Labsheet 1 Pembagi Arus Dan Tegangan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Labsheet 1

PRAKTIKUM ILMU ELEKTRONIKA

PEMBAGI TEGANGAN DAN PEMBAGI ARUS

DOSEN PENGAMPU :
Muhammad Anwar,S.Pd.MT

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1. PUTR AFAJAR ADHARI GUCI (21065009)
2. ABIT BUL HAKIM (21065001)
3. DESNI RAMAYENI (21065004)
4. NADIA SAFITRI ( 21065008 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Tujuan
Setelah selesai melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu
1. Menguasai cara mengukur kuat arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menguasai cara mengukur arus cabang atau masing masing tahanan dalam suatu rangkaian
listrik.
3. Menguasai cara mengukur kuat arus dalam suatu rangkaian listrik.
4. Menguasai cara mengukur tegangan dalam suatu rangkaian listrik.
5. Menguasai penerapan hukum Ohm untuk menghitung besar arus dan tegangan pada
rangkaian.

B. Teori Singkat

 PEMBAGI ARUS

Rangkaian Pembagi Arus adalah rangkaian paralel di mana sumber atau arus suplai
terbagi menjadi sejumlah jalur paralel. Dalam rangkaian terhubung paralel, semua komponen
memiliki terminal yang terhubung bersama berbagi dua node ujung yang sama. Hal ini
menghasilkan jalur dan cabang yang berbeda untuk arus mengalir atau lewat. Namun arus dapat
memiliki nilai yang berbeda melalui setiap komponen.Karakteristik utama dari rangkaian
paralel adalah bahwa meskipun mereka dapat menghasilkan arus berbeda yang mengalir melalui
cabang yang berbeda,tegangannya sama untuk semua jalur yang terhubung.

Ketika output dari suatu rangkaian tidak berbeban, pembagi arus dapat digunakan untuk
menghasilkan aliran arus pada output cabang rangkaian (R2). Arus pada I1 dan I2 pada gambar

berikut diasumsikan mengalir pada percabangan.

Persamaan 2-9 ditulis dengan bantuan Hukum Kirchoff Arus. Tegangan rangkaian
ditulis dengan persamaan 2-10 dengan bantuan hukum Ohm. Kombinasi dari persamaan 2-9 dan
2-10 menghasilkan persamaan 2-11.
Persamaan 2-11 disusun menjadi persamaan 2-12

Total arus pada rangkaian dibagi ke dalam dua bagian, dan resistansi (R1) dibagi dengan
jumlah total resistansi yang menentukan seberapa banyak arus mengalir melalui R2.

 PEMBAGI TEGANGAN

Pembagi tegangan merupakan sebuah rangkaian sederhana yang bisa mengubah


arus listrik tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil.Fungsi utama dari pembagi
tegangan di dalam rangkaian elektronika adalah untuk membagi tegangan input menjadi
satu atau beberapa tegangan output yang dibutuhkan oleh komponen lain dalam
rangkaian.

Hanya dengan memakai komponen berupa dua buah resistor atau lebih dari
tegangan input, maka sudah bisa membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang
sederhana.Oleh karena itu, pengetahuan tentang rumus pembagi tegangan atau Voltage
Devider ini sangat penting serta rangkaian dasar yang harus dimengerti oleh setiap
engineer atau penghobi dunia elektronika. Pada dasarnya terdapat dua bagian penting
dalam merancang pembagi tegangan, yakni rangkaian dan persamaan pembagi tegangan.

Pada dasarnya, rangkaian pembagi tegangan sendiri terdiri dari dua buah
komponen resistor yang disusun secara seri. Untuk memudahkan pemahaman Anda
tentang rangkaian pembagi tegangan, silahkan perhatikan gambar yang saya berikan
dibawah ini.

Jika Anda sudah mengamati gambar yang saya berikan diatas, tentunya akan
memberikan sedikit gambaran lebih mudah dan simpel di pikiran kalian. Untuk
keterangan dari gambar diatas adalah:

Vout = Tegangan arus listrik keluar.

R = Komponen atau hambatan berupa resistor.

Vin = Tegangan arus listrik yang masuk.

Setelah memahami rangkaian pembagi tegangan, maka Anda harus memahami


pula persamaan atau rumus pembagi tegangan itu sendiri. Sebenarnya aturan pembagi
tegangan sendiri sangat sederhana, yakni tegangan input akan dibagi secara proporsional
sesuai dengan nilai resistansi dua resistor yang dirangkai seri.
Untuk rumusnya coba perhatikan gambar yang saya berikan dibawah ini;

Dengan keterangan sebagai berikut:

Vout = Vin x (R1 / (R1+R2))

Vout = Tegangan arus listrik keluar.

R (1, 2, 3) = Komponen atau hambatan berupa resistor.

Vin = Tegangan arus listrik yang masuk.

C. Alat dan Bahan

 PEMBAGI ARUS

1. Ukur tegangan batteray (E) dan catat pada tabel pengukuran.


2. Buat rangkaian seperti Gambar 1, pemasangan harus teliti (positif dan negatif)
kabel merah (+) dan hitam (-).
3. Baca nilai arus total yang di tunjukkan oleh Milliampere dan catat pada tabel
pengukuran.
4. Ukur arus pada masing-masing tahanan dengan cara alat ukur Milliamper harus
terpasang seri dengan masing-masing tahanan.
5. Ulangi langkah 2 untuk gambar 2 sampai 5.
 PEMBAGI TEGANGAN

1. Multitester
2. Milliampere
3. Tahanan
R1 = 100Ω R5 = 150Ω
R2 = 330Ω R6 = 220Ω
R3 = 470Ω R7 = 47Ω
R4 = 1KΩ
4. Sumber tegangan DC 6 Volt
5. Papan rangkaian
6. Kabel penghubung
D. Gambar Percobaan

 PEMBAGI ARUS

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3
 PEMBAGI TEGANGAN

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4
E. Langkah Kerja

 PEMBAGI ARUS

1. Ukur tegangan batteray (v) dan catat pada tabel pengukuran.


2. Buat rangkaian seperti Gambar 1, pemasangan harus teliti (positif dan negatif) kabel
merah (+) dan hitam (-).
3. Baca nilai arus total yang di tunjukkan oleh Milliampere dan catat pada tabel
pengukuran.
4. Ukur tegangan pada masing-masing titik pengukuran sambil memperhatikan tabel
pengukuran.
5. Ulangi langkah 2 untuk Gambar 2 dan 3.

 PEMBAGI TEGANGAN

1. Ukur tegangan batteray (v) dan catat pada tabel pengukuran.


2. Buat rangkaian seperti Gambar 1, pemasangan harus teliti (positif dan negatif) kabel
merah (+) dan hitam (-).
3. Baca nilai arus total yang di tunjukkan oleh Milliampere dan catat pada tabel
pengukuran.
4. Ukur tegangan pada masing-masing titik pengukuran sambil memperhatikan tabel
pengukuran.
5. Ulangi langkah 2 untuk Gambar 2 dan 3.
F. Tabel Pengukuran

 PEMBAGI ARUS

No Rangkaian Tegangan Arus (mA)


IT =
1. Gambar 1 V= I1 I2 I3

IT =
2. Gambar 2 V= I1 I2 I3

IT =
3. Gambar 3 V= I3 I7 I1 I5

 PEMBAGI ARUS

No Rangkaian V Tegangan Arus Total


VAB=
1. Gambar 1 V=
VABC=
VAB=
2. Gambar 2 V=
VBC=
VAB=
3. Gambar 3 V=
VBC=
VAB=
VBC=
4. Gambar 4 V=
VCD=
VDA=
G. Analisis Hasil Percobaan
Setelah kami melakukan pratikum tentu saja berbeda hasil yang di pratikumkan dengan
toeri yang telah di ajarkan

H. Kesimpulan
Agar kami yang melakukan pratikum memahami cara mengukur hokum kcl dan kvl yang
sudah ada di elektronika sejak dari dulu

Anda mungkin juga menyukai