Askep Nyeri Akut
Askep Nyeri Akut
Askep Nyeri Akut
F di RSUD Prof
Dr. H.M, Anwar Makatutu Kab. Bantaeng
HASRINI
NIM. 2109017
PENDAHULUAN
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
1. Konsep Medis
a. Definisi
Neoplasma atau tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk segala
pembengkakan atau benjolan yang disebabkan oleh apa pun baik oleh
pertumbuhan jaringan baru maupun adanya pengumpulan cairan seperti kista atau
benjolan yang berisi darah akibat benturan. Namun, istilah tumor umumnya
digunakan untuk menyatakan adanya benjolan yang di sebabkan oleh
pertumbuhan jaringan baru,tetapi bukan radang. Tumor berasal dari kata tumere
dalam bahasa latin yang berarti “bengkak”. Pertumbuhannya dapat
digolongkan sebagai ganas (malignant) atau jinak (benign). (Nugroho T.
2011)
Tumor mammae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat terjadi pada
suatu sel/jaringan di dalam payudara dimana ia tumbuh secara liar dan tidak bisa
di kontrol (Nugroho T. 2011)
Tumor mammae adalah pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang
mengganggu pertumbuhan jaringan tubuh terutama pada sel epitel di mammae
(Sylvia. 2015)
Biopsi payudara (breast biopsy) merupakan tindakan untuk mengambil
contoh jaringan payudara dan dilihat di bawah lensa mikroskop untuk mengetahui
adanya sel kanker payudara. Tindak biopsy payudara biasanya dilakukan untuk
mengetahui lebih lanjut benjolan payudara yang ditemukan saat pemeriksaan
dengan mammogram atau USG payudara. Hasil biopsy payudara akan
memberikan jawaban apakah contoh jaringan payudara pada benjolan merupakan
bersifat kanker-ganas (malignant) atau non kanker-jinak (benign). (Lab. UPF
Bedah. 2010)
Berdasarkan pengertian di atas penulis dapat simpulkan bahwa tumor
mammae dengan tindakan biopsy excisi merupakan tahap awal dari pengecekan
benjolan yang di ambil di dalam payudara, benjolan tersebut akan di cek apakah
dia termasuk jinak atau ganas.
b. Etiologi dan Faktor Predispoposisi
Menurut Nugroho T. (2011) Sampai saat ini,penyebab pasti tumor payudara
belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah terindentifikasi
yaitu:
a) Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko tumor payudara dibandingkan dengan pria. Prevalensi
tumor payudara pada pria hanya 1% dari seluruh tumor payudara.
b) Riwayat Keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor payudara beresiko
tiga kali lebih besar untuk menderita tumor payudara.
c) Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia
d) Riwayat Reproduksi
Melahirkan anak pertama di atas 35 tahun,menikah tapi tidak melahirkan anak
serta ibu yang tidak menyusui
e) Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor payudara.
Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan
penggunaan pada usia lebih tua.
f) Riwayat menstruasi
Early menarche (sebelum 12 tahun) dan late menopouse (setelah 50 tahun)
c. Manifestasi Klinik
ini biasanya baru diketahui setelah muncul benjolan yang sudah mencolok dan
bisa di raba. Tanda-tanda fisik yang biasa ditemui adalah (Nugroho T. 2011):
c) Lekukan pada permukaan payudara dan kulit berada di atas tumor menjadi
lapis.
f. Pemeriksaan Fisik
terperinci tentang faktor resiko yang menyertai, seperti usia menarche, riwayat
menstruasi, paritas dan menyusui. Usia menarche dan perubahan pada fase
Pada inspeksi, klien dapat diminta untuk duduk tegak dan berbaring.
lekukan, retraksi papil, adanya kulit berbintik seperti kulit jeruk, ulkus, dan
benjolan. Cekungan kulit akan terlihat lebih jelas bila klien diminta untuk
Palpasi lebih baik dilakukan pada klien yang berbaring dengan bantal tipis di
punggung sehingga payudara terbentang rata. Palpasi dilakukan dengan ruas jari
pertama jari telunjuk, tengah, dan manis yang digerakkan perlahan-lahan tanpa
tekanan pada setiap kuadran payudara dengan alur melingkar atau zig-zag. Pada
sikap duduk, benjolan yang tak teraba ketika penderita berbaring kadang lebih
mudah ditemukan. Perabaan aksila pun lebih mudah dilakukan pada posisi
cairan, berupa darah atau bukan. Pengeluaran darah dari puting payudara di luar
papiloma di salah satu duktus, dan kelainan yang disertai ektasia duktus
secara pasti setiap gumpalan pada payudara. Pemeriksaan fisik dapat menentukan
ada atau tidaknya gumpalan dan konsistensi, pergerakan kekerasan dan perkiraan
2. KONSEP NYERI
a. DEFINISI
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan
dalam bentuk kerusakan tersebut. Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik yang
multidimensional. Fenomena ini dapat berbeda dalam intensitas (ringan, sedang,
berat), kualitas (tumpul, seperti terbakar, tajam), durasi
(transien,intermiten,persisten), dan penyebaran (superfisial atau dalam, terlokalisir
atau difus). Meskipun nyeri adalah suatu sensasi, nyeri memiliki komponen
kognitif dan emosional, yang digambarkan dalam suatu bentuk penderitaan. Nyeri
juga berkaitan dengan reflex menghindar dan perubahan output otonom
( Mochamad Bahrudin, Volume 13 Nomor 1 Tahun 2017).
b. Klasifikasi Nyeri
Menurut Andarmayo (2013) nyeri diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
yang timbul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau di
gambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa.
b. Nyeri Kronis
Nyeri kronis adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang suatu
periode waktu. Nyeri ini berlagsung diluar waktu penyembuhan yang
diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cidera
spesifik.
c. Etiologi
1.Nyeri akut
a) Cedera biologis (infeksi, iskemia, neoplasma)
b) Cedera fisik (abses, amputasi, luka bakar)
c) Cedera kimiawi (klorida, metilen)
2. Hambatan imobilisasi fisik
a) Ansietas
b) Intoleransi aktivitas s
c) Kaku sendi
d) Deficit perawatan diri
Kementrian Kesehatan RI. 2014. Pusat Data dan Informasi. Jakarta Selatan
Kusuma Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis
Medis dan NANDA NIC NOC. Penerbit Mediaction
Solehati Tetti & Kokasih Cecep Eli. 2015. Konsep dan Aplikasi Relaksasi
Dalam Keperawatan Maternitas. Bandung: PT Refika Aditama