Sebenarnya Sistem Manajemen Lingkungan Iso 14001 Dan Proper KLH Sama Ataukah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

SEBENARNYA SISTEM

MANAJEMEN LINGKUNGAN ISO


14001 DAN PROPER KLH SAMA
ATAUKAH BERBEDA?
Posted on February 18, 2009 by kasmancepu

Proper KLH adalah kependekan dari Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dimana Proper dilaksanakan oleh
Kementerian Lingkungan Hidup untuk menilai kinerja perusahaan terhadap
pengelolaan lingkungannya.

Sebenarnya tujuan dari SML ISO 14001 dengan PROPER  sama yaitu pengelolaan,
pengendalian dan pamantauan lingkungan. Prinsipnya untuk Lingkungan.

Kalau dibilang sama sebenarnya tidak sama, tetapi kalau dibilang berbeda sebenarnya
juga tidak jauh berbeda.

Bisa dibilang sama karena tujuannya secara prinsip adalah sama seperti yang telah
disebutkan. Sedangkan disebut tidak sama karena dalam Proper KLH lebih cenderung
hanya sebagai audit kinerja lingkungan, sedangkan dalam SML ISO 14001 tidak
hanya audit kinerja lingkungan tetapi meliputi audit sebuah sistem untuk mengelola
lingungan.

Proper K3LH secara garis besar hanya sebagai berikut;


 Evaluasi terhadap hasil pengelolaan tiga jenis limbah yaitu Limbah cair, Limbah padat
(bisa B3 dan Non B3) dan Limbah yang dilepaskan ke udara. Evaluasi ini dilakukan
pada effluen limbah cair, pengelolaan limbah B3, dan emisi yang dilepaskan ke udara.
 Perusahaan peserta proper ditunjuk oleh KLH. Sehingga tidak semua perusahaan
menjadi peserta Proper pusat. tetapi pada tahun 2008 sudah ada yang namanya proper
daerah, jadi perusahaan yang tidak dilakukan audit oleh KLH sudah diaudit oleh
Bapedalda atau Badan Lingkungan Hidup setempat.
 Auditor oleh Kementerian Lingkungan Hidup
 Sistem penialaian dengan menggunakan peringkat. Kategori dapat dilihat
di http://www.menlh.go.id secara garis besar ada 4 kategori yaitu:
 Hitam : ini adalah peringkat paling buruk, dimana perusahaan belum memiliki
IPAL/WWTP atau air limbah, emisi udara  500% diatas baku mutu.
 Merah : perusahaan suda melakukan pengelolaan lo=imbah tetapi masih kurang sesui
dengan peraturan, misalnya sampling kurang dari 1 bulan 1 kali, tidak melakukan
pelaporan bulanan AMDAL,RKL/RPL atau UKL/UPL, belum memiliki ijin-ijin
terkait pengelolaan lingkungan seperti IPLC, TPS LB3 dan pengelolaannya dan
point2 penting yang ditetapkan.
 Biru : effluen air limbah, emisi udara, dan pengelolaan B3 sesuai dengan peraturan,
sudah mempunyai IPAL, ijin pembuangan limbah, pelaporan sudah dilakukan secara
teratur, sudah memiliki ijin-ijin terkait pengelolaan lingkungan.
 Hijau : effluen air limbah, beban pencemar air limbah, emisi udara semua <50% baku
mutu.  minimasi limbah  B3 50% dari total B3 yang dihasilkan  ditambah dengan
kegiatan pengembangan masyarakat  serta menilai ada sistem manajemen lingkungan
atau tidak di perusahaan disamping point-point penting lainnya.\
 Emas : effluen air limbah, beban pencemar air limbah, emisi udara semua <5% baku
mutu.  minimasi limbah  B3 95% dari total B3 yang dihasilkan  ditambah dengan
kegiatan pengembangan masyarakat (CSR).
 Audit dilakukan 1 tahun sekali.
 Hukumnya wajib bagi perusahaan karena ditetapkan oleh pemerintah.
SML ISO 14001 secara garis besar sebagai berikut;
 Audit menyeluruh terhadap sistem, tidak hanya kinerja lingkungan. Termasuk
didalamnya seperti identifikasi aspek Ligkungan, kebijakan Lingkungan, tujuan
sasaran dan program, komunikasi, training dan kompetensi, serta tanggap darurat
sampai manajemen review (sesuai klausul ISO 14001)
 Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan adalah suka rela.
 Tidak ada peringkat seperti dalam proper atau SMK3. Dalam SML perusahaan dinilai
berdasarkan klausul-klausul yang ada dalam standar. apabila secara mendasar sudah
sesuai (dalam artian tidak ada temuan “Major” maka perusahaan akan mendapatkan
certifikat yang menyatakan bahwa perusahaan sudah sesuai dengan ISO 14001. 
sebelum initial audit biasanya ada pre assesment dahulu untuk melihat adanya gap
antara standar dengan sistem yang sudah diterapkan di perusahaan. sehingga apabila
pada saat pre assesment masih ada temuan Major, maka temuan tersebut dapat di
perbaiki pada saat initial audit (sertification audit).  Angka baku mutu juga tidak 
disebutkan secara tersurat seperti dalam proper, karena dalam SML ada yang namanya
“continual Improvement”. jadi kalau periode sekarang masih kurang bagus, maka
audit berikutnya diharuskan ada improve.
 Auditor oleh lembaga sertifikasi independen (Seperti LLoyd Register, Sucofindo,
SGS dan banyak sekali lembaga sertifikasi independen lainnya)
 Audit survilance biasanya dilakukan setiap 6 bulan sekali.
 Perusahaan tidak diwajibkan untuk menerapkan sistem ini karena memang sifatnya
adalah suka rela.
yang saya sebutkan diatas hanya sebagian kecil saja. memang tidak detail tetapi
mungkin bisa memberikan gambaran. bahwa sebenarnya apabila sudah melakukan
SML ISO 14001 maka seharusnya propernya pun paling tidak minimal akan
mendapatkan peringkat Biru. CMIIW

Anda mungkin juga menyukai