KIAN BAB 1 - Mita
KIAN BAB 1 - Mita
KIAN BAB 1 - Mita
ISTIRAHAT TIDUR
PROPOSAL
KARYA ILMIAH AKHIR NERS (KIAN)
Disusun Oleh :
MITA PRATIWI
NIM. P1337420921078
Disusun Oleh :
MITA PRATIWI
NIM. P1337420921078
NIM : P1337420921078
Tanda Tangan :
Tanggal :
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN GANGGUAN
ISTIRAHAT TIDUR
Pembimbing I Pembimbing II
Shobirun, MN
NIP. 19680120199312 1 001
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh :
NAMA : MITA PRATIWI
NIM : P1337420921078
Program studi : Profesi Ners
Judul KIAN : Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan Gangguan
Istirahat Tidur
Penguji I Penguji II
Penguji III
Ditetapkan di :
Hari, tanggal :
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya Proposal KIAN
(Karya Ilmiah Akhir Ners) yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gerontik Dengan
Gangguan Kualitas Tidur” ini dapat diselesaikan. Proposal KIAN ini disusun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ners Program Studi Profesi Ners
banyak kesulitan dalam penyusunan KIAN ini, akan tetapi dapat dilaksanakan atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
Kemenkes Semarang.
ini.
8. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun
motivasi, serta tak hentinya untuk terus maju menjadi lebih baik.
9. Alif Rizki Devani sebagai orang tercinta yang selalu memberi semangat
membantu dalam penyelesaian KIAN ini. Penulis menyadari bahwa KIAN ini
belum sempurna, segala kesalahan hanya milik penulis semata dan penulis akan
bertanggungjawab atas segala sesuatu yang peneliti tuliskan dalam penelitian ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
usia di Indonesia terus tejadi peningkatan duakali lipat pada tahun 1971
sampai 2019, mencapai 9,6% atau 25 juta jiwa, bahkan diprediksi oleh World
27,08 juta jiwa, tahun2025 akan mencapai 33,69 juta jiwa, dan pada tahun
2030 akan mencapai 40,95 juta jiwa, kamudian khususnya di Sumatra Utara
diprediksi jumlah lansia meningkat hingga mencapai hingga tiga kali lipat dari
masalah kesehatan pada lansia. Salah satunya adalah gangguan tidur atau
insomnia. Gangguan tidur atau insomnia pada orang dewasa yang lebih
berdasarkan informasi yang sudah diketahui bahwa terdapat 50% dari lansia
Indonesia angka angka kejadian gangguan masalah tidur pada usia <60 tahun
terdapat kasus yang sangat tinggi yaitu berkisar 67%, angka ini didapatkan
bahwa insomnia dapat terjadi pada wanita dengan usia 60-74 tahun sebanyak
Perubahan pola istirahat yang terjadi pada lansia bersamaan dengan terjadinya
juga tidak mengalami fase NREM tahap 4 yang menyebabkan lansia sering
terbangun di malam hari karena mereka tidak mengalami fase istirahat yang
Kualitas tidur adalah kondisi tidur yang mampu dilakukan oleh seseorang
usia. Pada usia muda dapat tidur selama 8-9 jam, pada usia 40 tahun
kebutuhan istirahat tidur sekitar 7 jam, dan pada usia <80 tahun adalah 6 jam
mengawali atau mempertahankan pola tidur yang terjadi dalam waktu kurang
dari tujuh hari. Insomnia dapat terjadi pada usia berapa saja, tetapi insomnia
sering terjadi pada usia <60 tahun (Hartono, 2019). Hal tersebut didukung
Proses penuaan merupakan hal yang wajar dan akan terjadi pada semua
orang jikausa sudah <60 tahun. Hal tersebut akan menimbulkan terjadinya
adanya perubahan fisik pada lanjut usia yang diantaranya adalah perubahan
Hasil dari studi yang dilakukan oleh Bdul Muhith (2020) di Panti Werdha
responden tidak bisa tidur karena merasa kepanasan dan merasa kesakitan
sehingga tidak dapat tertidur kembali, dan 4 responden llainnya bisa tidur
karena kebugaran disaat bangun tidur ditentukan oleh kualitas tidur sepanjang
malam. Kurang tidur menyebabkan rasa mengantuk pada siang hari, gangguan
macam yaitu secara farmakologis dan non farmakologis. Tetapi obat juga
karena tidak menimbulkan efek negatif dan dapat membuat lansia lebih
mandiri untuk dapat menjaga kesehatan mereka sendiri. Terapi relaksasi otot
progresif termasuk terapi paling murah dan mudah sampai saat ini, karena
tidak memerlukan imajinasi, kekuatan atau sugesti, tidak ada efek samping,
relaksasi otot mayoritas lansia mengalami kualitas baik 0 orang, kualitas tidur
sedang 12 orang dan kualitas tidur kurang berjumlah 61 orang dari 73 orang,
tidur cukup berjumlah 59 orang, dan kualitas tidur kurang berjumlah 0 orang.
kualitas tidur.
kualitas tidur.
kualitas tidur.
kualitas tidur lansia, maka hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas hidup pada lansia
1. Penulis
2. Pelayanan Kesehatan
3. Masyarakat