Makalah
Makalah
Makalah
DISUSUN
H
NAMA: MARIA JESIKA CLAUDIA
KELAS : X1 IPS 1
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehinnga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Keragaman Budaya sebagai Indentitas
Nasional”
Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih
banyakkekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua ke arah
kesempurnaanmakalah ini.
Penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun semua
pihak yang memerlukan.Penyusun
Penyusun
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3.Untuk mengetahui budaya nasional sebagai potensi wisata dan ekonomi kreattif
BAB II
PEMBAHASAN
1.Defenisi KebudayaanBudaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikansebagai pikiran, akal budi
atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertiankebudayaan diturunkan dari kata budaya yang
cenderung menunjuk pada pola pikirmanusia.Koentjaraningrat (1990) mendefinisikan kebudayaan
sebagai keseluruhan sistemmencakup segala hal yang merupakan hasil cipta, karsa, dan karya
manusia yangdijadikan milik diri manusia dengan belajar. Karya yaitu masyarakat yangmenghasilkan
tekhnologi dan kebudayaan kebendaan yang terabadikan padakeperluan masyarakat. Rasa atau
karsa yang meliputi jiwa manusia yaitukebijaksanaan yang sangat tinggi di mana aturan
kemasyarakatan terwujud olehkaidah-kaidah dan nilai-nilai sehingga denga rasa itu, manusia
mengerti tempatnyasendiri, bisa menilai diri dari segala keadaannya.Menurut Ki Hajar Dewantara,
kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh
kuat, yakni zaman dan alam yangmerupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dankesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan
dankebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
2. Perkembangan Kebudayaan
a. Paham Determinasi : paham yg memandang manusia sebagai figure yang pasif sehingga hidupnya
dipengaruhi oleh alam sekitar
b. Paham Posibilisme : Paham yang memandang manusia sebagai mahlukaktif yang dapat
membudidayakan alam sesuai dengan keputusannya.
Di Indonesia setiap suku bangsa memiliki budaya masing-masing yang sesuaikondisi geografis
Indonesia yang mengakibatkan pendudukan yang menempatiwilayah memiliki kebudayaan dan pola
kehidupan yang berbeda. Sehinggakebudayaan dapat tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Budaya nasional adalahgabungan dari budaya daerah yang ada di negara tersebut. Budaya daerah
yangmengalami asimilasi dan akulturasi dengan daerah lain di suatu negara akan terustumbuh dan
berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari negara tersebut. Misalkandaerah satu dengan yang
lain memang berbeda, tetapi jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya
nasional yang kuat yang bisa berlaku disemua daerah di negara tersebut walaupun tidak semuanya
dan juga tidakmengesampingkan budaya daerah tersebut. Contohnya Pancasila sebagai
dasarnegara, Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam SumpahPemuda 12
Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah diIndonesia yang membulatkan
tekad untuk menyatukan Indonesia denganmenyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam semboyan
“bhineka tunggal ika”.
a. Keberagaman Bahasa
Manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hidupnya sehingga mereka akanselalu membuat
peralatan atau benda-benda tersebut. Perhatian awal paraantropolog dalam memahami
kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologiyang dipakai suatu masyarakat berupa benda-
benda yang dijadikan sebagai peralatan hidup dengan bentuk dan teknologi yang masih sederhana.
Dengandemikian, bahasan tentang unsur kebudayaan yang termasuk dalam peralatanhidup dan
teknologi merupakan bahasan kebudayaan fisik.
c. Keberagaman Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius. Keanekaragaman agamadi Indonesia
merupakan identitas alamiah yang sudah ada sejak dulu.Kemerdekaan beragama di Indonesia
dijamin oleh negara yang tertuang dalamUndang-Undang dasar 1945, tepatnya pada pasal 29 ayat 2.
Indonesia jugatermasuk Negara yang di dalamnya memiliki berbagai agama atau kepercayaanyang
beragam. Di Negara ini setidaknya ada enam agama yang sudah diakui oleh Negara secara resmi. Ke
enam agama yang dimaksud tersebut adalah Islam,Budha, Katolik, Konghucu, dan juga Protestan. Di
samping itu, ada juga berbagaikepercayaan lain yang ada di tengah masyarakat dan berkembang di
dalamnya. Kemajemukan agama ini hendaknya dipelihara dan disyukuri dengan sikap
tidakmemaksakan kehendak kepada orang lain, baik terhadap orang yang beragamasama dengan
diri kita maupun bebeda agama, baik terhadap kelompok minoritasmaupun mayoritas. Perbedaan
agama menjadi salah satu faktor yangmempengaruhi adanya keragaman kebudayaan Indonesia,
contohnya kebudayaan besar seperti kebudayaan Tiong Hoa, kebudayaan India dan kebudayaan
Arab.Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha dinegara
Indonesia jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama Hindu dan
Budha sempat mendominasi Nusantara pada abadke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan
tertua di Nusantara, Kutai,sampai pada penghujung abad ke-15 Masehi. Kebudayaan Tionghoa
masuk danmempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi perdagangan yang intensifantara
pedagang-pedagang Tionghoa dan Nusantara( Sriwijaya). masyarakat.
Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri,
golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau negarasendiri. Sedangkan kata nasional
merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan, baik pisik seperti budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti
keinginan, cita-cita, dan tujuan.Himpunan kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan
istilah identitas
Bangsa atau identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan Tindakan kelompok (collective action)
yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan- pergerakan yang diberi atribut-atribut
nasional. Kata nasional sendiri tidak dapatdipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme
sebagaimana akan dijelaskankemudian.
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi yangmembedakan
bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya. Berdasarkan pengertiantersebut maka setiap bangsa
di dunia ini memiliki identitas sendiri-sendiri sesuaidengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari
bangsa tersebut. Demikian puladengan hal ini sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa
tersebut terbentuksecara historis.
Identitas nasional tersebut pada dasarnya menunjuk pada identitas-identitas yangsifatnya nasional.
Identitas nasional bersifat buatan dan sekunder. Bersifat buatankarena identitas nasional itu dibuat,
dibentuk dan disepakati oleh warga bangsasebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat
sekunder karena identitasnasional lahir belakangan bila dibandingkan dengan identitas
kesukubangsaan yangmemang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif. Sebelum memiliki
identitasnasional, warga bangsa telah memiliki identitas primer yaitu identitaskesukubangsaan.
1. Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif (ada sejaklahir), yang
sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. DiIndonesia terdapat banyak sekali
suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidakkurang 300 dialek bangsa.
2. Agama
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama yangtumbuh dan
berkembang di nusantara adalah agama Islam, Kristen, Katolik,Hindu, Budha dan Kong Hu
Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa orde baru tidakdiakui sebagai agama resmi negara.
Namun sejak pemerintahan presidenAbdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihapuskan.
3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinyaadalah
perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektifdigunakan oleh
pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahamilingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan
benda-benda kebudayaan) sesuai denganlingkungan yang dihadapi.
4. Bahasa
Bahasa merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain. Bahsa dipahamisebagai
sistem perlambang yang secara arbiter dientuk atas unsure-unsur ucapanmanusia dan yang
digunakan sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamakdari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akalmanusia. Kata budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pikiran,
akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata
budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia.
Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. Pada dasarnya perbedaankeragaman
budaya disebabkan oleh kondisi lingkungan, penduduk beradaptasi denganlingkungan yang
dihuni sehinga menghasilkan keragaman budaya. Identitas suatu bangsamerupakan suatu
hal yang sangat diperlukan untuk membedakan ciri khas Negara tersebutdengan Negara
lainnya. Ciri khas suatu Negara disebut juga identitas nasional.Pariwisata merupakan salah
satu sector yang mendukung pembangunan nasional,terutama dalam menghasilkan devisa
Negara. Pariwisata bertujuan untuk memperkenalkandan melestarikan keindahan alam
maupun kebudayaan Indonesia. Kebudayaan merupakansalah satu aspek dalam pariwisata
yang dijadikan sebagai potensi dalam mengembangkan pariwisata.
B. Saran
Menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk
itukedepannya kami akan lebih baik lagi dalam menyusun makalah diatas dan dapat
lebihdipertanggung jawabkan lagi dalam membuat referensi. Maka dari itu kami menerima
sarandan kritik yang bersifat membangun terhadap penulisan makalah tersebut