4 Nasi Nasi Tim Bubur PDF
4 Nasi Nasi Tim Bubur PDF
4 Nasi Nasi Tim Bubur PDF
Disusun Oleh:
Kelompok 1
A. Latar Belakang
Kuliner adalah suatu seni mengolah bahan makanan meliputi memilih,
mempersiapkan, memasak dan menyajikan makanan. Sedangkan ilmu gizi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan, pengaruh makanan dan tubuh manusia. Gizi
kuliner menurut Soenardi (2013), adalah perpaduan antara pengetahuan ilmu gizi
dan ilmu bahan makanan serta seni mengolah bahan makanan yang dapat
menghasilkan suatu hidangan siap santap yang lezat, sehat, bergizi, dan menarik
sehingga dapat menggugah selera makan.
Makanan pokok adalah makanan yang dikonsumsi dalam jumlah yang
banyak, sumber karbohidrat, mengenyangkan dan merupakan hasil alam daerah
setempat. Makanan pokok adalah sumber karbohidrat bagi tubuh manusia,
makanan pokok biasanya tidak menyediakan keseluruhan zat gizi yang
dibutuhkan tubuh, oleh karena itu biasanya makanan pokok dilengkapi dengan
lauk pauk atau diolah dengan bahan makanan lain untuk mencukupkan kebutuhan
zat gizi seseorang dan mencegah kekurangan gizi (Hidayati, 2014).
Bahan makanan sumber karbohidrat yang umum dikonsumsi adalah beras
yang dapat diolah menjadi berbagai macam hidangan. Beras merupakan makanan
pokok terutama untuk masyarakat Indonesia. Beras sebagaimana bulir serealia
lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80 – 85%). Beras juga
mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, air dan
karbohidrat. Pengolahan nasi tergantung pada kondisi beras sebagai bahan
utamanya, dan teknik olah yang digunakan antara lain adalah di masak dengan
lemak, digoreng dengan sedikit minyak, ditim dan direbus. Beberapa contoh
olahan beras sebagai makanan pokok adalah nasi tim, nasi goreng, lontong, bubur,
dan nasi uduk (Hidayati, 2014). Oleh sebab itu lebih baik jika kita ingin memasak
nasi perbandingannya adalah 1 : 2 sedangkan nasi tim perbandingannya adalah 1:4
sedangkan jika bubur perbandingan air dan berasnya adalah 1:8.
B. Tujuan
Melakukan proses pembuatan nasi, nasi tim, dan juga bubur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nasi
Di Indonesia, makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai
sumber energi yaitu nasi. Di Indonesia beras adalah penyumbang kalori dan
protein yang terbesar bagi penduduk. Sekitar 52 – 55% kalori dan 45 – 48%
protein bagi sebagian besar penduduk Indonesia berasal dari beras. Cara
pengolahan beras yang paling umum adalah dimasak menjadi nasi atau bubur
beras. Nasi yang dimasak dari beras biasa memerlukan waktu pemasakan 20-30
menit sampai tingkat kematangan yang dapat diterima. Bila ditambah proses
sebelumnya yang meliputi perendaman, pencucian dan pengukusan memerlukan
waktu total sekitar 1 jam (Karina et all, 2017).
B. prosedur percobaan
Dicuci beras hingga bersih.
A. Hasil
Makanan pokok penduduk Indonesia adalah beras. Hal ini terbukti dari 95%
penduduk Indonesia mengkonsumsi beras dan mencapai 139.5% kilogram per
tahun. Beras adalah biji gabah yang kulitnya sudah dipisahkan dengan cara
digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling serta alat
penyosoh. Beras dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi atau bubur.
Beras juga dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten terutama
untuk kepentingan diet. Nasi adalah beras yang telah direbus dan ditanak.
Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih
lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya (Karina et all, 2017).
B. Pembahasan
Rasa nasi yang disukai masyarakat disebabkan karena aromanya dan sifat
– sifat dari kandungan air. Protein beras tidak mempengaruhi rasa nasi. Karena itu
dikenal beras dengan aroma yang wani untuk beras giling atau tumbuk yang baru
dan beras berbau apek bagi beras yang lama disimpan. Beras akan mengalami
perubahan aroma dan rasa khususnya, jika disimpan pada suhu di atas 15oC.
Setelah 3 – 4 bulan disimpan, akan terjadi perubahan rasa dan aroma. Suhu dari
pendaringan dan gudang di Indonesia biasanya lebih tinggi dari 15oC, hal inilah
yang mengakibatkan kerusakan aroma dan penyimpangan rasa beras selama
penyimpanan (Koswara, 2010).
Semakin lama disimpan, semakin menurun rasa dan aroma nasinya.
Disamping aroma, ternyata sifat pati dalam beras sangat berpengaruh terhadap
rasa nasi. Pati beras terdiri dari molekul – molekul besar yang tersusun atau
dirangkai dari unit – unit gula sederhana berupa glukosa. Kalau rangkaiannya
lurus disebut amilosa dan kalau rangkaiannya bercabang disebut amilopektin.
Rasio amilosa/amilopektin dapat menentukan tekstur, pera tidaknya nasi, cepat
tidaknya mengeras serta lekat tidaknya nasi. Rasio amilosa/amilopektin tersebut
dapat pula dinyatakan sebagai kadar amilosa saja (Koswara, 2010).
Bubur adalah makanan dari beras yang menggunakan bahan cair yang
berupa air, kaldu atau santan. Pengolahan bubur menggunakan bahan cair yang
lebih banyak dari pada nasi. Umumnya bahan cair yang digunakan untuk
memasak bubur adalah 1:4 atau 1:6 (Setyowati, 2011).
Nasi Tim, Mengolah nasi tim dengan teknik au ban marie atau memasak
dengan dua panci sekaligus. Nasi yang dihasilkan dengan teknik mengetim ini
adalah nasi yang lunak. Awalnya nasi tim hanya diolah untuk makanan bayi,
anak-anak dan orang sakit, namun dalam perkembangannya, nasi tim menjadi nasi
yang istimewa, sehingga menjadi nasi tim dijadikan jajanan sepinggan seperti nasi
tim ayam, nasi tim telur asin dan sebagainya(Setyowati, 2011).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Cara pembuatan nasi yaitu cuci beras hingga bersih, tambahkan air dengan
perbandingan air dan beras 1: 2, setelah itu tambahkan garam secukupnya lalu
dimasak dengan api kecil. Diaduk sesekail, di tunggu higga 15 menit atau hingga
nasi matang. Cara pembuatan nasi tim yaitu cuci beras hingga bersih,
ditambahkan air dengan perbandingan air dan beras 1 : 4, lalu tambahkan garam
secukupnya, dan masak dengan api yang kecil sambil terus diaduk supaya tidak
berkerak di dasar panci, dan terus di aduk hingga nasi tim matang. Cara
pembuatan bubur yaitu dicuci beras hingga bersih dan di tambahkan air ke dalam
panci berisikan beras dengan perbandingan air dan beras 1 : 8, setelah itu
ditambahkan garam secukupnya dan di masak dengan api kecil. Di aduk supaya
tidak berkerak di dasar panci dan ditunggu sambil terus diaduk hingga bubur
matang.
Saran
Sebaiknya jika akan memasak nasi, nasi tim, dan juga bubur harus di
perhatikan takaran pada beras dan juga air nya. Terutama pada saat pemasakan
nasi, ketika akan di masukkan ke dalam kukusan/dandang sebaiknya tidak perlu di
beri wadah lagi, cukup di masukkan saja ke dalam tarangan dandang. Karena jika
di tambahkan dengan wadah lagi, nasi akan mengalami kematangan yang tidak
merata.
DAFTAR PUSTAKA
Setyowati, Dian. 2011. Mengolah Hidangan Nasi Dan Mie. F&B Departement.
Magetan.
Soenardi, Tuti. 2013. Teori Dasar Kuliner. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Panelis
Tabel 1 Lembar penilaian penelis nasi, nasi tim, dan bubur.
Nilai Indikator penilaian
No. Menu
hedonik Warna Aroma Rasa Tekstur Penampilan
1 4 4 1 4 3
1. Nasi 2 4 4 2 3 3
3 4 4 2 2 3
1 4 4 2 4 4
Nasi
2. 2 4 4 3 2 3
tim
3 4 4 2 3 3
1 4 4 4 4 4
Bubur
3. 2 4 4 3 3 3
nasi
3 4 4 4 4 4
Keterangan:
1 = tidak suka
2 = kurang suka
3 = agak suka
4 = suka
5 = sangat suka
Lampiran 2 Foto/Gambar
2
Tumis
1. 3
kangkung
4
2
Sambal
2. 3
tempe
4
Keterangan:
1 = tidak suka
2 = agak suka
3 = suka
4 = sangat suka
5 = amat sangat suka
SAYURAN DAN KACANG – KACANGAN
1. Tumis Kangkung 2. Sambal Tempe
- Bawang Putih 3 siung - Tempe 1 ptg
- Bawang Merah 2 siung - Bawang Putih 2 siung
- Kangkung 1 ikat - Bawang Merah 3 siung
- Garam ½ sdt - Cabai Rawit 5 buah
- Saus Tiram ½ sdt - Cabai Besar 5 buah
- Cabai Merah 1 buah - Tomat kecil 5 buah
- Udang 50 g - Garam ½ sdt