
a.       Pengubahan tuntuan kognitif dalam menjawab pertanyaan
b.       Pengaturan urutan pertanyaan
c.       Penggunaan pertanyaan pelacak
d.       Penignktan terjadinya interaksi

Dalam menerapkan keterampilan dasar dan lanjut guru perlu memperhatikan perinsip –
prinsip berikut
a. Kehangatan dan keantusiasan
b. Menghindari kebiasaan menggulung pertanyaan sendiri menjawab pertanyaan sendiri
menganjukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak mengulangi jawaban
siswa mengajukan pertanyaan ganda dan menujuk siswa siswa sebelum mengajukan
pertanyaan
c. Waktu berfikir yang di berikan pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang di
berikan untuk pertanyaan tingkat dasar
d. Pertanyaan pokok harus di sesuaikan terlebih dahulu kemudian dinilai sesudah selesai
belajar
Kegiatan belajar 2 : Keterampilan memberi penguatan
Penguatan adalah respon yang di berikan oleh guru terhadap prilaku siswa yang baik
yang menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan prilaku
yang baik tersebut penguatan di berikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar mengontrol dan memotivasi prilaku yang negatif menumbuhkan rasa prcaya diri serta
memelihara iklim kelas yang kondusif pengutan di bagi menjadi pengutan perbal dan non
verbal penggunaan verbal di berikan dalam untuk kata kata / kalimat pujian sentuhan
kegiatan yang menyenangkan, serta benda / simbol pengutan dapat juga di berikan dalam
bentuk pengutan tak penuh jika respon/ prilaku siswa tidak sepenuhnya memenuhi harapan
dalam memberikan pengutan harus di perhatikan seperti – seperti berikut:
1.      Kehangatan dan keantusiaan
2.      Kebermaknaan
3.      Hindari respon negatif
4.      Pengutan harus berpariasi
5.      Sasaran pengutan harus jelas
6.      Penguatan harus diberikan segera setelah prlaku yang di harapkan muncul
Kegiatan belajar 3 : Keterampilan mengadakan variasi
Variasi adalah keanekaragaman yang membuat sesuatu menonton variasi di dalam kegitan
pembelajran dapat mengilangkan kebosanaan, meningkatkan minat dan keinginan tahuan
siswa, melayani gaya belajr siswa yang beragam,
Komponen keterampilan mengadakan variasi di bagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut.
1.     Variasi dalm gaya belajar yang meliputi variasi secara, pemusatan perhatian, penyiapan
pergantian posisi guru, kontak pandung, serta gerakan badan dan mimik
2.     Variasi pola intraksi dan kegiatan
3.     Variasi penggunaan alat bantu pelajar yang meliputi alat/bahan yang dapat di dengar, di
lihat dan di manipulasi dalam mengadakan variasi, guru perlu meningkat prinsip-
prinsip penggunanya, yang meliputi kesesuaian, kewajaran, kelancaran, dan
kesinambungan, serta perencanaan bagi alat alat dan bahan yang memerlukan penataan
khusus
MODUL 8 : KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR 1
KETERAMPIULAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN
Kegiatan Belajar 1 : Komponen keterampilan membuka peljaran adalah sebagai
berikut
a. Menarik perhatian yang dapat di lakukan
b. Menimbulkan motivasi yang dapat di lakukan
c. Memberi acuan yang dapat di lakukan
d. Membuat kaitan yang dapat di lakukan
Kegiatan Belajar 2 : KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK
KECIL
Guru perlu menguasai keterampilan diskusi kelompok kecil karena
1.      Musyawarah ( diskusi ) sesudah membudaya dalam masyarakat indonesia
2.      Tiap warga negara indonesia di harapkan memiliki keterampilan diskusi
3.      Keterampilan berdiskusi / memimpin diskusi tidak di bawa sejak lahir
4.      Diskusi punya peran khusus dalam pencapaian tujuan pendidikan yang bersifat
pembentukan sikap nilai kebisaan dan keterampilan
Kegiatan belajar 3: Keterampilan mengelola kelas.
Mengelola kelas pada dasarnya adalah pengaturan orang dan barang yang
memungkinkan terciptanya dan terpliharanya kondisi belajar yang optimal,kondisi belajar
yang optimal sangat menentukan kehasilannyakegiatan pembelajaran.oleh karna itu, guru
perlu menguasai keterampilan untuk menciptakan kondisi yang optimal tersebut.kegiatan
pembelajaran dapat di badakaan menjadi dua masalah ,yaitu masalah istruksional dan
masalah pengelolaan .guru harus dapat membedakan kedua masalah tersebut agar dapat
menanganinya secara teepat. Masalah intrusional harus di selesaikan secara intruksional ,
sedangkan sistim pengelola harus di selesaikan secara pengelola ,komponen ketrampilan
mengelola kelas terdiri dari keterampilan yang bersipat prepentip dan ketrampilan yang
bersipat represif, ketrampilan yang bersipat preventip terkait dengan usaha mencegah
terjadinya gangguan,yang dapat di tunjukan dengan :
1.      sikap tangkap;
2.      membagi perhatian;
3.      memusatkan perhatian kelompok;
4.      memberikan petunjuk yang jelas;
5.      menegur;
6.      memberikan penguatan;
Kegiatan belajar 4 : Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan
Pada dasarnya, siswa mempunyai karakteristik yang sangat berbeda satu dengan yang
lainnya.untuk melanyani perbedaan ini , diperlukan variasi dan perorganisasian kegiatan
klasikal, keloompok kecil dan perorangan hanya mungkin terwujud jika dipenuhi syarat
–syarat tertentu.
1.      ada hubungan yang sehat dan akrab antara guru-siswa dan antarsiswa
2.      siswa belajar dengan kecepatan,kemampuan ,cara, dan minat sendiri
3.      siswa mendapat bantuan sesuai dengan kebutuhannya
4.      siswa dilibatkan dalam perencanaan pembelajaran .
5.      guru dapatmemainkan berbagai peran.

Modul 9 : KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN


Kegiatan belajar 1 : Kegiatan remedial
Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan dalam pembelajaran sering pula disebut dengan pra-
instruksional Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk menciptakan awal
pembelajaran yang efektif yang memungkinkansiswa dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik.
Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapatmengkondisikan kegiatan
belajar secara efektif. Kondisi belajartersebut harus dimulai dari tahap prainstruksional (tahap
pendahuluan atau awal pembelajaran). Upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan
kondisi   awal  pembelajaran yang baik diantaranya:
a. Menciptakan Sikap dan Suasana  Kelas yang MenarikKondisi belajar dapat
dipengaruhi oleh sikap guru di depankelas.
b. Mengabsen Siswa, Guru mengecek kehadiran siswa.
c. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh
kesiapan  dan semangat belajar  siswa..
kegiatan belajar 2 : kegiatan pengayaan
A.    RUMPUN MODEL PERSONAL
Model belajar personal dimulai dari pandangan tentang harga diri individu. Sesorang
berusaha memperoleh pendidikan sehingga berusaha memahami diri sendiri dengan lebih
baik, bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri, dan belajar mencapai pengembangan
yang baru dengan lebih kuat, lebih sensitive, dan kreatif. Dalam model ini beberapa type, di
antaranya :
1.      Pengajaran Nondirektif
2.      Peningkatan Harga Diri
B.     RUMPUN MODEL SISTEM PRILAKU
Model ini sering disebut teori belajar sosial, modifikasi prilaku, terapi perilaku, dan
cybernetic. Ada beberapa type dalam model ini, di antaranya:
1.      Belajar Tuntas dan Pembelajaran Terprogram
Model ini biasa disebut dengan teori belajar tuntas, belajar dengan bagian demi bagian
dengan cara maju berkelanjutan. Setelah selesai pelajar diberikan latihan untuk mengujur
keberhasilan.
2.      Pembelajaran  Langsung
Studi tentang perbedaan antara guru mengajar yang lebih baik efektif dan kurang efektif,
serta dari teori belajar sosial, suatu paradigm untuk pembelajaran secara langsung kepada
siswa, serangkaian kegiatan yang jelas dengan tujuan.
3.      Belajar Melalui Simulasi : Latihan dan Latihan Mandiri
Dua jenis latihan pendekatan dikembangkan dari teori perilaku kelompok cybernetic. Salah
satu diantaranya adalah model teori ke praktikdan yang lain adalah simulasi.
MODUL 10 : PENGELOLAAN KELAS
A.    Hakikat Pengelolaan Kelas
1.      Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengeolaan kelas adalah serangkaian tinakan guru yang ditujukan untuk mendorong
munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang
tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional
yang positif, serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas  yang produktif dan efektif
atau secara singkat: pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan, memelihara,
dan mengembangkan iklim belajar yang kondusif.
2.      Perbedaan Pengelolaan Kelas dari Pembelajaran
Pembelajaran adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang termasuk ke dalam pembelajaran di antaranya
adalah melakukan diagnosis kebutuhan siswa, merencanakan pelajaran, menyajikan
informasi, mengajukan pertanyaan, dan menilai kemajuan belajar siswa.
Pengelolaan kelas adalah segala kegiatan guru yang dilakukan untuk menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang efektif.
3.      Pentingnya Pengelolaan Kelas dalam Proses Pembelajaran
Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membantu siswa
mencapai tujuan pembelajaran dan pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk menciptakan kondisi kelas yang memungkinkan berlangsungnya proses
pembelajaran.
B.     Penataan Lingkungan Kelas
1.      Penataan Lingkungan Fisik Kelas
Pengelolaan kelas yang efektif bermula dari penataan ruangan kelas dan isinya.
Lingkungan fisik kelas harus ditata atau diatur untuk mendukung aktifitas belajar yang
dikembangkan guru secara individual. Perubahan tujuan pembelajaran dan perubahan
kegiatan belajar yang dilakukan siswa menuntut perubahan dalam penataan lingkungan fisik
kelas. Ini berarti bahwa guru hendaknya menyesuaikan penataan ruangan kelas terhadap
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Meskipun barang-barang yang ada di dalam kelas
kurang memadai keadaannya, melalui penataan ruangan kelas yang efektif, barang-barang
tersebut menjadi bermanfaat.
a.   Prinsip-prinsip Penataan Lingkungan Fisik Kelas
b.      Penataan Tempat Duduk
2.      Penataan Lingkungan Psiko-Sosial Kelas
Winzer (1995) menyatakan bahwa iklim psiko-sosial kelas berpengaruh terhadap hasil
belajar, konsep diri, rasa harga diri, dan sikap siswa terhadap sekolah.Iklim psiko-sosial kelas
berkenaan dengan hubungan sosial-pribadi antara guru dan siswa serta antarsiswa. Hubungan
yang harmonis antara guru dan siswa serta antarsiswa akan dapat menciptakan iklim psiko-
sosial kelas yang sehat, dan efektif bagi berlangsungnya proses pembelajaran.
a.       Karakteristik Guru
b.      Hubungan Sosial Antarsiswa
MODUL 11 : DISIPLIN KELAS
KB 1 HAKIKAT DISIPLIN KELAS
A.    DISIPLIN DAN DISIPLIN KELAS
1.      Disiplin
2.      Disiplin Kelas
B.     DISIPLIN KELAS
Disiplin kelas perlu diajarkan atau ditanamkan pada siswa karena alasan berikut.
a.       Agar siswa mampu mendisiplinkan diri
b.      Disiplin merupakan pusat berputarnya kehidupan sekolah
c.       Disiplin yang tinggi akan menuju kepada terciptanya iklim belajar yang kondusif
d.      Tingkat ketaatan yang rendah akan menjurus pada tidak terjadinya belajar yang diharapkan
e.       Jumlah dalam satu kelas umumnya banyak
f.       Kebiasaan berdisiplin di sekolah diharapkan menghasilkan kebiasaan berdisiplin di
masyarakat
C.     FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KELAS
1.      Factor Fisik
Disiplin kelas dilandasi oleh interaksi guru-siswa. Dalam konteks ini maka factor fisik
mencakup guru, siswa dan ruang kelas. Kondisi guru antara lain tampak dalam
penampilannya rapi, sehat, dan tampak semangat akan lebih mudah mengatur siswanya
daripada guru yang tampak lusuh dan lesu.
Kondisi fisik siswa yang prima seperti tampak pada penampilannya serta panca indera
yang sehat akan mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. Siswa yang sakit atau panca
inderanya ada yang tidak berfungsi dengan baik maka sulit memusatkan perhatiannya pada
pelajaran.
Kondisi ruang kelas yang mencakup keamanan dan susunan peralatan, serta cara
penggunaan alat-alat pelajaran juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Cara
penggunaan alat peraga yang tidak tepat, misalnya menghalangi pandangan siswa maka akan
mendorong siswa melanggar aturan.
2.      Factor Sosial
Kelas merupakan mayarakat kecil untuk bersosialisasi dan bergaul untuk guru dan
siswa. Kualitas hubungan siswa-guru dan latar belakang sosial siswa akan mempengaruhi
disiplin kelas. Siswa yang mudah bergaul akan mudah menerima aturan kelas daripada
mereka yang menutup diri, tidak bergaul denga  temannya.
3.      Factor psikologis
Factor psikologis mencakup perasaan (sedih, senang, benci, dsb) dan kebutuhan
(keinginan untuk dihargai, diakui dan disayangi). Siswa yang perasaanya sedih mungkin akan
berbeda dengan yang senang baik baik di rumah maupun di sekolah.

KEGISTSN BELAJAR 2 : STRATEGI PENANAMAN DAN PENANGANAN DISIPLIN


KELAS
A.    PANDANGAN TERHADAP PENANAMAN DAN PENANGANAN DISIPLIN
KELAS
Pandangan terhadap disiplin kelas akan menentukan cara guru dalam menanamkan
dan menangani disiplin kelas. Pandangan tersebut, antara lain sebagai berikut.
a. Pandangan yang berfokus pada guru, beranggapan bahwa siswa harus mengerjakan
apa yang diinginkan gurunya
b. Pandangan yang berfokus pada kepentingan siswa yang beranggapan bahwa guru
harus tahu kebutuhan siswa dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut
c. Pandangan behaviorisme menyatakan bahwa perilaku dapat dipelajari dan dikontrol
B.     STRATEGI PENANAMAN DISIPLIN KELAS
Penanaman disiplin dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
a.       Menjadi model atau memberi contoh;
b.      Mengadakan pertemuan kelas secara berkala;
c.       Menerapkan aturan secara luwes;
d.      Menyesuaikan aturan dengan tingkat perkembangan anak;
e.       Meningkatkan partisipasi siswa
C.     STRATEGI PENANGANAN DISIPLIN KELAS
Cara-cara penanganan disiplin kelas dapat dikelompokkan sebgai berikut.
a.       Gangguan ringan dapat diatasi,
b.      Gangguan berat dapat diatasi
c.       Perilaku agresif dapat diatasi, antara lain dengan cara:

MODUL 12 : PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF


KEGIATAN BELAJAR 1 : Perencanaan Pembelajaran yang Efektif
A.    PENGERTIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu yang saling berhubungan
dan saling menunjang antara berbagai unsure atau komponen yang ada dalam pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan
menetapkan unsure-unsur atau komponen pembelajaran.
B.     KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Komponen pembelajaran secara umum mencakup empat hal, yaitu:
1. Arah dari suatu program pembelajaran berupa standar kompetensi mata pelajaran,
kompetensi dasar, dan indikator-indikatornya;
2. Isi atau materi yang harus diberikan untuk mencapai komponen tersebut;
3. Strategi pelaksanaan;
4. Penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran.
C.     PRINSIP PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Pembelajaran didasarkan pada prinsip-prinsip:
1. Berdasarkan kondisi siswa
2. Berdasarkan kurikulum yang berlaku
3. Memperhitungakan waktu yang tersedia
4. Merupakan urutan kegiatan belajar-mengajar yang sistematis
5. Dilengkapi dengan lembar kerja/tugas/lembar observasi
6. Bersifat fleksibel
7. Berdasarkan pada pendekatan system yang mengutamakan keterpaduan antara
kompetensi, materi, kegiatan belajar, dan evaluasi.
D.    PROSEDUR PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Prosedur perencanaan pembelajaran diawali dengan pengembangan silabus
(kurikulum operasional) dilanjutkan dengan penyususnan rencana/satuan pembelajaran.
Silabus pada dasarnya merupakan program yang bersifat makro yang harus dijabarkan lagi ke
dalam program-program pembelajaran yang lebih terperinci. Silabus merupakan program
yang dilaksanakan untuk jangka waktu yang lebih panjang dan menjadi acuan dalam
mengembangkan rencana pembelajaran.

KEGIATAN BELAJAR 2 : Pembelajaran Yang Efektif


A.    HAKIKAT PEMBELAJARAN EFEKTIF
Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang direncanakan dengan baik oleh
guru dalam hal materi, strateg penyampaian, media, pengelolaan kelas, dan evaluasi.
Perencanaan membantu guru menata alur dan urutan peristiwa-peristiwa pembelajaran yang
tepat dan juga mengatur waktu.jumlah waktu yang dibutuhkan dalam merencanakan
pembelajaran sangat tergantung pada individu guru.
B.     FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Isi
2. Bahan
3. Strategi pembelajaran
4. Perilaku guru
5. Menstrukturkan pelajaran
6. Lingkungan belajar
7. Pembelajar
8. Durasi pembelajaran
9. Lokasi pembelajaran
C.     KARAKTERISTIK GURU
1. Banyak pengalaman mengajar, guru akan mempengaruhi keputusan perencanaan.
Pengalaman terdahulu membawa guru pada kesiapan mental dan lebih mantap.
2. Filosofi belajar mengajar akan mempengaruhi keputusan tentang perencanaan guru
3. Pengetahuan guru tentang isi pelajaran. Guru yang menguasai materi pelajaran biasanya
dapat merencanakan pembelajaran yang bervariasi dan fleksibel
4. Gaya guru dalam mengorganisasikan pembelajaran akan tercermin dari kebutuhan guru
untuk menyusun perencanaan rutin dan gaya pemecahan masalah
5. Harapan-harapan menata kelas, baik untuk belajar maupun pelaksanaan pembelajaran
oleh guru itu sendiri
6. Perasaan aman dan control pembelajaran
D.    GURU YANG EFEKTIF
1.      Melakukan review harian
2.      Menyiapkan materi baru
3.      Melakukan praktik terbimbing
4.      Menyediakan balikan dan koreksi
5.      Melaksanakan praktik mandiri
6.      Review mingguan dan bulanan
E.     PENDEKATAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF
1.      Belajar mandiri
Belajar mandiri adalah pembelajaran yang dilakukan diri sendi bukan orang lain
a. Prinsip-prinsip belajar mandiri
b. Manfaat belajar mandiri
2.      Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pembelajaran untuk mencapai keterampilan-
keterampilan belajar sepanjang hayat. Pembelajaran terpadu dimulai dengan menampilkan
tema.
3.      Belajar berbasis masalah
Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada pebelajar dan
juga menggambarkan metode belajar inti atau suplemen pembelajaran. Adanya masalah
mendorong pebelajar memberi alasan, berpikir kritis dan mempertimbangkan bukti-bukti,
mencari-cari dan berbagi informasi yang relevan. Setiap pebelajar membawa pengalaman
individual sehingga memberikan kontribusi yang berbeda-beda. Ciri-ciri kelompok belajar
berbasis masalah yang efektif yaitu kelompok yang bersatu padu, termotivasi, saling
mendukung, dan ikut serta belajar aktif, anggota kelompok, memahami dan mengikuti tugas-
tugas tersebut dengan penuh semangat.

Anda mungkin juga menyukai