Jurnal Perkuliahan Bab Vi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

JURNAL PERKULIAHAN

MANAJEMEN OPERASI

"MENGELOLA KUALITAS"

SEMESETER GANJIL 2021/2022

Dosen :
Dra.SriHastari,M.M

FakultasEkonomi

UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN

Jl.Ir.HJuandaNo.68Tapaan,Kec.Bugulkidul,KotaPasuruan

TAHUN AKADEMIK2021/2022
JURNALPERKULIAHAN
ProgramStudi : Manajemen
MataKuliah : Manajemen Operasi
Kode :-
SKS :3
Dosen : Dra.SriHastari,MM
Topik : Mengelola Kualitas Dan Kendali Proses Statistik
Sub Topik : A. Kualitas Dan Strategi
B. Impilkasi Kualitas
C. Biaya Kualitas
D. Standar Kualitas Internasional
E. Total Quality Management
F. Alat Total Quality Management
G. Statistical Process Control

Tanggal Perkuliahan : 15 November 2021


A. Kualitas Dan Strategi
 Mengelola kualitas membantu strategi yang suskses akan diferensiasi, biaya rendah
dan respon cepat.
 Bose Corp berhasil mendiferensiasi pengeras suara stereo terbaik di dunia.
 Nucor Steels memproduksi baja berkualiras berbiaya rendah dengan mengembangkan
proses efesien yang memproduksi kualitas secara konsisten.
 Dell Computer merespon pesanan pelanggan dengan cepat karena sistem kualitasnya
dengan proses penegerjaan ulang (rework) yang sedikit

Cara Kualitas Meningkatkan Profitabilitas

PENJUALAN MENINGKAT

1. Respon yang lebih baik

2. Harga yang fleksibel

3. Reputasi yang lebih baik

Kualitas yang meningkat Profit yang meningkat

PENURUNAN BIAYA VIA


1. Produktivitas yang
meningkat

2. Biaya rework dan scrop yang


lebih rendah

Definisi Kualitas

 American Society For Quality: Keseluruhan fitur dan kararkteristik produk yang
mampu memuaskan kebutuhan pelanggan.
 Sistem Total Qualiy Management-TQM diarahkan untuk menidentifikasi dan
memuaskan kebutuhan pelanggan.
B. Impliaksi Kualitas

Implikasi kualitas adalah bahwa kualitas merupakan elemen kritis dalam operasi,
antara lain :
 Reputasi Perusahaan : Kualitas akan menentukan persepsi orang tentang
perusahaan dan kualitas tidak mungkin digantikan oleh promosi segentar apapun.
Reputasi akan mengikuti kualitas apakah itu baik atau buruk.

 Keandalan /Kewajiban Produk: Tanggung jawab produk dapat berupa penghindaran


terjadinya kerusakan atau kecelakaan dalam pemakaian /penggunaan produk yang dapat
berakibat pada tingginya pengeluaran legal atau publisitas yang buruk. Pengadilan terus
menerus berusaha menghukum organisasi yang memiliki desain dan memproduksi dan
mengedarkan produk yang mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Harus
memperhatikan standar Customer Product Safety Act.

 Keterlibatan Global : Kualitas menjadi perhatian internasional. Bagi perusahaan dan


negara yang ingin bersaing secara efektif pada ekonomi global.

C. Biaya Kualitas

Untuk mencapai kualitas dibutuhkan sejumlah biaya tertentu, yaitu :


• Biaya Pencegahan (Prevention Cost) : Terkait pengurangan komponen atau jasa yang
rusak.

Contoh : Pelatihan, program peningkatan kualitas

• Biaya Penaksiran (Appraisal Cost) : Terkait evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa.

Contoh : pengujian, laboratorium, pemeriksa

• Kegagalan Internal (Internal Failure) :

Diakibatkan oleh proses produksi atau jasa yang rusak sebelum diantar ke pelanggan.

Contoh : rework, scrap, downtime (waktu tunggu akibat mesin rusak)

• Biaya Eksternal (External Cost) : Terjadi setelah pengiriman produk yang cacat.

Contoh : barang dikembalikan, kehilangan kepercayaan, biaya pada masyarakat.


D. Standar Kualitas Internasional

1. Japan Industrial Standard


Menekankan pada perbaikan yang terus menerus dan peran komitmen serta koordinasi
organisasi secara keseluruhan. Disebut Industrial Standard Z8101-1981.
2. Europe’s ISO 9000 Standard
Standar kualitas yang dikembangkan oleh Masyarakat Eropa (ME) yang disebut ISO
9000,9001,9002,9003 dan 9004. Fokusnya adalah menekankan agar ditetapkan prosedur
manajemen kualitas, melalui dokumentasi yang rinci atas bisnis perusahaan dalam ME,
dan perusahaan akan diberi sertifikat setelah diuji.
Beberapa factor yang membuat ISO 9000 menarik adalah: (1) standar ini diterima oleh
seluruh dunia, (2) standar ini sekarang diterapkan pada produk yang dibuat atau diimport
oleh ME, dan (3) taat pada standar ini akan penting bagi sertifikasi produk.
3. Environmental Management Standard (ISO 1400)
Merupakan standar manajemen lingkungan yang ditetapkan oleh ME. Terdiri atas lima
elemen inti, yaitu (1) manajemen lingkungan (2) auditing, (3) evaluasi kerja, (4)
pemberian label, (5) penilaian atau pengukuran daur hidup produk.
4. US Standards                                                    
AS telah lama mempunyai spesifikasi militer untuk pertahanan yang belakangan
dikembangkan dalam standar kualitas, yang terdiri dari Q90,Q91,Q92,Q93 dan Q94.
 Q90 : Berisi tentang overview dan introduksi atas standar yang lain, definisi dan
konsep yang berhubungan dengan kualitas.
 Q91 : Standar umum untuk rancangan,pengembangan, manufaktur, instalasi dan
pelayanan produk atau jasa.
 Q92 : Lebih detil dari q91 untuk keterlibatan organisasi dalam produksi, instalasi dan
pelayanan produk dan jasa.
 Q93 : Lebih detail dari q91 keterlibatan khusus organisasi dalam inspeksi dan
pengujian dan juga distributor serta kontraktor yang akan memberikan nilai tambah.
 Q93 : Memberikan petunjuk untuk pengelolaan dan auditing atas suatu system
control kualitas.
 Q94 : Memberikan petunjuk untuk penglolaan dan auditing atas suatu system control
kualitas.
E. Total Quality Management
Total Quality Management (TQM) diartikan sebagai perpaduan semua fungsi dari
perusahaan kedalam falsafah holistic yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Pawitra, 1993).
Definisi lainnya menyetakan TQM merupakan system manajemen yang mengangkat kualitas
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh
anggota organisasi (Santosa, 1992). Pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua aspek.
Aspek pertama menguraikan apa TQM itu dan aspek kedua membahas bagaimana
mencapainya. Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus –
menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya. Total Quality Approach
hanya dapat dicapai dengan memperhatikan karakteristik TQM sebagai berikut ini :
 Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
 Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
 Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah.
 Memiliki komitmen jangka panjang.
 Membutuhkan kerjasama tim (teamwork).
 Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
 Memberikan kebebasan yang terkendali.
 Memiliki kesatuan tujuan. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

Manajemen organisasi keseluruhan yang menjadikannya unggul dalam semua aspek


produk yang penting bagi pelanggan. TQM penting karena dipergunakan oleh 10 keputusan
operasi yang dibuat oleh manajer operasi. W E Deming menggunakan 14 poin untuk
menerapkan TQM yang dikembangkan menjadi 6 konsep program tqm yang efektif:

1. Perbaikan yang terus menerus


2. Pemberdayaan karyawan
3. Benchmarking
4. Just in time
5. Konsep taguchi
6. Alat TQM

Model Perbaikan Terus Nenerus

1. PDCA (Plan Do Check Act) : Model dalam melakukan perbaikan terus menerus dengan
merencanakan, melakukan, memeriksa, dan melakukan Tindakan.

2. Six Sigma atau Kaizen : Menjelaskan kemampuan proses yang sangat tinggi (keakuratan
99,9997%). Menguragi cacat untuk membantu menurunkan biaya, menghemat waktu,
dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Digunakan di Amerika dan Jepang.

3. Zero defect : Proses produk tanpa cacat dan juga untuk menjelaskan usaha perbaikan
terus nenerus. Diterapkan di Amerika Serikat.

Perbaikan terus-menerus- Walter Shewhart

- Plan Do Check Act (PDCA): Model perbaikan terus menerus dengan rencana, lakukan, periksa
dan tindakan

Gambar 1. Perbaikan terus-menerus Plan Do Check Art

Pemberdayaan karyawan

Dalam suatu organisasi, pasti melibatkan karyawan pada setiap langkah proses produksi.
Teknik yang digunakan, adalah sebagai berikut :
1. Membangun jaringan komunikasi yang melibatkan karyawan.

2. Membentuk penyelia yang terbuka dan mendukung.


3. Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan staf pada karyawan di bagian operasi.
4. Membangun organisasi yang memiliki moral tinggi.
5. Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dalam lingkaran kualitas.

Benchmarking

Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, biaya, atau kebiasaan yang mewakili
suatu kinerja terbaik sebuah proses atau aktifitas.

• Langkah menetapkan benchmark:

1. Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark.

2. Membentuk tim benchmark.

3. Mengidentifikasi mitra benchmark.

4. Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark.

5. Mengambil Tindakan untuk melebihi atau menyamai benchmark

• Ukuran kinerja benchmark meliputi persentase cacat, biaya per unit, waktu proses per
unit,waktu respon layanan, dan tingkat kepuasan pelanggan.

Just in time (JIT)

Sistem Just in Time (JIT) dirancang untuk memproduksi dan mengantarkan produk saat
dibutuhkan. JIT berkaitan dengan tiga hal, yaitu :

1. Memangkas biaya kualitas. Terjadi karena rework, scrap, investasi persediaan, dan biaya
akibat produk rusak.

2. Meningkatkan kualitas. Karena mempersingkat lead time.

3. Kualitas yang lebih baik, berarti persediaan yang sedikit, serta sistem JIT yang lebih baik
dan mudah digunakan.
Konsep Taguchi

Konsep Taguchi bertujuan memperbaiki kualitas produk dan proses. Tiga konsep
Taguchi, adalah sebagai berikut :

A. Quality robust (produk berkualitas tangguh) : Produk yang dapat diproduksi secara
seragam dan konsisten.

B. Quality loss function (fungsi kerugian kualitas) : Mengidentifikasi semua biaya yang
berkaitan dengan kualitasrendah serta menunjukkan bagaimana biaya ini meningkat jika
kualitas produk semakin jauh darikeinginan pelanggan.

C. Target oriented quality (kualitas berorientasi) : Sebuah filosofi perbaikan terus menerus
untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.

F. Alat Total Quality Management

Untuk memberdayakan pekerja dan menerapkan TQM sebagai suatu upaya


berkelanjutan, setiap orang dalam organisasi harus dilantik teknikteknik TQM. Dan
selanjutnya kita akan mengenali beberapa perangkat yang sangat bermanfaat dalam upaya
TQM, antara lain :

1. Check Sheets (lembar periksa) : Sebuah lembaran pengecekan atau suatu formular yang
di desain untuk mencatat data.

2. Scatter Diagrams (diagram sebar) : Menunjukkan hubungan antar dua pengukuran


(contoh perbandingan lama waktu panggil perawat ke rumah dengan datang ke
poliklinik).

3. Couse and effect Diagrams (diagram sebab akibat) : Teknik skematis yang digunakan
untuk menemukanmasalah pengendalian kualitas. Disebut juga fish bone chart karen
asetiap tulang mewakili sumber kesalahan.

4. Pareto Chart (diagram pareto) : Suatu grafik yang dapat mengidentifikasikan masalah
kritis disbanding dengan masalah banyak tapi tidak penting.
5. Flow Chart (diagram alir) : Diagram balok yang secara grafis menerangkan sebuah
proses atau sistem.

6. Histogram : Menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap
nilai yang terjadi.

7. Statistical Process Control : Pengawasan standar, membuat pengukuran dan mengambil


tindakan perbaikan selagi sebuah produk sedang diproduksi.

Gambar 2. Peta Kontrol untuk Persentase Lemparan Bebas yang Tidak Kena oleh Chicago
Bulls dalam Sembilan Pertandingan Pertama Mereka pada Musim Baru

G. Statistical Process Control


Statistical Process Control adalah sebuah proses yang digunakan untuk mengawasi
standar, membuat pengukuran dan mengambil tindakan perbaikan selagi sebuah produk
sedang diproduksi. SPC digunakan untuk mengukur kinerja sebuah proses. Semua proses
tidak pernah luput dari hasil yang bervariasi. Variasi penyebabnya ada yang alamiah dan ada
yang buatan. Shewhart menemukan alat ampuh untuk memisahkan kedua jenis penyebab
yang dinamakan bagan kendali (control chart).

Control Chart

• X CHART sebuah bagan kendali kualitas untuk variable yang memberikan indikasi disaat
terjadinya perubahan kecenderuangan terpusat pada sebuah proses produksi .

• R CHART sebuah bagan kendali yang menelusuri rentangan sampel, mengindikasikan


bahwa terjadi kelebihan atau kekurangan keseragaman penyebaran pada sebuahproses
produksi X Chart

 Batas kendali atas (upper control limit, UCL) = x́ + zσ x́

 Batas kendali bawah (lower conrol limit, LCL) = x́−zσ x́


Dimana :

 X́ =¿ rerata dari banyak rerata sampel atau nilai sasaran yang ditetapkan untuk proses
tersebut

 Z = angka untuk standar deviasi normal ( 2 untuk keyakinan 95,45%, 3 untuk


99,73%),

 σ x́ =standar deviasi dari rerata sampel = σ / √n,

 σ = standar deviasi populasi (proses),

 n= ukuran sampel

R Chart

Menggunakan R (Rentangan) yakni perbedaan antara item terbesar dan terkecil pada
sampel.

• Upper control limit (UCL) = x́ +¿ A2 Ŕ

• (lower conrol limit, LCL) = x́−¿ A2 Ŕ

Dimana:

• R = jangkauan rata-rata dari sampel

• A2= nilai yang diperoleh dari tabel

• x́ = rerata dari rerata-rerata sampel


• Tabel 1. Tabel Menghitung Diagram Kembali

Variasi Alamiah

Merupakan variabilitas yang mempengaruhi setiap proses produksi dan sumber varian
berada dalam kendali statistik yang membentuk sebuah distribusi.

• Dua parameter karakter distribusi normal:

1. Mean (rata-rata), μ (ukuran kecenderungan terpusat, dalam hal ini mean)

2. Standar deviasi, α (ukuran penyebaran)

• Selama distribusi (pengukuran output) berada dalam batas tertentu, proses dikatakan
“berada dalam kendali”

Variasi Buatan

Faktor-faktor seperti penggunaan mesin, peralatan yang penyetelannya salah, karyawan


yang tidak terlatih, atau bahan baku yang baru, semuanya merupakan sumber yang potensial

• Variasi buatan membedakan dua tugas untuk manajer operasi

1. Memastikan bahwa proses mampu beroperasi dalam kendali dan hanya memiliki
variasi almiah

2. Mengenali dan menghilangkan variasi buatan, sehingga proses akan tetap berada
dalam kendali

Distribusi Sampling
• Sebanyak 95,45% dari nilai rata-rata sampel akan berada di dalam ± 2 σ x́ apabila
prosesnya hanya memiliki variasi alami.

• Sebanyak 99,73% dari nilai rata-rata sampel akan berada di dalam ± 3 σ x́ apabila
prosesnya hanya memiliki variasi alami.

• Apabila satu titik pada diagram kendali berada di luar batas-batas kendali ± 3 σ x́, maka
kita yakin 99,73% bahwa prosesnya telah berubah. Ini adalah teori di balik diagram
kendali.

Menetapkan Batas Kendali Menggunakan Sampel

• Berat kotak sereal dalam satu lot produksi diambil sampel setiap jamnya. Batas kendali
ditetapkan 99,73% dari seluruh rerata sampelnya. Pengambilan sampel setiap jam 9
kotak. Berikut 9 kotak yang dipilih sebagai sampel untuk jam pertama:

Berat rata-rata sampel jam pertama ? Rata-rata sampel = Total Berat Kotak per jam / Durasi Jam
Pengambilan Sampel

= 17+13+16+18+17+16+15+17+16 / 9

= 16,1 ons

Contoh Soal 1 :

• Berat kotak-kotak sereal dalam suatu lot produksi besar disampel setiap jamnya.
Manajernya ingin menetapkan batas-batas kendali yang mencakup 99,73% dari seluruh
rerata sampelnya.
Rerata dari rata-rata ke-12 sampel ini dihitung tepat sebesar 16 ons. Dengan demikian X́ =16, σ x́
= 1 ons, n = 9, dan z = 3. Tentukan Batas Kendalinya!

Solusi

1
• UCL X́ = x́ +Zσ X́ = 16 + 3 ( ) = 17 ons
√9

1
• LCL X́ = x́−Zσ x́ =¿ 16 -3 ( ) = 15 ons
√9

Diagram Kendali Sampel 9 Kotak

Contoh Soal 2 :

Kotak minuman kemasan berlabel berat bersih 16 ons. Rata-rata proses keseluruhan dari
sampel ditemukan 16 ons, dimana setiap sampel terdiri atas 4 kotak, rentangan rata-rata
dari proses sebesar 0, 25. Bagaimana menentukan batas kendalinya?

Mengetahui,

Dosen Pengajar Mahasiswa


(Dra. Sri Hastari, MM) (IKHWAN YUNUS)
2061201002843

Anda mungkin juga menyukai