Yusuf Ahmad Fauzan - Pendidikan Agama
Yusuf Ahmad Fauzan - Pendidikan Agama
Yusuf Ahmad Fauzan - Pendidikan Agama
NIM : 2513211037
MATA KULIAH : AGAMA
DOSEN PENGAMPU : WAWA QADRATULLAH., S.Pd.,M.Ag
NOMOR ABSENSI : 15
1.Menurut pendapat saya , yang menjadi sebab pertikaiyan dan pertumpahan darah di dalam
agama, adalah mereka yang melihat agama sebagai hal yang sangat penting. Dan mereka
beranggapan bahwa agama mereka yang paling benar, selalu menyalahkan agama orang
lain .akibatnya selalu terjadi pertikaian antar agama yang satu dengan agama yang lain bahkan
sampai menumpahkan darah orang lain
Seharusnya kita melihat agama islam sebagai agama yang rohmatan lil alamin yaitu pembawa
rohmat bagi seliruh alam , yang di dalam agama islam juga di ajarkan adanya toleransi yang
berarti semua umat manusia boleh memilih agama dan kepercayaanya masing masing tetapi
tidak menjelek jelekan agama orang lain.
Solusinya adalah kita harus menjaga toleransi antar umat beragama. Dan jika kita termasuk
kedalam golongan gama islam, kita harus mentaati apa yang di perintahkan dalam agama islam,
dan menjauhi apa yang di larang dalam agama islam. Serta untuk lebih mendekatkan iman dan
takwa kita kita harus senantiasa menjalani sunnah nabi Muhammad saw.
2. keimanan adalah sebuah hal yang tidak dapat di ukur oleh manusia, melainkan hanya bisa di
ukur oleh tuhan sang pencipta alam. Dan jika kita ingin mengangkat keimananan kita, kita harus
senantiasa bertakwa kepada allah swt dengan menjalankan ibadah.. jika kita sering menjalankan
ibadah kepada allah swt, meka dengan sendirinya derajat kita akan di angkat oleh sang pencipta,
dan jikalau kita tidak ingin di angkat derajatnya oleh allah swt maka jauhilah apa yang di
perintahkan oleh allah swt.
Sebagai contoh jika kita selalu bertakwa kepada allah maka derajat kita akan di angkat adalah
seorang ulama besar yang selalu mendekatkan diri kepada allah swt dengan cara ibadah solat,
zakat, puasa dll. Seorang ulama tersebut selalu di hormati oleh orang banyak dan jarang ada yang
menjelekan seorang ulama tersebut.
Dan sebagai seorang muslim, keimanan memberikan implikasi bahwa tertanamnya kebebasan
dalam kehidupan manusia serta terangkat nya derajat kemuliaan manusia tidak dapat di peroleh
dengan cepat, melainkan harus dengan melalui proses proses yang sangat panjang, seperti
melakukan amalan amalan sunnah dengan istiqomah, menjalani syariat islam dengan rasa ikhlas,
giat belajar tentang agama islam, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu kesimpulan dari argumen saya adalah jika kita ingin di angkat derajat oleh allah
swt, maka kita harus senantiasa menjalani apa yang di perintahkan oleh allah swt, dan iman
bukan merupakan bentuk tulisan melainkan iman adalah kepercayaan kita kepada sang pemcipta
yakni allah swt.
3.A. kondisi saya sebelum berubah, dulu saya adalah seorang yang sangat pemalas. Bahkan saya
selalu telat bangun untuk solat subuh , saya dulunya seorang yang sering menunda nunda waktu
seperti selalu main handpone disaat pekerjaan rumah masih banyak, dan masih banyak lagi.
B. penyebab saya untuk berubah adalah satu, yaitu orang tua saya. Suatu saat saya di ajak orang
tua saya untuk pergi takjiah ke salah satu keluarga yang meninggal. Disana saya melihat ada
seorang anak yang sangat terpukul akan kepergian orang tuanya, nah darisitu saya berpikir
bagaimana jika orang tua saya meninggal sedangkan kondisi saya masih terus bergelut dalam
kemalasan.
Dari kejadian itulah saya mulai perlahan lahan berubaha , dan dari kejadian itu juga saya
memutuskan untuk pergi mencari ilmu bukan hanya ilmu tentang dunia melainkan ilmu tentang
akherat atau bisa di sebut juga pesantren. Saya memutuskan untuk pergi ke pesantren mulai sejak
SMA dan disana saya melanjutkan jengjang sekolah saya dari SMA sampai lulus.
Di pesantren juga saya banyak mendapatkan ilmu ilmu dari guru guru saya, bukan hanya ilmu
tentang akherat saja melainkan di ajarkan ilmu tentang dunia. Saya selalu di ajarkan apa itu arti
dari dari ibadah, tata cara ibadah dan masih banyak lagi.
C. hasil perubahan yang saya rasakan sekarang adalah saya selalu lebih mempertimbangkan hal
apa saja yang bagus untuk saya dan hal apa saja yang buruk untuk saya. Dari dari perubahan itu
juga membuat saya menjadi pribadi yang tidak gampang marah, selalu menjadikan orang orang
yang berhasil sebagai contoh masa depan untuk diri saya, orang tua saya, Negara saya, bahkan
agama saya.
dan jika kita ingin berubah maka kita harus memulai dari diri kita sendiri, mulailah dari
perubahan perubahan yang terkecil dulu, jika perubahan terkecil selalu di jalankan dengan ikhlas,
maka perubahan besar pula akan sangat mudah di gapai. Dan sebaliknya jika kita ingin berubah
tapi diri kita selalu mengedepankan ego maka niscaya perubahan akan sangat sulit di dapatkan
oleh kita.