Struktur Bangunan Bentang Lebar (

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH SISTEM STRUKTUR BANGUNAN II

STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR

OLEH

THEDDY B. TODE (2206090030)

FEBI ANO (2206090046)

IGNATIA YUDHITA (2206090004)

PRODI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan penyertaanNya kami di
berikan kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini yang berjudul “STRUKTUR BANGUNAN
BENTANG LEBAR ” ini dengan baik.

Penulis juga mengucakan teima kasih kepada dosen pengampuh mata kuliah SIstem Stuktur
Bangunan II Bapak Aplimon Jerobisonif ST., MT dan Bapak Marianus Bahantwelu, ST., MT yang
telah memberikan tugas struktur bidang, struktur rangka, dan struktur biomorfik. Ucapan terima
kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan
informasi tentang materi kami.

Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Kami juga berharap,
dengan adanya kliping ini, pembaca dapat memahami lebih baik tentang Struktur Bangunan
Bentang Lebar.

Kupang, Febuary 2024

Penulis
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN ....................


1.1 Latar Belakang Masalah.................
1.2 Rumusan Masalah.................
1.3 Tujuan..................................................
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN MASALAH...........
2.1 Struktur Bangunan Bentar lebar
2.2 Konstruksi Atap Pada Bangunan Bentang Lebar
2.3 Jenis Struktur Bangunan Bentang Lebar
2.4 Material Atap Bangunan Bentang Lebar
2.5 Contoh Bangunan Bentang Lebar di Indonesia
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................
DAFTAR PUSTAKA…………………….…….……………………….……………
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Struktur bangunan bentang lebar, seperti jembatan gantung atau kubah besar,
memerlukan latar belakang teknik sipil yang kuat. Ini melibatkan prinsip-prinsip
rekayasa embanguna yang kompleks, termasuk pemilihan bahan yang sesuai,
analisis kekuatan, dan penggunaan teknologi terbaru dalam perencanaan dan
konstruksi. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan termasuk beban hidup,
beban mati, gaya angin, gaya gempa bumi, dan kemampuan struktur untuk
menahan beban yang diberikan dalam jangka waktu yang lama. Keberhasilan
struktur bentang lebar juga tergantung pada pemilihan material yang kuat dan
tahan lama serta desain yang efisien untuk mendistribusikan beban
membangunan dan efektif.
1.2 Rumusan Masalah
• Bagaimana struktur bangunan bentang lebar?
• Bagaimana Konstruksi Atap Pada Bangunan Bentang Lebar?
• Apa Jenis Struktur Bangunan Bentang Lebar ?
• Apa Material Atap Bangunan Bentang Lebar?
• Apa saja Contoh Bangunan Bentang Lebar di Indonesia?

1.3 Tujuan
• Untuk memahami struktur bangunan bentang lebar
• Untuk memahami konstruksi atap pada bangunan bentang lebar
• Untuk memahami jenis struktur bangunan bentang lebar
• Untuk memahami material atap bangunan bentang lebar
• untuk memahami contoh – contoh bangunan bentang lebar

1.4 Manfaat
Struktur bangunan bentang lebar memiliki manfaat yang luas dan signifikan dalam
embangunan infrastruktur modern. Dari meningkatkan konektivitas dan
pertumbuhan ekonomi hingga mempromosikan integrasi emban dan kelestarian
lingkungan, peran struktur ini tidak bisa diremehkan dalam memajukan masyarakat
dan meningkatkan kualitas hidup. Dengan terus mendorong inovasi dan praktik
berkelanjutan, struktur bangunan bentang lebar akan terus menjadi pilar penting
dalam embangunan masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Struktur Bangunan Bentang Lebar


Struktur bangunan bentang lebar adalah struktur bangunan yang mempunyai ruang
lebih luas dsri segi panjang dan lebar tanpa banyak tiang atau kolom yang menggangu.
Bangunan seperti ini memungkinkan kita untuk bergerak dengan bebas tanpa terhalangi sekat-
sekat bangunan.

Bangunan dengan bentang lebar umumnya memerlukan struktur yang kokoh dan
stabil untuk menopang beban-beban yang besar. Beberapa contoh struktur untuk bangunan
bentang lebar meliputi:

• Balok dan Kolom Besar: Penggunaan balok dan kolom yang besar dan kuat untuk
menopang beban dan mendistribusikan beban ke fondasi.
• Truss: Struktur truss (rangka) yang terdiri dari balok-balok dan tiang-tiang yang
saling terhubung membentuk jaring-jaring segitiga untuk mendukung atap atau
struktur lainnya.
• Pelat: Penggunaan pelat beton atau baja yang tebal untuk menutupi area luas
dengan meminimalkan penggunaan kolom dan balok di bawahnya.
• Kubah atau Kupola: Struktur lengkung yang digunakan untuk bangunan dengan
bentang lebar, seperti pada bangunan gereja atau gedung bersejarah.
• Balkon dan Teras: Penggunaan balkon atau teras dengan struktur penyangga yang
kuat untuk memberikan area tambahan yang menggantung di luar bangunan.
• Pilar Beton Bertulang: Penggunaan pilar beton bertulang yang besar dan kuat untuk
menopang lantai-lantai bangunan dan menahan beban vertikal.
• Pondasi yang Kokoh: Pondasi yang diperkuat dengan menggunakan teknik-teknik
khusus untuk menopang bobot keseluruhan bangunan dengan aman.

Terdapat 4 kategori dalam pembuatsn bangunan dengan struktur bentang lebar, antara lain:
• Form Active Structure System
Form active structure system mengandalkan bentuk struktur untuk menanggung seluruh beban.
Struktur ini dapat berubah secara mekanis sebagai respons terhadap perubahan lingkungan.
Contoh teknik dalam sistem ini adalah sistem kabel, sistem tenda, sistem pneumatik, dan sistem
lengkungan.

• Bulk Active Structure System


Bulk active structure system adalah sistem penyusun yang bersifat kaku dan padat. Beban
bangunan akan ditransmisikan langsung kepada materialnya melalui kolom atau balok. Struktur
bulk active structure system ini terdiri dari beam system, frame system sampai dengan beam grid
maupun slab system.

• Vector Active Structure System


Vector Active Structure System menggunakan batang lurus pendek, padat, dan lurus untuk
mengalihkan atau menyalurkan gaya eksternal, terutama dari unsur tekan dan unsur tarik.
Teknik dalam sistem ini mencakup sistem rangka datar, sistem rangka lengkung, dan sistem
jaring ruang.

• Surface Active Structure System


Surface active structure system adalah struktur bangunan bentang lebar yang fleksibel, namun
tahan dari tekanan dan perubahan gaya. Ciri struktur ini umumny

2.2 KONSTRUKSI ATAP PADA BANGUNAN BENTANG LEBAR

Konstruksi atap merupakan konstruksi yang terdiri dari balok melintang yang
menerima gaya tarik, balok sebagai penopang atau tiang yang menerima gaya tekan guna
menyangga dari gording dan kasau serta pelapis atap.Sebuah bangunan bentang
lebar yang tampak kaku, tentu kurang nyaman dipandang mata. Untuk itu, agar supaya
bangunan tersebut tidak hanya mampu memikul beban bangunan, melainkan juga perlu
diberikan nilai estetikanya.

Jenis Konstruksi Atap

Hal yang paling mudah dan sederhana adalah atap struktur bangunan betang lebar. Atap
pada bangunan bentang lebar yang menjulang tinggi akan nampak walaupun dari jarak
yang sangat jauh. Ada beberapa jenis konstruksi atap yang sering digunakan dslam
pembuatan bangunan bentang lebar, berikut ini beberapa di antaranya.

1. Konstruksi Atap Kabel

Struktur kabel sebenarnya sudah lama dikenal oleh manusia. Model ini bisa kita dapat lihat
pada konstruksi jembatan gantung yang melibatkan berbagai bahan bangunan yang
bersumber dari alam. Seperti akar pohon, rotan, hingga bambu. Jenis konstruksi jembatan
gantung ini masih biasa digunakan pada berbagai sungai di tanah air.

Sekarang, penggunaan struktur kabel juga telah merajai berbagai stadion olahraga yang
memiliki bentang yang cukup luas. Bedanya, struktur ini menggunakan bahan baja. Dalam
ilmu teknik sipil, penggunaan atap kabel pada stadion sangat efektif dan banyak digunakan.
Ilustrasi struktur kabel, sumber: ilmutekniksipilindonesia.com

Hal tersebut disebabkan oleh struktur kabel ini tidak membutuhkan kolom besar untuk
memikul beban, sehingga bisa memberikan tambahan nilai estetis bangunan. Bukan hanya
itu, arah dan sudut pandang penonton yang sedang menonton pertunjukkan di dalam
gedung tidak akan terganggu dengan keberadaan kolom kolom tersebut.

2. Struktur Busur

Struktur atap bangunan ini termasuk dalam form active structure system dan biasanya
dikombinasikan dengan struktur kabel. Sistem struktur ini berupa elemen garis berbentuk
busur dengan lenting tertentu. Lenting inilah yang akan menahan beban bangunan.

Struktur ini juga sebenarnya sudah lama dimanfaatkan, terutama pada peradaban yunani
dan romawi dalam membangun sebuah bangunan dengan model bentangan yang luas.
Material bangunan yang digunakan juga adalah material yang padat seperti baja, kayu dan
beton.

3. Struktur Kubah

Konstruksi atap struktur kubah adalah salah satu bentuk yang paling efisien untuk menutup
area yang luas karena bisa membungkus jumlah maksimum ruangan dengan luas area yang
minim.
Struktur jenis ketiga ini diyakini lebih kuat dan sangat tahan gempa. Namun demikian,
bentuknya yang setengah lingkaran diyakini juga tidak terlalu fleksibel. Dalam proses
pengerjaannya, para pekerjanya pun harus sangat hati hati dan teliti agar hasilnya presisi.

4. Struktur Cangkang

Konstruksi atap selanjutnya adalah sistem cangkang. Sistem atap bangunan satu ini pada
dasarnya terinspirasi dari alam seperti cangkang telur, cangkang kepiting, cangkang keong
dan sejenisnya.

Hal itulah yang menyebabkan struktur cangkang ini berbentuk structural tiga dimensi dengan
sifat kaku, tipis dan melengkung. Jenis atap structural dari sistem cangkang ini dalam
berbagai pilihan variasi. Namun, yang umumnya digunakan adalah permukaan satu sumbu
seperti bola atau parabola.

5. Konstruksi Atap Pneumatik

Sistem pneumatik merupakan konstruksi atap bangunan yang termasuk dalam soft shell.
Untuk bisa stabil, sistem satu ini mengandalkan tekanan internal yang lebih tinggi dibanding
tekanan eksternal.

Tampilan struktur pneumatik, sumber: martinasarmauli.blogspot.com


Media yang bisa digunakan juga beraneka ragam seperti zat cair, busa, butiran dan gas.
Namun, pada umumnya kebanyakan menggunakan udara atau gas sebagai medianya.

Kelebihan yang bisa didapatkan jika menggunakan jenis sistem ini adalah kemudahan dan
kecepatan dalam proses membangunnya serta memiliki bobot yang sangat ringan. Hal itu
karena material utamanya adalah lembaran kain dengan ketebalan tidak lebuh dari 0.5 mm
yang tidak seberapa beratnya.

Namun demikian, dengan struktur yang cenderung tipis, sistem konstruksi atap satu ini
sangat rentan terhadap robek, kebocoran dan tentunya tidak bisa diandalkan jika menahan
beban vertikal.

6. Struktur Membran

Biasanya digunakan untuk menutupi atap bangunan, sistem ini disebut sebagai sistem
membran. Penggunaan sistem ini pada atap bangunan sering digunakan karena kualitasnya
yang ringan, mudah diaplikasikan pada ruang berskala besar serta transparansi. Sistem
membran biasanya dikombinasikan dengan kabel sebagai suspensi sederhana.

Tidak semua jenis bangunan bisa dan cocok untuk menggunakan jenis sistem ini. Ada
beberapa proyek bangunan yang tidak cocok dengan sistem membran ini. Agar tidak mudah
sobek, paparan matahari dan suara bising, penggunaannya harus melibatkan membran
yang berlapis.

7. Struktur Space Frame

Sistem berikut ini adalah struktur ringan namun kaku. Umumnya dikonstruksikan pada
elemen tiang yang mengikuti pola geometris tertentu. Sistem ini akan menghemat waktu
pembangunan, dengan karakteristiknya yang ringan, mudah dirakit dan dirangkai.
Tampilan struktur atap space frame, sumber: indonesian.alibaba.com

Namun, sistem ini tetap memiliki kekurangan yang perlu di perhatikan yakni adanya
penggunaan material baja yang tidak tahan api serta pemasangan yang membutuhkan
tingkat ketelitian tinggi, agar hasilnya presisi.

2.3 Jenis Struktur Bangunan Bentang Lebar


Dilihat dari bentuk dan kerumitannya dalam proses pembangunan, ada 2 jenis struktur
bangunan bentang lebar berdasarkan bentuk dan tingkat kompleksitasnya dalam proses
pembangunan:
Bangunan Bentang Lebar Sederhana

Sumber: Google
Jenis bangunan ini memiliki bentangan yang luas dan dirancang dengan fokus pada
fungsinya. Meskipun tampak sederhana, proses pembangunannya biasanya lebih cepat.
Bangunan seperti ini biasanya ditemukan di fasilitas olahraga yang tidak memerlukan
ornamen khusus.

Bangunan Bentang Lebar Kompleks

Sumber: Google

Berbeda dengan bangunan bentang lebar sederhana, jenis bangunan ini


mempertimbangkan fungsi dan estetika secara bersamaan. Biasanya, bangunan seperti ini
digunakan untuk pertunjukan seni, pameran, atau opera, di mana tampilan estetika sangat
penting. Namun, sekarang juga digunakan pada berbagai jenis bangunan seperti bandara,
mal, dan perkantoran. Proses pembangunan bangunan bentang lebar kompleks lebih rumit
dan memakan waktu lebih lama.

2.4 Material Atap Bangunan Bentang Lebar

Beberapa material yang umum digunakan dalam pembuatan atap bangunan bentang lebar
antara lain:

• Baja atau logam lainnya: Material ini sering digunakan untuk atap bangunan bentang
lebar karena kekuatan dan daya tahan terhadap beban.
• Beton prategang: Beton prategang memiliki kekuatan yang tinggi dan mampu
menopang bentang yang luas.
• Kayu: Kayu juga sering digunakan dalam atap bentang lebar, terutama dalam
konstruksi tradisional atau untuk estetika tertentu.
• Bambu: Bambu dapat digunakan dalam atap bentang lebar karena kekuatan dan
kelenturannya.
• Komposit: Material komposit yang terdiri dari campuran bahan seperti serat kaca dan
resin juga bisa digunakan untuk atap bentang lebar karena kombinasi kekuatan dan
ringan.
2.5 Contoh Bangunan Bentang Lebar di Indonesia

1. Gedung DPR/MPR RI

sumber: cepangker.com
2. Stadion Gelora Bung Karno

sumber: gbk.id
3. IMAX Keong Emas

sumber: bisnis.com

BAB III
Kesimpulan
Struktur bangunan bentang lebar merujuk pada jenis struktur bangunan yang
memiliki bentang (span) yang besar dalam hubungannya dengan dimensi lainnya. Ini
biasanya mencakup jembatan, kubah besar, terowongan, dan struktur lainnya yang
memerlukan elemen struktural yang panjang atau lebar untuk menjangkau jarak yang luas
tanpa penyangga tengah yang signifikan.
Dalam konteks jembatan, struktur bentang lebar biasanya memiliki bentang yang
panjang dan dapat menjangkau lebar sungai, lembah, atau jalur transportasi lainnya tanpa
penyangga yang sering ditemukan pada jembatan lainnya. Demikian pula, kubah besar,
seperti kubah katedral atau stadion, membutuhkan struktur bentang lebar untuk menopang
atap yang luas tanpa tiang penyangga di tengah ruang.
Dalam hal ini, struktur bangunan bentang lebar memerlukan teknik konstruksi khusus
dan desain yang cermat untuk menangani beban yang besar dan memastikan kestabilan
struktur dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini juga melibatkan penggunaan material
yang kuat dan teknologi konstruksi yang terkini untuk memastikan keamanan dan keandalan
struktur tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
eeeeeaaaaaaa, Maret 2013, Struktur Bidang Lipat, 10 Febuary
2024,
https://id.scribd.com/doc/128607659/Struktur-bidang-lipat
TeguhArifin, Mei 2016, Struktur Bangunan Gedung Lengkung, 11 Febuary 2024,
https://id.scribd.com/doc/313398094/Struktur-Bangunan-Gedung-Lengkung

Kristanto, Maret 2019, Sistem Struktur Arch, 11 Febuary 2024,


https://id.scribd.com/document/401709485/Sistem-Struktur-Arch
Gagas Darmawan April 2018, Struktur Lengkung & Vault, 11 Febuary 2024,
https://id.scribd.com/presentation/375879380/Struktur-Lengkung-Vault
H.Amma, 1998, Struktur ruang kubah satu lapis, 11 Febuary
2024,
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3005/05.2%20bab%202.pdf?seq
ue nce=5&isAllowed=y
Ari Dozei, Oktober 2015, Suspension Structures in Building, 11 Febuary 2024,
https://id.scribd.com/doc/284979633/STRUKTUR-GANTUNG

AdiCokenBlogs, Oktober 2012, Struktur kabel, 11 Febuary 2024,


https://adhycoken.blogspot.com/2012/10/struktur-kabel.html
https://blkp.co.id/blogs/detail/struktur-bangunan-bentang-lebar
https://www.adipranaindovesco.com/bangunan-bentang-lebar/

Anda mungkin juga menyukai