Alat Alat Oksigen
Alat Alat Oksigen
Alat Alat Oksigen
PEMBERIAN OKSIGEN
Penyusun :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kelompok sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang
“Pemberian Oksigen”. Di harapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan senantiasa memberkati segala usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................
A. Pengertian Oksigen.................................................................................
C. Indikasi...................................................................................................
D. Hal-hal yang Harus Diperhatikan............................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan bagi kehidupan manusia.Tidak makan atau tidak
minum mungkin masih akan memberikan toleransi yang cukup panjang hinga sampai pada keadaan
fatal, tetapi sebentar saja manusia tidak mendapatkan oksign maka akan langsung fatal
akibatnya.Tidak hanya untuk bernafas dan mempertahankan kehidupan, oksigen juga sangat
dibutuhkan untuk mtabolisme tubuh. Oksigen juga bisa dijadikan sarana untuk mengatasi berbagai
macam penyakit.
Oksigen (O2) adalah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Oksigenasi adalah peristiwa menghirup
udara dari luar yang mengandung Oksigen (O 2) ke dalam tubuh serta menghembuskan
Karbondioksida (CO2) sebagai hasil sisa oksidasi.Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan
oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematologi.
Oksigen ialah salah satu komponen gas yang unsure vital dalam proses metabolisme tubuh untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel tubuh. Secara normal elemen ini diperoleh
dengan cara menghirup udara ruangan dalam setiap kali bernafas. Penyampaian oksigen ke jaringan
tubuh ditentukan oleh interaksi sistem respirasi, kardiovaskuler, dan keadaan hematologis.
Prosedur kerja pada pemberian oksigen ada beberapa cara antara lain :
a. Kanula nasal
b. Masker oksigen
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
6. Agar kita mengetahui apa yang perlu diperhatikan dalam pemberian oksigen.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Oksigen
Oksigen adalah gas unsur kimia yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa yang muncul dalam
kelimpahan yang besar di bumi, terperangkap oleh atmosfer. Banyak orang yang akrab dengan
oksigen, karena merupakan komponen vital dari proses respirasi; tanpa itu, sebagian besar
organisme akan mati dalam beberapa menit.Sejumlah bentuk oksigen dan senyawa yang dapat
ditemukan di alam. Pemberian terapi oxygen adalah suatu tata cara pemberian bantuan gas oksigen
pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru melalui saluran
pernafasan dengan menggunakan alat nasal kanul dan masker oksigen.
4. Mencegah hipoksia
C. Indikasi
1. Gagal Nafas
Ketidakmampuan tubuh dalam mempertahankan tekanan partial normal O 2 dan CO2 di dalam darah.
Hal ini disebabkan oleh gangguan pertukaran O 2 dan CO2 sehingga sistem pernafasan tidak mampu
memenuhi metabolisme tubuh.
2. Gagal Jantung
Ketidakmampuan jantung untuk memompa jantung dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan jaringan terhadap nutrient dan oksigen.
Suatu keadaan dimana terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan untuk memmenuhi kebutuhan
oksigen karena kehilangan kemampuan ventilasi secara adekuat sehingga terjadi kegagalan
pertukaran gas O2 dan CO2.
5. Keadaan Gawat
Pada keadaan gawat,misalnya pada pasien koma tidak dapat mempertahankan sendiri jalan nafas
yang adekuat sehingga mengalami penurunan oksigenasi.
6. Trauma Paru
Paru-paru sebagai alat pernafasan, jika terjadi benturan atau cidera akan mengalami gangguan
untuk melakukan inspirasi dan ekspirasi.
Pada pasien dengan luka bakar konsumsi oksigen oleh jaringan akan meningkat dua kali lipat
sebagai akibat dari keadaan hipermetabolisme.
8. Post Operasi
Setelah operasi, tubuh akan kehilangan banyak darah dan prngaruh dari obat bius akan
mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh sehingga sel tidak mendapat asupan oksigen yang
cukup.
Keberadaan karbon monoksida di dalam tubuh akan sangat berbahaya karenan akan menggantikan
posisi oksigen yang berikatan dengan hemoglobin dalam darah.
1. Perhatikan jumlah air steril dalam tubuh humidifier. Hali ini penting untuk mencegah
membrane mukosa dan membantu untuk melancarkan secret di saluran pernapasan.
2. Pad abeberapa kasus (bayi prematur, pasien dengan penyakit akut, pasien post operasi) perasa
harus mengobservasi lebih sering terhadap respon klien selama pemberian oksigen.
3. Pada beberapa pasien, pemberian oksigen dapat memberikan tidak nyaman karena merasa
terperangkap. Hal ini dapat disikapi dengan membrikan penjelasan bahwa pemberian oksigen sangat
diperlukan untuk pasien.
4. Pada pasien dengan masalah febris dan diaphoresis, perawat harus melakukan perawatan kulit
dan mulut secara ekstra karena pemasangan masker tersebut dapat menyebabkan efek kekeringan
di sekitar area tersebut.
5. Jika terdapat luka lecet pada telinga karena pemasangan ikatan tali nasal kanul dan masker →
berikan kassa berukuran 4x4 cm di area penekanan tersebut.
6. Jika terapi oksigen tidak dipakai lagi, posisikan flowmeter dalam posisi off.
E. Macam-macam Alat Pemberian Oksigen
a. Definisi
1-6lt/menit dan konsentrasi oksigen sebesar 24%-44% dengan cara memasukan selang yang terbuat
dari plastik ke dalam hidung dan mengkaitkan di belakang telinga. Panjang selang yang dimasukan ke
dalam lubang hidung hanya berkisar 0,6- 1,3 cm. Nasal Kanula adalah alat bantu pernafasan untuk
menyalurkan oksigen dalam bentuk selang yang bening dan lentur.
b. Indikasi
Klien yang bernafas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal klanula untuk memenuhi
kebutuhan oksigen(keadaan sesak nafas)
c. Tujuan
- Memberikan oksigen dengan konsentrasi relative rendah saat kebutuhan oksigen minimal.
d. Prinsip
- Nasal kanul untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan/rendah hanya 2-3 liter/menit.
e. Cara pemasangan :
- Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran oksigen yang
rendah,beri pelicin(jelly) pada kedua ujung kanula.
f. Keuntungan
- Efektif untuk pernafasan via mulut atau yang mengalami sumbatan hidung.
g. Kerugian
- Mudah terlepas
a. Definisi
Pemberian oksigen kepada klien dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen dengan posisi
menutupi hidung dan mulut klien. Masker oksigen umumnya berwarna bening dan mempunyai tali
sehingga dapat mengikat kuat mengelilingi wajah klien. Bentuk dari face mask bermacam-macam.
b. Indikasi
Aliran oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi 40-60%.
c. Tujuan
Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan kelembaban yang
lebih tinggi dibanding dengan kanul.
d. Prinsip
Mnegalirkan oksigen tingkat sedang dari hidung ke mulut dengan aliran 5-6 liter/menit dengan
konsentrasi 40-60%.
e. Cara pemasangan :
f. Keuntungan
g. Kerugian
h. Macam-macam
Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan kecepatan aliran 5-8
liter/menit.
2)
Rebreathing Mask
Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan kecepatan aliran 8-12
liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada
saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir,
ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi
sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2lebih tinggi daripada simple
face mask.
3.
Tabung oksigen
Berasal dari pusat di dalam institusi dimana salurannya berada di dinding / dalam tembok dan
disiapkan untuk digunakan secara cepat dihubungkan melalui sebuah pipa yang bertekanan 50 - 60
pound per inchi persegi.Alat pengukur aliran ini membuka jalan keluar dan pembukaan katup
membuat aliran oksigen terjadi
4. Flowmeter
Sebuah alat yang melekat ke oksigen outlet, yang mengatur jumlah oksigen yang dihasilkan.Ada 2
tipe flowmeter; balon air raksa dan ukuran, kedua tipe mencatat jumlah liter oksigen yang
dikeluarkan per menit
5. Humidifier
Humidifier dilengkapi dengan kontainer air steril yang bisa di isi kembali dan sekali pakai.Alat ini
melekat pada alat yang menghasilkan oksigen.Alat ini berfungsi melembabkan, membasahkan
oksigen sebelum bergerak melalui hidung ke paru – paru
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemberian oksigen adalah suatu tata cara pemberian oksigen pada penderita yang
mengalami gangguan pernapasan ke dalam paru-paru melalui saluran pernapasan dengan
menggunakan alat bantu oksigen.
2. Pemberian oksigen digunakan pada pasien yang mengalami trauma paru , anoksia atau
hipoksia.
3. Pemberian oksigen bertujuan untuk memenuhi pasien yang kekurangan oksigen.
1. Alat
Persiapan peralatan yang digunakan dalam tindakan memberikan O2 kepada pasien antara teori
dengan praktek masih ada perbedaan , yaitu dalam teori pemasangan O2 sebelum cateter nasal
dipasang diolesi vaseline atau jelly terlebih dahulu dan dalam tindakan seharusnya menggunakan
sarung tangan namun dalam praktek dilapangan tidak dipergunakan .
2. Pasien
Pasien dilakukan tindakan pemberian O2 agar dapat menggobati peradangan saluran pernafasan
bagian atas , sehingga lendir encer dan mudah keluar , selaput lendir tetap dalam keadaan lembab ,
serta pernafasan menjadi lega .
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati , yuni .2007 . Ketrampilan dasar paktek klinik kebidanan . Yogyakarta : Fitramaya.
http://kebutuhanoksigen01elisabethafebriana.blogspot.com