Makalah Kelompok 10 - Ekosistem 1
Makalah Kelompok 10 - Ekosistem 1
Makalah Kelompok 10 - Ekosistem 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang satu apapun. Tak
lupa pula kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad saw,
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di akhir kelak.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar
harapan kami agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.
Kelompok 10
DAFTAR ISI
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik
(hidup)dan juga komponen abiotik (tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini,
keduakomponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan
air.Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan
danketeraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama
tidakada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Untuk mengetahui keterkaitan atau interaksi antara komponen abiotik dengan biotik serta
hubungan antara kedua komponen tersebut maka percobaan ini layak dilakukan, karena untuk
mengetahui hubungan antara kedua komponen tersebut butuh suatu pengamatan di lapangan.
Satu ciri mendasar pada ekosistem adalah bahwa ekosistem itu bukahlah suatu sistem
yang tertutup, tetapi terbuka dan daripadanya energi dan zat terus-menerus keluar dan digantikan
agar sistem itu terus berjalan. Sejauh yang berkenaan dengan struktur, ekosistem secara khas
mempunyai tiga komponen biologi, yaitu; produsen (jasad autotrof) atau tumbuhan hijau yang
mampu menambat energi cahaya; hewan (jasad heterotrof) atau kosumen makro yang
menggunakan bahan organik; dan pengurai, yang terdiri dari jasad renik yang menguraikan
bahan organik dan membebaskan zat hara terlarut.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu
tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling
memengaruhi. Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan
interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju
kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada.Dalam ekosistem, organisme
dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkunga
nfisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik,
sebaliknyaorganisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini
didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama
dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi
cocok untuk kehidupan"
Ekosistem dapat besar dapat juga kecil. Ladang, hutan, kolam, laut, akuarium adalah
contoh ekosistem. Bahkan pohon jeruk pun merupakan suatu ekosistem. Di mana ada kehidupan
dan lingkungan abiotik yang saling berinteraksi, itulah ekosistem. Kumpulan seluruh ekosistem
yang ada di dunia ini disebut biosfera. Biosfera terbesar adalah bumi yang kita tempati ini.
5
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekosistem merupakan
penggabungan dari setiap unit biosistemyang melibatkan interaksi timbal balik antara
organismedan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur
biotiktertentu dan terjadi suatu siklus materiantara organisme dan anorganisme. Matahari
sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas
berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan
beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan
fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu:
"organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik
menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk
kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosferdan
bumisangat terkendali dan sangat berbeda dengan planetlain dalam tata surya.
Komponen ekosistem dapat dilihat dari susunan yang terdapat dalam komponen, yaitu:
sistem dengan ekosistem yang tersusun atas makhluk hidup disebut dengan komponen
biotik; dan faktor lingkungan yang tak hidup dalam ekosistem disebut dengan komponen
abiotik.
1. Komponen Biotik
Setiap makhluk hidup membutuhkan tempat untuk tinggal yang disebut dengan
habitat. Misalnya semut, mempunyai habitat di tanah. Namun, selain semut tanah juga
merupakan habitat bagi cacing tanah dan makhluk hidup lainnya.
Komponen biotik yang menyusun ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup,
baik yang sejenis ataupun berbeda jenis, yang hidup di tempat tertentu. Komponen
biotik dalam ekosistem tidak dipelajari secara individual, tetapi dalam satuan populasi
dan ekosistem.
Didalam ekosistem komponen biotik juga terdiri dari organisme yang saling
mengadakan interaksi. Akibat dari adanya interksi ini memenculkan adanya organisasi
kehidupan. Organisasi kehidupan yang terkecil sampai yang terbesar, adalah sebagai
berikut : individu – populasi – komunitas – bioma – biosfer.
a. Individu adalah makhluk hidup tunggal yang secara otonom dapat melakukan
proses-proses hidup secara mandiri. Untuk mempermudah memahami kriteria
individu makhluk hidup, dan tiga kriteria tentang individu, yaitu sebagai berikut:
1) Individu selalu menggambarkan sifat tunggal ,
2) Dalam diri yang tunggal proses hidupnya berlangsung sendiri-sendiri, dan
3) Proses hidup yang satu dengan yang lain berbeda.
b. Populasi adalah kumpulan dari individu-individu yang terdiri dari satu spesies yang
secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama, mengandalkan
6
sumberdaya yang sama, dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang sama serta
memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.
c. Komunitas adalah kumpulan dari beberpa populasi yang saling berinteraksi,
menempati suatu daerah, dan dalam waktu tertentu.setiasp komunitas berbeda-beda
dalam hal kekeyaan spesies (species richness) jumlah spesies yang mereka miliki
dan kelimpahan relative spesies (relative abundance).
d. Ekosistem adalah kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungan.
e. Bioma adalah kesatuan ekosistem-ekosistem dalam sekala yang luas yang
dibedakan berdasarkan iklim.
f. Biosfer adalah kesatuan ekosistem-ekosistem yang berda diseliruh permukaan
bumi.
Konsumen merupakan mahluk hidup yang berperan sebagai pemakan organik atau
energi yang dihasilkan oleh produsen yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan
hidupnya. Konsumen dibagi menjadi beberapa tingkatan :
a. Konsumen tingkat pertama (konsumen primer) merupakan konsumen yang
memakan tumbuhan secara langsung. Misalnya hewan pemakan tumbuhan (herbivor)
seperti kambing, kerbau dan sapi.
b. Konsumen tingkat kedua (konsumen sekunder) merupakan konsumen yang memakan
konsumen tingkat pertama, misalnya, burung pemakan ulat dan katak memakan
belalang. Biasanya adalahhewan pemakan daging (karnivora)
c. Konsumen tingkat ketiga (konsumen tersier) merupakan konsumen yang memakan
konsumen tingkat kedua, misalnya ular memakan katak dan tikus.
d. Konsumen tingkat keempat (konsumen puncak) merupakan konsumen yang
memakan konsumen tingkat ketiga, misalnya burung elang memakan ular. Manusia
sebagai pemakan tumbuhan dan daging (omnivora) juga berada pada tingkatan
konsumen. (Sugiana,2014)
Pengurai (Dekomposer) adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai
menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana
yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan
jamur.(Campbell,2002:323)
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup yang ada dalam ekosistem.
Misalnya :
7
a. Cahaya
Matahari merupakan sumber energi yang ada di muka bumi ini. Cahaya matahari
yang sampai ke bumi sangat diperlukan oleh makhluk hidup.
b. Udara
Udara terdiri atas berbagai macam gas yaitu nitrogen, oksigen, karbon dioksida,
dan gas-gas lainnya. Oksigen dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk
bernafas. Karbon dioksida dalam udara dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
melakukan proses fotosintesis. Angin dapat membantu proses penyerbukan dan
penyebaran biji.
c. Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik yang berhabitat di darat
maupun perairan. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas.
Gambar 2.1. Air merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat diperlukan
makhluk hidup.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk hidup mulai dari yang
berukuran renik, seperti bakteri dan protozoa, hingga yang berukuran besar, seperti
gajah.
e. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting bagi makhluk hidup. Suhu merupakan
faktor penting dalam proses metabolisme makhluk hidup, suhu tubuh optimal untuk
metabolisme tubuh adalah 37°C. Untuk dapat menjaga suhu tubuh tetap stabil,
manusia tidak bisa berada di lingkungan dengan suhu ekstrim dingin atau panas
tanpa perlindungan.
f. Topografi
Topografi adalah keadaan tinggi atau rendahnya permukaan bumi pada suatu
tempat. Semakin tinggi suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin
rendah.
8
Makhluk hidup dapat dipisahkan dari lingkungan dari lingkungan abiotiknya dan
saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Setiap tempat di alam ini, terdiri
atas makhluk hidup dan substansi abiotiknya yang saling berinteraksi dan terjadi
pertukaran materi antar komponen biotik dan abiotik, sehingga suatu sistem ekologi
atau ekosistem.
Ditinjau dari sudut fungsional, ekosistem mempunyai dua komponen yaitu:
1. Komponen autotrof: komponen yang dapat membuat makanan sendiri dengan cara
memanfaatkan energi matahari.
2. Komponen heterotrof: komponen yang mempergunakan dan mendekomposisi
material-material yang ada.
2. Rantai makanan.
Secara struktural terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Dengan demikian setiap
ekosistem terdiri atas empat komponen yaitu:
1. Substansi abiotik berupa zat-zat anorganik seperti: C, N, CO 2, H2O, dan lain-lain
yang terlibat dalam daur materi dan zat-zat organik seperti: protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, serta iklim seperti temperatur, kelembaban, tekanan udara dan lain-
lain.
2. Produsen: organisme autotrof, terutama tumbuhan-tumbuhan hijau yang dapat
menghasilkan bahan makanan dari bahan organik sederhana.
3. Konsumen: ornganisme heterotrof yang sebagian besar berupa binatang yang makan
organisme lain. Terutama herbivora dan karnivora.
4. Pengurau atau dekomposer: organisme heterotrof seperti bakteri dan jamur
(cendawan) yang menguraikan dan memanfaatkan organisme mati.
9
2.4. Tipe-Tipe Ekosistem
10
2) Tanah pada umumnya tidak mampu menyimpan air yang disebabkan oleh
rendahnya tingkat porositas tanah dan sistem penyaluran yang kurang baik
sehingga menyebabkan rumput-rumput tumbuh dengan subur.
3) Beberapa jenis rumput mempunyai ketinggian hingga 3,5 m
4) Memiliki pohon yang khas, yaitu akasia
5) Beberapa flora yang hidup di daerah bioma Stepa contohnya adalah : Pohon
Akasia dan Semak Belukar karena merupakan daerah padang rumput maka bioma
ini bayak dihuni oleh beberapa herbifora dan karnifora, contohnya antara lain:
Rusa, Antelop, Kerbau, Kanguru, Harimau, Singa, Ular. (Randa,2010)
6) Wilayah penyebarannya terdapat di Amerika utara, rusia, eropa timur, asia tengah,
Australia utara, afrika bagian tengahdan tenggara. (Yatim,1987:197)
c) Bioma Hutan Basah
Ciri-ciri bioma hutan basah antara lain:
1) Curah hujan sangat tinggi, lebih dari 2.000 mm/tahun
2) Pohon-pohon utama memiliki ketinggian antara 20 – 40 m.
3) Cabang pohon berdaun lebat dan lebar serta selalu hijau sepanjang tahun
4) Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tersebut tidak mampu
menembus dasar hutan.
5) Mempunyai iklim mikro di lingkungan sekitar permukaan tanah/di bawah kanopi
(daun pada pohon-pohon besar yang membentuk tudung.
6) Jenis tumbuhan yang hidup di daeran hutan basah antara lain: Karena pohon-
pohon yang terdapat di hutan tropis rata-rata tinggi dan permukaan tanahnya
relatif sering tergenang oleh air, maka hewan yang banyak hidup di daerah hutan
basah ini adalah hewan-hewan pemanjat sejenis primata, seperti: Monyet,
Kukang, Beruk, dll. (Randa,2010)
d) Bioma hutan gugur
Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut :
1) Curah hujan merata antara 750 mm – 1.000 mm pertahun
2) Pohon-pohon memiliki ciri berdaun lebar, hijau pada musim dingin, rontok pada
musim panas dan memiliki tajuk yang rapat.
3) Memiliki musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin.
4) Jarak antara pohon satu dengan pohon yang lainnya tidak terlalu rapat/renggang
11
5) Jumlah/jenis tumbuhan yang ada relatif sedikit
6) Memiliki 4 musim, yaitu musim panas-gugur-dingin-semu.
7) Beberapa jenis tumbuhan utama yang hidup di daerah bioma hutan gugur
misalnya pohon oak, basswood, dan terna berbunga.(Randa,2010)
e) Bioma Taiga
Ciri-ciri bioma taiga :
1) Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas
dan sangat singkat
2) Selama musim dingin, air tanah berubah menjadi es dan mencapai 2 meter di
bawah permukaan tanah
3) Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau
tiga jenis tumbuhan.
4) Pohon-pohon utama yang tumbuh di daerah ini adalah jenis konifer, sehingga
hutan yang ada di wilayah bioma taiga sering juga disebut dengan hutan konifer.
Contoh jenis-jenis tumbuhan konifer tersebut adalah alder, birch, dan juniper dan
spruce.
5) Sedikit hewan yang dapat hidup di daerah bioma Taiga, misalnya beruang, rubah
dan serigala, beruang Rubah dan Serigala, hewan-hewan yang hidup di bioma
Taiga. (Randa,2010)
f) Bioma tundra
Ciri-ciri bioma tundra :
1) Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
2) Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang
dan terang. Peristiwa ini terjadi karena gerak semu matahari hanya sampai di
posisi 23,5° LU/LS.
3) Usia tumbuh tanaman sangat pendek, berkisar antara 30 – 120 hari (1 – 4 bulan)
4) Jenis-jenis vegetasi yang dapat hidup di bioma tundra misalnya lumut kerak,
rumput teki, tumbuhan terna, dan semak-semak pendek. (Randa, 2010).
2. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik. Ekosistem air
tawar lotik memilki ciri airnya berarus. Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat
12
menyesuaikan diri dengan arus air, contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom
yang menempel pada batu.(Kimball,2000:205)
Ekosistem air tawar lentik memiliki diri airnya tidak berarus. Ekosistem air tawar
lentik meliputi rawa air tawar, rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan danau.
Rawa didominasi oleh vegetasi (tumbuhan) berkayu. Rawa gambut didominasi oleh
lumut Sphagnum. Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah horizontal , yaitu
litoral, limnetik, dan profundal.(Kimball,2000:205)
a. Daerah Litoral
Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan
optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan
air yang berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air. Komunitas
organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya
diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan
semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering
mencari makan di danau.(Kimball,2000:205)
b. Daerah Limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton termasuk
ganggang dan sianobakteri. Ganggang berfotositesis dan bereproduksi dengan
kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.(Kimball,2000:205)
c. Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. mikroba dan
organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah mendekomposisi
detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba.
(Kimball,2010:205)
Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu :
1. Danau Oligotropik: Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan
kekurangan makanan karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-
cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme dan di dasar air banyak
terdapat oksigen sepanjang tahun. (Kimball,2000:206)
2. Danau Eutropik: Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya
akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah
airnya keruh terdapat bermacam-macam organisme dan oksigen terdapat di daerah
profundal. (Kimball, 2000:206)
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
a. Lautan
Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion
CI- mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan
besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah
tinggi. Batas antara lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di
bagian bawah disebut daerah termoklin. (Purnomo,2005:115)
Di laut, hewan dan tumbuhan tingkat rendah memiliki tekanan osmosis sel yang
hampir sama dengan tekanan osmosis air laut. Hewan tingkat tinggi beradaptasi dengan
13
cara banyak minum air, pengeluaran urin sedikit, dan pengeluaran air dengan cara
osmosis melalui insang. Garam yang berlebihan diekskresikan melalui insang secara
aktif. (Purnomo,2005:117)
b. Pantai
Pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah pasang surut.
Pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai
memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah
paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh
beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi konsumsi bagi kepiting dan
burung pantai. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah.
Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput
herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan kecil.
(Purnomo,2005:117)
c. Estuari
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering
dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air
berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga
dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai
memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput
rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai
cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut
yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju habitat air
tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu
unggas air. (Purnomo,2005:118)
d. Terumbu Karang
Di laut tropis, pada daerah neritik, terdapat suatu komunitas yang khusus yang
terdiri dari karang batu dan organisme-organisme lainnya. Komunitas ini disebut
terumbu karang. Daerah komunitas ini masih dapat ditembus cahaya matahari sehingga
fotosintesis dapat berlangsung.Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang
merupakan kelompok Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Rangka dari
kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup
karang lain dan ganggang. (Purnomo, 2005:118)
Berbagai bentuk substansi yang masuk ke dalam lingkungan perairan dapat
memberikan pengaruh negatif terhadap faktor biotik ekosistem yaitu perubahan struktur
komunitas, kematian massal, resistensi terhadap susbtansi kimia oleh organisme serta
perubahan kualitas produktivitas perairan tersebut (Tilaar,2014:33)
Pada aliran energi, cahaya matahari merupakan sumber utama energy bagi
kehidupan. Energy cahaya matahari masuk ke dalam komponen biotik melalui
produsen. Oleh produsen, energy cahaya matahari di ubah menjadi energy kimia. Energi
kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai tingkat trofik melalui jalur
rantai makanan. Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan untuk kegiatan
hiduonya sehingga dapat tumbuh dan berkembang. (Aryulina,2004:281)
14
2.5 pelestarian fungsi ekosistem
Pelestarian ekosistem sebenarnya bermanfaat bagi kelangsungan makhluk hidup itu
sendiri, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Terutama bagi manusia, keberadaan hewan
dan tumbuhan bermanfaat bagi kebutuhan sandang, pangan dan papan. Bahan makanan yang
dikonsumsi manusia hampir seluruhnya berasal dari hewan dan tumbuhan. Manusia
memerlukan protein hewanni dan lemak yang bisa didapat dari daging hewan.
Manusia juga mebutuhkan karbohidrat dan berbagai macam vitamin yang bisa ditemukan
pada berbagai jenis tumbuhan. Pada musim dingin, manusia memerlukan jaket yang
melindunginya dari hawa dingin, jaket tersebut juga diperoleh dari kulit atau bulu hewan. Bumi
tempat tinggal manusia juga bergantung pada adanya flora dan fauna. Jika pupulasi flora dan
fauna berkurang maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem dan dapat menyebabkan
terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, manusia harus berusaha melestarikan ekosistem flora
dan fauna demi kebaikan hidup manusia itu sendiri.
Meski ada berbagai usaha untuk melestarikan ekosistem, akan tetapi perlu diketahui apa
saja faktor penghambat proses pelestarian ekosistem. Hal tersebut bertujuan agar upaya
pelestarian ekosistem dapat dilakukan secara optimal. Berikut adalah faktor- faktor yang bisa
menghambat proses pelestarian ekosistem.
1. Hujan asam
Hujan asam merupakan jenis hujan dengan tingkat keasaman lebih tinggi dari hujan biasa.
Hal tersebut terjadi karena uap air di awan dapat bercampur dengan polutan udara seperti
karbon dioksida, nitrogen oksida dan sulfur . Proses terjadinya hujan asam ini dimulai polutan
udara yang bercampur dengan uap air di atmosfir. Polutan udara tersebut akan larut ke dalam
titik – titik air di awan lalu bergabung menjadi air hujan.
Air hujan tersebut mengandung asam karbonat lemah yang kemudian melarutkan
kandungan kadungan potasium, kalsium dan nutrisi lain dari tanah, sehingga tanah menjadi
kurang subur dan membuat tumbuhan mati. Jaringan tumbuhan yang terkena hujan asam akan
rusak dan mengganggu pertumbuhan tanaman itu sendiri. Jika hujan asam tersebut turun pada
permukaan danau atau waduk, maka akan mengganggu ekosistem waduk tersebut. Kandungan
PH pada air danau akan menurun di bawah normal dan akan meracuni ikan serta penghuni
danau yang lain.
2. Efek rumah kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca diawali dengan cahaya matahari yang dipantulkan
dinding kaca kembali ke atmosfer. Akan tetapi sebelum sampai ke lapisan atmosfer, sinar
matahari tersebut terperangkap oleh gas karbondioksida atau gas rumah kaca yang partikelnya
berada diantara bumi dan lapisan atmosfer. Hal tersebut menyebabkan cahaya matahari
terpantul kembali ke bumi sehingga suhu bumi menjadi tinggi. Suhu bumi yang terus meninggi
tersebut merupakan penyebab pemanasan global yang berdampak buruk bagi ekosistem yang
ada di bumi.
15
3. Polusi tanah
Polusi tanah disebabkan oleh limbah yang sulit terurai atau bahkan tidak dapat diurai oleh
tanah. Limbah tersebut berasal dari sampah anorganik seperti plastik, besi, sterofoam,
aluminium dan sebagainya. Selain sampah anorganik, limbah juga berasal dari penggunaan
bahan kimia seperti pestisida yang berlebihan sehingga mengganggu kesuburan tanah. Jika
kesuburan tanah terganggu, maka tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik.
4. Polusi air
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi setiap makhluk hidup. Tanpa
air, kelangsungan hidup akan terancam sebagaimana polusi air mengancam ketersediaan air
bersih. Polusi air ini dapat disebabkan oleh bahan- bahan kimia berbahaya yang terbawa oleh
air hujan dan larut ke aliran sungai. Selain bahan kimia berbahaya, polusi air juga disebabkan
perilaku buruk manusia yang membuang sampah sembarangan. Perilaku tersebut tentu merusak
sumber daya air dan dapat mengakibatkan bencana banjir.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Ekosisistem pada daarnya terbagi menjadi 2 komponen yaitu komponen biotik dan
abiotik .pada komponen biotik trdiri atas produsen, konsumen, dekomposer yang mana
mereka baepran dalam rantai energi. Ekosistem terbagi menjadi ekosstem darat,laut, dan
buatan
3.2 saran
Demikian lah makalah ini dibuat supaya nanti nya menimbulkan ksadaran akan
penting nya menjaga alam sekitar kita agar tetap terjaga dan terimak kasih dan semoga
bermanfaat.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://studylib.net/doc/6739561/konsep-dasar-ekosistem
18