Naskah Usulan Penelitian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

USULAN PENELITIAN

Implementasi Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2


(UTAUT 2) dalam Memahami Niat Dan Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
pada Mahasiswa Akuntansi FEB UNUD

Usulan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun skripsi S1
Program Studi Akuntansi

Diajukan oleh:

DANIO KRISTAN AMALO

NIM: 1707532050

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
\

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat pertumbuhannya. Hal
ini mengakibatkan perubahan pola gaya hidup masyarakat menjadi semakin bergantung
pada kehadiran teknologi informasi yang mempermudah segalanya menjadi lebih efektif,
efisien, dan dinilai lebih ekonomis dibanding dengan gaya hidup sebelum adanya
teknologi informasi (Suwandi & Elvira, 2018). Kemajuan teknologi ini telah
memungkinkan adanya berbagai fungsi baru untuk perangkat mobile yang mendukung
beberapa jasa contohnya layanan keuangan seperti pembayaran tagihan, transfer ke
rekening, pembayaran jarak jauh untuk pembelian barang dan jasa serta untuk isi ulang
saldo (Oliveira et al., 2016), serta telah merubah atau merevolusi sistem pembayaran
tradisional menjadi lebih modern. Masyarakat sekarang dapat melakukan berbagai
transaksi barang dan jasa menggunakan metode baru. Fenomena pembayaran cashless ini
dikenal sebagai e-payment. Sistem e-payment meliputi kartu debit dan kredit, transfer
dana elektronik, dan sistem pembayaran mobile (mobile payment) (Wenner et al., 2017).
Dalam beberapa tahun terakhir pengguna e-payment di Indonesia semakin meningkat di
setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, nilai transaksi uang elektronik
pada tahun 2017 sebanyak 12,4 triliun dan mengalami peningkatan yang signifikan pada
tahun 2018 yaitu sebesar 47,2 triliun, sedangkan di tahun 2019 sampai bulan April nilai
transaksi yang telah dicatat di Bank Indonesia sudah mencapai angka 31,4 Triliun.
Teknologi informasi yang semakin berkembang memungkinkan masyarakat dapat
dengan mudah melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menggunakan
smartphone dan jaringan internet melalui suatu aplikasi layanan pembayaran yang
kemudian kita kenal dengan istilah mobile wallet, yaitu salah satu jenis layanan dari e-
payment. Metode mobile wallet yang cashless dapat meningkatkan inklusi keuangan
(Wenner et al., 2017) karena mobile wallet memperkecil hambatan bagi masyarakat
dalam mengakses layanan jasa keuangan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah
melakukan transaksi pembayaran mikro tanpa menggunakan uang tunai (Usman, 2017;
Karnouskus, 2004). Dalam penelitian ini, mobile wallet yang dimaksud merujuk pada
aplikasi mobile yang disediakan oleh perusahaan fintech dengan produk-produk seperti
1
\

Gopay, OVO, Dana, LinkAja dan aplikasi sejenis lainnya. Berbagai macam kelebihan
mobile wallet meliputi solusi pembayaran sekali klik, tidak perlu membawa uang tunai,
kemudahan dalam melacak pengeluaran kecil, pembayaran 24 jam × 7 hari di mana saja,
penawaran, diskon, dan skema cashback dan yang terpenting adalah keamanan (Sobti,
2019).
Berdasarkan analisis yang dilakukan iPrice bersama dengan App Annie
penggunaan aplikasi mobile wallet di Indonesia mengalami peningkatan total dengan
membandingkan data Year over Year (YoY) (Devita, 2020).
Tabel 1.1 Data Penggunaan Aplikasi Mobile Wallet di Indonesia
3

2.5

1.5

0.5

0
l g ct c ar r
-Ju
n
-Ju Au -Se
p
-O Nov De -Ja
n
Fe
b
M Ap ay -Ju
n
9 9 - 9 9 - - 0 - - - -M 0
1
20
1 19 1 1 19 19 2 20 20 20 20 2
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

(satuan dalam miliar)

Analisis ini menunjukan adanya peningkatan hingga 70% sejak Juni 2019 hingga
Juni 2020, dilihat dari sesi per Juni 2019 untuk penggunaan aplikasi mobile wallet
sebanyak 1.67 Miliar meningkat hingga 2.83 Miliar per Juni 2020.
Situasi Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di seluruh dunia saat ini
memaksakan pemerintah untuk membuat ketetapan mengenai protokol kesehatan, salah
satu contohnya adalah mengenai social distancing, yang artinya masyarakat dianjurkan
untuk tidak melakukan kontak fisik secara langsung maupun secara tidak langsung
khususnya di tempat umum dengan menjaga jarak satu dengan yang lain. Hal ini dapat
berdampak pada peningkatan penggunaan metode pembayaran cashless, salah satunya
melalui mobile wallet. Adanya pandemi Covid-19 ini maka dapat diprediksi transaksi

2
\

menggunakan uang fisik akan jauh berkurang dan bergeser didominasi oleh transaksi
uang elektronik (Sudirman, et al, 2020). Menurut data Bank Indonesia menemukan
transaksi digital meningkat 37,8% (year on year/yoy) secara tahunan serta penggunaan
uang elektronik meningkat 24,42% (yoy) (kompas.com, 2020).
Penelitian ini menggunakan penerapan Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology 2 (UTAUT 2), yang merupakan lanjutan dari teori Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT). UTAUT dikembangkan oleh Venkatesh et
al., (2003) untuk menjelaskan bagaimana perilaku pengguna terhadap teknologi
informasi. UTAUT merupakan penyempurnaan dari delapan teori penerimaan sistem
informasi yang telah ada, yaitu Technology Acceptance Model (TAM/TAM2) (Davis,
1989; Venkatesh and Davis, 2000), The Innovation Diffusion Theory (IDT) (Moore and
Benbasat, 1991), The Theory of Reasoned Action (TRA) (Hill, Fishbein and Ajzen,
1977), The Theory of Planned Behavior (TPB) (Taylor and Todd, 1995), The
Motivational Model (MM) (Davis, Bagozzi, and Warshaw, 1992), A Model of Combining
TAM and TPB (c-TAM-TPB) (Taylor and Todd, 1995) The Model of PC Utilization
(MPCU) (Thompson, Higgins and Howell, tahun), dan The Social Cognitive Theory
(SCT) (Compeau and Higgins, 1995). Penggabungan delapan teori tersebut menghasilkan
empat faktor penentu penerimaan dan penggunaan teknologi, yaitu harapan kinerja,
harapan usaha, faktor sosial, dan kondisi yang memfasilitasi. Selain itu, terdapat empat
variabel moderasi yang meliputi gender, umur, pengalaman, dan penggunaan sukarela.
Hasil penelitian dari Venkatesh et al (2003) menemukan bahwa model UTAUT dapat
digunakan sebagai prediktor niat menggunakan teknologi hingga mencapai 70%
dibandingkan dengan model yang sudah ada sebelumnya. Namun dengan seiringnya
perkembangan teknologi yang tidak hanya berfokus pada organisasi namun juga
menyasar konsumen membuat Venkatesh et al (2012) mengembangkan model UTAUT
untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada, pengembangan model tersebut
dinamakan UTAUT 2. Model UTAUT yang awalnya digunakan untuk menjelaskan
terkait penerimaan dan penggunaan dalam konteks organisasi, lalu dikembangkan
menjadi model UTAUT 2 untuk menguji penerimaan dan penggunaan teknologi dari segi
konsumen (Venkatesh et al, 2012). Hasil dari pengembangan model tersebut
menghasilkan tiga konstruk tambahan sebagai penentu penerimaan dan penggunaan
3
\

teknologi, yaitu motivasi hedonis, nilai harga, dan kebiasaan. Selain itu, terdapat tiga
variabel moderasi yaitu umur, jenis kelamin, dan pengalaman. Namun dalam penelitian
ini tidak menggunakan variabel moderasi karena terdapat beberapa penelitian yang
menunjukkan variabel umur, jenis kelamin, serta pengalaman tidak mampu memoderasi
pengaruh variabel dependen ke independen seperti penelitian Tresnawan et al (2020),
serta Sutanto et al (2018). Selain itu juga, populasi yang digunakan merupakan
mahasiswa akuntansi angkatan 2017-2020 dengan rentang usia yang relatif kecil sehingga
pengalaman dalam menggunakan sistem rasanya tidak terlalu jauh berbeda.
Peneliti memilih mahasiswa akuntansi FEB UNUD angkatan 2017-2020 sebagai
populasi karena termasuk dalam generasi Z yang kaitannya sangat erat dengan
perkembangan teknologi. Generasi Z adalah mereka yang lahir pada pertengahan 1990-an
sampai pertengahan 2000-an (tirto.id, 2017). Menurut Bappenas (2018) Generasi muda
usia produktif juga mendominasi total populasi di Indonesia yaitu sebesar lebih dari
68%, maka dari itu segmen ini mempunyai potensi yang besar dalam perkembangan dan
penggunaan teknologi khususnya dalam e-payment (Ipsos, 2020). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ipsos (2020) juga dapat disimpulkan bahwa sejauh ini konsumen generasi
muda Indonesia bisa menyerap dengan baik inovasi baru dalam mobile wallet.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Unified Theory of Acceptance
and Usage of Technology 2 (UTAUT 2) dalam Memahami Niat Dan Perilaku
Penggunaan Mobile Wallet pada Mahasiswa Akuntansi FEB UNUD”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis
merumuskan beberapa permasalahan, antara lain :
1) Bagaimana pengaruh harapan kinerja terhadap niat menggunakan mobile wallet?
2) Bagaimana pengaruh harapan usaha terhadap niat menggunakan mobile wallet?
3) Bagaimana pengaruh dari pengaruh sosial terhadap niat menggunakan mobile wallet?
4) Bagaimana pengaruh motivasi hedonis terhadap niat menggunakan mobile wallet?
5) Bagaimana pengaruh nilai harga terhadap niat menggunakan mobile wallet?

4
\

6) Bagaimana pengaruh kondisi yang memfasilitasi terhadap perilaku penggunaan mobile


wallet?
7) Bagaimana pengaruh kebiasaan berpengaruh terhadap terhadap perilaku penggunaan
mobile wallet?
8) Bagaimana pengaruh niat menggunakan mobile wallet terhadap perilaku penggunaan
mobile wallet?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini
sebagai berikut:
1) Untuk menguji secara empiris apakah harapan kinerja berpengaruh terhadap niat
menggunakan mobile wallet.
2) Untuk menguji secara empiris apakah harapan usaha berpengaruh terhadap niat
menggunakan mobile wallet.
3) Untuk menguji secara empiris apakah pengaruh sosial berpengaruh terhadap niat
menggunakan mobile wallet.
4) Untuk menguji secara empiris apakah motivasi hedonis berpengaruh terhadap niat
menggunakan mobile wallet.
5) Untuk menguji secara empiris apakah nilai harga berpengaruh terhadap niat
menggunakan mobile wallet.
6) Untuk menguji secara empiris apakah kondisi yang memfasilitasi berpengaruh terhadap
perilaku penggunaan mobile wallet.
7) Untuk menguji secara empiris apakah kebiasaan berpengaruh terhadap perilaku
penggunaan mobile wallet.
8) Untuk menguji secara empiris apakah niat menggunakan mobile wallet berpengaruh
terhadap perilaku penggunaan mobile wallet.

5
\

1.4 Manfaat penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapakan mampu memberikan manfaat terhadap
pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.
1) Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan bukti empiris tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi niat menggunakan dan perilaku penggunaan. Serta diharapkan dapat
berguna sebagai literatur untuk penelitian selanjutnya.
2) Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan bagi para perusahaan financial
technology untuk mengambil keputusan pengembangan bisnis dan layanan aplikasi
mereka.

6
\

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Penelitian ini menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT). Teori ini merupakan penyempurnaan dari teori penerimaan teknologi yang
yang telah ada sebelumnya. UTAUT dikembangkan oleh Venkatesh et al., (2003) untuk
menjelaskan bagaimana perilaku pengguna terhadap teknologi informasi (Venkatesh et
al., 2003). UTAUT merupakan penyempurnaan dari delapan teori penerimaan sistem
informasi yang telah ada, yaitu Technology Acceptance Model (TAM/TAM2) (Davis,
1989; Venkatesh and Davis, 2000), The Innovation Diffusion Theory (IDT) (Moore and
Benbasat, 1991), The Theory of Reasoned Action (TRA) (Hill, Fishbein and Ajzen,
1977), The Theory of Planned Behavior (TPB) (Taylor and Todd, 1995), The
Motivational Model (MM) (Davis, Bagozzi, and Warshaw, 1992), A Model of Combining
TAM and TPB (c-TAM-TPB) (Taylor and Todd, 1995) The Model of PC Utilization
(MPCU) (Thompson, Higgins and Howell, tahun), dan The Social Cognitive Theory
(SCT) (Compeau and Higgins, 1995). UTAUT menunjukkan bahwa niat menggunakan
(behavior intention) dan perilaku penggunaan suatu sistem (use behaviour) dipengaruhi
oleh harapan kinerja (performance expectancy), harapan usaha (effort expectancy),
pengaruh sosial (social influence), dan kondisi yang memfasilitasi (facilitating
conditions) (Venkatesh et al., 2003).
a) Harapan kinerja (performance expectancy) yaitu tingkat kepercayaan seorang
individu bahwa menggunakan sistem dapat membantu dan memberikan
keuntungan dalam melakukan pekerjaan. Seseorang akan menggunakan suatu
sistem jika sistem tersebut mampu memberikan keuntungan dalam pembayaran
yang mereka lakukan sehingga dapat menimbulkan niat untuk menggunakan
sistem atau teknologi tersebut.

7
\

b) Harapan usaha (effort expectancy) yaitu tingkat kemudahan terkait penggunaan


sistem. Kemudahan dalam mengoperasikan sistem dapat mempengaruhi niat
seseorang untuk menggunakan sistem atau teknologi. Seseorang akan
menggunakan suatu sistem jika mereka merasa sistem tersebut dapat dipahami
dengan mudah.
c) Pengaruh sosial (social influence) yaitu pentingnya lingkungan sosial dalam
mempengaruhi dan meyakinkan seorang individu untuk juga menggunakan sistem
baru. Hal ini berarti bahwa salah satu yang mempengaruhi niat seseorang dalam
menggunakan sistem adalah jika mendapat anjuran dari orang-orang di sekitarnya,
terutama orang terdekatnya.
d) Kondisi yang memfasilitasi (facilitating conditions) merupakan tingkat
kepercayaan seorang individu terhadap ketersediaan infrastruktur untuk
mendukung penggunaan sistem (Venkatesh et al., 2003).
2.1.2 Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT 2)
Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 (UTAUT2)
merupakan suatu model lanjutan dari model sebelumnya yaitu UTAUT. Model UTAUT2
bersifat lebih fleksibel karena tidak hanya menekankan pada penggunaan teknologi di
suatu organisasi, tetapi juga dapat digunakan untuk menguji niat dan penggunaan
teknologi dalam konteks konsumen (Venkatesh et al, 2012). Tujuan dari model UTAUT2
adalah untuk mengenalkan tiga konstruk yang dimuat dalam model ini terkait penerimaan
dan penggunaan teknologi untuk umum serta dari segi konsumen, mengubah beberapa
hubungan model sebelumnya, dan mengenalkan hubungan yang baru. Adapun tiga
konstruk tambahan yaitu motivasi hedonis, nilai harga, dan kebiasaan. Selain itu, pada
UTAUT2 terdapat tiga variabel moderasi yaitu umur, jenis kelamin, dan pengalaman.
Adapun penjelasan dari variabel tambahan model UTAUT2 yang digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
a) Motivasi hedonis (hedonic motivation), dapat didefinisikan sebagai kesenangan
atau kebanggaan yang didapatkan dari penggunaan suatu teknologi, dan telah
menjadi suatu hal yang penting untuk menentukan penerimaan dan penggunaan
teknologi baru (Brown & Venkatesh 2005).

8
\

b) Nilai harga (price value), dapat didefinisikan sebagai tradeoff kognitif konsumen
pada perbandingan antara manfaat yang dirasakan dengan besarya biaya moneter
untuk menggunakan teknologi (Dodds et al. 1991).
c) Kebiasaan (habit), dapat didefinisikan sebagai pembangunan persepsi yang
mencerminkan hasil dari pengalaman sebelumnya yang dalam hal ini berkaitan
dengan sistem informasi (Venkatesh, et al, 2012).
2.1.3 Niat Menggunakan
Niat menggunakan merupakan keinginan seseorang dalam menggunakan
teknologi dengan tujuan – tujuan yang di inginkannya secara terus menerus di masa yang
akan datang. Hal ini berarti seseorang akan memutuskan untuk menggunakan suatu
sistem jika terdapat keinginan dalam dirinya untuk menggunakan sistem tersebut. Niat
menggunakan memiliki hubungan yang langsung dan signifikan terhadap perilaku aktual
(Use behaviour) penggunaan sistem informasi (Venkatesh et al., 2003).
2.1.4 Perilaku Penggunaan
Perilaku Penggunaan didefinisikan sebagai perilaku seorang individu yang
menggunakan sistem informasi dengan frekuensi penggunaan aplikasi sebagai
indikatornya. Intensitas atau frekuensi penggunaan dan interaksi antara pengguna dengan
teknologi menunjukkan kemudahan penggunaan teknologi. (Venkatesh et al., 2003).
2.1.5 Mobile Wallet
Mobile wallet adalah suatu layanan yang berfungsi untuk menampung dana dan
juga sebagai instrumen pembayaran secara cashless, serta data yang disimpan
menggunakan teknologi berbasis server. Mobile wallet berwujud sebagai suatu program
software atau aplikasi yang terdapat pada smartphone yang dalam hal ini merujuk pada
aplikasi yang disediakan oleh perusahaan fintech dengan produk-produk seperti Gopay,
OVO, Dana, LinkAja dan aplikasi sejenis lainnya.

9
\

2.2 Kerangka Konseptual


Kerangka konseptual merupakan keterkaitan antara teori atau konsep yang
mendukung dalam penelitian yang digunakan ssebagai pedoman dalam menyusun
sistematis penelitian. Berikut hubungan antar variabel yang yang akan diteliti.

2.3 Hipotesis Penelitian


2.3.1 Pengaruh Harapan Kinerja terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Venkatesh et al., (2003) mengatakan bahwa harapan kinerja merupakan suatu
tingkatan kepercayaan seseorang untuk mencapai keuntungan dalam pekerjaan mereka
10
\

dengan sistem yang digunakannya. Hal ini dapat diartikan sebagai tingkat dimana
masyarakat meyakini bahwa menggunakan mobile wallet akan memberikan keuntungan
seperti dalam hal kecepatan, keamanan, dan kenyamanan sehingga seseorang akan
merasakan transaksi pembayaran menjadi lebih efektif, efisien dan ekonomis dibanding
dengan pembayaran tunai. Keuntungan tersebut dapat menimbulkan niat seseorang untuk
menggunakan mobile wallet sebagai layanan mobile payment.
Melakukan transaksi pembayaran tagihan dengan menggunakan mobile wallet
juga dapat mengurangi risiko dari kehilangan dan pencurian uang karena pengguna tidak
perlu membawa uang tunai untuk membayar tagihannya sehingga pengguna dapat
melakukan transaksi pembayaran dengan nyaman (Guo et al., 2015).
Seseorang akan menggunakan suatu sistem jika mereka merasa sistem yang
digunakannya mampu memberi rasa aman dan dapat membuat mereka menyelesaikan
pekerjaannya dengan lebih cepat. Persepsi keuntungan dalam transaksi pembayaran yang
dilakukan tersebut akan mempengaruhi niat seseorang dalam menggunakan layanan
mobile wallet. Semakin tinggi performance expectancy atau harapan kinerja seseorang
terhadap suatu sistem informasi maka akan semakin tinggi pula niat seseorang untuk
menggunakan sistem tersebut. Venkatesh et al., (2003) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa variabel harapan kinerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat
menggunakan sistem informasi.
Temuan yang sama ditemukan dalam penelitian Guo et al., (2015), Prasetyo
(2017), Dewi & I Ketut (2017), serta Agustin and Mulyani (2018). Hipotesis penelitian
ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset di atas adalah sebagai berikut:
H1: Harapan kinerja berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.2 Pengaruh Harapan Usaha terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Variabel ini dapat diartikan sebagai tingkat kemudahan penggunaan sistem
informasi yang dapat mengurangi upaya bagi seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan (Venkatesh et al., 2003). Kemudahan penggunaan tersebut dapat meningkatkan
niat seseorang untuk menggunakan mobile wallet dalam melakukan transaksi
pembayaran dibandingkan dengan pembayaran secara tunai. Ketika pengguna merasa
bahwa suatu teknologi mudah digunakan dan tidak memerlukan banyak usaha, mereka
akan mempunyai ekspektasi yang tinggi untuk mendapatkan kinerja yang diharapkan,
11
\

jika tidak, harapan kinerja mereka akan rendah. Hal ini berarti fitur yang sederhana
menjadikan mobile wallet lebih mudah untuk dipahami dan praktis untuk digunakan.
Kemudahan penggunaan mobile wallet dalam proses transaksi pembayaran salah satunya
adalah pengguna tidak perlu memikirkan mengenai uang kembalian karena pembayaran
dilakukan dengan pengurangan saldo sebesar biaya transaksi yang tersimpan dalam akun
pengguna.
Semakin tinggi harapan usaha (effort expectancy) maka semakin tinggi pula niat
untuk menggunakan sistem tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2017),
Dewi & I Ketut (2017), Sivathanu (2018), Mohamad & Salina (2018), Agustin and
Mulyani (2018), Amrullah & Anjar (2018), dan Wang (2018) menyatakan bahwa
variabel harapan usaha berpengaruh terhadap niat menggunakan sistem informasi.
Hipotesis penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset adalah
sebagai berikut:
H2: Harapan usaha berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.3 Pengaruh dari Pengaruh Sosial terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Variabel ini dapat diartikan sebagai tingkat dimana pengaruh lingkungan sekitar
(keluarga, kerabat, teman, dan masyarakat) yang menggunakan mobile wallet
memberikan dukungan pada seseorang untuk menggunakan layanan mobile wallet yang
sama.
Hubungan persaudaraan dan pertemanan dapat memberikan dampak yang kuat
terhadap niat menggunakan suatu sistem bagi seorang individu seperti ketika seseorang
mendapat suatu rekomendasi dari saudaranya untuk melakukan transaksi pembayaran
menggunakan mobile wallet, maka ia akan dengan lebih mudah menerima rekomendasi
tersebut karena ia mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi kepada orang terdekatnya
bahwa segala sesuatu yang disarankan oleh orang terdekatnya adalah yang terbaik. Hal
ini menunjukkan bahwa salah satu faktor dari niat seseorang untuk menggunakan
teknologi baru adalah jika mendapat dukungan atau anjuran dari orang terdekatnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Guo et al., (2015), Prasetyo (2017), Dewi & I
Ketut (2017), Suwandi & Elvira (2018), Sivathanu (2018), Wang (2018), Agustin and
Mulyani (2018), dan Amrullah & Anjar (2018) menyatakan bahwa variabel pengaruh
sosial berpengaruh positif terhadap niat penggunaan sistem informasi. Hipotesis
12
\

penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai
berikut:
H3: Pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.4 Pengaruh Motivasi Hedonis terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Menurut Brown & Venkatesh (2005) dalam model UTAUT2, motivasi
hedonis dapat didefinisikan sebagai kesenangan atau kebanggaan yang didapatkan dari
penggunaan suatu teknologi, dan telah menjadi suatu hal yang penting untuk menentukan
penerimaan dan penggunaan teknologi baru. Sistem yang menarik tidak hanya
menekankan pada fungsinya saja, namun harus didukung dengan berbagai hal yang dirasa
mampu untuk mengurangi kejenuhan pemakai sistem. Contohnya melalui berbagai
macam tawaran seperti diskon, promo, dan berbagai tawaran menarik lainnya. Promo
serta diskon tentunya sangat digemari konsumen, karena sesuai dengan prinsip ekonomi
yang menginginkan keuntungan maksimal dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Apabila
penyedia sistem pembayaran digital menawarkan berbagai tawaran dalam sistem mereka
tentunya akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan sistem. Penelitian terkait
pengaruh motivasi hedonis terhadap minat menggunakan pernah diteliti oleh Gupta, et al
(2018), serta Putri & Suardikha (2020) yang menunjukkan hasil terdapat pengaruh antara
motivasi hedonis terhadap niat menggunakan. Hipotesis penelitian ini berdasarkan
hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai berikut:
H4: Motivasi hedonis berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.5 Pengaruh Nilai Harga terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Nilai harga dapat didefinisikan sebagai tradeoff kognitif konsumen pada
perbandingan antara manfaat yang dirasakan dengan besarnya biaya moneter untuk
menggunakan teknologi (Dodds et al., 1991). Konsep ekonomi dikenal dengan
memaksimalkan manfaat yang kita peroleh dibandingkan besarnya biaya yang
dikeluarkan. Terdapat beberapa biaya yang perlu dikeluarkan pengguna sistem
pembayaran berbasis Mobile Wallet seperti kuota internet, biaya administrasi, serta
smartphone dirasa tidak terlalu memberatkan pengguna, karena biaya tersebut sudah
menjadi kebutuhan utama saat ini di zaman teknologi digital dan yang paling penting
adalah mempersingkat waktu bertransaksi. Penelitian terkait pengaruh motivasi nilai
harga terhadap minat menggunakan sistem pernah diteliti oleh Gupta, et al (2018), Putri
13
\

& Suardikha (2020), dan Zwain (2019) menunjukkan adanya pengaruh nilai harga
terhadap minat menggunakan sistem informasi. Hipotesis penelitian ini berdasarkan
hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai berikut:
H5: Nilai harga berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.

2.3.6 Pengaruh Kondisi yang memfasilitasi terhadap Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
Variabel ini diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa
infrastruktur dan sumber daya tersedia untuk mendukung penggunaan sistem (Venkatesh
et al., 2003). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku penggunaan seseorang dalam
menggunakan layanan mobile wallet didukung oleh infrastruktur dan teknis yang
memadai seperti smartphone, pulsa data, dan jaringan internet. Oleh karena itu,
kepemilikan smartphone yang didukung dengan akses internet yang memadai akan
membuat seseorang untuk langsung mencoba menggunakan sistem pembayaran mobile
wallet Penggunaan sistem juga mengharuskan pengguna untuk memiliki keterampilan
khusus seperti mengoperasikan smartphone berbasis android dan menghubungkannya ke
internet. Hal tersebut berarti bahwa pengguna tidak akan menggunakan suatu sistem jika
tidak memiliki infrastruktur dan sumber daya seperti finansial dan keterampilan
operasional (Amrullah & Anjar, 2018).
Kondisi yang memfasilitasi memiliki hubungan yang langsung dan signifikan
terhadap perilaku penggunaan (Use behaviour) penggunaan sistem informasi (Venkatesh
et al., 2003). Hasil yang sama diperoleh oleh Dewi & I Ketut (2017), Guo et al., (2015),
dan Mohamad & Salina (2018). Hipotesis penelitian ini berdasarkan hubungan antar
variabel dan temuan riset adalah sebagai berikut:
H6: Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan
mobile wallet.
2.3.7 Pengaruh Kebiasaan terhadap Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
Menurut Venkatesh et al (2012) dalam model UTAUT2, kebiasaan dapat
didefinisikan sebagai pembangunan persepsi yang mencerminkan hasil dari pengalaman
sebelumnya yang dalam hal ini berkaitan dengan sistem informasi. Apabila seseorang
menggunakan suatu sistem dan telah menjadi kebiasaan maka ia akan sering
menggunakan sistem. Penelitian terkait pengaruh kebiasaan terhadap penggunaan aktual
14
\

sistem pernah diteliti oleh Zwain (2019), Gupta et al (2018), serta Putri & Suardikha
(2020) yang menunjukkan terdapat pengaruh kebiasaan terhadap perilaku penggunaan
teknologi informasi. Hipotesis penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan
temuan riset adalah sebagai berikut:
H7: Kebiasaan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan mobile wallet.
2.3.8 Pengaruh Niat Menggunakan terhadap Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
Tingginya tingkat niat menggunakan (behavioural intention) akan mempengaruhi tingkat
penggunaan suatu sistem (Venkatesh et al., 2003). Behavioural intention berarti niat atau
keinginan seseorang dalam menggunakan suatu sistem di masa yang akan datang.
Seseorang akan memutuskan untuk menggunakan suatu sistem jika terdapat keinginan
dalam dirinya untuk menggunakan sistem tersebut. Behavioural intention memiliki
hubungan yang langsung dan signifikan terhadap perilaku aktual (use behaviour)
penggunaan sistem informasi (Venkatesh et al., 2003). Peran behavioural intention
sebagai prediktor use behaviour telah diterima secara luas dalam berbagai model
penerimaan pengguna teknologi. Artinya, tingginya tingkat variabel behavioural
intention mencerminkan tingginya tingkat perilaku penggunaanan layanan mobile wallet.
Susafa'ati (2015), dan Dewi & I Ketut (2017) menemukan bukti empiris bahwa
niat menggunakan berpengaruh signifikan tehadap perilaku penggunaan. Hipotesis
penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai
berikut:
H8: Niat menggunakan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan mobile wallet.

BAB III
15
\

METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif.
Pendekatan kuantitaif diartikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis tertentu
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017:55). Penelitian asosiatif merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini menggunakan model UTAUT 2 dalam memahami niat dan perilaku
penggunaan mobile wallet dengan menguji pengaruh variabel independen, yaitu harapan
kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, motivasi hedonis, nilai harga, kondisi yang
memfasilitasi, dan kebiasaan terhadap variabel dependen, yaitu niat dan perilaku
pengguna dalam menggunakan mobile wallet. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti
dimulai dari mengumpulkan data, mengolah data, dan diakhiri dengan interpretasi data
dengan tetap berlandaskan dengan latar belakang, kajian pustaka, serta hipotesis
penelitian.

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
yang berlokasi di Jimbaran dan Denpasar.

3.3 Objek Penelitian


Objek dalam penelitian ini adalah terkait dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi yaitu harapan kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, motivasi hedonis,
nilai harga, kondisi yang memfasilitasi dan kebiasaan terhadap niat dan perilaku
mahasiswa S1 program studi akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana dalam menggunakan mobile wallet.

3.4 Variabel Penelitian


16
\

3.4.1 Identifikasi Variabel


Variabel-variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu:
1) Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen disebut sebagai variabel endogen (Sugiyono, 2017:68). Variabel
dependen adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel independen. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah Niat Menggunakan (Y1), dan Perilaku Penggunaan
(Y2).
2) Variabel Independen (X)
Variabel independen disebut sebagai variabel eksogen (Sugiyono, 2017:68). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah Harapan Kinerja (X1), Harapan Usaha (X2),
Pengaruh Sosial (X3), Motivasi Hedonis (X4), Nilai Harga (X5), Kondisi yang
Memfasilitasi (X6) dan Kebiasaan (X7).
3.4.2 Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
1) Niat Menggunakan (Y1) didefinisikan sebagai tingkat keinginan atau niat pemakai
menggunakan sistem secara terus menerus dengan asumsi bahwa mereka mempunyai
akses terhadap informasi (Venkatesh et al., 2003). Pengukuran terhadap setiap pertanyaan
dalam kuesioner menggunakan skala likert dengan 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu:
Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS) Setuju (S), dan
Sangat Setuju (SS).
Adapun indikator niat menggunakan adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
a) Tertarik menggunakan sistem karena kemudahannya
b) Tertarik menggunakan sistem karena tidak ada biaya tambahan
c) Berencana menggunakan sistem lebih sering
d) Berencana untuk terus menggunakan sistem
2) Perilaku Penggunaan (Y2) Perilaku Penggunaan didefinisikan sebagai perilaku seorang
individu yang menggunakan sistem informasi karena adanya manfaat yang diperoleh
untuk membantu dalam menyelesaikan pekerjaannya (Venkatesh et al., 2003).
Pengukuran terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala likert
dengan 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
Kurang Setuju (KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Adapun indikator penggunaan aktual adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
17
\

a) Sering menggunakan sistem


b) Memilih menggunakan teknologi dibandingkan metode konvensional
3) Harapan Kinerja (X1) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa
dengan menggunakan sistem akan membantu meningkatkan kinerjanya (Venkatesh et al.,
2003). Pengukuran terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala likert
dengan 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
Kurang Setuju (KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Adapun indikator harapan kinerja sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
a) Menggunakan sistem sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
b) Menggunakan sistem memberikan manfaat bagi saya
c) Menggunakan sistem dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat
d) Menggunakan sistem akan meningkatkan produktivitas
4) Harapan Usaha (X2) adalah tingkat kemudahan penggunaan sistem yang dapat
mengurangi upaya (tenaga dan waktu) individu dalam melakukan pekerjaan (Venkatesh
et al., 2003). Pengukuran terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala
likert dengan 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju
(TS), Kurang Setuju (KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Adapun indikator harapan usaha adalah (Venkatesh et al, 2012):
a) Mudah bagi saya untuk menggunakan sistem
b) Interaksi pengguna dengan sistem sangat jelas dan mudah dipahami
c) Kemudahan dalam mempelajari sistem
d) Kemudahan untuk menjadi mahir atau terampil dalam menggunakan sistem
5) Pengaruh Sosial (X3) merupakan tingkat dimana seseorang individu merasa bahwa
orang yang penting baginya percaya bahwa dia harus menggunakan sistem baru.
Pengukuran terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala likert
dengan 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS),
Kurang Setuju (KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Adapun indikator pengaruh sosial adalah (Venkatesh et al, 2012):
a) Lingkungan sekitar yang mempengaruhi penggunaan sistem
b) Pengaruh untuk menggunakan sistem dari pihak yang berkaitan dengan sistem
tersebut
18
\

c) Bantuan dari pihak yang berkaitan dengan sistem dalam penggunaan sistem
6) Motivasi Hedonis (X4) menurut Brown & Venkatesh (2005) motivasi hedonis dapat
didefinisikan sebagai kesenangan atau kebanggaan yang didapatkan dari penggunaan
suatu teknologi, dan telah menjadi suatu hal yang penting untuk menentukan penerimaan
dan penggunaan teknologi baru.
Adapun indikator motivasi hedonis adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
a) Menggunakan sistem informasi adalah menyenangkan
b) Menggunakan sistem informasi adalah membanggakan
c) Menggunakan sistem informasi meningkatkan prestise saya
7) Nilai Harga (X5) Menurut Dodds et al (1991) nilai harga dapat didefinisikan sebagai
tradeoff kognitif konsumen pada perbandingan antara manfaat yang dirasakan dengan
besarnya biaya moneter untuk menggunakan teknologi.
Adapun indikator nilai harga adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
a) Harga sistem informasi cukup terjangkau
b) Biaya penggunaan sistem seimbang dengan kemudahan penggunaan sistem
c) Biaya yang dikeluarkan sistem saat ini sebanding dengan manfaat yang di dapat
8) Kondisi yang Memfasilitasi (X6) Kondisi yang memfasilitasi merupakan tingkat dimana
seseorang percaya bahwa perangkat organisasi dan teknis yang tersedia dapat mendukung
penggunaan sistem (Venkatesh et al., 2003). Pengukuran terhadap setiap pertanyaan
dalam kuesioner diberikan skor dengan menggunakan skala likert dengan 5 alternatif
pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju
(KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Adapun indikator kondisi yang memfasilitasi adalah sebagai berikut (Venkatesh et al,
2012):
a) Sumber daya yang diperlukan untuk implementasi sistem
b) Memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk penggunaan sistem
c) Keluarga, kerabat, dan pihak yang berkaitan membantu dalam penggunaan sistem
9) Kebiasaan (X7) Menurut Venkatesh et al (2012) kebiasaan dapat didefinisikan sebagai
pembangunan persepsi yang mencerminkan hasil dari pengalaman sebelumnya yang
dalam hal ini berkaitan dengan sistem informasi.
Adapun indikator kebiasaan adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
19
\

(1) Penggunaan sistem informasi telah menjadi kebiasaan saya


(2) Saya gemar menggunakan sistem informasi
(3) Menggunakan sistem telah menjadi keharusan bagi saya

3.5 Jenis dan Sumber Data


3.5.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka atau data-data kualitatif
yang diangkakan (Sugiyono, 2018: 10). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah
jumlah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Reguler Bukit dan
Denpasar Angkatan 2017-2020 serta hasil kuesioner yang berupa jawaban responden
yang diukur dengan skala Likert.
2) Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar
(Sugiyono, 2018: 10). Data kualitatif dalam penelitian ini berupa daftar nama Mahasiswa
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Reguler Bukit dan Denpasar Angkatan
2017-2020.
3.5.2 Sumber Data
Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari sebagai berikut.
1) Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dan
dicatat untuk pertama kalinya (Sugiyono, 2014: 193). Data primer dalam penelitian ini
yaitu berupa jawaban dari responden yang menjadi subjek penelitian berdasarkan poin-
poin pernyataan pada kuesioner yang disebarkan oleh peneliti.
2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara
seperti orang lain dan dokumen (Sugiyono, 2014: 193). Data sekunder dalam penelitian
ini berupa daftar nama Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program
Reguler Bukit dan Denpasar Angkatan 2017-2020.

3.6 Populasi dan Metode Penentuan Sampel


3.6.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana Program Reguler Bukit dan Denpasar Angkatan 2017-2020.
20
\

Alasan memilih mahasiswa dalam penelitian ini, karena mahasiswa sebagai generasi
muda lebih besar potensinya untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Khususnya
teknologi di bidang pembayaran digital menggunakan mobile wallet dibandingkan
generasi sebelumnya.
3.6.2 Metode Penentuan Sampel
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
teknik nonprobability sampling dengan metode sampling insidental, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti serta layak dijadikan
sampel pada penelitian dengan menerapkan beberapa kriteria (Sugiyono, 2018: 138). Unit
analisis penelitian ini adalah individu yaitu mahasiswa Program Studi Akuntansi FEB
Universitas Udayana. Adapun kriteria dari pemilihan sampel dari penelitian ini adalah
Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Program
Reguler Bukit dan Denpasar Angkatan 2017-2020 yang masih aktif serta pernah
melakukan transaksi dengan menggunakan mobile wallet.
Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan populasi, maka sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Formula yang digunakan adalah:
N
n= 2
N ( e) +1
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Batas error yang ditolerir, dalam penelitian ini sebesar 5% atau 0,05
Dalam penelitian kali ini populasi yang peneliti gunakan adalah sebanyak 1.086
orang. Oleh karena itu, dengan penghitungan menggunakan rumus Slovin akan
didapatkan jumlah sampel sebanyak 292 mahasiswa. Berikut merupakan
penghitungannya.
1.086
n=
1.086 (0,05)2+1
n=292,32≈ 292

3.7 Metode Pengumpulan Data


21
\

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2018: 225). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah menggunakan e-kuesioner dengan pertanyaan yang disusun melalui form google
document yang akan disebar secara personal melalui media sosial (whatsapp, line,
instagram, dll) ataupun disebarkan ke grup sosial media masing-masing angkatan melalui
koordinator angkatan. Penilaian terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner
menggunakan skala likert dengan 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).

3.8 Instrumen Penelitian


3.8.1 Pengujian Instrumen
1) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2018: 198) validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan
menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan dengan
total skor sehingga didapat nilai pearson correlation. Suatu instrumen dikatakan valid
jika nilai r pearson correlation terhadap skor total diatas 0,30 (Sugiyono, 2018: 204).
Untuk menguji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS
(Statistic Package of Social Science) versi 22 for windows
2) Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas atau keandalan instrumen adalah instrumen yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2018: 198). Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen dengan koefisien
cronbach’c alpha lebih besar dari 0,70 maka instrumen yang digunakan reliable (Ghozali,
2016: 48). Untuk menguji reliabilitas dilaksanakan dengan bantuan program SPSS versi
22 for windows.

3.9 Teknik Analisis Data


3.9.1 Uji Aumsi Klasik
22
\

Untuk kepentingan analisis, variabel-variabel yang dioperasikan harus memenuhi


persyaratan sehingga tidak menghasilkan hasil yang bias dala pengujian. Pengujian
pendahuluan diperlukan karena model analisis didasarkan pada asumsi-asumsi
penyederhanaan. Pengujian tersebut meliputi pengujian asumsi klasik.
1) Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel
terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau yang mendekati normal.
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik
Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2016: 158) dengan bantuan fasilitas SPSS. Caranya
adalah dengan membandingkan distribusi kumulatif relatif hasil observasi distribusi
kumulatif ralatif hasil observasi dengan distribusi kumulatif relatif teoritisnya (harapan)
atau Fcr (x).
2) Uji Multikolinieritas
Uji multikulinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2016: 103). Untuk mendeteksi
ada tidaknya korelasi antar variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 10% atau VIF
kurang dari 10 maka dapat dikatakan tidak terindikasi multikolinieritas (Utama, 2014:
106).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2016: 134). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau
mempunyai variance yang homogen. Jika suatu model regresi mengandung gejala
heteroskedastisitas dipaksakan untuk digunakan, maka akan memberikan hasil prediksi
yang menyimpang. Pada penelitian ini, untuk menguji apakah model regresi mengandung
gejala heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dengan bantuan fasilitas
SPSS, yaitu dengan cara meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen.
23
\

Jika tidak ada satu pun variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9.2 Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan dibantu program Statistical
Package for Social Science (SPSS). Model analisis regresi linear berganda dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y1 = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X5 + β5X6 +ε.......................(1)
Y2 = α + β6X4 + β7X7 + β8Y1 + ε..............................................(2)
Keterangan:
Y1 = Minat Menggunakan
Y2 = Penggunaan Aktual
X1 = Ekpektasi Kinerja
X2 = Ekspektasi Usaha
X3 = Faktor Sosial
X4 = Kondisi yang Memfasilitasi
X5 = Motivasi Hedonis
X6 = Nilai Harga
X7 = Kebiasaan
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
ε = standard error

3.9.3 Uji Kelayakan Model (Uji F)


Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan dari model regresi linear berganda
sebagai alat analisis yang menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen. Uji F dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada table ANOVA
dengan program SPSS. Apabila nilai signifikansi ANOVA dengan program α ≤ 0,05,
maka model dalam penelitian dikatakan layak diuji.
3.9.4 Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
3.9.5 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

24
\

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel


bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Langkah-langkah uji statistiknya sebagai
berikut.
1) Formulasi hipotesis
a) Ho:βi ≤ 0, artinya variabel bebas (Xi) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
b) Hi:βi > 0, artinya variabel bebas (Xi) secara parsial berpengaruh terhadap variabel
terikat (Y).
2) Tingkat signifikansi, α = 5 % = 0,05
3) Menentukan besarnya P-value yang diperoleh dari hasil pengujian dengan program SPSS.
4) Kriteria pengujian
a) Bila P-value dari t ≥ α maka Ho diterima. Hal ini berarti secara individual variabel
independen tidak memiliki pengaruh positif terhadap variabel dependen.
b) Bila P-value dari t < α maka Ho ditolak. Hal ini berarti secara individual variabel
independen memiliki pengaruh positif terhadap variabel dependen.

DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Henri; Mulyani, Erly. (2018). The Acceptance and Use of E-Learning System Among
Accounting Lecturers in State and Private Universities in Padang: An Empirical Study
Based on UTAUT Model. 1st International Conference On Economics Education,
25
\

Economics, Business and Management, Accounting and Entrepreneurship (PICEEBA).


Padang. 6-13.

Amrullah, A. & Priyono, A. (2018). Integrasi Aspek Risiko dalam Model Unified Theory Of
Acceptance And Use Of Technology Untuk Menganalisis Penerimaan Teknologi Go-Ride.
Jurnal Ilmiah Manajemen, 3 (1): 33-49.

Bank Indonesia. Statistik Sistem Pembayaran Sub Kategori Transaksi 2020

Dewi, N. P. K. L. R. K, & Yadnyana, I. K. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat dan


Perilaku Penggunaan Sistem E-Filling di Kota Denpasar dengan Model UTAUT. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 21 (3): 2338-2366.

Devita, V. D. 2020. “E-Wallet Lokal Masih Mendominasi Q2 2019-2020”


https://iprice.co.id/trend/insights/top-e-wallet-di-indonesia-2020/ , diakses pada 22 Mei
2020 pukul 07.28.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Guo, H., dkk. (2015). Factors Influencing the User Acceptance of Alipay. International
Conference on Economy, Management and Education Technology (ICEMET 2015). 344-
347.

Gupta, Anil, Dogra, Nikita, & George, Babu. 2018. What Determines Tourist Adoption of
Smartphone Apps? An Analysis Based on the UTAUT-2 Framework. Journal of
Hospitality and Tourism Technology, Vol. 9, No. 1, pp. 50-64

Indah, Mutiara; Agustin, Henri. (2019). Penerapan Model UTAUT (Unified Theory Of
Acceptance and Use Of Technology) Untuk Memahami Niat dan Perilaku Aktual
Pengguna Go-Pay Di Kota Padang. Jurnal Eksplorasi Akuntansi,1 (4): 1949-1967.

26
\

Jamshidi, Dariyoush, Nazimah Hussin. (2016). Forecasting patronage factors of Islamic credit
card as a new e-commerce banking service: an integration of TAM with perceived
religiosity and trust. Journal of Islamic Marketing, 7, 1-34.

Karnouskus, S. (2004). Mobile Payment: A Journey Through Existing Procedures and


Standardization Initiatives. IEEE Communications Surveys & Tutorials, 6(4): 44-66.

Kusumo, Hanung Cokro. 2010. Analisis Penerimaan Mobile Banking (MBanking) dengan
Kerumitan (Complexity) sebagaiVariabel Eksternal dengan MenggunakanPendekatan
Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Lingga, Murti Ali. 2019. Uang Elektronik Kian Populer, Apa Sebabnya?.
https://pemilu.kompas.com/read/2019/04/02/125732326/uang-elektronik- kian-populer-
apa-sebabnya (Akses 17 Juni 2020)

Mohamad, S. A. & Kassim, S. (2018). Examining the Relationship between UTAUT Construct,
Technology Awareness, Financial Cost and E-Payment Adoption among Microfinance
Clients in Malaysia. Advances in Social Science, Education and Humanities Research.
First Aceh Global Conference (AGC 2018), 292: 351-357.

Oliveira, T, dkk. (2016). Mobile payment: Understanding the Determinants of Customer


Adoption and Intention to Recommend the Technology. Computers in Human Behavior,
61: 404-414.

Pertiwi, N. W. D. M. Y; Ariyanto, Dodik. (2017). Penerapan Model UTAUT2 untuk


Menjelaskan Minat dan Perilaku Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 18 (2): 1369-1397
Prasetyo, D. Y. (2017). Penerapan Model UTAUT dalam Memahami Penerimaan dan
Penggunaan Website KKN LPPM UNISI. Jurnal SISTEMASI (Sistem Informasi), 6 (2):
26- 34.

27
\

Putri, Ni Komang Risma Dwinda Putri & Suardikha, I Made Sadha. 2020. Penerapan Model
UTAUT 2 untuk Menjelaskan Niat dan Perilaku Penggunaan E-Money di Kota
Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 30, No. 2, pp 540-555

Sivathanu, B. (2018). Adoption of Digital Payment Systems in the Era of Demonetization in


India. Journal of Science and Technology Policy Management.
https://doi.org/10.1108/JSTPM-07-2017-0033.

Sobti, Neharika. 2019. Impact of Demonetization on Diffusion of Mobile Payment Service in


India: Antecedents of Behavioral Intention and Adoption Using Extended UTAUT
Model. Journal of Advances in Management Research, Vol. 16, No. 4, pp. 472-497

Sudirman, Acai, et al. 2020. Sistem Informasi Manajemen. Yayasan Kita Menulis

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono 2017. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Susafa’ati. (2015). Pengukuran Kepuasan Penggunaan Aplikasi LSD Air Freight Cargo dengan
Metode UTAUT. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 11 (2): 142-151.

Suwandi, M. A dan Azis, E. (2018). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penggunaan E- Money
pada Generasi Millenials (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 IPB). E-Proceeding of
Management, 5(3): 3104- 3111.

Usman, R. (2017). Karakteristik Uang Elektronik dalam Sistem Pembayaran. Yuridika, 32 (1):
134-166.

Utama, Suyana. 2014. Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.

Venkatesh, V., dkk. (2003). User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified
View. MIS Quarterly, 27 (3): 425-478.
28
\

Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X. 2012. Consumer Acceptance and Use of
Information Technology: Extending the of Acceptance and Use of technology. MIS
Quarterly, Vol. 36, No. 1, pp 157-178

Wang, K. (2018). Research on Influence Factors of the Elderly’s Intention to Use Mobile
Applications. Advances in Social Science, Education and Humanities Research
(ASSEHR), 230: 196- 202.

Wenner, G., dkk. (2017). Organizational Models of Mobile Payment Systems in Low-Resource
Environments. Information Technology for Development, 1: 21-25.
http://dx.doi.org/10.1080/02681102.2017.131183.

Zwain, Ammar Abdulameer Ali. 2019. Technological Innovativeness and Information Quality
as Neoteric Predictors of Users’ Acceptance of Learning Management System An
Expansion of UTAUT2. Interactive Technology and Smart Education, Vol. 16, No. 3,
pp 239-254

LAMPIRAN 1
PILOT TEST KUESIONER
Implementasi Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2
(UTAUT 2) dalam Memahami Niat Dan Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
pada Mahasiswa Akuntansi FEB UNUD

29
\

Om Swastyastu, Assalammualaikum Wr. Wb., Shalom, Namo Buddhaya, dan Salam Sejahtera
bagi kita semua. Perkenalkan saya Danio Kristan Amalo, mahasiswa program studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Pada kesempatan kali ini akan melakukan
penelitian mengenai Implementasi Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2
(UTAUT 2) dalam Memahami Niat Dan Perilaku Penggunaan Mobile Wallet pada Mahasiswa
Akuntansi FEB UNUD. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan pada rekan-rekan semua untuk
mengisi kuesioner ini dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh dan tekanan dari pihak manapun.
Kuesioner ini akan digunakan peneliti untuk kepentingan ilmiah dan kepentingan akademik
lainnya. Saya selaku peneliti bertanggungjawab penuh dalam menjaga kerahasiaan dari
kuesioner ini.

Hormat Saya,

Danio Kristan Amalo

Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.
2. Anda hanya dapat memberikan satu jawaban setiap pertanyaan.
3. Isilah kuesioner dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.

30
\

4. SCREENING QUESTION
1) Apakah Anda merupakan mahasiswa aktif program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Udayana?

Ya Tidak
2) Apakah pernah melakukan transaksi digital dengan menggunakan mobile wallet?

Ya Tidak
3) Aplikasi dompet digital apa yang sering Anda gunakan?

Go-Pay LinkAja Doku


OVO Dana
Lainnya__________

IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden _________________________
Alamat Email _________________________
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan
Umur 18 19 20 21 22 Lainnya_____
Angkatan* 2017 2018 2019 2020
Prodi Akuntansi Reguler Bukit Reguler Denpasar

PERTANYAAN KUESIONER
Keterangan Alternatif Jawaban:
1) STS : Sangat Tidak Setuju
2) TS : Tidak Setuju
3) KS : Kurang Setuju
4) S : Setuju
5) SS : Sangat Setuju

I. HARAPAN KINERJA
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Saya merasa penggunaan Mobile Wallet
untuk transaksi berguna dalam kehidupan
sehari-hari
2 Penerapan Mobile Wallet dalam metode
transaksi memberikan manfaat bagi saya
3 Menggunakan Mobile Wallet memungkinkan

31
\

saya melakukan transaksi lebih cepat


4 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi akan meningkatkan
produktivitas saya
Sumber: Venkatesh et al (2012)

II. HARAPAN USAHA


Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Cara menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi adalah mudah bagi saya
2 Interaksi saya dengan Mobile Wallet untuk
bertransaksi sangat jelas dan mudah
dipahami
3 Saya merasa mempelajari cara menggunakan
Mobile Wallet untuk bertransaksi adalah
mudah bagi saya
4 Mudah bagi saya untuk menjadi terampil
dalam menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi
Sumber: Venkatesh et al (2012)

III. PENGARUH SOSIAL

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Sebagian besar teman, orang tua, dan saudara
memengaruhi saya supaya menggunakan
Mobile Wallet dalam melakukan transaksi
2 Teman, orang tua, dan saudara menekankan
bahwa saya harus memanfaatkan Mobile
Wallet karena akan memudahkan saya untuk
melakukan transaksi
3 Teman, orang tua, dan saudara memberikan
masukkan bersifat konstruktif dan membantu
saya dalam pemanfaatan Mobile Wallet untuk
bertransaksi
Sumber: Venkatesh et al (2012)

IV. KONDISI YANG MEMFASILITASI

No Pernyataan Alternatif Jawaban


32
\

STS TS KS S SS
1 Saya memiliki sumber daya yang diperlukan
untuk menggunakan Mobile Wallet
(Smartphone) dalam bertransaksi
2 Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan
untuk penggunaan Mobile Wallet dalam
bertransaksi
3 Saya bisa mendapatkan bantuan dari orang
lain ketika saya mengalami kesulitan dalam
penggunaan Mobile Wallet
Sumber: Venkatesh et al (2012)

V. MOTIVASI HEDONIS

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi lebih menyenangkan
2 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi lebih membanggakan
3 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi meningkatkan prestise saya
Sumber: Venkatesh et al (2012)

VI. NILAI HARGA

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Biaya untuk menggunakan Mobile Wallet
cukup terjangkau
2 Biaya penggunaan Mobile Wallet seimbang
dengan kemudahan bertransaksi yang saya
dapatkan
3 Pada tarif harga yang saat ini dikenakan
dalam penggunaan Mobile Wallet sepadan
dengan manfaat yang diberikan
Sumber: Venkatesh et al (2012)

33
\

VII. KEBIASAAN

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Penggunaan Mobile Wallet dalam
bertransaksi sudah menjadi kebiasaan bagi
saya
2 Saya gemar menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi
3 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi sudah menjadi keharusan bagi
saya
Sumber: Venkatesh et al (2012)

VIII. NIAT MENGGUNAKAN

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Saya tertarik menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi karena proses transaksi
terasa menyenangkan dan mudah
2 Saya tertarik menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi karena tidak ada
tambahan biaya administrasi
3 Saya tertarik menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi
4 Saya berencana akan sering menggunakan
Mobile Wallet dalam bertransaksi
Sumber: Venkatesh et al (2012)

IX. PERILAKU PENGGUNAAN

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Saya sering menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi
2 Kebanyakan dari transaksi saya dilakukan
secara daring
3 Saya lebih memilih untuk menggunakan
Mobile Wallet dibandingkan dengan transaksi
secara manual
Sumber: Pertiwi & Ariyanto (2017)
34
\

35

Anda mungkin juga menyukai