Bab I
Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
Muhammad SAW. Agama Islam ini dijadikan tuntunan oleh umat Islam
untuk mencapai apa yang diinginkan umat Islam. Tuntunan yang terdapat
dalam al-Qur’an dan Hadits ini dilengkapi dengan aturan berbagai aspek
seolah hukum yang belum di pahami ini telah menjadi sebuah kebiasaan
2
yang dianggap sebagai suatu hal yang wajar-wajar saja seperti pada
adalah nikah yang berarti al- jam’u dan al- dhamu yang berarti berkumpul
“Ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai
hukum Islam adalah pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau
dapat membangun rumah tangga yang bahagia dan akan ada ketenangan
kebahagiaan dan pahala ibadah yang berlipat ganda serta dengan menikah
yang damai dan teratur haruslah dengan perkawinan yang sah, bahkan
5
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan, (Bandung :CV Penerbit
Diponegoro, 2000), h. 61
6
Abdul Rahman Ghazali, Op.Cit., h. 22
7
Ali Yusuf As Subki, Fiqh Keluarga (Pedoman Berkeluarga Dalam Islam), (Jakarta:
AMZAH,2012), cet. Ke-2, h. 111
8
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2011), h.
156
4
telah membudaya bagi setiap lapisan masyarakat manapun, hanya cara dan
mengadakan walimah itu tiada lain hanya untuk menunjukan rasa syukur
atas pernikahan yang telah terjadi sebagai rasa bahagia untuk dinikmati
undangan.9
dikemudian hari.
Walimatul ‘Ursy, memberikan karangan bunga ini adalah hal yang biasa
saja. Hal ini sering kita jumpai dan kita dapati di sekitar tempat acara
Siak, Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi
Singingi.
sunnah mu’akad. Hal ini dipahami dari sabda Nabi yang berasal dari Anas
ibn Malik :
6
lagi banyak diantara tata cara Walimatul ‘Ursy ini menjadi perbedabatan
dikalangan ulama karena banyak diantara tata cara tersebut yang belum
persoalan memberikan karangan bunga tersebut dapat dilihat dari dua sisi.
Walimatul ‘Ursy.
Walimatul ‘Ursy juga dapat menjadi suatu bukti kehadiran dari seseorang
yang jauh dan tidak memungkinkan untuk hadir, maka karangan bunga di
kecil. Yang memberi senang, yang menerima senang yang bekerja lebih
senang lagi karena dengan upah yang diterima dapat menghidupi keluarga
dianggap sah dan berlaku hukumnya. Menurut Ibnu Rusyd 10 rukun hibah
ada tiga: (1) pemberi hibah (al-wahib); (2) penerima hibah (al-
Rahman al-Jaziri11 bahwa rukun hibah ada tiga macam: (1) ‘Aqidain
(orang yang memberikan dan orang yang yang diberi) atau wahib dan
mauhub lah; (2) mauhub (barang yang diberikan) yaitu harta; (3) shighat
sama sekali bagi orang yang membuat acara Walimatul ‘Ursy, hanya
10
Ibnu Rusyd, Bidayah al-Mujtahid Wa Nihayah al-Muqtasid, Semarang: Toha Putra, juz
2,hlm. 346.
11
Abd al-Rahman al-Jaziri, Kitab al-Fiqh ‘ala al-Madzahib al-Arba’ah, Beirut: Dar al-
Fikr, 1972, juz III, hlm. 210.
9
Kalau karangan bunga tidak ada manfaatnya, selesai acara bunganya pun
pujian dari orang lain, jadi karangan bunga ini tidak bermanfaat hanya
perbuatan yang boros dan ria. Dari pada memberikan karangan bunga yang
12
Pak Anwar (Tokoh Masyarakat), wawancara pada tanggal 1 April 2021, Pukul 13.00
WIB di Desa Salo Kecamatan Salo.
13
Pak Anwar (Tokoh Agama), wawancara pada tanggal 5 April 2021, Pukul 16.00 WIB
di Desa Salo Kecamatan Salo.
14
Buk Agustini (Masyarakat), wawancara pada tanggal 7 April 2021, Pukul 20.00 WIB di
Desa Salo Kecamatan Salo.
10
ISLAM”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang telah penulis sampaikan di atas serta
titik tolak masalah yang telah ada, maka perlu kiranya membatasi masalah
yang diteliti agar lebih terarah. Adapun batasan masalah yang diteliti yaitu
Islam.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dibahas pada latar belakang di atas, maka
Walimatul ‘Ursy.
2. Manfaat Penelitian
a. Untuk Mendapatkan Pengetahuan Tentang Persepsi Tokoh
Hukum Islam
mengamati karya ilmiah orang lain. Skripsi ini ditulis oleh Ainul Mardiah
symbol adanya status dari diri seseorang. Dengan memberikan bunga papan
dan mencantumkan nama dan pekerjaan atau jabatan yang dimilikinya sudah
Medan Tembang.
12