Efektifitas Jamu Kunyit Asam Terhadap Penyembuhan Laserasi
Efektifitas Jamu Kunyit Asam Terhadap Penyembuhan Laserasi
Efektifitas Jamu Kunyit Asam Terhadap Penyembuhan Laserasi
Oleh;
Putri Andanawarih1), Ni’matul Ulya2)
1)
Dosen Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan, Email : [email protected]
2)
Dosen Akademi Kebidanan Harapn Ibu Pekalongan, Email : [email protected]
ABSTRAK
Latar belakang: Penyebab kematian ibu, di antaranya adalah perdarahan 30,5%, infeksi
22,5%, gestosis 17,5%, dan anastesia 2,0%. Sebagian besar kematian ibu (88%) terjadi dalam
waktu empat jam setelah persalinan. Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua
tersering dari perdarahan pasca persalinan. Perineum ibu harus diperhatikan secara teratur
terhadap kemungkinan terjadinya infeksi. Infeksi pada masa nifas menyokong tingginya
mortalitas dan morbiditas maternal di Indonesia yaitu sekitar 38 % dari jumlah ibu post
partum. Jamu merupakan ramuan tradisional sebagai salah satu upaya pengobatan yang telah
dikenal luas dan dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tujuan mengobati penyakit ringan,
mencegah datangnya penyakit, menjaga ketahanan dan kesehatan tubuh. Jamu kunyit asam
masih banyak dikonsumsi masyarakat, memiliki manfaat sebagai antioksidan (Navarro et al.,
2002) dan antibakteri (Chan et al., 2011) karena peran senyawa kurkumin.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan menggunakan kontrol
time series design. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang mengalami laserasi
perineum derajat I atau derajat II di wilayah Kota Pekalongan. Tehnik pengambilan sampel
penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi
sebanyak 30 responden yang terbagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing
kelompok 15 responden. Analisis data dilakukan dengan uji mann-whitney.
Hasil: Penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian jamu kunyit asam terhadap
penyembuhan laserasi perineum (p-value 0,000). Disarankan kepada petugas kesehatan
khususnya bidan dapat mengembangkan pengobatan herbal dengan pemberian jamu kunyit
asam, dan bagi ibu nifas untuk dapat mengkonsumsi jamu kunyit asam guna penyembuhan
laserasi perineum.
Kesimpulan: Ada pengaruh jamu kunyit asam terhadap penyembuhan laserasi perineum
pada ibu nifas dengan nilai p value < alpha (0,000 < 0,05)
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCNers 30
Journal of TSCNers Vol.6 No.1 Tahun 2021 ESSN: 2503-2453
By;
Putri Andanawarih1), Ni’matul Ulya2)
1)
Lecturer of Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan, Email : [email protected]
2)
Lecturer of Kebidanan Harapn Ibu Pekalongan, Email : [email protected]
ABSTRACT
Background: The causes of maternal death included bleeding 30.5%, infection 22.5%,
gestosis 17.5%, and anesthesia 2.0%. Most of the maternal deaths (88%) occurred within
four hours after delivery. Tears of the birth canal are the second most common cause of
postpartum hemorrhage. The perineum of the mother must be watched regularly for possible
infection. Infection during the puerperium contributes to the high maternal mortality and
morbidity in Indonesia, which is about 38% of the total number of post partum mothers.
Jamu is a traditional herb as a form of treatment that has been widely recognized and utilized
by the community with the aim of treating minor ailments, preventing disease, maintaining
endurance and body health. Tamarind and turmeric herbs is still widely consumed by people,
has benefits as an antioxidant (Navarro et al., 2002) and antibacterial (Chan et al., 2011)
because of the role of curcumin compounds.
Method: This study used a quasi-experimental method using a control time series design. The
population in this study were postpartum mothers who experienced grade I or grade II
perineal lacerations in the City of Pekalongan. The sampling technique of this study used
simple random sampling with inclusion and exclusion criteria as many as 30 respondents
who were divided into two groups with 15 respondents each. Data analysis was performed
using the Mann-Whitney test.
Results: Research showing that there was an effect of giving tamarind jamu on the healing of
perineal lacerations (p-value 0.000). It is recommended that health workers, especially
midwives, develop herbal remedies by giving tamarind and turmeric herbs, and for
postpartum mothers to consume tamarind jamu to cure perineal lacerations.
Conclution: There is an effect of tamarind herbal medicine on the healing of perineal
lacerations in postpartum mothers with a p value <alpha (0.000 <0.05)
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCNers 31
Journal of TSCNers Vol.6 No.1 Tahun 2021 ESSN: 2503-2453
Tabel 2. Rerata Penyembuhan Laserasi Perineum pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Kelompok N Mean Rank Sum of Rank
Penyembuhan Perlakuan 15 8.00 120.00
Laserasi Kontrol 15 23.00 345.00
Total 30
Tabel 3; Perbedaan Penyembuhan Laserasi Perineum pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol
Jahitan
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 120.000
Z -4.722
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .000a
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCNers 33
Journal of TSCNers Vol.6 No.1 Tahun 2021 ESSN: 2503-2453
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCNers 36
Journal of TSCNers Vol.6 No.1 Tahun 2021 ESSN: 2503-2453
http://ejournal.annurpurwodadi.ac.id/index.php/TSCNers 37