Tugas Ke Ii Ekonomi Pembangunan Lanjutan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

TUGAS : EKONOMI PEMBANGUNAN LANJUTAN

DOSEN : Dr. JUFRI JACOB, SE, M.Si

Sejarah Kehidupan Ekonom

OLEH
MUHAMMAD SALEH LATIF
NPM : 080421004

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU EKONOMI


UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE
TAHUN 2021
I. Thomas Hobbes dan Pemikirannya

Pemikiran Thomas Hobbes

Thomas Hobbes dikenal sebagai salah satu pemikir Inggris pada abad
pertengahan. Anak seorang pendeta, lahir di Malmesbury, Wilthshire Inggris pada 1583.
Ia putra dari seorang pendeta. Karena ayah Hobbes memiliki perilaku yang kurang baik,
maka Hobbes pun tinggal dengan pamannya. Hobbes tumbuh dengan pendidikan yang
ia dapat dari Oxford. Setelah lulus, ia pun memutuskan untuk bekerja. Pada waktu
bersamaan Hobbes bekerja sebagai William Cavendish, calon Earl of Devonshire.
Selain ia melarikan diri karena insiden Raja Charles I yang dikalahkan oleh majelis
parlemen Inggris saat itu, ia melakukan perjalanan ke berbagai tempat membawanya
mengenal beberapa filsuf terkenal lainnya seperti Rene Descartes dan Galileo Galilei.

Tahun 1651, Thomas Hobbes menulis buku berjudul Leviathan. Pada umur 22
tahun mulai memberikan pendidikan pada seorang bangsawan dengan menjadi Tutor.
Di usia 91 tahun pada 1679, Thomas Hobbes wafat setelah menyelesaikan karyanya
terjemahan Homer, Illiut, dan Odyssey.
Ia lahir di. Keadaan politik ketika ia dilahirkan adalah ketika perang Philips II Spanyol
bergerak mengancam Inggris. Sedangkan iklim dalam negeri Inggris saat itu masih
kacau, Elizabeth I sedang sibuk dengan pergorakan kelompok Katoliskis, penaklukan
Skotlandia, dan Irlandia.

. Ketika ia besar, ia tumbuh dalam lingkungan politik yang penuh ketidakpastian


dan kondisi politik yang penuh kekacauan. Poin penting dalam pemikiran Thomas
Hobbes antara lain sifat alamiah manusia yang terus menerus merasa ketakutan. Inggis
sedang mengalami perang saudara, ketakutan, kekhawatiran merajalela.
Ketidakstabilan politik, konfrontrasi, dan perang baik karena agama maupun sipil
merebak di mana-mana. Ada tuntutan untuk perubahan sosial utamanya dalam
perkembangan intelektual falsafah, serta sejarah politik. Pandangan Hobbes ini lazim
dikenal dengan hukum mekanisme, yakni menjelaskan kenegaraan, manusia, dan
masyarakat menggunakan pengetahuan bahwa manusia terdiri atas bagian-bagian yg
bergerak menurut ilmu pasti benda-benda yg bergerak
Kehidupannya yang berkelana, ia berkawan dengan sesama filsuf.
Karya-Karya Thomas Hobbes

1. Pada 1640 mengeluarkan naskah mentah yaitu The Elements of Law


2. De Cive tentang kewarganegaraan
3. Pada tahun 1651 Hobbes mengeluarkan sebuah karya yang mebuatnya
terkenal yang Leviathan atau Commonwealth yang merupakan penegsan
dari gagasan menyangkut kedaulatan, monarki, dan agama, ia menerima
perhatian luas dari lingkungan politik.

Filsafat Hobbes merupakan suatu upaya untuk memasukkan ilmu jiwa ke dalam
ilmu fisika yang eksak. Ia berpendapat bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk
juga manusia, terdiri atas bagian-bagian yang bergerak menurut hukum mekanisme
yang telah pasti. Apa yang akan terjadi dapat diperhitungkan lebih dahulu secara pasti,
sungguh pun diakui juga bahwa pada kehidupan yang lebih kompleks sebagaimana
dalam kehidupan manusia, hukum mekanismme menjadi lebih kompleks pula. Secara
prinsip, segala sesuatu di dunia ini, termasuk masalah manusia, masyarakat, dan
negara akan dipahami sesempurna mungkin oleh akal manusia untuk memahami suatu
mekanisme. Dugaan yang mekanis itu sangat penting dalam kehidupan juga dalam
mengatur kehidupan negara. Suatu sistem materialistic yang besar, termasuk
perikehidupan organis dan rohaniah. Mengenai ilu pengetahuan, Hobbes
menganggapnya sebagai suatu mekanisme pengguanaan akal dan penggunaan
metode matematika. Adapaun Rene Descrates, filsuf dari Prancis mempengaruhi
Hobbes dalam hal pandangan mengenai geometri dapat membentuk model
pengetahuan sistematika ideal, selain pengaruh kepadanya mengenai bagaimana
mempengaruhi manusia.

Dari Galileo Galilei Hobbes mendapatkan inspirasi mengenai penggunaan


pendekatan dalam mempelajari manusia dan masyarakat. Dari prinsip gerak Galileo
dalam memahami alam semesta, ini memmpengaruhi alat-alat mekanis, namun
manusia itu merupakan mesin-mesin yang berpikir. Akal telah menyebabkan manusia
mecari alasan-alasan rasional untuk tidak saling menghancurkan.

Teori-teori Thomas Hobbes

- Kondisi alami manusia : selalu dipenuhi rasa takut dan ketakutan


Dalam sifat manusia terdapat tiga penyebab prinsip dari pertengkaran yaitu
persaingan, kehilangan kepercayaan, dan kejayaan. Bahwa tubuh manusia
merupakan alat-alat mekanis, namun manusia itu merupakan mesin-mesin yang
berpikir.
- Bellum Ompium contra omnes, yaitu setiap manusia memperlihatkan
perasaannya yang sungguh egoistis. Hakikat alamiah yang melekat pada diri
manusia itu yang meyebabkan persaingan sesama manusia.
Manusia pada dasarnya pemburu kekuasaan. Berdasarkan asumsi itu, Hobbes
berpendapat bahwa kehidupan manusia akan selalu diwarnai oleh persaingan
dan konflik kekuasaan.
Orang-orang yang sebelumnya hidup merdeka dalam keadaan alamiah (primitif)
tiba-tiba akan menjadi terikat secara absolut atau menjad budak negara karena
perjanjian itu.

- Hukum Alam.
a. Hukum alam pertama (lex naturalis), merupakan sebuah dalil atau aturan
umum yang ditemukanoleh akal seseorang dilarang melakukan hal-hal yang
merusak kehidupannya tau merampas cara-cara kelangsungannya serta
mematuhinya dengan cara-cara yang diangganya terbaik untuk menjaga
kelangsungannya.
b. Hukum alam kedua bahwa seseorang harus mau, ketika yang lain jgua
demikian, mengedepankan kedamaian sejauh mungkin dan membela diri
bilamana dianggapnya perlu, mengeuhkan hak ini pada apapun dan ia
terlepaskan dengan begitu banyaknya kebebasan untuk menyerang orang-
orang lain sebagaimana ia membiarkan orang-orang lain untuk
menyerangnya.
c. Hukum lama ketiga bahwa manusia melaksanakan perjanjian-perjanjian yang
mereka buat yang tanpa ini, perjanjian menjadi sia-sia sekedar kata-kata
kosong dan hak seluruh manusia pada segalanya tetap ada sehingga kita
terus menerus ada dalam kondisi perang.

- Sumber kekuatan kedaulatan


Hobbes membedakan dua sumber kekuatan yaitu akuisi dan institusi yang
manya yang satu didasari pada kekuatan alam dari bakal pemegang kedaulatan
dan yang lain diturunkand ari persetujuan diantara masyarakat sendiri untuk
tunduk pada beberapa orang atau majelis secara sukarela.
Sumber kedaulatan terletak pada penguasa???
Hak-hak kedaulatan lewat institusi
- Kontrak sosial
Pemikiran Hobbes yang pentinga adalah mengenai social contract (perjanjian
bersama, perjanjian masyarakat, kontrak sosial). Perjanjian ini mengakibatkan
manusia-manusia bersangkutan menyerahkan segenap kekuatan dan
kekuasaannya masing-masing kepada seseorang atau pada majelis Gerombolan
orang yang berjanji itu pun menjadi satu danini bernama Commonwealth atau
Civitas.
Menurut Hobbes, isi perjanjian bersama itu mengandung dua segi, pertama,
perjanjian antarsesama sekutu, dan kesua, perjanjian menyerahkan hak dan
kekuasaan masing-masing kepada seseorang atau majelis secara mutlak.
Hobbes mengatakanbahwa penguasa dapat berupa majelis tetapi ia lebih sukan
melihatnya berada di tangan satu orang karena seseoranga akan dapat
berpegang terus pada satu kebijakan dan tidak berubah-ubah karena
bayanyaknya pemikiran seperti dalam majelis. Walaupun menurutnya kekuasaan
bersifat mutlak, tetapi ada beberapa hal yang membolehkan rakyat untuk
menentangnya.

- Sifat kontrak sosial


Bukan merupakan perjanjian antara the ruler and the ruled, melainkan
kesepakatan antara individu untuk mengakhiri state of nature, dilakukan oleh
individu-indidvidu yang secara alamiah terisolir dan anti sosial.
Persatuan individu-individu pada kontrak sosial bukan merupakan sumber
kedaulatan, melainkan konsekuensi dari kedaulatan.
Tidak ada kebulatan suara dalam kontrak sosial Hobbes

Kesimpulan

Hobbes adalah pelopor individualisme modern. Konsep-konsep politik hobbes


mengarah pada bentuk negara yang alinag ekstrim yakni kekuasaannya tidak terbatas.
Hobbes megnakui adanya kekuasaan negara yang tidak terbatas, namun tetap ada
wilyah private yang bebas intervensi negara, wilayah private yan gdimaksudkan adalah
hak untuk melindungi diri. Hobbes menyatakan lebih baik pemerintahan yang tiran
daripada pemerintahan yang anarki. Menghancurkan pemikrian teokratis yang meihat
bahwa kekuasaan bukan lagi bersumber pada tuhan, tetapi bersumber pada
masyarakat.
II. John Locke dan pemikirannya
John Locke merupakan pria kelahiran 28 Agustus 1632 di Wrington, Somerset,
Inggris. Locke berasal dari keluarga kelas menengah yang ditandai dengan kepemilikan
ayahnya terhadap beberapa rumah dan tanah di sekitar Pensford, sebuah kota kecil di
bagian selatan Bristol, Inggris. Ayahnya juga bekerja sebagai pengacara dan
melakukan tugas-tugas administratif di pemerintahan lokal.

Salah satu pemikiran John Locke yang paling berpengaruh di dalam sejarah
filsafat adalah mengenai proses manusia mendapatkan pengetahuan. Locke
menjelaskan bagaimana proses manusia mendapatkan pengetahuannya. Pemikiran-
pemikirannya inilah yang menjadikannya sebagai salah satu figur penting di era
pencerahan.

Era pencerahan disebut juga abad pencerahan atau zaman pencerahan


merupakan suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki
semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan tradisional, memisahkan pengaruh-
pengaruh keagamaan dari pemerintahan.

Perjalanan Hidup John Locke

Dalam perjalanan pendidikannya, John Locke mulai belajar di salah satu sekolah
terkenal di Inggris, Westminster pada tahun 1647. Disini Ia mulai belajar pada pelajaran
bahasa-bahasa kuno, mulai dari bahasa Latin, bahasa Yunani, hingga bahasa Ibrani.
Kemampuan belajarnya yang cerdas membuatnya berhasil mendapatkan beasiswa
pada tahun 1652 untuk bersekolah di Sekolah Gereja Kristus (Christ Church), Oxford.

Di Sekolah inilah yang membuka pemikirannya, terlebih Locke mulai kurang


menyukai metode skolastik dalam berdebat dan juga tema-tema metafisika dan logika.
Sehingga Locke tidak mendapatkan nilai yang mengesankan ketika ia mendapatkan
gelar hingga strata dua. Namun ternyata disinilah Locke banyak menghabiskan
waktunya untuk membaca karya-karya sastra, seperti drama, roman, dan mulai
menyenangi bidang medis.

Melalui minatnya dalam bidang medis, Locke mulai meminati filsafat alam sejak
tahun 1658. Namun demikian, pada awal tahun 1660, ia berjumpa dengan Robert Boyle
yang akan banyak memengaruhinya pemikirannya tersebut. Locke menambah
minatnya dengan membaca filsafat mekanis yang baru muncul, yang dimulai dengan
membaca karya Boyle dan mulai rajin membaca karya-karya Descartes.
Haus akan pengetahuan membawanya belajar kepada Thomas Willis selama
tahun 1661-1662 dan mempelajari kimia pada tahun 1663 kepada Boyle. Selain itu,
Locke juga membantu penelitian-penelitian yang mereka lakukan. Pada tahun 1665,
Locke mendapat kesempatan untuk menjadi sekretaris Walter Vane yang bertugas
melakukan misi diplomatik ke beberapa negara. Pasca kepulangan dari tugas tersebut
Locke lebih memilih sekolah bidang kinia dan fisologi ketimbang menerima berbagai
penawaran yang masuk kepada dirinya.

Pertemuan Locke dengan Lord Ashley pada 1666 membuat perubahan besar
dalam hidup Locke dan bertahan hingga 10 tahun di London, Inggris. Disini Locke
banyak membaca buku-buku pengobatan, serta mendapatkan pengalaman langsung
dalam soal-soal klinis karena ia menjadi asisten dari Thomas Sydenham yang adalah
seorang dokter.

Pada bulan Juni 1700, Locke pensiun dari pekerjaannya di pemerintahan. Locke
lebih memilih untu menjalani sisa kehidupannya selama 4 tahun dengan tenang dan
tidak terlalu sering mengunjungi London. Meskipun demikian, Locke masih
mengerjakan tulisan lainnya yang berjudul “Parafrase dan Catatan terhadap Surat-Surat
Rasul Paulus” (Paraphrase and Notes on the Epistles of St Paul). Karya ini menyatakan
kedalaman karakter religius dari pemikiran Locke.

Kesehatan Locke makin menurun dalam tahun-tahun terakhir kehidupannya dan


ia menderita penyakit asma dan kesehatannya semakin buruk. Hingga pada akhirnya
Locke meninggal tanggal 28 Oktober 1704 dan dikuburkan di High Laver, Inggris.

Pemikiran John Locke

Dalam pemikirannya, Locke menjelaskan bahwa pengetahuan bersumber dari


pengalaman manusia. Posisi ini adalah posisi empirisme yang menolak pendapat kaum
rasionalis yang mengatakan sumber pengetahuan manusia yang terutama berasal dari
rasio atau pikiran manusia. Meski tidak menafikan bahwa rasio dan pemikiran memiliki
peran tersendiri bagi manusia memperoleh pengetahuan, namun Locke memiliki
pemikiran berbeda bahwa setiap manusia diibaratkan sebagai kertas putih (tabula rasa).

Locke mengatakan bahwa sebuah kertas putih (tabula rasa) isinya tergantung
dari pengalaman yang didapatkan oleh manusia itu sendiri. Rasio manusia hanya
berfungsi untuk mengolah pengalaman-pengalaman manusia menjadi pengetahuan
sehingga sumber utama pengetahuan menurut Locke adalah pengalaman. Pemikiran
Locke tidak serta merta datang begitu saja, pemikirannya dipengaruhi dari perjalanan
hidupnya yang haus akan pengetahuan.
Pemikiran Locke yang terkenal lainnnya, menurutnya manusia mendapatkan
pengetahuan diperoleh dari dua macam pengalaman manusia, pengalaman lahiriah
(sense atau eksternal sensation) dan pengalaman batiniah (internal sense atau
reflection). Kedua bentuk pengalaman manusia inilah yang akan membentuk
pengetahuan melalui proses selanjutnya.

Dikatakan Locke, pengalaman lahiriah adalah pengalaman yang menangkap


aktivitas indrawi yaitu segala aktivitas material yang berhubungan dengan panca indra
manusia. Kemudian pengalaman batiniah terjadi ketika manusia memiliki kesadaran
terhadap aktivitasnya sendiri dengan cara mengingat, menghendaki, dan berhubungan
dengan keyakinan atau kepercayaan.
III. David Hume dan pemikirannya

David Hume dilahirkan dari keluarga borjuis yang terpandang di Edinburgh,


Skotlandia pada 7 Mei 1711. Ayahnya seorang tuan tanah yang kaya, meninggal selagi
Hume masih kecil (Hardiman, 2004:85). Semula ia belajar hukum, namun kemudian ia
menekuni filsafat secara otodidak. Pada tahun 1734, ia bekerja sebagai juru tulis pada
seorang saudagar. Pada tahun 1734-1737, ia tinggal di Paris, publikasi bukunya gagal
dan hidup luntang-luntung tanpa pekerjaan dan kemudian pulang ke Inggris. Pada
tahun 1744 ia ditolak seorang pofesor Universitas Edinburgh karena dianggap atheis
dan terlalu liberal. Pada tahun 1763 ia diutus sebagai sekretaris Dubes Inggris di Paris.
Ia tinggal di Flecthe, tempat di mana Descartes telah bersekolah. Di Paris ia bertemu
dengan Jean-Jacques Rousseau. Pada tahun 1776 ia bekerja sebagi sekretaris di
London dan mulai tahun 1769 ia tinggal di kampung halamannya hingga wafat pada
tahun 1776.

Ajaran - Ajaran Pokok David Hume

Hume adalah seorang empirisme radikal. Empirisme radikal adalah mereka yang
berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai kepada pengalaman
inderawi, dan apa yang tidak dapat dilacak secara demikian itu dianggap bukan
pengetahuan. Filsafat Hume menggabungkan empirisme Locke dan Berkeley, yang
berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh hanya dari persepsi panca indera. Kaum
empirisme memakai teori korespondensi tentang kebenaran; pernyataan-pernyataan
adalah benar bila berkorespondensi (sepadan) dengan dunia/kenyataan.. Hume
berpendapat bahwa pengetahuan terbaik hukum ilmiah kita, bukanlah apa-apa
melanikan persepsi penginderaan yang meyakinkan perasaan.

Menurut Hume, kita tidaklah memiliki pegetahuan, melainkan sekedar keyakinan


bahwa yang kita rasakan itu benar. Hume membantah ada dua jenis pengetahuan.
Pemikiran bahwa ada jenis pengetahuan tingkat atas yang bisa dicapai filsuf dengan
akalnya, pengetahuan akan alam realitasnya, pengetahuan metafisika. Gagasan ini ia
katakan benar-benar keliru, hanyalah ilusi Maka di sini, jelaslah bahwa Hume tidak
pernah meyakini doktrin dasar, bahwa ada dua jenis pengetahuan, pengetahuan biasa
dengan persepsi panca indera dan pengetahuan metafisika tingkat tinggi dengan
pemikiran atau akal seperti filsuf-filsuf yang mendahuluinya.

Dalam soal teori pengenalan Hume mengajarkan bahwa manusia tidak


membawa pengetahuan bawaan ke dalam hidupnya. Tujuan filsafat adalah
menjelaskan mengapa kita percaya kepada apa yang kita kerjakan. Banyak tindakan
manusia bertumpu kepada “kepercayaan” tanpa didukung oleh suatu kepastian tentang
sebab yang mendasarinya. Bagi Hume, semua kepercayaan manusia adalah hasil dari
penerapan berulang atas kejadian dengan asosiasi-asosiasi sederhana. Analisis Hume
tentang “kepercayaan” manusia diawali dengan muatan mental atau budi kita.

Dengan kata lain, sumber pengetahuan adalah pengamatan. Pengamatan


memberikan dua hal yaitu:

a) Kesan-kesan yakni pengamatan langsung yang diterima dari pengalaman,


baik pengalaman lahiriah maupun pengalaman batiniah, yang menampakkan
diri dengan jelas, hidup dan kuat. Misal: melihat meja yang didapatkan adalah
kesan langsung dari ciri-ciri meja itu, merasakan tangannya terbakar yang
didapatkan adalah kesan-kesan langsung dari ciri rasa tangan terbakar itu.
b) pengertian-pengertian atau idea-idea yakni gambaran tentang pengamatan
yang redup, samar-samar, yang dihasilkan dengan merenungkan kembali atau
merefleksikan dalam kesadaran kesan-kesan yang telah diterima dari
pengalaman. Idea kurang jelas, kurang hidup dibandingkan dengan kesan-
kesan. Misal: rasa sakit pada tangan yang terbakar jauh lebih kuat
dibandingkan dengan kemudian jikalau rasa sakit itu direnungkan atau diingat
kembali. Idea atau pengertian adalah copy dari kesan-kesan. Jadi isi kesan
dan idea adalah sama. Perbedaan terletak dalam caranya ditimbulkan dalam
kesadaran, yang satu secara langsung, yang lain merenungkan kembali.

Ide atau gagasan menurut Hume memiliki saling keterkaitan satu dengan yang
lain karena ide atau gagasan tersebut adalah hasil olahan akal budi
manusia. Keterkaitan ini dicapai dengan menggunakan prinsip ‘Hukum Asosiasi’, yang
terdiri dari tiga unsur. Ketiga unsur tersebut adalah:

1. Prinsip kemiripan, yang berarti ide tentang suatu objek cenderung melahirkan
objek yang serupa atau mirip dalam akal budi kita.
2. Prinsip kontinuitas dalam ruang dan waktu, yaitu kecenderungan akan akal
budi untuk mengingat hal lain yang punya kaitan dengan hal atau peristiwa
lainnya.
3. Prinsip sebab akibat. Ide yang satu memunculkan ide yang lain tentang sebab
dan akibat dari hal atau suatu peristiwa.

Dari ketiga prinsip yang dikemukakan oleh Hume tersebut, jelaslah bahwa Hume
menolak ide bawaan dari lahir. Namun, akal budi manusia mempunyai kecenderungan
bawaan yang mana dapat mengolah dan menyusun ide-ide yang timbul melalui
cerapan panca indera. Kecenderungan bawaan inilah yang memungkinkan manusia
untuk bernalar dan mengolah ide-ide sehingga menghasilkan proposisi pengetahuan.
Melalui naluri alamiah manusia, seseorang bisa mencapai kepastian-kepastian
yang memungkinkan pengetahuan manusia. Kepercayaan kita tentang realitas atas
dunia eksternal secara keseluruhan tidak rasional karena tidak didukung oleh relasi ide-
ide ataupun kenyataan. Walaupun kepercayaan tidak dapat dijastifikasi namun
kepercayaan atas dunia eksternal adalah alami dan tidak terhindarkan. Kita percaya
karena dalam beberapa kasus “sebab” menghasilkan “akibat”.

Meski dikenal sebagai seorang empirisme, Hume juga dikenal bersikap


Skeptis terhadap subjek pengamat. “aku” subjek yang mengamati dicoret oleh Hume.
“Aku” sebagai pusat pengalaman, kesadaran, pemikiran dan perasaan hanyalah
rangkaian kesan-kesan (impressions) yg merupakan bahan penyusunan pengetahuan.
Pikiran-pikiran itu hanya sisa-sisa pengalaman inderawi. Kesadaran manusia bukan
“jiwa” melainkan hanya deretan “kesan-kesan”.

Selain menolak ide-ide bawaan atau pandangan bawaan, Hume juga menolak
prinsip kausalitas (prinsip sebab-akibat), yang pada masa itu sangat popular. Dalam
konsep kausalitas diandaikan bahwa kalau ada peristiwa A terjadi lalu B terjadi,
disimpulkan bahwa ada hubungan A dan B. Menurutnya, segala peristiwa yang bisa kita
amati memiliki hubungan tetap satu sama lain, namun hubungan tetap itu tak boleh
dianggap sebagai hubungan sebab akibat. Hume berpendapat bahwa pendapat tentang
hubungan niscaya itu tidak benar dan didasarkan pada sebuah kebingungan belaka.

Prinsip kausalitas menurut Hume muncul dari kesan kita atas dua hubungan
antar subjek-objek. Prinsip kausalitas tersebut mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:

1) Hubungan kedekatan atau kontak. Suatu sebab pasti bersentuhan dengan


sesuatu yang disebabkan.
2) Akibat pasti dengan segera mengikuti sebab atau dengan kata lain, sebab
harus mendahului akibat.
3) Keterkaitan wajib, yakni hubungan antara sebab dan akibat di mana sebab
menghasilkan akibat.

Penolakan Hume atas prinsip kausalitas ini sangat mempengaruhi bagi filsafat
dan ilmu pengetahuan pada masa itu. karena ilmu pengetahuan dan filsafat didasarkan
pada prinsip kausalitas, Hume kemudian menyatakan bahwa keduanya tidak pernah
mencapai pengetahuan seratus persen. Apa yang dicapai hanyalah kemungkinan
(probability) atau kemungkinan yang mendekati kepastian. Ajaran Hume tentang
pengetahuan selanjutnya disebut skeptisisme, yakni paham yang memandang sesuatu
dengan ragu-ragu, sehingga kita tidak bisa memperoleh kepastian. Selain mengkritik
kausalitas, Hume juga mengkritik metode induksi yang dirintis sejak Francis Bacon.
Metode ini didasarkan pada pengamatan atas gejala khusus yang satu disusul oleh
gejala khusus yang lain, lalu disimpulkan adanya kausalitas universal diantara
keduanya. Menurut Hume, gejala ini pasti bersifat umum dan sesuatu hukum alam
dapat disimpulkan darinya. Orang-orang terlalu gegabah dalam mengambil kesimpulan
dengan cara melompat dari hal-hal khusus ke hal yang umum.

Afirmasi Hume atas substansi ialah dengan cara pikiran mengamati ciri-ciri yang
senantiasa ada bersama-sama imajinasi lalu membuat kesatuan artifisial atas ciri-ciri itu
dan pikiran pun mendapat kesan seolah-olah substansi itu ada. Lebih lanjut lagi Hume
mengatakan kesatuan ciri-ciri tersebut hanyalah fiksi belaka.

Berkaitan dengan justifikasi epistemologi, Hume hanya memenuhi dua prinsip-


prinsip justifikasi, yakni evidensi-perwujudan ada bagi akal ialah dengan melakukan
persepsi. Jika persepsi-persepsi tersebut disingkirkan, maka hilanglah “diri” tersebut.
Skeptisisme yang lebih ke arah skeptisisme metodik-menyatakan bahwa pengetahuan
dan kebenaran ada tetapi tidak sebagai doktrin, melainkan sebagai metoda untuk
menemukan kebenaran dan kepastian. David Hume adalah seorang skeptis, hal ini
tampak tatkala ia mengkritik John Locke. Hume menunjukan, jika pengetahuan muncul
dari pengalaman murni dan karenanya hanya terdiri dari komparasi, kombinasi dan
asosiasi dari ide, maka apa yang dapat kita ketahui ialah ide-ide kita dan hubungan
antara ide-ide itu. Dan kita tidak pernah mengetahui apapun yang bersangkutan dengan
ide-ide serta hubungan-hubungan itu.
IV. David Ricardo dan Pemikirannya

David Ricardo lahir di London pada tahun 1772. Dia adalah bagian dari keluarga
Sephardic yang berasal dari Portugal. Keluarganya banyak, menjadi anak ketiga dari
tujuh belas bersaudara. Dia putus sekolah dan mulai bekerja pada usia 14 tahun di
sebuah agen broker. Pada usia 21 tahun, pada tahun 1793, ia menikah tanpa mengikuti
ritual Yahudi dan memeluk agama Quaker, yang berarti diasingkan dari keluarganya.

Selain menjadi ekonom terkenal, ia adalah seorang pengusaha sukses dan


politisi. Dia berhasil mengumpulkan kekayaan yang signifikan pada usia 41 tahun.
Salah satu posisi terpenting yang pernah dipegangnya adalah sebagai anggota British
Council. Hidupnya yang berakhir pada tahun 1823, ketika dia meninggal di London
pada usia 49 tahun.

Kontribusi utama David Ricardo untuk teori ekonomi

David Ricardo memberikan kontribusi besar pada teori ekonomi, terutama


ekonomi makro: dia menganalisis hubungan antara tunjangan dan upah , yang
merupakan salah satu dasar dari hukum hasil yang semakin berkurang . Teori
kuantitas uang juga karyanya .

Arus yang berbeda seperti liberalisme dan Marxisme telah mengambilnya


sebagai referensi, yang menunjukkan kontribusi besar David Ricardo terhadap ilmu
ekonomi, memberikan analisis ekonomi netral yang memuji ekonomi sebagai alat
manajemen, terlepas dari filosofi atau ideologi ekonomi apa pun, berikut adalah teori
yang dikemukakan David Ricardo :

1. Nilai tukar barang

David Ricardo dengan keras mengerjakan teori nilai. Mengenai hal ini ia
menyatakan bahwa jumlah kerja yang diperlukan untuk produksi suatu barang-
dagangan menentukan nilai tukarnya. Ricardo, seperti Adam Smith , memahami bahwa
dalam masyarakat primitif, nilai akan ditentukan oleh waktu yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang-barang subsisten yang diperlukan bagi pekerja dan keluarganya.

Namun dalam masyarakat baru di mana pasar memainkan peran penting, hal ini
mungkin tidak benar-benar terjadi. Namun, perbedaannya, ketika itu terjadi, akan
menjadi minimal. Dalam hal ini, konsekuensinya akan menjadi variasi dalam populasi,
tumbuh atau menurun karena upah pasar lebih tinggi atau lebih rendah dari upah alami.
Singkatnya, akan selalu ada kecenderungan pada situasi ekuilibrium.
2. Teori pendapatan diferensial

Dalam konteks geografis dan historis di mana pemilik tanah menyewanya


daripada mengeksploitasinya secara langsung, David Ricardo melihat masalah sewa
tanah.

Dia berargumen bahwa sewa tanah didasarkan pada perbedaan antara


kesuburan yang ditawarkannya dan hukum hasil yang semakin berkurang. Berangkat
dari dasar ini, dijelaskan bahwa jika hubungan antara populasi dan lahan yang tersedia
menguntungkan untuk itu, hanya lahan terbaik yang akan diusahakan . Dalam kasus
seperti itu, tidak ada yang mau membayar sewa untuk mengolah tanah sementara ada
tanah kosong lainnya dengan kualitas yang sama.

Dengan teori pendapatan diferensial, David Ricardo, memperkenalkan Hukum


hasil yang semakin berkurang. Sebagai fungsi dari ini, ketika ada peningkatan populasi
dan, oleh karena itu, permintaan makanan, tanah yang subur semakin berkurang. Hal
ini akan berdampak pada kenaikan harga pangan secara terus menerus. Oleh karena
itu, upah nominal harus dinaikkan dengan cara yang sepadan dengan biaya
penghidupan, meskipun, di sisi lain, tidak perlu bagi yang nyata untuk melakukannya
juga.

3. Teori Keunggulan Komparatif

David Ricardo membela perdagangan internasional, itulah sebabnya ia


menentang tesis proteksionis . Sejalan dengan itu, dalam Principles of Political
Economy (1817), ia mengemukakan perlunya setiap negara untuk berspesialisasi
dalam produk, barang atau jasa tersebut , yang elaborasi dan produksinya akan lebih
efisien. Dengan ini, ia menekankan peran produktivitas dalam pembangunan ekonomi
nasional. Untuk itu, ia menggarap teori keunggulan komparatif .
Oleh karena itu, keunggulan komparatif adalah salah satu pilar yang menjadi landasan
pemahamannya tentang perdagangan internasional . Memfokuskan diri untuk
memproduksi apa yang mereka miliki dalam situasi superioritas terhadap negara lain,
bagi Ricardo, adalah cara yang paling tepat untuk menjalankan perekonomian.

Singkatnya, kita dapat menegaskan bahwa David Ricardo adalah salah satu
ekonom klasik yang paling penting . Dia memegang posisi publik yang penting dan
posisi sosial yang tinggi. Dia berpartisipasi dalam perdebatan besar yang sampai hari
ini terus berulang, seperti apa yang harus menjadi pedoman untuk diikuti dalam
kaitannya dengan perdagangan internasional.
V. Jeremy Bentham dan Pemikirannya
Jeremy Bentham, putra seorang pengacara, lahir di London pada tahun 1748.
Sebagai seorang cendekiawan yang brilian, Bentham masuk Queen College, Oxford,
pada umur dua belas dan diterima di Lincoln Inn pada usia lima belas tahun., Boleh
dikatakan bahwa ketika masih kecil ia adalah seorang anak ajaib. Betapa tidak, ketika
masih anak-anak dia sudah mulai membaca buku tentang sejarah bangsa
Inggris. Bahkan, dia mulai mempelajari bahasa Latin semenjak berumur tiga tahun.

Namun demikian, Bentham adalah seorang lelaki pemalu yang tidak suka
berpidato di depan publik. Karena itu ia memutuskan untuk meninggalkan Lincoln Inn
dan berkonsentrasi menulis. Bentham menghasilkan serangkaian buku tentang filsafat,
ekonomi, dan politik.

Bentham meninggal di London, 6 Juni 1832 dengan meninggalkan rumah besar


yang digunakan untuk membiayai Newly University College, London, dan meninggalkan
puluhan ribu halaman, di antaranya berupa sketsa, yang direncanakan untuk diterbitkan.

Pemikiran filsafat Bentham sangat terpengaruh oleh filsuf Prancis sebelum


revolusi. Bentham mengembangkan gagasan mereka lebih lanjut, yang kelak di
kemudian hari mempengaruhi sosialisme di Inggris pada abad 19. Bentham beserta
para pengikutnya adalah para freethinker, yakni pemikir bebas yang tidak mempercayai
agama, lagi pula para freethinker tidak diperkenankan masuk ke Universitas Oxford
maupun Cambridge. Maka mereka mendirikan universitas baru, yakni University
College London, yang berdiri pada tahun 1826.

Ketika asyik mendalami dan mempelajari ilmu hukum, Bentham merasa kecewa
terhadap praktik hukum pada saat itu. Maka ia memutuskan untuk mulai menulis
pemikiran-pemikirannya dan kritiknya terhadap praktik hukum pada saat itu. Dia juga
menuliskan pendapatnya untuk meningkatkan kualitas hukum. Salah satu tulisannya
yaitu Handbook of Political Fallacies, ditulis pada tahun 1824. Dalam buku ini dijelaskan
tentang logika dan retorika dalam debat politik. Pemikiran Bentham yang sangat
terkenal adalah “Greatest happiness principle “.

Bentham adalah penganut mazhab Utilitarianisme atau kemanfaatan, yakni cara


untuk menunjukkan sesuatu yang paling utama bagi manusia. Menurut Bentham,
kewajiban moral hendaknya menghasilkan kebahagiaan sebanyak mungkin pada
sejumlah besar orang, yakni kebahagiaan yang diukur dengan adanya kenikmatan dan
berkurangnya penderitaan, atau dengan kata lain menghasilkan manfaat. Bentham
menjelaskan, “Yang dimaksud dengan prinsip manfaat adalah prinsip yang menyetujui
atau tidak menyetujui setiap tindakan apa saja, berdasarkan kecenderungan untuk
memunculkan atau meniadakan kebahagiaan pihak berkepentingan, atau dengan kata
lain, untuk meningkatkan atau menghilangkan kebahagiaan. “Bentham menjelaskan
bahwa hal ini berlaku untuk setiap tindakan apa saja yang tidak mengoptimalkan
kebahagiaan terbesar. Secara moral, pengorbanan yang menyebabkan kesengsaraan
adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan.

Filsafat moral Bentham mencerminkan pandangan psikologis bahwa pendorong


utama yang melatarbelakangi tindakan pada diri manusia adalah kenikmatan dan
kesengsaraan. Bentham mengakui bahwa teorinya mengenai prinsip kemanfaatan
memang tidak memasukkan bukti langsung, tetapi hal tersebut tidak perlu dipersoalkan
karena prinsip tentang penjelasan tidak menunjukkan penjelasan samasekali, dan
semua penjelasan harus ada permulaannya. Itulah sebabnya tidak perlu dijelaskan
mengapa kebahagiaan lain atau kebahagiaan umum harus dibicarakan. Namun
demikian, kenyataannya Bentham mengetengahkan pemikirannya yang menjawab
pertanyaan mengapa orang harus peduli terhadap kebahagiaan orang lain. Menurut
Bentham, prinsip kemanfaatan (utilitarianisme) bersifat individu, yang ketika melakukan
perbuatan berpijak pada eksplisitas dan implisitas, dan hal ini dapat ditentukan dan
dipastikan dengan observasi sederhana. Bentham berprinsip bahwa semua sistem
moralitas dapat direduksi menjadi prinsip simpati dan antipasti. Keduanya dapat
mendefinisikan tentang kemanfaatan. Menurut Bentham, jika kenikmatan itu baik, tetapi
kebaikannya dapat menggangu kesenangan orang lain, sSekalipun hambatan moral
untuk mengoptimalkan kesenangan mendorong kepentingan tertentu dari tindakan
manusia. Bentham berpendapat kebahagiaan umum dapat diperoleh dengan mudah
karena hasrat orang lain dilingkungi oleh diri mereka sendiri.

Di samping sangat cerdas, Bentham adalah sosok yang sangat rajin dan tekun.
Dia sanggup belajar berjam-jam, bahkan sering menulis 6 hingga 8 jam perhari.
Meskipun pemikirannya sangat cemerlang, hanya sedikit orang yang mengapresiasi
karya-karyanya. Banyak orang yang kurang menghargai gagasan Bentham. Bentham
pernah mengajukan sebuah gagasan yang aneh pada tahun 1791, dia mengajukan
desain gedung penjara yang ia beri nama Panopticon, artinya melihat semuanya.
Panopticon adalah sel-sel yang berbentuk melingkar, dan pintu sel menghadap ke
tengah lingkaran. Dinding sel yang satu dengan yang lain dibuat tebal, untuk
menghindari komunikasi di antara penghuni sel. Jendela kecil dipasang di bagian
belakang sel sehingga cahaya dapat masuk guna menerangi isi sel. Sebuah menara
pengawas dengan jendela penutup dipasang di tengah lingkaran. Dengan bentuk
seperti itu, penjaga dapat melihat semua penghuni sel, sedangkan penghuni sel tidak
dapat melihat penjaga.

Dalam menulis, Bentham mempunyai kebiasaan yang aneh. Sebelum sebuah


tulisan selesai, seringkali dia memulai tulisan yang lain dan meninggalkan tulisan
pertama yang pada akhirnya tidak pernah selesai. Jika tulisannya itu selesai, ia tidak
melakukan sesuatu apa pun untuk menerbitkannya. Namun karena bantuan teman-
temannya, tulisan Bentham akhirnya dapat diterbitkan, dan di antara karya-karyanya
yang diterbitkan setelah ia meninggal. Tidak seperti orang-orang pada umumnya,
Bentham justru semakin radikal ketika umurnya semakin tua. Beberapa tahun sebelum
wafatnya pada usia 84, yakni pada 1824, dengan biayanya sendiri Bentham mendirikan
sebuah forum, Westminister Review. Forum ini selama bertahun-tahun menjadi forum
yang efektif bagi munculnya gagasan-gagasan cemerlang. Tiga dekade kemudian,
berkat Westminister Review, perhatian dunia tertuju pada filsafat Schopenhauer yang
sempat diabaikan selama hampir 35 tahun.
VI. Adam Smith dan pemikirannya

“Tidak ada seni yang mudah dipelaari oleh pemerintah kecuali seni menguras
duit penduduk (adam smith dalam bukunya The wealth of nations).”

Mendengar kata-kata ini mengingatkan kita kepada seorang pemikir besar yaitu
seorang filsuf yang bernama john adam smith yang sering dipanggil Adam Smith. John
adam smith lahir di kirkcaldy, skotlandia 5 juni. ”. Adam Smith juga punya nama biasa.
Nama pertamanya diambil dari Bible, Adam, yang berarti ”dari banyak”, dan nama
belakangnya, Smith, berarti ’orang yang bekerja’. Smith nama keluarga yang paling
umum di Great Britain. Bahkan, ayah Adam Smith juga bernama Adam Smith. Demikian
pula dengan sepupunya Dia adalah seorang filsuf berkebangsaan skotlandia yang
menjadi pelopor ilmu ekonomi modern.

Pada umur 13, Smith memasuki Universitas Glasgow, dimana dia belajar filosofi
moral dabawah “Si Orang yang tidak boleh dilupakan” (sebagaimana Smith
memanggilnya) Francis Hutcheson. Di sini, Smith mengembangkan keinginan kuatnya
akan kebebasan, akal sehat, dan kebebasan berpendapat. Tahun 1740 dia
dianugrahkan Snell Exebition dan memasuki Kampus Balliol, Oxford, tetapi seperti
William Robert Scott katakana , “ Universitas Oxford dalam masanya memberikan
sedikit jika bantuan manapun yang diberikan apa yang harusnya merupakan kerja
seumur hidupnya”, dan dia meninggalkan Universitas itu pada tahun 1746. Dalam buku
ke V dari The Wealth of Nations, Smith berkomentar pada intruksi kualitas rendah dan
aktivitas intelektual yang berjumlah sedikit dibandingkan dengan di Skotlandia.
Komentarnya ditunjukkan pada orang-orang yang dianugrhi kekayaan dari kampus-
kampus Oxford dan Cambridge, dimana membuat pemasukan dari para profesor
tidak berdasarkan pada kemampuan mereka untuk menarik murid, dan pada fakta
bahwa orang-orang yang menyaru Men of Letters bisa menikmati kehidupan lebih
nyaman dari menti di Church of England.
Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang
menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta
dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme.

Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem
ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal
disana
PANDANGAN ADAM SMITH TERHADAP ILMU EKONOMI

Adam Smith dikenal luas dengan teori ekonomi ”Laissez-Faire” yang megumumkan
perkumpulan di abad 18 Eropa. Smith percaya akan hak untuk mempengaruhi
kemajuan ekonomi diri sendiri dengan bebas, tanpa dikendalikan oleh perkumpulan dan
atau negara. Teori ini sampai pada proto-industrirelisasi di Eropa, dan mengubah
mayoritas kawasan Eropa menjadi daerah perdagangan bebas membuat kemungkinan
akan adanya pengusaha. Dan adam smith memandang pembangunan ekonomi
sebagai proses pertumbuhan ekonomi dan perkembangan ekonomi dengan
memanfaatkan mekanisme pasar. Suatu perekonomian akan tumbuh dan berkembang
jika mekanisme pasar berjalan baik dan sempurna. Syarat yang dibutuhkan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan spesialisasi yang kontrol malalui
mekanisme pasar.

Adam smith mengemukakan tiga unsur utama dalam proses pertumbuhan hasil
produksi, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya manusia yaitu pertmbahan jumlah penduduk.
b. Pertambahan dalam persedian barang modal (akumulasi modal) karena tabungan
masyarakat diinvestasikan oleh pemilik modal dengan harapan memperoleh
keuntungan.
c. Spesialisasi dan pembagian kerja disertai perluasan pasar dan perkembangan
perdagangan dalam negeri maupun internasional.

Putra Skotlandia ini berpandangan optimis tentang masa depan dunia. Fokus
utamanya adalah peningkatan individu melalui kesederhanaan dan prilaku yang baik,
menabung dan berinvestasi, perdagangan dan divisi kerja, pendidikan dan
pembentukan kapital, serta teknologi baru. Dia lebih tertarik untuk meningkatkan
kemakmuran ketimbang membagi-bagi kemakmuran, dalam bukunya yang berjudul
wealth of nations adam smith menekankan pada empat prinsip umum diantaranya
penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawanan terhadap
orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus didukung.
KONTRIBUSI PEMIKIRAN ADAM SMITH DALAM EKONOMI PEMERINTAHAN

Menurut adam smith Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada pengaturan


keadilan, memperkuat hak milik privat, dan mempertahankan negara dari serangan
asing. Di bidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan Laissez
Faire nonintervensi yaitu perdagangan bebas, pajak rendah, dan birokrasi minimum.

Standar klasik emas akan mencegah negara mendepresiasi mata uang dan akan
menghasilkan lingkungan moneter yang stabil di mana ekonomi bisa berkembang.

Smith juga memiliki tiga karakteristik dimana karakter-karakter itu yang nantinya
akan memobilitasi laju ekonomi pasar. Diantaranya adalah, kepentingan, kebebasan diri,
dan kompetisi.

Tiga pilar penting ini akan menciptakan suatu sistem unik, dimana laju ekonomi
dengan sendirinya tertata, Adam Smith menyebutnya dengan ”invisible hand”.dalam
teori yang dikemukakan Adam Smith, bahwa campur tangan pemerintah yang sangat
minimal dapat mempercepat laju ekonomi atau bersifat liberal, saya rasa bukan berarti
dia ”liberal” adalah tanpa aturan sama sekali, hanya saja aturan-aturan itu terbentuk
dengan sendirinya karena pada dasarnya hak-hak pribadi kita juga dibatasi oleh hak-
hak pribadi orang lain.

Invisible hand juga dapat dilihat melalui cara memperbaiki mekanisme pasar
yang tidak sehat. Adam smith juga menekankan untuk mengunakan sistem meritokrasi
dimana seseorang diangkat bekerja berdasarkan kemampuan dan bakatnya.

Adam smith menawarkan teori liberalis dimana semua orang berhak mengejar
keuntungan pibadi hingga dia dapat berkompetisi dan menghasilkan laju ekonomi yang
baik.

Kemudian adam smith menitik beratkan kekuatan pasar bebas dalam


spesialisasi produksi. Dengan spesialisasi produksi maka akan tercipta efisiensi dalam
pasar. Spesialisasi yang dianut kaum klasik lebih condong dengan factor produksi lebih
ke tenaga kerja. Sebenarnya spesialisasi ini yang akan membuat adanya distribusi
yang sempurna dalam perekonomian yang sering disebut dengan nama invisible
hand. Tanpa konsep ini system pasar tidak akan berjalan dengan baik. Konsep ini juga
yang membuat berkembangnya pasar tumbuh seperti mahluk hidup yang dapat
mencari nutrisi sendiri untuk kelangsungan hidupnya, nutrisi yang dimaksud adalah
adalah inovasi dan efisiensi. Inovasi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan
konsumen akan barang dan jasa dan efisiensi adalah suatu keharusan yang harus
dilakukan oleh produsen dalam pasar persaingan sempurna. Dengan kedua hal ini
maka distribusi kebutuhan maupun pedapatan akan merata dan tingkat hidup dalam
masyarakat akan meningkat. Oleh sebab itu dalam pasar pesaingan sempurna peran
pemerintah hanya sebagai pengawas maupun regulator jika pemerintah turut campur
dalam pasar maka akan terjadi disekulibrium dalam pasar dan pada akhirnya inovasi
maupun efisiensi tidak akan tercapai. Mungkin inilah yang membuat para pemikir
ekonomi sampai saat sekarang masih terpesona dan masih percaya tentang ekonomi
pasar bebas dan masih mempercayai bahwa spesialisasi adalah distributor
kesejahteraan yang paling utama dalam pasar bebas. Oleh sebab itu sampai
sekarangpun masih banyak teori yang berlandaskan pada prinsip spesialisasi.

AKHIR PERJALANAN JOHN ADAM SMITH

John Adam Smith – meninggal di Edinburgh, Skotlandia, 17 Juli1790 pada


umur 67 tahun) Penerus Smith meliputi para pakar ekonomi klasikseperti Rev. Thomas
Malthus, Jean-Baptiste Say, David Ricardo, dan John Stuart Mill.
mereka menguji cara kelas bawah, kapitalis dan buruh memproduksi dan
mendistribusikan penghasilan negara dan menguji efek populasi dan perdagangan
international.
George Washington adalah bapak bagi sebuah bangsa baru, sedangkan Adam
Smith adalah bapak bagi ilmu baru, yakni ilmu kemakmuran. Ekonomi besar bagi
Inggris Alfred Marshall menamakan ekonomi sebagai studi tentang ”Usaha biasa dalam
kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai