Artikel Covid 19.i Kadek Pande Vina Arzitha
Artikel Covid 19.i Kadek Pande Vina Arzitha
Artikel Covid 19.i Kadek Pande Vina Arzitha
Mengenai COVID-19
Indonesia kini tengah mengalami badai besar, sejak datangnya virus Covid-19 banyak hal
berubah di tanah air tercinta kita ini. Mulai dari melemahnya ekonomi disetiap daerah,
apalagi dengan mata pencaaharian utamanya adalah pariwisata, contohnya saja Bali.
Kemudian system Pendidikan yang dilakukan secara online/daring, kondisi kesehatan yang
menurun hingga menyebabkan jumlah kematian meningkat, serta masih banyak lagi. Dampak
dari pandemi COVID-19 akan terus dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat selama tahun
2021. Jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia kian meningkat. Bertambahnya jumlah
kasus ini membuat angka infeksi Covid-19 di Indonesia menembus angka 1 juta. Sudah
seharusnya kita lebih patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditentukan Pemerintah
Indonesia. Protokol kesehatan ini ditujukan untuk mencegah penularan virus corona dan
meminimalisir bertambahnya angka kasus infeksi.
Protokol kesehatan tersebut meliputi menggunakan masker, masker masih menjadi salah satu
alat pelindung diri yang penting digunakan untuk mencegah penyebaran virus Corona
COVID-19. Meski sebelumnya hanya disarankan untuk orang yang sakit saja, tapi kini
masyarakat juga diimbau untuk menggunakannya. Rajin mencuci tangan, beberapa kasus
penularan diprediksi terjadi ketika tangan yang menyentuh permukaan terkontaminasi oleh
virus lalu tak sengaja memegang wajah. Virus Corona lalu berpindah dari tangan ke hidung
atau mulut. Biasakan diri rajin mencuci tangan dengan sabun dan sebisa mungkin jangan
sering-sering menyentuh wajah. Pencegahan virus Corona juga bisa dilakukan dengan
kesadaran diri untuk selalu menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk. Tujuannya agar
kuman penyakit apapun yang mungkin ada tidak mudah tersebar menjangkit orang lain. Serta
wajib menjaga jarak, atau biasa kita sebut dengan Social distancing adalah jarak jarak dengan
yang lainnya. Social distancing yang disarankan setidaknya 1meter antara kamu dan orang
lain. Kenapa demikian? Karena ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan
tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika
terlalu dekat, kamu bisa menghirup tetesan air, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut
sedang batuk. Selain itu kamu peraturan social distancing lainnya yakni isolasi diri selama 14
hari. Hal ini penting untuk pencegahan virus Corona. Dan Istirahat cukup serta makan
makanan yang bergizi juga penting karena tidak semua orang yang terinfeksi virus
Corona baru ini meninggal. Ada orang yang berhasil sembuh berkat kondisi imunnya dan
layanan kesehatan baik. Untuk menjaga imunitas tubuh tetap dalam kondisi prima maka
jangan sampai kita kurang istirahat dan makan makanan bergizi. Hal ini bukanlah hal yang
mudah, karena bukan merupakan suatu kebiasaan untuk kita semua. Namun, kita harus
bekerja lebih keras lagi untuk selalu mengingatkan diri sendiri, orang di sekitar kita, serta
orang lain untuk terus menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penambahan kasus
dan pandemi segera berakhir. Pertambahan kasus ini bukan hanya menjadi momen yang
paling menyedihkan. Namun, juga untuk menjadi pengingat agar kita senantiasa menjalankan
protokol kesehatan. Disamping menghadirkan dampak negative, efek dari adanya pandemi
Covid-19 juga mendatangkan dampak positif misalnya, lebih peduli dengan kesehatan,
Pemberitaan mengenai wabah virus corona Covid-19 memang membuat panik di
sejumlah negara. Namun dibalik itu, karena wabah tersebut kita sekarang lebih
memperhatikan kesehatan dan lebih menjaga kebersihan. Kita juga jadi mengingat
untuk peduli dengan sesama dan memaksa diri untuk bisa bekerja sama secara global
dengan kompak melakukan social distancing juga isolasi mandiri. Dengan mengingat
bahwa hidup manusia secara tidak langsung saling terhubung, kita diingatkan betapa
berharganya kita satu sama lain. Kualitas udara membaik, kesehatan mental yang
buruk hingga polusi dan polarisasi yang meningkat, seakan menjadi bukti bahwa
masyarakat terlalu sibuk bekerja, konsumsi berlebihan, dan terlalu individulisme.
Ketika sosial distancing sedang dilaksanakan di seluruh dunia, kualitas udara menjadi
membaik. Didokumentasikan dari China ke Italia, dengan emisi karbon mencapai titik
terendah baru setiap hari karena berkurangnya perjalanan udara. Dan, hobi tertunda
bisa terlaksanakan saat isolasi mandiri, Awalnya mungkin sulit untuk melakukan
segala aktivitas hanya dari rumah. Tapi hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan
kesehatan pribadi dan saling menjaga satu sama lain. Kebijakan isolasi mandiri juga
memberi kita kesempatan untuk bekerja lebih sedikit, menghabiskan waktu bersama
orang-orang terkasih, dan menemukan waktu untuk mengobrol, membaca, memainkan
musik, memasak, dan terlibat dalam semua kesenangan. Bahkan dari hobi tersebut bisa
mendatangkan uang saat kita berada di rumah. Walaupun demikian kita pasti sangat
merindukan aktivitas-aktivitas kita sebelum masa pandemic ini. Kita semua pasti
berharap agar Indonesia segera pulih dari kondisi terpuruk saat ini. Pertambahan kasus
ini bukan hanya menjadi momen yang paling menyedihkan. Namun, juga untuk menjadi
pengingat agar kita senantiasa menjalankan protokol kesehatan.