CBR Mateko Dinda Ariska

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

Matematika Ekonomi

Dosen Pengampu: Dr. Dede Ruslan, M.Si.

Oleh:

Dinda Ariska

(7193240008)

ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Matematika Ekonomi. Makalah ini
disusun dalam rangka melengkapi tugas Critical Book Report (CBR).

Dalam prosesnya saya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu saya
mengucapkan terima kasih terhadap Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. sebagai dosen mata kuliah
Matematika Ekonomi. Selanjutnya saya berharap semoga CBR ini dapat memberikan manfaat
serta menambah wawasan bagi para pembaca.

Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan keterbatasan sehingga masih belum
sempurna. Untuk itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
peningkatan penyusunan makalah berikutnya dimasa yang akan datang.

Medan, November 2019

Dinda Ariska
BAB I
DERET

Pengertian dari deret adalah serangkaian bilangan yang tersusun secara teratur dan
memenuhi kaedah atau norma-norma tertentu. Pengertian dari suku adalah bilangan pembentuk
deret. Yang prlu diketahui dalam pembahasan deret, ada dua macam yaitu deret hitung dan deret
ukur.
A. Deret Hitung
Pengertian deret hitung adalah mrupakan deret yang perubahan suku-sukunya
mempunyai selisih atau pembeda (b) yang sama.
1. Menentukan nilai suku ke-n
Formula :
Sn = a + (n-1)b
Keterangan :
Sn = Suku ke-n
a = Suku pertama (S1)
b = Pembeda/selisih
n = Indeks suku ke 1,2,3,....n

Contoh :
Ada data sebanyak tujuh yaitu 10,15,20,25,30,35,40. Tentukan besarnya data kesepuluh !
Jawab :
Data 10 15 20 25 30 35 40 ........ ?
Sn S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 ____ S10

Diketahui : a = 10, n = 10, b = 5


Sn = 1 + (n-1)b
Sn = 10 + (10-1) 5
Sn = 10 + 45
Sn = 55
Pembuktian :
S7 = 10 + (7-1) 5
S7 = 10 + 30 = 40

Misalkan data diatas dibalik sebagai berikut :

Data 40 35 30 25 20 15 10 ........ ?
Sn S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 ____ S10

Tentukan data kesepuluh !


Diketahui : a = 40, b = 5, n = 10
Sn = 1 + (n-1)b
Sn = 40 + (10 – 1) 5
Sn = 40 + 45
Sn = -5

Pembuktian :
S7 = 40 + (7-1) 5
S7 = 40 – 30
Sn = 10

Contoh :
Jika suatu data diketahui pembeda adalah 4,5 dan data ke 100 = 1000, maka tentukan
besar data pertama!
Jawab :
Diketahui : S100 = S1000, b = 4,5 ,a = ?
Sn = a + (n-1)b
S100 = a + (100-1) 4,5
1000 = a + (99×4,5)
1000 = a + 445,5
a = 1000 – 445,5
a = 554,5

Contoh :
Jika suatu data hanya diketahui suku pertama 11,5 dan suku ke100 = 2000, tentukan
selisih diantara suku-suku tersebut!
Jawab :
Diketahui S100 = 2000, S1 = 11,5 , b = ?
Sn = a + (n-1)b
S100 = a + (100 – 1) b
2000 = 11,5 + 99b
99b = 2000 – 11,5
99b = 1988,5
b = 1988,5 / 99 = 20,08

Contoh :
Jika suku pertama sebesar 50 dan suku ke 5 sebesar 150, maka tentukan suku ke seratus!
Jawab :
Diketahui : S1 = 50, S5 = 150 dan S100 = ?
S5 = a + (5-1)b
150 = 50 + 4b
4b = 150 – 50
4b = 100
B = 25

Maka :
S100 = a + (100 – 1)b
S100 = 50 + (100 – 1) 25
S100 =50 + 2475
S100 = 2525
2. Menentukan jumlah n suku
Untuk menentukan jumlah n suku menggunakan formula sebagai berikut :
a. Jn = SSi dimana Si = S1, S2, S3, S4, ......, Sn
b. Jn = n/2 (a + (a+ (n – 1)b))
Jn = n/2 (2a + (n – 1) b)
Jn = an + n/2 (n – 1) b
Keretangan :
Jn = Jumlah suku ke n
n = Indeks suku ke 1, 2, 3, 4,....n
a = Suku pertama (S1)
b = Pembeda/selisih dua suku
Sn = Suku ke-n

Contoh :
Sebuah data penjualan dari beberapa tahun sebagai berikut :

Penjuala 100 95 90 85 80 75 70 65 60
n
Tahun 2000 199 1998 1997 1996 199 1994 199 1992
9 5 3

Tentukan julah penjualn slama sembilan tahun terakhir tersebut!


Jawab :
Diketahui : a = 100, b = -5, n = 9 tahin
Jn = n/2 (2a + (n – 1) b)
Jn = (/2 (2(100) + (9 – 1) -5)
Jn = 4,5 (160)
Jn = 720
Jadi jumlah penjualan selama sembilan tahun terakhir sebesar 720 unit

Contoh :
Jika diketahui suku pertama sebesar 25 dan suku keempat sebesar 60, tentukan :
a. Berapa besar nilai suku kelimapuluh ?
b. Berapa jumlah suku sampai suku kelimapuluh tersebut ?
Jawab :
a. Sn = a + (n – 1) b
S4 = a + (4 – 1) b
60 = 25 + (3) b
60 = 25 + 3b
3b = 60 – 25 = 35
b = 35/3 = 11,67
Sehingga dengan demikian besar nilai suku kelimapuluh sebagai berikut :
S50 = 25 + (50 – 1) 11,67
S50 + 25 + (49) 11,67
S50 = 25 + 571,67
S50 = 596,67
b. Jn = an + n/2 (n – 1) b
J50 = (25 × 50) 50/2 (50 – 1) 11,67
J50 = 1250 + 14,291,67
J50 = 15,541,67

B. Deret Ukur
Pengertian dari deret ukur adalah suatu deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian dengan bilangan tertentu, dimana hasil bagi nilai suatu suku terhadap nilai suku
didepannya disebut pengganda (P) atau Multiplier.
1. Menentukan Suku ke-n
Formul yang dipergunakan adalah :
Sn = a.Pn-1
Dimana :
a = Suku pertama (S1)
p = Pengganda/multiplier
n = Indeks suku ke 1,2,3,4,....n
Contoh :
Suatu data diketahui 10, 20, 40, 80, 160,320, 640, maka tentukan suku ke-10!
Jawab :
S1 = a = 10 dan P = 2 diperoleh dari 20/10 = 2 atau 40/20 = 2 atau 80/40 = 2 dan
seterusnya.
Sn = a.Pn-1
S10 = 10 (210–1)
= 10 (29)
= 5.120

Contoh :
Jika diketahui suku kelima = 100, dan pengganda sebesar 4, tentukan suku ke-10!
Jawab :
Sn = a.Pn–1
S10 = 4 (P10–1)
100 = 4 P9
P9 = 1000/4
= 250
P = (250)1/9
P = 1,85

2. Menentukan jumlah n suku


Formula yang dipergunakan adalah :
a. Jika pengganda < 1, formulanya : Jn = a(1-Pn)/ 1-P
b. Jika pengganda > 1, formulanya : Jn = a(Pn-1)/ P-1
Contoh :
Jika suku pertama = 4, sedangkan angka penggandanya sebesar 10, maka tentukan
jumlah lima suku pertama!
Jawab :
Karena penggandanya (P) = 10> 1, maka menggunakan formula yang kedua yaitu :
Jn = a(Pn-1)/ P-1
J5 = 4(105-1)/ 10-1
J5 = 222.221.78

Contoh :
Jika diketahui suku pertama sebesar 2, dan suku keenam 20, tentukan :
a. Nilai pengganda.
b. Suku kesepuluh
c. Jumlah 10 suku terakhir.
Jawab :
a. Sn = a.Pn-1
S6 = 2(P6-1)
20 = 2P5
P5 = 20/2 = 10
P = 101/5
P = 1,58
b. Nilai suku ke-10 :
S10 = 2 (1.5810-1)
= 2 (1,589)
= 122,73
c. Jumlah 10 suku terakhir :
Jn = a(Pn-1)/P-1
J10 = 2 (1,5810 – 1)/ (1,58 – 1)
J10 = 2 (95,955)/0,58
J10 = 330,88

C. Aplikasi Deret Dalam Ekonomi


1. Deret Untuk Pertumbuhan Penduduk
Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur,
sedangkan pertumbuhan pangan mengikuti deret hitung. Dengan demikian model
pertumbuhan peduduk lebih sesuai dengan deret ukur.
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

Pt = P1(1 + r)t-1

Dimana:
Pt = total penduduk pada periode t
R = tingkat pertumbuhan penduduk
P1 = total penduduk pada awal periode (%) pertahun
t = periode waktu (tahun)
Contoh :
Diketahui A pada tahun 2000 total penduduknya sebanyak 2.000.000 jiwa dan menurut
historis perhitungan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2% pertahun. Berapakah
total penduduk di kota A tahun2004 ?

Jawab
Diketahui P1 = 2.000.000, r = 2%, t = 2004-2000 = 4 tahun
Pt =?
Pt4 = P1(1 + r)t-1
= 2.000.000 ( 1 + 0.02 )4-1
= 2.000.000 ( 1,02)3
= 2.122.416

2. Deret Untuk Usaha Bisnis


Penerapan deret bagi dunia bisnis yang lebih sesuai adalah deret hitung, karena jika
diukur dengan deret ukur, variabel-variabel ekonomi seperti biaya, produksi, modal,
pendapatan tenaga kerja akan kesulitan untuk mengikutinya, dalam arti untuk segera
memenuhinya.

Contoh:
Sebuah dealer sepeda motor merek SPEED baru setahun membuka usahanya. Bulan
pertama stok persediaaan sepeda motor pada akhir tahun di evaluasi ternyata rata-rata
jumlah permintaan sepeda motor sebanyak 7 buah.
Berapakah jumlah stok persediaan bulan ketujuh ?

Jawab:
S7 = a+ (n - 1)b
= 10 +( 7- 1 ) 7
= 10+ 42
= 52

3. Deret Untuk Bunga Majemuk


Model deret untuk bunga majemuk (bunga berbunga) yaitu deret ukur yang khususnya
bagi hutang piutang. Hal ini berlaku bagi dunia perbankan atau siapa saja yang
melakukan transaksi hutang piutang dengan model ini dan transaksi ini biasa disebut
Kredit.
Secara matematis dirumuskan :
Fn = P(1+i)n
Rumus ini untuk kredit dengan system pembayaran suku bunga yang di bayarkan setahun
sekali. Sebaliknya jika suku bunga dibayarkan lebih dari satu kali dalam setahun.
Rumusnya menjadi :

Fn = P(1+(i/m)nm

Dimana :
Fn = total nilai kredit dengan n periode
i = suku bunga kredit
P = total nilai kredit awal periode
n = banyak tahun
m = fekuensi pembayaran suku bunga dalam setahun

Contoh :
Tn.A kredit mobil dengan uang muka Rp. 10.000.000 sisanya kredit yaitu Rp. 30.000.000
dengan suku bunga kredit 2% perbulan dalam jangka waktu 2 tahun.
a. Berapakah total kredit setelah jatuh tempo pelunasan
b. Berapakah total harga perolehanTn.A ?

Jawab :

a. Total kredit setelah jatuh tempo pelunasan


F2 = 30.000.000 (1 + 0,02)(2)(12)
= 30.000.000 (1,02)24
= 48.233.177,48

b. Total harga perolehan mobil Tn.A


THP = 10.000.000 + 48.253.117,48
= 58.253.117,48

Penerapan yang lain pada tabungan nasabah suatu bank,


contoh : Tn.Bingin total tabungan pada lima tahun yang akan dating sebesar
Rp20.000.000 asumsi suku bunga pertahun konstan sebesar 6%. Berapakah Tn.B
besarnya saat mulai menabung di awal tahun ?

Jawab :

fs = P (1 + i)n
20.000.000 = P(1+0,06)5
20.000.000 = P(1,06)5
20.000.000 = 1,338P, sehingga
P = 20.000.000/ 1,338
= 14.947.683,1

D. Soal Jawab Deret


1. Jika suku ke-5 dan suku ke-15 dari suatu deret adalah 2.000 dan 150.000, tentukan
berapakah nilai (a) dan suku kesepuluh?

Jawab :
S5 = a+(n-1)b S15 =a+(n-1)b
2000 = a+(5-1)b 150.00 = a+(15-1)b
2000 = a+5b-b 150.000 = a+14b
2000 = a+4b
Jadi cara eliminasi untuk mendapatkan nilai (a) maupun nilai (b) atas dua persamaan
diatas :
2000 = a+4b
150.000 = a+14b
-148.000 = - 10b
b = -148.000/-10
b = 14.800
Maka nilai (a) dapat dicari dengan memilih salah satu dari dua persamaan :
2000 = a+4b
2000 =a+(4)(14.800)
2000 =a+59.200
a = 2000-59.200 = -57.200
Jadi besar suku ke-10 (S10) :
S10 = -57.200 + (10-1) 14.800
= -57.200 + 133.200
= 76.000

2. Diketahui suku pertama BERNILAI 10 dan nilai P = -5, tentukan


a. Suku ketujuh dan berapa jumlahnya ?
b. Suku kesepuluh dan berapa jumlahnya ?

Jawab

a. Sn = aPn-1
S7 = 10(-5)7-1 = 10(-5)6
= 156.250
J7 = a(1-p7) / (1-p) = 10(1-(-5)7) / (1-(-5))
= 10(1+78.125)/(1+5)
= 781.260 / 6 = 130.210
b. sn = aPn-1
s10 = 10(-5)10-1 =10(-5)9
= -19.531.250
710 = a(1-p10)/ (1-p) = 10(1-(-5)10)/ (1-(-5))
= 10(1-9.765.625)/ (1+5)
= -97.656.240 / 6 = -16.276.040

3. Diketahui deret dengan suku 2, 20, 200, 2000,….


Tentukanlah :
a. Suku ke-20 dan berapa jumlahnya ?
b. suku ke-15 dan berapa jumlahnya ?
c. suku ke-10 danberapajumlahnya ?

jawab:

Karena 2, 20, 200, 2000, … adalah kelipatan bilangan pengaliter tentu, maka di sebut
deret ukur, sedang pengalinya di sebut pengganda (p) = 10, dengan S1 = a = 2, maka
perhitungannya sebagai berikut :

a. S10 = aP20-1
S20 = 2(10)19 = 20.000.000.000.000.000.000
J20 = a(p -1)/ (p-1)
n
= 2(1020-1)/ (10-1)
= 2,22 x 1019
b. S17 = aP15-1
S17 = 2(10)14 = 200.000.000.000.000
J15 = a(Pn-1)/ (p-1) = 2(1015-1)/ (10-1)
= 2,22 x 1014
c. S10 = aP10-1
S10 = 2(10)9 = 2.000.000.000
J10 = a(pn-1)/ (p-1) = 2(1010-1)/ (10-1)
= 2.222.222.222

4. Diketahui pengganda suatu deret tertentu sebesar 4,5 jika suku kedelapan yaitu 1.500,
tentukan:
a. Suku pertama ?
b. Jumlah 10 suku pertama ?
c. Suku ke-20 dan berapa jumlahnya ?
Jawab:

a. S8 = aPn-1
1.500 = a(4,5)8-1
1.500 = 37.366,945 a
a = 1.500/ 37.366,945 = 0,04 (merupakan suku pertama)

b. J10 = a(pn-1)/ (p-1) = 0,04(4,510-1)/ (4,5-1)


= 136.202,4756/ 3,5 = 38.914,99304

c. S20 = aP20-1 = 0,04 (4,5)19 = 103.000.000.000


J20 = a(pn1)/ (p-1) = 0,04(4,520-1)/ (4,5-1)
= 132.508.037.600

5. Jika suku ke-1 dan suku ke-5 masing-masing -5 dan 20.


Berapakah nilai pembedanya ?

Jawab :
S5 =-5 + (5-1)b
20 = -5 + 4b
20+5 = 4b, sehingga b = 25/4 = 6,25

6. Diketahui deret hitung A mempunyai nilai awal sebesar 10 dan b = 2. Untuk B


mempunyai nilai awal sebesar 20 dan b = 4. Kapan deret hitung A dan B mempunyai
nilai yang sama ?

Jawab :
Diketahui DH.A dengan S1 = a = 10, dan b = 2 dan DH.B dengan S1 = a = 20, b = 4
Sn.A = a+(n-1)b Sn.B = a + (n-1)b
= 10+(n-1)2 = 20 + (n-1)4
= 10 + 2n -2 = 20 + 4n -4
= 8 + 2n = 16 +4n
Agar sama nilainya, ,maka Sn.A = Sn.B, sehingga :
8 + 2n = 16 + 4n
2n – 4n = 18 – 8
-2n =8
N =8/-2
=-4
7. Apabila deret hitung diketahui S3 = 60 dan S10 = 10,
Tentukan:
a. Suku pertama dan berapa jumlah 4 suku pertama ?
b. Suku ke-50 dan berapa jumlahnya ?

Jawab:

Sebelum mencari / menghitung dua pertanyaan di atas, lebih dahulu dicari nilai awal
dan pembeda (b) dengan cara eliminasi atas dua persamaan sebagai berikut :

S3 = a + (n-1)b S10 = a + (n-1)b


30 = a + (3-1)b 10 = a + (10-1)b
30 = a + 2b 10 = a + 9b
sehingga :

30 = a + 2b
10 = a + 9b –

20 = -7b
b =20/-7
=-2,86

Untuk menghitung nilai (a) kita ambil salah satu persamaan yaitu :

10 = a + 9b
10 = a + 9(-2,86)
10 = a –25,74
a = 10 + 25,74
a = 35,74

a. Makadapat diketahui bahwa S1 = a = 35,74 dan jumlah 4 suku pertama (J4)


sebagai berikut
Jn = an + (n/2) (n-1) b
J4 = 35,74 (4) + (4/2) (4-1) – 2,86
= 142,96 – 17,16
= 125,8
b. S50 = a + (n-1)b
= 35,74 + (50-1) (-2,86)
= 35,74 – 140,14
= -104,4
J50 = 35,74 (50) + (50/2) (50-1) (-2,86)
= 1.787 – 3.503,50
= -1.716,50

8. Jika diketahui S30 = 9.000 dan J40 = 200.000, maka tentukan :


a. Nilai a dan b ?
b. Suku ke-10 dan jumlahnya?
c. Suku ke-40 dan jumlahnya ?

Jawab

a. S30 = a + (n-1)b
9.000 = a + (30-1)b
9.000 = a + 29b
a = 9.000 – 29b
J40 = (9.000-29b) (40)+ (40/2)(40-1)(-2,86)
= 360.000 – 1.160b + 20 (39)b
= 360.000 – 1.160b + 780b
200.000 = 360.000 – 380b
380b = 360.000 – 200.000
380b = 160.000
b = 160.000/380 = 421,05

a = 9.000 – 29b
a = 9.000 – 29(421,05)
a = 9.000 – 12.210,45
=-3.210,45

b. S10 = a = (n-1)b
= - 3.210,45 + (10-1) 421,05
= -3.210,45 + 3.789,45 = 579
J10 = (-3.210,45)(10) + (10/2) (10-1) (421,05)
= -32.104,5 + 18.947,25
= 13.157,25

c. S50 = a + (n-1)b
=-3.210,45 + (50-1) 421.05
= -3.210,45 + 20.631,45
= 17.421
J50 = (-3.210,45)(50) + (50/2) (50-1) (421.05)
= -160.522,5 + 515.786,25
= 355.263,75
9. Deret hitung 1 nilai a = 40, b = 4, deret hitung 2 mempunyai S10 = 100 dan nilai b = 20.
Tentukan (n) dengan syarat kedua deret hitung mempunyai nilai yang sama ?

Jawab :
DH.1 diketahui a = 40, dan b =4 dan DH.2 diketahui S10 = 100, dan b = 20
Kita cari nilai a pada deret hitung 2 sebagai berikut:
S10 = a + (n-1)b
100 = a + (10-1)20
100 = a + 180
a = 100 – 180
=-80
Dengan demikian persamaan untuk DH.1 dan DH.2 adalah
Sn1 = 40 + (n-1)4 Sn2 = -80 (n-1)20
= 40 + 4n – 4 = - 80 + 20n – 20
= 36 + 4n = -100 + 20n
Maka agar nilainya sama berlaku : Sn1 = sn2 :
36 + 4n = -100 + 20n
36 + 100 = 20n – 4n
136 = 18n, sehingga
N = 136/18
= 7,55

10. Tentukan untuk S50 , S100 , S150 dan masing-masing jumlahnya dari deret hitung nilai a = -
10 dab b = 10 ?

Jawab
S10 =-10 + (50-1) 10
= -10 + 490
= 480
J50 = (-10)(50) + (50/2)(50-1) 10
= -500 + 12.250
= 11.750
S100 = -10 + (100-1) 10
= -10 + 990
= 980

J100 = (-10)(100) + (100/2) (100-1) 10


= -1000 + 49.500
= 48.500
S150 = -10 + (150-1) 10
= -10 + 1490
= 1.480
J150 = (-10) (150) + (150/2) (150-1) 10
= - 1500 + 111.750
= 110.250

Anda mungkin juga menyukai