Risiko Perdarah

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Risiko perdarahan

Intervensi utama

1. Pencegahan perdarahan

Definisi

Mengidentifikasi dan menurunkan risiko atau komplikasi stimulus yang menyebabkan


perdarahan atau risiko perdarahan.

Tindakan

Observasi

 monitor tanda dan gejala perdarahan

 monitor nilai hematokrit/hemoglobin sebelum dan setelah kehilangan darah

 monitor tanda-tanda vital ortostatik

 monitor koagulasi (mis. Prothrombin time (PT), partial thromboplastin time (PTT),
fibrinogen, degradasi fibrin dan/atau platelet)

Terapeutik

 pertahankan bed rest selama perdarahan

 batasi tindakan invasif, jika perlu

 gunakan kasur pencegah dekubitus

 hindari pengukuran suhu rektal

Edukasi

 jelaskan tanda dan gejala perdarahan

 anjurkan menggunakan kaus kaki saat ambulasi


 anjurkan meningkatkan asupan cairan untuk menghindari konstipasi

 anjurkan menghindari aspirin atau antikoagulan

 anjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K

 anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan

Kolaborasi

o kolaborasi pemberian obat pengontrol perdarahan, jika perlu

o kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu

o kolaborasi pemberian pelunak tinja, jika perlu

Intervensi pendukung

1. Pemantauan cairan

Definisi

Mengumpulkan dan menganalisis data terkait pengaturan keseimbangan cairan.

Tindakan

Observasi

 monitor frekuensi dan kekuatan nadi

 monitor frekuensi napas

 monitor tekanan darah

 monitor berat badan

 monitor waktu pengisian kapiler

 monitor elastisitas atau turgor kulit


 monitor jumlah, warna dan berat jenis urine

 monitor kadar albumin dan protein total

 monitor hasil pemeriksaan serum (mis. Osmolaritas serum, hematokrit, natrium,


kalium, BUN)

 monitor intake dan output cairan

 identifikasi tanda-tanda hipovolemia (mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi terbah


lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, haus,
lemah, konsentrasi urine meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat)

 identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis. Dispnea perifer, edema anasarka, JVP


meningkat, CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, berat badan menurun
dalam waktu singkat)

 identifikasi faktor risiko ketidakseimbangan cairan (mis. Prosedur pembedahan


mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis, obstruksi intestinal, peradangan
pankreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal)

Terapeutik

 atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien

 dokumentasikan hasil pemantauan

Edukasi

 jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

 informasikan hasil pemantauan, jika perlu

2. Pencegahan syok

Definisi
Mengidentifikasikan dan menurunkan risiko terjadinya ketidakmampuan tubuh
menyediakan oksigen dan nutrisi untuk mencukupi kebutuhan jaringan.

Tindakan

Observasi

 monitor status kardiopulmonal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD,
MAP)

 monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)

 monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CTR)

 monitor tingkat kesadaran dan respon pupil

 periksa riwayat alergi

Terapeutik

 berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >94%

 persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu

 pasang jalur IV, jika perlu

 pasang kateter urine untuk menilai produksi urine, jika perlu

 lakukan skin test untuk mencenga reaksi alergi

Edukasi

 jelaskan penyebab/faktor risiko syok

 jelaskan tanda dan gejala awal syok

 anjurkan melapor jika menemukan/merasakan tanda dan gejala awal syok

 anjurkan memperbanyak asupan cairan oral


 anjurkan menghindari alergen

Kolaborasi

 kolaborasi pemberian IV, jika perlu

 kolaborasi pemberian transfusi darah, jika perlu

 kolaborasi pemberian antiinfalamasi, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai