Konsep Dan Metode Desain Arsitektur Richard Meier
Konsep Dan Metode Desain Arsitektur Richard Meier
Konsep Dan Metode Desain Arsitektur Richard Meier
Abstrak
Richard Meier adalah seorang arsitek pada akhir abad 20 yang lahir pada tanggal 12 Oktober 1934 di Newark, New
Jersey. Richard Meier sekolah di Jurusan Arsitektur Universitas Cornell dan lulus pada tahun 1957. Selama berkarya
dalam bidang arsitektur Richard Meier telah menghasilkan puluhan karya, baik yang terbangun maupun yang tidak
terbangun. Karyanya dibangun di berbagai tempat di dunia. Konsistensi selalu dijaga Richard Meier dalam karyanya
melalui penolakan terhadap tren-tren baru yang muncul pada arsitektur modern dan selalu menjaga desain filosofisnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsep dan meode desain arsitektur Richard Meier yang bermanfaat
sebagai preseden untuk kegiatan pendidikan dan profesional bidang arsitektur. Penelitian ini mengggunakan metode
content analysis dengan mempelajari pemikiran dan informasi teks karya-karya arsitektur Richard Meier. Prinsip
penafsiran menggunakan empat prinsip (Sumarlan, 2003 dikutip Jerobisonif, 2011) yaitu : 1) Prinsip Penafsiran
Personal 2) Prinsip Penafsiran Lokasional 3) Prinsip Penafsiran Temporal, dan 4( Prinsip Penafsiran Analogi. Hasil
penelitian mendapatkan Konsep desain yang selalu digunakan Richard Meier yaitu : 1) Clarity : yaitu kejelasan lewat
penciptaan keseimbangan ruang, bentuk, cahaya dan bagaimana menciptakannya untuk mencapai tujuan keberadaan,
dan bukan ilusi. 2) Dramatic treatment of light : yaitu kemampuan menyaring cahaya melalui kompleksitas volume
bangunan dan penggunaan warna putih untuk memantulkan cahaya sehingga tercipta ruang yang dramatis. 3)
Architecture of Connection : yaitu menciptakan Keterhubungan antar bagian bangunan dan arsitektur yang kontekstual
terhadap lingkungan. Sedangkan Metode yang digunakan yaitu :1) Mengkomposisikan bentuk geometrik dasar dalam
denah, 2) Menggunakan bentuk silinder sebagai penghubung 3) Penggunaan pola grid 4) Penggunaan daylighting 5)
Menciptakan keterhubungan antar ruang 6) Menciptakan hubungan arsitektur dengan konteks lingkungan sekitarnya 7)
Melakukan repetisi elemen-elemen arsitektur. Konsistensi penerapan Konsep dan Metode desain tersebut dapat dilihat
pada karya yang diambil yaitu : House in Old Westbury, Douglas House, , dan Westchester House.
Abstract
Richard Meier is an architect in the late 20th century who was born on October 12, 1934 in Newark, New Jersey.
Richard Meier studied at Cornell University's Department of Architecture and graduated in 1957. During his work in
the field of architecture, Richard Meier has produced dozens of works, both built and unbuilt. His work is built in
various places in the world. Richard Meier has always maintained consistency in his work by rejecting new trends that
have emerged in modern architecture and always maintaining his philosophical design. This study aims to obtain the
concepts and design methods of Richard Meier's architecture which are useful as precedents for educational and
professional architectural activities. This research uses content analysis method by studying the thoughts and text
information of Richard Meier's architectural works. The principle of interpretation uses four principles (Sumarlan,
2003 quoted by Jerobisonif, 2011), namely: 1) Principles of Personal Interpretation 2) Principles of Local
Interpretation 3) Principles of Temporal Interpretation, and 4 (Principles of Analogy Interpretation. The results of the
study found that the design concepts that Richard Meier always used were: 1) Clarity: namely clarity through the
creation of a balance of space, form, light and how to create it to achieve the purpose of existence, and not an illusion.
2) Dramatic treatment of light: the ability to filter light through the complexity of the volume of the building and the use
of white to reflect light to create a dramatic space. 3) Architecture of Connection: which is to create a connection
between building parts and architecture that is contextual to the environment. While the methods used are: 1)
Composing basic geometric shapes in the plan, 2) Using a cylindrical shape as a link 3) Using a grid pattern 4) Using
day lighting 5) Creating connectivity between spaces 6) Creating architectural relationships with the surrounding
environment 7) Repetitioning architectural elements. The consistency of the application of these design concepts and
methods can be seen in the works taken, namely: House in Old Westbury, Douglas House, and Westchester House.
Kontak Penulis
Aplimon Jerobisonif
Program Studi Arsitektur, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana
Jalan Adi Sucipto Penfui Kupang , NTT 85001
Telp: 082237752365
E-mail : [email protected]
Gewang Vol. 2 No. 2 Oktober 2020 | 71
A. Jerobisonif, S. Suddin dan T. M. C. Tualaka
Pendahuluan literatur maka bisa didapatkan dua bentuk yaitu pemikiran
dan informasi teks karya-karya arsitekturnya.
Richard Meier adalah seorang arsitek pada akhir abad 20
yang lahir pada tanggal 12 Oktober 1934 di Newark, New Metoda content analysis dengan studi intertekstual yang
Jersey. Richard Meier sekolah di Jurusan Arsitektur digunakan merupakan cara untuk memperkuat validasi
Universitas Cornell dan lulus pada tahun 1957. Karir pada saat melakukan interpretasi data dan kesimpulan
Richard Meier sebagai arsitek diawali dengan bekerja yang diambil oleh peneliti. Di dalam content analysis,
singkat bersama Skidmore, Owings dan Merrill, peneliti dapat menggambarkan konsep tertentu, dapat
kemudian selama tiga tahun bekerja bersama M. Breuer. diperbandingkan antara satu buku dengan buku lainnya
Pada tahun 1963, Richard Meier mulai berkarir sendiri di (intertekstual) untuk melihat kasus tertentu, dan melihat
New York. Richard Meier bekerja sebagai seorang sebab akibat, perbandingan, korelasi, termasuk
praktisi dan dosen di Yale University dari tahun 1967 perkembangannya. Nawawi (2005) dikutip Jerobisonif
sampai dengan 1973. (2011) berpendapat bahwa Content analysis termasuk
dalam metoda deskriptif.
Selama berkarya dalam bidang arsitektur Richard Meier
telah menghasilkan puluhan karya, baik yang terbangun Hostly (dikutip muhadjir, 1998) mengemukan lima ciri
maupun yang tidak terbangun. Karyanya dibangun di content analysis. Pertama, teks perlu diproses dengan
berbagai tempat di dunia.Karya-karya Richard Meier aturan dan prosedur yang dirancang. Kedua, teks diproses
banyak dipengaruhi oleh Le Corbusier, Frank Lyold secara sistematis, data mana yang tidak termasuk kategori
Wright, Alvar Aalto, dan Mies van der Rohe. Konsistensi dan data mana yang termasuk dalam kategori. Ketiga,
selalu dijaga Richard Meier dalam karyanya melalui proses menganalisa tersebut harus mengarah ke
penolakan terhadap tren-tren baru yang muncul pada pemberian sumbangan pada teori, ada relevansi
arsitektur modern dan selalu menjaga desain filosofisnya. teoritiknya. Keempat, proses analisis mendasarkan pada
deskripsi yang dimanifestasikan. Kelima bagaimanapun
Karya-karya rancangan seorang arsitek tentunya bukan Content Analysis haruslah menggunakan teknik-teknik
hanya dinikmati, difungsikan, dan bahkan dikagumi kuantitatif.
hanya dari segi fisik saja. Ketika arsitek mendesain tentu
didasari teori atau konsep tertentu yang diyakininya. Dan Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis menurut
ketika teori atau konsepnya ditelaah dan dipahami, Nazir (2003) dikutip Jerobisonif (2011) adalah membagi
tentunya dapat diketahui bagaimana proses arsitek data atas kelompok-kelompok atau kategori-kategori.
tersebut dalam merancang karya-karyanya. Dari konsep, Kategori ini berupa pemikiran dalam bentuk teks maupun
metode dan bagaimana mengaplikasikannya dalam karya desain. Langkah Kedua adalah menggunakan
rancangan itu dapat dilihat kekhususan atau keunikan si content analysis untuk menganalisis isi teks-teks yang ada
arsitek dibandingkan dengan arsitek lainnya. Hal inilah dan menemukan korelasi dan ketidakkorelasiannya
yang menyebabkan dalam dunia arsitekur tidak ada menggunakan parameter tertentu.
sesuatu yang benar atau salah, bahkan yang baik atau
buruk, karena sebuah karya arsitektur yang baik tentunya Pemahaman konteks dalam suatu teks tertulis sangat
mempunyai dasar teori atau konsep yang diyakini tepat diperlukan dalam rangka menganalisis isi dari suatu teks,
oleh si arsitek. dan hal ini dilakukan dengan melalui penafsiran atau
interpretasi. Untuk menghindari dan tidak terjebak dalam
Penelitian ini merujuk kepada pandangan bahwa objek- subjektifitas maka perlu dipahami mengenai prinsip
objek arsitektural dapat memiliki nilai yang sama dengan pemahaman penafsiran atau interpretasi. Sumarlan (2003)
objek lain yang dihasilkan dari hasil kajian preseden dan dikutip Jerobisonif (2011) mengemukakan empat prinsip
bahkan sengaja dibuat agar untuk seterusnya dapat penafsiran wacana yang akan dijadikan dasar dalam
diulangi lagi. Tindak lanjut dari konsep pengulangan ini penelitian, sebagai berikut :
adalah tipologi yang dapat diartikan sebagai sebuah
aktivitas klasifikasi dan pengelompokan. Tipologi (1) Prinsip Penafsiran Personal
merupakan konsep untuk mendeskripsikan kelompok Pembaca juga sekaligus penganalisis wacana harus
objek berdasarkan atas kesamaan sifat-sifat dasar, dengan mengetahui secara pasti orang yang terlibat (pelibat
cara memilah atau mengklasifikasikan keragaman bentuk wacana) dalam wacana. Ini dapat dlakukan dengan
dan kesamaan jenis. mengetahui latar belakang pelibat wacana,
peranannya, hubungan antar pelibat dan
METODE konstribusinya dalam menentukan alur wacana.
Clarity (kejelasan) juga didukung dengan konsep (h) Melakukan repetisi elemen garis dan bidang
Whiteness yang digunakan untuk menjelaskan dan
mempertinggi kekuatan visual dalam menciptakan ruang Penerapan konsep dan metode yang telah dikemukakan
dan cahaya, bukan ruang yang abstrak, tak berskala, tetapi sebelumnya di aplikasikan oleh Richard Meier ke dalam
ruang yang memiliki definisi dan susunan yang karya-karya arsitekturalnya. Gambaran teori dan metode
berhubungan dengan alam dan konteks, skala manusia tersebut dapat dilihat pada karya yang dianalisis yaitu
dan arsitektur budaya (Frampton dan Rykwett. 2004) House in Old Westbury, Douglas House, dan Westchester
House sebagai berikut :
(b)
(c)
Gambar 2. Komposisi bentuk silinder diarea sirkulasi vertikal
c) Penggunaan grid
(d)
(e)
d) Pemanfaatan daylighting
Gambar 1. Site Plan (a) Denah lantai dasar (b). denah lantai
kedua (c), denah lantai ketiga (d) dan potongan (e) dari House Orientasi bukaan bangunan diarahkan agar mampu
in Old Westbury (Sumber: https://www.richardmeier.com/? menangkap sinar matahari langsung kedalam ruang.
projects=house-in-old-westbury-2) Hal ini didukung dengan adanya bukaan kaca yang
cukup luas
e) Menciptakan keterhubungan antar ruang Repetisi bentuk kotak dengan pola grid memberikan
kontinuitas antar ruang juga tampilan fasad.
Ruang, sirkulasi, cahaya dan skala disatukan dengan
komposisi yang unik. Sistem pergerakan merupakan
interaksi antara ramp zig-zag, tangga tertutup dan
freestanding stair untuk pergerakan vertikal diantara
dua zona dalam bangunan, yang memberikan
pengalaman yang berbeda bagi penghuni dan pilihan
yang bervariasi. Keterhubungan antar ruang juga
ditunjukkan dalam keterhubungan antar elemen yang
berlawanan, dalam bangunan ini ditunjukkan pada
ruang keluarga. Pada ruang keluarga terdapat dinding
yang tinggi memisahkan antara ruang servis dan ruang
keluarga yang berarti memisahkan antara ruang
bukaan (ruang keluarga) dan ruang tertutup (ruang
servis). Sistem sirkulasi juga memiliki peranan yang
penting dalam mengorganisasikan setiap ruang
dikarenakan jumlah kamar tidur dan kamar mandi Gambar 7. Repetisi elemen-elemen arsitektur pada fasad
dengan pola grid kotak
yang banyak dengan jumlah penghuni (orang tua dan
anak) yang banyak juga.
(e)
Gambar 9. Site Plan (a) Denah lantai atap (b). denah lantai atas
(c), denah lantai tengah (d) denah lantai tengah (e) dari
Douglas House (sumber:https://www.richardmeier.com/?
projects=house-in-old-westbury-2)
(a)
Douglas House terletak di lereng menuju danau Michigan
dan dilindungi oleh hutan Conifer. Terdapat dialog antara
putihnya bangunan, birunya langit dan hijaunya hutan
yang tidak hanya mempertegas keberadaannya namun
juga mempertinggi kualitas keberadaannya melalui
kekontrasan dengan alam, hal ini semakin mempertajam
keindahan lansekap sehingga antara bangunan dan
lansekap tetap terlihat menyatu.
(d)
Gambar 10. Komposisi bentuk geometri dasar dan pola grid
pada denah.
(a)
(b)
Gambar 16. Komposisi bentuk geometri dasar dan pola grid
pada denah.
d) Penggunaan daylighting
(c)
(d)
Area Privat
Area Sirkulasi
Area Publik
Penutup
(1) Konsep
Gambar 18. Keterhubungan antar ruang dipisahkan dengan
sirkulasi Clarity adalah hal utama dalam arsitektur Richard Meier
yang diperoleh melalui keseimbangan komposisi dalam
f) Menciptakan hubungan dalam arsitektur dengan bangunan sehingga tercipta arsitektur yang
konteks lingkungan sekitarnya (Arsitektur keseluruhannya jelas, bermakna, nyata (clear, lucid,
Kontekstual). lyrical dan real).
Rumah ini memiliki pemandangan lansekap yang Balancing light, form, and space juga menjadi perhatian
terjalin dengan dinding batu alam. Dinding ruang utama Richard Meier dalam mendesain adalah ruang,
privat memiliki hubungan skala, warna dan tekstur bentuk, cahaya dan bagaimana menciptakannya untuk
dengan batu-batuan pada site. Bangunan juga mencapai tujuan keberadaan, bukan ilusi.
didirikan mengikuti kontur tanah
Dramatic treatment of light yang menjadi ciri khas karya
Richard Meier adalah kemampuan menyaring cahaya
melalui kompleksitas volume bangunan dan penggunaan
warna putih untuk memantulkan cahaya sehingga tercipta
ruang yang dramatis.
(2) Metode
Gambar 19. Konteks bangunan dengan lingkungan sekitar a. Mengkomposisikan bentuk geometrik dasar dalam
denah.
g. Melakukan Repetisi.
Daftar Pustaka
Frampton, K. dan Rykwert, J. (1992). Richard Meier Architect
1985-1991. Rizolly International Publications. New York.
Jerobisonif, A. (2011). Aplikasi Desain Ekologis dalam Karya
Arsitektur Ken Yeang. Tesis. Teknik Arsitektur UGM.
Yogyakarta.
Meier, R. dan Goldberger, P. (1996). Richard Meier: Houses
1962/1997. Rizolly International Publications. New York.
Meier, R. dan Rykwert, J. (1984). Richard Meier Architect
1964/1984. Rizolly International Publications, New York.
Richard Meier Architect. Tersedia di: http://www.richardmeier.
com. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2020, 12.30.