Nadia Rahma Tias Shaleha - Skripsi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 109

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN WH-QUESTION

TERHADAP TEKS DIALOG OLEH KELAS XI


SMA YASFI BEKASI

Skripsi
diajukan untuk melengkapi
persyaratan mencapai
gelar sarjana

NAMA : NADIA RAHMA TIAS SHALEHA


NPM : 201512500670

PRORAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2019
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI

Nama : Nadia Rahma Tias Shaleha


NPM : 201512500670
Fakultas : Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris
Judul Skripsi : “Analisis Kesalahan Penggunaan WH Question Terhadap
Teks Dialog Siswa Kelas XI SMA Yasfi Bekasi.”

Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan pada tanggal


.........................................................................

Pembimbing Materi Pembimbing Teknik

Mayang Pipit, M.Hum. Euis Kurniasih, S.Pd., M.Hum.

i
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Nadia Rahma Tias Shaleha


NPM : 201512500670
Fakultas : Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidika Bahasa Inggris
Judul Skripsi : “Analisis Kesalahan WH Question terhadap teks dialog
oleh siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi”

Panitia Ujian

Ketua : Prof. Dr. Sumaryoto : .............................

Sekretaris : Dr. Supeno, M.Hum : .............................


Anggota :

No Nama Penguji Tanda Tangan

1 Hj. Ira Miranti., S.S, M.Hum

2 Muhammad Sulhan, S.Pd, M.Pd

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nadia Rahma Tias Shaleha

NPM : 201512500670

Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi/tugas akhir dengan judul Analisis

Kesalahan Penggunaan Wh Question Terhadap Teks Dialog Oleh Siswa Kelas XI

SMA Yasfi Bekasi kata beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya

tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai

dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakan keilmuan. Atas pernyataan ini

saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional Bab V Pasal 25 ayat 2.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dimanfaatkan sesuai dengan

keperluan.

Jakarta, Juli 2019

Nadia Rahma Tias Shaleha

iii
ABSTRAK

A. Nadia Rahma Tias Shaleha, NPM: 201512500670


B. Analisis Kesalahan Terhadap WH Question Oleh Siswa Kelas XI
SMA Yasfi Bekasi. Skripsi : Jakarta : Fakultas Bahasa dan Seni : Program
Studi Pendidikan Bahasa Inggris : Universitas Indraprasta Persatuan Guru
Republik Indonesia, Juli, 2019
C. xii+5bab+61halaman
D. Kata kunci : Analisis Kesalahan, Wh Question, Teks dialog bahasa Inggris
E. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kesalahan
dalam memproduksi kalimat tanya dalam bahasa Inggris yang dilakukan
oleh siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi dilihat dari jenis kesalahan dan
kategorisasi kesalahan serta kesalahan yang paling dominan dilakukan
oleh siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi. Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggambarkan kesalahan
khusus dan kategorisasi kesalahan yang dibuat siswa dalam teks dialog
bahasa Inggris. Setelah peneliti menganalisis sebanyak 20 tulisan siswa,
temuan penelitian menunjukan sebesar 16,4% kesalahan pada kata tanya
what, 9,8% kesalahan pada kata tanya who, 24,6% kesalahan pada kata
tanya where, 16,4 kesalahan pada kata tanya when, 19,7% kesalahan pada
kata tanya why, 13,1% kesalahan pada kata tanya how. Sedangkan untuk
kategorisasi kesalahan omission terdapat 52,5%, addition 6,5%,
misformation 26,2%, misirdering 14,8%. Peneliti mengambil simpulan
dari penelitian ini bahwa siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi masih kurang
memahami struktur pembentukkan kalimat tanya dalam bahasa Inggris.
F. Daftar Pustaka : 1. Buku 25 Buah (tahun 1983 – 2014)
2. Jurnal 2 buah
G. Pembimbing : (Mayang Pipit, M.Hum) Pembimbing Materi
(Euis Kurniasih, S.Pd., M.Hum) Pembimbing Teknik

iv
ABSTRACT

A. Nadia Rahma Tias Shaleha, NPM: 201512500670


B. An Error Analysis of Using WH Question in Dialogue Text By
Eleventh Grade Students of SMA Yasfi Bekasi. Thesis : Jakarta : The
Faculty of Language and Arts : English Education Program : Universitas
Indraprasta Persatuan Guru Republik Indonesia, Juli, 2019
C. xii + 5 chapters+61 pages
D. Key words : Error Analysis, Wh Question, English Dialogue Text
E. The purpose of this research is to analyze the errors in making question
sentence at English dialogue text by the eleventh grade students from the
type of error and categorization of error with the dominant error by the
eleventh grade students of SMA Yasfi Bekasi. The approach of this
research used is qualitative by describeing the spesific error and
categorization of error of English dialogue text that students have done.
After the writer analyzed 20 texts, the findings of research are 16,4% error
of questions word “what”, 9,8% error of question word “who”, 24,6%
error of question word “where”, 16,4% error of question word “when”,
19,7% error of question word “why”, and 13,1% error of question word
“how”. Meanwhile for the categorization of error, it releases 52,5%
omission, 6,5% addition, 26,2% misformation, 14,8% misordering. The
conclusion of this research is that the eleventh grade students of SMA
Yasfi Bekasi have minimum ability in making English question sentence.
F. References : 1. Books 25 (years 1983-2014)
2. 2 journals
G. Advisors : (Mayang Pipit, M.Hum) Material Advisor
(Euis Kurniasih, S.Pd., M.Hum) Technique Advisor

v
LEMBAR MOTO

“Skripsi ini peneliti persembahkan kepada


orang tua tercinta, adik-adikku tersayang,
dan orang-orang terdekat yang selalu
memberi semangat”

vi
KATA PENGANTAR

Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada peneliti sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

Skripsi ini berjudul “Analisis Kesalahan Penggunaan Wh Question

Terhadap Teks Dialog Oleh Siswa Kelas XI SMA Yasfi Bekasi” ditulis untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Universitas

Indraprasta PGRI. Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa hormat dan

terimakasih kepada semua pihak yang dengan tulus dan ikhlas telah memberikan

semangat dan bantuan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama

kepada

1. Ibu Mayang Pipit, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Materi Universitas

PGRI, yang telah banyak memberikan ilmu selama membimbing saya

menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Euis Kurniasih, S.Pd, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Teknik

Universitas Indraprasta PGRI, yang telah membimbing saya dengan sabar

hingga skripsi ini selesai.

3. Bapak Prof. Dr. H. Sumaryoto, selaku Rektor Universitas Indraprasta PGRI.

4. Bapak Dr. Supeno, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

Universitas Indraprasta PGRI.

vii
5. Ibu Ira Miranti, M.Hum, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris Universitas Indraprasta PGRI.

6. Bapak M. Sulhan, M.Pd, selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Bahasa

Inggris Universitas Indraprasta PGRI.

7. Ibu H. Nurhayati Hasan, M.Pd, selaku Dosem Pembimbing Akademik kelas

R.G Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Insraprasta PGRI.

8. Bapak Ismail, S.Sos, Kepala sekolah SMA Yasfi Bekasi beserta guru dan

staff SMA Yasfi Bekasi.

9. Orang tua tercinta, Ibu Siti Umroh dan Bapak Marhasan, yang selalu

memberikan semangat dan do’a kepada peneliti.

10. Adik-adikku tersayang, Dinda Nurfaiqoh, Zakia Haura Taqia, Ahmad Aushaf

Ghazali, yang selalu menyemangati untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman RG yang telah berjuang bersama selama empat tahun dan

saling menyemangati.

12. Tarsiah dan Tri Nuranisa yang selalu saling memotivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini.

13. Yodha Ari Mahardika, yang selalu setia memberikan saran dan membantu

menyelesaikan skripsi ini.

Jakarta, Juli 2019

Nadia Rahma Tias Shaleha

viii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

LEMBAR MOTO .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5

C. Pematasan Masalah .................................................................. 6

D. Perumusan Masalah .................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 7

ix
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR .............. 10

A. Landasan Teori ......................................................................... 10

B. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................. 27

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 31

A. Pendekatan Penelitian ............................................................... 31

B. Metode Penelitian ..................................................................... 32

C. Fokus Dan Subfokus Penelitian................................................ 33

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 33

E. Teknik Pencatatan Data ............................................................ 36

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ...................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 40

A. Deskripsi informasi penelitian .................................................. 40

B. Deskripsi temuan penelitian ..................................................... 41

C. Penafsiran dan uraian penelitian ............................................... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 59

A. Simpulan ................................................................................... 59

B. Saran ......................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Tabel Kesalahan Umum .......................................................... 34

Tabel 3.2 Tabel Kesalahan Khusus .......................................................... 34

Tabel 3.3 Tabel Akumulasi Jenis Kesalahan ............................................ 35

Tabel 3.4 Tabel Akumulasi Kategorisasi Kesalahan ................................ 36

Tabel 4.1 Tabel Kesalahan Umum ........................................................... 42

Tabel 4.2 Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya What ..................... 43

Tabel 4.3 Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Who ...................... 45

Tabel 4.4 Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Where ................... 46

Tabel 4.5 Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya When .................... 47

Tabel 4.6 Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Why ...................... 48

Tabel 4.7 Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya How ...................... 50

Tabel 4.8 Tabel Akumulasi Jenis Kesalahan ............................................ 52

Tabel 4.9 Tabel Akumulasi Kategorisasi Kesalahan ................................ 54

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Diagram Persentase Akumulasi Jenis Kesalahan .................... 57

Gambar 4.2 Diagram Persentase Akumulasi Kategorisasi Kesalahan ......... 58

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 2 Surat Bimbingan Materi Skripsi

Lampiran 3 Surat Bimbingan Teknik Skripsi

Lampiran 4 Kartu Asistensi Skripsi

Lampiran 5 Surat Permohonan Untuk Mengadakan Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 7 Tulisan-tulian Siswa Kelas XI SMA Yasfi Bekasi

Lampiran 8 Biodata

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa lepas dari apa yang

namanya komunikasi. Komunikasi adalah suatu aktivitas penyampaian

informasi baik itu pesan, ide, atau gagasan dari satu pihak ke pihak

lainnya. Manusia berkomunikasi guna memenuhi kebutuhan hidup

mereka seperti bekerja, bersosialisasi, dan aktivitias lainnya. Alat utama

yang digunakan oleh manusia dalam komunikasi adalah bahasa. Menurut

Walija (1996: 4), “bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan

efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat

kepada orang lain”. Bahasa digunakan agar manusia mengekspresikan apa

yang ingin disampaikan baik secara lisan maupun tulisan.

Bahasa yang ada di dunia bermacam-macam. Untuk memudahkan

komunikasi lintas negara dibutuhkan bahasa internasional. Bahasa

internasional dapat diartikan sebagai bahasa yang digunakan di berbagai

negara untuk beragam kepentingan seperti bisnis, pendidikan, dan

sebagainya. Bahasa internasional yang umum digunakan saat ini adalah

bahasa Inggris.

Bahasa Inggris di dunia pendidikan Indonesia memang belum

menjadi bahasa yang wajib dipelajari. Pada tingkat sekolah dasar, bahasa

Inggris masih menjadi mata pelajaran muatan lokal. Pada tingkat sekolah

1
2

menengah pertama pertama, menengah atas, dan perguruan tinggi bahasa

Inggris sudah wajib untuk dipelajari, karena bahasa Inggris merupakan

bahasa asing di Indonesia yang lebih dikenal dengan English for Foreign

Language.

Kedudukan bahasa Inggris di setiap negara berbeda-beda. Menurut

Kachru (1992: 38)

The spread of English may be viewed in terms of three concentric


circles representing the types of spread, the patterns of aquistition
and the functional domain in which English used across cultures
and language. I have tentatively labeled these: the inner circle, the
outer circle, and the expanding circle.

Berdasarkan teori Kachru di atas, ada tiga lingkaran penutur bahasa

Inggris. Berdasarkan penuturnya. Pertama, the inner circle adalah negara

negara yang termasuk menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa

pertama di negaranya seperti Inggris, USA, Australia, dan lain-lain.

Kedua, The outer circle adalah negara yang yang menjadikan bahasa

Inggris sebagai bahasa kedua di negaranya, seperti Malaysia, India, dan

lain-lain. Ketiga, The expanding circle adalah negara yang menjadikan

bahasa Inggris sebagai bahasa asing seperti Indonesia.

Berbeda dengan Malaysia, kedudukan bahasa Inggris di Indonesia

adalah bahasa asing (foreign language). Menurut Suhendar (1998: 190)

“Bahasa asing untuk Indonesia ialah semua bahasa kecuali bahasa

Indonesia, bahasa-bahasa daerah, termasuk bahasa Melayu”. Karena

bahasa Inggris berkedudukan sebagai bahasa asing, pelajaran bahasa

Inggris hanya memiliki jumlah tatap muka yang sedikit di sekolah,


3

sehingga paparan bahasa Inggris ke siswa sangat minim dan

mengakibatkan banyak siswa yang kurang menguasi bahasa Inggris.

Kurangnya pelajaran bahasa Inggris di sekolah, maka banyak

orang tua siswa yang mendaftarkan anaknya ke lembaga kursus bahasa

Inggris untuk melatih kemampuan bahasa Inggris anak mereka.

Kemampuan menguasai bahasa Inggris harus dipelajari dan di

praktikkan secara berkesinambungan. Hal itu dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan yang dilakukan siswa. Kesalahan dalam proses

pembelajaran bahasa Inggris dapat dimaklumi, karena siswa bukanlah

penutur jati bahasa tersebut. Contoh kesalahan yang sering terjadi dalam

proses belajar bahasa Inggris adalah kesalahan pelafalan kosa kata dan

gramatikal dalam bahasa Inggris. Kesalahan tersebut terjadi karena bunyi

dan representasi bunyi kedalam alfabet berbeda, misalnya tulisan cat

dibaca /kӕt/.

Dalam bahasa Inggris sendiri terdapat empat keterampilan yang

perlu dikuasai, yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading

skill), dan keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan

tersebut berhubungan satu sama lain.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan

untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Dalam menulis, seseorang

harus terampil dalam membangun ide dan gagasan di setiap paragraf

dengan baik serta terampil memanfaatkan dan mengguankan grafologi,

struktur bahasa (gramatikal) dan kosakata. Oleh karena itu, aspek


4

gramatikal dalam dalam keterampilan menulis merupakan salah satu

keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa.

Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam,

meyakinkan, menginformasikan dan mempengaruhi pembaca.

Keterampilan menulis memerlukan berbagai aspek terkait antara lain

penguasaan kosakata sebagai faktor intrinsik yang mendukung

perangkaian kalimat dan tat bahasa. kedua hal tersebut sangat berpengaruh

dalam menulis. Jika kedua hal tersebut dapat dikuasai oleh siswa dengan

baik, maka siswa dapat membuat sebuah karangan yan baik pula. Namun

faktanya, masih terdapat siswa yang belum mampu membuat karangan

dengan baik. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang masih membuat

kesalahan dalam membuat sebuah karangan.

Kesalahan gramatikal sering juga dilakukan siswa dalam

memproduksi sebuah kalimat. Kesalahan gramatikal terjadi karena adanya

perbedaan struktur dalam kalimat bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Sebagai contoh kalimat bahasa Inggris dalam kala lampau: “I bought a

pencil yesterday” jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia “Saya telah

membeli sebuah pensil kemarin”. Kata bought adalah kata kerja kedua

(verb 2) dari buy. Kata kerja kedua digunakan untuk menunjukkan waktu

bahwa itu telah terjadi, sedangkan dalam bahasa Indonesia kata

“membeli” tidak berubah.

Contoh lainnya dalam kala sekarang: “I buy a pencil” jika di

terjemahkan dalam bahasa Indonesia “Saya membeli sebuah pensil”. Di

kalimat ini, kata kerja yang digunakan adalah kata kerja bentuk pertama
5

yaitu “buy”. Kata “membeli” tidak berubah dalam menunjukkan

keterangan waktu di kalimat tersebut.

Penggunaan kalimat tanya dalam bahasa Inggris dan bahasa

Indonesia memiliki struktur yang berbeda. Contoh kata tanya dalam

bahasa Inggris “What are you doing?”, “What did you do yesterday?”,

“What is she doing?”. Kalimat di atas jika diekspresikan ke dalam bahasa

Indonesia “Apa yang sedang kamu lakukan?”, “Apa yang kamu lakukan

kemarin?”, “Apa yang sedang dia lakukan?”. Karena bentuk kalimat

bahasa Inggris lebih kompleks, maka setelah kata tanya menggunakan

auxilary verbs (does, do, did, is, am, are, etc.), sedangkan dalam bahasa

Indonesia tidak dikenal auxiliary verbs.. Berdasarkan contoh di atas,

perbedaan itu dapat mengakibatkan siswa melakukan kesalahan dalam

membentuk kalimat tanya dalam bahasa Inggris.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti ingin mengetahui tentang

kesalahan dalam penggunaan question word. Peneliti akan melakukan

penelitian pada siswa kelas XI di SMA Yasfi Bekasi. Pada penelitian ini

peneliti hanya fokus pada analisis kesalahan siswa dalam memproduksi

wh question (5W+1H).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, peneliti dapat

mengidentifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan fokus

penelitian:
6

1. Apakah ada perbedaan strruktur kalimat tanya dalam bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris?

2. Apa fungsi wh question dalam bertanya?

3. Bagaimana pemahaman siswa kelas XI SMA Yasfi tentang wh

question?

4. Apa kesalahan umum yang sering dilakukan siswa dalam menulis?

5. Kesalahan apa saja yang terjadi dalam pembentukkan kalimat

tanya wh question yang dilakukan siswa kelas XI SMA Yasfi?

6. Faktor apa yang mempengaruhi kesalahan dalam pembentukkan

wh question yang dilakukan siswa kelas XI SMA Yasfi?

7. Apa tujuan dari menganalisis kesalahan pembentukkan wh

question pada teks dialog siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka

peneliti membatasi masalah penelitian ini yang akan berfokus pada

kesalahan gramatikal khususnya dalam memproduksi kalimat tanya pada

teks dialog bahasa Inggris siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi. Kata tanya

yang digunakan dalam penelitian ini adalah what, where, when, why, who,

and how.
7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Jenis kesalahan apa yang paling sering dilakukan siswa dalam

memproduksi kalimat tanya wh question?

2. Kategori kesalahan apa yang sering dilakukan siswa dalam

memproduksi kalimat tanya wh question?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui kesalahan jenis apa saja yang dilakukan siswa dalam

membuat kalimat tanya wh question

2. Mengetahui kategori kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam

memproduksi kalimat tanya wh question?

F. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan dari salah satu materi bahasa Inggris

yaitu kalimat tanya wh question.

Manfaat Praktis yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan

dapat berguna bagi siswa, guru, dan peneliti yang lain. Peneliti berharap

dengan adanya penelitian ini siswa lebih teliti dalam memproduksi

kalimat tanya bahasa Inggris. penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk


8

guru agar dapat mengetahui kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Setelah

mengetahui kesalahan tersebut, guru akan lebih mudah mencari solusi

untuk meminimalisir kesalahan tersebut.

Untuk peneliti lain diharapkan penelitian ini bisa bermanfaat untuk

menambah wawasan dan pengetahuan dalam menganalisis sebuah

kealahan khususnya pada kesalahan wh question. Peneliti mendapatkan

informasi dan temuan baru mengenai kesalahan yang dilakukan oleh

siswa guna untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan agar

dapat diminimalisir sehingga kedepannya menjadi lebih baik lagi.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi ini disusun terdiri atas lima bab dengan masing-masing bab

mempunyai sub-sub bab tersendiri dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab satu ini berisi pendahuluan, bab ini mengungkapkan

latar belakang penelitian, identifikasi masalah, pembatasan

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

Pada bab dua ini berisi tentang landasan teori, penelitian yang

relevan, dan kerangka berpikir. Di dalam landasan teori akan

dipaparkan beberapa pembahasan, yaitu analisis kesalahan,


9

kesalahan berbahasa, kategorisasi kesalahan, menulis,

sintaksis, dan kalimat tanya.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab tiga berisi metodologi penelitian yang memuat

pendekatan penelitian, teknik penelitian, fokus dan subfokus

penelitian, instrumen penelitian dan teknik pencatatan data

dan teknik pemeriksaan keabsahan data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab empat berisi tentang deskripsi informasi penelitian,

temuan penelitian, dan pembahasan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab lima terdiri dari simpulan dan saran.


BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

Pada bab ini penulis mengemukakan teori atau pendapat para ahli

sebagai dasar kerja atau landasan teori mengenai analisis kesalahan,

kesalahan berbahasa, kategorisasi kesalahan, menulis, sintaksis, dan kalimat

tanya.

1. Analisis Kesalahan

Dalam proses belajar setiap individu pasti pernah melakukan

kesalahan. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat terjadi secara sengaja

maupun tidak sengaja. Begitu juga dalam proses belajar bahasa Inggris,

tidak sedikit siswa yang melakukan kesalahan dalam proses belajar

tersebut.

Menurut Brown (2000:170) “Errors as a noticable deviation from

the adult grammar of a native speaker, reflecting the interlanguage

competence of the learner; mistake refers to a performance error that is

either a random guess or a slip”. Artinya kekeliruan terjadi bukan karena

kurangnya kompetensi dalam berbahasa melainkan dari

ketidaksempurnaan dalam memproduksi bahasa. Kesalahan merujuk

pada kesalahan performa yang merupakan tebakan acak atau selip.

Menurut Markhamah dkk. (2014: 47) “Ruang lingkup analisis

kesalahan berbahasa tidak jauh berbeda dengan ruang lingkup linguistik.

Hal ini ada kaitannya dengan ilmu yang digunakan sebagai analisis

10
11

kesalahan berbahasa, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan

semantik”.

Menurut Ellis dalam Tarigan dan Tarigan (2011: 68) menyatakan

bahwa:

Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa


digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa, yang meliputi
pengumpulan sampel, pengidentifikasian kesalahan yang terdapat
dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklarifikasian
kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengevaluasian atau
penelitian taraf keseriusan kesalahan itu.

Kemudian pendapat lain menurut Saville dan Troike (2006: 38)

adalah “Error analysis is the first approach to the study of SLA which

includes an internal focus on learners, creative ability to construct

language”. Analisis kesalahan adalah pendekatan pertama untuk

penelitian bahasa kedua yang mencakup fokus internal pada pelajar

bahasa yang kreatif, kemampuan untuk membangun bahasa.

Gaas (2008: 15) juga mengatakan bahwa “Error analysis is a type

of linguistic analysis that focuses on the errors learners make”. Menurut

Gaas, analisis kesalahan merupakan analisis linguistik yang fokus

kepada kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Analisis linguistik tersebut

merupakan proses menentukan sesuatu yang timbul, sebab dan akibat,

alami dan kegagalan berbahasa. Proses penentuan inilah yang menjadi

jawaban mengapa kesalahan itu dilakukan dan apa dampaknya jika

kesalahan tersebut sering dilakukan. Setelah mengetahui sebat dan

akibatnya, seorang peneliti dapat menarik kesimpulan dan merancang

suatu perbaikan.
12

Dari uraian teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa analisis

kesalahan adalah suatu cara untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan

yang dilakukan oleh siswa. Melalui cara tersebut kesalahan-kesalahan

berbahasa yang dilakukan siswa dapat diklasifikasikan berdasarkan

kategori kesalahan yang ada.

2. Kesalahan Berbahasa

Tarigan (2011:302) Mengatakan bahwa “kesalahan berbahasa

merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang

menyimpang dari norma baku atau norma terpilih dari performansi

bahasa seseorang”. Menurut Corder dalam Pranowo (2014: 122) istilah

dalam kesalahan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

a. Mistake

Mistake adalah penyimpangan struktur bahasa akibat penutur tidak

mampu menentukan pilihan penggunaan ungkapan yang tepat.

b. Lapses

Lapses adalah penyimpangan bentuk lain karena beralihnya pusat

perhatian topik pembicaraan secara sesaat. Kesalahan berbahasa

disebut ‘selip’ disebabkan oleh faktor non-lingual, seperti kelelahan,

kehilangan konsentrasi, tergesa-gesa, dan sebagainya.

c. Error

Error adalah penyimpangan strutur baku yang terjadi karena penutur

belum menguasai sepenuhnya kaidah bahasa.


13

Kemudian, menurut Harmer (1983: 35) “Error is the result of

incorrect rule learning language has been stored in the brain incorectly;

mistake is less serious since it is the retrieval that is faulty not the

knowledge”. Hubbard (1983:134) juga mengatakan “Errors caused by

lack of knowledge about the target language (English) or by incorrect

hypotheses about it; and mistakes caused by temporary lapses of

memory, confusion, slips of the tongue and so on”. Dapat diartikan

bahwa error disebabkan oleh ketidakpedulian seseorang terhadap

penggunaan struktur kalimat, mereka tidak tau dan tidak mengerti

bagaimana cara menggunakan struktur dalam menyusun sebuah kalimat,

sedangkan mistakes adalah kesalahan yang terjadi secara tidak sengaja

karena pada dasarnya mereka tahu dan mengerti strukturnya, namun

ketika memproduksi sebuah kalimat mereka membuat kesalahan atau

biasa disebut error in performance.

Adapun penyebab terjadinya kesalahan berbahasa yaitu ketika

pikiran memproses informasi yang diterima dengan tahap perkembangan

pikiran. Proses ini dikenal dengan proses sentral. Menurut Pranowo

(2014: 126) “Proses sentral adalah proses belajar bahasa kedua atau

bahasa asing yang terjadi pada sistem kognisi pelajar”.

Tarigan dan Tarigan (2011: 129) membagi kesalahan menjadi

empat, yaitu taksonomi kategori linguistik, taksonomi siasat permukaan,

taksonomi komparatif, dan taksonomi efek komunikatif.


14

a. Taksonomi Kategori Linguistik

Taksonomi Kategori Lingguistik mengklasifikasikan

kesalahan-kesalahan berbahasa berdasarkan komponen linguistik

atau unsur linguistik tertentu yang dipengaruhi oleh kesalahan.

b. Taksonomi Siasat Permukaan

Taksonomi Siasat Permukaan atau Surface Strategy

Taxonomy menyoroti bagaimana cara struktur-struktur permukaan

berubah. Para pelajar mungkin saja:

1) Menghindarkan atau menghilangkan hal-hal penting

2) Menambahkan sesuatu yang tidak perlu

3) Salah memformasikan hal-hal

4) Salah menyusun hal-hal tersebut

Secara garis besar, kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam

taksonomi siasat permukaan ini adalah penghilangan (omission),

penambahan (addition), salah formasi (misformation), dan salah susun

(misordering).

c. Taksonomi Komperatif

Klasifikasi kesalahan dalam taksonomi komperatif didasarkan

pada perbandingan-perbandingan antara struktur keslahan dan tipe

konstruksi tertentu lainnya. Kesalahan ini dibedakan menjadi tiga

tataran kesalahan, yaitu:

1) Kesalahan perkembangan adalah kesalahan-kesalahan yang

sama dengan yang dibuat oleh anak-anak yang belajar bahasa

sasaran sebagai bahasa pertama mereka.


15

2) Kesalahan antar bahasa adalah kesalahan yang semata-mata

mengacu kepada kesalahan bahasa kedua yang mencerminkan

struktur bahasa asli atau bahasa ibu, tanpa menghiraukan

proses-proses internal atau kondisi eksternal yang

menimbulkannya.

3) Kesalahan taksa adalah kesalahan yang dapat diklasifikasikan

sebagai kesalahan perkembangan ataupun kesalahan

antarbahasa.

d. Taksonomi Efek Komunikatif.

Taksonomi efek komunikatif memandang serta menghadapi

kesalahan-kesalahan dari perspektif efeknya terhadap penyimak

atau pembaca. Kesalahan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1) Kesalahan global yaitu kesalahan yang mempengaruhi

keseluruhan organisasi kalimat sehingga benar-benar

menggangu komunikasi.

2) Kesalahan lokal yaitu kesalahan yang mempengaruhi sebuah

unsur dalam kalimat yang biasanya tidak mengganggu

komunikasi secara signifikan.

Berdasarkan teori di atas, maka kesalahan berbahasa adalah

penyimpangan terhadap kaidah dalam pengunaan bahasa yang dibagi

menjadi empat taksonomi kategori linguistik, taksonomi siasat

permukaan, taksonomi komperatif, dan taksonomi efek komunikasi.


16

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan taksonomi siasat permukaan

sebagai landasan acuan penelitian analisis kesalahan.

3. Kategorisasi Kesalahan

Textual error atau yang sering disebut dengan Surface Strategy

Taxonomy menyoroti bagaimana cara struktur-struktur permukaan

berubah. (Tarigan: 2011) Para pelajar mungkin saja:

1) Menghindarkan atau menghilangkan hal-hal penting

2) Menambahkan sesuatu yang tidak perlu

3) Salah memformasikan hal-hal

4) Salah menyusun hal-hal tersebut

Secara garis besar, kesalahan-kesalahan yang terkandung dalam

taksonomi siasat permukaan ini adalah penghilangan (omission),

penambahan (addition), salah formasi (misformation), dan salah susun

(misordering).

1) Penghilangan (omission)

Omission atau penghilangan dicirikan oleh hilangnya sesuatu

yang harusnya dimunculkan dalam bentuk ujaran yang benar.

Sebagai contoh dalam kalimat “You are best student in our class”

kalimat tersebut tidak gramatikal karena penghilangan sebuah

partikel tertentu. Kalimat di atas seharusnya memiliki struktur “You

are the best student in our class”.


17

2) Penambahan (addition)

Kesalahan yang berupa penambahan ini merupakan kebalikan dari

penghilangan. Kesalahan ini ditandai oleh adanya suatu hal atau

unsur yang seharusnya tidak muncul dalam ucapanyang baik dan

benar, sebagai contoh dalam kalimat “Where is do you live?”

Kalimat tersebut tidak tepat karena terdapat 2 verbs dalam kalimat

tanya tersebut. Kalimat yang benar adalah “Where do you live?”

yang artinya “Dimana kamu tinggal?”

3) Salah formasi (misformation)

Kesalahan yang berupa misformation atau salah formasi ini ditandai

oleh pemakaian bentuk morfem atau struktur yang salah.

4) Salah susun (misordering)

Kesalahan-kesalahan yang berupa salah susun ditandai oleh

penempatan yang tidak benar bagi suatu morfem atau kelompok

morfem dalam suatu ucapan atau ujaran, contohnya “I last night

went to the cinema” Kalimat tersebut tidak benar karena susunan

kata-katanya tidak berada dalam urutan yang benar. Kalimat yang

benar adalah “I went to the cinema last night” yang artinya “saya

pergi ke bioskop kemarin malam”.

4. Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan

berbahasa yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan gagasan

melalui tulisan sebagai medianya. Menurut Tarigan (2008: 3),

“Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa


18

yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk

berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka

dengan pihak lain”.

Nurgiyantoro (2001: 273) mengatakan, “Menulis adalah aktivitas

mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan

kegiatan produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki

kemampuan dalam menggunakan kosakata, tata tulis, dan struktur

bahasa”. Pendapat lain menurut Abbas (2006:125) menyatakan bahwa

“keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan,

pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.

Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan ketepatan

bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal dan penggunaan

ejaan”.

Peneliti menarik kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa

keterampilan menulis yaitu keterampilan berbahasa yang diungkapkan

secara ekspresif melalui tulisan dengan kosakata dan struktur tulisan

yang tepat agar pembaca dapat memahami pesan yang disampaikan

penulis. Menulis juga digunakan sebagai media komunikasi tidak

langsung atau tanpa bertatap muka dengan lawan bicara. Teori-teori di

atas berhubungan dengan penelitian yang diambil peneliti karena data

yang akan peneliti analisis adalah hasil karya tulis berupa teks dialog dari

siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi.


19

5. Sintaksis

Menurut Todd (1987: 63) :

British linguists often use the term ‘grammar’ for the same level
of language that is referred to as ‘syntax’ by many Americans. For
the momment the main emphasis will be one the level of language
that examines how words combine into larger units. We shall study
only three of these unit –the prhase, the clause and the sentence.

Bahwasanya ahli bahasa Inggris sering menggunakan istilah

‘tata bahasa’ atau yang disebut sebagai ‘sintaks’ bagi orang

Amerika. Dalam hal ini sintaksis ialah bagaimana kata-kata

digabungkan menjadi unit yang lebih besar dan membentuk menjadi

suatu kalimat. Miller (2002: 47) mengatakan bahwa “Syntax cannot

be isolated from other areas of language; and individual lexical

items, particularly verbs, exercise strong control over syntactic

structure”

Dalam sintaksis ini kita mempelajari hanya tiga dari unit frasa,

klausa, dan kalimat.

1. Frasa

Frasa didefinisikan sebagai kelompok kata yang berfungsi

sebagai satu unit dan dengan pengecualian dari frasa kata kerja itu

sendiri. Dapat dikatakan bahwa frasa adalah satuan gramatikal yang

terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak berciri klausa, atau tidak

memiliki ciri predikat, dan pada umumnya menjadi pembentuk

klausa. Menurut Miller (2002: 18) “Phrase is a slot in which one or

more words can occur, or indeed in which other phrases can


20

occur”. Miller (2002: 21) juga menambahkan bahwa “Phrase can

be extended indefinetely, different types of phrase have different

types of head, phrases occur in clause, but clause can also occur

inside phrases”.

2. Klausa

Klausa adalah satuan gramatika yang disusun oleh kata dan

atau frasa, dan memiliki predikat. Pada umumnya klausa merupakan

unsur pembentuk kalimat. Klausa itu dapat diperluas, dan perluasan

itu dengan menambahkan keterangan waktu, tempat, cara, dan lain-

lain. Menurut Miller (2002: 6) “The clause is a unit which as a

minimum consist of a verb and its complement but which may consist

of a verb, its complements and its adjuncts”.

3. Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian

kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang

lengkap. Dalam satuan gramatikal yang disusun dalam kalimat

berupa klausa, frasa ataupun kata. Menurut Quirk & Greenbaum

(1990: 231) “Simple sentence may be divided into four major

syntactic types, whose use correlates largely with different discourse

function”.

a. Declarative sentence

Declarative sentence merupakan kalimat yang

digunakan untuk menyatakan fakta atau opini. “Declarative

are sentences in which it is normal for the subject to be present


21

and to procede the verb” Quirk and Greenbaum (1990: 231).

Contohnya adalah “Paulline gave Tom a digital watch for his

birthday”.

b. Interrogative sentence

Interrogative sentence adalah kalimat yang digunakan

untuk mmebuat pertanyaan. Menurut Quirk and Greenbaum

(1990: 231) “Interrogatives are sentences which are formally

marked in one of two ways; yes-no question and wh-question”.

Contohnya adalah “What did Paulline give Tom for his

birthday?”.

c. Imperatives

Imperative merupakan kalimat yang digunakan untuk

membuat perintah (command), permintaan (request), atau

petunjuk (intrustion). Pola kalimat pada imperative biasanya

tidak menggunakan subjek, seperti menurut Quirk and

Greenbaum (1990: 231) “Imperatives are sentences which

normally have no overt grammatical subject, and whose verb

has the base form”. Contohnya adalah “Give tom a digital

watch for his birthday”.

d. Exclamatives

Exclamatives merupakan tipe kalimat dalam bahasa

Inggris yang menyatakan perasaan melalui seruan. Kalimat ini

digunakan untuk mengungkapkan perasaan seseorang tentang

sesuatu secara spontan, perasaan bahagia, sedih, heran, dan


22

sebagainya. Biasanya kalimat ini selalu diakhiri dengan tanda

seru (!). Quirk and Greenbaum (1990:231) mengatakan bahwa

“Exclamatives are sentences which have an initial phrase

introduced by what or how, usually with subject-verb order”.

Contohnya adalah “What a fine watch he received for his

birthday!”.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menarik kesimpulan

bahwa sintaksis mempersoalkan hubungan antara kata dan satuan-satuan

yang lebih besar, membentuk suatu konstruksi yang disebut kalimat.

Pada penelitian ini peneliti memfokuskan pada kesalahan struktur

penulisan wh question. Teori tentang sintaksis ini dibutuhkan untuk

penelitian ini karena peneliti akan menganalisis struktur bahasa dalam

memproduksi kalimat tanya dalam bahasa Inggris.

6. Kalimat Tanya

Kalimat tanya adalah sebuah ekspresi keingintahuan seseorang

tentang sebuah informasi yang dituangkan dalam sebuah kalimat tanya.

Menurut Chaer (2011: 350) “Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya

mengharapkan reaksi atau jawaban berupa pengakuan, keterangan,

alasan, atau pendapat dari pihak pendengar atau pemabaca”.

“Kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis

dan pada bahasa lisan dengan suara naik, terutama jika tidak ada kata

tanya atau suara turun” (Alwi 2014: 366).


23

Salah satu karakterisktik pertanyaan yaitu penggunaan kata tanya

(question word). Menurut Chaer (2011: 182) “Kata tanya adalah kata-

kata yang digunakan sebagai pembantu didalam kalimat yang

menyatakan pertanyaan”. Setiap ahli memiliki perbedaan dengan jumlah

kalimat tanya, menurut Alwi (2014:366) “Kalimat tanya secara formal

ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan

bagaimana”. Question word dimasukkan ke dalam kata-kata introgatif

yang sering diucapkan ketika memproduksi kalimat pertanyaan dalam

bahasa Inggris. Menurut Burns dalam Rahim 2008: 112) ragam

pertanyaan adalah sebagai berikut:

1. Pertanyaan Pengetahuan

Pertanyaan pengetahuan merupakan pertanyaan yang diujukan

pada setiap langkah pelajaran yang menuntut jawaban dari ingatan

siswa terhadap materi yang sudah dipelajari. Pertanyaan

pengetahuan biasanya ditandai dengan kata tanya apa, siapa, di

mana, kapan, dan ke mana.

2. Pertanyaan Pemahaman

Pertanyaan pada tingkat pemahaman diistilahkan inferensi yang

membutuhkan bentuk pertanyaan yang berhubungan dengan

kegiatan memparafrasakan atau meringkas, membandingkan,

mengklasifikasi, dan menuliskan poin. Pertanyaan pemahaman

biasanya ditandai dengan kata-kata jelaskan, uraikan, dan

bandingkan.
24

3. Pertanyaan Terapan

Pertanyaan terapan merupakan pertanyaan yang diajukan guru

dengan tujuan menerapkan pengetahuan atau informasi yang

diterima siswa melalui jawaban yang disampaikan siswa.

Pertanyaan ini juga menuntut jawaban yang dijawab oleh siswa

berdasarkan hasil pengklasifikasian. Contoh: “Berdasarkan

tujuannya, cobalah Anda sebutkan jenis-jenis surat?”

4. Pertanyaan Analisis

Rahim (2008:113) mengatakan bahwa “pertanyaan analisis

merupakan pertanyaan yang membutuhkan pemahaman tingkat

tinggi untuk menjawabnya dan pertanyaan analisis mengarahkan

siswa untuk menggunakan tiga jenis proses kognitif”. Pertanyaan

analisis biasanya menggunakan kata-kata kesimpulan, bukti apakah,

dan pendapat. Contoh: “Setelah Anda baca teks tersebut, apa

kesimpulan ceri- ta tersebut?”

5. Pertanyaan Sintesis

Pertanyaan sintetis yaitu pertanyaan yang diajukan guru

bertujuan untuk menuntut jawaban siswa dari hasil atau

menghendaki jawaban yang benar, tidak padat melainkan menuntut

jawaban dari proses bernalar, asumsi, perkiraan, dan pemecahan

masalah. Contoh: “Apa yang akan terjadi bila tanda baca tidak

digunakan dalam kegiatan menulis?”


25

6. Pertanyaan Evaluasi

Pertanyaan evaluatif merupakan pertanyaan yang menghendaki

siswa untuk memberikan pendapatnya, menilai, dan menghargai

sesuatu. Pertanyaan ini menggunakan kata tanya bagaimana dan

menuntut jawaban berdasarkan pendapat. Contoh: “Bagaimanakah

pendapatmu tentang morfofonemis?”

Menurut Brown (2000: 282) “Qualifying questions are

designed to determine if the individual answering the question needs

to continue on to answer subsquential question”.

Quirk & Greenbaum (1990: 232) mengatakan bahwa

“Question can be divided into three major classes according to the

type of reply they expect; yes/no questions, wh questions, and

alternative questions”. Menurut Azar (2002:442) “A yes/no

question is a question that may be answered by yes or no”. Pola

kalimat yes no questions ini dikenal juga dengan istilah closed

questions karena hanya memiliki dua kemungkinan jawaban yaitu

yes dan no. Closed-question dalam Oxford A dictionary of Media

and Communication (2011: 50) adalah “Question for which the

alternative answers are limited and specified”. Contoh kalimat

tanya yes no question yaitu, 1) Are you thirsty? 2) Is he your dad?

dan 3) Do you want to go with me?.

Azar (2002:442) juga mengatakan bahwa“an information

question is a question that asks for information by using a question

word”. Quirk & Greenbaum (1990: 237) menambahkan “Wh-


26

questions are formed with the aid of one of the following simple

interrogative words (or wh-words)”. Wh question word yaitu kata

tanya yang diawali huruf ‘W’ dan ‘H’. Dalam bahasa Indonesia wh

question disebut dengan istilah 5W+1H.

Pendapat mengenai wh question juga dikemukakan oleh Park

(2000: 2) “Stated that Wh-question are questions beginning with

where, what, when, who, and why. The wh-questions can help

students with a literal understanding of a text”. Kemudian, Brown

(2000: 279) juga menambahkan “Wh-questions play important role

in interrogative words”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh

Chesla (2000: 24) “Asking by using wh-question, such as who, what,

when, where, why makes our reading process more active and

provides us to find the facts in any passage”.

Kemudian alternative questions merupakan kalimat tanya

yang memiliki dua atau lebih kemungkinan jawaban. Dalam

alternative question, orang yang ditanya akan memilih diantara dua

atau lebih jawaban yang tersedia. Menurut Quirk & Greenbaum

(1990: 240) “There are two types of alternative questions. The first

resembles a yes-no question, and the second a wh-question; 1).

Would you like chocolate, vanila, or strawberry ice cream? 2).

Which ice-cream would you like? Chocolate, vanila, or

strawberry?”.

Dari pendapat diatas peneliti menarik kesimpulan kalimat tanya

adalah kalimat yang digunakan untuk bertanya dan mendapatkan


27

informasi. Kalimat tanya juga terbagi menjadi beberapa jenis

berdasarkan fungsinya.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Kesalahan struktur bahasa adalah hal yang sering dilakukan oleh

masyarakat Indonesia karena bahasa Inggris bukanlah bahasa pertama di

Indonesia. Karena banyaknya error yang sering terjadi, peneliti tertarik untuk

melakukan analisis kesalahan terhadap wh question yang dilakukan oleh

siswa SMA Yasfi Bekasi. Analisis terhadap kesalahan wh question telah

dilakukan dengan menggunakan beberapa media sebagai objek penelitian.

Sebagai contoh penelitian telah dilakukan oleh Nurjanah, dkk.(2017) dan

Irfaniah (2014).

Penelitian yang dilakukan oleh Nurjanah, dkk berjudul ”Error

Analysis Of The Use Of Question Words In English Sentences“. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang masih

mengalami error dalam membuat kalimat tanya wh question. Sampel dari

penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTS Hidayatussalafiyah. Hasil

penelitian menunjukan bahwa jumlah kesalahan total adalah 160. Kesalahan

terbesar yang diproduksi siswa adalah pada kalimat (saya makan siang jam

12.15), kesalahan totalnya 18.8%. Ini menunjukkan bahwa siswa sulit dalam

membentuk pertanyaan yang bertanya tentang waktu atau menggunakan "jam

berapa". Kemudian kesalahan tidak banyak terjadi pada kalimat yang

menggunakan kata tanya "mengapa", dengan total kesalahan 1,9% (saya

makan siang di kafetaria karena makanannya enak). Berdasarkan penelitian


28

tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa masih kesulitan untuk memproduksi

kalimat tanya dalam bahasa Inggris.

Penelitian relevan yang kedua dilakukan oleh Irfaniah pada tahun

2014 dengan judul “An Error Analysis In Making Wh-Question”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk melihat jenis-jenis kesalahan dan mengetahui

penyebab terjadinya error dalam pembuatan kalimat wh-questions. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan

menggunakan bentuk analisis deskriptif. Data yang digunakan didapat

dengan cara mengobservasi kegiatan belajar-mengajar dan tes yang diberikan

kepada siswa. Subjek penelitian ini terdiri dari 37 siswa kelas 2 SMP Islam

Al-Syukro Universal, Ciputat, Tangerang Selatan. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa total error yang dibuat oleh siswa sebanyak 22.4 %

adalah omission of helping verb, 19.4 % archi-form of helping verb, 20.5 %

archi-form of verb, 29.5 % archi-form of question word, 8.2 % misordering

of helping verb. Errors tersebut disebabkan oleh interlingual transfer dan

intralingual transfer. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan siswa dalam membuat kalimat tanya wh-question masih lemah.

Penelitian yang relevan yang pertama memiliki persamaan dan

perbedaan dengan penelitian ini. Persamaan yang pertama yaitu analisis

kesalahan menjadi fokus dalam penelitian. Kedua, wh question menjadi

subfokus dalam penelitian. Selain persamaan ada juga perbedaan dari

penelitian relevan di atas dan penelitian yang akan peneliti lakukan. Pertama,

subfokus pada penelitian yang akan peneliti lakukan hanya pada wh question.

Kedua, sampel dan data yang diambil berbeda dengan penelitian ini.
29

Penelitian relevan yang kedua memiliki persamaan dengan penelitian

yang akan peneliti lakukan. Pertama, metode penelitian yang sama yakni

kualitatif deskriptif. Kedua, persamaan fokus dan subfokus yaitu analisis

kesalahan dan wh question. Perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti

lakukan yaitu perbedaan sampel dan data yang diambil dalam penelitian ini.

Jenis kesalahan berbahasa rata-rata diakibatkan oleh bahasa yang

biasa digunakan sehari-hari dan kurangnya pemahaman siswa terhadap

kaidah-kaidah bahasa Inggris. Hasil penelitian diatas berguna bagi peneliti

sebagai acuan jenis kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam

memproduksi kalimat tanya dalam bahasa Inggris.


30

C. Kerangka Berpikir

Kesalahan
berbahasa
Mistake, lapses,
menurut Corder Error
error
(dalam pranowo
2014: 122)

Kategorisasi
kesalahan Additon,
menurut omission,
Tarigan (2011: misformation,
misordering
129)

“Keterampilan
menulis adalah
salah satu
keterampilan
berbahasa
yang produktif
Analisis Kesalahan Menulis dan ekspresif
yang
menurut Karangan
dipergunakan
Tarigan dialog
untuk
(2008: 3) berkomunikasi
secara tidak
langsung dan
tidak secara
tatap muka
dengan pihak
lain”.

Sintaksis
Frasa, klausa,
menurut Todd Kalimat
kalimat
(2000: 63)

Question
menurut Betty. wh question dan
S. Azzar (2002: wh question
yes/no question
442)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian mendeskripsikan tahap-tahap atau cara peneliti

mengolah data dalam penelitian ini. Dalam metodologi penelitian terdapat

pendekatan penelitian, metode penelitian, data dan sumber data, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik pemeriksaan

keabsahan data.

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengunakan pendekatan kualitatif.

Dalam hal analisis data pendeatan kualitatif menurut Sugiyono (2011: 9)

bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode yang berdasarkan pada


filsafat postpositivisme, sedangkan untuk meneliti pada objek alamiah,
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan). Analisis data bersifat
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan
makna daripada generalisasi.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan secara utuh kepada

subjek penelitian dimana terdapat sebuah peristiwa dimana peneliti menjadi

instrumen kunci dalam penelitian, kemudian hasil pendekatan tersebut

diuraikan dalam bentuk kata-kata yang tertulis data empiris yang telah

diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data berupa hasil

31
32

karangan teks dialog yang berhubungan dengan kesalahan penggunaan

struktur kalimat dalam memproduksi kalimat tanya oleh siswa kelas XI SMA

Yasfi Bekasi.

B. Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan secara mendalam

fenomena kesalahan struktur dalam memproduksi kalimat tanya pada teks

dialog yang dibuat oleh siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Yasfi Bekasi,

dengan cara menggunakan metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2011: 62)

“Metode penelitian adalah metode yang digunakan untuk menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis penelitian yang diajukan”. Kemudian,

Arikunto (2010: 160) mengatakan bahwa “Metode penelitian adalah

kegiatan yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya”. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang peneliti untuk

mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan dilakukan atau diadakannya

penelitian tersebut.

Dalam mencapai suatu tujuan penelitian diperlukan adanya suatu

metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu

penelitian yang bersifat kualitatif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini

peneliti tidak melakukan kontrol pada variabel penelitian. Hal ini dilakukan

guna membantu memecahkan permasalahan apa saja dalam memproduksi

kalimat tanya wh question pada teks dialog yang dibuat oleh siswa kelas XI

SMA Yasfi Bekasi.


33

C. Fokus dan Subfokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah analisa kesalahan. Subfokus

penelitian ini adalah wh question. Dalam penelitian ini, peneliti akan

menganalisis kesalahan pembentukkan wh question yang dibuat oleh siswa

kelas XI SMA Yasfi Bekasi.

D. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian diperlukan alat untuk memudahkan proses

pengumpulan data. Menurut sugiyono (2011: 148) “Alat ukur dalam

penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian”. Artinya instrumen

penelitian adalah alat ukur yang menentukan dalam pengumpulan data.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen

penelitian berupa tabel dan peneliti sendiri. Penggunaan tabel analisis

bertujuan untuk mengolah dan menyimpulkan data, sehingga dapat

mempermudah peneliti dalam menganalisis dan menginterpretasikan

kesalahan penulisan kalimat tanya wh question pada teks dialog yang dibuat

oleh siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi sebagai instrumen penelitian. Peneliti

menggunakan instrumen berupa tabel yang terdiri dari tabel kesalahan

umum, tabel kesalahan khusus, tabel akumulasi jenis kesalahan, dan tabel

akumulasi kategorisasi kesalahan sebagai berikut:


34

Tabel 3.1
Contoh Tabel Kesalahan Umum

Kalimat yang Jumlah


Tulisan Jumlah kalimat
menyalahi kaidah kesalahan

Dst.

Total

Tabel kesalahan umum adalah tabel yang menjelaskan tentang berapa

jumlah kalimat yang digunakan siswa dalam menentukan kalimat yang

menyalahi kaidah dan untuk menentukan berapa jumlah kesalahan yang

dilakukan siswa dalam penggunaan wh question.

Tabel 3.2

Contoh Tabel Kesalahan Khusus

Kesalahan Rekontruksi Kategori Kesalahan


35

Tabel kesalahan khusus adalah tabel yang menjelaskan tentang

kesalahan yang dilakukan siswa dan kolom rekonstruksi untuk menentukan

kategori kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam penggunaan wh

question.

Tabel 3.3
Contoh Tabel Akumulasi Jenis Kesalahan

Jenis Distribusi Jenis Kesalahan Total


No
kesalahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dst N %

1 What

2 Who

3 Where

4 When

5 Why

6 How

Total

Tabel akumulasi jenis kesalahan adalah tabel yang menjelaskan

tentang jenis kesalahan yang dilakukan siswa yaitu, what, who, where,
36

when, why, dan how. Dalam menentukan distribusi kategorisasi kesalahan

setiap tulisan yang dibuat siswa dalam menulis karangan dan menghitung

hasil atau total seluruh kesalahan yang dilakukan siswa

Tabel 3.3
Contoh Tabel Akumulasi Kategorisasi Kesalahan

Kategori Distribusi Jenis Kesalahan Total


No
kesalahan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 N %

1 Omission

2 Addition

3 Misformation

4 Misordering

Total

Tabel akumulasi kategori kesalahan adalah tabel yang menjelaskan

tentang kategorisasi kesalahan yaitu Omission, Addition, Misordering, dan

Misformation dalam menentukan distribusi kategorisasi kesalahan setiap

tulisan yang dibuat siswa dalam menulis karangan dan menghitung hasil

atau total seluruh kesalahan yang dilakukan siswa.

E. Teknik Pencatatan Data

Teknik pencatatan data yaitu suatu cara yang digunakan dalam

suatu kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam

penelitian. Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam


37

penelitian ini, maka peneliti meminta siswa membuat teks dialog bahasa

Inggris yang dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi. Langkah-

angkah dalam pengelolaan data dalam analisis kesalahan sebagai berikut:

1. Meminta surat permohonan izin dari kampus untuk melakukan

penelitian ke sekolah yang menjadi objek penelitian.

2. Meminta izin kepada kepala sekolah SMA Yasfi Bekasi untuk

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

3. Menghubungi guru bidang studi

4. Menjelaskan tujuan penelitian

5. Memastikan bahwa siswa telah mendapatkan materi pelajaran wh

question.

6. Mengulang kembali materi pelajaran wh question selama 20 menit

7. Menginstruksikan penulisan membuat teks dialog bahasa inggris

selama 30 menit dengan data:

a. Menentukan tema untuk teks dialog, yaitu: “My holiday”

b. Menulis percakapan antara dua orang

c. Menulis percakapan sebanyak 10 baris dialog

d. Mengumpulkan data.

Setelah melaksanakan tahap-tahap di atas, data yang telah

direkonstruksi kemudian dikelompokkan dan dicatat berdasarkan dengan

jenis-jenis kesalahannya.

F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data ini dibutuhkan untuk memperoleh

penelitian yang relevan. Sesuai dengan teknik dan instrumen data yang
38

digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa teks dialog bahasa Inggris yang

dibuat oleh siswa dalam memproduksi kalimat tanya wh question.

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pemeriksaan

keabsahan data yang diperoleh akan dianalisis sebagai berikut:

1) Membaca teks dialog siswa yang sudah dikumpulkan.

2) Menyeleksi sumber data siswa yang sesuai dengan kriteria pada waktu

pengambilan data.

3) Membaca dan menemukan jenis kesalahan yang ditetapkan dari awal

penelitian.

4) Mengklasifikasikan kesalahan, data yang telah dianalisis dikelompokkan

sesuai dengan jenis kesalahannya.

5) Merekonstruksi kesalahan, merupakan tahap untuk membuat

rekonstruksi kalimat pokok yang terdapat pada teks dialog siswa.

6) Mengakumulasi kesalahan agar dapat diketahui tingkat persentasi

masing-masing kesalahan yang dilakukan dalam memproduksi kalimat

tanya wh question. Hasil pengelompokkan data sesuai dengan jenisnya

menggunakan perhitungan sebagai berikut:


𝑋
P = 𝑁
× 100%

Keterangan :

P = presentase kesalahan

X = jumlah kesalahan berdasarkan jenisnya

N = jumlah keseluruhan kesalahan


39

7) Membuat kategorisasi kesalahan data yang telah dianalisis, data yang

telah dianalisis kemudian dikelompokkan dan dicatat berdasarkan jenis

kategori kesalahannya.

8) Menarik kesimpulan.

Dari pemaparan di atas, maka seluruh siswa di SMA Yasfi Bekasi

merupakan sub populasi yang dijadikan sasaran pengumpulan data, namun

data yang diolah hanya data dari siswa yang menjadi sampel penelitian saja,

yaitu siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab empat ini merupakan bab yang berisi mengenai hasil penelitian dan

pembahasan. Dalam bab ini membahas hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi

informasi penelitian, deskripsi temuan penelitian, serta penafsiran dan uraian

penelitian.

A. Deskripsi Informasi Penelitian

Dalam penelitian ini, sumber data yang diteliti yaitu teks dialog dari

siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi. Peneliti mendeskripsikan kesalahan wh

question yang terdapat dalam teks dialog bahasa Inggris siswa. Peneliti

menganalisis kesalahan siswa dalam pembentukkan wh question yang

diklasifikasikan dalam jenis question words 5W+1H (what, where, who,

when, why, and how).

Data penelitian ini diperoleh dari hasil karangan siswa kelas XI SMA

Yasfi Bekasi yang berjumlah 25 siswa, sehingga ada 25 karangan yang

dikerjakan oleh siswa. Dari 25 karangan tersebut, peneliti hanya

menggunakan 20 karangan dari siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi sebagai

sampel penelitian karena 5 karangan lainnya tidak memenuhi ketentuan.

Data yang terkumpul, selanjutnya akan dianalisis dan

dikategorisasikan ke dalam empat kategori kesalahan berdasarkan teori

surface strategy taxonomy yaitu omission (penghilangan), addition

40
41

(penambahan), misformation (salah formasi), dan misoedering (salah susun)

(Tarigan: 2011).

Kesalahan-kesalahan yang yang diproduksi oleh siswa akan

dijelaskan oleh peneliti melalui karangan yang direkonstruksi, kemudian

peneliti mengklasifikasikan dan mempresentasikan jenis kesalahan yang

dibuat siswa.

B. Deskripsi Temuan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan secara umum

kesalahan dalam memproduksi wh question pada teks dialog bahasa Inggris

siswa melalui tabel. Deskripsi tersebut terdiri dari beberapa bagian, yaitu

berapa jumlah kalimat, kalimat yang menyalahi kaidah, dan jumlah kesalahan

pada karangan dialog bahasa Inggris siswa. Jumlah kalimat yang dimaksud

adalah banyaknya kalimat yang ditulis oleh siswa dalam teks dialog bahasa

Inggris.

Setelah jumlah kalimat, peneliti menentukan kalimat yang menyalahi

kaidah khususnya dalam wh question. Kalimat yang menyalahi kaidah adalah

kesalahan kalimat yang dilakukan oleh siswa dalam seluruh kalimat yang

siswa tulis. Semua kesalahan dalam tiap kalimat yang menyalahi kaidah

tersebut dirangkum dalam kolom jumlah kesalahan dengan kata lain kolom

ini berisi seluruh kesalahan penggunaan wh question yang dilakukan siswa.


42

Seluruh data yang sudah peneliti olah kemudian dimasukkan ke dalam

tabel kesalahan umum, tabel kesalahan khusus, tabel akumulasi jenis

kesalahan, dan tabel akumulasi kategorisasi kesalahan.

1. Kesalahan Umum

Berikut ini adalah tabel kesalahan umum dalam penggunaan wh

question pada teks dialog bahasa Inggris siswa.

Tabel 4.1

Tabel Kesalahan Umum

Jumlah Kalimat yang


Tulisan Jumlah kesalahan
kalimat menyalahi kaidah
1 10 2 2
2 9 4 3
3 11 5 2
4 10 3 1
5 10 4 3
6 10 3 1
7 10 4 2
8 10 3 1
9 10 6 5
10 9 6 4
11 9 5 4
12 9 6 5
13 9 4 2
14 9 6 4
15 9 5 3
16 9 6 5
17 8 5 4
18 12 6 5
19 9 4 2
20 9 5 3
Total 191 92 61
43

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa masih ada siswa yang

melakukan kesalahan dalam memproduksi wh question. Dari 191 total

kalimat siswa, 92 diantaranya menyalahi kaidah. Dari 92 kalimat tersebut

ditemukan 61 kesalahan yang dilakukan siswa dalam memproduksi wh

question

2. Kesalahan Khusus

Berikut merupakan tabel penjabaran dari kesalahan khusus yang

dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi dalam penggunaan

question words what, who, where, when, why, how (5W+1H).

a. Kesalahan Khusus pada Kata Tanya What

Di bawah ini, merupakan tabel kesalahan penggunaan kata

tanya what dari karangan siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi beserta

rekonstruksinya.

Tabel 4.2

Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya What

Kategori Struktur
Kesalahan Rekonstruksi
Permukaan
What was your Misformation of
How was your holiday?
holiday? question words
What do your favorite What is your favorite place Misformation of
place in Papua? in Papua? auxiliary verbs
What was your Misformation of
How was your holiday?
holiday? question words
What .......... destination What was destination that Omission of auxiliary
that you visit? you visit? verbs
What .........
What is transportation that Omission of auxiliary
transportation that you
you will use? verbs
will use?
44

Misformation of
What are you today? How are you today?
question words
Misformation of
What was you holiday? How was your holiday?
question words
What ........ cause your What was cause your Omission of auxiliary
holiday not good? holiday not good? verbs
What ........ your father Omission of auxiliary
What is your father job?
job? verbs
What ...... your plan for What is your plan for next Omission of auxiliary
next holiday? holiday? verbs

Berdasarkan tabel di atas, peneliti menemukan kesalahan yang

dominan dilakukan siswa, kesalahan tersebut adalah missformation

(salah formasi) dan omission (penghilangan). Kesalahan pertama

adalah siswa salah dalam memilih kata tanya dalam membentuk

sebuah kalimat tanya, contoh kesalahannya adalah “What was your

holiday?” kalimat tanya yang seharusnya adalah “How was your

holiday?”. Kesalahan kedua yaitu siswa tidak meletakkan auxiliary

verbs setelah kata tanya sehingga kalimat tanya yang terbentuk

kurang sempurna tidak sesuai dengan struktur yang seharusnya.

Contoh kesalahannya adalah “What destinantion that you visit?”

kalimat yang seharusnya adalah “What was destination that you

visit?”.

b. Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Who

Di bawah ini, merupakan tabel kesalahan penggunaan kata

tanya who dari karangan siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi beserta

rekonstruksinya.
45

Tabel 4.3

Tabel Kesalahan Khusus Pada Kata Tanya Who

Kategori Struktur
Kesalahan Rekonstruksi
Permukaan
Who ................. Who did accompany you in Omission of auxiliary
accompany you in Bali? Bali? verbs
Who ......... invited you Omission of auxiliary
Who is invited you there?
there? verbs
Who is the person that Who was the person that Misformation of
choose this bracelet? choose this bracelet? auxiliary verbs
Who ......... invite you Omission of auxiliary
Who did invite you there?
there? verbs

Berdasarkan tabel di atas, peneliti menemukan kesalahan yang

dominan adalah omission (penghilangan). Sama hal nya dengan

kesalahan khusus kata tanya what, kesalahan yang dilakukan siswa

adalah tidak meletakkan kata kerja bantu atau auxiliary verbs setelah

kata tanya sehingga terjadi kesalahan karena kalimat yang dibentuk

tidak sesuai dengan struktur kalimat tanya dalam bahasa Inggris.

contoh kesalahannya adalah “who invited you there?” kalimat yang

seharusnya adalah “who is invited you there?”.

c. Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Where

Di bawah ini, merupakan tabel kesalahan penggunaan kata

tanya where dari karangan siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi beserta

rekonstruksinya.
46

Tabel 4.4

Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Where

Kategori Struktur
Kesalahan Rekonstruksi
Permukaan
Where was you go for Where did you go for Misformation of
holiday? holiday? auxiliary verbs
Misformation of
Where was you stay? Where did you stay?
auxiliary verbs
Where is your favorite What is your favorite beach Misformation of
beach in Bali? in Bali? question words
Where you will stay Misordering of
Where will you stay there?
there? auxiliary verbs
Misformation of
Where was you go? Where did you go?
auxiliary verbs
Where .......... you go for Where will you go for Omission of auxiliary
holiday ? holiday? verbs
Btw, where ....... Mount Btw, where is Mount Omission of auxiliary
Rinjani? Rinjani? verbs
Where was you stay Misformation of
Where did you stay there?
there? auxiliary verbs
Where ........ you spend Where did you spend your Omission of auxiliary
your holiday? holiday? verbs
Where was you spend Where did you spend your Misformation of
your holiday? holiday? auxiliary verbs
Where was your Misformation of
Where is your hometown?
hometown? auxiliary verbs
Where ...... you stay in When will you stay in Omission of auxiliary
Lombok? Lombok? verbs

Kesalahan pada kata tanya where merupakan kesalahan yang

paling banyak dilakukan siswa. Kategorisasi kesalahan yang dominan

adalah misformation (salah formasi), dalam kesalahan ini siswa salah

dalam pemilihan auxiliary verbs. Contoh kesalahannya adalah

“Where was you go for holiday?” kalimat yang seharusnya adalah

“Where did you go for holiday?”. Kemudian kesalahan yang paling

sedikit dilakukan adalah misordering (salah susun). Contoh


47

kesalahannya adalah “where you will stay there?” kalimat yang

seharusnya adalah “where will you stay there?”.

d. Kesalahan Khusus pada Kata Tanya When

Di bawah ini, merupakan tabel kesalahan penggunaan kata

tanya when dari karangan siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi beserta

rekonstruksinya.

Tabel 4.5

Tabel Kesalahan Khusus Pada Kata Tanya When

Kategori Struktur
Kesalahan Rekonstruksi
Permukaan
When ........... you go to Omission of auxiliary
When did you go to Bali
Bali? verbs
When ............ you go Omission of auxiliary
When did you go there?
there? verbs
When did have you go Addition of auxiliary
When did you go there?
there? verbs
When ........ you come When did you come home Omission of auxiliary
home from Jogja? from Jogja verbs
When ........ you go Omission of auxiliary
When will you go there?
there? verbs
When ......... you go Omission of auxiliary
When will you go there?
there? verbs
When you will go Misordering of
When will you go there?
there? auxiliary verbs
When you will go back When will you go back Misordering of
there? there? auxiliary verbs
When ....... you come
When will you come back Omission of auxiliary
back from your
from your hometown? verbs
hometown?
When you will go to the When will you go to the Misordering of
museum? museum? auxiliary verbs

When merupakan kata tanya yang digunakan untuk

menanyakan keterangan waktu. Pada kata tanya when ini, kesalahan

yang sering terjadi adalah omission (penghilangan). Contoh


48

kesalahannya adalah “When you go to Bali?” kalimat yang seharusnya

adalah “When did you go there?”. Kemudian kesalahan yang paling

sedikit dilakukan adalah addition (penambahan), kesalahan ini terjadi

karena siswa menambahkan auxiliary verbs yang tidak diperlukan ke

dalam kalimat. Contoh kesalahannya adalah “When did have you go

there?” kalimat yang seharusnya adalah “When did you go there?”.

e. Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Why

Di bawah ini, merupakan tabel kesalahan penggunaan kata

tanya why dari karangan siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi beserta

rekonstruksinya.

Tabel 4.6

Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya Why

Kategori Struktur
Kesalahan Rekonstruksi
Permukaan
Why .............. you Omission of auxiliary
Why do you choose Bali?
choose Bali? verbs
Why ............... you
Why did you choose Labuan Omission of auxiliary
choose Labuan Bajo as
Bajo as your destination? verbs
your destination?
Why you didn’t go to Why didn’t you go to Misordering of
somewhere? somewhere? auxiliary verb
Why ........ you like Omission of auxiliary
Why do you like Bandung?
Bandung? verbs
Why ........... you like Omission of auxiliary
Why do you like Wamena?
Wamena? verbs
Why ......... you choose Why did you choose that Omission of auxiliary
that place? place? verbs
Why you do not use Why do not you use Misordering of
airplane? airplane? auxiliary verbs
Why you don’t find at Why don’t you find at his Misordering of
his luggage? luggage? auxiliary verbs
Why .......... you want to Why do you want to go back omission of auxiliary
go back there? there? verbs
49

Why ....... you just stay Why did you just stay for a Omission of auxiliary
for a while? while? verbs
Why you don’t visit
Why don’t you visit Bank Misordering of
Bank Indonesia
Indonesia Museum first? auxiliary verbs
Museum first?
Why ......... you want to Why do you want to go to Omission of auxiliary
go to Lombok? Lombok? verbs

Why merupakan kata tanya yang digunakan untuk menanyakan

alasan seseorang. Pada kata tanya why ini kesalahan yang dominan

dilakukan siswa adalah omission (penghilangan). Salah satu contoh

kesalahannya adalah “Why you want to go to Lombok?” kalimat

yang seharusnya adalah “Why do you want to go to Lombok?”.

Kesalahan ini terjadi karena siswa tidak meletakkan auxiliary verb

do setelah kata tanya why. Kemudian kalimat yang paling sedikit

dilakukan oleh siswa adalah misordering (salah susun). Contoh

kesalahannya adalah “Why you don’t visit Bank Indonesia Museum

first?” kalimat yang seharusnya adalah “Why don’t you visit Bank

Indonesia Museum first?”. Kesalahan ini terjadi karena siswa salah

menyusun struktur kalimat tanya bahasa Inggris.

f. Kesalahan Khusus pada Kata Tanya How

Di bawah ini, merupakan tabel kesalahan penggunaan kata

tanya how dari karangan siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi beserta

rekonstruksinya.
50

Tabel 4.7

Tabel Kesalahan Khusus pada Kata Tanya How

Kategori Struktur
Kesalahan Rekonstruksi
Permukaan
How long have did you
How long have you spent Addition of auxiliary
spent time from
time from Bandung to Bali? verbs
Bandung to Bali?
How long ......... you
How long have you spent Omission of auxiliary
spent time at your
time at your holiday? verbs
holiday?
How long did have you How long have you spent Addition of auxiliary
spent time in Bandung? time in Bandung? verbs
How much ......... the Omission of auxiliary
How much is the price?
price? verbs
Misformation of
How is your holiday? How was your holiday?
auxiliary verbs
How much ........ you How much will you spend Omission of auxiliary
spend money? money? verbs
Misformation of
How are your holiday? How was you holiday?
auxiliary verbs
How ........ your feeling
How was your feeling when Omission of auxiliary
when you in your
you in your hometown? verbs
hometown?

Pada tabel kesalahan khusus kata tanya how ini peneliti

menemukan kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah omission

(penghilangan). Kesalahan ini terjadi karena siswa tidak meletakkan

auxiliary verb sehingga kalimat yang terbentuk tidak sempurna.

Contoh kesalahannya adalah “How your feeling when you in your

hometown?” kalimat yang seharusnya adalah “How was your feeling

when you in your hometown?”. Kemudian kesalahan misformation

(salah formasi), kesalahan ini terjadi karena siswa salah dalam

pemilihan auxiliary verbs yang tepat. Contoh kesalahannya adalah

“How are your holiday?” kalimat yang seharusnya adalah “How was
51

your holiday?”. Terakhir adalah addition (penambahan), kesalahan

ini terjadi karena siswa meletakkan atau menambahkan auxiliary

verbs yang tidak diperlukan ke dalam kalimat. Contoh kesalahannya

adalah “How long have did you spent time from Bandung to Bali?”

kalimat yang seharusnya adalah “How long have you spent time from

Bandung to Bali?”.

Berdasarkan keseluruhan tabel kesalahan khusus di atas,

peneliti menemukan kesalahan yang dominan dilakukan siswa adalah

kesalahan misformation dan kesalahan omission. Siswa masih

cenderung melakukan kesalahan dalam memproduksi kalimat tanya

seperti tidak menambahkan auxiliary verbs setelah kata tanya,

menambahkan auxiliary verbs yang tidak perlu, dan salah menyusun

struktur dalam membentuk kalimat tanya. Berdasarkan tabel-tabel

kesalahan khusus di atas, peneliti menjabarkan kesalahan setiap siswa

dalam tabel akumulasi kesalahan sebagai berikut:


Tabel 4.8

Tabel Akumulasi Jenis Kesalahan


kesalahan

Distribusi Jenis Kesalahan Total


Jenis

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 N %

1 What 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 1 0 1 2 0 0 1 10 16,4

2 Who 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 6 9,8

3 Where 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 2 1 1 1 2 0 1 15 24,6

4 When 0 1 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 10 16,4

5 Why 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 12 19,7
6 How 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 8 13,1
Total 1 4 2 1 3 1 2 2 5 4 4 5 2 4 3 4 4 5 2 3 61 100

52
53

Berdasarkan tabel akumulasi dan distribusi di atas, dapat kita

lihat bahwa dari 61 kesalahan yang ditemukan, kesalahan yang

dominan dilakukan oleh siswa terletak pada kesalahan kata tanya

where dengan total 15 kesalahan dan persentase 24,6 %. Kemudian,

kesalahan yang dominan dilakukan siswa adalah kesalahan pada kata

tanya why dengan total 12 kesalahan dengan persentase 19,7%.

Kemudian, disusul pada kesalahan selanjutnya yaitu kesalahan

kata tanya what dan when sebesar 10 kesalahan dengan persentase

16,4%. Kemudian, kesalahan pada kata tanya how sebesar 8

kesalahan dengan persentase 13,1%. Terakhir, kesalahan pada kata

tanya who sebesar 6 kesalahan dengan persentase 9,8%.

Setelah ditemukan jumlah keseluruhan kesalahan khusus

melalui tabel akumulasi distribusi kesalahan, peneliti kemudian

menyajikan data keseluruhan kategorisasi kesalahan omission,

addition, misformation, dan misordering ke dalam tabel akumulasi

kategorisasi kesalahan sebagai berikut:


Tabel 4.9
Tabel Akumulasi Kategorisasi Kesalahan

Kategori Distribusi Jenis Kesalahan Total


No
kesalahan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 N %

1 Omission 1 1 2 1 1 0 1 1 1 2 3 4 0 2 1 2 3 3 0 3 32 52,5

2 Addition 0 2 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 6,5

3 Misformation 0 1 0 0 1 1 0 0 3 1 1 0 1 2 1 1 1 2 0 0 16 26,2

4 Misordering 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 2 0 9 14,8

Total 1 4 2 1 3 1 2 2 5 4 4 5 2 4 3 4 4 5 2 3 61 100

54
55

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 61 kesalahan yang

ditemukan, kesalahan yang dominan dilakukan oleh siswa terletak

pada kesalahan omission dengan total 32 kesalahan dan persentase

52,5%. Kemudian diikuti oleh kesalahan misformation dengan total

16 kesalahan dan persentase 26,2%. Kesalahan misordering sebesar

15 kesalahan dengan persentase 14,8%. Terakhir, kesalahan yang

paling sedikit ditemukan adalah kesalahan addition dengan total 4

kesalahan dan persentase 6,5%.

C. Penafsiran dan Uraian Penelitian

Berdasarkan temuan di atas, peneliti dapat menafsirkan dan

menguraikan kesalahan penggunaan wh question pada teks dialog bahasa

Inggris siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi dalam beberapa jenis dan

kategorisasi kesalahan.

Dalam memproduksi kalimat tanya dalam bahasa Inggris, siswa

masih banyak melakukan kesalahan. Siswa masih kesulitan untuk menyusun

struktur bahasa dalam bahasa Inggris karena masih terbiasa dalam struktur

bahasa Indonesia. Siswa juga masih sering salah membedakan penggunaan

kata tanya what, who, where, why, when, dan how sehingga banyak kalimat

tanya yang kurang tepat.

1. Penafsiran Tabel Kesalahan Umum

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kesalahan yang dilakukan

oleh siswa masih cukup banyak. Artinya kemampuan siswa dalam


56

memproduksi kalimat tanya masih sangat kurang. Berdasarkan tabel 4.1

terlihat dari 191 kalimat siswa, jumlah kalimat yang menyalahi aturan

ada 92, dan terdapat 61 jumlah kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

Artinya kemampuan memproduksi kalimat tanya siswa masih sangat

kurang dan harus dilatih secara berkesinambungan agar kemampuan

memproduksi kalimat tanya siswa semakin membaik

2. Penafsiran Tabel Kesalahan Khusus

Tabel kesalahan khusus terdiri dari enam kolom yaitu tabel

kesalahan khusus pada kata tanya what, who, where, when, why dan how.

Pada tabel kesalahan khusus kata tanya what dan when terdapat 10

kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Pada tabel kesalahan khusus kata

tanya who terdapat 6 kesalahan, pada tabel kesalahan khusus kata tanya

where terdapat 15 kesalahan, kemudian pada tabel kesalahan kuhus kata

tanya how terdapat 8 kesalahan yang dilakukan oleh siswa.

Kesalahan terbanyak terjadi pada kata tanya where, kemampuan

siswa dalam memproduksi kalimat tanya menggunakan kata tanya masih

sangat kurang karena siswa masih banyak lupa atau keliru untuk

meletakkan auxiliary verbs setelah kata tanya.

3. Penafsiran Tabel Akumulasi Jenis Kesalahan

Pada tabel ini, terlihat bahwa ada 20 tulisan siswa dan 6 jenis

kesalahan. Dari 20 tulisan siswa ini, jenis kesalahan terbanyak terdapat

pada tulisan siswa 9, 12, dan 18 dengan total masing-masing 5 kesalahan.


57

Kesalahan terbanyak pada jenis kesalahan kata tanya where adalah

“where you stay there?” dengan total persentase 24,6%, dan kesalahan

yang paling sedikit terjadi pada kata tanya who adalah “who invited you

there?” dengan total persentase 9,8%. Berdasarkan data dari tabel,

penelititi akan memaparkan melalui diagram. Berikut diagram yang

peneliti sajikan.

Diagram Persentase Akumulasi Jenis


Kesalahan

13,1 16,4

19,7 9,8

24,6
16,4

What Who Where When Why How

Gambar 4.1

Diagram Persentase Akumulasi dan Distribusi Kesalahan

4. Penafsiran Tabel Akumulasi Kategorisasi Kesalahan

Pada tabel 4.8 terlihat kategori kesalahan yang sering terjadi

adalah pada omission (penghilangan) adalah “why you choose that

place?” dengan total persentase 52,5%. Kesalahan ini terjadi karena

siswa tidak meletakkan auxiliary verbs setelah kata tanya. Kemudian,


58

kategorisasi kesalahan yang paling jarang dilakukan siswa adalah

addition dengan contoh kalimat “How long have did you spent time from

Bandung to Bali?”. Kesalahan ini terjadi karena siswa menambahkan

auxiliary yang tidak perlu yaitu “did”. Siswa masih kurang memahami

tentang struktur pembentukkan kalimat tanya sehingga masih banyak

ditemui kesalahan pada karangan dialog yang dibuat oleh siswa.

Berdasarkan data dari tabel, peneliti juga memaparkan melalui diagram.

Berikut diagram yang peneliti sajikan.

Diagram Persentase Akumulasi


Kategorisasi Kesalahan

14,8; 15%

52,5; 52%
26,2; 26%

6,5; 7%

Omission Addition Misformation Misordering

Gambar 4.2

Diagram Persentase Akumulasi Kategorisasi Kesalahan


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab lima ini berisi simpulan dari keseluruhan penelitian yang telah

dibahas pada bab-bab sebelumnya serta saran yang ditujukan kepada instansi

terkait guna menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik.

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi informasi penelitian, deskripsi temuan

penelitian dan penafsiran uraian penelitian yang telah peneliti paparkan pada

penyajian data baik melalui tabel serta diagram dapat ditarik kesimpulan

bahwa siswa kelas XI SMA Yasfi Bekasi masih sering melakukan kesalahan

dalam memproduksi kalimat tanya bahasa Inggris.

Berdasarkan tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.9, beserta diagram

persentasenya, secara umum peneliti menarik kesimpulan jumlah jenis

kesalahan penggunaan wh question pada teks dialog siswa kelas XI SMA

Yasfi Bekasi cukup banyak. Siswa dianggap belum memiliki kemampuan

yang baik untuk memproduksi kalimat tanya bahasa Inggris. Hal ini dapat

dilihat dari jumlah persentase pada tabel 4.8 kesalahan penggunaan kata

tanya what sebesar 16,4%, kesalahan penggunaan kata tanya who sebesar

9,8%, kesalahan penggunaan kata tanya where sebesar 24,6%, kesalahan

penggunaan kata tanya when sebesar 16,4%, kesalahan penggunaan kata

tanya why sebesar 19,7%, kesalahan penggunaan kata tanya how sebesar

13,1%.

59
60

Dari jumlah persentase tersebut, dapat diketahui kesalahan terbanyak

yang dilakukan oleh siswa adalah kesalahan dalam penggunaan kata tanya

where. Kemudian untuk kategorisasi kesalahan yang mencakup kesalahan

omission, addition, misformation, dan misordering dari persentase dan

diagram di atas dapat diketahui terdapat 52,5% kesalahan pada omission,

6,5% kesalahan pada addition, 26,2% kesalahan pada misformation, dan

14,8% kesalahan pada misordering. Berdasarkan jumlah persentase

kesalahan tersebut sangat jelas bahwa kesalahan yang paling banyak

dilakukan oleh siswa terletak pada kesalahan omission yang jumlahnya

52,5%, yaitu sebesar 32 kesalahan. Hal ini menjadi perhatian khusus untuk

penulis melihat kesalahan misformation yang dilakukan siswa memiliki

persentase yang sangat tinggi. Ini menandakan siswa kelas XI SMA Yasfi

Bekasi memiliki masalah yang cukup serius dalam hal perubahan morfem.

B. Saran

Sebagai upaya dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai

kalimat tanya bahasa Inggris dalam teks dialog, peneliti mengemukakan

beberapa saran khususnya untuk guru mata pelajaran bahasa Inggris agar

hendaknya memberikan siswa perhatian yang lebih dalam mengajarkan

kalimat tanya bahasa Inggris dari segi pembuatan kalimat, siswa sudah cukup

baik, namun pada pemilihan, perubahan kata kerja siswa masih memiliki

pengetahuan yang minim.

Karena kemampuan siswa yang masih minim tersebut, peneliti

menyarankan agar guru hendaknya memberikan latihan kepada siswa berupa

latihan perubahan kata kerja, dan menjelaskan lebih detail kepada siswa
61

mengenai jenis question word berdasarkan fungsinya agar siswa dapat

mengingat dan memahami sehingga dapat meminimalisir kekeliruan dalam

memproduksi kalimat tanya bahasa Inggris.


DAFTAR PUSTAKA

Abbas, S. (2006). Pembelajaran bahasa Indonesia yang efektif di sekolah dasar.

Jakarta: Depdiknas.

Alwi, H. (2014). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.

Azar, B. S. (2002). Understanding and using English grammar: fourth edition.

New York: Pearson Education.

Brown, D. (2000). Principal of language and teaching addison. Wesley:

Longman.

Chaer, A. (2011). Tata bahasa praktis bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Chesla, E. (2000). Read better, remember more. New York: Learning Express

900.

Doni Anggoro, N. N. (2017). Error Analysis of the use of question words In

English sentence. Scope, 80.

Gaas, S. M. (2008). Second language acquisition: An introductory course. New

York: Routledge.

Irfaniah, H. (2014). An error analysis in making wh questions. Jakarta:

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Kachru, B. B. (1992). The other tongue: English across culture. Chicago:

University of Illinois Press.


Markhamah, dkk. (2014). Analisis kesalahan dan karakteristik bentuk pasif.

Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Miller, J. (2002). An introduction of English syntax. Edinburgh: Edinburgh

University Press, Ltd.

Mukhtar. (2013). Metode praktis peneleitian deskriptif kualitatif. Jakarta: GP

Press Group.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra.

Yogyakarta: BPFE.

Nuttall, C. (1981). Teaching reading skill in a foreign language. London:

Heinemann Educational.

Oxford A dictionary of media and communication. (2011). Communication

Oxford A Dictionary of Media. New York: Oxford University Press.

Park, H. (2000). When-question in second language acquisition. Second language

research, 44-76.

Pranowo. (2014). Teori belajar bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Quirk & Greenbaum. (1990). A student's grammar of English language. Harlow:

Longman.

Rahim, F. (2008). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Saville & Troike. (2006). Introducing second language acquisiton. New York:

Cambridge University Press.


Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhendar, d. (1998). Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran analisis kesalahan berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Todd, L. (1987). An introduce to linguistic. England: Longman.

Walija. (1996). Bahasa Indonesia dalam perbincangan. Jakarta: IKIP

Muhammadiyah Jakarta Press.


BIODATA

A. Data Pribadi

Nama : Nadia Rahma Tias Shaleha


Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 31 Oktober 1997
Alamat : Jalan Chandra Baru RT 003 RW 023
Jatirahayu, Pondok Melati, Kota Bekasi
No. Telepon : 081806050803
Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. SD : MI Al - Hidayah (2003-2009)

2. SMP : MTs Negeri Jatiasih (2009-2012)

3. SMA : SMA Negeri 11 Bekasi (2012-2015)

4. S1 : Universitas Indraprasta PGRI (2015-2019)

(Fakultas Bahasa dan Seni)

(Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris)


LAMPIRAN
Tulisan siswa 1

A : “Hi, what are you doing right now?”


B : “Hello, I’m making plan for next holiday”
A : “That sounds great. Where will you go?”
B : “I’m going to go to Bali”
A : “Why1 do you choose Bali?”
B : “Because there are many intresting place to visit”
A : “ When will you go to Bali?”
B : “I will go to Bali next week”
A : “How long will you stay there?”
B : “I will stay for 7 days”

1
Omission of auxiliary verbs (do)
Tulisan siswa 2

A : “where was1 did you go for holiday?”


B : “I went to Bali”
A : “What is your favorite place in Bali?”
B : “My favorite place is in Kuta”
A : “ Who did2 accompany you there?”
B : “I accompanied my family”
A : “When3 did you go to Bali?”
B : “I went to Bali last month”
A : “How long have did4 you spent time from Bandung to Bali?”
B : “Around 3 hours with airplane”

1
Misformation of auxiliary verbs (did)
2
Addition of auxiliary verbs (did)
3
Omission of auxiliary verbs (did)
4
Addition of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 3

A : “When did you go there?”


B : “I went at December, 10 2019
A : “What is your favorite place in Labuan Bajo?”
B : “It is Pink Beach”
A : “Why1 did you choose Labuan Bajo as your destinantion?”
B : “Because Labuan Bajo very beautiful”
A : “Who is told you the beautiful place in Labuan bajo?”
B : “I knew from my friend. He went to Labuan Bajo last year”
A : “How long2 have you spent time at your holiday?”
B : “I spend my holiday for 2 weeks”

1
Omissions of auxiliary verbs (did)
2
Omission of auxiliary verbs (have)
Tulisan siswa 4

A : “What is your favorite place in Jakarta?”


B : “My favorite place in Jakarta is Kepulauan Seribu”
A : “When1 did you go there?”
B : “I went to Kepulauan Seribu last week”
A: “Who is told you that place?”
B : “I searched google”
A : “Why did you choose Jakarta for your holiday?”
B : “Because I love Jakarta”
A : “How long have you spent time at your holiday?”
B : “I spend holiday for 3 days”

1
Omission of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 5

A : “Hi, where do you go on holiday?”


B : “I went to Bali”
A : “Sounds good. I just stay at home”
B : “Why you didn’t1 didn’t you go to somewhere?”
A : “ My mom is sick”
B : “I’m sorry to hear that”
A : “Who2 was accompany you in Bali?”
B : “My mother was accompany me”
A : “Where was3 did you stay?”
B : “I stayed in hotel”

1
Misordering of auxiliary verbs (did)
2
Omission of auxiliary verbs (was)
3
Misformation of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 6

A : “What is your favorite place in Bali?”


B : “My favorite place in Bali is Dewata Island”
A : “When will you go there?”
B : “I will go there on school holiday”
A : “Why do you choose Bali as your destination?”
B : “Because Bali is amazing”
A : “How long have you spent time at your holiday?”
B : “I spend holiday for 5 days”
A : “Where1 what is your favorite beach in Bali?”
B : “Kuta Beach is my favorite”

1
Misformation of question words (what)
Tulisan siswa 7

A : “What do you like in NTT?”


B : “I like the beautiful place in NTT”
A : “When will you go to NTT?
B : “I will go there tomorrow”
A : “Who1 is invited you there?”
B : “My boyfriend invited me”
A : “Where you will2 will you stay there?”
B : “I will stay in his sister house”
A : “How long will you stay there?”
B : “I will stay a week”

1
Omission of auxiliary verbs (is)
2
Misordering of auxiliary verbs (will)
Tulisan siswa 8

A : “What is your favorite place in Indonesia?”


B : “My favorite place in Indonesia is Bandung”
A : “Why1 do you like Bandung?”
B : “Because the weather in Bandung is cold”
A : “Where did you go when you in Bandung?”
B : “I went to Orchid Forest”
A : “How long did2 have you spent time in Bandung?”
B : “I spent time 2 weeks”
A : “I think you very happy on your holiday”
B : “Of course I do”

1
Omission of auxiliary verbs (do)
2
Addition of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 9

A : “Hi, What1 How was your holiday?”


B : “My holiday was great. I have a hand for you”
A : “Thank you. Where was2 did you go?”
B : “I went to Jogja”
A : “When did have3 you go there?”
B : “I went last weeks”
A : “When4 did you come home from Jogja?”
B : “I come home yesterday”
A : “Who is5 was the person that choose this bracelet? It is a beautiful bracelet”
B : “I choose by my self”

1
Misformation of question words (how)
2
Misformation of auxiliary verbs (did)
3
Addition of auxiliary verbs (have)
4
Omission of auxiliary verbs (did)
5
Misformation of auxiliary verbs (was)
Tulisan siswa 10

A : “What do22 is your favorite place in Papua”


B : “My favorite place in Papua is Wamena”
A : “Why23 do you like Wamena?”
B : “Because the view in Wamena beautiful”
A : “When24 will you go there?”
B : “I will go there next month”
A : “Where you will25 will you stay there?”
B : “I will find homestay near Wamena”
A : “I hope you will enjoy your holiday in Wamena”
B : “Thank you”

22
Misformation of auxiliary verbs (is)
23
Omission of auxiliary verbs (do)
24
Omission of auxiliary verbs (will)
25
Misordering of auxiliary verbs (will)
Tulisan siswa 11

A : “What26 How was your holiday?”


B : “It was great. and you?”
A : “It was great too, I’m very happy. What 27 was destination that you visit?”
B : “I visited Komodo Island, and you?
A : “Whoaaa it’s cool. I visited Raja Ampat Island”
B : “Wow the beautiful island! I also want to visit that place”
A : “Why 28 did you choose that place?”
B : “Because I want to see the beautiful view in Indonesia”
A : “Who 29 did invite you there?”
B : “I invited by Uncle”

26
Misformation of question words (what)
27
Omission of auxiliary verbs (was)
28
Omission of auxiliary verbs (did)
29
Omission of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 12

A : “Hi. Where1 will you go for holiday?”


B : “Hmm.. I will go to Jogjakarta with my family”
A : “Hmm it’s good. When 2 will you go there?”
B : “I will go there Tomorrow”
A : “What 3 is transportation that you will use?”
B : “I go there with Train”
A : “Why you don’t4 don’t you use airplane?”
B : “The price is expensive”
A : “Really? How much5 is the price?”
B : “Around Rp. 500.000,-“

1 Omission of auxiliary verbs (will)


2
Omission of auxiliary verbs (will)
3
Omission of auxiliary verbs (is)
4
Misordering of auxiliary verbs (do)
5
Omission of auxiliary verbs (is)
Tulisan siswa 13

A : “Hello! How is1 was your holiday?”


B : “I think good enough”
A : “How can you say that?”
B : “Yeah. My father’s passport was lost when in hotel”
A : “I am sorry to hear that. Then what were you do?”
B : “We were try to find the passport around the room”
A : “Why you don’t2 don’t you find at his luggage?”
B : “Yeaaahh we were panic, and finally it found at the table hide in his book”
A : “lucky you! I hope you and your family enjoy your holiday”
B : “Thank you”

1
Misformation of auxiliary verbs (was)
2
Misordering of auxiliary verbs (do)
Tulisan siswa 14

A : “Hi. What 1 How are you today?”


B : “I am fine thank you”
A : “Tell me about your holiday”
B : “It was good. I go to the highest mountain in Indonesia, Mount Rinjani”
A : “Wow amazing, who 2 did invite you there?”
B : “My brother invite me”
A : “Btw, where 3 is Mount Rinjani?”
B : “In Lombok, Nusa Tenggara Barat”
A : “Where was 4 did you stay there?”
B : “I stay in my uncle’s house”

1
Misformation of question words (how)
2
Omission of auxiliary verbs (did)
3
Omission of auxiliary verbs (is)
4
Misformation of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 15

A : “Hello! Where1 will you spend your holiday?”


B : “hmm I think I going to go to Sulawesi”
A : “When you will2 will you go there?”
B : “Maybe next week I will go there with plane”
A : “Wow that’s great. How much3 will you spend money?”
B : “I will spend around Rp. 3.000.000,-“
A : “Why are you want to go to Sulawesi?”
B : “Because I want to see the beautiful sea in Bunaken”
A : “O.K. I hope you will enjoy your holiday?”
B : “Thank you”

1
Misformation of auxiliary verbs (will)
2
Misordering of auxiliary verbs (will)
3
Omission of auxiliary verbs (will)
Tulisan siswa 16

A : “What1 how was your holiday?”


B : “My holiday was good”
A : “Where2 did you spend your holiday?”
B : “I spend my holiday at National Park Bromo Tengger Semeru”
A : “wow it’s wonderful”
B : “Yes of course, and I think I’m gonna back there sometime”
A : “Why3 do you want to go back there?”
B : “Because the view so beautiful”
A : “Ohh really? When you will4 will you go back there?”
B : “Maybe Next holiday I will go back there”

1
Misformation of question words (how)
2
Omission of auxiliary verbs (did)
3
Omission of auxiliary verbs (do)
4
Misordering of auxiliary verbs (will)
Tulisan siswa 17

A : “How are1 was your holiday?”


B : “My holiday not so good”
A : “Ohh what2 was cause your holiday not good?”
B : “Because my father doesn’t come home. He still work even in holiday”
A : “Hmm what3 is your father job?”
B : “He is a Pilot”
A : “so, where4 did you spend your holiday?”
B : “I just stay at home, watching TV, reading comic, etc.”
A : “Maybe next time you will go somewhere to enjoy your holiday”
B : “Thanks”

1
Misformation of auxiliary verbs (was)
2
Omission of auxiliary verbs (was)
3
Omission of auxiliary verbs (is)
4
Omission of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 18

A : “Where was1 did you spend your holiday?”


B : “I spent my holiday at my hometown”
A : “Where was2 is your hometown?”
B : “My hometown in Bogor. I am a Sundanese”
A : “How3 was your feeling when you in your hometown?”
B : “I feel so happy”
A : “When4 will you come back from your hometown?”
B : “Maybe tomorrow I will come back. I just stay for 5 days”
A : “Why5 did you just stay for a while?”
B : “Because my father should work”

1
Misformation of auxiliary vebs (did)
2
Misformation of auxiliary verbs (is)
3
Omission of auxiliary verbs (was)
4
Omission of auxiliary verbs (will)
5
Omission of auxiliary verbs (did)
Tulisan siswa 19
A : “Where will you spend your spend your holiday?”
B : “I will visit museum in Old City Jakarta”
A : “There are many museum in Old City Jakarta. What will you visit first?”
B : “I will visit Fatahillah Museum first”
A : “Why you don’t1 don’t you visit Bank Indonesia Museum first?”
B : “Because it is the more famous museum”
A : “When you will2 will you go to the museum?”
B : “I will go tomorrow”
A : “Have fun”
B : “Thank you”

1
Misordering of auxiliary verbs (do)
2
Misordering of auxiliary verbs (will)
Tulisan siswa 20

A : “What1 is your plan for next holiday?”


B : “I think I’m going to go to Lombok”
A : “Why2 do you want to go to Lombok?”
B : “Because I want to see beautiful beach in Lombok”
A : “Where3 will you stay in Lombok?”
B : “I will stay in Hotel near Gili Trawangan beach”
A : “Wow it should have a beautiful”
B : “Yes Of course. It will be a comfortable place with a beautiful view”
A : “I hope you will enjoy your holiday”
B : “Thank you”

1
Omission of auxiliary verbs (is)
2
Omission of auxiliary verbs (do)
3
Omission of auxiliary verbs (will)

Anda mungkin juga menyukai