BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tentang Rangka Atap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tentang Rangka Atap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tentang Rangka Atap
TINJAUAN PUSTAKA
Rangka atap adalah struktur bangunan yang posisi berada di atas bangunan yang
berdiri . rangka memiliki beberapa struktur diantara nya adalah kuda - kuda . rangka atap ini
berdiri tepat di atas ring balk yang memungkinkan penyaluran tekanan langsung ke struktur
bangunan lain yang berada di bawah nya
Rangka atap memiliki fungsi menyalurkan tekanan dari atap ke struktur bangunan
lainnya yang berada di bawah nya . rangkap atau juga memiliki fungsi sebagai penahan atap
dari tekanan - tekanan yang di berikan dari atap itu sendiri . dalam perkembangan jaman
rangka atap pun ikut berkembang yang biasa nya pada dahulu kala bahan yang di gunakan
untuk membuat rangka atap adalah balok kayu dengan seiring perkembangan jaman balok
kayu pun mulai di tinggal kan . sekarang kebanyakan pengembang perumahan sudah beralih
ke baja ringan.
Penggunaan baja ringan kaso juga bisa menjadi sebagai tiang pada
konstruksi yang tak mempunyai beban yang begitu berat, seperti menopang kanopi.
Baja ringan jenis ini mudah dalam segi penggunaan dalam proses pembangunan
konstruksi sehingga membuat durasi pengerjaan lebih singkat. Selain itu, pemakaian
baja ini mampu dikondisikan sesuai kebutuhan.
b. Baja ringan reng
Baja ringan reng dapat dibedakan secara jelas karena bentuknya yang persis
dengan huruf W dan bentuk trapesium. Baja ringan reng adalah bagian atap bangunan
yang digunakan untuk meletakkan genteng. Masyarakat sering menyebut baja ringan
ini dengan profil B.
Dahulunya, reng ini biasanya terbuat dari bahan bambu. Namun, karena
proses pembuatan yang memakan waktu lama dan harus melalui serangkaian proses
agar tahan lama, maka hadirlah reng yang terbuat dari baja ringan. Penggunaan baja
sebagai bahan dasar pembuatan reng adalah terobosan yang inovatif karena baja lebih
tahan dengan kondisi cuaca di Indonesia. Keunggulan lain juga adalah memberikan
kesan modern pada tampilan bangunan.
Disamping yang berbentuk seperti huruf A, ada pula baja ringan taso dengan
bentuk seperti balok berongga. Baja ringan ini disebut juga baja ringan hollow.
Hollow sendiri berasal dari Bahasa Inggris yang berarti berongga. Kegunaan baja ini
digunakan untuk memasang plafon.Jenis ini biasanya dilapisi oleh aluminium dan
Zinc (Zinc-Alume) sehingga sering disebut juga dengan istilah Hollow Galvalum,
Hollow Gipsun, dan Hollow Plavond.
d. Baja ringan merk giga steel
Ada beberapa macam baja ringan yang di kelompokan berdasarkan nilai
tegangan tariknya atau dalam bahasa inggrisnya tensile strength. Kemampuan
tegangan tarik ini umumnya di dasarkan pada fungsi akhir.
Salah satu baja ringan dengan mutu tinggi yaitu GIGASTEEL dengan
kekuatan leleh minimum 550 MPa (Mega Pascal). GIGASTEEL menciptakan system
rangka atap baja ringan sebuah bangunan dengan struktur dan perhitungan yang luar
biasa.
Seperti diketahui, ada beberapa bagian baja ringan yang cukup tajam. Terutama saat
dilakukan pemotongan, bagian itu berisiko melukai tangan. Itulah kenapa, sarung
tangan dibutuhkan aplikator. Tak hanya sebagai pelindung dari ujung baja ringan
yang tajam. Sarung tangan juga melindungi tangan aplikator dari api, radiasi, aliran
listrik, bahan kimia, dan lain sebagainya.
b. Safety Shoes
Seorang aplikator pun perlu melindungi kaki mereka. Di sinilah pentingnya seorang
tukang baja ringan menggunakan safety shoes.
c. Safety Vest
Fungsi safety vest untuk aplikator baja ringan adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan saat bekerja, termasuk saat pekerjaan dilakukan malam hari.
Selain itu, peralatan ini juga dapat melindungi pemakainya dari air. Helm
Keselamatan Aplikator Baja Ringan Sebagaimana helm pada umumnya, alat ini
fungsinya sebagai pelindung kepala aplikator dari risiko benturan karena benda yang
terjatuh serta meminimalisir cedera.
d. Harness Tubuh
Ilustrasi Aplikator Pakai Hearnes Ilustrasi Aplikator Pakai Hearnes (Sumber:
Instagram @ecotrussafrica) Sejauh ini, kebanyakan para aplikator melakukan
pekerjaan di area ketinggian, seperti ketika mereka merangkai rangka atap. Itulah
mengapa, diperlukan harness tubuh. Seperti diketahui, fungsi harness tubuh ini
adalah untuk mencegah tubuh dari cedera akibat terjatuh atau pun terjungkir.
e. Masker
Mengingat saat ini masih masa pandemi, maka penting bagi aplikator untuk
menggunakannya. Selain itu, apa pelindung diri ini juga berfungsi untuk mencegah
terhirupnya benda asing saat aplikator melakukan pekerjaan.
Macam-macam bentuk atap yang banyak dipakai pada bangunan adalah sebagai
berikut :
Atap Pelana
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk
mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan
bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur
ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuatdari
kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. Kuda-kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap
dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda-kuda bambu pada umunya mampu mendukung
beban atap sampai dengan 10 meter, Sedangkan kuda-kuda baja sebagai pendukung atap,
dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan
bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.
Kudakuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga
12 meter. Pada kuda-kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku
struktur kuda-kuda pada arah horisontal.
Pada dasarnya konstruksi kuda-kuda terdiri dari rangakaian batang yang selalu
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk
penutupnya, maka konstruksi kudakuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan
rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu
memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda diletakkan diatas dua
tembok selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima
gaya horisontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja.
Kuda-kuda diperhitungkan mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap
tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk,
gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat
memasang/memperbaiki atap).
Kuda-kuda adalah bagian yang memberikan bentuk kepada atapnya dan sekaligus
berfungsi sebagai pendukung penutup atap. Konsturksi kuda-kuda dapat dibuat dari rangka
baja, beton, atau kayu. Kuda-kuda di buat dengan caramerangkaikan beberapa batang yang
dibentuk menjadi suatu konsturksi rangka batang, dengan bentuk dasar segitiga.
A. Bagian Dari Kuda-Kuda Adalah Sebagai Berikut :
Yaitu batang datar atau batang tarik yang menahan gaya horizontal yang timbul oleh
adanya gaya yang bekerja pada kaki kuda-kuda, sehingga tembok hanya menahan gaya
vertikal saja.
Yaitu batang tegak untuk menahan lenturan yang akan terjadi pada batang datar,
disebut juga sebagai tiang kuda-kuda atau tiang gantung atau makelar.
Yaitu batang yang berfungsi untuk menyokong kaki kuda-kuda agar tidak melentur
oleh beban gording.
5) Balok gapit :
Yaitu dua batang kayu yang dipasang menggapit rangka kuda-kuda agar tidak
melentur kesamping.
Kuda-kuda dipasang setiap jarak 3 m atau kurang agar pemakaian ukuran kayu
gordingnya tidak terlalu besar. Jarak 3 m ini juga untuk menyesuaikan dengan jarak kolom-
kolmnya, sehingga kuda-kuda dapat diletakan di atas kolom ini.
B. Tipe Kuda-Kuda
a) Tipe pratt
b) Tipe howe
f) Tipe waren
C. Bentuk-Bentuk Kuda-Kuda
Berikut bentuk kuda-kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya, yaitu:
Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang.
d. Bentang 20 Meter
Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-kuda atap
sebagai loteng, Bahan dari kayu
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi
horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin,
beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya
tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi
gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas
titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang
usuk yang tersedia.
Bahan- bahan untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF.
Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk
memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan. Posisi sagrod diletakkan sedemikian
rupa sehingga mengurangi momen maksimal yang terjadi pada gording.
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang
disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.
2.2.4. Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya
memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisa digeser (diperpanjang/diperpendek).
2.2.5. Usuk/kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke
gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk
dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus
gording. Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi
tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung
usuk.
2.2.6. Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m.
Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap
dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada
atap dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan
jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya (genteng).
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus
mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan.
Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan.
a. Genteng
Menurut bahan material terdapat genteng beton dan genteng tanah liat (keramik).
Sedangkan menurut bentuknya, genteng terdiri atas genteng biasa (genteng S), genteng
kodok, genteng pres silang. Sedangkan untuk bentuk genteng karpus terdiri atas genteng
setengah lingkaran, genteng segitiga, dan genteng sudut patah.
b. Sirap
Bahan sirap adalah akyu keras yang banyak terdapat di hutan-hutan Kalimantan,
yang dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis dengan ukuran 8 X 60 cm2.
Keuntungan asbes gelombang sebagai penutup atap adalah mudah dan cepat
pemasngannya karena tidak memerlukan usuk dan reng, yaitu lagsung diletakan pad balok
gording. Kejelekan asbes apabila terjadi keretakan atu kerusakan , maka harus menganti
dengan lembaran baru, juga bukan isolasi panas yang baik, sehingga ruangan di bawah atap
asbesakan menjadi panas.
Bahan penutup atap lain yang mempunyai ukuran besar adalah : seng logam, seng fibre
glass, kaca, dan lain-lain.
d. Flat CD 750
Atap Flat CD750 merupakan atap bergelombang yang berfungsi sebagai atap dan
dinding gelombang. Atap CBM termasuk bagian dari atap galvalume zincalume terbaik di
kelasnya. Produk ini terbuat dari bahan dasar baja lapis alumunium seng dan baja lapis
alumunium seng warna, sehingga mampu tahan terhadap karat
Gambar 2.27 Penutup Atap Flat CD 750
e. Atap Seng
Atap seng merupakan salah satu jenis atap bangunan yang popularitasnya sangatlah
tinggi dan banyak sekali bangunan yang mengadopsi dan menggunakan atap seng. Atap
yang terbuat dari seng ini menjadi sangat populer karena banyak hal. Agar Anda bisa
mengetahui fungsi atap seng.
Atap seng sangatlah kuat dan mempunyai tekstur yang kasar. Pengaplikasiannya
juga sangat mudah dan tidak membutuhkan pengaturan yang sulit. Atap seng juga dijual
dalam bentuk lembaran yang memiliki ukuran tersendiri. Karena ukurannya yang sudah
pas membuat Anda tidak perlu repot untuk mengukur tatanan atap yang ada.Selain itu,
karena atap seng dipasang dengan rapat dan memiliki celah yang lebih minim membuat
air hujan. Dikutip dari The Metal Roof Company, salah satu karakter dari atap seng
adalah bentuknya yang seamless dan bisa membuat atap terlihat rapi dan lebih simetris.
Seperti diketahui, ada beberapa bagian baja ringan yang cukup tajam. Terutama saat
dilakukan pemotongan, bagian itu berisiko melukai tangan. Itulah kenapa, sarung
tangan dibutuhkan aplikator. Tak hanya sebagai pelindung dari ujung baja ringan
yang tajam. Sarung tangan juga melindungi tangan aplikator dari api, radiasi, aliran
listrik, bahan kimia, dan lain sebagainya.
b. Safety Shoes
Seorang aplikator pun perlu melindungi kaki mereka. Di sinilah pentingnya seorang
tukang baja ringan menggunakan safety shoes.
c. Safety Vest
Fungsi safety vest untuk aplikator baja ringan adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakaan saat bekerja, termasuk saat pekerjaan dilakukan malam hari.
Selain itu, peralatan ini juga dapat melindungi pemakainya dari air. Helm
Keselamatan Aplikator Baja Ringan Sebagaimana helm pada umumnya, alat ini
fungsinya sebagai pelindung kepala aplikator dari risiko benturan karena benda yang
terjatuh serta meminimalisir cedera.
d. Harness Tubuh
Ilustrasi Aplikator Pakai Hearnes Ilustrasi Aplikator Pakai Hearnes (Sumber:
Instagram @ecotrussafrica) Sejauh ini, kebanyakan para aplikator melakukan
pekerjaan di area ketinggian, seperti ketika mereka merangkai rangka atap. Itulah
mengapa, diperlukan harness tubuh. Seperti diketahui, fungsi harness tubuh ini
adalah untuk mencegah tubuh dari cedera akibat terjatuh atau pun terjungkir.
e. Masker
Mengingat saat ini masih masa pandemi, maka penting bagi aplikator untuk
menggunakannya. Selain itu, apa pelindung diri ini juga berfungsi untuk mencegah
terhirupnya benda asing saat aplikator melakukan pekerjaan.
Bentuk atap untuk bangunan bertingkat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu :
Atap datar
Atap sudut
Atap datar umumnya dibuat dari beton bertulang kedap air, yaitu di buat dari
campuran 1 semen : 1 ½ pasir : 2 ½ kerikil + air, diberi tulangan rangkap atas bawah.
Tulangan atas berfungsi sebagai tulangan susut untuk mencegah retak-retak pada permukaan
beton akibat terkena sinar matahari, sedang tulangan bawah berfungsi sebagai tulangan
konstruksi untuk menahan lenturan. Tulangan atas bawah masing-masing dipasang bersilang,
diametertulangan susut minimum 6 mm dan diameter tulangan konstruksi minimum 8 mm.
plat atap harus dibuat dengan tebal minimum 7 cm atau lebih.
Untuk mencegah retak-retak pada bidang permukaan dan juga mencegah korosi
betonnya, dapat diberikan lapisan pelindung pada seluruh permukaan atap. Lapis pelindung
ini dapat berupa :
Pelesteran kera 1 semen : 2 pasir, yang dibuat kasar agar tidak licin, agar indah dapat
ditutup tegel galar atau jenis ubin lainnya.
Cairan pekat seperti aspal ‘water proofing’ dengan diberi tebaran pasir.
Di atasnya dapat dipakai unutk ruangan serba guna, seperti gudang, tempat jemuran,
ruang mesin, bak air.
Konstruksi atap menjadi satu dengan rangka portalnya, menambah sifat kaku dari
bangunan, sehingga tahan terhadap gaya horizontal, oleh angin atau gempa.
Karena tahan api, maka dapat mencegah menjalarnya api yang dating dari arah atas
kedalam ruangan di bawahnya.
Atap sudut atau atap bersudut adalah atap yang mempunyai kemiringan, sehingga
membentuk suatu sudut dengan rangka bangunannya.
Ditinjau dari besarnya sudut kemiringan, atap sudut dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Atap landai
Atap landai dapat menggunakan penutup atap dengan lembaran-lembaran besar, seperti
seng gelombang atau asbes. Untuk membentuk sudut kemiringan atap, dapat dibuat
konstruksi rangka batang (kuda-kuda) dari kayu atau baja. Karena landai, maka tekanan
angin yang diterima hanya kecil saja, hal ini akan menguntungkan terhadap kestabilan
konstruksi. Atap landai dapat menggunakan penutup atap dengan lembaran-lembaran besar,
seperti seng gelombang atau asbes. Untuk membentuk sudut kemiringan atap, dapat dibuat
konstruksi rangka batang (kuda-kuda) dari kayu atau baja. Karena landai, maka tekanan
angin yang diterima hanya kecil saja, hal ini akan menguntungkan terhadap kestabilan
konstruksi.
2. Atap runcing
Atap runcing dapat memberih kesan megah dan anggun terhadap bagunannya.
Pembuatan rangka atap membutuhkan lebih banyak dan luas, bidang atapnya juga lebih besar
dibandingkan atap landai, jadi harga per satuan luas atap menjadi lebih mahal juga. Pengaruh
tekanan angin pada bidang atap dan pengaruh gaya gempa tersa lebih besar, maka ukuran
untuk konstruksi pada rangka bangunannya harus juga diperhitungkan adanya momen oleh
guling oleh angin dan tau gempa.
Makin tinggi tempat dari muka tanah, makin besar pula tekanan anginnya, maka untuk
mencegah agar atap tidak terbang dihembus angin, dalam memasng kuda-kudanya tidak
boleh hanya diletakan begitu saja, tapi harus diangker kuat atau dibegel pada klom
pendukungnya.
Bahan penutup atap, terutama dari bahan yang ringan, sebaiknya dipaku atau diskrup
pada batang tumpuannya, agar tidak mudah dihempas angin.
2. Beban-beban pada rangka batang hanya boleh bekerja pada titik buhul. Beban yang
bekerja pada batang antara dua titik buhul, harus dilimpahkan dulu ke titik-titik buhul
yang terdekat. Berat sendiri rangka batang tidak diperhitungkan sebagai beban.
Gambar 2.29 Beban-Beban Pada Rangka Batang
3. Batang yang dipakai harus utuh dan lurus, agar garis sumbuhnya juga lurus. Batang yang
cacat, rusak atau sudah rapuh, tidak boleh pakai, kareana ini dapat melemahkan
kontruksi. Bila satu batang pada rangka patah, maka konstruksi batang tersebut akan
runtuh.
5. Titik buhul dianggap sendi tanpa mengalami deformasi (perubahan bentuk) dan
perubahan panjang batang diabaikan, ketentuan ini hanya dipakai dalam hitungan saja.
Ditinjau secarah utuh, pada konstruksi rangka batang tidak timbul momen dan gaya
lintang pada batang tunggal. Pada rangka batang hanya perlu dihitung gaya-gaya normal
(gaya tarik atau gaya desak) yang terjadi pada masing-masing batang.
Bahan untuk rangka atap dapat memakai : kayu, baja siku, baja profil I atau beton
bertulang.
1. Kayu
Mudah didapat dari alam, sifat kenyal, elastis, kekuatan dan keawetannya
tergantung dari umur kayu dan jenis kayu.
Mudah dikerjakan oleh tukang biasa dengan alat sederhana, dapat dibentuk
berbagai model yang indah.
Harga relative murah, dank arena bahannya ringan dapat memperkecil ukuran
konstruksi bangunan dan fondasinya.
Dapat terbakar dan mudah menjalarkan api dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Konstruksi harus terlindung dari panas dan hujan, agar tidak cepat lapuk.
Perlu diberi lapis pelindung agar tidak dimakan rayap, bubuk atau serangga kecil
lain.
Sebaiknya untuk bentangan atap tidak lebih dari 12 m.
2. Baja :
Bahanya diperoleh dari hasil pabrik, mutu dan kekuatannya tergantung standar
pabrik pembuatnya.
Sifat bahannya yang keras memerlukan alat khusus untuk pembuatannya,
dibentuk di bengkel di poryek hanya tinggal pasang.
Harga baja mahal, kekuatan baja besar, jadi hanya ekonomis unutk bentangan
besar dengan beban berat.
Oleh api dan panas yang tinggi, batang dapat terlentur, menggeliat dan leleh.
Oleh panas dan hujan, bahan dapat berkarat dan kropos, jadi perlu diberi lapis
pengawat anti karat dan terlindung.
Gambar 2.33 Kuda-Kuda Baja
3. Beton Bertulang
Dibuat dari beton yang diberi tulangan, perlu waktu untuk pengerasn betonnya,
mutunya tergantung cara pelaksanaannya.
Umumnya dibuat langsung di tempatdengan membuat cetakan-cetakan dari kayu,
dapat dikerjakan dengan alat sederhana.
Harga relative masih murah disbanding umurnya yang tidak terbatas, setelah
betonnya mengeras tidak perlu perawatan lagi.
Merupakan bahan yang tahan api, tidak dapat terbakar, tidak rusak oleh panas dan
hujan, tahan zat kimia.
Dapat untuk landasan helicopter atau dipaki untuk keperluan lain ( ruang mesin,
bak air, penthouse).