Askeb Inc Serotinus 2017
Askeb Inc Serotinus 2017
Askeb Inc Serotinus 2017
- Konsistensi : lunak
- Masalah : tidak ada
Selama inpartu
- Ibu belum BAB
c. Pola Istirahat
Kebiasaan
- Malam : ±8jam (pukul 21.00-05.00)
- Siang : ±1jam (pukul 13.00-14.00)
Selama inpartu
- Ibu tidak dapat istirahat dengan cukup, karena adanya nyeri perut tembus belakang
d. Kebutuhan kebersihan diri
Kebiasaan
- Rambut dikeramas 3x dalam seminggumenggunakan shampoo
- Mandi 2x sehari menggunakan sabun
- Sikat gigi setiap mandi dan setelah makan menggunakan pasta gigi
- Genitalia dan Anus dibersihkan setiap kali BAB,BAK, dan Selesai mandi
- Kuku tangan dan kuku kaki di potong tiap kali terlihat panjang
- Pakaian diganti setiap kali setelah mandi
Selama inpartu
- Ibu tidak dapat membersihkan dirinya dengan baik, karena adanya nyeri perut
tembus belakang
7. Data Sosial
Dukungan Suami : Suami mendukung dan mau bekerja sama dengan pihak rumah
sakit untuk proses kelahiran anaknya
Dukungan Keluarga : Respon keluarga sangat senang ditandai dengan mereka berdoa
untuk keselamatan ibu dan bayinya
Masalah : tidak ada
C. Data psikologis dan sosial
- Ibu tampak meringis jika ada kontraksi
- Suami dan keluarga selalu memberikan dukungan kepada ibu
D. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Ibu : Baik
2. Berat badan : 50 kg
3. Tinggi badan : 155 cm
4. Lila : 25 cm
3
4
- DJJ : (+)
- Frekuensi : 143x/menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Terdengar jelas dan teratur
15. Panggul
Tidak dilakukan pemeriksaan
16. Genitalia
Pengeluaran pervaginam : tampak pengeluaran lendir bercampur darah
17. Anus
Tidak ada hemoroid, tidak ada oedema
18. Ekstremitas
- Tangan dan kaki simetris kiri dan kanan, warna kuku tangan dan kaki tidak pucat, refleks
patella (+/+), tidak ada oedema, tidak ada varises.
19. Pemeriksaan dalam (VT 1) tanggal 28-2-2017.
No 10 Diagnosa VT Pukul 11.30 WITA
1 Dinding vagina Elastis
2 Portio Tebal
3 Pembukaan 3 cm
4 Ketuban Utuh
5 Presentase Kepala
6 UUK Kanan depan
7 Penurunan H-II
8 Molase Tidak ada
9 Kesan panggul Normal
10 pelepasan Lendir bercampur darah
5
6
40 minggu 23 hari
43 minggu 2 hari
3. Intra uterin
DS : - Sejak tidak haid ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat.
DO :- Perut membesar sesuai umur kehamilan
- Tidak ada nyeri tekan pada palpasi abdomen
Analisis dan interprestasi
6
7
Selama kehamilan dari usia 16 minggu ibu merasakan pergerakan janin hingga sekarang dan
pada palpasi abdomen ibu tidak merasakan nyeri tekan dan didukung pembesaran perut yang sesuai
dengan umur kehamilan (Sulistyawati, 2009).
4. Janin tunggal
Dasar
DS : -
DO: - DJJ terdengar pada satu bagian abdomen ibu yaitu sebelah kanan dan hanya teraba dua
bagian besar janin.
- Pada pemeriksaan Leopold I dan III hanya teraba masing-masing satu bagian besar.
Analisis dan interprestasi
Pada pemeriksaan Leopold I teraba bagian lunak, tidak melenting dan susah di gerakan
menandakan bokong janin dan pada pemeriksaan leopold III teraba bagian bulat, melenting, keras,
dan mudah di gerakan menandakan bagian kepala janin. DJJ hanya terdengar pada satu sisi perut
ibu saja berarti menandakan janin tunggal (Sulistyawati, 2009).
5. Janin Hidup
Dasar
DS : - Ibu merasakan pergerakan janinnya sejak umur kehamilan 16 minggu.
DO : - DJJ terdengar kuat, jelas, teratur dengan frekuensi 143 kali/menit
Analisis dan interprestasi
Gerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 16 minggu dengan DJJ terdengar kuat jelas dan
teratur menandakan janin hidup (Sulistiawati, 2009).
6. Punggung kanan
Dasar
DS : - Ibu merasakan pergerakan janinnya di bagian kiri perut ibu
DO : - Pada palpasi leopold II teraba punggung pada bagian kanan perut ibu.
- DJJ terdengar kuat, jelas, teratur dengan frekuensi 143kali/ menit di kuadran kanan
bawah perut ibu.
Analisis dan iterprestasi
Pada leopold II teraba keras, panjang datar seperti papan pada bagiankanan perut ibu,
menandakan bagian punggung janin berada di sebelah kanan perut ibu.(Sulistiawati, 2009).
7. Presentase kepala
Dasar
DS : -
DO : - Pada palpasi leopold III teraba kepala pada bagian terendah janin
7
8
8
9
DS : - HPHT : 1-5-2016
DO : - Usia kehamilan : 43 minggu 2 hari
- Tafsiran persalinan 8-2-2017
Analisis dan interprestasi
Kehamilan serotinus adalah kehamilan yang berlangsung sampai 42Minggu
(294hari) atau lebih di hitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus neagle dengan siklus
haid rata-rata 28 hari (Saifuddin, 2009)
LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi partus lama pada ibu dan potensial terjadi gawat janin pada janin
1. Partus Lama
DS : HPHT : 1-5-2016
DO : - TP : 8-2-2017
- Umur kehamilan 43 minggu 2 hari
Analisis dan interpretasi
Kehamilan serotinus dapat mengakibatkan morbiditas atau mortalitas ibu dapat meningkat
sebagai akibat makrosomia janin dan tulang tengkorak menjadi lebih keras yang menyebabkan
salah satunya terjadi partus lama (Saifuddin,2009)
2. Gawat Janin
DS : - HPHT : 1-5-2016
DO : - TP : 8-2-2017
- Usia kehamilan 43 minggu 2 hari
Analisis dan interpretasi
Kehamilan serotinus dapat mengakibatkan gawat janin dikarenakan air ketuban yang telah
bercampur dengan mekonium dapat masuk pada mulut janin sehingga dapat terjadi infeksi pada
janin. Kemudian salah satunya dapat juga terjadi Makrosomia yang dapat menyebabkan terjadinya
distosia pada persalinan, fraktur klavikula, palsi Erb-Duchene, sampai kematian bayi (Saifuddin,
2009).
LANGKAH IV : EVALUASI TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter obgyn pemberian :
- Infus RL 500 ml, 20 tetes permenit (tpm)
- Induksi Oksitosin 5 IU secara drips mulai 8 tetes/menit (tpm) dan di tambah 4 tetes tiap 15
menit
LANGKAH V : RENCANA ASUHAN
Tujuan :
9
10
11
12
OBSERVASI
12
13
DS :- HPHT : 1-5-2016
DO :- Usia kehamilan : 43 minggu 2 hari
- Tafsiran persalinan 8-2-2017
Analisis dan interprestasi
Kehamilan serotinus adalah kehamilan yang berlangsung sampai 42Minggu (294 hari) atau
lebih di hitung dari hari pertama haid terakhir menurut
rumus neagle dengan siklus haid rata-rata 28 hari (Saifuddin, 2009)
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi partus lama pada ibu dan potensial terjadi gawat janin pada janin
1. Partus Lama
DS : -
DO : - His 4x10 menit ,durasi 40” 40” 40” 40”
Analisis dan interpretasi
Morbiditas atau mortalitas ibu dapat meningkat sebagai akibat makrosomia janin dan tulang
tengkorak menjadi lebih keras yang menyebabkan salah satunya terjadi partus lama
( Saifuddin,2009)
2. Gawat Janin
DS : - HPHT : 1-5-2016
DO : - TP : 8-2-2017
- Usia kehamilan 43 minggu 2 hari
Analisis dan interpretasi
Kehamilan serotinus dapat mengakibatkan gawat janin dikarenakan air ketuban yang telah
bercampur dengan mekonium dapat masuk pada mulut janin sehingga dapat terjadi infeksi pada
janin. Kemudian salah satunya dapat juga terjadi Makrosomia yang dapat menyebabkan terjadinya
distosia pada persalinan, fraktur klavikula, palsi Erb-Duchene, sampai kematian bayi (Saifuddin,
2009).
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter obgyn untuk tindakan selanjutnya
14
15
Kriteria keberhasilan
1. TTV dalam batas normal
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,50C
DJJ : 138 x/menit
2. Ibu tidak mengalami partus lama dan gawat janin
Rencana tindakan
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
Rasional : Dengan memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu dan keluarga akan merasa lebih
tenang dengan mengetahui keadaannya
2. Berikan terapi sesuai anjuran dokter obgyn yaitu :
- Pasang infuse RL 500 ml
- Induksi oxytosin mulai 8 tpm dan dinaikkan setiap 15 menit
Rasional : infuse RL bertujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan ibu serta untuk pemberian
terapi, Induksi oxytosin bertujuan untuk mempercepat proses persalinan.
3. Memberikan terapi sesuai anjuran dokter obgyn yaitu pemasangan infuse RL 500 ml dan
induksi oxytosin mulai 8 tpm dan dinaikkan 4 tetes tiap 15 menit
4. Memberikan makan dan minum yang cukup pada ibu
5. Memberikan dukungan pada ibu
6. Mengobservasi DJJ dan kontraksi uterus tiap 30 menit, serta observasi tanda-tanda vital dan
kemajuan persalinan tiap 4 jam
7. Menyiapkan alat partus
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 28-2-2017 Pukul 16.00 WITA
1. Keadaan umum ibu dan janin baik
2. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmhg
N : 78 x/menit
P : 22 x/menit
S : 36,50C
3. DJJ 138 x/menit, terdengar jelas, kuat dan teratur
4. Terpasang infuse RL 8 – 28 tetes/menit dengan oxytosin drips 5 IU dalam 500 ml cairan RL
5. Alat partus lengkap
a. Di dalam bak partus
- 2 pasang handscoon - ½ koher
- 2 buah klem koher - kateter nelaton
- 1 buah gunting - kasa steril secukupnya
- Benang tali pusat - 1 buah gunting episiotomi
- Kapas secukupnya - 1 buah spuit
b. Di luar bak partus
- Clemek - masker
- Sepatu bot - kaca mata
- Pita centimeter - tensimeter
- Larutan klorin - stetoskop
- Lenek - Air DTT
- Tempat plasenta - tempat pakean kotor ibu
- Tempat sampah basah - tempat sampah medis
- Tempat sampah kering
c. Obat-obatan
- Oxytosin
16
17
- Vitamin K
- Vaksin HB 0
- Tetes mata
d. Pakaian ibu
a) Baju
b) Kain segitiga alas bokong
c) sarung
d) Pakaian dalam
e) Pembalut
e. Pakaian bayi : Baju, sarung pengering, sarung ganti dan topi
f. Persiapan resusitasi
- Tempat yang datar, keras bersih dan nyaman
- Lampu sorot 60 watt yang berjarak 60 cm
- Handuk 1 buah untuk mengeringkan bayi
- 2 buah sarung untuk pengalas kepala atau sebagai bantal guling
- Back pam mask / pompa dan sungkup
OBSERVASI
17
18
19
20
Rasional : dengan menggunakan celemek dapat melindungi penolong dari infeksi silang.
4. Menutup /klem cairan infus
Rasional : Untuk mencegah terjadinya kontraksi yang berlebihan
5. Cuci tangan sebelum menolong.
Rasional : mencegah terjadinya infeksi dari pasien kepenolong
6. Pakai sarung tangan DTT satu tangan
Rasional : penggunaan sarung tangan DTT untuk mencegah terjadinya infeksi silang.
7. Masukkan oxytosin dalam spoit
Rasional : kesiapan oxytosin dapat memudahkan penolong saat melakukan tindakan aktif kala
III.
8. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
Rasional :Mencegah terjadinya infeksi jalan lahir akibat kuman yang berasal dari vulva dan
perineum
9. Lakukan pemeriksaan dalam
Rasional :Untuk memastikan bahwa pembukaan sudah lengkap dan memastikan tidak teraba
bagian-bagian kecil janin (tali pusat memanjang)
10. Dekontaminasi sarung tangan yang sudah dipakai
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang
11. Periksa DJJ
Rasional : Untuk mengetahui kondisi janin
12. Beritahu ibu jika pembukaan sudah lengkap
Rasional : Agar ibu mempersiapkan diri untuk mengedan saat ada his
13. Anjurkan kepada keluarga untuk membantu ibu posisi setengah duduk
Rasional : Posisi setengah duduk dapat mempercepat penurunan kepala.
14. Pimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi ( beri
minum dan periksa DJJ).
Rasional : Kekuatan ibu dengan cara mengedan yang baik dapat membantu mempercepat
kelahiran dan istirahat diantara his agar ibu tidak kelelahan sehingga pada saat proses
persalinan ibu tidak kehabisan tenaga.
15. Letakan handuk bersih diatas perut ibu saat kepala nampak didepan vulva 5- 6 cm.
Rasional : Untuk mengeringkan bayi segera setelah lahir dan mencegah terjadinya hipotermi.
16. Letakan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
Rasional : Untuk mencegah infeksi silang dari tempat persalinan ke pasien dan untuk
menyokong perineum.
17. Buka partus set
20
21
21
22
Rasional : Dengan pemotongan tali pusat dapat membantu bayi beradaptasi dengan
lingkungan diluar uterus, dan pengikatan tali pusat untuk mencegah perdarahan tali pusat
32. Berikan bayi pada ibunya untuk IMD
Rasional : Hisapan bayi dapat memberi rangsangan ke hipotalamus untuk merangsang
hipofise posterior untuk mengeluarkan oxytosin yang dapat merangsang kontraksi uterus dan
dapat merangsang refleks mengisap bayi.
33. Selimuti bayi dan ibunya
Rasional : Agar bayi tidak kehilangan suhu tubuhnya dan mencegah terjadinya hipotermi pada
bayi
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal 28-2-2017 pukul 18.30 WITA
1. Menilai tanda gejala kala II
2. Memastikan kelengkapan alat, bahan dan obat-obatan
3. Menyiapkan diri untuk menolong, memakai celemek.
4. Menutup/ klem cairan infus
5. Mencuci tangan sebelum menolong.
6. Memakai sarung tangan DTT satu tangan
7. Memasukkan oxytosin dalam spoit
8. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
9. Melakukan pemeriksaan dalam
10. Mendekontaminasi sarung tangan yang sudah dipakai
11. Memeriksa DJJ
12. Memeritahu ibu jika pembukaan sudah lengkap
13. Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu ibu posisi setengah duduk
14. Memimpin ibu meneran jika ada his dan anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi ( beri
minum dan periksa DJJ).
15. Meletakan handuk bersih diatas perut ibu saat kepala nampak didepan vulva 5- 6 cm.
16. Meletakan kain yang bersih yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu
17. Membuka partus set
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
19. Memimpin persalinan, sokong perineum dan tahan puncak kepala
20. Mengusap mata, hidung, mulut dan wajah setelah kepala bayi lahir
21. Memeriksa lilitan tali pusat setelah kepala bayi lahir
22. Menunggu kepala janin melakukan putaran paksi luar
22
23
23
24
25
26
DO :
- Keadaan umum ibu baik TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/menit, P: 20 x/menit, S: 36,5°C)
- Tinggi fundus dua jari bawah pusat
- Kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar
- Perdarahan ± 30 cc
Analisis dan interpretasi data :
Pengawasan kala IV dilakukan agar penolong persalinan tetap mendampingi ibu setrelah
persalinan sekurang-kurangnya 1-2 jam post partum.
Nyeri pada perut bagian bawah disebabkan karena kontraksi uterus yang bertujuan untuk
mengembalikan uterus keukuran semula.Selain itu pembuluh darah yang terdapat pada otot uterus
mengalami autolysis akibat dari adanya kontraksi uterus sehingga menyebabkan perdarahan
(Manuaba, 2011).
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
ASSESMENT (A)
GIP0A0, umur kehamilan 43 minggu 2 hari, inpartu kala I fase Aktiv, keadaan ibu dan janin baik
denganSerotinus.
PLANNING (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan
2. Melaukan inform consent.
3. Berkolaborasi dengan dokter obgyn untuk pemasangan infuse dan beri 5 unit oxytosin melalui
cairan infus drips
4. Melakukan pemasangan infuse dan drips 5 unit oxytosin dalam 500 ml cairan RL dari 8 tpm
dinaikkan 4 tetes setiap 15 menit
5. Mengobservasi DJJ dan kontraksi uterus setiap 30 menit, serta observasi tanda-tanda vital dan
kemajuan persalinan setiap 4 jam
6. Memberikan dukungan pada ibu
7. Memberikan penjelasan mengenai nyeri yang dirasakan
8. Menganjurkan pada ibu untuk memilih posisi yang nyaman
9. Menganjurkan pada ibu untuk mengatur nafas panjang
10. Menganjurkan pada ibu untuk makan dan minum jika tidak ada kontraksi
11. Menyiapkan alat partus
Evaluasi : keadaan ibu baik, TTV dalam batas normal TD: 120/80 mmhg, N: 80 x/menit, S: 36,50C,
P: 20 x/menit, terpasang cairan infuse RL500 ml dengan oxytosin drips 5 unit 8-28 tetes/menit.
KALA II
Tanggal 28-2-2017 Pukul 18.30 WITA
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan sakitnya semakin sering dan kuat, dan merasa ingin BAB.
OBJEKTIF (O)
Melihat tanda dan gejala kala II adanya dorongan untuk meneran, tekanan pada anus,
perineum menonjol, vulva dan sfingter ani membuka. VT pukul 18.30 WITA : dinding vagina
elastis, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm, ketuban pecah spontan bercampur mekonium,
presentase kepala, posisi UUK bawah simfisis, molase tidak ada, penurunan kepala hodge IV, kesan
panggul normal, pelepasan lendir bercampur darah. DJJ 150 x/menit, terdengar jelas kuat dan
teratur.
ASSESMENT (A)
Kala II persalinan
31
32
PLANNING (P)
1. Memberitahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan ibu sudah boleh meneran serta keadaan
umum janin baik
2. Menganjurkan pada suami untuk mendampingi dan membantu ibu mengatur posisi dengan
nyaman
3. Mengecek kembali kelengkapan alat partus
4. Mengajarkan ibu cara meneran yang baik dan benar
5. Menutup/ klem selang infus
6. Memimpin persalinan
Tanggal 28 Februari 2017 pukul 18.40 WITA bayi lahir spontan, LBK, langsung menangis kuat,
A/S 7/9, jenis kelamin laki-laki, bayi diletakan diatas perut ibu, keringkan dan ganti sarung, cek
fundus untuk memastikan bayi tunggal/ganda, Beritahu ibu bahwa akan disuntik oxytosin 10 unit
secara IM, kemudian tali pusat dijepit, potong dan ikat tali pusat dan bayi diletakan didada ibu
untuk melakukan IMD. Jika tali pusat bertambah panjang pindahkan klem yang berjarak 5-10 cm
didepan vulva sambil melihat tanda-tanda pelepasan plasenta dan lakukan PTT dan dorsocranial,
regangkan tali pusat kearahbawahlalu keatas jika plasenta sudah tampak 2/3 bagian jemput
plasenta lalu pilin serah jarum jam pukul 18.45 WITA plasenta lahir lengkap.
KALA IV
Tanggal 28-2-2017 Pukul 18.50 WITA
SUBJEKTIF (S)
Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah dan daerah jalan lahir
OBJEKTIF (O)
Keadaan umum ibu baik masase fundus, kontraksi uterus baik teraba keras dan bundar, TFU
2jari bawahpusat, perdarahan ± 100 cc. aff infuse
ASSESMENT (A)
Kala IV pengawasan
PLANNING (P)
1. Memberitahu pada ibu bahwa tidak ada robekan pada jalan lahir
2. Mengajarkan ibu cara masase fundus
3. Memastikan ibu merasa nyaman
4. Membersihkan, merapikan dan mendekontaminasi tempat persalinan dan alat bekas pakai
5. Mengevaluasi TTV, TFU, kontraksi uterus,kandung kemih dan perdarahan tiap 15 menit pada 1
jam pertama dan tiap 30 menit pada 1 jam kedua.
6. Menganjurkan pada keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan ibu
32
33
7. Melakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri salep mata dan injeksi Vit K setelah 1 jam bayi
lahir dan hepatitis B
8. Memberikan obat-obatan pada ibu yaitu Amoxicillin 3x1, Asam Mefenamat 3x1
9. Melakukan aff infus.
10. Mencuci tangan dibawah air mengalir
11. Melengkapi partograf
Evaluasi : KU ibu baik, TTV dalam batas normal, TD: 120/80 mmhg, N: 80 x/menit, S: 36,50C, P:
20 x/menit, BBL: 3000 gram, PBL: 50 cm perdarahan ± 30 cc, pukul 19.10 WITA ibu dan bayi
dipindahkan keruang nifas.
CATATAN PERKEMBANGAN I
Tanggal 1-3-2017 Pukul 07.00 WITA
Subjektif (S)
Ibu merasa lebih baik, pedarahan berkurang dan ibu senang dengan kelahiran bayinya
Objektif (O)
Keadaaan umum ibu baik, TTV dalam batas normal TD: 120/80 mmhg, N: 80 x/menit, S:
37,2 0C, P: 20 x/menit, mata tidak pucat, tampak pengeluaran ASI, TFU 2 jari bawah pusat,
perdarahan 15 cc tampak pengeluaran lochia rubra
Assasment (A)
Nifas hari pertama
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik
2. Memberikan HE pada ibu tentang
a. Personal hygiene
b. Nutrisi
c. Pemberian ASI eksklusif
d. Istirahat yang cukup
e. Minum obat secara rutin yang diberikan oleh bidan
3. ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan
33
34
CATATAN PERKEMBANGAN II
Tanggal 2-3-2017 Pukul 07.00 WITA
Subjektif (S)
Ibu merasa lebih baik, pedarahan berkurang dan ibu merasa senang dengan proses
persalinannya yang lancar
Objektif (O)
Keadaaan umum ibu baik, TTV dalam batas normal TD: 120/80 mmhg, N: 80 x/menit, S:
37,50C, P: 20 x/menit TFU 3 jari bawah pusat, tampak pengeluaran lochia rubra.
Assasment (A)
Nifas hari kedua
Penatalaksanaan (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu baik
2. Memberikan HE pada ibu tentang
a. Tanda bahaya masa nifas
b. Menganjurkan pada ibu untuk ber-KB setelah 40 hari
3. Menganjurkan pada ibu untuk datang memeriksakan bayinya 2 minggu kemudian
4. Ibu sudah diperbolehkan pulang kerumah
5. Ibu mengerti dan mau melakukan anjuran yang diberikan oleh bidan.
34