SOAL EAS MSPM Dan PPG.
SOAL EAS MSPM Dan PPG.
SOAL EAS MSPM Dan PPG.
Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang melampaui kemampuan masyarakat untuk mengatasi
dengansumber daya sendiri disebut ….
A. Wabah
B. KLB (Kejadian Luar Biasa)
C. Bencana
D. Epidemi
2. Dampak akibat bencana secara fisik umumnya adalah rusaknya berbagai sarana dan
prasarana fisik seperti permukiman, bangunan fasilitas pelayanan umum dan sarana
transportasi serta fasilitas umum lainnya. Namun Dampak bencana yang mendasar
adalah....
A. Munculnya permasalahan kesehatan dan gizi
B. Angka kematian meningkat
C. Banyak pengungsi
D. Pelayanan kesehatan meningkat
3. Berikut ini adalah Rangkaian kegiatan gizi / pangan dalam penanggulangan bencana yang
benar menurut kemenkes RI ….
A. Pra bencana- situasi bencana-pasca bencana
B. Respon bencana-mitigasi bencana-rekonstruksi bencana
C. Pencegahan bencana-tanggap darurat bencana-rehabilitasi bencana
D. Pemulihan bencana-tanggap darurat bencana-kesiapsiagaan bencana
4. Rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada konsumen dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal
melalui pemberian makanan yang tepat dan termasuk kegiatan pencatatan, pelaporan, dan
evaluasi merupakan pengertian dari…
a. Gizi bencana
b. Penyelenggaraan makanan
c. Penanggulangan bencana
d. Pengolahan makanan
5. Penyelenggaraan makanan darurat dipersiapkan pada waktu terjadi keadaan darurat yang
ditetapkan oleh kepala wilayah setempat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Pada dasarnya penyediaan makanan darurat sifatnya sementara dalam waktu yang relatif
singkat. Berapa hari waktu yang ditetapkan?
a. 21- 23 hari
b. 11-13 hari
c. 1-3 hari
d. 5-9 hari
6. Dalam tahap pra bencana salah satu tahapan yang perlu dilakukan adalah Tahap
Pengumpulan data awal tentang karakteristik warga korban bencana yang bertujuan
untuk memudahkan penanganan bantuan makanan terutama untuk kelompok
rawan/rentan. Siapa sajakah yang tergolong dalam kelompok tersebut?
a. Remaja perempuan, perempuan hamil, perempuan menyusui,
b. Bayi dan Balita,
c. lanjut usia
d. Jawaban a, b dan c, benar.
7. Untuk memberikan makanan kepada korban bencana terdapat beberapa prinsip dasar
yang harus dipenuhi, yaitu:
a. Bantuan makanan dengan energi ± 2100 kalori. Menu diatur dengan memperhatikan
kecukupan gizi dan keamanan pangan. Selain memperhatikan tercapainya kecukupan
gizi, keamanan pangan harus mendapat perhatian. Makanan yang tidak aman dapat
menyebabkan penyakit dan apabila sakit maka kecukupan gizi sulit terpenuhi.
b. Waktu pendistribusian yang tepat. Jadwal distribusi makanan/bahan makanan sudah
dibuat sebelumnya, dan selalu ditepati agar konsumen puas.
c. Produksi dan distribusi makanan diatur dengan baik mengingat masyarakat yang
mengkonsumsi dalam keadaan lelah dan lemah, sehingga apabila mengkonsumsi
makanan basi atau tidak aman dapat mudah terserang penyakit
d. Jawaban a, b dan c, benar.
8. Penyelenggaraan makanan darurat dipersiapkan pada waktu terjadi keadaan darurat yang
ditetapkan oleh kepala wilayah setempat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Macam makanan mula - mula makanan matang, selanjutnya makanan mentah sampai
dinyatakan keadaan membaik. Apa prinsip dasar sehingga diperlukan penyediaan
makanan matang?
a. Sebagian besar perlindungan dan peralatan penduduk sudah musnah sehingga
masyarakat tidak mungkin untuk menyelenggarakan makanannya sendiri.
b. Sebagian besar penduduk lebih baik duduk santai dan menerima makanan siap saji
c. Semua petugas / relawan baik hati
d. Semua jawaban benar
9. Pada tahap pra bencana diperlukan persiapan warga/masyarakat setempat Untuk
mempersiapkan masyarakat menghadapi keadaan bencana dapat di buat poster-poster
yang dipasang ditempat-tempat strategis seperti sekolah, rumah sakit, perkantoran dan
tempat-tempat keramaian lainnya agar dapat di pahami dan ditindak lanjuti oleh
masyarakat yang tujuannya adalah untuk..
a. Membantu masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana yang dapat
terjadi sewaktu-waktu.
b. Menjadi obyek wisata
c. Menjadi kenang kenangan
d. Membantu masyarakat mengingat sejarah
10. Untuk memberikan makanan kepada korban bencana terdapat beberapa prinsip dasar
yang harus dipenuhi yang salah satunya adalah adalah koordinasi. Mengapa diperlukan
koordinasi?
a. Untuk menentukan kerusakan dan bantuan yang tepat sebelum kejadian
b. Untuk bertahan hidup
c. Untuk mengidentifikasikan fakta2 dilokasi bencana
d. Untuk memperlancar proses penyelenggaraan makanan
11. Penanganan gizi penting dalam situasi darurat, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu,
kecuali..
a. Keterbatasan di pengungsian (pangan,pelayanan kesehatan, shelter, sanitasi, air
bersih)
b. Ditetapkan oleh kepala wilayah setempat sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan
c. Bantuan makanan (gizi) merupakan salah satu bentuk bantuan untuk penyelamatan
korban ( untuk mempertahankan status gizi)
d. Untuk optimalisasi bantuan gizi, perlu penangan gizi yang sesuai sehingga perlu
surveilans gizi.
12. Peraturan-peraturan pemerintah yang mengatur tentang gizi bencana serta peran kita
sebagai ahli gizi dalam membina dan membantu korban di daerah bencana adalah..
a. Peraturan Pemerintah No.28 Tahun 2019
b. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2014 Pasal 5
c. Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999
d. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996
13. Menghitung dan menentukan kebutuhan bahan makanan pengungsi.merupakan peran ahli
gizi pada tahap..
a. Tahap Pasca Bencana
b. Tahap Darurat Bencana
c. Tahap Pra Bencana
d. Tahap darurat awal
14. Melaksanakan pemberian makanan sesuai dengan perkembangan kondisi kedaruratan
merupakan peran ahli gizi pada tahap..
a. Tahap Pra Bencana
b. Tahap Persiapan
c. Tahap Pasca Bencana
d. Tahap Darurat Bencana
15. Berikut ini yang tidak termasuk dalam Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2014 Pasal 5
adalah..
a. Menyusun dan menetapkan kebijakan bidang gizi, Melakukan koordinasi, fasilitasi,
dan evaluasi surveilans kewaspadaan gizi skala nasional
b. Melakukan penanggulangan gizi buruk skala nasional , Mengatur, membina, dan
mengawasi pelaksaan urusan wajib
c. Mengupayakan pemenuhan kecukupan dan perbaikan gizi pada keluarga miskin,
rawan gizi, dan dalam situasi darurat.
d. Mengupayakan sponsor untuk pembangunan pemukiman
16. Fase I tahap tanggap darurat awal untuk memudahkan pembagian bahan makanan dapat
dilakukan berdasarkan ?
a. Hasil Analisis Rapid Healt Assessment (RHA) dan standar ransum yang telah
ditetapkan sebelumnya
b. Perencanaan pengadaan MP-ASI
c. Sosialisasi pada masyarakat
d. Jumlah pengungsi yang di identifikasi
17. Jenis makanan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi korban bencana
dalam kondisi darurat adalah....
a. Emergency food, pangan lokal
b. Gula merah, air minum, aneka kacang kacangan
c. Susu, biskuit, kurma, buah pisang
d. a, b, c benar
18. Pada fase II dimana telah diketahui jumlah dan macam pengungsi, maka dapat disusun
menu berdasarkan kebutuhan gizi yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu ?
a. 1200 kalori, 60 gr protein, dan 30 gr lemak
b. 2100 kalori, 50 gr protein, dan 40 gr lemak
c. 1100 kalori, 20 gr protein, dan 50 gr lemak
d. 1000 kalori, 50 gr protein, dan 40 gr lemak
19. Pengawasan pada dapur umum menyelenggarakan makanan untuk menjamin keamanan
pangan meliputi :
a. Proses pendistribusian
b. Penyimpanan bahan makanan, perlu dipisahkan antara bahan makanan umum dan
bahan makanan untuk bayi dan anak
c. Proses penyelenggaraan makanan
d. Pemberian makanan pada situasi darurat
20. Pengawasan penyelenggaraan makanan perlu dilakukan untuk :
a. Melindungi korban bencana dari dampak buruk akibat bantuan seperti
diare,infeksi,keracunan,dll.
b. Melindungi diri dari sakit jantung
c. Memenuhi kebutuhan makanan
d. Menjaga kebersihan makanan
21. Dalam penyelenggaraan makanan darurat sering ditemukan beberapa masalah/hambatan
sehingga memerlukan alternatif pemecahan masalah/hambatan antara lain :
a. Monitoring
b. Kebersihan peralatan/perabotan
c. Hambatan dalam pengadaan makanan, hambatan dalam produksi makanan, hambatan
dalam distribusi makanan
d. Kualitas dan keamanan bahan makanan
22. Memastikan bahwa bantuan makanan yang diberikan kepada bayi dan balita ( seperti
susu, dan makanan tambahan) cukup memadai bagi para korban bencana, adalah
merupakan kesatuan yang dilakukan dalam :
a. Pemantauan Gizi
b. Masa tanggap darurat berakhir
c. Perhitungan kebutuhan gizi
d. Data hasil Rapit Health Assessment (RHA)
23. Salah satu peran ahli gizi dalam membina dan membantu korban di daerah bencana
menurut PP.no 23 tahun 2004 pasal 5 adalah :
a. Menyusun dan menetapkan kebijakan bidang gizi
b. Memanfaatkan distribusi makanan sesuai ransum makanan yang telah ditentukan
c. Pasif daalm penanggulangan gizi buruk
d. Menganalisa data hasil Rapit Healt Assessment (RHA)
24. Kegiatan dalam tahap tanggap darurat meliputi, kecuali :
a. Memantau perkembaangan status gizi balita melalui surveilans
b. Melaksanakan pemberian makanan tambahan dan suplementasi gizi
c. Melaksanakan pemberian makanan sesuai dengan perkembangan kondisi kedaruratan
d. Menentukan pengolahan makanan
25. Melakukan pemeriksaan cepat sebagai bagian dari kegiatan Rapid Health Assessment
(RHA) yang meliputi :
a. Jumlah Lansia
b. Semua ibu hamil
c. Jumlah jiwa dan kepala keluarga pengungsi
d. Jumlah bayi/balita
26. Bahan makanan yang yang telah ditentukan ukurannya bagi setiap orang dengan tujuan
agar korban bencana alam tetap mendapatkan asupan energi, protein, dan lemak untuk
beraktivitas dan bertahan hidup disebut
a. Ransum makanan
b. Ransum
c. Wet ration
d. Dry ration
27. Mengidentifikasikan fakta-fakta dilokasi bencana dan mengidikasikan kebutuhan yg
segera harus dipenuhi adalah merupakan
a. Tujuan RHA
b. Manfaat RHA
c. Definisi RHA
d. Data RHA
28. Serangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan data dan informasi dengan tujuan
untuk menilai dampak kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan dasar yang diperlukan
segera dan merekomendasikan semua sebagai respon dalam suatu kejadian bencana
merupakan…
a. Tujuan RHA
b. Manfaat RHA
c. Definisi RHA
d. Data RHA
29. Dalam perhitunggannya, ransum basah diprioritaskan mengandung…
a. Biskuit, mie instan, sereal instan
b. Biskuit dan MP-ASI
c. Protein Tinggi
d. Garam beriodium dan minyak goreng yang difortifikasi vitamin A
30. Informasi data status gizi balita dapat digunakan sebagai dasar untuk penanganan
masalah gizi sesuai dengan tingkat kedaruratan yang terjadi dengan mempertimbangkan
juga hasil dari surveilans penyakit. Hasil analisis data antropometri dan faktor penyulit
serta tindak lanjut atau respon yang direkomendasikan adalah sebagai berikut, kecuali
a. Situasi serius (serious situation), jika prevalensi balita kurus ≥ 15% tanpa faktor
penyulit atau 10-14,9% dengan faktor penyulit
b. Situasi serius (serious situation), jika prevalensi balita kurus ≤ 15% tanpa faktor
penyulit atau 10-14,9% dengan faktor penyulit
c. Situasi berisiko (risky situation), jika prevalensi balita kurus 10-14,9% tanpa factor
penyulit atau 5-9,9% dengan faktor penyulit.
d. Situasi normal, jika prevalensi balita kurus <10% tanpa faktor penyulit atau <5%
dengan faktor penyulit
31. Makanan/logistik yang didistribusikan kurang bervariasi dan umumnya sama, Tidak ada
ruang penyimpanan bahan makanan yang memadai, antara lain dalam hal ukuran luas
maupun suhunya dan Kurangnya bahan makanan segar seperti ikan, daging, sayur, buah
dan sebagainya yang merupakan sumber protein dan zat gizi mikro terutama Fe, Vitamin
A dan Vitamin C merupakan hambatan yang sering ditemui dalam….
a. Hambatan lain-lain
b. Hambatan dalam pengadaan bahan makanan
c. Hambatan dalam distribusi makanan
d. Hambatan dalam produksi makanan
32. Suatu keadaan sebelum dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksidisebut..
a. Transisi awal
b. Tanggap Darurat
c. Tanggap Darurat Lanjut
d. Transisi darurat
33. Dalam pemberian makanan pada usia lanjut ada 2 factor yang harus diperhatikanagar
makanan yang disajikan dapat dihabiskan, yaitu..
a. Factor fisiologis
b. Factor stress dan mood
c. Faktor Psikologis dan fisiologis
d. Faktor psikologis
34. Melakukan modifikasi/perbaikan intervensi sesuai dengan perubahan tingkat kedaruratan
melalui Pemberian Ransum ditambah PMT darurat kepada semua kelompok rawan
khususnya balita jika prevalensi balita kurus sebanyak…
a. > 15% atau 10-14,9% dengan faktor pemburuk
b. 10-14,9% atau 5-9,9% dengan faktor pemburuk
c. 5-9,9% atau < 5% dengan faktor pemburuk
d. < 15% atau 10-14,9% dengan factor pemburuk
35. Jika jumlah pengungsi sebesar 2000 orang dan kebutuhan per orang perhari terhadap
biscuit adalah 100 gram dan perhitungan kebutuhan bahan makanan pada fase 1 adalah
selama 5 hari, berapakah penambahan kebutuhan bahan makanan 10% ( kg ) untuk
biscuit ?
a. 1000
b. 1100
c. 825
d. 750
36 Upayakesehatandengancaramemeliharadanmelindungikebersihansubyekadalah ....
A. Sanitasi
B. Higieneis
C. Higiene
D. Higienedansanitasi
37 Pencegahanpenyakitdengancaramenghilangkanataumengaturfaktor-faktorlingkungan
yang berkaitandalamrantaiperpindahanpenyakittersebut ....
A. Sanitasi
B. Higieneis
C. Higiene
D. Higienedansanitasi
44 Makanan yang
dikonsumsihendaknyamemenuhikriteriabahwamakanantersebutlayakuntukdimakanda
ntidakmenimbulkanpenyakit, diantarakriteriatersebut ....
A. Makanandimasakmatangsekali
B. Mengandungmikrobapatogen
C. Bebasdaribahayakimia, fisikdanbiologis
D. Hargaterjangkau
47 Kerusakanmakananakibatterjadinyabenturanantarmakanandisebut ....
A. Kerusakanbiologis
B. Kerusakankimiawi
C. Kerusakanmikrobiologis
D. Kerusakanfisik
55 Pengawasanpadaproduksimakananuntukmenjaminkeamananpanganmeliputi ....
A. Ruangdapur
B. Jumlahtenaga.
C. Bahanmakanan yang disimpan
D. Kebersihanpenjamahmakanan.
58 Mempersiapkanbahanmakananmempunyaibeberapatujuansalahsatunyayaituuntuk
menghematnilaigizimakanan, untukituSaudaraharus….
a. memahaminilaigizisetiapgolonganbahanmakanan
b. memahamikarakteristiktenagapenjamahmakanankhususnyatenagapersiapanbahanmakana
n
c. memahamiteknikpersiapanbahanmakanandanimplikasihasilnya
d. memahamialatpersiapanbahanmakanan yang digunakan
SOAL PPG
1. Merupakan suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk memperbaiki status gizi
dan kesehatan,merubah perilaku gizi dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi
masalah gizi pasien/klien. Kalimat diatas merupakan defenisi dari…
a. Intervensi gizi
b. Skrining gizi
c. Implementasi
d. Perencanaan
3. Implementasi adalah…
a. menetapkan prioritas masalah berdasarkan diaknosis gizi yang sudah ditetapkan.
b. keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok–kelompok yanng ditentukan
oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat gizi yang diperoleh dari pangan dan
makanan
c. kegiatan intervensi gizi dimana tenaga gizi mengkomunikasikan rencana intervensi
gizi yang sudah ditetapkan kepada pasien/klien dan kepada pihak terkait lainnya
d. indikator proses
e. yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap status gizi dan indikator
output.
5. Untuk Mengatasi masalah gizi yang teridentifikasi dalam diagnosa gizi dalam bentuk
perencanaan gizi dan penerapannya berkaitan dengan status kesehatan individu /pasien
/klien, perilaku dan kondisi lingkungan untuk memenuhi kebutuhan gizinya merupakan
…..
a. Tujuan dari intervensi gizi
b. Perencanaan dari intervensi gizi
c. Implementasi dari intervensi gizi
d. Pendidikan gizi
6. Perencanaan gizi merupakan komponen utama dari proses perencanaan yang terdiri dari
kesatuan langkah yang…….
a. Terbaik
b. Terorganisasi
c. Terutama
d. Terisolir
11. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan nabati adalah
a. kacang – kacangan, telur dan sosis
b. Ikan, daging dan tahu
c. Kacang-kacangan, tempe,tahu
d. Tempe, tahu telur
12. Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan hewani adalah
a. Kacang-kacangan, tempe,tahu
b. Susu, keju, tahu
c. Ayam, tempe, susu
d. Telur, ikan, ayam, daging, susu
13. Keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok–kelompok yanng ditentukan oleh
derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat gizi yang diperoleh dari pangan dan makanan
yang dampak fisiknya diukur secara…..
a. Antropometri
b. Skrining
c. Intervensi
d. Diet
15. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi Menjadi empat penilaian yaitu…
a. Antropometri, klinis, biokimia dan intervensi
b. Skrining, antropometri, klinis dan biokimia
c. Antropometri, klinis, biokimia dan biofisik.
d. Antropometri, intervensi, monitoring dan evaluasi
16. Metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan)
dan melihat perubahan struktur dari jaringan disebut…
a. Antropometri
b. Klinis
c. Biokimia
d. Biofisik
17. Pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam
jaringan tubuh disebut…
a. Biokimia
b. Biofisik
c. Antropometri
d. Klinis
22. Intervensi diarahkan untuk menghilangkan penyebab (etiologi dari problem), bila etiologi
tidak dapat ditangani oleh ahli gizi maka intervensi direncanakkan untuk :
a. Keamanan dan Kebutuhan pasien
b. mengurangi tanda dan gejala masalah
c. Regulasi yang berlaku
d. Berfokus pada pasien
24. Proses pemberian dukungan pada pasien/klien yang ditandai dengan hubungan kerjasama
antara konselor dengan pasien/klien dalam menentukan prioritas, tujuan/target,
merancang rencana kegiatan yang dipahami, dan membimbing kemandirian dalam
merawat diri sesuai kondisi dan menjaga kesehatan, merupakkan pengertian dari :
a. Koordinasi asuhan gizi
b. Pedoman dasar pada edukasi gizi
c. Pemberian makanan/ diet
d. Konseling gizi
25. kegiatan dietisien melakukan konsultasi, rujukan atau kolaborasi, koordinasi pemberian
asuhan gizi dengan tenaga kesehatan/institusi/ dietisien lain yang dapat membantu dalam
merawat atau mengelola masalah yang berkaitan dengan gizi,merupakan pengertian dari :
a. Koordinasi asuhan gizi
b. Dokumentasi Asuhan Gizi
c. Monitoring dan Evaluasi Gizi
d. Indikator Asuhan Gizi dan Kriteria Asuhan Gizi