Resume Input Data Sia
Resume Input Data Sia
Resume Input Data Sia
Kelompok 1
1. Fitria Wahyu Rahmawati (F0321097)
2. Galuh Prameswari (F0321102)
3. Gibert Erastus Wambraw (F0321103)
4. Hans Tertianugraha (F0321106)
5. Hastaning Bidari (F0321108)
Siklus pemrosesan data
1. Data Input terdapat tiga langkah:
Menangkap dan memasukan data transaksi dalam sistem.
Data harus dikumpulkan tentang tiga aspek dari setiap aktivitas bisnis:
1. Setiap kegiatan yang menarik
2. Sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap aktivitas
3. Orang-orang yang berpartisipasi dalam setiap kegiatan
Source documents digunakan bisnis untuk mengumpulkan data kegiatan bisns yang
kemudian di transfer ke komputer.
Turnaround documents adalah output perusahaan yang dikirim ke pihak eksternal,
yang sering menambahkan data ke dokumen, kemudian dikembalikan ke perusahaan
sebagai dokumen input.
Source data automation yaitu perangkat menangkap data transaksi dalam bentuk yang
dapat dibaca mesin pada waktu dan tempat asalnya.
memastikan data yang diambil akurat dan lengkap baik.
Pengguna dapat meningkatkan kontrol baik dengan menggunakan dokumen sumber
yang telah diberi nomor sebelumnya. Prenumbering menyederhanakan verifikasi
bahwa semua transaksi telah dicatat dan tidak ada dokumen yang salah tempat.
memastikan kebijakan perusahaan dipatuhi.
2. Data Storage
Data perusahaan meupakan salah satu komponen terpenting bagi perusahaan,
penyimpanan data yang terstruktur akan membuat pencarian dan penggunaan data
menjadi lebih efisien. Dalam Sistem Informasi Akuntansi, data dikelompokkan dengan
tujuan untuk mempermudah catatan dan transaksi yang nantinya akan digunakan untuk
proses pengambilan keputusan. Oleh sebab itu seorang akuntan harus mengerti tentang
penyimpanan data didalam SIA agar data dapat digunakan dan dikelola secara maksimal.
Penyimpanan data dapat dilakukan dengan buku besar dan buku besar pembantu,
atau general ledger dan subsidiary ledger dalam bahasa inggris. Antara buku besar dan
buku besar pembantu terdapat akun kontrol yang digunakan untuk menjaga ketepatan dan
relevansi data.
Data-data dalam ledger tersebut disusun secara rapih dan logis menggunakan
teknik pengkodean untuk memudahkan pengelolaan data. Berbagai teknik pengkodean
tersebut berupa:
- Sequence Code, data disusun dengan kode secara berurutan
- Block Code, data diberi nomor dengan urutan tertentu berdasarkan jenis data
- Group Code, data diberi kode secara berkelompok atau sub-kelompok
- Mnemonic Code, data diberi kode berupa huruf dan angka yang relevan dengan data
Contoh pengkodean adalah chart of account atau daftar akun. Daftar tersebut
berisi data akun yang sudah dikelompokkan dan disusun secara sistematis untuk
mempermudah proses pembuatan laporan keuangan.
Jurnal, sebelum dimasukkan kedalam buku besar, transaksi dicatat terlebih
dahulu kedalam jurnal. Jurnal terdiri dari jurnal umum ataupun jurnal khusus.
Jejak audit adalah rekam jejak data yang terdiri dari perjalanan awal data
hingga proses output akhir, atau sebaliknya dari output akhir hingga awal data.
3. Data Processing
Setelah data aktivitas bisnis telah dimasukkan ke dalam sistem, mereka harus
diproses untuk menjaga agar database tetap terkini. Empat jenis aktivitas pemrosesan data
yang berbeda, yang disebut sebagal CRUD,adalah sebagai berikut:
1. Membuatatatan data baru, seperti menambahkan karyawan baru ke database penggajian.
2. Membaca, mengambil, atau melihat data yang ada.
3. memperbarui data yang disimpan sebelumnya. Gambar 2-4 menggambarkan langkah-
langkah yang diperlukan untuk memperbarui catatan piutang dengan transaksi penjualan.
Kedua catatan dicocokkan menggunakan nomor rekening. Jumlah penjualan ($360)
ditambahkan ke saldo akun ($1.500) untuk mendapatkan saldo baru ($1.860)
4. Menghapus data, seperti membersihkan file induk vendor dari semua vendor yang tidak
lagi berbisnis dengan perusahaan.
Pemutakhiran yang dilakukan secara berkala, seperti harian, disebut sebagai
pemrosesan batch. Meskipun pemrosesan batch lebih murah dan lebih efisien, data terkini
dan akurat hanya segera setelah diproses. Oleh karena itu, pemrosesan batch hanya
digunakan untuk aplikasi, seperti penggajian, yang tidak perlu sering diperbarui dan yang
secara alami terjadi atau diproses pada periode waktu tertentu.
Sebagian besar perusahaan memperbarui setiap transaksi saat terjadi, yang disebut
sebagai online,pemrosesan waktu nyata karena memastikan bahwa informasi yang
disimpan selalu terkini, sehingga meningkatkan kegunaannya dalam pengambilan
keputusan.
Kombinasi dari dua pendekatan ini adalah pemrosesan batch online, di mana data
transaksi dimasukkan dan diedit saat terjadi dan disimpan untuk diproses nanti.