1.3.4. Eksplorasi Konsep - Visi Guru Penggerak
1.3.4. Eksplorasi Konsep - Visi Guru Penggerak
1.3.4. Eksplorasi Konsep - Visi Guru Penggerak
ini, kita akan mengeksplorasi mengapa lingkungan belajar yang bermakna dan
berpihak pada murid itu harus ditumbuhkan. Bapak/Ibu CGP telah membuat lukisan
mimpi dan narasi tentang murid dan lingkungan belajar di masa depan yang sesuai
dengan murid yang Bapak/Ibu impikan. Nah, kali ini kita akan membahas lanjutan
Menjadikan sekolah sebagai rumah yang aman, nyaman dan bermakna bagi
murid sepertinya sudah menjadi hal yang umum diinginkan semua pihak. Mungkin
saja, sebagian dari Bapak/Ibu juga menuliskan mimpi itu pada gambaran visinya.
Namun, dalam praktiknya, kalimat tersebut bukan kalimat yang mudah untuk
diwujudkan. Perlu perubahan yang mendasar dan upaya yang konsisten. Inilah
salah satu tujuan visi, yaitu untuk mencapai perubahan yang lebih baik dari kondisi
saat ini. Kunjungi membantu kita untuk melihat kondisi saat ini sebagai garis “start”
dan membayangkan garis “finish” seperti apa yang ingin dicapai. Ini bagaikan
seorang pelari yang perlu mengetahui garis “start” dan garis “finish” bahkan sebelum
dapat berupa sikap, tindakan, dan segala bentuk kegiatan yang dilakukan warga
sekolah. walaupun sulit, reformasi budaya sekolah hal yang tidak mungkin. Untuk
melakukannya diperlukan orang-orang yang melawan arus naif tentang inovasi dan
terbuka terhadap kenyataan yang bersifat manusiawi. Hal ini berarti butuh partisipasi
dan bersifat bertahap. Oleh karena itu, sebagai pemimpin, Bapak/Ibu CGP terus
berlatih mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain yang
berada dalam pengaruh Anda untuk menjalani proses perubahan ini bersama-sama.
Hal ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus demi mewujudkan visi
sekolah.
perlu sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk
mencapai tujuan. Jika diibaratkan seperti seorang pelari yang memiliki tujuan
berlatih seperti alat olahraga. Dalam pembelajaran kali ini, kita akan mengeksplorasi
pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016). Kita
menciptakan potensi inovatif dan kreativitas, serta tidak boleh melakukan sesuatu
dengan cara yang tidak dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa.
apa yang terjadi dan apa yang salah dari proses tersebut untuk diperbaiki. Hal ini
berbeda dengan IA yang berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota
Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat
memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset
hal-hal positif, keberhasilan yang dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi,
perencanaan perubahan.
Menurut Cooperrider, saat ini kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata
yang dapat melihat dan mengungkap hal yang benar dan baik. Mata yang mampu
lebih banyak membangun sisi positif yang disimpan, maka kekuatan sumber daya
manajemen adalah keabadian. Oleh karena itu, penting untuk mencatat keunggulan
kelemahan suatu sistem dalam organisasi menjadi tidak relevan, karena semua
yang ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan
Nantinya, kelemahan, kekurangannya, dan dijadikan tidak relevan. Berpijak dari hal
positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan
Perubahan yang positif di sekolah tidak akan terjadi jika pertanyaan yang
diajukan mengenai kondisi sekolah saat ini diawali dengan permasalahan yang
terjadi atau mencari aktor sekolah yang melakukan kesalahan. Pertanyaan yang
sering diajukan adalah, “Mengapa capaian hasil belajar siswa rendah?”, “Apa yang
membuat rencana kegiatan sekolah tidak berjalan lancar?”, dan lain sebagainya.
Motivasi untuk melakukan perubahan tentu akan meningkat jika diskusi diarahkan
● Apa hal menarik yang dapat dipetik pelajarannya dari setiap guru di kelas?
disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan
Rencana, Atur Eksekusi). simak dan pelajari terlebih dahulu melalui berikut ini.
https://youtu.be/JcVPW6dchO0
sesuai dengan visi yang telah Anda impikan berdasarkan tahapan BAGJA. Tahap
pertama, Buat Pertanyaan Utama . Pada tahap ini, Anda merumuskan pertanyaan
sebagai penentu arah penelusuran terkait dengan perubahan apa yang diinginkan
atau diimpikan. Tahap kedua, Ambil Pelajaran . Pada tahapan ini, Anda
pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali
Mimpi . Pada tahapan ini, Anda dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa
dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana. Dalam tahapan ini,
Anda dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu
dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi . Di bagian ini,
Anda memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan terlibat,
perlahan-lahan.
Visi: Mengelola Perubahan yang Positif
Semoga semua yang telah Anda pelajari menit “persenjataan” Anda akan melihat
Pembelajaran 1.
menikmati kurva belajarnya. Kurva belajar yang Anda akan alami seperti seekor
anak burung yang belajar terbang. Pada saat pertama kali terbang, jalur terbang
anak burung tidak akan langsung ke atas, tapi akan ke bawah terlebih dahulu
Dengan Merujuk pada kurva belajar ini, maka marilah terus percaya bahwa
pendekatan positif akan menghasilkan hasil yang lebih luar biasa. Ini adalah
kebiasaan baru.
“Pernahkah Anda bermimpi tinggi dan memulainya dari kekuatan pribadi yang
Anda miliki?”.
mendapatkan prestasi yang bagus pada mata pelajaran yang disukai saat
Anda sebagai pengingat pribadi tentang mimpi. Ceritakan kekuatan apa yang Anda
miliki dan strategi apa yang Anda lakukan sehingga mimpi tersebut dapat tercapai.
Pengalaman ini akan menjadi pengingat bagi Anda dalam mencapai visi Anda