Identifikasi Pemanfaatan Obat Herbal Bagi Ibu Nifas
Identifikasi Pemanfaatan Obat Herbal Bagi Ibu Nifas
Identifikasi Pemanfaatan Obat Herbal Bagi Ibu Nifas
ABSTRAK
Latar Belakang : Obat herbal merupakan obat yang berasal dari campuran bahan alami yang berbentuk
ramuan dalam formulasi yang diinginkan. Penggunaan obat herbal sekarang sudah berkembang pesat
dengan penggunaan bahan dari alam.
Penggunaan obat herbal ini dimanfaatkan tidak hanya untuk orang yang sakit, tetapi untuk pemulihan
kesehatan misalnya pada ibu nifas. Kepercayaan yang turun temurun sehingga masih banyak yang
menggunakan bahan tradisional dalam pengobatannya maupun pada perawatan masa nifas.
Tujuan : Mengetahui pemanfaatan obat herbal pada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Cilongok 2
Kabupaten Banyumas.
Metode : Penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus (case study). Subjek penelitian ini
yaitu ibu nifas, suaminya dan bidan desa. Analisis data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan
thematic content analysis.
Hasil : Jenis tanaman herbal yang digunakan pada ibu nifas yaitu kunyit, asam jawa, dan katuk.
Kesimpulan : Obat herbal dimanfaatkan oleh masyarakat karena faktor kepercayaan secara tradisional dan
turun-temurun diperoleh dengan menanam sendiri tanaman herbal. Jenis tanaman herbal yang dimanfaatkan
yaitu kunyit, asam jawa, dan katuk.
ABSTRACT
Background: Herbal medicine is a drug derived from a mixture of natural ingredients in the form of herbs
in the desired formulation. The use of herbal medicine has now grown rapidly with the use of ingredients
from nature.
The use of this herbal remedy is used not only for sick people, but for health recovery for example in
postpartum mothers. Beliefs are hereditary so that there are still many who use traditional ingredients
in their treatment and in the treatment of postpartum.
Purpose: Knowing the utilization of herbal medicine in mothers nifas in the working area of Puskesmas
Cilongok 2 Banyumas Regency.
Method: Qualitative research with case study design. The subjects of the study were Nifas'mother, her
husband and the village midwife. Data analysis in this qualitative research uses thematic content analysis.
Results: Types of herbal plants used in mother nifas are turmeric, tamarind, and katuk.
Conclusion: Herbal medicine is utilized by the public because the belief factor is traditionally and
hereditary obtained by growing their own herbal plants. Types of herbal plants that are used are turmeric,
tamarind, and katuk
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki keanekaragaman digunakan oleh penduduk Indonesia
hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai sebagai pengobatan, baik untuk
bahan obat. Tanaman obat telah lama pencegahan penyakit, penyembuhan dan
peningkatan derajad kesehatan.
Kecenderungan sekarang juga bahwa misalnya pada ibu nifas. Masa nifas /
masyarakat di Indonesia pola hidupnya Postpartum merupakan masa setelah
kembali ke alam. (1) melahirkan dari plasenta lahir dan berakhir
Penggunaan obat herbal sebagai obat ketika alat – alat kandungan kembali seperti
tradisional telah dilakukan oleh nenek sebelum hamil sekitar 6 minggu. Asuhan
moyang sejak berabad-abad yang lalu. masa postpartum sangat diperlukan karena
WHO merekomendasikan penggunaan obat termasuk masa kritis baik ibu maupun
tradisional dalam pemeliharaan kesehatan bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu
masyarakat, pencegahan penyakit, dan akibat kehamilan terjadi setelah persalinan
pengobatan penyakit. Penggunaan obat dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam
tradisional dinilai lebih aman dari 24 jam pertama.
penggunaan obat modern karena memiliki Perawatan pada masa nifas sangat
efek samping lebih sedikit daripada obat penting karena bisa mendeteksi secara dini
dan mengatasi komplikasi yang timbul
modern (2)
pasca persalinan dan untuk memberikan
Obat herbal sebagai bahan baku yang informasi yang penting kepada ibu tentang
berasal dari tumbuhan diyakini tidak cara merawat diri dan bayinya. Pada masa
memiliki efek samping dan bermanfaat postpartum terdapat tiga proses perubahan
bagi kesehatan. Obat herbal bisa digunakan penting yaitu masa pengecilan rahim
secara langsung maupun dengan (involusi), kekentalan darah dan masa
pengolahan terlebih dahulu. Obat herbal
laktasi atau menyusui (4)
tidak hanya digunakan di Indonesia tapi
juga banyak dikembangkan di negara maju. Kepercayaan masyarakat di Jawa
Pemanfaatannya diyakini dapat bahwa setelah masa melahirkan
meningkatkan usia harapan hidup, adanya memanggil dukun untuk merawat dirinya
kegagalan penggunaan obat modern, dan maupun bayinya. Dukun melakukan
semakin meluasnya akses informasi obat pemijatan maupun memandikan bayinya
sampai puput atau lepasnya tali pusat.
herbal diseluruh dunia. (3)
Dukun bayi memberikan ramuan dalam
Obat herbal merupakan obat yang bentuk jamu maupun yang dilumuri
berasal dari campuran bahan alami yang didalam tubuh ibu nifas.
berbentuk ramuan dalam formulasi yang Wilayah kerja puskesmas Cilongok
diinginkan. Penggunaan obat herbal 2 merupakan salah satu puskesmas di
sekarang sudah berkembang pesat dengan Kabupaten Banyumas dengan keadaan
penggunaan bahan dari alam. Herbal geografis yang berupa dataran tinggi. Di
diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu wilayah tersebut masih banyak dukun
jamu, obat herbal dan fitofarmaka. Obat yang membantu ibu setelah bersalin
herbal dalam bentuk sediaan banyak dijual seperti memijat ibu nifas dan
dimasyarakat umum tetapi ini belum memandikan bayi sampai puput tali
terstandar (1) pusatnya. Dukun bayi menganjurkan ibu
Penggunaan obat herbal ini minum jamu maupun dari orang tua ibu
dimanfaatkan tidak hanya untuk orang yang nifas tersebut. Masih banyak pedagang
sakit, tetapi untuk pemulihan kesehatan jamu di daerah tersebut. Kepercayaan
Volume 8 Nomor 2. Januari– Juni 2021 60
Citra H K dan Atika N A …. Idenfikasi Pemanfaatan Obat Herbal......
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN 2339-1731 (print), 2581-1029 (online)
keempat yang menggunakan kunir asem sendiri kan nanem dibelakang rumah
gula, “kunir kalih asem ngangge gula jawa banyak kunirnya”.
sampun digodog teng mriko gene mbah Keenam, pengetahuan tentang
dukun, makan daun katuk gih daun-daun pemanfaatan obat herbal. Responden
yang muda niko didamel beningan dados pertama mengatakan tentang
enak”. Responden kelima yang pengetahuannya pada pemanfaatan obat
menggunakan kunir “kunir 3 ruas dibebek herbal dari keluarganya “pake jamu ya
rihin teras digodog gih sari ne diunjuk ”. taunya dari ibu katanya kan buat uyub-
Kelima, sumber perolehan, uyub ASI tapi ya seger”. Namun untuk
responden pertama mengatakan bahwa responden kedua mengetahui tentang obat
sumber perolehan obat herbal dari dukun herbal secara turun temurun dari orangtua
“langsung dikasih dari mbah dukun”, sama “Jaman dulu kan suruh minum kunir asem
halnya dengan responden kedua “owh ya biar ASInya lancar”. Sama halnya dengan
dari mbah dukun, ga bikin sendiri tapi responden ketiga, keempat, dan kelima.
kalau Mandan kurang seger ya dikasih Responden ketiga mengatakan “udah dari
asem sendiri..kan ada dirumah biasa beli”. dulu pake jamu turun temurun”. Responden
Begitu pula dengan responden keempat keempat mengatakan “percaya dari awal
”mbah dukun yang mbuatin jamunya.. nek hamil sampe yang kedua ini banyak
beningan katuk gih damel piyambek niko manfaatnya badannya jadi kepenak kan
teng emper kathah”. Responden kelima dipijet juga, nek daun katuk ya ngelancarin
sama juga mengatakan hal yang sama “kalo ASI ”. Dan responden kelima mengatakan
disini ya udah terima beres dari mbah “taunya sekang mamake, ganu mboten
dukun langsung dibuatin fresh gitu, tapi ya enten obat-obatan dados sering ndamel
Cuma enam hari aja setelahnya ya buat piyambek”.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap perolehan, dan pengetahuan tentang
responden tentang minat pemanfaatan pemanfaatan tanaman herbal pada ibu nifas.
tanaman herbal, alasan pemanfaatan, jenis Triangulasi juga dilakukan pada salah satu
tanaman herbal, cara pemanfaatan sumber Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Cilongok 2 :
yaitu kebiasaan minum jamu dengan tujuan kesehatan fisik ibu merupakan salah satu
agar ASI mereka lancar serta untuk faktor yang dapat mempengaruhi produksi
menjaga kesehatan dan kebugaran ibu. ASI. (9)
Jamu diminum agar ASI lancer. (7) (8) Jenis tanaman herbal yang digunakan
Berdasarkan hasil penelitian tentang responden yaitu daun katuk.
jenis tanaman herbal yang digunakan “biasa dikasih kunir asem…makan
responden yaitu kunir katuk terus” (RES.4).
“kunir iya minum kunir” (RES.1) Daun katuk memiliki kandungan
Jamu merupakan ramuan tradisional protein, lemak, kalsium, posfor, besi,
dengan cara ditumbuk dan direbus airnya. vitamin A, vitamin B1, vitamin C.
Jamu ini dipercaya dapat memperlancar Kandungan gizi daun katuk adalah
produksi ASI. Khasiat jamu untuk kandungan steroid dan polifenol yang bisa
memperlancar ASI ini, bila dilihat dari membantu untuk meningkatkan kadar
bahan-bahan yang digunakan antara lain: prolaktin. Kadar prolaktin yang sangat
kunyit mengandung senyawa kimia yang tinggi ini akan membantu untuk
disebut kurkuminoid (kurkumin, meningkatkan, mempercepat dan juga
desmetoksi-kumin, dan bisdesmetoksi- melancarkan produksi ASI. (10)(11)
kurkumin). Kunyit juga mengandung
minyak atsiri yang dapat meningkatkan KESIMPULAN
produksi ASI. (9) Kesimpulan penelitian “pemanfaatan
Jenis tanaman herbal yang digunakan obat herbal pada ibu nifas Di Wilayah Kerja
responden yaitu Asem jawa. Puskesmas Cilongok 2 Kabupaten
“minumnya kunir tapi kaya ada Banyumas” yaitu berdasarkan minat
asem-asemnya palingan ya dicampur pemanfaatan tanaman herbal, alasan
asem” (RES.2) pemanfaatan, jenis tanaman herbal, cara
Asem jawa mengandung Kalori, pemanfaatan sumber perolehan, dan
Protein, Lemak, Hidrat arang, Kalsium, pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman
Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin C. Asem herbal pada ibu nifas. Jenis tanaman herbal
Jawa karena banyaknya kandungan yang digunakan yaitu kunyit, asam jawa,
kimiawi yang ada di dalamnya, maka asam dan katuk.
jawa dapat digunakan untuk
menyembuhkan berbagai penyakit seperti SARAN
asma, batuk, demam, sakit panas, rematik, Obat herbal dimanfaatkan oleh
sakit perut, morbili, alergi (biduren), masyarakat karena faktor kepercayaan
sariawan, luka baru, luka borok, eksim, secara tradisional dan turun-temurun
bisul, bengkak karena disengat lipan atau sehingga tenaga bidan perlu memberikan
lebah, gigitan ular berbisa, dan rambut pendidikan kesehatan terkait pemanfaatan
rontok. Dilihat dari manfaatnya asam jawa obat herbal pada ibu nifas.
dapat menjaga kesehatan fisik ibu nifas,
DAFTAR PUSTAKA
1. Hernani. Pengembangan Biofarmaka Sebagai Obat Herbal Untuk kesehatan. Bul Teknol Pascapanen
Pertan. 2011;7(1).
2. Lusia O. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat dan Keamanannya. Jember.
Maj Ilmu Kefarmasian. 2006;III(1):01–7.
3. Hidayat M. Obat Herbal (Herbal Medicine) : Apa Yang Perlu Disampaikan Pada Mahasiswa Farmasi
dan Mahaiswa Kedokteran? Pengemb Pendidik. 2006;3(1):141–7.
4. Saleha S. Asuhan kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medica; 2009.
5. Ricther M. Tradisional Medicines And Tradisional Healers In South Africa [Internet]. AIDS Law
Project. 2013 [cited 2013 Nov 5]. Available from:
http://www.tac.org.za/Documents/ReasearchPapers/Tradisional_Madicine_Briefing.pdf ;2017
6. Notoadmodjo. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 2015.
7. Yuliyanti L. Gambaran Perawatan Ibu Nifas di Wilayah Kecamatan Miri Sragen. UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA; 2014.
8. Suryawati C. Faktor Sosial Budaya dalam Praktik Perawatan Kehamilan, Persalinan dan Pasca
Persalinan (Studi di Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara). J Promosi Kesehat Indones Indones.
2007;2(1).
9. Rasy V. Tanaman Herbal Untuk Pengobatan Tradisional. Sakti. Yogyakarta; 2013.
10. Subagya HP. Kitab Ramuan Tradisional Dan Herbal Nusantara. Yogyakarta: Laksana; 2013.
11. Usemahu K, Rchman W, Natsir S. Perilaku Penggunaan Obat Tradisional Pada Ibu Pasca
Melahirkan Di Desa Kailolo Kabupaten Maluku Tengah. FKM Universitas Hasanudin; 2014.