Laporan Stek Bunga Kertas Melanti Tarahida 1804290108 Agt 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP

PERTUMBUHAN STEK TANAMAN BUNGA KERTAS


(Bougainville spectabilis Willd.)

LAPORAN

Oleh

TAUFIK HIDAYAT
1804290106
AGROTEKNOLOGI 3

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan
dan kesempatan bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
praktikum Budidaya Tanaman Hias yang berjudul “Pengaruh Komposisi Media
Tanam terhadap Pertumbuhan Stek Tanaman Bunga Kertas (Bougainville
spectabilis Willd.)”.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan berupa moral, material
serta doanya kepada penulis.
2. Ibu Dr. Dafni Mawar Tarigan, S.P., M.Si. Selaku Dosen Penanggung jawab
Praktikum Budidaya Tanaman Hias Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
3. Abang Dika Wardana Selaku Asisten Praktikum Budidaya Tanaman Hias
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
4. Abang Ridho Putra Almafri, S.P. Selaku Asisten Praktikum Budidaya
Tanaman Hias Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
5. Teman-teman yang Telah Memberikan Dukungan dan Partisipasinya dalam
Pembuatan Laporan.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Medan, Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... vi
PENDAHULUAN.................................................................................... 1
Latar Belakang…………………………………………………... 1
Tujuan Praktikum.......................................................................... 3
Kegunaan Praktikum..................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 4
Botani Tanaman Bunga Kertas (Bougainville spectabilis Willd.) 4
Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Kertas (Bougainville).............. 4
Iklim.................................................................................. 4
Tanah................................................................................. 5
Peranan Media Tanam....................................................... 6
BAHAN DAN METODE........................................................................ 7
Tempat dan Waktu......................................................................... 7
Bahan dan Alat.............................................................................. 7
Pelaksanaan Praktikum.................................................................. 7
Pemeliharaan.................................................................................. 8
Penyiangan........................................................................ 8
Penyiraman........................................................................ 8
Penyisipan......................................................................... 8
Parameter Pengamatan................................................................... 9
Persentase Tumbuh........................................................... 9
Jumlah Tunas................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 10
Hasil............................................................................................... 10
Pembahasan................................................................................... 10

ii
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 15
Kesimpulan.................................................................................... 15
Saran.............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 16
LAMPIRAN............................................................................................. 18

iii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Persentase tumbuh stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)... 9

2. Jumlah tunas stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)............ 10

3. Panjang tunas stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.).......... 11

4. Jumlah daun stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)............. 12

iv
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Menyiapkan alat dan bahan stek bunga kertas...................................... 18

2. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M1.......................... 18

3. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M2.......................... 18

4. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M3.......................... 19

5. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M4.......................... 19

6. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M5.......................... 19

7. Melakukan penanaman stek bunga kertas............................................. 20

8. Penyiraman stek bunga kertas............................................................... 20

v
DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Dokumentasi............................................................................................. 18

vi
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tanaman hias merupakan bagian dari hortikultur

nonpangan yang digolongkan dalam florikultur. Florikultur merupakan

cabang ilmu hortikultura yang mempelajari tanaman hias sebagai bunga

potong, daun potong, tanaman pot atau tanaman penghias taman. Komoditi

ini dibudidayakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dinikmati

keindahannyapengelompokkan jenis-jenis tanaman hias beraneka ragam,

salah satunya pada tanaman Bougenville atau bunga kertas berasal dari

Amerika Latin dan ditemukan oleh Antonie de Bougainveille pada tahun

1769-1776 di Brazil. Bougenville banyak digunakan untuk penghias pagar,

dirambatkan pada pergola, atau pengisi taman sebagai tanaman pangkas

yang dibentuk bermacam-macamAkan tetapi, fasa pembungaan bunga

kertas ini agak aneh karena pada umumnya tumbuh di tempat yang kurang

subur dan kering. Dari 13 spesies bunga kertas ini, yang paling banyak

diminati adalah bougenvilia spectabilis dan bougenvillia glabra

(Risnawaty dan Milasari, 2016).

Di Indonesia, tanaman bunga kertas belum mampu menggeser

bunga lain dari famili Asteraceae seperti krisan sebagai bunga potong yang

populer. Hal ini kemungkinan disebabkan karena bunga kertas yang ada di

Indonesia masih merupakan bunga kertas lokal yang belum dimuliakan,

sehingga masih memiliki bentuk dan warna yang kurang variatif dan

kurang menarik sehingga konsumen lebih memilih bunga krisan yang

memiliki bentuk dan warna yang lebih menarik. Potensi bunga kertas
2

sebagai bunga potong cukup besar, dibandingkan dengan tanaman krisan

tanaman bunga kertas lebih mudah dibudidayakan di Indonesia. Oleh

karena itu, perlu dilakukan perbaikan genetik tanaman sehingga

karakteristik bunga kertas dapat lebih menarik minat konsumen. Perbaikan

secara genetik dapat dilakukan dengan meningkatkan keragaman pada

sifat tanaman dari bunga kertas tersebut (Gunawan dkk, 2017).

Bunga Bougainville menjadi pilihan disebabkan bunga berwarna-

warni yang cantik dan tahan lama, mudah dijaga serta pokoknya yang

tahan lama sehingga melebihi 20 tahun. Penjual bunga Bougainvilled alam

melakukan kegiatan usahanya tentunya mengharapkan bahwa setiap rupiah

yang dikeluarkan akan menghasilkan pendapatan yang menguntungkan.

Untuk itu penjual bunga Bougainville perlu membuat analisis secara

ekonomi untuk menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan dan kemana

hasil produksiersebut akan dipasarkan. Dari hasil analisis tersebut penjual

bunga Bougainville akan dapat melihat perkiraan besarnya biaya yang

akan dikeluarkan dan pendapatan yang akandiperoleh. Maka dari itu

bunga ini memiliki prospek yang sanga bagus apabila dikembangkan

dnegan baik (Rachmadini, 2015).

Bunga kertas memiliki beragam warna, antara lain merah terang,

merah pucat, oranye, putih, ungu, dan masih banyak lagi. Perbedaan warna

tersebut umumnya dihasilkan dari pohon yang berbeda.Akan tetapi seiring

dengan berkembangnya teknologi pertanian, kini sering kita jumpai

beragam warna bunga kertas yang terdapat dalam satu pohon. Untuk

membuatnya ternyata cukup mudah yaitu dengan melakukan sambung


3

pucuk/grafting pada tanaman bunga kertas, dengan memilih entres dari

tanaman yang memiliki warna bunga yang diinginkan.

Pada prinsipnya, sambung pucuk/grafting adalah menggabungkan dua bagian

tanaman yang masih hidup sedemikian rupa sehingga keduanya dapat bergabung

menjadi satu tanaman yang utuh yang memiliki sifat kombinasi antara dua organ

atau jaringan yang digabungkan tersebut (Karina, 2015).

Penggunaan stek batang atau cabang lebih praktis dan mempunyai banyak

keuntungan dan menjanjikan karena bahan stek tersedia lebih banyak, mudah

diperoleh dan murah, tidak merusak rumpun asal, waktu pengambilan lebih cepat,

dan pembentukan rumpun lebih mudah.Keberhasilan stek dipengaruhi oleh faktor

bahan stek, cara pengerjaan (perlakuan pada stekmisalnya pemberian Zat Pengatur

Tumbuh/ZPT dan media tanam), dan kondisi lingkungan selama

penyetekan.Kandungan lignin yang tinggi dan kehadiran cincin sklerenkim yang

kontinu merupakan penghambat anatomi pada jenis - jenis tanaman yang sulit

berakar, dengan cara menghalangi tempat munculnya akar adventif (Adriana dkk,

2015).

Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui pengaruh komposisi meda tanam terhadap

pertumbuhan stek tanaman bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)

Kegunaan Makalah

1. Sebagai salah satu syarat masuk praktikum Budidaya Tanaman Hias Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.


4

2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test praktikum Budidaya

Tanaman Hias Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera

Utara.

3. Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan.


5

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Bunga Kertas (Bougainville spectabilis Willd.)

Bougainville spectabilis Willd. merupakan tanaman tropis yang termasuk

dalam family Nyctaginaceae. Tanaman ini hidup menahun (perenial), berbentuk

perdu dan bersifat merambat (memanjat) maupun tegak. Struktur batang

merupakan pohon berkayu keras , penampangnya bulat, bercabang, dan beranting

banyak dan dapat mencapai tinggi 15 meter. Pada bagian batang, cabang ataupun

ranting terdapat duri –duri seperti kait. Duduk daun tanamn tersebar dan

berhadapan, bertangkai, berbentuk bulat telur memanjang atau meruncing. Warna

daun hijau tua namun ada yang belang-belang (variegata) antara hijau dengan

putih atau hijau bercampur kekuning – kuningan (Sabuding, 2018).

Syarat Tumbuh Tanaman Bunga Kertas (Bougenvillea spectabilis Willd.)

Iklim

Syarat yang pertama ini adalah iklim yaitu Bougenville menghendaki

curah hujan 112 – 199 mm/bulan dengan 6 – 9 hari hujan tiap bulan, serta

mempunyai iklim kering dan 5 – 6 bulan basah. Bougenville sangat menyukai

sinar matahari, maka sangat cocok ditanam di tempat yang terbuka dan terkena

sinar matahari secara langsung. Tanaman bougenville juga menghendaki suhu

udara siang 28° – 36°C dan suhu udara pada malam hari 24° – 30°C agar dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik. Kelembaban udara yang cocok untuk

budidaya tanaman ini adalah 50% – 80 %.Selain itu, pengembangan budidaya

melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar matahari tersebut

(Nurhikmah dkk, 2015).


6

Tanah

Media yang sangat baik digunakan yaitu tanah gembur yang halus. Hal ini

dikarenakan supaya akarnya tidak terhalang saat baru keluar, di samping itu

supaya pertumbuhannya semakin optimal. Atau bisa juga pasir yang bebas lumpur

dan sudah disterilkan. Ada beberapa syarat utama tanah yang baik untuk

digunakan, yaitu memiliki kapasitas mengikat air yang cukup, mempunyai unsur

yang kompak agar tetap kuat dalam menopang tumbuhnya batang, terbebas dari

gulma, dan menyediakan banyak nutrisi yang bisa menyuburkan tanaman. Jika

ingin membuat media tanam sendiri di pot atau tempat lain tentu hal itu bisa Anda

lakukan, asalkan komposisi tanahnya sesuai maka bunga kertas pasti bisa hidup.

Saat ini sudah sangat banyak media tanam buatan seperti tanah humus dan lain-

lain,  yang tentunya sangat memudahkan kamu jika ingin memiliki bunga

bougenville pribadi di sudut ruangan. Karena media tanam yang seperti ini

ternyata cukup laris juga lho di pasaran. Maka dari itu saat ini sangat beragam

bisnis bunga yang sering kita jumpai. Bunga kertas ini bisa tumbuh dengan baik di

wilayah dengan ketinggian mulai dari 10 sampai 1600 Mdpl. Namun jika kamu

berada pada daerah pegunungan bisa juga ditanam di pot dan dibuat semacam

bonsai. Ketika telah berbunga maka pasti akan sangat cantik. Biasanya orang

menanam bunga kertas juga karena bisa digunakan sebagai tanda alamat rumah

karena bunganya yang rimbun merekah. Namun jika kamu ingin memetik

bunganya maka harus berhati-hati sebab terdapat duri di sepanjang batangnya dan

duri itu cukup tajam. Sekali tumbuh subur tanaman bunga kertas ini bisa sangat

besar dan rindang lho. Kamu harus sering merapikan dahan-dahannya yang bisa
7

saja semakin hari semakin tambah besar. Gunakan alat untuk memotongnya agar

tangan tidak terluka (Harianja, dkk., 2021).

Peran Media Tanam

Media tanam adalah media yang digunakan untuk menumbuhkan tanaman,

tempat akar atau bakal akar akan tumbuh dan berkembang, media tanam juga

digunakan tanaman sebagai tempat berpegangnya akar, agar tajuk tanaman dapat

tegak kokoh berdiri di atas media tersebut dan sebagai sarana untuk menghidupi

tanaman.Media tanam yang baik harus memenuhi persyaratan tertentu seperti

tidak mengandung bibit hama dan penyakit, bebas gulma, mampu menampung

air, tetapi juga mampu membuang atau mengalirkan kelebihan air, remah dan

porous sehingga akar bisa tumbuh dan berkembang menembus media tanam

dengan mudah dan derajat keasaman (pH) antara 6-6,5. Bahan-bahan untuk media

tanam dapat dibuat dari bahan tunggal ataupun kombinasi dari beberapa bahan,

asalkan tetap berfungsi sebagai media tumbuh yang baik. Syarat media

pembibitan yang baik adalah ringan, murah, mudah didapat, porus (gembur) dan

subur (kaya unsur hara) (Bui dkk, 2015).


8

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan di Jl. Kasuari Sei Sikambing b Kecamatan

Medan Sunggal, Sumatera Utara dengan ketinggian tempat 27 mdpl.

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 03 November – 22 Desember

2021 pada pukul 16:00 WIB.

Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu batang tanaman

bunga kerta (bougainvelle spectabilis Wildd.), arang sekam, tanah top soil, pupuk

kandang, kompos, pasir, 10 polybag, kertas label dan plastik gula.

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu pisau cutter, kayu,

alat tulis, alat menanam dan kamera.

Pelaksanaan Praktikum

Adapun tata cara pelaksanaan praktikum penanaman bunga kertas

(Bougainville spectabilis Willd.) adalah sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan bahan yang terdiri dari bagian tanaman untuk perbanyakan

dan media tanam campuran.

2. Melakukan penanaman bahan perbanyakan satu tanaman dalam satu polybag

dengan ketentuan media penanaman yaitu :

 M1 berisi top soil, pasir dan kompos dengan perbandingan 1:1:1

 M2 berisi top soil, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1

 M3 berisi top soil, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 4:1:2

 M4 berisi top soil, arang sekam dan pupuk kandangn dengan

perbandingan 4:1:2
9

 M5 berisi top soil, pupuk kandang, pasir dan arang sekam dengan

perbandingan 1:1:1:1

3. Penanaman dilakukan sebanyak 10 polybag

4. Setelah dilakukan penanaman, tanaman disungkup dengan menggunakan

plastik gula dan kemudian diberi tanda dengan kertas label.

5. Lakukan pengamatan dan mencatat pertumbuhan perbanyakan tanaman setiap

seminggu sekali yang dilakukan mulai dari awal penanaman sampai selesai

waktu pemeliharaan.

Pemeliharaan

Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari secara rutin dan melihat kondisi keadaan

tanah atau media tanam apabila terlalu kering penyiraman dilakukan setiap hari

pada pagi atau sore hari.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan secara manual yaitu mencabut langsung

rumput atau gulma yang tumbuh pada media tanam tersebut penyiangan dilakukan

agar tidak mengganggu pertumbuhan stek bunga kertas.

Penyisipan

Penyisipan tanaman dilakukan pada saat 1 minggu setelah tanaman

ditanam, dengan melihat tanaman mana yg mati atau tidak tumbuh. Indikasi stek

tumbuh atau tidaknya adalah dengan cara melihat daun tanaman yang tersisa pada

stek batang tersebut.


10

Parameter Pengamatan

Persentase Tumbuh (%)

Mengkukur persentase tumbuh stek batang dilakukan dengan melihat

helain daun yang telah disisakan saat penanaman, jika terdapat helaian daun yang

telah bertambah maka persentase tumbuh stek batang dapat dihitung sesuai

dengan perlakuan media tanam tersebut.

Jumlah Tunas (Tunas)

Menghitung Jumlah Tunas dapat dilihat dari mata tunas yang ada pada

stek batang, jika stek batang berhasil hidup dan tumbuh maka akan muncul tunas

baru dari mata tunas tersebut dan kemudian jumlah tunas dapat dihitung.


11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Adapun hasil yang didapatkan dari praktikum yang telah dilaksanakan

adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Persentase tumbuh stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)

Perlakuan Minggu setelah tanam (MST) Total Rataan


1 2 3 4 5 6
M1 0 0 2 0 4 2 8 1,33

M2 0 0 1 0 2 1 4 0,66

M3 0 0 1 2 2 0 5 0,83

M4 0 0 0 0 2 1 3 0,5

M5 0 0 1 2 0 1 4 0,66

Berdasarkan pengamatan persentase tumbuh bunga kertas

(Bougainville spectabilis Willd.) diketahui bahwasanya pengukuran

persentase tumbuh bunga kertas pada stek bunga kertas pada 4 MST

didapatkan sebagai berikut : M1 sebanyak 0, M2 sebanyak 0, M3

sebanyak 2, M4 sebanyak 0, dan M5 sebanyak 2. Kemudian 5 MST

didapatkan sebagai berikut : M1 sebanyak 4, M2 sebanyak 2, M3

sebanyak 2, M4 sebanyak 2, M5 sebanyak 0. Serta pada 6 MST

didapatkan sebagai berikut : M1 sebanyak 2, M2 sebanyak 1, M3

sebanyak 0, M4 sebanyak 1, dan M5 sebanyak 1. Pada tabel 1 dapat

disimpulkan terjadi penurunan persentase tumbuh pada M2 dan M5 namun

pada M1 terdapat penaikan persetase tumbuh berturut turut pada 5 MST

sampai 6 MST. Persentase tumbuh dari stek bunga kertas ini dipengaruhi
12

pertumbuhan akar dimana pertumbuhan akar yang baik dapat membantu

penyerapan air dan hara pada media tanam yang disediakan.dan pengaruh

suhu optimum serta kandungan pati pada batang berpengaruh besar

terhadap persentase tumbuh hal ini sesuai dengan literatur (Auri &

Dimara, 2016) yang menyatakan bahwa Suhu optimum dan kandungan

karbohidrat mempengaruhi pertambahan tinggi dan daun pada stek.

Terbentuknya akar pada stek merupakan faktor penting karena akar dapat

menyerap unsur hara dari dalam tanah dan dapat mendukung

kelangsungan hidupnya.

Tabel 2. Jumlah tunas stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)

Perlakuan Minggu setelah tanam (MST) Total Rataan


1 2 3 4 5 6
M1 0 4 5 7 8 8 32 5,33

M2 0 1 3 5 6 7 26 4,33

M3 0 2 4 4 6 6 22 3,66

M4 0 2 3 4 6 6 21 3,5

M5 0 3 4 5 6 7 25 4,16

Berdasarkan pengamatan jumlah tunas bunga kertas (Bougainville

spectabilis Willd.) diketahui bahwasanya pengukuran jumlah tunas pada

stek bunga kertas pada 4 MST didapatkan data sebagai berikut : M1

sebanyak 7 tunas, M2 dan M5 sebanyak 5 tunas, M3-M4 sebanyak 4

tunas. Kemudian 5 MST didapatkan sebagai berikut : M1 sebanyak 8

tunas, M2-M5 sebanyak 6 tunas. Serta pada 6 MST didapatkan sebagai

berikut : M1 sebanyak 8 tunas, M2 dan M5 sebanyak 7 tunas, M3 dan M4

sebanyak 6 tunas. Pada tabel 2 dapat disimpulkan terjadi peningkatan


13

jumlah tunas dari 4 MST sampai 6 MST. Peningkatan jumlah tunas terjadi

karean ketepatan dalam pencampuran media tanam yang digunakan sesuai

dengan kebutuhan tanaman untuk menunjang pertumbuhannya hal ini

sesuai dengan literature (Hayati dkk., 2012) yang menyatakan bahwa

campuran media yang tepat dalam penyediaan aerasi tanah dapat

memungkinkan tunas stek tanaman berkembang dengan baik. Selain itu

media tersebut juga mempunyai sifat fisik dan kimia yang ideal dan

meningkatkan fungsi media yaitu menyediakan unsur hara, sirkulasi udara,

pengikat air yang baik sehingga dapat menunjang pertumbuhan tunas

maupun akar tanaman.

Tabel 3. Panjang tunas stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)

Perlakuan Minggu setelah tanam (MST) Total Rataan


1 2 3 4 5 6
M1 0 0 2 5 8 10,5 25,5 4,27

M2 0 0 1 3 6 9 19 3,16

M3 0 0 1 3 5,5 8 17,5 2,91

M4 0 0 1 2 5 8 15 2,5

M5 0 0 1 2 5 8 15 2,5

Berdasarkan pengamatan pada tabel 3 panjang tunas bunga kertas

(Bougainville spectabilis Willd.) diketahui bahwa panjang tunas stek bunga kertas

pada 1 dan 2 mst seluruh perlakuan tidak mengalami pertumbuhan panjang tunas.

Pertumbuhan panjang tunas mulai terlihat di minggu ke 3 setelah tanam dimana

pada perlakuan M1 dengan panjang tunas 2 cm, untuk perlakuan M2-M5 memiliki

panjang tunas yang sama yaitu 1 cm. Pada pengamatan 4 MST, perlakuan M1

panjang tunasnya 5 cm, pada M2-M3 panjang tunasnya sama yaitu 3 cm dan pada
14

M4-M5 memiliki panjang tunas yang sama yaitu 2 cm . Pada pengamatan 5 MST,

perlakuan M1 panjang tunasnya 8 cm, M2 panjang tunasnya 6 cm, M3 panjang

tunasnya 5,5 cm, M4 dan M5 memiliki panjang tunas yang sama yaitu 5 cm.

Kemudian untuk data pengamatan 6 MST, perlakuan M1 panjang tunasnya 10,5

cm, M2 panjang tunasnya 9 cm, M3-M5 panjang tunasnya 8 cm. Jika dilihat dari

data pengamatan disetiap minggunya, panjang tunas stek bunga kertas terus

bertambah diamana hal ini disebabkan karena pemberian air yang cukup sehingga

tunas dapat terus berkembang dengan baik. Hal ini sesuai dengan literatur yang

dinyatakan oleh (Tampubolon, dkk., 2017) bahwa Berlangsungnya pertumbuhan

tanaman yang baik harus didukung oleh keadaan air yang optimum. Cekaman

(kelebihan maupun kekurangan) air dapat berakibat buruk karena akan

mengganggu proses-proses metabolisme dalam tubuh tanaman. Pemberian air

bagi tanaman merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk meningkatkan

hasil suatu tanaman. Kekurangan atau kelebihan air pada setiap fase tumbuh akan

mengakibatkan tidak normalnya pertumbuhan dan mempengaruhi pertumbuhan

tunas daun baru pada tanaman.

Tabel 4. Jumlah daun stek bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.)

Perlakuan Minggu setelah tanam (MST) Total Rataan


1 2 3 4 5 6
M1 0 0 6 8 12 14 44 7,33

M2 0 0 3 6 9 12 30 5

M3 0 0 6 7 10 12 39 6,5

M4 0 0 4 7 10 13 35 5,8

M5 0 0 4 6 10 12 32 5,3
15

Berdasarkan pengamatan pada tabel 4 jumlah daun bunga kertas

(Bougainville spectabilis Willd.) diketahui bahwa jumlah daun stek bunga kertas

pada 1 dan 2 MST seluruh perlakuan tidak mengalami pertumbuhan jumlah daun.

Pertumbuhan daun mulai terlihat di minggu ke 3 setelah tanam dimana pada

perlakuan M1 dan M3 terdapat 6 helai, M2 terdapat 3 helai, M4 dan M5 terdapat 4

helai daun. Pada pengamatan 4 MST pada perlakuan M1 terdapat 8 helai daun,

M2 dan M5 terdapat 6 helai, M3 dan M4 terdapat 7 helai daun. Pada pengamatan

5 MST, perlakuan M1 terdapat 12 helai daun, M2 terdapat 9 helai daun, M3-M5

terdapat 10 helai daun. Kemudian untuk pengamatan 6 MST, perlakuan M1

terdapat 14 helai daun, M2 M3 dan M5terdapat 12 helai daun, M4 terdapat 12

helai daun. Dari data ditas dapat dilihat bahwa jumlah daun setiap minggunya

mengalami penambahan dimana hal ini terjadi karena ada nya kelembaban udara

yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan daun pada tanaman stek bunga

kertas. Hal ini sesuai dengan literatur (Maharani dan Arimurti, 2019) bahwa

kelembapan juga berperan penting dalam transpirasi zat pada tumbuhan.

Kelembapan yang optimum untuk tumbuhan adalah 70 persen hingga 90 persen.

Bila lingkungan tempat tinggal tumbuhan memiliki kelembapan yang rendah atau

kering, tumbuhan tersebut akan kekurangan air untuk melangsungkan proses

fotosintesis. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan membutuhkan unsur hidrogen

dalam jumlah besar yang bisa didapat dari air. Ketika kelembapan terlalu rendah,

proses fotosintesis tidak dapat menghasilkan energi yang cukup untuk tumbuhan

hidup sehingga mengalami kekeringan dan mati. Sedangkan pada kelembapan

yang terlalu tinggi, jamur dan bakteri dapat tumbuh berkembang menyebabkan
16

pembusukan.
17

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dpat ditarik dari hasil pengamatan stek bunga

kertas (Bougainville spectabilis Willd.) adalah sebagai berikut:

1. Media tanam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan stek tanaman

bunga kertas (Bougainville spectabilis Willd.).

2. Penyungkupan yang baik dan benar dapat membantu proses pertumbuhan

tunas serta kumlah daun sehingga mendapatkan hasil pertumbuhan yang

baik.

3. Dari data tabel 1 diatas, persentase pertumbuhan stek bunga kertas setiap

minggunya selalu meningkat dengan adanya tanda tumbuhnya tunas.

4. Dari data tabel 2 diatas, jumlah stek bunga kertas selalu meningkat setiap

minggunya, namun terdapat data yang meningkatnya cepat dan lambat.

5. Dari data tabel jumlah daun, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan

jumlah daun dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban udara.

Saran

Semoga praktikum penanaman stek bunga kertas untuk

kedepannya dapat dipraktikkan dengan didampingi oleh asiten langsung

dan dilakukan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal.


18

DAFTAR PUSTAKA

Adriana., Widaryanti, W., Prehaten, D dan Nawangsih, G. 2015. Pertumbuhan


Stek Cabang Bambu Petung (Dendrocalamus asper) pada Media Tanah,
Arang Sekam, dan Kombinasinya.Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol. 8(1). Hal :
21-27

Auri, A dan Dimara, A.P. 2016. Respon Pertumbuhan Stek Gyrinops Verstegii
Terhadap Pemberian Berbagai Tingkat Konsentrasi Hormon Iba (Indole
Butyric Acid). Jurnal Silvikultur Tropika. Vol 6(2). Hal 133 – 136. ISSN :
2086-8227.

Bui, F., Lelang, M.A dan Taolin, O. 2015. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan
Ukuran Polybag Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tomat (Licopercicum
escelentum. Mill). Jurnal Pertanian Konservasi Lahan Kering. Vol 1(1).
Hal 1-7

Gunawan, A dan Purwantoro, A. 2014. Keragaan dan Keragaman Tanaman


Bunga Kertas (Zinnia elegans Jacq) Generasi M5 Hasil Irradiasi Sinar
X. Vegetalika, 3(4), 1-14.

Harianja, R., Gultom, T dan Manik, F. (2021). Keragaman Warna Kembang


Kertas (Zinnia Elegans Jack) di Sumatera Utara Pada Dua Tempat di
Ketinggian yang Berbeda. Citra Bio Kaldera, 1(1), 6-11.

Hayati, E., Sabaruddin, S., & Rahmawati, R. (2012). Pengaruh jumlah mata tunas
dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan setek tanaman jarak
pagar (Jatropha curcas L.). Jurnal Agrista, 16(3), 129-134.

Karina, S. 2015. Jenis Tumbuhan Berguna pada Pekarangan Masyarakat


Percampuran di Kelurahan Layana Indah Kecamatan Palu Timur Sulawesi
Tengah. Biocelebes.Vol 8(2).Hlm. 01-12. ISSN: 1978-6417.

Maharani, D. M dan Arimurti, P. 2019. Pengontrolan Suhu Dan Kelembaban (Rh)


Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Cabai Merah (Capsicum Annuum L.)
Pada Plant factory. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem, 6(2), 120-134.

Nurhikmah, A., Syamsidar, H dan Ramadani, K. 2014. Biosorpsi Bougainville


(Bougainville spectabilis Willd ) terhadap Emisi Timbal Pb Pada Limbah
Bermotor. Fakultas Sains dan Teknologi. UIN Alaudin Makassar
19

Rachmadini, S.F. 2015. Analisis Pendapatan dan Pemasaran Usaha Bunga


Bougainville ( Bougainville spectabilis Willd ) di Kelurahan Karang Asam
Ulu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda. Vol. 10(2). Hal : 21-27

Mariana, M. 2017. Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan stek batang nilam
(Pogostemon cablin Benth). Agrica Ekstensia, 11(1), 1-8.

Risnawaty, M dan Milasari, L.A. 2016. Pengaruh Tanaman Bunga Bougenville


Terhadap Kenyamanan Bagi Pengguna Jalan di Kecamatan Sungai Kunjang
Kota Samarinda. Media Sains. Vol 9(2). ISSN : 2355-9136

Sabuding, M. A. 2018). Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Bunga Kertas


(Bougainville spectabilis Willd. spectabilis Willd.) Pada Tikus Wistar
Yang Diinduksi Aloksan (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).

Tampubolon, A. R. H., Huda, A. I dan Harahap, F. 2017. Pengaruh interval


pemberian air terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayam
(Amaranthus spinosus).

LAMPIRAN
20

Gambar 1. Menyiapkan alat dan bahan stek bunga kertas

Gambar 2. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M1

Gambar 3. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M2


21

Gambar 4. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M3

Gambar 5. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M4

Gambar 6. Mengisi dan mencampur media tanam perlakuan M5


22

Gambar 7. Melakuan penanaman stek bunga kertas

Gambar 8. Penyiraman stek bunga kertas

Anda mungkin juga menyukai