Makalah Social Media Marketing

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MATA KULIAH

PEMASARAN JASA BIDANG KESEHATAN


SOCIAL MEDIA MARKETING

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

SHOFI NILAMSARI 101811133054


RIZKY PUSPITARINI 101811133148
KAMILAH FIHIR BAWAZIR 101811133150

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6
2.1 Definisi Social Media Marketing.............................................................................6
2.1.1 Social Media......................................................................................................6
2.1.2 Marketing..........................................................................................................8
2.1.3 Social Media Marketing....................................................................................9
2.2 Tujuan Social Media Marketing............................................................................10
2.3 Manfaat Social Media Marketing..........................................................................10
2.3.1 Pemanfaatan Social Media Marketing oleh Organisasi Profit........................10
2.3.2 Pemanfaatan Social Media Marketing oleh Organisasi Non-profit................13
2.4 Dimensi Social Media Marketing..........................................................................14
2.5 Tahapan Dari Social Media Marketing Funnel.....................................................15
2.6 Media....................................................................................................................18
2.6.1 Web Marketing................................................................................................18
2.6.2 Traditional Marketing.....................................................................................22
BAB III PENUTUP.........................................................................................................24
3.1 Kesimpulan............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................25
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tahapan Marketing Funnel menurut Anderso, dkk (2011)................................16


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang serba digital ini, hampir seluruh masyarakat menggunakan
gadget untuk beraktivitas sehari-hari. Menurut data dari We Are Social, pada
bulan Januari tahun 2019 total penduduk Indonesia mencapai 268,2 juta jiwa,
sementara pengguna smartphone mencapai 355,5 juta dan rata-rata orang
menghabiskan waktu 8 jam 36 menit per harinya dalam menggunakan media
sosial (websindo). Berkembangnya internet di Indonesia ditandai dengan
meningkatnya pengguna internet di Indonesia. Hal tersebut pun mempengaruhi
proses pemasaran baik dari pemasaran profit maupun non profit. Banyak sekali
media dan fitur yang dapat diakses melalui internet, salah satunya ialah jejaring
sosial (social media). Sosial media telah menjadi wabah global manusia modern,
dimana mereka dapat berkomunikasi ataupun mendapatkan informasi secara
cepat, dimanapun, dan kapanpun melalui internet tanpa perlu bertemu secara
langsung.
Komunikasi yang dilakukan melalui social media tidak lagi berjalan secara
searah, namun secara dua arah maupun multi arah.Perkembangan tersebut telah
memberikan banyak kemudahan bagi setiap orang dalam mengakses informasi
dalam berbagai bidang. Salah satunya yaitu dalam bidang pemasaran dan bisnis.
Saat ini banyak brand atau perusahaan yang menggunakan social media untuk
melakukan promosi produk atau jasa yang dimilikinya serta melakukan aktivitas
komunikasi pemasaran dengan konsumen. Banyaknya fungsi dan fitur yang dapat
dikembangkan melalui social media menjadikan suatu brand atau perusahaan
harus menentukan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan penggunaannya
untuk dapat memasarkan secara tepat kepada konsumennya. Sehingga suatu
brand atau perusahaan dapat melakukan promosi yang terstruktur dan tepat
sasaran. Untuk itu, melalui makalah ini akan membahas lebih dalam mengenai
social media marketing untuk memahami lebih jauh mengenai social media
marketing dan berbagai hal yang berkaitan dengan social media marketing.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi social media marketing?
2. Apa tujuan social media marketing?
3. Apa manfaat dari social media marketing?
4. Bagaimana dimensi mengenai social media marketing?
5. Bagaimana tahapan dari social media marketing funnel?
6. Bagaimana definisi media web marketing dan traditional marketing?
1.3 Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat memberitahukan
tujuan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Mengetahui definisi social media marketing
2. Mengetahui tujuan social media marketing
3. Mengetahui manfaat dari social media marketing
4. Mengetahui dimensi mengenai social media marketing
5. Mengetahui tahapan dari social media marketing funnel
6. Mengetahui definisi media web marketing dan traditional marketing
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Social Media Marketing
2.1.1 Social Media
Kaplan dan Haenlin (2010) mendefinisikan Media Sosial adalah suatu
grup aplikasi berbasis internet yang menggunakan ideologi dan teknologi Web
2.0, dimana pengguna dapat membuat atau bertukar informasi pada aplikasi
tersebut. Beberapa media sosial yang sangat digemari dan memiliki jutaan
pengguna di Indonesia adalah Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, Blog,
dan lainnya. Sosial media memungkinkan pengguna untuk melakukan
komunikasi dengan jutaan pengguna lainnya (Williams dkk. 2012).
Seiring berjalannya waktu, saat ini media sosial dengan cepat berubah
menjadi suatu hal yang penting untuk orang berkomunikasi satu sama lain.
Kompatibilitas multimedia media sosial yang cukup mudah juga menjadi
faktor berkembangnya sosial media seperti kemudahan mengunggah konten
audio-video, teks dan gambar, dimensi lain dari akses global langsung telah
ditambahkan ke media sosial, sehingga menyebabkan ancaman besar bagi
media tradisional dan konvensional yang ada. Media sosial membuka jalan
bagi setiap individu untuk menjadi penerbit ide dan pandangannya dan manfaat
lainnya (Kasturi & Vardhan, 2014).
Adapun fungsi dari media sosial yang dikemukakan oleh Kasturi (2014)
secara luas sehingga menjadi keharusan dalam kehidupan sehari-hari seseorang
ialah sebagai berikut.
1. Communicate
Media sosial memiliki peran sebagai alat komunikasi yang cukup
efektif. Dengan teknologi yang interaktif, media sosial akan
memberikan suasana yang berbeda dalam komunikasi yang dibuat.
Media sosial tidak hanya menjadi media bagi para ekstrovert,
tetapi juga para introvert. Mereka memiliki kebebasan
berkomunikasi dengan nyaman tanpa berhadapan langsung dengan
responden, tidak seperti komunikasi tatap muka atau biasa disebut
komunikasi interpersonal.
2. Collaborate
Saat ini, sangat umum bahwa hampir semua masyarakat terlibat
dalam obrolan media sosial, seperti blogging, instagram dan
hangouts dari google talk dll. Satu orang memulai komunikasi
melalui sebuah postingan dengan atau tanpa dukungan konten
multimedia dan diedarkan di antara tertutup atau terbuka
sekelompok manusia. Orang-orang akan terus menambahkan
komentar ke pos yang selanjutnya memproses komunikasi.
Komentar dapat dianggap sebagai umpan balik untuk membuat
percakapan menjadi dinamis. Sehingga seluruh proses akan
berubah menjadi inovatif dan kolaboratif.
3. Educate
Sosial media saat ini banyak difungsikan sebagai media
pembelajaran. Seluruh organisasi komunitas dijadikan ruang kelas
global di platform media sosial. Kelas virtual di seluruh dunia
dimungkinkan melalui media sosial. Orang-orang di sudut dan
sudut dunia dapat menghadiri kuliah online yang disampaikan oleh
orang yang kompeten dari lokasi yang jauh dan selama prosesnya
dapat diberikan sebuah umpan balik. Fasilitas seperti itu lebih
mirip dengan lingkungan ruang kelas langsung. Jenis pendidikan
ini memiliki keuntungan tambahan. Secara bersamaan, semuanya
dapat direkam, untuk direvisi pada tahap selanjutnya. Sehingga
untuk menghadirkan sumber daya terbaik untuk semua orang yang
diinginkan dapat berjalan dengan keterlibatan teknologi di media
sosial.
4. Engage
Setiap karyawan organisasi dapat dibuat bertanggung jawab sama
dengan melibatkan mereka dalam beberapa atau cara lain. Proses
seperti itu tidak hanya mengangkat moral mereka yang tinggi,
tetapi juga membuka jalan bagi mereka untuk merasa sebagai
bagian dari tim dan untuk mengeluarkan ide-ide yang lebih
inovatif, untuk meningkatkan kinerja organisasi secara
keseluruhan, pada waktu tertentu. Itu terjadi karena, ketika orang
terlibat, mereka merasa dihormati dan dihargai. Akibatnya, mereka
akan banyak merenung, menghasilkan lebih banyak, dan bahkan
bekerja dengan kekuatan yang lebih tinggi.
5. Monitor
Pemantauan adalah fungsi penting lain dari media sosial. Ini
memberikan gambaran yang jelas tentang situasi secara real time.
Misalnya google analytics memberikan gambaran yang jelas
tentang jumlah pengunjung pada waktu tertentu. Jenis fasilitas
pemantauan seperti itu tidak hanya membuat para pemimpin tim
memiliki akses virtual ke situasi, tetapi juga memungkinkan
mereka untuk mengubah strategi sesuai dengan situasi.
Kemunduran lebih mudah dikenali, dan kerugian dapat dikurangi,
penyesuaian dapat dilakukan, atau penguatan dapat dirancang
dengan baik.
6. Maximize
Penggunaan media sosial membuat seseorang lebih bersemangat,
karena alat media sosial memiliki kemampuan untuk
memungkinkan orang bekerja dengan mudah, sehingga mencapai
hasil maksimal bagi organisasi maupun individual.
7. Entertain
Media sosial adalah media baru yang menawarkan hiburan yang
luar biasa kepada masyarakat. Hal ini memungkinkan pengguna
untuk mendapatkan segala macam konten multimedia, sehingga
menghilangkan semua keterbatasan yang dimiliki oleh masing-
masing media tradisional. Ini memiliki semua kualitas yang baik
dari setiap media konvensional yang tertanam di dalamnya dan
fitur yang lebih canggih ditambahkan ke dalamnya.

2.1.2 Marketing

Pemasaran adalah fondasi bisnis dan masyarakat. Kemampuan


mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen serta memadukannya
dengan kondisi pasar merupakan kegiatan utama perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. American Marketing Association
(AMA) mendefinisikan pemasaran sebagai pemasaran adalah suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan.
Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok
dapat mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan penawaran dan secara bebas mempertukarkan produk atau jasa
yang bernilai satu sama lain (Kotler, 2016).

2.1.3 Social Media Marketing


Fenomena yang telah menarik banyak perhatian untuk kedua perusahaan
dan individu berinteraksi dalam jaringan adalah pemasaran media sosial.
(Kaplan, & Haenlein, 2010). Menurut Neti (2011) pemasaran media sosial
adalah upaya menggunakan media sosial untuk membujuk konsumen bahwa
sebuah perusahaan, produk atau jasa sangat bermanfaat. Pemasaran melalui
media sosial merupakan bentuk pemasaran yang digunakan untuk menciptakan
kesadaran, pengakuan, ingatan dan bahkan tindakan terhadap suatu merek,
produk, bisnis, individu, atau kelompok baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan alat dari web sosial seperti blogging,
microblogging, dan jejaring sosial (Santoso et al. 2017). Strategi pemasaran
bentuk ini meliputi promosi di jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan
Instagram. Menurut Awareness (2008), pemasaran media sosial terdiri dari
beberapa fitur, diantaranya ialah sebagai berikut.
1. Pemasaran media sosial terdiri dari dialog multi arah antara pemasar
dan konsumen
2. Pemasaran media sosial bersifat partisipatif. Agar pemasaran media
sosial dapat terwujud, diperlukan partisipasi aktif dari pengguna.
3. Pemasaran media sosial dihasilkan oleh pengguna. Sebagian besar
konten dan koneksi dalam komunitas online dibuat oleh pengguna.
Hal tersebut bertujuan untuk membuat pengguna berbicara terkait
produk
Social media marketing (pemasaran melalui sosial media) adalah salah
satu bentuk strategi pemasaran dengan memanfaatkan media sosial dalam
upaya pemasaran suatu produk/merek dan layanan pada komunitas yang
berpartisipasi di media sosial (Minazzi, 2017). Kegiatan SMM pada dasarnya
merupakan sebuah upaya menciptakan konten berupa posting, tulisan, gambar,
maupun video yang menarik perhatian dan mendorong komunitas untuk
berinteraksi dan membagi konten tersebut melalui jaringan sosialnya.

2.2 Tujuan Social Media Marketing


Terdapat lima tujuan yang paling umum dari social media marketing yang
dikemukakan oleh Gunelius (2011) yaitu sebagai berikut.
1. Relationship Building
Manfaat utama dari social media marketing adalah kemampuan untuk
membangun hubungan dengan konsumen yang terlibat secara aktif, memberi
pengaruh online kepada teman, rekan kerja, dan banyak lagi.
2. Brand Building
Percakapan dalam media sosial adalah langkah awal yang sempurna untuk
meningkatkan brand awareness, meningkatkan brand recognition dan recall, serta
meningkatkan loyalitas merek.
3. Publicity
Social Media Marketing menyediakan tempat dimana perusahaan dapat berbagi
informasi dengan konsumennya.
4. Promotion
Melalui social media marketing, dapat memberikan diskon eksklusif dan
kesempatan bagi audience untuk membuat mereka merasa dihargai dan khusus,
serta untuk memenuhi tujuan jangka pendek.
5. Market Research
Media sosial dapat digunakan untuk mempelajari perilaku konsumen, kebutuhan,
keinginan konsumen, dan mempelajari kompetitor. Hal ini dapat dilakukan
menggunakan alat-alat dari web sosial untuk belajar tentang pengguna, membuat
profil demografi dan perilaku pengguna, belajar tentang keinginan dan kebutuhan
konsumen, serta belajar tentang pesaing.
2.3 Manfaat Social Media Marketing
2.3.1 Pemanfaatan Social Media Marketing oleh Organisasi Profit
Saat ini, social media marketing telah banyak digunakan dalam berbagai lini
bisnis karena dapat memberikan perubahan besar dalam dunia marketing atau
pemasaran, dan memiliki banyak manfaat, serta sebagai solusi pemasaran yang
hemat biaya (cost-effective). Menurut Levinson, J.C. dan Gibson, S. Tahun 2010
dalam (Celine, A.R.C.A., 2012) social media marketing merupakan suatu senjata
yang dapat digunakan secara gratis dan mudah dibandingkan dengan alat promosi
lainnya. Berikut beberapa manfaat dari social media marketing, yaitu:
1. Brand exposure
Manfaat utama yang didapatkan oleh bisnis yang menerapkan social media
marketing yaitu adanya peningkatan brand exposure. Brand exposure yang
dimaksud disini yaitu pelanggan menjadi mengetahui sebuah produk, layanan,
atau iklan melalui setidaknya satu dari kelima indra mereka. Jadi, bagi
suatu bisnis baru, adanya platform media sosial dapat membantu membentuk dan
mengembangkan brand tersebut dengan menumbuhkan awareness atau kesadaran
masyarakat akan adanya brand tersebut serta membantu meningkatkan
popularitas brand tersebut. Untuk brand yang sudah ada sebelumnya, platform
media sosial juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan
mengembangkan reputasi brand karena masyarakat akan sering melihat kehadiran
brand tersebut di media sosial. Membangun reputasi dan popularitas brand
melalui social media marketing disebut juga sebagai online reputation
management.
2. Targeted Traffic
Targeted Traffic merupakan suatu yang mendeskripsikan terkait jumlah orang
yang mengunjungi situs web dengan sengaja karena mereka yakin itu dapat
memuaskan niat mereka. Jadi, targeted traffic adalah saat masyarakat membaca
iklan untuk suatu produk atau layanan yang dipromosikan dan mereka benar-
benar tertarik dengan marketing yang dilakukan melalui media sosial dan tertarik
membeli produk tersebut sehingga mereka mengklik tautan yang mengarah pada
web perusahaan yang sedang diiklankan. Marketing melalui media sosial  telah
menjadi cara yang sangat efektif untuk mengarahkan pengunjung yang
ditargetkan untuk mengunjungi situs web perusahaan. Semakin banyak channel
media sosial yang digunakan oleh perusahaan, maka semakin banyak pula
feedback yang didapatkan dari jumlah kunjungan ke situs web perusahaan. Salah
satu keuntungan terbesar dari melakukan iklan melalui social media marketing
adalah kemampuan untuk secara khusus menargetkan pelanggan berdasarkan
berbagai variasi faktor, karena media sosia menyimpan semua jenis data tentang
penggunanya seperti usia, jenis kelamin, lokasi geografis, minat, dan banyak
informasi lainnya.
3. Wawasan Pasar - Riset dan Pemantauan Pesaing
Media sosial memudahkan wawasan perusahaan terkait pasar, karena
informasi tentang target audiens dan pesaing mudah diakses. Ada beberapa cara
yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan untuk memantau dan menganalisis
pesaingnya melalui media sosial, yaitu dengan memeriksa seberapa aktif para
pesaing di media sosial mereka setiap harinya, seberapa sering mereka
memposting, inovasi terkait produk atau layanan yang mereka tawarkan, dan
bagaimana reaksi orang-orang terhadap produk atau layanannya. Hal paling
penting adalah yang didapat adalah dengan perusahaan memahami aktivitas
pesaing, maka dapat menambah wawasan perusahaan tentang yang mana strategi
marketing yang berhasil dan tidak, sehingga dapat membantu mengarahkan
pengambilan keputusan tanpa biaya dan risiko untuk mencobanya terlebih dahulu.
4. Interaksi dengan consumer
Melalui media sosial dapat mempermudah perusahaan untuk berinteraksi
langsung dengan pelanggan dan calon pelanggan secara mudah. Melalui situs
media sosial, pelanggan dapat meninggalkan feedback, berbagi pendapat mereka,
dan mereka juga dapat meminta bantuan, sehingga adanya komunikasi atau
interaksi tersebut bermanfaat untuk membina hubungan antara perusahaan dan
pelanggan mereka. Dari komunikasi tersebut perusahaan dapat menjawab
keluhan-keluhan, bantuan, serta pujian dari pelanggan, sehingga akan
meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan dan brand produk atau layanan
mereka.
5. Public Relations and Human Resources
Manfaat penting lainnya untuk bisnis yang menerapkan social media
marketing yaitu berkaitan dengan hubungan masyarakat dan sumber daya
manusia seperti melalui media sosial dapat mempermudah menemukan ratusan
relasi bisnis atau koneksi yang relevan, serta mempermudah perekrutan untuk
mencari karyawan hanya dengan memposting iklan untuk pekerjaan tertentu.
6. Teknik Marketing yang Hemat Biaya (Cost Effective)
Social media marketing  adalah alat promosi yang tidak membutuhkan
iklan, biaya, dan jumlah waktu yang tinggi. Social media marketing juga
menjamin biaya yang relatif rendah, efektif dan terukur. Jika dilihat secara
langsung, manfaat social media marketing dalam memberikan pengaruh dan
kesadaran kepada pelanggan tentang produk atau layanan serta peningkatan
kunjungan web perusahaan memang merupakan manfaat yang jangka pendek.
Namun, social media marketing  juga secara tidak langsung memberikan manfaat
jangka panjang seperti dapat membangun hubungan kepercayaan dengan
pelanggan.
2.3.2 Pemanfaatan Social Media Marketing oleh Organisasi Non-profit
Strategi Social Media Marketing tidak hanya bermanfaat bagi organisasi
bisnis tetapi juga organisasi non-profit. Saat ini, banyak organisasi non-profit yang
menggunakan media sosial untuk mempromosikan isu yang menjadi perhatiannya
dan meningkatkan brand awareness dari organisasi tersebut.Menurut Lauro, et al.
(2019), penggunaan media sosial oleh organisasi non-profit memiliki manfaat
sebagai berikut:
1. Meningkatkan keterlibatan dan engagement;
2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas;
3. Memperbaiki citra organisasi; dan
4. Memperbaiki operasional organisasi.
Appleby (2016) mengkategorikan manfaat penggunaan media sosial oleh
organisasi non-profit sebagai berikut:
1. Manfaat non-finansial
a. Memberikan akses kepada audiens global
McKinsey Global Institute dalam Appleby (2016) menyatakan bahwa
media sosial memfasilitasi diseminasi informasi secara cepat kepada
audiens yang luas. Seperti pada kasus the Center for Disease Control and
Prevention (CDC) yang menggunakan media sosial untuk
mendiseminasikan informasi kesehatan masyarakat terkait wabah H1N1
pada tahun 2009 dalam bentuk video melalui YouTube dan Flickr.
b. Meningkatkan produktivitas manajer dan para ahli
Penggunaan media sosial dapat meningkatkan komunikasi, kolaborasi,
dan berbagi pengetahuan. Hal tersebut memberikan kesempatan bagi
manajer dan para ahli untuk meningkatkan produktivitas karena segala
bentuk pengetahuan dan pesan yang diperoleh dapat dibagikan seketika.
Pemanfaatan media sosial memberikan kesempatan bagi para ahli yang
bekerja jarak jauh dapat untuk berkolaborasi secara efisien.
c. Menyediakan feedback yang berkelanjutan
Berbagi informasi dan berpartisipasi dalam percakapan di media sosial
memberikan kesempatan bagi organisasi untuk menjangkau lebih banyak
individu dan kelompok untuk terlibat dalam aksi mereka.
d. Meningkatan web presence
Media sosial merupakan kunci utama untuk mengembangkan web
presence organisasi. Pengembangan web presence merupakan Teknik
marketing yang efektif untuk mempromosikan brand, misi, dan fokus
organisasi tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Media sosial
memberikan kesempatan bagi organisasi untuk meningkatkan
visibilitasnya sebagai brand dan mempengaruhi persepsi publik terhadap
kredibilitasnya
2. Manfaat finansial
a. Hemat biaya
Biaya penggunaan media sosial relatif lebih murah dibandingkan media
tradisional seperti media cetak, billboard, TV, dan radio. Hal ini sangat
menguntungkan bagi organisasi non-profit dengan budget yang sangat
ketat karena dapat memberikan kesempatan untuk memasarkan
programnya pada lebih banyak pemberi donor dan klien yang potensial.
b. Hemat waktu
Media sosial bekerja secara cepat dan mudah sehingga tidak banyak waktu
yang diperlukan untuk mendiseminasikan informasi melalui media sosial.
Organisasi membagikan informasi kepada jejaringnya dan jejaringnya
dapat membagikan informasi tersebut kepada lebih banyak audiens.
c. Kesempatan fundraising
Penggunaan media sosial untuk fundraising memberikan kesempatan bagi
organisasi untuk mengkapitalisasi efek jejaring sosial, bukti sosial, peer
pressure, dan donasi impulsive.
d. Visibilitas terhadap dukungan
Media sosial memberikan kesempatan bagi individu untuk
mempublikasikan keterlibatannya dalam organisasi dan mendukung
jejaring sosialnya untuk melakukan hal yang sama terutama dalam hal
pemberian donor.
2.4 Dimensi Social Media Marketing
Menurut Singh (2010) dalam As’ad & Alhadid (2014), Social media marketing
memiliki beberapa dimensi, yaitu sebagai berikut:
1. Online Communities
Dimana suatu perusahaan atau bisnis dapat menggunakan social media untuk
membangun suatu komunitas untuk produk atau bisnis yang ditawarkan. Dimana
suatu kelompok tersebut dapat menciptakan loyalitas dan mendorong terjadinya
bisnis development
2. Interaction
Melalui facebook dan twitter dapat memberikan suatu notifikasi kepada
seluruh follower atau suatu subjek dengan cepat dan terus menerus. Dengan
menggunakan jaringan sosial dapat menciptakan interaksi dengan menggunakan
broadcasting yang up-to-date, dan konsumen dapat dengan mudah mendapatkan
informasi.
3. Sharing of Content
Dimensi yang digunakan sebagai media pertukaran informasi, mendistribusi, dan
mendapatkan konten melalui social media, contoh: seperti newsletter, fitur pesan,
dan sebagainya.
4. Accessibility
social media dapat diakses dengan mudah dengan biaya yang relatif murah
bahkan tidak mengeluarkan uang dalam penggunaannya. Selain itu social media
juga tidak memerlukan keterampilan atau pengetahuan untuk mengakses situs
tersebut.
5. Credibility
Mengenai bagaimanakah suatu perusahaan untuk membuat dan
menyampaikan pesan dengan jelas kepada konsumen, membangun
kredibilitas mengenai apa yang dikatakan perusahaan dan berusaha untuk
memba ngun hubungan emosional dengan target pasar, memotivasi terjadinya
pembelian dan mendorong terjadinya loyalitas konsumen. Selain itu social
media merupakan suatu platform dalam untuk suatu bisnis dan dapat
berhubungan dengan konsumen secara langsung dalam skala yang besar dan
meningkatkan kepercayaan serta menanggapi saran atau kritik dari konsumen.
Contoh Studi kasus Social Media Marketing :
Situs media sosial yang dipakai oleh pemberi pelayanan kesehatan dalam studi
kasus ini adalah blog. Menurut Ventola (2014) blog merupakan situs web interaktif atau
bagian dari situs web yang dikelola baik secara individu, kelompok maupun organisasi
yang mengunggah secara reguler dari komentar dan acara. Blog dapat mempublikasikan
informasi dalam jumlah besar pada berbagai media baik teks, video, maupun audio
dimana memungkinkan pembaca untuk menanggapi konten yang diterbitkan dengan
mengunggah komentar mereka sendiri (Fogelson, Rubin, Ault., 2013). Kiriman yang
dirasa cukup menarik dapat diteruskan atau dibagikan orang lain sehingga konten
tersebut menjadi dikenal orang banyak. Hal tersebut dapat digunakan untuk membangun
reputasi. Blog atau website dalam studi kasus ini merupakan milik dari RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo (rscm.co.id). Rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pemerintah
sekaligus berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan salah satunya yaitu Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.

Gambar 1. Tampilan blog RSCM


Sumber : rscm.co.id

Pada Gambar 1, terdapat berbagai macam fitur yang dapat dipilih oleh
konsumen sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Blog ini dapat memudahkan rumah
sakit dan juga pelanggan dalam memperoleh informasi terkait pelayanan kesehatan yang
tersedia. Fitur dalam blog tersebut dapat digunakan untuk pendaftaran online,
ketersediaan tempat tidur, mengisi survei kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rumah
sakit dan fasilitas adanya website, informasi jadwal webinar yang akan diadakan, berita
anti hoax, dan whistleblowing system (melaporkan perbuatan dugaan tindak pidana
korupsi pada organisasi/pihak terkait lainnya yang memiliki akses informasi memadai).
hingga jadwal dokter yang bertugas.

Gambar 2. Layanan Unggulan RSCM


Sumber : rscm.co.id

Lalu, dalam blog RSCM juga dijelaskan mengenai layanan kesehatan unggulan
apa saja yang dimiliki oleh RS tersebut. Layanan Unggulan, dapat memudahkan calon
pelanggan untuk mengetahui pelayanan apa yang disediakan dan menjadi unggulan
dalam RSCM. Beberapa layanan unggulan yang tersedia adalah RSCM Kencana, RSCM
Kirana, Pelayanan Jantung Terpadu (PJT), RSCM Kiara, Sel Punca (Stem-Cell),
Transplantasi Ginjal, Transplantasi Hati, Implant Cochlea, dan lain-lain.
Gambar 3. Berita Terbaru, Acara, Buletin, dan Testimoni
Sumber : rscm.co.id

Berita Terbaru, Acara, Buletin, dan Testimoni merupakan fitur yang dapat
dimanfaatkan karena dengan adanya berita terbaru dan jadwal acara, pengunjung website
langsung dapat mengetahui tanpa mengklik untuk mencari aktivitas terbaru yang terjadi,
seperti surat informasi perizinan penelitian, pelayanan, informasi webinar, dan
sebagainya. Kemudian, buletin, dapat dimanfaatkan sebagai bacaan tambahan dan sudah
dikeluarkan beberapa edisi mulai dari tahun 2018-2020. Sedangkan, untuk testimoni,
pelanggan dapat memberikan melalui berbagai media sosial yang tersedia seperti
Whatsapp. Testimoni dapat memberikan gambaran kepada calon pelanggan terkait
pengalaman yang dialami oleh pelanggan lain sehingga hal tersebut dapat menjadi
rujukan maupun pertimbangan dalam memilih pelayanan kesehatan di RSCM.

2.5 Tahapan Dari Social Media Marketing Funnel


Dalam penjualan online, tindakan pembeli tidak selalu terkait dengan pembelian.
Ada kalanya pembeli hanya akan mendaftar pada website atau hanya sebatas berkunjung.
Salah satu strategi tersebut adalah marketing funnel. Hal ini dapat menjelaskan beberapa
tahapan yang akan dilalui pembeli sebelum akhirnya memutuskan untuk membeli dan
apa yang sebaiknya dilakukan penjual untuk menarik pembeli dalam tiap tahapannya
sehingga hal ini akan memberikan dampak berupa peluang kepada penjual.
Gambar 2. 1 Tahapan Marketing Funnel menurut Anderso, dkk (2011)
Berikut tahapan-tahapan sosial media marketing funnel menurut Anderso, dkk
(2011) :
1. Awareness
Awareness atau kesadaran adalah tahap pertama dari saluran pemasaran
media sosial. Selama tahap ini, calon konsumen akan mendengar tentang merek
tersebut. Mereka tertarik untuk mengetahui lebih banyak tentang bagaimana
merek tersebut, bagaimana penggunaan dan manfaatnya. Hingga saat ini,
sebagian besar aktivitas perdagangan sosial perusahaan berfokus pada branding
dan konten buatan pengguna untuk mendukung inisiatif pemasaran yang ada.
Tahap awal ini diharapkan menjangkau sebanyak mungkin calon pelanggan.
Semakin banyak calon konsumen yang disasar, semakin besar kemungkinan akan
meraup keuntungan. Media sosial adalah media yang bagus untuk
mendistribusikan konten ke khalayak luas. Semua platform media sosial
dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan membuat konten yang berharga dan
menarik dan mendorong calon konsumen untuk mengunjungi situs web atau
sosial media yang dimiliki.
Konten yang digunakan bisa dengan konten-konten informatif, konten
yang menyadarkan target market tentang kegelisahan mereka selama ini, ataupun
konten yang menunjukan bahwa brand milik akan memberikan keuntungan untuk
mereka. Konten harus informatif dan relevan dengan keseharian, harus cukup
umum untuk menjangkau khalayak luas tapi tetap fokus pada masalah pelanggan.
2. Consideration
Consideration atau pertimbangan ialah tahap dimana calon konsumen
mulai mencari info lebih banyak soal produk yang diinginkan (termasuk
membanding-bandingkan satu merek dengan merek lainnya). Mereka ingin 100%
yakin bahwa membeli produk atau layanan Anda akan benar-benar meningkatkan
kehidupan mereka, meningkatkan bisnis mereka, atau menyelesaikan masalah
mereka. Satu hal yang orang pertimbangkan pada tahap ini adalah apa yang
membuat produk atau layanan Anda berbeda dari merek lain yang serupa di pasar.
Mereka harus menemukan alasan yang meyakinkan mereka tentang keunggulan
kompetitif Anda.
Pada tahap Pertimbangan, dapat memberikan informasi yang lebih
spesifik untuk memandu calon konsumen menuju tahap Tindakan. Selain itu,
berikan kelebihan - kelebihan dan fitur dari produk atau jasa yang yang
ditawarkannya. Namun, menunjukkan keunggulan produk pun tidak bisa
sembarangan, melainkan harus menyesuaikannya dengan kebutuhan konsumen.
3. Conversion
Tahan conversion atau tindakan di mana pelanggan melakukan pembelian, yang
terkait dengan saluran pembelian karena berfokus pada pelanggan yang
melakukan pembelian suatu produk. Di tahap pembelian, fokus penjual hanya
memastikan agar proses transaksi berjalan cepat dan lancar. Sebab, pada tahapan
purchase inilah Anda sedang berpacu dengan waktu. Ketika proses pembelian
terlalu lama, Anda berisiko kehilangan konsumen. Mereka bisa saja berubah
pikiran di tengah jalan ketika ingin menyelesaikan transaksi.
Sehingga perlu untuk diperhatikan terkait dengan tampilan, desain, dan user
interface, serta beberapa hal lain untuk melancarkan customer journey di tahap
ini. Seperti memberikan promo, melakukan upselling, memberikan sebuah
reminder, dan menyediakan live chat.
4. Loyalty/Service
Ini termasuk pembelian berulang, langganan, up-selling, dll. Upaya pemasaran
Anda tidak boleh berakhir pada titik aktivasi/pembelian. Ini adalah kesalahan
umum yang dilakukan banyak pemasar tradisional dan menghabiskan banyak
biaya untuk mencari konsumen baru dimana akan jauh lebih hemat biaya untuk
menjual kepada seseorang yang sudah menjadi pelanggan daripada mendapatkan
orang baru. Untuk mengundang pelanggan lama membeli lagi, biasanya sebuah
bisnis tergantung pada kualitas produk dan layanan.
Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk membuat konsumen menjadi
loyal pada produk atau jasa, yakni :
1. Reward/ poin : bisa membuat aturan dimana pelanggan yang berbelanja
dapat mengumpulkan poin yang kemudian dapat ditukarkan dengan
produk atau hadiah tertentu.
2. Rekomendasi produk : Ini adalah cara yang lebih personal bagi pelanggan
yang mendapat rekomendasi produk. Dimana mereka langsung ditawari
produk lain yang relevan dengan produk yang pernah dibelinya.
3. Pusat bantuan : Pusat bantuan menjadi wadah bagi para pelanggan untuk
komplain atau sekedar memberi saran. Dengan adanya pusat bantuan baik
itu seperti fitur live chat di web, akan mengurangi respon negatif di media
sosial.
5. Measurement
Tahap ini memang tidak masuk dalam bagian dari saluran pemasaran, ini adalah
cara penting bagi perusahaan untuk mengukur keberhasilan yang didapatkan.
Dengan menggunakan data sosiografis yang dikumpulkan secara real time saat
pelanggan menelusuri, merekomendasikan, membeli, dan menilai produk. Maka
dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi marketing selanjutnya. Selain itu, h ini
dapat menjadi suatu pertimbangan untuk membuat strategi setelah konsumen
membeli dan menjadi konsumen yang loyal. Salah satu strategi yang dapat dibuat
ialah dengan membentuk sebuah forum komunitas dengan suasana yang aman
dan nyaman pada konsumen untuk berbagi pengalaman dan terhubung dengan
orang lain.
2.6 Media
2.6.1 Web Marketing
Web marketing adalah suatu cara untuk menarik minat konsumen atau
pelanggan melalui website. Website terkenal sebagai platform pemasaran
digital yang dapat dikustomisasi sesuai dengan image serta produk atau jasa
perusahaan. Dengan website, marketing yang dilakukan akan terkesan lebih
profesional. Berikut ini beberapa kelebihan menggunakan web marketing:
1. Membantu aktivitas branding, pebisnis dapat memperkenalkan nilai-nilai
bisnisnya melalui halaman “tentang kami” atau artikel yang ada dalam website
sambil membangun citra perusahaan yang positif.
2. Mendukung aktivitas pemasaran, promosi dapat kamu lakukan di halaman
mana saja.
3. Desain flexible, desain website bisa menyesuaikan dengan image produk atau
jasa yang perusahaan tawarkan.
4. Fungsi platform lebih luas, website dapat anda gunakan untuk membuat
artikel, memperlihatkan katalog, menginformasikan penawaran dan lainnya
kepada target audiens atau konsumen.
5. Muncul di search engine, website yang sudah dibuat pasti berpotensi muncul di
mesin pencarian seperti Google.

Berikut ini jenis-jenis dari web marketing :


1. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah suatu teknik untuk mengoptimasi website supaya tersedia atau
muncul di Search Engine Result Page (SERP). SEO berguna agar website
memperoleh trafik yang baik dari mesin pencari dari berbagai kata kunci ketika
orang mengetikkan apa yang mereka cari dalam kolom pencarian. Dalam
upaya mengoptimasi website, dibutuhkan skill analisis, kompetitif, dan
strategis untuk meneliti keyword atau kata kunci yang akan ditargetkan. Salah
satu indikator utama keberhasilan SEO adalah semakin tingginya posisi
website atau blog dengan keyword tertentu di search engine. Semakin tinggi
posisi website atau blog dengan keyword tertentu di search engine, maka
semakin tinggi pula pengunjung atau visitor yang berkunjung ke website atau
blog tersebut.
2. Search Engine Marketing (SEM)
SEM adalah aktivitas memasarkan konten di mesin pencari. Sekilas SEM
hampir mirip dengan SEO. Namun, perbedaannya adalah SEM berbayar
sedangkan SEO tidak. Selain itu, terdapat perbedaan lainnya, jika SEO
mengoptimalkan trafik pengunjung dari mesin pencari pada berbagai kata
kunci yang relevan, maka SEM lebih ke mengoptimalkan kata kunci yang
diinginkan dan telah ditentukan sehingga akan muncul di posisi teratas yang
disertai tanda iklan berbayar.
3. Display Advertising
Penggunaan iklan grafis untuk memasarkan produk secara online
4. E-mail Marketing
Pemasaran melalui e-mail adalah salah satu cara untuk meningkatkan jumlah
akses ke website dengan cara mensegmentasikan alamat e-mail konsumen
yang telah dimiliki perusahaan, mengubah isi e-mail, serta waktu pengiriman.
E-mail marketing lebih mudah dicari dibandingkan dengan iklan media sosial
sebab e-mail yang dikirimkan dapat dilihat di kotak masuk. Namun, apabila e-
mail tersebut telah dikirimkan dan tidak dibuka oleh konsumen, maka iklan
tersebut tidak akan memperoleh hasil.
5. Social Media
Iklan melalui media sosial dapat dilakukan melalui media seperti twitter,
facebook, instagram, WhatsApp, dan lainnya. Tumbuhkan kepercayaan dan
ajaklah secara perlahan pengguna sosial media mengunjungi iklan atau website
dengan terlebih dahulu membagikan konten bermanfaat dari website anda.
Selain itu, anda juga bisa membuat halaman atau FB ads berbayar untuk
memperluas jangkauan pengguna sosial media terhadap iklan atau website
yang dipromosikan.
6. Inbound Marketing
Inbound Marketing merupakan metode pemasaran yang berfokus pada
bagaimana menarik pelanggan dengan memanfaatkan konten pemasaran
(content marketing), blogs, Search Engine Optimization (SEO), social media
marketing, dan branding (Basu, 2011). Digital Inbound Marketing merupakan
representasi dari proses penjangkauan dan pengkonversian calon pelanggan
potensial menjadi pelanggan tetap melalui tahap strategi online dengan
memberikan manfaat dan solusi atas kebutuhan pelanggan melalui 3 elemen
utama menurut Hubspot.com, yaitu :
1. Attract (menarik perhatian), strategi ini menarik sasaran atau pelanggan
dengan konten yang relevan dan menarik melalui media sosial, blog,
website, ataupun Search Engine Optimization (SEO) dan iklan untuk
menjangkau pasar lebih luas.
2. Engage (menjalin ikatan), hal yang diutamakan dalam strategi ini bukanlah
sekedar menjual produk dan jasa tetapi dengan menjalin hubungan dengan
pelanggan agar terbangun rasa percaya dalam Digital Inbound Marketing.
Menunjukkan manfaat dari produk dan jasa dengan menggali peluang
yang dapat diraih dan memberikan solusi kepada pelanggan. Contohnya
dengan mengirimkan e-mail marketing kepada pelanggan dan calon
pelanggan potensial.
3. Delight (memberikan pengalaman), memastikan pelanggan merasa puas
dan terbantu setelah melewati tahap engage dengan pihak perusahaan atau
organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan percakapan yang
relevan dengan pelanggan dan memastikan bahwa pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan selaras agar value perusahaan dapat tetap
terjaga.
7. Referral Marketing
Menggunakan bantuan internet untuk mendorong konsumen
merekomendasikan produk kepada keluarga dan teman mereka.
8. Affiliate Marketing
Pemasaran Afiliasi adalah proses penawaran produk menggunakan jasa sebuah
afiliasi. Afiliasi ini nantinya akan dibayar dengan dua metode, pembayaran di
awal atau bayar per produk yang berhasil terjual. Metode marketing ini
berguna bagi penjual yang tidak ingin melakukan pemasaran sendiri karena
proses yang rumit. Berikut ini beberapa keuntungan dari affiliate marketing :
a. Mendatangkan penjualan yang stabil
Konsistensi penggunaan produk adalah salah satu alasan mengapa penjual
tertarik melakukan affiliate marketing. Apabila konsistensi ini terus
berlanjut, maka bisnis pun dapat tetap stabil
b. Risiko yang rendah
Dalam membangun strategi marketing, belum tentu tim pemasaran sukses
menuai hasil secara maksimal. Tetapi, melalui metode ini, penjual produk
atau jasa bisa tetap memasarkan produknya dengan risiko yang jauh lebih
kecil.
c. Mengurangi biaya marketing
Dengan memotong komisi untuk afiliasi atau memberikan sampel, produk
atau jasa akan diketahui oleh masyarakat luas.
9. Video Marketing
Cara mempromosikan suatu iklan atau website melalui pembuatan video
2.6.2 Traditional Marketing
Traditional Marketing adalah teknik pemasaran yang dilakukan secara
non-digital (konvensional) dengan sarana dan alat dalam bentuk fisik. Evolusi
strategi pemasaran dari metode tradisional menuju metode yang lebih modern
dapat ditinjau dari unsur-unsur berikut :
1. Surat Pos (Direct Email) Menuju Surat Elektronik (E-mail)
Pemasaran melalui surat pos adalah usaha pemasaran dengan menggunakan
media berupa kartu pos, brosur, surat, dan selebaran yang dikirim melalui kurir
atau pos. Pemasaran direct mail dianggap mahal karena memerlukan biaya
untuk desain, biaya pencetakan, dan biaya pengiriman. Perkembangan
teknologi, direct mail mulai ditinggalkan dan banyak perusahaan yang beralih
menggunakan surel/e-mail untuk berkomunikasi pada antar perusahaan/bisnis
maupun dengan pelanggan. Komunikasi via e-mail dianggap lebih efektif
karena paperless dan pesan dapat dikirim cepat dengan jaringan internet
2. Cetak (Print) menuju Blog atau situs web
Pemasaran cetak atau print adalah tipe pemasaran yang menggunakan media
surat kabar atau majalah dalam mempromosikan produk. Strategi pemasaran
cetak dibagi menjadi dua, yaitu pemasaran masal dan pemasaran berdasarkan
karakter pelanggan. Sebagai strategi pemasaran massal, iklan cetak menggapai
kelas pelanggan yang lebih luas dan berbeda-beda secara acak. Di majalah,
pemasaran cetak menjangkau segmen pelanggan yang terkategori secara
spesifik. Seperti wanita, ayah, remaja, pecinta mobil, dan lainnya. Namun,
seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, media cetak sudah
semakin ditinggalkan oleh publik. Bahkan, beberapa perusahaan media
berbasis cetak sudah beralih ke blog atau web.
3. Siaran Televisi (Broadcasting) menuju Online Video Advertising
Televisi dan radio adalah media yang dipakai dalam strategi pemasaran
tradisional dan masih banyak digunakan saat ini. Pemasaran siaran
menjangkau banyak pelanggan dalam jangka waktu terbatas. Media siaran
menyampaikan pesan pemasaran melalui komunikasi secara lisan dan visual.
Namun, pesan tersebut memiliki waktu berlaku yang lebih pendek
dibandingkan dengan media cetak. Ini disebabkan oleh kesepakatan kontrak
mengenai waktu penayangan dari pihak penyiar. Selain itu, biaya pemasaran
melalui televisi dan radio jauh lebih mahal dibandingkan dengan bentuk
pemasaran tradisional lainnya. Dalam usaha pemasaran berbasis visual, dewasa
ini bisnis atau perusahaan sudah beralih menuju fitur Online Video Advertising.
Fitur ini mewadahi bisnis untuk meluncurkan video pemasaran di berbagai
kanal video online. Jenis dari Online Video Advertising pun bermacam-macam,
seperti Interactive Video Ads, Webpage Video Ads, dan Social Media Video
Ads. Biaya untuk menampilkan Online Video Advertising pun terkesan lebih
murah dan prosesnya lebih cepat dibandingkan harus menyewa space di media
televisi maupun radio.
4. Telepon menuju Gadget atau Smartphone
Walaupun saat ini penggunaan smartphone jauh lebih banyak dibandingkan
telepon, Traditional marketing masih efektif jika diterapkan pada beberapa
golongan konsumen. Kelebihan media traditional marketing:
a. Lebih efektif untuk menarik minat konsumen yang bukan kalangan
millenial atau lebih tepatnya generasi yang hidup di zaman penggunaan
telepon itu sendiri.
b. Lebih mudah dimengerti dan lebih berkesan. Contohnya, poster di pinggir
jalan meskipun hanya menggunakan kalimat yang singkat dan simpel akan
lebih mudah dimengerti dan menarik kesan bagi banyak orang.

Kekurangan media traditional marketing:


a. Biayanya besar
b. Butuh waktu lama untuk menunjukkan hasil dan data mengenai
keberhasilan pemasaran.
c. Interaksi dengan sasaran/pelanggan terbatas, karena media traditional
marketing bersifat satu arah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Social media marketing adalah bentuk pemasaran yang digunakan untuk
menciptakan kesadaran, pengakuan, ingatan dan bahkan tindakan terhadap suatu merek,
produk, bisnis, individu, atau kelompok baik secara langsung maupun tidak langsung
dengan menggunakan alat dari web sosial seperti blogging, microblogging, dan jejaring
sosial. Strategi pemasaran bentuk ini meliputi promosi di jejaring sosial seperti
Facebook, Twitter, dan Instagram. Dengan teknologi yang ada dalam aplikasi social
media, kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan lebih fleksibel. Social media
marketing memiliki lima tujuan diantaranya yaitu. Relationship building, brand building,
publicity, promotion, dan market research. Sedangkan, fungsi dari social media
marketing yaitu communicate, collaborate, educate, engage, monitor, maximize dan
entertain.
Social Media Marketing dapat dimanfaatkan oleh organisasi profit maupun non-
profit. Dalam implementasinya, social media marketing terdiri dari 4 tahapan, yaitu
awareness, consideration, conversion, dan loyalty/service, dan measurement. Dalam
upaya untuk membuat konsumen menjadi loyal pada produk atau jasa, terdapat 3 hal
yang dapat dilakukan, yaitu memberikan reward, memberikan rekomendasi produk, dan
menyediakan pusat bantuan.
Terdapat dua jenis media, yaitu web marketing dan traditonal marketing. Web
marketing memiliki banyak bentuk yang berbeda, tetapi umumnya melibatkan aktivitas
pemasaran apapun yang dilakukan secara online. Traditional marketing dilakukan secara
konvensional (non digital) dengan alat dan sarana yang memiliki rupa fisik.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson, M., Sims, J., Price, J., & Brusa, J. (2011). Turning “Like” to “Buy” social
media emerges as a commerce channel. Booz & Company Inc, 2(1), 102-128.
Andi,link. (2020). Hootsuite (We are Social): Indonesian Digital Report 2020. Retrieved
19 November 2020, from https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-
digital-report-2020/
Arca, Celine (2012). Social Media Marketing benefits for businesses, why and how
should every business create and develop its social media sites?. Aalborg
University. Denmarks
As’ad, H. A.-R., & Alhadid, A. Y. (2014). The Impact of Social Media Marketing on
Brand Equity : An Empirical Study on Mobile Service Providers in Jordan.
Review of Integrative Business & Economic, 3(1), 334–345.
https://www.rscm.co.id/index.php?XP_webberanda_menu=0&title=Rumah%20Sakit
%20Cipto%20Mangunkusumo
Kasturi, S., & Vardhan, P. (2014). Social Media: Key Issues and New Challenges-a
Study of Nalgonda District. Global Media Journal - Indian Edition, 5(1), 1–
12. http://www.caluniv.ac.in/global-mdia-journal/COMMENTARY-JUNE-
2014/C_1.pdf
Khairunnisa, Athaya, dkk. (2021). Penerapan Digital Inbound Marketing Sebagai Strategi
Komunikasi Pemasaran Terpadu PT. Comtelindo Balikpapan Dalam
Mempertahankan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Komunikasi 9(2), 119-128.
Kotler, Philip. (2016). Principles of Marketing. New Jersey: Prentice Hall
Minazzi, R. (2017). Social Media Marketing in Tourism : challenges and perspectives
(Issue June). Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-319-05182-6
Mukti, O. F. W. (2020). Efektivitas Social Media Marketing Sebagai Strategi Interactive
Marketing Center For Indonesia’s Strategic Development Initiatives (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).
Rauf, Abdul. (2021). Digital Marketing : Konsep dan Strategi. Cirebon: Insania
Williams, D,L., Crittenden, V,L., Keo, T., & McCar- ty, P. (2012). The use of social
media: an explor- atory study of uses among digital natives, Jour- nal of Public
Affairs, Vol. 12 No. 2, pp. 127-136

Anda mungkin juga menyukai