Jurnal Tapis Lolos Rendah Nurfadillah S Amirullah
Jurnal Tapis Lolos Rendah Nurfadillah S Amirullah
Jurnal Tapis Lolos Rendah Nurfadillah S Amirullah
PRAKTIKUM INSTRUMEN
NIM : 60400119013
JURUSAN : FISIKA
LABORATORIUM INTRUMENTASI
ABSTRAK
Kata kunci: Rangkaian
RC, Tapis lolos rendah,
Tapis lolos tinggi
pada frekuensi sangat rendah, reaktansi kapasitif dari kapasitor sangat tinggi,
atau dengan kata lain kapasitor bersifat terbuka sehingga Vi dapat lolos dengan
leluasa. (Ahmad, 2007).
Untuk sinyal listrik, low-pass filter direalisasikan dengan meletakkan
kumparan secara seri dengan sumber sinyal atau dengan meletakkan kapasitor
secara paralel dengan sumber sinyal. Contoh penggunaan filter ini adalah pada
aplikasi audio, yaitu pada peredaman frekuensi tinggi (yang biasa digunakan pada
tweeter) sebelum masuk speaker bass atau subwoofer (frekuensi rendah).
Kumparan yang diletakkan secara seri dengan sumber tegangan akan meredam
frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah, sedangkan sebaliknya
kapasitor yang diletakkan seri akan meredam frekuensi rendah dan meneruskan
frekuensi tinggi. Komponen rangkaian Low Pass Filter berupa komponen induktor
(L) dan kapasitor (C). Rangkaian ini juga berfungsi sebagai filter harmonisa pada
sistem distribusi yang menjaga agar gelombang tegangan atau arus tetap
sinusoidal (Widarto, 2012).
Filter high-pass atau sering disebut dengan tapis lolos tinngi adalah suatu
rangkaian yang akan melewatkan suatu isyarat berada diatas frekuensi cut-off (
ωc ¿ sampai frekuansi cut-off (ωc ¿ rangkaian tersebut dan akan menahan isyarat
yang berfrekuensi dibawah frekuensi cut-off (ωc ¿ rangkaian tersebut
2. METODE PERCOBAAN
a. Alat dan Komponen
Alat yang digunakan pada karakteristik frekuensi tapis lolos tinggi
dan rendah yaitu CRO, function generator, multimeter, dan papan
rangkaian. Sedangkan komponen yang digunakan pada karakteristik
frekuensi tapis lolos tinggi dan rendah yaitu kabel penghubung, kapasitor
dan reisitor
b. Prosedur Kerja
1) Tapis lolos rendah
Pertama mencatat nilai kapasitor dan resistor, mengatur tegangan input,
membuat rangkaian tapis lolos rendah seperti gambar berikut:
No F (Hz) Vout(Volt)
1. 10 1,33
2. 20 1,312
3. 30 1,310
4. 40 1,308
5. 50 1,302
6. 100 1,296
7. 200 1,293
8. 500 1,215
9. 1000 1,173
10. 3000 0,976
No F (Hz) Vin(Volt)
1. 10 0,028
2. 20 0,032
3. 30 0,055
4. 40 0,086
5. 50 0,120
6. 100 0,184
7. 200 0,248
8. 500 1,038
9. 1000 1,743
b. Grafik
Grafik 1. Karakteristik bagan bode tapis lolos rendah
Karakteristik bagan bode tapis lolos rendah
1400
1200
f(x) = − 0.34 x + 1191.15
1000
800
G(W)
600
400
200
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Frekuensi (Hz)
10
f(x) = − 1.08 x + 10.67
8
G(W)
0
0 2 4 6 8 10 12
Frekuensi (Hz)
1000
800
600
400 f(x) = 0.11 x + 222.31
200
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Frekuensi (Hz)
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12
Frekuensi (Hz)
Pembahasan
Filter adalah suatu rangkaian yang dipergunakan untuk membuang tegangan
output pada frekuensi tertentu. Untuk merancang Filter dapat digunakan
komponen pasif (R,L,C) dan komponen aktif (Op-amp,transistor). Dengan
demikian Filter dapat dikelompokkan menjadi Filter pasif dan Filter aktif.
Berdasarkan percobaan, pada tapis lolos rendah dan tinggi yang
menggunakan frekuensi 10 Hz- 3000 Hz maka didapatkan hasil nilai fungsi
tegangan yang semakin menurun seiring dengan bertambahnya frekuensi yang
digunakan pada tapis lolos rendah, lain halnya dengan hasil yang diperoleh pada
tapis lolos tinggi, yaitu semakin besar frekuensi yang digunakan maka nilai fungsi
tegangannya akan semakin naik.
Karakteristik bagan bode tegangan amplitudo lolos rendah diperoleh
hubungan berbanding terbalik antara frekuensi dengan fungsi alih tegangan yaitu
semakin besar frekuensi yang diberikan maka hasil nilai fungsi alih tegangannya
akan semakin menurun. Sedangkan karakteristik pada bagan bode tegangan
amplitudo tapis lolos tinggi diperoleh hubungan berbanding lurus antara frekuensi
dengan fungsi alih tegangan yaitu semakin besar frekuensi yang diberikan maka
hasil nilai fungsi alih tegangannya juga akan semakin meningkat. Adapun
pengamatan pada osiloskop, semakin besar nilai frekuensi maka semakin rapat
pula gelombang yang dihasilkan.
4. PENUTUP
a. Kesimpulan
Prinsip kerja tapis lolos rendah yaitu meloloskan sinyal frekuensi
rendah dan meredam sinyal frekuensi tinggi sedangkan prinsip dasar tapis
lolos tinggi yaitu meloloskan sinyal frekuensi tinggi dan meredam sinyal
frekuensi rendah.
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai fungsi alih tegangan pada
tapis lolos rendah yaitu:
G ( w ) =20 log w p +10 log( w2−w p2 ) (3)
Sedangkan rumus yang digunakam untuk menghitung nilai fungsi alih tegangan
pada tapis lolos tinggi yaitu:
G ( w ) =20 log w p +10 log( w2−w p2 ) (4)
Karakteristik bagan bode plot tanggapan amplitudo pada tapis lolos rendah
dan tapis lolos tinggi yaitu, memperoleh dua grafik pada tapis lolos rendah dan
tapis lolos tinggi, yang pertama hubungan antara frekuensi dan fungsi alih
tegangan (G(w)) dan yang kedua hubungan antara frekuensi dan G dB. Pada tapis
lolos rendah dan tinggi yang menggunakan frekuensi 10 Hz- 3000 Hz maka
didapatkan hasil nilai fungsi tegangan yang semakin menurun seiring dengan
bertambahnya frekuensi yang digunakan pada tapis lolos rendah, lain halnya
dengan hasil yang diperoleh pada tapis lolos tinggi, yaitu semakin besar frekuensi
yang digunakan maka nilai fungsi tegangannya akan semakin naik.
Karakteristik bagan bode tegangan amplitudo lolos rendah diperoleh
hubungan berbanding terbalik antara frekuensi dengan fungsi alih tegangan yaitu
semakin besar frekuensi yang diberikan maka hasil nilai fungsi alih tegangannya
akan semakin menurun. Sedangkan karakteristik pada bagan bode tegangan
amplitudo tapis lolos tinggi diperoleh hubungan berbanding lurus antara frekuensi
dengan fungsi alih tegangan yaitu semakin besar frekuensi yang diberikan maka
hasil nilai fungsi alih tegangannya juga akan semakin meningkat.
b. Saran
Sebelum melakukan percobaan sebaiknya terlebih dahulu
mengecek alat-alat yang akan digunakan agar menghindari terjadinya
kesalahan pada saat pengukuran dilakukan.
c. Ucapan terimakasih
Ucapan terimakasih saya berikan kepada asisten dan laboring yang
selama ini telah memberi saya ilmu di laboratorium dan sabar memberi
arahan kepada saya dan teman-teman saya.
5. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Jayadin. 2007. Elektronika dasar. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Giancoli, C Dauglas. 2001. Fisika julid 1. Jakarta: Erlangga.
Listriyanti, Ratih. 2018. Dasar listrik dan Elektronika. Yogyakarta: Budi Utama.
Ramdhani, Mohammad. 2015. Rangkaian Listrik. Bandung: Jurusan Teknik
Elektro STTT Bandung.
Septiawan, Reza Rendiani. 2015. Elektronika Dasar. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Widarto, Wisnu. 2912. Penapisan Sinyal Suara Berderau Menggunakan Tapis
Adaptif Finite Impluse Response pada File External Wafe. Surakarta:
UNS. Jurnal ITSMART. Vol 1 No. 1 ISSN; 2301-7201.