Makalah Hasil Budidaya Kangkung Dari Kelompok 9
Makalah Hasil Budidaya Kangkung Dari Kelompok 9
Makalah Hasil Budidaya Kangkung Dari Kelompok 9
OLEH :
KELOMPOK 9
NUR MARINI DJASMIN 04371911045
PUTRI MAHARANI EFENDY 04371911041
WULANDARI PUSPITA DEVI 04371911044
JULANDINI WAHID 04371911030
NURAINI R SOHY 04371911003
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah ini
mengenai “Hasil Penilitian Budidaya Kangkung”
Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan kerja sama dari
kami sendiri sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua anggota kelompok karena sudah ikut
berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ini sehingga menjadi makalah
yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah ini bisa memberi manfaat ataupun inpirasi pada
pembaca.
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berfungsi untuk menenagkan syaraf atau berkhasiat sebagai obat tidur [Rukmana,
1994].
Kangkung yang tumbuh di perairan memiliki tangkai daun panjang, daun lebar dan
berwarna hijau tua segar dang bunga berwarna ungu. Buah kangkung memiliki
diameter 7-9 mm halus, berwarna kecokelatan dan berisi 2-4 biji [Westphal, 1994].
Sementara, kangkung darat banyak tumbuh di lahan kering atau tegalan. Daun agak
kecil dengan ujung daun meruncing.warna bunga putih hingga merah muda, warna
batang putih kehijauan hingga keunguan [Palada dan Chang, 2003].
Tanaman ini dapat tumbuh cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu
sejak dari benih. Kangkung termasuk tipe sayuran dataran rendah yang
pertumbuhannya kurang optimal bila ditanam di dataran lebih dari 700 m dpl
[Westphal, 1994]. Di dataran rendah tropika sekitar khatulistiwa kangkung dapat
dipanen sesudah 25 hari dan dapat menghasilkan lebih dari 20 ton/ha daun segar.
Kangkung merupakan tanaman menetap yang dapat tumbuh lebih dari setahun
[Rukmana, 1994]. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan
beriklim dingin. Suhu tumbuh yang optimal yaitu pada 25-30 °C [Palada dan Chang,
2003]. Jumlah curah hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara
500-5000 mm/tahun. Pada musim hujan, pertumbuhan tanaman kangkung sangat cepat
dan subur.
Kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Di tempat yang terlindungi tanaman kangkung akan tumbuh memanjang
(tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan
kemarau panjang dengan kelembaban 60%. Apabila ditanam di tempat yang agak
terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas. Begitu sebaliknya, apabila kangkung
ditanam di tempat yang terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras.
Kangkung darat juga tumbuh optimal pada tanah yang banyak mengandung bahan
organic, tinggi kandungan air dengan pH 5.3-6.0 [Westphal, 1994].
Menurut Palada dan Chang (2003), kangkung dapat dipanen pada umur 30-45 hari
setelah tanam tergantung varietas dan tipe tanaman. Palada dan Chang (2003) juga
menyatakan kangkung dapat dipanen sekali dengan mencabut tanaman hingga ke
akarnya atau beberapa kali dengan memotong sepanjang 15-25 cm pada bagian
2
batang. Pemanenan yang sering dilakukan akan mengahambat pembungan dan
menstimulasi pertumbuhan tunas samping. Tanaman yang tidak dipanen menyebabkan
tunas samping berkembang menjadi daun yang panjang.
I.2. Tujuan
Melihat pertumbuhan tanaman kangkung terhadap pengaruh jarak tanah.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ordo : Solanales
Genus : Ipomea
4
Bentuk daun umumnya runcing, permukaan daun bagian atas berwarna hijau tua dan
permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Bunga pada tanaman kangkung
memiliki bentuk terompet. Buah kangkung berbentuk bulat yang didalamnya berisi tiga
butir biji, warna buah hitam jika sudah tua dan hijau ketika muda, berukuran kecil sekitar
10 mm dan umur buah kangkung tidak lama sekitar 3-5 hari (Nazaruddin, 1994).
Kangkung memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang dan di
ketiakdaunnya terdapat mata tunas yang dapat tumbuh menjadi percabangan baru. Bentuk
daun umumnya runcing ataupun tumpul, permukaan daun sebelah atas berwarna hijau tua,
dan permukaan daun bagian bawah berwarna hijau muda. Selama fase pertumbuhanya
tanaman kangkung dapat berbunga, berbuah, dan berbiji terutama jenis kangkung darat.
Bentuk bunga kangkung umumnya berbentuk “terompet” dan daun mahkota bunga
berwarna putih atau merah lembayung (Maria, 2009).
Buah kangkung berbentuk bulat telur yang didalamnya berisi tiga butir biji. Bentuk
buah kangkung seperti melekat dengan bijinya. Warna buah hitam jika sudah tua dan hijau
ketika muda. Buah kangkung berukuran kecil sekitar 10 mm, dan umur buah kangkung
tidak lama. Bentuk biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau
kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji
kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generatif (Maria, 2009).
5
sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di
tempat yang agak terlindung, maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai
konsumen. Suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m
tinggi tempat, maka temperatur udara turun 1 derajat C (Aditya, 2009).
2. Media Tanam
Kangkung darat (Ipomea reptans) menghendaki tanah yang subur, gembur banyak
mengandung bahan organik dan tidak dipengaruhi keasaman tanah. Tanaman
kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan mudah
membusuk. Sedangkan kangkung air membutuhkan tanah yang selalu tergenang
air. Tanaman kangkung (Ipomea reptans) membutuhkan tanah datar bagi
pertumbuhannya, sebab tanah yang memiliki kelerengan tinggi tidak dapat
mempertahankan kandungan air secara baik (Haryoto, 2009).
3. Ketinggian Tempat
Kangkung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai
dataran tinggi (pegunungan) ± 2000 meter dpl. Baik kangkung darat maupun
kangkong air, kedua varietas tersebut dapat tumbuh di mana saja, baik di dataran
rendah maupun di dataran tinggi. Hasilnya akan tetap sama asal jangan dicampur
aduk (Anggara, 2009).
6
BAB III
7
b) Penyiangan
Penyiangan dilakukan apabila ada tanaman penganggu yang tumbuh
disekitar tanaman kangkung. Penyiangan dilakukan tergantung pada
pertumbuhan tanaman penganggu yang ada disekitar tanaman. Penyiangan
ini bertujuan agar tidak terjadinya kompetisi antara tanaman kangkung dan
gulma baik dalam penyerapan unsur hara, air dan cahaya matahari.
c) Pemupukan
Pemupukan disini menggunakan Pupuk Kandang yang di taburkan di tanah
dengan menggunakan cangkul kemudian di ratakan dan dicampurkan
ditanah.
6. Parameter Pengukuran
Adapun parameter yang di amati yaitu pertumbuhan tanaman kangkung, Tinggi
Tanaman, jumlah daun, tinggi daun, dan lebar daun.
7. Pemanenan
Panen dilakukan setelah tanaman berumur ±30 hari, panen dilakukan dengan dua
tahap. Tahap pertama dengan menggunting tanaman yang telah layak ditanam
kemudian diukur berapa tinggi tanaman, dan berat basah dari hasil tanaman tersebut.
Sedangkan
8
BAB IV
4.1. Hasil
Dalam pratikum budidaya kangkung ini didapat hasil pengamatan atau pengukuran
tanaman sebagai berikut :
Parameter
Perlakuan T. Tanaman RataRata T. Daun Jumlah Daun Lebar Daun
JT = 20 x 20 4 cm 3 cm 4 0,3 cm
JT = 15 x 15 4,4 cm 1 cm 4 0,3 cm
JT = 10 x 10 5 cm 3 cm 4 0,3 cm
4.2. Pembahasan
Dalam pratikum ini tanaman yang dibudidaya yaitu kangkung untuk setiap
kelompok, dengan penggunaan pupuk kandang, dan jarak tanah berbeda-beda pada
satu bedengan yang di bagi menjadi tiga dengan ukuran jarak tanah yang berbeda
beda. Pada bagian ini penggunaan pupuk kandang sebanyak 4 kali, taburan pupuk
kandang dengan menggunakan alas cangkul, jarak tanam 5 cm dan jarak antar tanaman
30 cm, 20 cm, dan 10 cm untuk masing masing jarak tanam.
Kangkung darat merupakan tanaman yang sangat memerlukan air untuk membantu
pertumbuhannya. Jika tanaman kangkung kekurangan air maka pertumbuhannya akan
lambat dan batangnya akan keras. Jadi untuk mendapatkan hasil produksi yang baik
9
perlunya perawatan tanaman seperti penyiraman sehingga ketersediaan air untuk
tanaman kangkung cukup dan pertumbuhannya akan lebih bagus.
Kangkung meupakan tanaman yang kuat sehingga mampu bersaing untuk
mendapatkan nutrisi. Tanaman tidak cukup hanya mengandalkan unsur hara dari
dalam tanah saja. Oleh karena itu, tanaman perlu diberi unsur hara tambahan dari luar
berupa pupuk. Pemberian pupuk dari luar juga akan menjamin setiap tanaman
mendapat kadar hara yang sama.
Namun, pada praktikum ini tanaman kangkung tidak mendapatkan unsur hara dari
luar sehingga terjadi kurangnya keseimbangan mendapatkan unsur hara. Untuk dapat
tumbuh dan berproduksi optimal, tanaman sayuran membutuhkan hara esensial selain
radiasi surya, air, dan CO2. Unsur hara esensial adalah nutrisi yang berperan penting
sebagai sumber unsur hara bagi tanaman. Ketersediaan masing-masing unsur tersebut
di dalam tanah berbeda antar tanaman.
Adapun jenis hama yang meyerang tanaman kangkung darat seperti ulat dan
wereng. Dengan penyerangan hama ini dapat menurunkan kualitas produksi tanaman
karena serangan dari ulat ini menyebabkan daun-daun kangkung perlubang dan habis
dimakannya. Sedangkan hama wereng menyebabkan tanaman menjadi layu.
10
Beberapa Dokumentasi yang kami Ambil selama proses pratikum :
Praktikum ini kami mulai pada Hari minggu, 8 maret 2020 jam 09.35 sd 11.10
pada minggu pertama pada hari Senin 16 Maret 2020 jam 09.07 setelah kami selesai siram.
11
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
Gambar 3. Hasil dari seminngu di tanam
12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat diambil kesimpulan yaitu dalam membudidaya
tanaman kangkung darat perlunnya ketersediaan air karena kangkung merupakan
tanaman yang sangat memerlukan air. Jika tanaman kekurangan air akan
menyebabkan penurunan kualitas hasil panen karena batanngnya yang keras dan
banyak mengandung getah.
B. Saran
Untuk membudidaya tanaman kangkung perlunnya ketersediaan air , karena air
sangat berperan penting dalam membantu pertumbuhan tanaman.
13
DAFTAR PUSTAKA
Maria.2009 http://tipspetani.blogspot.com/2013/10/cara-budidaya-tanaman-
kangkung_23.html diakses tanggan 1 Mei 2015 Anonim., 1960. Principles of Plants
Breeding. University of California, USA.
14