Penataan Kawasan Kumuh - Bahan Rapat DAK Terintegrasi 111219
Penataan Kawasan Kumuh - Bahan Rapat DAK Terintegrasi 111219
Penataan Kawasan Kumuh - Bahan Rapat DAK Terintegrasi 111219
PERUMAHAN RAKYAT
Penanganan
Permukiman Kumuh
DISAMPAIKAN OLEH:
Ir. Didiet Arief Akhdiat, M.Si
Direktur Pengembangan
Kawasan Permukiman
Pada acara
Sosialisasi DAK Terintegrasi Bidang Air Minum, Sanitasi, dan Perumahan TA. 2021
12 Desember 2019
Outline
Latar Belakang 1
Kebijakan
Penanganan Permukiman Kumuh
2
Konsep
Penanganan Permukiman Kumuh 3
Best Practices 4
Penanganan Permukiman Kumuh
2
#1 LATAR BELAKANG
Latar Belakang
Tantangan Pembangunan Perkotaan
5
#2 KEBIJAKAN
PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
Pembagian Urusan Pemerintahan
Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
SUB PEMERINTAH PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN/ KOTA
URUSAN PUSAT PROVINSI
PERUMAHAN a. Penyediaan rumah bagi masyarakat a. Penyediaan dan a. Penyediaan dan rehabilitasi rumah
berpenghasilan rendah (MBR). rehabilitasi rumah korban korban bencana kabupaten/kota.
b. Penyediaan dan rehabilitasi rumah korban bencana provinsi. b. Fasilitasi penyediaan rumah bagi
bencana nasional. b. Fasilitasi penyediaan masyarakat yang terkena relokasi
c. Fasilitasi penyediaan rumah bagi rumah bagi masyarakat program Pemerintah Daerah
masyarakat yang terkena relokasi program yang terkena relokasi kabupaten/kota.
Pemerintah Pusat. program Pemerintah c. Penerbitan izin pembangunan dan
d. Pengembangan sistem pembiayaan Daerah provinsi. pengembangan perumahan.
perumahan bagi MBR. d. Penerbitan sertifikat kepemilikan
bangunan gedung (SKBG).
KAWASAN a. Penetapan sistem kawasan permukiman. Penataan dan peningkatan a. Penerbitan izin pembangunan dan
PERMUKIMAN b. Penataan dan peningkatan kualitas kualitas kawasan pengembangan kawasan permukiman.
kawasan permukiman kumuh dengan luas permukiman kumuh dengan b. Penataan dan peningkatan kualitas
15 (lima belas) ha atau lebih. luas 10 (sepuluh) ha sampai kawasan permukiman kumuh dengan
dengan di bawah 15 (lima luas di bawah 10 (sepuluh) ha
belas) ha.
PERUMAHAN DAN ---- ----- Pencegahan perumahan dan kawasan
KAWASAN permukiman kumuh pada Daerah
PERMUKIMAN kabupaten/kota
KUMUH
PRASARANA, Penyelenggaraan PSU di lingkungan hunian dan Penyelenggaraan PSU Penyelenggaraan PSU Perumahan
SARANA, DAN kawasan permukiman. permukiman
UTILITAS UMUM
(PSU) 7
Capaian Penanganan
Permukiman Kumuh
PERMUKIMAN
Penanganan 10.000 Ha
Akses 90% Terhadap Air Minum Layak, melalui: Kawasan Kumuh
Peningkatan akses air minum layak melalui penyelesaian dan pembangunan SPAM Tersebar di seluruh Indonesia
Regional, SPAM IKK dan SPAM Perkotaan dalam mendukung program 10 juta PEREMAJAAN PADA
sambungan rumah a.l: SPAM Umbulan, SPAM Semarang Barat, SPAM Kota Bandar KAWASAN KUMUH BERAT
Lampung, SPAM Durolis (Kep.Riau), SPAM Karian, SPAM Jatiluhur.
PEMUKIMAN KEMBALI PADA KAWASAN
BANTARAN SUNGAI/TANAH ILEGAL
9
#3 KONSEP PENANGANAN
PERMUKIMAN KUMUH
Kriteria Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Identifikasi lokasi
• Ketidakteraturan bangunan • Jaringan jalan ling. tidak • Drainase tidak terseda
dan penilaian • tingkat kepadatan tinggi melayani seluruh ling. • Drainase tidak mampu
lokasi dilakukan • kualitas bangunan yang Perumahan dan Perkim. mengalirkan limpasan air
tidak memenuhi syarat • Kualitas permukaan jalan hujan
terhadap kondisi ling. buruk • Drainase kualitas buruk
kekumuhan yang 1 2 3
DRAINASE
meliputi kriteria: BANGUNAN GEDUNG JALAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
• Prasarana dan sistem • Prasarana dan sistem • Akses air minum tidak
pengelolaan persampahan pengelolaan air limbah tersedia • Prasarana dan sarana
tidak sesuai persyaratan tidak sesuai persyaratan • Kebutuhan individu tidak proteksi kebakaran tidak
teknis teknis terpenuhi tersedia
4 5 6 7
PENGELOLAAN PENGELOLAAN SISTEM
PROTEKSI KEBAKARAN
PERSAMPAHAN AIR LIMBAH PENYEDIAAN AIR MINUM
11
Tipologi Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
Penilaian NUMERIK
data yang digunakan untuk
Identifikasi Lokasi
menyimpan nilai dalam bentuk
Lokasi bilangan atau angka
NUMERIK SPASIAL
berisikan interprestasi dan proyeksi
seluruh fenomena yang berada di bumi
SPASIAL yang direpresentasikan dalam bentuk
peta format digital
Verifikasi oleh
Pemerintah Pusat
dan Provinsi
PENETAPAN LOKASI
Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
dilakukan oleh Pemda Kabupaten/Kota
PERENCANAAN PENANGANAN
14
Pola-pola Penanganan
Permukiman Kumuh
15
Aspek Penting
Penataan Kawasan Kumuh
Aspek Teknis/Fisik
• Hunian dan infrastruktur terintegrasi dengan sistem pelayanan
perkotaan dan memperhatikan kondisi lingkungan
• Penyediaan data akurat dan perencanaan terpadu
• Pemantauan berkala untuk keberlanjutan hasil penanganan
Aspek Livelihood
• Lokasi hunian dekat dengan tempat bekerja/berusaha
• Penyediaan aksesibilitas/insentif untuk usaha masyarakat (sesuai potensi lokal)
• Peningkatan keterampilan berusaha
Tahap 1 Proses
Luas Kelurahan dan Kawasan Kumuh Pelaksanaan
Luas Kelurahan Luas Kawasan
2018-2019
Permasalahan utama
166,82 Ha
di Kawasan genangan banjir dan
30,57 Ha (18%) Semanggi adalah
Kumuh
6
1
1
Kondisi Jalan Lingkungan yang
rusak
2
5
3 6 4 5
2 3 4
Kondisi Air Minum dengan Akses tidak Belum adanya sistem dan sarana Banjir/Genangan akibat drainase yang Kondisi Sanitasi yang buruk dan
aman pengelolaan sampah buruk tercampur dengan drainase
19
Best Practice Penanganan Kumuh
1. Peremajaan Kawasan Semanggi
Kota Surakarta
PETA RENCANA
KAWASAN KUMUH SEMANGGI
PENATAAN KAWASAN SEMANGGI
1 Pembangunan Rumah 2 Penataan Koridor Jalan
2
3 Jogging Track dan 4 Pembangunan Jalan 1
RTH Inspeksi 9
3
Pemugaran
7
4
Peremajaan
dan
Pemukiman
Kembali 8
10 5
KEBIJAKAN PENANGANAN WARGA TERDAMPAK PENATAAN KUMUH
TIDAK HUNIAN
PARTISIPATIF
MENGGUSUR SEMENTARA
Jumlah Warga KTP Kepemilikan Rumah Kebijakan Fasilitasi Pembiayaan 5 IPAL Komunal 8 Hidran Pemadam
56 warga Tidak memiliki Biaya bongkar (65.000 per m2) dan Huntara
6 warga
KTP Surakarta
Memiliki Biaya bongkar
6 Septicktank Komunal 9 Jalan Paving dan Drainase
2 warga KTP non Memiliki Biaya bongkar dan transport/angkut (Rp. 10 Rumah Pompa
Surakarta 500.000) 7 Vertiminaponik
20
Best Practice Penanganan Kumuh
1. Peremajaan Kawasan Semanggi
Kota Surakarta
Kolaborasi Penataan Kawasan Semanggi
Sumber Rencana Tahun
No. Uraian Kegiatan /program Volume Satuan
Dana Pelaksanaan
1 Pembangunan Saluran Drinase Sabuk Tanggul & Jalan Beton 320 M
2019
2 Pembangunan Jalan Paving & RTH Penataan Bantaran 320 M APBN
200 M (NSUP) 2019
3 Penataan Koridor RW 23 (Jalan Aspal & Pedistrian)
200 M 2019
4 Stimulan RTLH MBR WTP tdk langsung 37 Unit APBD 2018
5 Pembangunan Drainase Lingkungan 543 M 2018
APBD
6 Septictank Komunal (5-6 Rumah 1 Unit) 10 Unit 2018
7 Pembangunan Balai Warga & Rumah Baca 1 Unit APBD 2018
APBD &
8 Penyambungan SR ke IPAL Komunal 80 KK 2018
CSR
9 Pembangunan Rumah Huntara WTP 56 Unit APBN 2018
10 Pemasangan 3 Hidran Pemadam 3 Unit APBD 2019
11 Pembuatan Box Hidran 3 Unit APBD 2019
12 Pengadaan Pompa Portable 1 Unit APBD 2019
13 Bantuan APAR tiap RT 5 Unit APBD 2019
14 Pemasangan Master Meter & SR 2 & 80 Unit & SR APBD 2018- 2019
15 Pembangunan Huntap WTP 56 Unit CSR 2019-2020
16 Pembangunan Tempat usaha bersama 10 Unit APBN 2018
17 Sosialisasi pengelolaan sampah pada tempatnya 30 Orang APBD 2018
18 Pelatihan pengelolaan sampah 3R 1 Kecamatan APBD 2018
19 Pelatihan pengelolaan tanaman hidroponik 1 Kecamatan APBD 2018
20 Ketrampilan Marketing (pelatihan Menjahit, boga, bengkel) 10 Orang APBD 2018
21 Menciptakan Pelaku usaha baru Budidaya Ikan 5 Orang APBD 2018
Pelatihan Boga, Menjahit, Sablon
22 1 Paket APBD 2018
(bagi penyandang kesejahteraan sosial)
Pelatihan pembuatan konstruksi rumah RISHA
23 50 Orang APBN 2018
(Rumah Instan Sederhana Sehat) 21
Rumah-rumah yang terkena dampak penataan Kawasan Semanggi
khususnya di Lahan BBWS sudah dibongkar secara mandiri oleh warga,
untuk sementara menempati hunian di Sub Komunal RISHA Rusun Semanggi “fokus, berubah, berdampak”
Best Practice Penanganan Kumuh
1. Peremajaan Kawasan Semanggi
Kota Surakarta
Pembangunan Huntara
dengan Standar RISHA oleh Masyarakat
Proses Pembangunan Huntara Hasil Pembangunan Huntara
dengan Metode RISHA oleh Masyarakat oleh Masyarakat
Puskim Balitbang
PUPR memfasilitasi
pelatihan perakitan
RISHA (Rumah Instan
Sederhana Sehat)
kepada warga yang
terkena dampak.
23
Best Practice Penanganan Kumuh
1. Peremajaan Kawasan Semanggi
Kota Surakarta
ILUSTRASI
PENATAAN Rw 2,3,4,5 Semanggi Surakarta
PERMUKIMAN Penataan Kawasan Kumuh Dengan
Penataan Pola “Peremajaan”
ulang
permukiman
warga yang
menempati
lahan BBWS
dengan Pola
Peremajaan
Permukiman
RENCANA SEBELUM
Best Practice Penanganan Kumuh
1. Peremajaan Kawasan Semanggi
Kota Surakarta
SEBELUM
Permukiman warga yang berada dilahan milik BBWS akan tata ulang dengan Pola Peremajaan
RENCANA
dan menjadi Hunian Tetap
ILUSTRASI PENATAAN KAWASAN SEMANGGI
Best Practice Penanganan Kumuh
2. Pemukiman Kembali
Kawasan Sampoddo Kota Palopo
INFRASTRUKTUR
TERBANGUN MELALUI
NUSP-2
• Jalan (paving dan beton) 2,1 Ha luas lahan (kolaborasi
• Drainase (pas. batu dan u-ditch) Pemerintah Kota Palopo)
• Talud (pas. batu) 120 unit rumah terbangun (kolaborasi
• Plat Deucker Pemerintah Pusat/DJPP)
• Jaringan pipa air bersih (HDPE 4”
saluran utama dan HDPE 2” SR)
• Sarana & prasarana persampahan
(motor sampah, container sampah)
• Taman dan pelengkap (lampu, taman
& street furniture)
• Gerbang utama (Main Entrance)
• Pagar (Tembok keliling)
Foto ini bagus tapi pecah. Ada yg begini tapi resolusi lbh tinggi?
28
Best Practice Penanganan Kumuh
2. Pemukiman Kembali
Kawasan Sampoddo Kota Palopo
Aspek Livelihood
Legend:
= Livelihood Radius on Slums (3 km radius)
Pemilikan lokasi NSD Sampoddo memperhatikan aspek untuk memastikan kualitas kehidupan penerima
manfaat tetap terjaga dan bahkan semakin livelihood membaik. Di lokasi awal (squatters), pusat-pusat
aktivitas terletak pada radius 3km, sedangkan di lokasi NSD pusat aktivitas serupa berada pada radius 2km
29
Best Practice Penanganan Kumuh
2. Pemukiman Kembali
Kawasan Sampoddo Kota Palopo
30
Best Practice Penanganan Kumuh
3. Pemukiman Kembali
Kawasan Handil Berkat Makmur
Kabupaten Kapuas
31
Best Practice Penanganan Kumuh
3. Pemukiman Kembali
Kawasan Handil Berkat Makmur
Kabupaten Kapuas
INFRASTRUKTUR TERBANGUN
MELALUI NUSP-2
• Jalan (beton) 3,17 Ha luas lahan (kolaborasi Pemerintah Kab. Kapuas)
• Drainase (pas. batu) 100 dari 200 unit rumah terbangun di Tahun 2018
• Talud (pas. batu) (kolaborasi Pemerintah Pusat/DJPP)
• Plat Deucker
• Jaringan pipa air bersih (HDPE
4” saluran utama, HDPE 2” SR,
HDPE ¾”)
• Sarana & prasarana
persampahan
• Taman dan pelengkap (lampu,
area bermain & street furniture)
• Gerbang utama
• Kolam ikan dan IPAL
32
Best Practice Penanganan Kumuh
3. Pemukiman Kembali
Kawasan Handil Berkat Makmur
Kabupaten Kapuas
Aspek Livelihood
Pemilikan lokasi NSD Handil Berkat Makmur memperhatikan aspek livelihood untuk memastikan kualitas
kehidupan penerima manfaat tetap terjaga dan bahkan semakin membaik. Di lokasi awal (squatters), pusat-
pusat aktivitas terletak pada radius 5km, sedangkan di lokasi NSD pusat aktivitas serupa berada pada radius 4km
33
Best Practice Penanganan Kumuh
3. Pemukiman Kembali
Kawasan Handil Berkat Makmur
Kabupaten Kapuas
Dokumentasi Hasil Kegiatan
Pembangunan
Hunian dan
Prasarana Dasar
Pembangunan
Kolam Ikan untuk
mendukung Aspek
Livelihood
Penghuni NSD
34
Best Practice Penanganan Kumuh
4. Pemukiman Kembali
Kawasan Krueng Kota Langsa
Kondisi Drainase
Kondisi Bangunan/Hunian Kondisi jaringan Jalan
• 5,05% Tidak Mengalirkan Limpasan Air
• 67,91% dengan Ketidakteraturan Bangunan, • 36,44% Ketidaktersediaan Drainase
Kondisi Kekumuhan Kawasan Krueng, Kota Langsa
• 38,667% dengan Ketidaksesuaian dengan • 23,91% Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan • 63,56% Tidak terpeliharanya Drainase
Persy. Teknis Bangunan • 20,66% Kualitas Permukaan Jalan lingkungan • 57,14% Kualitas Konstruksi Drainase
35
Best Practice Penanganan Kumuh
4. Pemukiman Kembali
Kawasan Krueng Kota Langsa
Strategi Penanganan
• 67,91% dengan
Ketidakteraturan
Bangunan,
• 38,667% dengan
Ketidaksesuaian
dengan Persy Teknis
Bangunan
RENCANA PENANGANAN
Sumber
No Kegiatan Lokasi Vol
Dana
Siteplan Penempatan
Warga Relokasi Perencanaan Infrastruktur Untuk WTP yang
terdampak Rencana Skala Kawasan:
38
Best Practice Penanganan Kumuh
4. Pemukiman Kembali
Kawasan Krueng Kota Langsa
“fokus, berubah, berdampak”
Rencana Keterpaduan Infrastruktur
Kawasan Krueng Kota Langsa
Keterangan:
1. Drainase Sekunder-Outsus
2. Pembangunan IPAL Komunal-Dana Desa
3. Pemb.Parit/Drainase dari Pintu Air ke
Krueng-Dana Desa
4. Pemb.Paving Block-Dana Desa
5. Rehab Rabat Beton Belakang SDN 14-
Dana Desa
6. Rehab Rabat Beton Jln Tanggul ke batas
Amaliah-14-Dana Desa
7. Pemb.Rabat Beton Tanggul-Dana Desa
8. Pemb.Drainase-Dana Desa
9. Jalan Rabat Beton Dusun Timbangan-
Dana Desa
39
Best Practice Penanganan Kumuh
4. Pemukiman Kembali
Kawasan Krueng Kota Langsa
“fokus, berubah, berdampak”
40
Best Practice Penanganan Kumuh
4. Pemukiman Kembali
Kawasan Krueng Kota Langsa
“fokus, berubah, berdampak”
2
1
41
Terima Kasih
LAMPIRAN
1. Tahapan Penanganan Permukiman Kumuh
(Pemugaran, Peremajaan, dan Pemukiman Kembali)
2. Standar Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum
Tahapan Pemugaran
44
Tahapan Peremajaan
47
STANDAR TEKNIS PELAYANAN
PRASARANA UTILITAS
SARANA
UMUM
Sistem Pengelolaan
Jaringan Jalan Sarana Pemerintahan Sarana Perdagangan Jaringan Listrik
Persampahan
Permen PU No.19/PRT/M/2011 Permen PU No.03/PRT/M/2013 SNI 03-1733-2004 tentang Tata SNI 03-1733-2004 tentang Tata SNI 03-1733-2004 tentang Tata
Tentang Persyaratan Teknis Jalan tentang penyelenggaraan Prasarana cara perencanaan lingkungan Cara Perencanaan Lingkungan
cara perencanaan lingkungan
dan Kriteria Perencanaan Teknis dan sarana persampahan dalam perumahan di perkotaan Perumahan di Perkotaan
perumahan di perkotaan
Jalan penanganan sampah rumah tangga
dan Sampah sejenis rumah tangga
Jarigan Telekomunikasi
Jaringan Drainase Sarana Pendidikan Sarana Kebudayaan
Sistem Proteksi
Kebakaran
Permen PU No.12/PRT/M/2014 SNI 03-1733-2004 tentang Tata SNI 03-1733-2004 tentang Tata SNI 03-1733-2004 tentang Tata
Tentang Penyelenggaraan Sistem cara perencanaan lingkungan cara perencanaan lingkungan cara perencanaan lingkungan
Drainase Perkotaan Permen PU No.26/PRT/M/2008 perumahan di perkotaan perumahan di perkotaan
perumahan di perkotaan
Tentang Tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran pada Bangunan
Gedung dan Lingkungan
Sistem Pengelolaan Air Sarana Ruang Terbuka
Sarana Kesehatan Jaringan Gas
Limbah Hijau
Permen PU No.04/PRT/M/2017 SNI 03-1733-2004 tentang Tata SNI 03-1733-2004 tentang Tata SNI 03-1733-2004 tentang Tata
Tentang Penyelenggaraan Sistem cara perencanaan lingkungan cara perencanaan lingkungan cara perencanaan lingkungan
Pengelolaan Air Limbah Domestik perumahan di perkotaan perumahan di perkotaan perumahan di perkotaan
48
BANGUNAN GEDUNG
KETERATURAN BANGUNAN KEPADATAN BANGUNAN
49
PRASARANA JALAN
KETERHUBUNGAN ANTAR PERSIL DALAM KUALITAS PERMUKAAN JALAN, MENGACU DAN MENYESUAIKAN DENGAN
PERUMAHAN DALAM SKALA KAWASAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
50
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DENGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BUKAN JARINGAN
JARINGAN PERPIPAAN (SPAM) PERPIPAAN (SPAM BJP)
Keterangan:
Keterangan: A. Atap Rumah
A. Sumber Air A.1 Talang Air Hujan
B. IPA B. Bak Penampungan Air Hujan
C. Reservoir Keterangan: B.1 Pipa Buangan Air Hujan
D. Hidran Umum A. Area Tempat Cuci Rumah C. Bak Penyaring Air Hujan
E. Jaringan Perpipaan B. Mesin Pompa Air D. Bak Pengendap Air Hujan
E. Mesin Pompa Air Hujan
B.1 Pipa Hisap Air Bersih
F. Tandon Air / Profil Tank
C. Mesin Pompa Saringan G. Pipa Distribusi PENAMPUNGAN
& 1 Pipa Saringan H. Pagar Pengaman
AIR HUJAN (PAH)
SUMUR DANGKAL /
SUMUR DALAM Keterangan:
A. Wadah Sarut dari Fiber
Keterangan: B. Sumber Air
A. Pipa dari Mata Air C. Pipa Saringan
B. Bak Penampungan D. Mata Kran
C. Bak Kontrol E. Area Cuci Rumah
KOMPONEN SPAM D. Pipa Peluap SARINGAN RUMAH
E. Pipa Distribusi
• Unit air baku dengan kapasitas Rencana TANGGA (SARUT)
PERLINDUNGAN
130% dari kebutuhan rata-rata MATA AIR
• Unit produksi dengan kapasitas rencana
120% dari kebutuhan rata-rata Keterangan:
A. Atap Kaca / Konsensor Kaca
• Unit distribusi dengan kapasitas rencana B. Pipa dari sumber air
C. Stop Kran D. Pipa PVC E. Kran Air
115% - 300% dari kebutuhan rata-rata F. Konstruksi bersi siku
• Unit pelayanan dengan komponen
DESTILATOR SURYA
IPA SEDERHANA
ATAP KACA
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas
Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
51
DRAINASE
BERWAWASAN LINGKUNGAN
BIOFILTER PENAMPUNGAN AIR HUJAN WETLAND CONSTRUCTED
WC Umum
SPALD-Terpusat
Pengolahan Limbah
SPALD-Setempat Biofilter Fabrikasi
53
SISTEM DAN PRASARANA SARANA
PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
PEWADAHAN
PENGOLAHAN SAMPAH
TPS 3R TPST
(TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH Reduce Reuse Recycle) (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)
PENGUMPULAN
Fasilitas : Fasilitas :
Gerobak Triseda Pick up 1. Pengumpulan dan pemilahan 1. Pre processing
2. Pengolahan sampah anorganik 2. Pemilahan
3. Komposting 3. Pengolahan fisik
4. Penanganan residu 4. Komposting/ RDF
PENGANGKUTAN
SPA PEMROSESAN
(STASIUN PERALIHAN ANTARA)
Compactor Truck
AKHIR
Dump Truck
Fasilitas :
1. Area transfer
Arm Roll Truck 2. Unit pemilahan
3. Unit pereduksi volume
TPA Sistem Sanitary Landfill
54
PROTEKSI KEBAKARAN
PASOKAN AIR YANG DIPEROLEH DARI SUMBER ALAM MAPUPUN BUATAN JALAN LINGKUNGAN HARUS BEBAS HAMBATAN DARI
APAPUN YANG MEMPERSULIT KELUAR MASUKNYA
PEMADAM KEBAKARAN
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2018 tentang Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh
55
DOKUMENTASI PROGRES FISIK INFRASTRUKTUR (100%)
DOKUMENTASI PROGRES FISIK INFRASTRUKTUR (100%)