Naskah Usulan Penelitian
Naskah Usulan Penelitian
Naskah Usulan Penelitian
Usulan Penelitian ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun skripsi S1
Program Studi Akuntansi
Diajukan oleh:
NIM: 1707532050
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat pertumbuhannya. Hal
ini mengakibatkan perubahan pola gaya hidup masyarakat menjadi semakin bergantung
pada kehadiran teknologi informasi yang mempermudah segalanya menjadi lebih efektif,
efisien, dan dinilai lebih ekonomis dibanding dengan gaya hidup sebelum adanya
teknologi informasi (Suwandi & Elvira, 2018). Kemajuan teknologi ini telah
memungkinkan adanya berbagai fungsi baru untuk perangkat mobile yang mendukung
beberapa jasa contohnya layanan keuangan seperti pembayaran tagihan, transfer ke
rekening, pembayaran jarak jauh untuk pembelian barang dan jasa serta untuk isi ulang
saldo (Oliveira et al., 2016), serta telah merubah atau merevolusi sistem pembayaran
tradisional menjadi lebih modern. Masyarakat sekarang dapat melakukan berbagai
transaksi barang dan jasa menggunakan metode baru. Fenomena pembayaran cashless ini
dikenal sebagai e-payment. Sistem e-payment meliputi kartu debit dan kredit, transfer
dana elektronik, dan sistem pembayaran mobile (mobile payment) (Wenner et al., 2017).
Dalam beberapa tahun terakhir pengguna e-payment di Indonesia semakin meningkat di
setiap tahunnya. Berdasarkan data dari Bank Indonesia, nilai transaksi uang elektronik
pada tahun 2017 sebanyak 12,4 triliun dan mengalami peningkatan yang signifikan pada
tahun 2018 yaitu sebesar 47,2 triliun, sedangkan di tahun 2019 sampai bulan April nilai
transaksi yang telah dicatat di Bank Indonesia sudah mencapai angka 31,4 Triliun.
Teknologi informasi yang semakin berkembang memungkinkan masyarakat dapat
dengan mudah melakukan transaksi pembayaran hanya dengan menggunakan
smartphone dan jaringan internet melalui suatu aplikasi layanan pembayaran yang
kemudian kita kenal dengan istilah mobile wallet, yaitu salah satu jenis layanan dari e-
payment. Metode mobile wallet yang cashless dapat meningkatkan inklusi keuangan
(Wenner et al., 2017) karena mobile wallet memperkecil hambatan bagi masyarakat
dalam mengakses layanan jasa keuangan, sehingga masyarakat dapat dengan mudah
melakukan transaksi pembayaran mikro tanpa menggunakan uang tunai (Usman, 2017;
Karnouskus, 2004). Dalam penelitian ini, mobile wallet yang dimaksud merujuk pada
aplikasi mobile yang disediakan oleh perusahaan fintech dengan produk-produk seperti
1
\
Gopay, OVO, Dana, LinkAja dan aplikasi sejenis lainnya. Berbagai macam kelebihan
mobile wallet meliputi solusi pembayaran sekali klik, tidak perlu membawa uang tunai,
kemudahan dalam melacak pengeluaran kecil, pembayaran 24 jam × 7 hari di mana saja,
penawaran, diskon, dan skema cashback dan yang terpenting adalah keamanan (Sobti,
2019).
Berdasarkan analisis yang dilakukan iPrice bersama dengan App Annie
penggunaan aplikasi mobile wallet di Indonesia mengalami peningkatan total dengan
membandingkan data Year over Year (YoY) (Devita, 2020).
Tabel 1.1 Data Penggunaan Aplikasi Mobile Wallet di Indonesia
3
2.5
1.5
0.5
0
l g ct c ar r
-Ju
n
-Ju Au -Se
p
-O Nov De -Ja
n
Fe
b
M Ap ay -Ju
n
9 9 - 9 9 - - 0 - - - -M 0
1
20
1 19 1 1 19 19 2 20 20 20 20 2
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Analisis ini menunjukan adanya peningkatan hingga 70% sejak Juni 2019 hingga
Juni 2020, dilihat dari sesi per Juni 2019 untuk penggunaan aplikasi mobile wallet
sebanyak 1.67 Miliar meningkat hingga 2.83 Miliar per Juni 2020.
Situasi Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di seluruh dunia saat ini
memaksakan pemerintah untuk membuat ketetapan mengenai protokol kesehatan, salah
satu contohnya adalah mengenai social distancing, yang artinya masyarakat dianjurkan
untuk tidak melakukan kontak fisik secara langsung maupun secara tidak langsung
khususnya di tempat umum dengan menjaga jarak satu dengan yang lain. Hal ini dapat
berdampak pada peningkatan penggunaan metode pembayaran cashless, salah satunya
melalui mobile wallet. Adanya pandemi Covid-19 ini maka dapat diprediksi transaksi
2
\
menggunakan uang fisik akan jauh berkurang dan bergeser didominasi oleh transaksi
uang elektronik (Sudirman, et al, 2020). Menurut data Bank Indonesia menemukan
transaksi digital meningkat 37,8% (year on year/yoy) secara tahunan serta penggunaan
uang elektronik meningkat 24,42% (yoy) (kompas.com, 2020).
Penelitian ini menggunakan penerapan Unified Theory of Acceptance and Use of
Technology 2 (UTAUT 2), yang merupakan lanjutan dari teori Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT). UTAUT dikembangkan oleh Venkatesh et
al., (2003) untuk menjelaskan bagaimana perilaku pengguna terhadap teknologi
informasi. UTAUT merupakan penyempurnaan dari delapan teori penerimaan sistem
informasi yang telah ada, yaitu Technology Acceptance Model (TAM/TAM2) (Davis,
1989; Venkatesh and Davis, 2000), The Innovation Diffusion Theory (IDT) (Moore and
Benbasat, 1991), The Theory of Reasoned Action (TRA) (Hill, Fishbein and Ajzen,
1977), The Theory of Planned Behavior (TPB) (Taylor and Todd, 1995), The
Motivational Model (MM) (Davis, Bagozzi, and Warshaw, 1992), A Model of Combining
TAM and TPB (c-TAM-TPB) (Taylor and Todd, 1995) The Model of PC Utilization
(MPCU) (Thompson, Higgins and Howell, tahun), dan The Social Cognitive Theory
(SCT) (Compeau and Higgins, 1995). Penggabungan delapan teori tersebut menghasilkan
empat faktor penentu penerimaan dan penggunaan teknologi, yaitu harapan kinerja,
harapan usaha, faktor sosial, dan kondisi yang memfasilitasi. Selain itu, terdapat empat
variabel moderasi yang meliputi gender, umur, pengalaman, dan penggunaan sukarela.
Hasil penelitian dari Venkatesh et al (2003) menemukan bahwa model UTAUT dapat
digunakan sebagai prediktor niat menggunakan teknologi hingga mencapai 70%
dibandingkan dengan model yang sudah ada sebelumnya. Namun dengan seiringnya
perkembangan teknologi yang tidak hanya berfokus pada organisasi namun juga
menyasar konsumen membuat Venkatesh et al (2012) mengembangkan model UTAUT
untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada, pengembangan model tersebut
dinamakan UTAUT 2. Model UTAUT yang awalnya digunakan untuk menjelaskan
terkait penerimaan dan penggunaan dalam konteks organisasi, lalu dikembangkan
menjadi model UTAUT 2 untuk menguji penerimaan dan penggunaan teknologi dari segi
konsumen (Venkatesh et al, 2012). Hasil dari pengembangan model tersebut
menghasilkan tiga konstruk tambahan sebagai penentu penerimaan dan penggunaan
3
\
teknologi, yaitu motivasi hedonis, nilai harga, dan kebiasaan. Selain itu, terdapat tiga
variabel moderasi yaitu umur, jenis kelamin, dan pengalaman. Namun dalam penelitian
ini tidak menggunakan variabel moderasi karena terdapat beberapa penelitian yang
menunjukkan variabel umur, jenis kelamin, serta pengalaman tidak mampu memoderasi
pengaruh variabel dependen ke independen seperti penelitian Tresnawan et al (2020),
serta Sutanto et al (2018). Selain itu juga, populasi yang digunakan merupakan
mahasiswa akuntansi angkatan 2017-2020 dengan rentang usia yang relatif kecil sehingga
pengalaman dalam menggunakan sistem rasanya tidak terlalu jauh berbeda.
Peneliti memilih mahasiswa akuntansi FEB UNUD angkatan 2017-2020 sebagai
populasi karena termasuk dalam generasi Z yang kaitannya sangat erat dengan
perkembangan teknologi. Generasi Z adalah mereka yang lahir pada pertengahan 1990-an
sampai pertengahan 2000-an (tirto.id, 2017). Menurut Bappenas (2018) Generasi muda
usia produktif juga mendominasi total populasi di Indonesia yaitu sebesar lebih dari
68%, maka dari itu segmen ini mempunyai potensi yang besar dalam perkembangan dan
penggunaan teknologi khususnya dalam e-payment (Ipsos, 2020). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Ipsos (2020) juga dapat disimpulkan bahwa sejauh ini konsumen generasi
muda Indonesia bisa menyerap dengan baik inovasi baru dalam mobile wallet.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Unified Theory of Acceptance
and Usage of Technology 2 (UTAUT 2) dalam Memahami Niat Dan Perilaku
Penggunaan Mobile Wallet pada Mahasiswa Akuntansi FEB UNUD”.
4
\
5
\
6
\
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS
7
\
8
\
b) Nilai harga (price value), dapat didefinisikan sebagai tradeoff kognitif konsumen
pada perbandingan antara manfaat yang dirasakan dengan besarya biaya moneter
untuk menggunakan teknologi (Dodds et al. 1991).
c) Kebiasaan (habit), dapat didefinisikan sebagai pembangunan persepsi yang
mencerminkan hasil dari pengalaman sebelumnya yang dalam hal ini berkaitan
dengan sistem informasi (Venkatesh, et al, 2012).
2.1.3 Niat Menggunakan
Niat menggunakan merupakan keinginan seseorang dalam menggunakan
teknologi dengan tujuan – tujuan yang di inginkannya secara terus menerus di masa yang
akan datang. Hal ini berarti seseorang akan memutuskan untuk menggunakan suatu
sistem jika terdapat keinginan dalam dirinya untuk menggunakan sistem tersebut. Niat
menggunakan memiliki hubungan yang langsung dan signifikan terhadap perilaku aktual
(Use behaviour) penggunaan sistem informasi (Venkatesh et al., 2003).
2.1.4 Perilaku Penggunaan
Perilaku Penggunaan didefinisikan sebagai perilaku seorang individu yang
menggunakan sistem informasi dengan frekuensi penggunaan aplikasi sebagai
indikatornya. Intensitas atau frekuensi penggunaan dan interaksi antara pengguna dengan
teknologi menunjukkan kemudahan penggunaan teknologi. (Venkatesh et al., 2003).
2.1.5 Mobile Wallet
Mobile wallet adalah suatu layanan yang berfungsi untuk menampung dana dan
juga sebagai instrumen pembayaran secara cashless, serta data yang disimpan
menggunakan teknologi berbasis server. Mobile wallet berwujud sebagai suatu program
software atau aplikasi yang terdapat pada smartphone yang dalam hal ini merujuk pada
aplikasi yang disediakan oleh perusahaan fintech dengan produk-produk seperti Gopay,
OVO, Dana, LinkAja dan aplikasi sejenis lainnya.
9
\
dengan sistem yang digunakannya. Hal ini dapat diartikan sebagai tingkat dimana
masyarakat meyakini bahwa menggunakan mobile wallet akan memberikan keuntungan
seperti dalam hal kecepatan, keamanan, dan kenyamanan sehingga seseorang akan
merasakan transaksi pembayaran menjadi lebih efektif, efisien dan ekonomis dibanding
dengan pembayaran tunai. Keuntungan tersebut dapat menimbulkan niat seseorang untuk
menggunakan mobile wallet sebagai layanan mobile payment.
Melakukan transaksi pembayaran tagihan dengan menggunakan mobile wallet
juga dapat mengurangi risiko dari kehilangan dan pencurian uang karena pengguna tidak
perlu membawa uang tunai untuk membayar tagihannya sehingga pengguna dapat
melakukan transaksi pembayaran dengan nyaman (Guo et al., 2015).
Seseorang akan menggunakan suatu sistem jika mereka merasa sistem yang
digunakannya mampu memberi rasa aman dan dapat membuat mereka menyelesaikan
pekerjaannya dengan lebih cepat. Persepsi keuntungan dalam transaksi pembayaran yang
dilakukan tersebut akan mempengaruhi niat seseorang dalam menggunakan layanan
mobile wallet. Semakin tinggi performance expectancy atau harapan kinerja seseorang
terhadap suatu sistem informasi maka akan semakin tinggi pula niat seseorang untuk
menggunakan sistem tersebut. Venkatesh et al., (2003) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa variabel harapan kinerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap niat
menggunakan sistem informasi.
Temuan yang sama ditemukan dalam penelitian Guo et al., (2015), Prasetyo
(2017), Dewi & I Ketut (2017), serta Agustin and Mulyani (2018). Hipotesis penelitian
ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset di atas adalah sebagai berikut:
H1: Harapan kinerja berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.2 Pengaruh Harapan Usaha terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Variabel ini dapat diartikan sebagai tingkat kemudahan penggunaan sistem
informasi yang dapat mengurangi upaya bagi seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan (Venkatesh et al., 2003). Kemudahan penggunaan tersebut dapat meningkatkan
niat seseorang untuk menggunakan mobile wallet dalam melakukan transaksi
pembayaran dibandingkan dengan pembayaran secara tunai. Ketika pengguna merasa
bahwa suatu teknologi mudah digunakan dan tidak memerlukan banyak usaha, mereka
akan mempunyai ekspektasi yang tinggi untuk mendapatkan kinerja yang diharapkan,
11
\
jika tidak, harapan kinerja mereka akan rendah. Hal ini berarti fitur yang sederhana
menjadikan mobile wallet lebih mudah untuk dipahami dan praktis untuk digunakan.
Kemudahan penggunaan mobile wallet dalam proses transaksi pembayaran salah satunya
adalah pengguna tidak perlu memikirkan mengenai uang kembalian karena pembayaran
dilakukan dengan pengurangan saldo sebesar biaya transaksi yang tersimpan dalam akun
pengguna.
Semakin tinggi harapan usaha (effort expectancy) maka semakin tinggi pula niat
untuk menggunakan sistem tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo (2017),
Dewi & I Ketut (2017), Sivathanu (2018), Mohamad & Salina (2018), Agustin and
Mulyani (2018), Amrullah & Anjar (2018), dan Wang (2018) menyatakan bahwa
variabel harapan usaha berpengaruh terhadap niat menggunakan sistem informasi.
Hipotesis penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset adalah
sebagai berikut:
H2: Harapan usaha berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.3 Pengaruh dari Pengaruh Sosial terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Variabel ini dapat diartikan sebagai tingkat dimana pengaruh lingkungan sekitar
(keluarga, kerabat, teman, dan masyarakat) yang menggunakan mobile wallet
memberikan dukungan pada seseorang untuk menggunakan layanan mobile wallet yang
sama.
Hubungan persaudaraan dan pertemanan dapat memberikan dampak yang kuat
terhadap niat menggunakan suatu sistem bagi seorang individu seperti ketika seseorang
mendapat suatu rekomendasi dari saudaranya untuk melakukan transaksi pembayaran
menggunakan mobile wallet, maka ia akan dengan lebih mudah menerima rekomendasi
tersebut karena ia mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi kepada orang terdekatnya
bahwa segala sesuatu yang disarankan oleh orang terdekatnya adalah yang terbaik. Hal
ini menunjukkan bahwa salah satu faktor dari niat seseorang untuk menggunakan
teknologi baru adalah jika mendapat dukungan atau anjuran dari orang terdekatnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Guo et al., (2015), Prasetyo (2017), Dewi & I
Ketut (2017), Suwandi & Elvira (2018), Sivathanu (2018), Wang (2018), Agustin and
Mulyani (2018), dan Amrullah & Anjar (2018) menyatakan bahwa variabel pengaruh
sosial berpengaruh positif terhadap niat penggunaan sistem informasi. Hipotesis
12
\
penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai
berikut:
H3: Pengaruh sosial berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.4 Pengaruh Motivasi Hedonis terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Menurut Brown & Venkatesh (2005) dalam model UTAUT2, motivasi
hedonis dapat didefinisikan sebagai kesenangan atau kebanggaan yang didapatkan dari
penggunaan suatu teknologi, dan telah menjadi suatu hal yang penting untuk menentukan
penerimaan dan penggunaan teknologi baru. Sistem yang menarik tidak hanya
menekankan pada fungsinya saja, namun harus didukung dengan berbagai hal yang dirasa
mampu untuk mengurangi kejenuhan pemakai sistem. Contohnya melalui berbagai
macam tawaran seperti diskon, promo, dan berbagai tawaran menarik lainnya. Promo
serta diskon tentunya sangat digemari konsumen, karena sesuai dengan prinsip ekonomi
yang menginginkan keuntungan maksimal dengan pengorbanan sekecil-kecilnya. Apabila
penyedia sistem pembayaran digital menawarkan berbagai tawaran dalam sistem mereka
tentunya akan menarik minat masyarakat untuk menggunakan sistem. Penelitian terkait
pengaruh motivasi hedonis terhadap minat menggunakan pernah diteliti oleh Gupta, et al
(2018), serta Putri & Suardikha (2020) yang menunjukkan hasil terdapat pengaruh antara
motivasi hedonis terhadap niat menggunakan. Hipotesis penelitian ini berdasarkan
hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai berikut:
H4: Motivasi hedonis berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.5 Pengaruh Nilai Harga terhadap Niat Menggunakan Mobile Wallet
Nilai harga dapat didefinisikan sebagai tradeoff kognitif konsumen pada
perbandingan antara manfaat yang dirasakan dengan besarnya biaya moneter untuk
menggunakan teknologi (Dodds et al., 1991). Konsep ekonomi dikenal dengan
memaksimalkan manfaat yang kita peroleh dibandingkan besarnya biaya yang
dikeluarkan. Terdapat beberapa biaya yang perlu dikeluarkan pengguna sistem
pembayaran berbasis Mobile Wallet seperti kuota internet, biaya administrasi, serta
smartphone dirasa tidak terlalu memberatkan pengguna, karena biaya tersebut sudah
menjadi kebutuhan utama saat ini di zaman teknologi digital dan yang paling penting
adalah mempersingkat waktu bertransaksi. Penelitian terkait pengaruh motivasi nilai
harga terhadap minat menggunakan sistem pernah diteliti oleh Gupta, et al (2018), Putri
13
\
& Suardikha (2020), dan Zwain (2019) menunjukkan adanya pengaruh nilai harga
terhadap minat menggunakan sistem informasi. Hipotesis penelitian ini berdasarkan
hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai berikut:
H5: Nilai harga berpengaruh positif terhadap niat menggunakan mobile wallet.
2.3.6 Pengaruh Kondisi yang memfasilitasi terhadap Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
Variabel ini diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa
infrastruktur dan sumber daya tersedia untuk mendukung penggunaan sistem (Venkatesh
et al., 2003). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku penggunaan seseorang dalam
menggunakan layanan mobile wallet didukung oleh infrastruktur dan teknis yang
memadai seperti smartphone, pulsa data, dan jaringan internet. Oleh karena itu,
kepemilikan smartphone yang didukung dengan akses internet yang memadai akan
membuat seseorang untuk langsung mencoba menggunakan sistem pembayaran mobile
wallet Penggunaan sistem juga mengharuskan pengguna untuk memiliki keterampilan
khusus seperti mengoperasikan smartphone berbasis android dan menghubungkannya ke
internet. Hal tersebut berarti bahwa pengguna tidak akan menggunakan suatu sistem jika
tidak memiliki infrastruktur dan sumber daya seperti finansial dan keterampilan
operasional (Amrullah & Anjar, 2018).
Kondisi yang memfasilitasi memiliki hubungan yang langsung dan signifikan
terhadap perilaku penggunaan (Use behaviour) penggunaan sistem informasi (Venkatesh
et al., 2003). Hasil yang sama diperoleh oleh Dewi & I Ketut (2017), Guo et al., (2015),
dan Mohamad & Salina (2018). Hipotesis penelitian ini berdasarkan hubungan antar
variabel dan temuan riset adalah sebagai berikut:
H6: Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan
mobile wallet.
2.3.7 Pengaruh Kebiasaan terhadap Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
Menurut Venkatesh et al (2012) dalam model UTAUT2, kebiasaan dapat
didefinisikan sebagai pembangunan persepsi yang mencerminkan hasil dari pengalaman
sebelumnya yang dalam hal ini berkaitan dengan sistem informasi. Apabila seseorang
menggunakan suatu sistem dan telah menjadi kebiasaan maka ia akan sering
menggunakan sistem. Penelitian terkait pengaruh kebiasaan terhadap penggunaan aktual
14
\
sistem pernah diteliti oleh Zwain (2019), Gupta et al (2018), serta Putri & Suardikha
(2020) yang menunjukkan terdapat pengaruh kebiasaan terhadap perilaku penggunaan
teknologi informasi. Hipotesis penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan
temuan riset adalah sebagai berikut:
H7: Kebiasaan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan mobile wallet.
2.3.8 Pengaruh Niat Menggunakan terhadap Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
Tingginya tingkat niat menggunakan (behavioural intention) akan mempengaruhi tingkat
penggunaan suatu sistem (Venkatesh et al., 2003). Behavioural intention berarti niat atau
keinginan seseorang dalam menggunakan suatu sistem di masa yang akan datang.
Seseorang akan memutuskan untuk menggunakan suatu sistem jika terdapat keinginan
dalam dirinya untuk menggunakan sistem tersebut. Behavioural intention memiliki
hubungan yang langsung dan signifikan terhadap perilaku aktual (use behaviour)
penggunaan sistem informasi (Venkatesh et al., 2003). Peran behavioural intention
sebagai prediktor use behaviour telah diterima secara luas dalam berbagai model
penerimaan pengguna teknologi. Artinya, tingginya tingkat variabel behavioural
intention mencerminkan tingginya tingkat perilaku penggunaanan layanan mobile wallet.
Susafa'ati (2015), dan Dewi & I Ketut (2017) menemukan bukti empiris bahwa
niat menggunakan berpengaruh signifikan tehadap perilaku penggunaan. Hipotesis
penelitian ini berdasarkan hubungan antar variabel dan temuan riset adalah sebagai
berikut:
H8: Niat menggunakan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan mobile wallet.
BAB III
15
\
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif.
Pendekatan kuantitaif diartikan sebagai suatu metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis tertentu
yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017:55). Penelitian asosiatif merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan antara dua variabel atau
lebih. Penelitian ini menggunakan model UTAUT 2 dalam memahami niat dan perilaku
penggunaan mobile wallet dengan menguji pengaruh variabel independen, yaitu harapan
kinerja, harapan usaha, pengaruh sosial, motivasi hedonis, nilai harga, kondisi yang
memfasilitasi, dan kebiasaan terhadap variabel dependen, yaitu niat dan perilaku
pengguna dalam menggunakan mobile wallet. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti
dimulai dari mengumpulkan data, mengolah data, dan diakhiri dengan interpretasi data
dengan tetap berlandaskan dengan latar belakang, kajian pustaka, serta hipotesis
penelitian.
c) Bantuan dari pihak yang berkaitan dengan sistem dalam penggunaan sistem
6) Motivasi Hedonis (X4) menurut Brown & Venkatesh (2005) motivasi hedonis dapat
didefinisikan sebagai kesenangan atau kebanggaan yang didapatkan dari penggunaan
suatu teknologi, dan telah menjadi suatu hal yang penting untuk menentukan penerimaan
dan penggunaan teknologi baru.
Adapun indikator motivasi hedonis adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
a) Menggunakan sistem informasi adalah menyenangkan
b) Menggunakan sistem informasi adalah membanggakan
c) Menggunakan sistem informasi meningkatkan prestise saya
7) Nilai Harga (X5) Menurut Dodds et al (1991) nilai harga dapat didefinisikan sebagai
tradeoff kognitif konsumen pada perbandingan antara manfaat yang dirasakan dengan
besarnya biaya moneter untuk menggunakan teknologi.
Adapun indikator nilai harga adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
a) Harga sistem informasi cukup terjangkau
b) Biaya penggunaan sistem seimbang dengan kemudahan penggunaan sistem
c) Biaya yang dikeluarkan sistem saat ini sebanding dengan manfaat yang di dapat
8) Kondisi yang Memfasilitasi (X6) Kondisi yang memfasilitasi merupakan tingkat dimana
seseorang percaya bahwa perangkat organisasi dan teknis yang tersedia dapat mendukung
penggunaan sistem (Venkatesh et al., 2003). Pengukuran terhadap setiap pertanyaan
dalam kuesioner diberikan skor dengan menggunakan skala likert dengan 5 alternatif
pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju
(KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Adapun indikator kondisi yang memfasilitasi adalah sebagai berikut (Venkatesh et al,
2012):
a) Sumber daya yang diperlukan untuk implementasi sistem
b) Memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk penggunaan sistem
c) Keluarga, kerabat, dan pihak yang berkaitan membantu dalam penggunaan sistem
9) Kebiasaan (X7) Menurut Venkatesh et al (2012) kebiasaan dapat didefinisikan sebagai
pembangunan persepsi yang mencerminkan hasil dari pengalaman sebelumnya yang
dalam hal ini berkaitan dengan sistem informasi.
Adapun indikator kebiasaan adalah sebagai berikut (Venkatesh et al, 2012):
19
\
Alasan memilih mahasiswa dalam penelitian ini, karena mahasiswa sebagai generasi
muda lebih besar potensinya untuk beradaptasi dengan teknologi baru. Khususnya
teknologi di bidang pembayaran digital menggunakan mobile wallet dibandingkan
generasi sebelumnya.
3.6.2 Metode Penentuan Sampel
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
teknik nonprobability sampling dengan metode sampling insidental, yaitu teknik
penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti serta layak dijadikan
sampel pada penelitian dengan menerapkan beberapa kriteria (Sugiyono, 2018: 138). Unit
analisis penelitian ini adalah individu yaitu mahasiswa Program Studi Akuntansi FEB
Universitas Udayana. Adapun kriteria dari pemilihan sampel dari penelitian ini adalah
Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Program
Reguler Bukit dan Denpasar Angkatan 2017-2020 yang masih aktif serta pernah
melakukan transaksi dengan menggunakan mobile wallet.
Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan populasi, maka sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Formula yang digunakan adalah:
N
n= 2
N ( e) +1
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Batas error yang ditolerir, dalam penelitian ini sebesar 5% atau 0,05
Dalam penelitian kali ini populasi yang peneliti gunakan adalah sebanyak 1.086
orang. Oleh karena itu, dengan penghitungan menggunakan rumus Slovin akan
didapatkan jumlah sampel sebanyak 292 mahasiswa. Berikut merupakan
penghitungannya.
1.086
n=
1.086 (0,05)2+1
n=292,32≈ 292
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya (Sugiyono, 2018: 225). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah menggunakan e-kuesioner dengan pertanyaan yang disusun melalui form google
document yang akan disebar secara personal melalui media sosial (whatsapp, line,
instagram, dll) ataupun disebarkan ke grup sosial media masing-masing angkatan melalui
koordinator angkatan. Penilaian terhadap setiap pertanyaan dalam kuesioner
menggunakan skala likert dengan 5 alternatif pilihan jawaban, yaitu: Sangat Tidak Setuju
(STS), Tidak Setuju (TS), Kurang Setuju (KS) Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS).
Jika tidak ada satu pun variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.9.2 Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan dibantu program Statistical
Package for Social Science (SPSS). Model analisis regresi linear berganda dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y1 = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X5 + β5X6 +ε.......................(1)
Y2 = α + β6X4 + β7X7 + β8Y1 + ε..............................................(2)
Keterangan:
Y1 = Minat Menggunakan
Y2 = Penggunaan Aktual
X1 = Ekpektasi Kinerja
X2 = Ekspektasi Usaha
X3 = Faktor Sosial
X4 = Kondisi yang Memfasilitasi
X5 = Motivasi Hedonis
X6 = Nilai Harga
X7 = Kebiasaan
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
ε = standard error
24
\
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Henri; Mulyani, Erly. (2018). The Acceptance and Use of E-Learning System Among
Accounting Lecturers in State and Private Universities in Padang: An Empirical Study
Based on UTAUT Model. 1st International Conference On Economics Education,
25
\
Amrullah, A. & Priyono, A. (2018). Integrasi Aspek Risiko dalam Model Unified Theory Of
Acceptance And Use Of Technology Untuk Menganalisis Penerimaan Teknologi Go-Ride.
Jurnal Ilmiah Manajemen, 3 (1): 33-49.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Guo, H., dkk. (2015). Factors Influencing the User Acceptance of Alipay. International
Conference on Economy, Management and Education Technology (ICEMET 2015). 344-
347.
Gupta, Anil, Dogra, Nikita, & George, Babu. 2018. What Determines Tourist Adoption of
Smartphone Apps? An Analysis Based on the UTAUT-2 Framework. Journal of
Hospitality and Tourism Technology, Vol. 9, No. 1, pp. 50-64
Indah, Mutiara; Agustin, Henri. (2019). Penerapan Model UTAUT (Unified Theory Of
Acceptance and Use Of Technology) Untuk Memahami Niat dan Perilaku Aktual
Pengguna Go-Pay Di Kota Padang. Jurnal Eksplorasi Akuntansi,1 (4): 1949-1967.
26
\
Jamshidi, Dariyoush, Nazimah Hussin. (2016). Forecasting patronage factors of Islamic credit
card as a new e-commerce banking service: an integration of TAM with perceived
religiosity and trust. Journal of Islamic Marketing, 7, 1-34.
Kusumo, Hanung Cokro. 2010. Analisis Penerimaan Mobile Banking (MBanking) dengan
Kerumitan (Complexity) sebagaiVariabel Eksternal dengan MenggunakanPendekatan
Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Lingga, Murti Ali. 2019. Uang Elektronik Kian Populer, Apa Sebabnya?.
https://pemilu.kompas.com/read/2019/04/02/125732326/uang-elektronik- kian-populer-
apa-sebabnya (Akses 17 Juni 2020)
Mohamad, S. A. & Kassim, S. (2018). Examining the Relationship between UTAUT Construct,
Technology Awareness, Financial Cost and E-Payment Adoption among Microfinance
Clients in Malaysia. Advances in Social Science, Education and Humanities Research.
First Aceh Global Conference (AGC 2018), 292: 351-357.
27
\
Putri, Ni Komang Risma Dwinda Putri & Suardikha, I Made Sadha. 2020. Penerapan Model
UTAUT 2 untuk Menjelaskan Niat dan Perilaku Penggunaan E-Money di Kota
Denpasar. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 30, No. 2, pp 540-555
Sudirman, Acai, et al. 2020. Sistem Informasi Manajemen. Yayasan Kita Menulis
Susafa’ati. (2015). Pengukuran Kepuasan Penggunaan Aplikasi LSD Air Freight Cargo dengan
Metode UTAUT. Jurnal Pilar Nusa Mandiri, 11 (2): 142-151.
Suwandi, M. A dan Azis, E. (2018). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Penggunaan E- Money
pada Generasi Millenials (Studi Kasus pada Mahasiswa S1 IPB). E-Proceeding of
Management, 5(3): 3104- 3111.
Usman, R. (2017). Karakteristik Uang Elektronik dalam Sistem Pembayaran. Yuridika, 32 (1):
134-166.
Utama, Suyana. 2014. Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar: Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana.
Venkatesh, V., dkk. (2003). User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified
View. MIS Quarterly, 27 (3): 425-478.
28
\
Venkatesh, V., Thong, J. Y. L., & Xu, X. 2012. Consumer Acceptance and Use of
Information Technology: Extending the of Acceptance and Use of technology. MIS
Quarterly, Vol. 36, No. 1, pp 157-178
Wang, K. (2018). Research on Influence Factors of the Elderly’s Intention to Use Mobile
Applications. Advances in Social Science, Education and Humanities Research
(ASSEHR), 230: 196- 202.
Wenner, G., dkk. (2017). Organizational Models of Mobile Payment Systems in Low-Resource
Environments. Information Technology for Development, 1: 21-25.
http://dx.doi.org/10.1080/02681102.2017.131183.
Zwain, Ammar Abdulameer Ali. 2019. Technological Innovativeness and Information Quality
as Neoteric Predictors of Users’ Acceptance of Learning Management System An
Expansion of UTAUT2. Interactive Technology and Smart Education, Vol. 16, No. 3,
pp 239-254
LAMPIRAN 1
PILOT TEST KUESIONER
Implementasi Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2
(UTAUT 2) dalam Memahami Niat Dan Perilaku Penggunaan Mobile Wallet
pada Mahasiswa Akuntansi FEB UNUD
29
\
Om Swastyastu, Assalammualaikum Wr. Wb., Shalom, Namo Buddhaya, dan Salam Sejahtera
bagi kita semua. Perkenalkan saya Danio Kristan Amalo, mahasiswa program studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Pada kesempatan kali ini akan melakukan
penelitian mengenai Implementasi Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2
(UTAUT 2) dalam Memahami Niat Dan Perilaku Penggunaan Mobile Wallet pada Mahasiswa
Akuntansi FEB UNUD. Oleh karena itu, saya mohon kesediaan pada rekan-rekan semua untuk
mengisi kuesioner ini dengan jujur tanpa dipengaruhi oleh dan tekanan dari pihak manapun.
Kuesioner ini akan digunakan peneliti untuk kepentingan ilmiah dan kepentingan akademik
lainnya. Saya selaku peneliti bertanggungjawab penuh dalam menjaga kerahasiaan dari
kuesioner ini.
Hormat Saya,
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama sebelum menjawab.
2. Anda hanya dapat memberikan satu jawaban setiap pertanyaan.
3. Isilah kuesioner dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia dan pilih sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.
30
\
4. SCREENING QUESTION
1) Apakah Anda merupakan mahasiswa aktif program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Ya Tidak
2) Apakah pernah melakukan transaksi digital dengan menggunakan mobile wallet?
Ya Tidak
3) Aplikasi dompet digital apa yang sering Anda gunakan?
IDENTITAS RESPONDEN
Nama Responden _________________________
Alamat Email _________________________
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan
Umur 18 19 20 21 22 Lainnya_____
Angkatan* 2017 2018 2019 2020
Prodi Akuntansi Reguler Bukit Reguler Denpasar
PERTANYAAN KUESIONER
Keterangan Alternatif Jawaban:
1) STS : Sangat Tidak Setuju
2) TS : Tidak Setuju
3) KS : Kurang Setuju
4) S : Setuju
5) SS : Sangat Setuju
I. HARAPAN KINERJA
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Saya merasa penggunaan Mobile Wallet
untuk transaksi berguna dalam kehidupan
sehari-hari
2 Penerapan Mobile Wallet dalam metode
transaksi memberikan manfaat bagi saya
3 Menggunakan Mobile Wallet memungkinkan
31
\
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Sebagian besar teman, orang tua, dan saudara
memengaruhi saya supaya menggunakan
Mobile Wallet dalam melakukan transaksi
2 Teman, orang tua, dan saudara menekankan
bahwa saya harus memanfaatkan Mobile
Wallet karena akan memudahkan saya untuk
melakukan transaksi
3 Teman, orang tua, dan saudara memberikan
masukkan bersifat konstruktif dan membantu
saya dalam pemanfaatan Mobile Wallet untuk
bertransaksi
Sumber: Venkatesh et al (2012)
STS TS KS S SS
1 Saya memiliki sumber daya yang diperlukan
untuk menggunakan Mobile Wallet
(Smartphone) dalam bertransaksi
2 Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan
untuk penggunaan Mobile Wallet dalam
bertransaksi
3 Saya bisa mendapatkan bantuan dari orang
lain ketika saya mengalami kesulitan dalam
penggunaan Mobile Wallet
Sumber: Venkatesh et al (2012)
V. MOTIVASI HEDONIS
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi lebih menyenangkan
2 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi lebih membanggakan
3 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi meningkatkan prestise saya
Sumber: Venkatesh et al (2012)
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Biaya untuk menggunakan Mobile Wallet
cukup terjangkau
2 Biaya penggunaan Mobile Wallet seimbang
dengan kemudahan bertransaksi yang saya
dapatkan
3 Pada tarif harga yang saat ini dikenakan
dalam penggunaan Mobile Wallet sepadan
dengan manfaat yang diberikan
Sumber: Venkatesh et al (2012)
33
\
VII. KEBIASAAN
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Penggunaan Mobile Wallet dalam
bertransaksi sudah menjadi kebiasaan bagi
saya
2 Saya gemar menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi
3 Menggunakan Mobile Wallet dalam
bertransaksi sudah menjadi keharusan bagi
saya
Sumber: Venkatesh et al (2012)
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Saya tertarik menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi karena proses transaksi
terasa menyenangkan dan mudah
2 Saya tertarik menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi karena tidak ada
tambahan biaya administrasi
3 Saya tertarik menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi
4 Saya berencana akan sering menggunakan
Mobile Wallet dalam bertransaksi
Sumber: Venkatesh et al (2012)
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
STS TS KS S SS
1 Saya sering menggunakan Mobile Wallet
dalam bertransaksi
2 Kebanyakan dari transaksi saya dilakukan
secara daring
3 Saya lebih memilih untuk menggunakan
Mobile Wallet dibandingkan dengan transaksi
secara manual
Sumber: Pertiwi & Ariyanto (2017)
34
\
35