Makalah Resensi
Makalah Resensi
Makalah Resensi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Tujuan dari makalah yang berjudul resensi ini adalah :
1. Untuk menyelesaikan tugas pembuatan makalah bahasa indonesia tentang
resensi.
2. Untuk mengetahui pengertian resensi,syarat penyusunan resensi,unsu-unsur
dalam resensi dan komponen dalam resensi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Resensi
Dalam menulis resensi harus bertolak dari tujuan resensi itu sendiri
yaitu untuk membantu para pembaca perlu tidaknya membaca sebuah buku
tertentu. Pertimbangan buku diberikan menyesuaikan pertimbangan tersebut
dengan selera pembaca. Resensi tdak hanya diberikan terhadap buku atau
karangan tetapi diberikan juga kepada karya-karya lainnya seperti resensi
film,drama dan sebagainya.
5
6
7
a. Tema.
1. Apakah yang diungkap dalam novel?
2. Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum?
3. Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lainyang
dibuatnya?
4. Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b. Alur Cerita
1. Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita?
2. Apa keunikan susunan peristiwayang digunakan pengarang?
8
9
Identifikasi Buku
Judul : Ayat-Ayat Cinta
Pengarang : Habiburrahman El-Shirazy
Tebal Buku : 411 halaman
Diresensi : Shelvi Novianita
Sinopsis
“Mencintai-Nya Menuntunku Pada Cintamu”
Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha
menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berteman dengan panas dan debu
Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup.
Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Belajar di Mesir,
membuat Fahri dapat mengenal Maria, Nurul, Noura, dan Aisha.
Maria Grigis adalah tetangga satu flat Fahri, yang beragama Kristen
Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang
berubah menjadi cinta. Sayangnya, cinta Maria hanya tercurah dalam diary
saja.
10
11
sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros,
Madame Nahed dan dua oranga nak mereka, taitu Maria dan Yousef.
Walau keyakinan dan aqiqah mereka berbeda, tapi antara keluarga
Fahri dan Tuan Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Terlebih Fahri dan
Maria berteman begitu akarab. Fahri menyebut Maria sebagai gadis koptik
yang aneh. Bagaimana tidak, Maria mampu menghafal surat Al-Maidah dan
surat Maryam.
Selain bertetangga dengan keluarga Tuan Boutros, Fahri juga
mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perrangainya berbanding
seratusdelapan puluh derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini
bernama Bahadur. Istrinya bernama madame Syaima dan anak-anaknya
bernama Mona, Suzanna, dan Noura.
Bahadur, madame Syaima, Mona, dan Suzanna sering menyiksa
noura karena rupa serta warna rambut Noura yang berbeda dengan mereka.
Noura berkulit putih dan berambut pirang. Ya, nasib Noura memang malang.
Suatu malam Noura diusir Bahadur dari rumah. Noura diseret ke
jalan sembari dicambuk. Tangisannya memilukan. Fahri tidak tega melihat
Noura diperlakukan demikian oleh Bahadur. Ia meminta Maria melalui sms
untuk menolong Noura. Fahri tidak bisa menolong Noura secara langsung
karena Noura bukan muhrimnya. Maria pun bersedia menolong Noura malam
itu. Ia membawa Noura ke flatnya.
Fahri dan Maria berusaha mencari tahu siapa keluarga Noura
sebenarnya. Mereka yakin Noura bukanlah anak Bahadur dan madame Syaima.
Dan benar. Noura bukan anak mereka. Noura yang malang itu
akhirnya bisa berkumpul bersama orang-orang yang menyayanginya. Ia sangat
berterima kasih pada Fahri dan Maria.
Sementara itu, Aisha tidak dapat melupakan pemuda yang baik hati
mau menolongnya di metro saat itu. Aisha rupanya jatuh hati pada Fahri. Ia
meminta pamannya Eqbal untuk menjodohkannya dengan Fahri. Kebetulan,
paman Eqbal mengenal Fahri dan Syaik Utsman. Melalui bantuan Syaik
Utsman, Fahri pun bersedia untuk menikah dengan Aisha.
12
13
persidangan. Alhasil, Fahri pun terbebas dari tuduhan Noura. Dengan kata lain,
Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu.
Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa
besar, Fahri memaafkan Noura. Dan, terungkaplah bahawa ayah dari bayi
dalam kandungan Noura dalah Bahadur.
Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka
dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria
yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga
jika maut akhirnya merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum
ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu‟alaf.
Dari buku kita tahu bahwa Fahri selalu “menjaga diri” di tengah
wanita-wanita yang dekat dengannya. Hal itu Fahri lakukan karena rasa
cintanya pada Yang Maha Kuasa. Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan
ajaran agama yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik
menuntunnya pada cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu di
bawah payung cinta yang tulus mengharapkan ridhaNya.
Kelebihan
menyejukkan
Kisah-kisah hubungan antar manusia (kisah cinta) digambarkan secara
Kekurangan
dengan kehidupan sehari-hari, rasanya aneh jika ada pria yang di”gilai” oleh
empat orang wanita sekaligus. Baik Aisha, Maria, Noura, dan Nurul
menginginkan Fahri menjadi suaminya. Beruntung sekali tokoh Fahri!
Mungkinkah hal yang demikian ada dalam kehidupan nyata?
14
Fahri dengan tuduhan yang kejam. Benarkah ada seorang wanita yang
seperti Noura dalam kehidupan nyata? Cinta tetaplah cinta. Tidak akan
berubah menjadi pisau yang dapat menusuk dari belakang.
Kebermanfaatan
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Resensi adalah ulasan atau penilaian sebuah hasil karya dengan
menyajikan kualitas yang terkait dengan keunggulan maupun kekurangannya.
Penulis resensi harus memperhatikan dua hal yaitu penulis harus memahami
sepenuhnya tujuan penulis dari pengarang buku tersebut dan penulis resensi
harus menyadari sepenuhnya tujuan menulis resensi itu.
Syarat penyusunan resensi adalah ada data buku, ada ulasan singkat
buku, harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan. Unsur-unsur
dalam resensi antara lain judul resensi,data buku,pembukaan,tubuh atau isi
pertanyaan resensi buku dan penutup resensi. Sedangkan komponen resensi
meliputi tema,alur cerita,penokohan,sudut pandang,latar cerita,nilai-
nilai,bahasa dan gaya cerita serta pengarang.
16
DAFTAR PUSTAKA
Pramono, Agung dan Binur Huda, M. 2011. Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Madiun : IKIP PGRI Madiun.
http://www.wikipedia.com/
http://www.wikipedia/resensi/
17