P3-Aw - 1303620077 - Juan Christian

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

TANGGAL PERCOBAAN: 2 NOVEMBER 2020

TANGGAL PENGUMPULAN AWAL: 8 NOVEMBER 2020

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR SEMESTER 113

KALORIMETER ALIRAN

Nama : Juan Christian

NIM : 1302620077

PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

DOSEN PENGAMPU. : dr. Firmanul Catur W.

Nilai Laporan Awal Nilai Laporan Nilai Akhir


Akhir

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020

[Type here]
A. Tujuan
1. Menentukan tara atau faktor kesetaraan panas mekanik dengan kalorimeter
aliran.
2. Mengetahui cara kerja calorimeter
3. Menentukan nilai kesetaraan kalor listrik
4. Menentukan besarnya energi listrik yang dilepaskan dalam calorimeter
5. Menentukan nilai kesetaraan energi mekanik (joule) dengan panas (kalor)
B. ALAT DAN BAHAN
1. Tabung Kalorimeter
2. Gelas ukur
3. Regulator (Rg)
4. Ampermeter 0-5A
5. Rheostat(Rh)
6. Bejana Air
7. Termometer 2 buah
8. Voltmeter
9. Stop watch
C. TEORI DASAR
Kalorimeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jumlah panas, Salah
satu jenis kalorimeter adalah kalorimeter aliran. Kalorimeter aliran bekerja dengan
mengaliri air terus menerus dari bejana ke dalam tabung kalorimeter yang berisi
elemen pemanas lewat salah satu ujungnya dan mengeluarkan air tersebut pada ujung
yang lain. Elemen pemanas dialiri arus i A dengan tegangan V. Aliran air yang
kontinyu menyebabkan perbedaan suhu pada kedua ujung tabung kalorimeter. Dengan
mengukur massa air yang keluar, jumlah panas adalah dapat dihitung berdasarkan
persamaan berikut:
Q=mc ( T 2 −T 1 ) +h ( kalori ) , atau m c θ+ h(1)
di mana
m = massa air,
c = kalorjenis air,
 = perbedaan suhu; dan
h = faktor koreksi.

[Type here]
Jumlah panas yang timbul tersebut sebanding dengan panas yang diberikan oleh arus
listrik selama t sekon percobaan.
W =vit joule (2)
Sehingga persamaan (1) sebanding dengan persamaan (2)
Vit (mc+h) , atau Vit= j(mc+h)(3)
di mana j disebut tara panas mekanik (joule/kalori).
Dengan melakukan percobaan pada arus yang berbeda (i' A) selama t sekon yang
sama dari selisih persamaan (3) dan (4) menjadi :
V ' I ' t= j ( m' c θ ' +h ) (4 )
dari selisih persamaan (3) dan (4) diperoleh ;

t( V . i−V ' i' )


J= ' '
(5)
c (mθ −m θ )

Dalam setiap proses, energi selalu berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, hal ini
dinamakan konversi energi. Salah satu contoh konversi energi adalah energi
listrikberubah menjadi energi panas (kalor).Dalam proses konversi energi listrikke energi
panastidak semua energi listrik yang diberikan diubah menjadi energi kalor, terdapat
suatu besaran yang mempengaruhinya. Besaran tersebut disebut konstanta Joule, nilainya
adalah 1 kalori =4,186 Joule. Bilangan 4,186merupakan nilai kesetaraan antara kalori dan
Joule.
Praktikum merupakan bagian penting dalam pembelajaran sains. Sejumlah penelitian
menunjukan bahwapraktikum bermanfaat untuk meningkatkan kognitif, afektif dan
psikomotor peserta didik. Dalam fisika, praktikum dilakukan untuk membuktikan suatu teori
atau menggun akan suatu teori untuk menghitung suatu besaran fisika. Nilai konstanta
Joule berdasarkan literatur dapat kita buktikan dengan melakukan kegiatan praktikum.
Agar percobaan yang dilakukan menghasilkan nilai yang akurat, maka alat praktikum
tersebut haruslah memadai.
Dalam mata kuliah praktikum fisika dasar di Universitas Negeri Jakarta terdapat
praktikum untukmenentukan nilai konstanta Joule. Praktikum ini menggunakan sebuah alat
yang disebut kalorimeter aliran. Prinsip kerja alat ini ialah dengan mengalirkan air secara
terus menerus ke dalam sebuah tabung kaca yang berisi elemen pemanas dari salah satu
ujungnya dan mengeluarkan air tersebut pada ujung yang lain. Elemen pemanas ini dialiri
listrik sehingga menyebabkan perbedaan suhu pada kedua ujung tabung kalorimeter. Namun

[Type here]
kalorimeter yang ada saat ini belum memadai dengan masih digunakannya termometer
konvensional, maka dari itu penelitian kali ini akan mengubah termometer konvensional
menjadi sensorsuhu yang akan menampilkan data secara digital sehingga hasil yang
didapat lebih akurat.1
Kandungan energi suatu material (panas jenis) dapat diukur dengan kalorimeter.
Kalorimeter adalah suatu alat experiment yang dapat digunakan untuk menentukan panas
jenis suatu material uji. Efektifitas kerja kalorimeter ditentukan oleh proses terjadinya
pencapuran sampel secara sempurna. Untuk menghasilkan pencampuran sempurna
dibutuhkan alat deteksi temperatur esetimbangan yang akurat didalam kalorimeter
tersebut. Cara konvensional adalah dengan cara mengaduk campuran dan menugukur
temperatur scara manual, hal ini akan diperoleh data yang kurang akurat karena
kesalahan manusia. Pada penelitian ini akan dirancang kalorimeter dengan sistem input
secara kontinu. Untuk pencatatan perubahan temperatur air pada kalorimeter digunakan
sensor temperatur berbasis mikrokontroler. Dari hasil pengukuran disimpan dalam
memori kemudian ditansfer ke Laptop untuk diolah menjadi besaran yang dinginkan.
Perangkat ini biasanya disebut sebagai sistem akuisisi data.
- Menentukan Struktur Fungsi
Dari formulasi masalah dapat digambarkan suatu struktur fungsi berupa fungsi
keseluruhan
(overall function) dan sub-fungsi/fungsi utama yang didasarkan pada aliran energi, material
atau sinyal dengan menggunakan diagram blok.

Gambar 2.Diagram blok fungsi keseluruhan


Gambar 2 menjelaskan aliran fungsi energi pada alat perobaan kalorimeter, dimana
masukan energi panas ke sistem, diubah menjadi besaran empirik. Pada sistem Alat
percobaan kalorimeter, terdapat beberapa sub-fungsi aliran energi dan aliran sinyal.
Energi manas masuk ke sistem diubah menjadi besaran fisik berupa perubahan suhu.

1
Dede Muchyiddin, Esmar Budi, Sunaryo” PENENTUAN NILAI KONSTANTA JOULE MENGGUNAKAN ALAT
PRAKTIKUM KALORIMETER ALIRAN DILENGKAPI DENGAN SENSOR SUHU” Prosiding Seminar Nasional Fisika,
Volume VIII (Desember, 2019), 1-2

Budiono, Suwarsono, Arie Cahyo Utomo, Ali Mokhtar “RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA PADA
KALORIMETER BERBASIS MIKROKONTROLER” Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)2019,
1(2019), 1

[Type here]
Dengan demikian, sensor secara terus menerus akan membacaperubahan suhu tersebut.
Data perubahan suhu setiap saat ini kemudian diolah di mikrokontroler. Hal ini akan
menghasilkan prinsip kerja alat percobaan calorimeter dan digambarkan sebagai diagram
blok fungsi dalam Gambar 3.

Gambar 3. Aliran energi dan sinyal pada diagram blok fungsi2

D. CARA KERJA

Gambar 1. Rangkaian Kalorimeter Aliran


1. Isilah tabung kalorimeter dengan air sampai penuh hingga tidak ada udara di
dalamnya dan permukaan air berada pada ujung pipa keluar.
2. Rangkailah alat sesuai dengan gambar (2). Diskusikan dengan asisten sebelum
menghubungkannya dengan sumber arus.
3. Alirkan air di dalam tabung secara kontinyu dan aturlah arus listrik sebesar 1,5
A.
4. Setelah suhu T1 dan T2 tetap dengan perbedaan sekecil mungkin (misal 5) air
yang keluar dari tabung kalorimeter ditampung selama 2 menit. Data untuk

2
Budiono, Suwarsono, Arie Cahyo Utomo, Ali Mokhtar “RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA PADA
KALORIMETER BERBASIS MIKROKONTROLER” Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)2019,
1(2019), 3

[Type here]
massa air dan suhu (T1 dan T2) serta V dan i dengan demikian dapat
diperoleh.
5. Ulangi percobaan di atas dengan mengatur arus 2A; 2,5A; 3 A
E. Pertanyaan Awal
1. Jelaskan mengapa perbedaan  dengan ' harus sekecil mungkin!
 memiliki arti yaitu perbedaan suhu yang diukur dengan t sekolah dan I A.
sedangkan ’ mempunyai arti perbedaan suhu yang diukur berbeda, yaitu dengan
I’A
Menurut persamaan Vit=mc + h, maka besarnya arus berbanding lurus
dengan , maka bila arus diubah dengan beda kecil maka, ’ yang dihasilkan juga
harus memiliki benda yang kecil dengan 
2. Turunkan persamaan (5)
t ( V . i−V i )
' '
J=
c ( mθ−m θ )
' '

( )( ) ( )
2 2 2
2 ∂J 2 ∂J
∆J = ∆t + ¿
∂t 3 ∂v

( )
2
∂J
+ ¿
∂ c'

( ) ( )( )
2 2 2
∂J ∂J 2
+ ∆θ'
∂ m' ∂θ' 3

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai