I Made Krisna Mahardika - 25 - E - Akuntansi Biaya - RMK1
I Made Krisna Mahardika - 25 - E - Akuntansi Biaya - RMK1
I Made Krisna Mahardika - 25 - E - Akuntansi Biaya - RMK1
Oleh :
25 / 2002612010173
TAHUN PELAJARAN
2020/2021
RMK
Manajemen berasal dari bahasa Perancis ‘menegement’ yang berarti seni untuk
mengelola dan mengatur. Sedangkan secara universal, manajemen diartikan sebagai proses
kerja sama antar individu dan kelompok yang bertanggung jawab atas tujuan ekonomi
melalui prinsip operasi perusahaan. Aktivitas manajemen dibutuhkan mulai dari proses
perencanaan, pengorganisasian, pengambilan keputusan, pengawasan hingga pengendalian
sumber daya keuangan, informasi, fisik dan manusia.
1. Planning atau proses perencanaan dalam fungsi manajemen adalah tentang bagaimana
perusahaan menetapkan tujuan lengkap dengan cara dan strategi untuk mencapainya.
Dalam fungsi perencanaan, manajer perlu mengkaji dan mengevaluasi berbagai
kemungkinan rencana alternatif sebelum memutuskan suatu tindakan. Perencanaan dalam
fungsi manajemen adalah proses penting mengingat planning merupakan langkah awal
yang dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan kedepannya. Tanpa perencanaan yang
matang, fungsi fungsi manajemen lain tidak akan bisa berjalan dengan optimal.
Fungsi planning diadakan bukan tanpa tujuan, setidaknya inilah beberapa manfaat proses
perencanaan
a. Memudahkan proses pengawasan.
b. Menjadi acuan dan panduan dasar jalannya kegiatan.
c. Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.
d. Jalannya tugas dan kegiatan akan lebih terorganisir di setiap sektornya.
2. Organizing atau proses pengorganisasian adalah 4 fungsi manajemen menurut para ahli
yang berfokus pada pengaturan sumber daya fisik dan manusia yang perusahaan miliki
guna merealisasikan rencana tujuan. Biasanya, fungsi organizing dipakai untuk
mengelompokkan seluruh alat, tugas, orang maupun wewenang yang ada untuk tujuan
pemenuhan rencana. Proses pengawasan dilakukan oleh manajer secara mudah dengan
memanfaatkan fungsi pengorganisasian. Manajer dapat menentukan anggota kelompok,
penanggung jawab hingga jenis dan klasifikasi tugas melalui fungsi organizing.
Beberapa manfaat yang akan diperoleh dengan menerapkan fungsi pengorganisasian.
a. Tugas dijalankan dengan spesialisasi masing-masing.
b. Adanya transparansi pembagian tugas yang jelas.
c. Pembagian tugas dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan.
d. Setiap tenaga kerja paham akan tugasnya masing-masing.
e. Adanya manajer profesional sebagai pihak utama koordinasi seluruh kegiatan.
3. Controlling atau proses pengendalian (pengawasan) merupakan 4 fungsi manajemen
menurut para ahli terakhir yang digunakan untuk tujuan pengendalian. Fungsi controlling
juga dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengukur kinerja karyawan sesuai standar
yang telah dibuat. Melalui fungsi controlling, evaluasi perbaikan dapat dilaksanakan bila
memang dibutuhkan.
➢ Tujuan dan Peran Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen dalam Organisasi
Akuntansi Biaya:
Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan atau analisis keuangan
yang di dalam pencatatannya terjadi penggolongan dan peringkasan mengenai biaya yang
akan dibutuhkan produksi atau biaya untuk kebutuhan pemasaran produk atau jasa yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan beserta dengan penjelasannya.
Akuntansi biaya bisa disebut sebagai bidang akuntansi yang paling penting karena
akuntansi biaya ini akan bertanggung jawab kepada pihak eksternal perusahaan seperti
investor atau kreditur dan pihak internal juga seperti manajemen perusahaan mengenai
data historis atau riwayat yang telah dicatat.
a. Akuntansi biaya mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perusahaan ,
karena memberikan suatu informasi, dimana informasi ini sangat berguna bagi
manajemen dalam hal perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
b. Mengukur dan melaporkan informasi keuangan dan non keuangan yang berhubungan
dengan biaya untuk memperoleh atau menggunakan sumber daya yang ada dalam
suatu organisasi.
Akuntansi Manajemen:
Tanggungjawab etis seorang akuntan telah diatur dalam bentuk koda etik profesi
yang harus dilakukan oleh setiap akuntan. Koda etik yang harus dijalankan tersebut
ditetapkan oleh IAI untuk di Indonesia, AICPA untuk di Amerika, dan IFAC untuk di
seluruh dunia.
Tanggungjawab etis akuntan terdiri dari 6 prinsip utama yang paling dominan dan
diharapkan menjadikan seorang akuntan benar-benar profesional yaitu prinsip
tanggungjawab, kepentingan publik, integritas, objektivitas dan indepensi, kecermatan
dan kehati-hatian, dan prinsip lingkup dan sifat jasa.