Skripsi Setelah Sidang Lagi
Skripsi Setelah Sidang Lagi
Skripsi Setelah Sidang Lagi
TAMHIDZ
TURMUDZI
DALAM KITAB LUM’ATUL FURQON
(Di Pondok Pesantren Al-Asror Bangkalan Madura Jawa Timur)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh :
MUKIM
1711104028
Kata Kunci : Konsep Ilmu Tajwid Menurut KH. Tamhidz Turmuzi dalam Kitab
Lum’atul Furqon.
i
ABSTRACT
ii
iii
iv
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan sehat jasmani dan rohani sehingga saya bisa menyelesaikan
Program Sarjana Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh
Mansyur Pandeglang.
Dan tak lupa saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
sudah membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini, sehingga saya bisa
menyelesaikan Program studi saya di Sekolah Tinggi Agama Islam Syek Mansyur
Pandeglang dengan sesuai target saya. Maka skripsi ini saya persembahkan
untuk :
1. Kedua orang tua saya yang saya cintai sayangi, selama ini yang tak
pernah lelah dan letih dalam membimbing dan mendo’akan serta
memberikan dukungan kepada saya dari sejak dini hingga seperti
sekarang. Kini anakmu sudah meraih gelar Sarjana-S1 Pendidikan Agama
Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam, tanpa kalian anakmu bukan apa-
apa maka dari itu skripsi ini dipersembahkan sebagai hadiah kecil untuk
orang tua saya.
2. Keluarga besar saya yang selalu memberikan dukungan serta do’anya, kini
saya sudah meraih gelar Sarjana-S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh
Mansyur.
3. Kakak dan Adik saya yang memberikan dukungan serta do’anya, kini saya
sudah meraih gelar Sarjana-S1 Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh
Mansyur.
4. Bapak dan Ibu dosen yang tak pernah mengeluh melainkan penuh rasa
sabar dalam membimbing saya slama ini, kini saya sudah memiliki gelar
Sarjana-S1 di Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Mansyur.
Terimakasih atas bimbingan slama ini tanpa kalian saya tidak akan bisa
menyelesaikan skripsi ini serta meraih gelar S1.
5. Almamater kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Mansyur
Pandeglang
vi
KATA PENGANTAR
antara lain
1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang tak pernah bosan mendoakan dan selalu
memotivasi Anaknya ini agar selalu istiqomah dalam menuntut llmu.
2. Dr.H.kosasih,M.Pd. Peserta keluaraga,Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Syekh Manshur (STAISMAN )Pandeglang yang telah bemberikan izin
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
3. Ibu Euis Ernawati ,M.Pd.selaku ketua prodi Pendidikan Agama islam (PAI)
STAISMAN Pandeglang.
4. Bapak Drs Anas Ubaidillah,M.A.Selaku Dosen Pembimbing 1.
5. Bapak M Syara Nurhakam,M.Pd.Selaku Dosen pembimbing 2. Terimakasih
banyak kepada semua guru-guru PPTQ Al-Asror bangkalan yang
membimbing dan mengarahanya.
6. Terimakasih banyak kepada semua guru-guru yang telah memberikan
pengalaman ilmu baik di pesantren maupun di sekolah umum, Khususnya
semua dosen di kampus Staisman Pandelang .
vii
7. Terimakasih banyak kepada semua saudara saudariku yang telah
mendukung,memutivasi mengarahkan dan mensuport baik berupa tenaga,
pemikiran, maupun berupa material.
8. Tak lupa pula kepada segenap teman-teman se almamater yang selalu
memberi semangat, motivasi kepada saya dan khususnya kepada orang yang
Selalu memberiku semangat, dan semangat untuk mengejar target
menghafalan Qur ‘an-nya semuga cita-cita mulyamu di ridhoi Allah swt,
untuk menjadi seorang hafidhoh, lafdhon wama’nan wa’amalan Amiin
Yaarabbal’alamin.
9. Semua pihak yang membantu dan mensuport,dalam pembuatan Skrifsi ini
dari awal hingga akhir.
Mudah-mudahan segala amal baik tersebut senantiasa mendapat pahala yang
setimpal dari Allah swt,dan hanya kepada Allah segala urusan akan kembali
Amiin Yarabbal ‘alamin.
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi
pembaca dan penulis Mahasiwa dan Mahasiswi STAISMAN yang pada
umumnya.
Pandeglang,31,Agustus,2021.
Penulis
MUKIM
NIM :1711104028.
.
viii
DAFTTAR ISI
HALAMAN JUDUL/COVER
ABSTRAK .......................................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B. Identifikasi Masalah......................................................................3
C. Pembatasan Masalah ....................................................................4
D. Fokus dan subfokus Penelitian ....................................................4
E. Rumusan Masalah.........................................................................4
F. Tujuan Penelitian...........................................................................5
G. Kegunaan /Manfaat Penelitian......................................................5
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik .............................................................................7
B. Pembahasan dalam Ilmu tajwid.....................................................11
C. Manfaat dan Keutamaan ilmu Tajwid...........................................12
D. Penelitian yang Relevan................................................................31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................34
B. Subjek dan Lokasi Penelitian........................................................ 34
C. Data dan Sumber Data .................................................................. 35
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 35
E. Teknik Analisis/ Pengolahan Data................................................35
ix
F. Trianggulasai Keabsahan Data......................................................36
G. Prosdus Penelitian ........................................................................ 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian .............................................................38
B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................43
C. Pembahasan Penelitian .................................................................44
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................................54
B. Saran .............................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENELITI
x
BAB I
PENDAHULUAN
bentuk bahasa arab, diawali dengan surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan
Islam.
setiap muslim dewasa. Hal ini dapat dicapai dengan cara belajar dan terus
ski, aqidah akhlak, dan juga qurdis. Dalam materi Qur’an Hadits
1
Ahmad Syaifuddin, Mendidik Anak: Membaca, Menulis, Mencintai Al- Qur’an (Depok:
Gema Insani, 2004),
2
kehidupan sehari-hari.2
No. 128/ 44A, secara eksplisit ditegaskan bahwa umat Islam agar selalu
sehari-hari.
baik, benar, dan sesuai dengan kaidah ilmu tajwid merupakan kemampuan
yang harus dimiliki setiap muslim dewasa. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan dengan metode tartila yang mana tartila itu sendiri lebih
banyak praktek, dengan harapan guru kepada murid /siswanya lebih aktif
2
3
Qur’an (surat –surat pendek) setelah itu guru langsung memulai membaca
Di dalam kitab Lum’atul furqon juga ada panduan lain yang berkaitan
dengan tata cara menjaga hafalan, bagi santri yang sudah di anggab lulus
madura.
B. Identifikasi Masalah
Pesantren Al-Asror ?
3
4
C. Pembatasan Masalah
bangkalan dari fokus ini dibagi menjadi 2 sub fokus penenelitian yaitu :
E. Rumusan Masalah
4
5
F. Tujuan Penelitian
Al-Qur’an.
.Tamhid turmudzi sebagai ahli Qur’an yang mana beliau salah satu
1. Secara teoritis
ASROR Bangkalan.
5
6
2. Secara Praktis
b. Bagi peneliti
c. Bagi umum
6
BAB II
KAJIAN TEORITIK
1. Pengertian Tajwid
haknya dan hukum-hukum baru yang timbul setelah hak-hak huruf, berupa
3
Khalillurrahman El-Mahfani, Belajar Cepat Ilmu Tajwid, (Jakarta: Wahyu Qolbu,
2014), h. 1
4
Dea Prasmanita Rahmani, Implementasi Pembelajaran Tajwid Dan Keterampilan
Membaca Al-Qur‟an Dalam Materi Al-Qur‟an Hadits Pada Siswa Kelas VII Di MTS Al Manar
Bener Tengaran Tahun Ajaran 2016/2017, (Sarjana S1 Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan,
IAIN Salatiga, 2017), h. 20.
5
Ahmad Muhammad Mu‟abbad, Panduan Lengkap Ilmu Tajwid, (Solo: Taqiya
Publishing, 2020), h. 3.
6
A. Mas‟ud Syafi‟i, Pelajaran Tajwid, (Semarang: M.G, 1957), h. 3.
8
melafazkan huruf yang berdiri sendiri, huruf yang dirangkai dengan huruf
berhenti dalam bacaan dan lain sebagainya. Ilmu tajwid itu diajarkan
sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca Al-Qur’an
sekedarnya.7
dengan memenuhi hak-hak setiap huruf, baik dari segi makhraj ataupun
Misalnya, jika mad thabi’iy itu dibaca panjang 1 alif (2 harakat), maka dari
awal sampai akhir, atau di mana pun bertemu dengan mad thabi’iy, harus
7
Fatihuddin, Sejarah Ringkas Al-Qur‟an Kandungan & Keutamaannya, (Yogyakarta:
Kiswatun Publishing, 2015), h. 173.
8
9
teks Arab pada umumnya, namun ada kaidah dan aturan tersendiri. Kaidah
pdan aturan membaca Al-Qur’an dipelajari dalam ilmu tajwid. Allah SWT
berfirman:
menghayati maknanya. Hal ini tidak dapat dilakukan tanpa mengerti dan
Bacaan tartil itu maksudnya ialah bacaan yang tidak terlalu cepat
8
El-Mahfani, Belajar Cepat Ilmu Tajwid, h. 2
9
10
Akan tetapi, ada peristiwa unik yang terjadi pada awalnya belajar tajwid,
akan tetapi dia tidak terlalu mendalaminya sehingga terkadang lupa nama
atau istilah hukum bacaan dalam tajwid, akan tetapi dalam tataran praktis
dia sanggup membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai atauran-
aturan tajwid. Maka, hal ini tidak menjadi persoalan. Yang terpenting tetap
ada seseorang yang selain mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar, dia juga mendalami ilmunya sehingga bisa mengajarka nnya kepada
generasi selanjutnya.9
alat sudah dikuasai, maka mengharuskan adanya praktik, sampai alat itu
9
Zaki Zamani, Tuntunan Belajar Tajwid bagi Pemula, (Yogyakarta: Medpress, 2016), h.
17.
10
11
Arab, akan tetapi dalam melafadz kan bahasa Arab secara umum, selain
yang tertulis dalam Al-Qur’an, maka tajwid itu tidak diperlukan. Jadi,
suatu keadaan yang terjadi pada huruf pada saat dibunyikan dalam
10
Ditjen Bimas Islam Uraian Haji Direktrat Penerangan Agama Islam, Tajwid dan
Lagu-Lagu Al-Qur‟an Lengkap, (Jakarta: Depag RI, 2004), h. 44
11
Imam Murjito, Keterangan dan Ringkasan Makharijul Huruf dan Shifatul Huruf,
(Semarang: Raudhatul Mujawwidin, tth), h. 3.
11
12
sebagainya.
Satu kata terdiri dari beberapa huruf yang dapat dipahami jika
huruf.12 Sebagai contoh hukum nun mati atau tanwin, jika nun mati
atau tanwin bertemu dengan salah saru huruf hijaiyyah, maka akan
terjadi 4 macam hukum yaitu: idzhar halqi, idgham, iqlab dan ikhfa‟
haqiqi. Selanjutnya hukum nun dan mim yang bertasydid, hukum lam
Selain itu, dengan menerapkan ilmu tajwid, maka janji Allah bagi mereka
yang membaca Al-Qur’an akan didapat. Hal ini dapat dimaklumi, karena
lainnya yang akan didapat dari belajar tajwid adalah menghindarkan lisan
12
Ditjen Bimas Islam dan Uraian Haji Direktrat Penerangan Agama Islam, Tajwid dan
Lagu-Lagu Al-Qur‟an Lengkap, (Jakarta: Depag RI, 2004), h. 82.
13
Ditjen Bimas Islam dan Uraian Haji Direktrat Penerangan Agama Islam, Tajwid dan
Lagu-Lagu Al-Qur‟an Lengkap, (Jakarta: Depag RI, 2004), h. 101.
12
13
gagap sedari awal, dalam artian memang gagap bawaan. Bagi mereka ada
,الماهر بالقرءان مع الشفرةالقرةالكرام البرار....قال رسول هللا صلعم:عن عائشه رضي قال
ق‡‡ال م‡‡ااجمع ق‡‡وم:عن ابي هريره رضي هللا عنه ان رسول هللا صل هللا علي‡‡ه وس‡‡لم
في بيت من بيوت هللا يتلون كت‡‡اب هللا ويت‡‡دا س‡‡ؤ ن‡‡ه ب‡‡ؤنهم اال ن‡‡زالت عليهم الس‡‡كينة
وغسيهم الرحمة وخفتهم المائكة وذكرهم هللا فيمن عنده (رواه المسلم) عن عائشه
13
14
haknya huruf dan yang di-haki oleh huruf dari beberapa sifat dan beberapa
mad dan lain sebagainya. Seperti bacaan tipis dan tebal. Sedangkan tujuan
bacaan lafadz Al-Qur’an dari bacaan yang didapat oleh para nabi yang
lebih fasih. Adapun hukum mempelajari ilmu tajwid itu fardlu kifayah
14
15
menjadi 2 bagian :
1) ادغام بغنة
c. Penjelasan اقالب
d. Penjelasan إخـفاء
15
KH. Tamhidz Turmudzi,Lumatul Furqon,Bangkalan 1436 H.hal 10
15
16
Hukum mim mati (yang tetap ketika wasol dan waqof) Apabila
dengung (dengan standar )مد طبعي13, ketika bertemu dengan huruf باء
ِ َو َم ْن يَ ْعت.
seperti lafadz َِص ْم بِاهلل
ba’ seperti lafadz َ اَ ْم يَقُوْ لُوْ نdan lebih dijelaskan lagi bacaannya ketika
bertemu dengan wawu dan fa’ karena keduanya termasuk huruf yang
sebangsa bibir.
bibir.
16
17
1. ادغ‡‡ام مثلينialah apabila ada dua huruf yang sama/cocok sifat dan
makhrajnya seperti ba’ bertemu ba’ dan dal bertemu dengan dal
dengan syarat huruf yang pertama mati dan yang kedua berharakat
2. ادغام متقاربينialah apabila ada dua huruf yang berdekatan didalam sifat
dan makhrojnya, seperti tsa’ bertemu dal, dan ba’ bertemu mim dan
ْ َيَ ْله
َ ِث َذل
huruf yang pertama mati seperti contoh اِرْ كَبْ َم َعنَا,ك
dan تاءbertemu طاءdan huruf yang pertama mati seperti contoh , َقَ ْد تَبَيَّن
ْ هَ َّم
ت طَائِفَة
قـلـقلـةada dua :
1. قـلـقلـة صغرى
16
KH. Tamhidz Turmudzi,Lumatul Furqon,Bangkalan 1436 H.hal 10
17
18
2. قـلـقلـة كبرى
berharakat sukun yang baru datang dalam keadaan waqof seperti lafadz
ْ ص َر
ْ َع َذاب,اط ِ , خَ اَل ْقterlebih dalam lafadz yang bertasydid seperti lafadz ب
ِ
bertemu dengan salah satu huruf yang empat belas yang berkumpul
dalam lafadz:
( هاء, ميم, ياء, قاف, عين, فاء, خاء, واو, كاف, جيم, حاء, غين, باء,)همزة
kalimat
dalam nadhom "ف َذا نِ َع ْم * َد ْع سُؤَ ظَنٍّ ُزرْ َش ِر ْيفًا لِ ْل َك َرم ِ ِطبْ ثُ َّم:
ِ صلْ َرحْ ًما تَفُ ْز
ْ ض
1..11 , س‡‡ين.10 , دال.9 , ن‡‡ون.8, ذال.7, ض‡‡اد.6 , ت‡‡اء.5 , راء.4 , ص‡‡اد.3 ,ثاء.2 ,طاء
18
19
القمريه
.1 أ ُاَاْل َرْ ض .1 ط ُاَلطَّيِّب
.2 ب ْت ُ اَ ْلبَي .2 ث ُاَلثَّ َواب
.3 غ اَ ْل َغفُوْ ُر .3 ص َاَلصَّا ِدقِ ْين
.4 ح اَ ْل َحلِ ْي ُم .4 ر ُاَلرَّحْ من
.5 ج اَ ْل َجبَّا ُر .5 ت ُاَلتَّوَّاب
.6 ك اَ ْل َك ِر ْي ُم .6 ض َاَلضَّالِّ ْين
.7 و اَ ْل َو ُدوْ ُد .7 ذ اَل ِّذ ْك ُر
.8 خ اَ ْل َخبِ ْي ُر .8 ن ُاَلنَّاس
.9 ف اَ ْلفَتَّا ُح .9 د ِ اَل َّد
اع
.10 ع اَ ْل َعلِ ْي ُم .10 س ْاَل َّس ِمي ُع
.11 ق اَ ْلقَوْ ُم .11 ض َاّلظَّانِّ ْين
.12 ي اَ ْليَوْ ُم .12 ز اّل َّزبُوْ ُر
.13 م ك ُ اَ ْل ُم ْل .13 ش ُاَل َّش ْمس
.14 ه اَ ْلهُدَى .14 ل اَللَّ ْي ُل
Faidah:
adalah tasydid15
الم فعلyang mati mutlaq baik itu امر, مضارع, فعل ماضيitu hukumnya wajib
( اظه‡‡ارjelas) seperti lafadz: ِإ ْلتَقَى, قُ‡‡لْ نَ َع ْم,قُ ْلنَ‡‡ا. Kecuali الم فعلyang jatuh
a. Di baca ( تَ ْف ِخيْمtebal)
ِ َوالَّ ِذي ر
ُز ْقنَا
17
KH. Tamhidz Turmudzi,Lumatul Furqon,Bangkalan 1436 H.hal 10
19
20
fathah seperti lafadz : تُرْ َج ُع ااْل ُ ُموْ ر,َءأَ ْن َذرْ تَهُ ْم
lafadz16 :
sesudahnya tidak ada huruf استعالءseperti lafadz : , اَ ْن ِذرْ هُ ْم, َفِرْ عَوْ ن
ِمرْ يَ ٍة
itu dituntut untuk membaca )تع‡‡وذ (أع‡‡وذ باهللا من الش‡‡يطان ال‡‡رجيم, akan tetapi
itu wajib atau sunnah. Menurut Ulama’ Jumhur تعوذitu sunnat bagi orang
18
KH. Tamhidz Turmudzi,Lumatul Furqon,Bangkalan 1436 H.hal 10
20
21
فَإ ِ َذا قَ َر ْأتَ ْالقُرْ َءانَ فَا ْستَ ِع ْذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم
a). Membaca Ta’awwudz ketika hendak membaca Al-Quran itu ada dua
cara
tempat:
3. Ketika membaca تعوذdi dalam sholat, baik itu imam, makmum atau
fatihahnya dikeraskan).
19
KH. Tamhidz Turmudzi,Lumatul Furqon,Bangkalan 1436 H.hal 10
21
22
4. Ketika dibaca diantara golongan, akan tetapi tidak ada orang yang
diulang. Namun ketika Qori’ itu memutus bacaannya dengan tanpa ‘Udzur
bahwa Al-Quran sudah mulai dibaca dan untuk membedakan mana yang
1). Cara mambaca Ta’awwudz, Basmalah, dan Surat ( سورة, بسملة, )تعوذitu
ada empat
قُلْ هُ َو هللاُ اَ َحد. بِس ِْم هللاِ الرَّحْ م ِن ال َّر ِحيْم. اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجيْم
بِس ِْم هللاِ الرَّحْ م ِن ال َّر ِحي ِْم قُلْ هُ َو هللاُ اَ َحد. اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجيْم
قُلْ هُ َو هللاُ اَ َحد. اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم بِس ِْم هللاِ الرَّحْ م ِن ال َّر ِحيْم
اَ ُعوْ ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم بِس ِْم هللاِ الرَّحْ م ِن ال َّر ِحي ِْم قُلْ هُ َو هللاُ اَ َحد
Membaca بسم هللاdiantara dua surat itu mempunyai empat cara. Adapun
cara yang empat di atas, hanya satu hukum yang tidak boleh.
22
23
سورةdengan بسم هللاlalu waqof dan memulai awal سورةyang kedua. Seperti
conttoh :
Cara seperti tadi tidak boleh karena takut disalah sangka bahwasanya
membaca تع‡‡وذsaja, apabila mau memulai dari awal surat. Dan apbila
Al-Quran) atau ( تنفسbernafas) seperti contoh : ِاِ َّن هللاَ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِ ْي ٌم بَ َرا َءةٌ ِمنَ هللا
ُ بَ َرا َءةٌ ِمنَ هللاِ َو َرس. اِ َّن هللاَ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِيْم
23
24
( تنفسbernafas) seperti contoh : بَ َرا َءةٌ ِمنَ هللاِ َو َرسُوْ لِ ِه. اِ َّن هللاَ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِيْم
4. مد بدل
5. مد عوض
dalam satu kalimat dan kira-kira panjangnya dua alif (empat harakat) atau
dua setengah alif (lima harakat) seperti lafadz : ِس ْي َء, سُوْ َء, َجا َء.
م‡‡د ج‡‡ائز منفصلialah sesudahnya huruf mad ada hamzah dalam dua
kalimat kira- kira panjangya dalam bacaan cepat satu alif (dua harakat),
bacaan sedang dua alif (empat harakat), dalam bacaan tartil dua setengah
24
25
yang panjangnya dua alif atau dua setengah alif karena qiro’ah lain.
Sedangkan yang lebih utama dibaca panjang tiga alif (enam harakat)
seperti lafadz:
َح ِك ْي ًما,َعلِ ْي ًما
مد الزم مثقل كلميialah sesudah huruf mad ada huruf yang bertasydid dan
20
KH. Tamhidz Turmudzi,Lumatul Furqon,Bangkalan 1436 H.hal 10
25
26
مد الزم مخفف كلميialah sesudah huruf mad ada huruf mati yang tidak
Panjangnya kira-kira tiga aif (enam harakat) seperi سdi dalam lafadz :
طس
م‡‡‡د الزم مثق‡‡‡ل كلميialah lafadz yang berbentuk huruf yang berada
ٌ بَي,ف
panjangnya kira-kira satu sampai tiga alif seperti lafadz : ْت ٌ ْخَ و
مد صلة طويلةialah apabila ada هاء ضميرyang sesudahnya berupa همزة فقط.
Panjangnya sama dengan مد جائز منفصلyaitu dua alif (lima harkat) seperti
26
27
dua tempat berada dalam surat االنعامyaitu lafadz : قُ‡‡لْ آل‡ َّذ َك َري ِْن َح‡ َّر َم اَ ِم
ااْل ُ ْنثَيَ ْي ِنdan berada dalam surat ي‡‡ونسyaitu lafadz : قُ‡‡لْ آهلل اَ ِذنَ لَ ُك ْمdan
(dua harakat)
KH. Tamhid Turmudzi Pelopor kitab suci di era revolusi 4.0 Beliau
biasa memanggil kiai Tamhid dengan nama asli Tamhid Turmudzi lahir di
Bangkalan 4 april 1967, beliau adalah dewan hakim lomba MHQ tingkat
Beliau lahir di kelurga Kiai H. Turmudzi dan Nyai Hj. Toyyibah dan di
malam sudah menjadi kebiasaannya sejak kecil, kiai Tamhid adalah anak
embahnya yang bernama Kiai Makmur dan ayahnya sendiri, baik itu
21
Osma Media Biografi Pengasuh Ponpes Al- Asror Bangkalan
27
28
dengan sistem sorokan yang mana hal ini sudah langka di jumpai pada
Nurul Cholil pada tahun 1979 yang diasuh oleh Kiai Zubair Muntashor di
samping itu beliau mengafalkan Al-quran sejak umur 12 tahun dan selesai
pada umur 14 tahun yang di setorkan kepada Kiai Fakhri bin Abdul
menyetorkannya pada Ust. Abd Rohman Munif dari Mrecah yang masih
sarjana di LIPIA Jakarta selama kurang lebih 1 semester dan kembali lagi
dengan gelar Lc. karena menurut mereka dari kualitas ilmu yang beliau
miliki itu setara dengan title Lc. tersebut, meskipun pada kenyataannya
Al-quran dapat dinikmati jika sudah memahami betul apa yang terkandung
28
29
بئس مثل القوم الذين,مثل الذين حملواالتورات ثم لم يحملوها كمثل الحمار يحمل اسفارا
quraish shihab, M.A. secara dhausah. Sejak kecil beliau sangat dikenal
sebagai sosok yang penyabar, tekun dan cendekiawan, ilmu yang beliau
satu prestasi yang ia torehkan adalah juara 1 MHQ tingkat provinsi, juara
internasional di Iran pada tahun 1992. Kiai Tamhid Turmudzi atas perintah
untuk merintis lembaga Al-quran oleh Kh. Zubair Muntashor pada tahun
2005 di daerah mlajah bangkalan yang kala itu hanya 2 bangunan yang
bisa ditempati dan di resmikannya pada tahun 2007, karena barokah dari
semua guru dan kesabaran beliau berjihad di jalan allah lembaga yang
beliau rintis kini berkembang pesat dan menjadi salah satu ponpes tahfidz
29
30
1. Hasil penelitian ini dari rancangan Aplikasi yang berjalan pada sistem
juga memiliki tes yang dapat digunakan untuk memberi tes kepada
30
31
melaluimetode qiro’ati
peningkatan.
31
32
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif data tertulis dan lisan
penelitianya.2223
Maka subyek akan dapat diteliti secara langsung Selain itu metode ini
subyek dan dunianya bukan dalam dunia yang tidak wajar yang diciptakan
oleh peneliti24.
24
35
manusia artinya data tambahan dalam penelitian ini dapat berbentuk surat-
surat, daftar hadir, data statistik ataupun segala bentuk dokumentasi yang
dengan dengan menggunakan buku –buku dan bahan –bahan tertulis yang
bersumber dari kitab atau buku yang bersifat lebih condong mengunakan
Al-Qur’an dan juga bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan ilmu Al-
Qur’an pengumpulan data lapangan yang sesuai dengan apa yang telah
teliti.
(Content Analisis)
35
36
1) Perpanjangan kehadiran
2) Triangulasi
G. Prosedur Penelitian
36
37
37
BAB IV
Telp / HP : 081235821539
25
Osma Media Majalah Ponpes Al- Asror Bangkalan
39
4. Pengelola Sekolah
Al-Asrar
No 90 pada Tanggal 16
Desember 2015
2015
Bangkalan
Telp / HP : 081235821539
4.8 Alamat Rumah Ketua Pondok : Kam. Kajar Desa. Banda Soleh
39
40
BANGKALAN
MUSYRIF
KH. Zubair Muntasor
PENGASUH
KH. Tamhidz Turmuszi
PENASEHAT
Ustd. H. Muhajir Nawawi ,
Ust. Fachrullah marzuq
Ust. Abd, munim Lc
Ust. Mahrus kafi
40
41
KETUA UMUM
Ust. Abdi Manaf Cholil
41
42
1 Kantor pesantren 2
2 Ruang Pengurus 6
3 Ruang santri 12
4 Aula 1
5 Masjid 1
6 Kamar mandi 20
7 Ruang Auditorium 1 Tempat pertemuan,kegiatan santri
Jumlah Keseluruhan 43
Sumber: Hasil dokumentasi data sarana dan prasarana Ponpes Al Asror pada
Al-Qur’an Menggunakan Metode Tartila bagi Santri 27, penulis telah melakukan
wawancara dan observasi kepada ketua Pondok Pesantren Al- Asror, guru dan
santri Pondok Pesantren Al-Asror 28. Adapun data informan dalam penelitian ini
adalah :
No Nama Status
1 Abu Dawam Ustadz
3 Imam qori’ Ustadz
4 Yusuf Ustadz
27
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam I (Bandung: Pustaka Setia, 1997), 11.
28
Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Asror Bangkalan Madura Jawa Timur
42
43
5 Zarkasi Ustadz
6 Siti Rohmah Ustadzah
7 Mustamir Ustadz
8 Kholis Santri
9 Mahmud Santri
10 Abdur Rohman Santri
11 Fadhli Santri
Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan
Bangkalan29. Hal ini terlihat dari hasil wawancara dan observasi bahwa
29
Dokumentasi Wawancara Pondok Pesantren Al-Asror Bangkalan Madura Jawa Timur
43
44
a. Tingkat Mubtadi’
Idzhar, ikhfak, uidghom, dan iklab. Maka santri yang seperti itu
30
7Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren; Studi tentang Pandangan Hidup Kiai (Jakarta:
LP3ES, 1982), 50.
44
45
membaca
b. Tingkat Mutawasyid
terhadap hokum- hokum huruf. Maka anak yang seperti itu harus
c. Tingkat Mutajawwidin
Namun, tidak tahu cara waqof dan ibtida’. Maka, anak yang
31
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta: INIS, 1994), 142.
45
46
dibawah ini:
Ad-Dzariyat);
Mulk)
d. Tingkat Muallimin
Qur’an dengan fashih, tartil, lancar, serta لهجة. Namun, untuk bisa
sebagai berikut:
46
47
Bangkalan.
untuk hasil kemampuan membaca antara santri yang satu dengan santri
yang lain berbeda. Dalam hal ini diungkapkan oleh ustadz Abu Dawam
32
Annuri Ahmad. Panduan Tahsin Tilawah Alquran & Ilmu Tajwid (Cet 8;
Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, 2015), h. 19
47
48
hal itu bisa sampai terjadi. Selain itu, pengajar dapat memberikan
kesulitan tersebut.
a. Mubtadi’ ()مبتدئ
huruf;
b..Mutawassit ()متوسط
tanda-tanda waqof.
c. Mutajawwidin ()متجودين
48
49
Furqon
Adapun kelebihan dan metode tartila din dalam kitab Lumatul Furqan
antara lain:
49
50
mempeljarinya
a. Mu’allim (Pengajar)
المسلمين
karimah;
50
51
mendoakannya
antara lain:
lebih kalimat yang dibaca beda dengan tulisannnya. Maka, dari itu
intensive
1. Bagi santri
51
52
furqon.
2. Bagi Muallim.
52
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
sebagian siswa yang sudah memahami isi-isi materi ilmu tajwid atau
B. Saran
Hadits saja namun juga diluar proses pembelajaran. Selain guru yang
55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Dokumentasi pondok pesantren Al-Asror Bangkalan Madura
55
Doku,mentasi Wawancara di Ponpes Al- Asror Bngkalan Madura
56
57