Kelompok 4 Makalah Tataniaga Ikan Nila-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ANALISIS PROSES PEMASARAN DAN

TATANIAGA IKAN NILA DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Tataniaga

Dosen Pengampu :

Ibu Gusti Aries, A.Pi., M.Si

Disusun Oleh:
KELOMPOK 4

Aydrus Guling Hepyboyok Aman 55196112800


Defi Anjarwati 55196212809
Ferrari Ferio Fadly 55196112818
Fitri Lismadarwati 55196212821
Hegar Adi Pratama 55196112828
Imam Fadhil Achmad Badawi 55196112830
M. Arif Faturahman 55196112844
Muhammad Kevin Alhakim 55196112861
Salsabila Sekar Yulia Nur Vandra 55196212890
Yusril Arifin 55196112912

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERIKANAN

2022
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perikanan dan kelautan Indonesia memiliki potensi pengembangan ekonomi dan
termasuk prospek bisnis yang cukup besar, sehingga dapat dijadikan sebagai
sektor andalan untuk mengatasi krisis ekonomi. Pertumbuhan sektor perikanan
dan kelautan berasal dari produksi perikanan tangkap maupun perikanan budidaya
dapat meningkatkan devisa melalui penyediaan ekspor hasil perikanan. Selama ini
kegiatan budidaya ikan air tawar lebih banyak dilakukan oleh petani kecil yang
belum mempunyai akses terhadap manajemen usaha, pasar dan permodalan.
Dalam rangka pemerataan pembangunan, kegiatan budidaya perikanan dapat
dijadikan alternatif komoditi di bidang agroindustri yang cukup berprospek bila
dikembangkan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia sebagai produsen ikan
Nila terbesar kedua dunia, mengekspor ikan Nila sebanyak 12,29 ribu ton dengan
nilai US$ 78,44 juta pada tahun 2020. Indonesia sebagai negara maritim
merupakan gudang sumber produk perikanan yang beragam dan dicintai oleh
konsumen dalam dan luar negeri. Ikan Nila Indonesia menjadi salah satu produk
perikanan yang dipercaya di pasar internasional. Produk ikan Nila yang
diperdagangkan di pasar global dalam bentuk segar dan beku di antaranya ikan
Nila utuh segar, ikan Nila utuh beku, fillet ikan Nila segar, dan fillet ikan Nila beku.

Permasalahan yang sering dihadapkan pada tingkat pemasaran hasil produksi ikan
nila seperti penjualan ke pasar-pasar, share turun pada musim ikan laut, akibatnya
harga jual relatif kecil sehingga menyebabkan banyak keluhan produsen ikan nila
tentang hasil keuntungan yang diperoleh. Kurangnya perhatian dalam bidang
pemasaran, seperti penguasaan informasi pasar yang masih lemah sehingga
kesempatan ekonomi sulit dicapai. Tidak terkecuali dengan pemasaran produk
perikanan, terlebih sifatnya yang mudah mengalami kerusakan jika sudah mati. Hal
ini tentunya memerlukan sistem pemasaran yang lebih efektif dan efisien untuk
kelancaran mekanisme pasar.

Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih lanjut mengenai
pemasaran ikan nila ekspor di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
a) Wilayah mana saja yang menjadi sentra produksi Ikan Nila di Indonesia?
b) Bagaimana proses kegiatan usaha Ikan Nila?
c) Bagaimana peluang pasar Ikan Nila Indonesia?
d) Negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor Ikan Nila dari Indonesia?

1.3 Manfaat
a) Untuk mengetahui wilayah sentra produksi Ikan Nila di Indonesia
b) Untuk mengetahui proses kegiatan usaha Ikan Nila
c) Untuk mengetahui peluang pasar Ikan Nila Indonesia
d) Untuk mengetahui negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor Ikan Nila
dari Indonesia
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sentra Produksi Ikan Nila


Produksi ikan nila tersebar di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Menurut Data
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), produksi ikan Nila pada tahun 2018
mencapai 1.169.144,54 ton. Sentra produksi ikan Nila tersebar di wilayah Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Untuk wilayah Jawa, sentra produksi meliputi Jawa Barat (Purwakarta, Garut, Cianjur,
Ciamis, Bandung Barat), Jawa Tengah (Sragen, Klaten, Wonosobo, Wonogiri,
Boyolali), Jawa Timur (Sidoarjo, Malang, Lamongan, Gresik, Tuban), dan DI
Yogyakarta (Sleman, Bantul, Gunung Kidul, Kulon Progo, Kota Yogyakarta).

Sementara untuk wilayah Sumatera meliputi Sumatera Selatan (Musi Rawas, Kota
Lubuk Linggau, OKU Timur, Banyuasin, Musi Banyuasin), Sumatera Barat (Agam,
Padang Pariaman, Pasaman, Limapuluh Kota, Dharmasraya); Sumatera Utara
(Samosir, Simalungun, Toba Samosir, Langkat, Dairi); Bengkulu (Bengkulu Utara,
Bengkulu Selatan, Muko-Muko, Kaur, Muko-Muko); Jambi (Muaro Jambi, Batanghari,
Kerinci, Sarolangun, Kota Jambi); dan Lampung (Lampung Timur, Lampung Barat,
Lampung Tengah, Pesisir Barat, Way Kanan).

2.2 Usaha Ikan Nila


a. Usaha Pembenihan Ikan Nila

Usaha pembenihan ikan merupakan kegiatan pengembangbiakan berupa


pemeliharaan calon induk/induk, pemijahan/transplantasi, penetasan telur, dan/atau
pemeliharaan larva/benih/bibit dalam lingkungan yang terkontrol. Kegiatan usaha ini
merupakan sektor hulu yang mempersiapkan bahan baku produksi yang berkualitas.
Produk akhirnya berupa benih unggul berukuran tertentu, yang umumnya adalah
benih selepas masa pendederan hasil indukan yang berkualitas.
b. Usaha Pembesaran Ikan Nila

Merupakan kegiatan memelihara dan/atau membesarkan ikan sampai dengan


panen dalam lingkungan yang terkontrol. Usaha pembesaran ikan nila memiliki
pertumbuhan yang cepat dan pesat sehingga hanya memerlukan waktu panen
yang lebih singkat. Teknik dan cara budidaya pembesaran juga sangat mudah,
dapat dilakukan diberbagai media, dapat hidup di kondisi yang kepadatannya tinggi
dan tahan terhadap penyakit.

c. Usaha Pengolahan Ikan Nila

Pada usaha pengolahan ikan nila dalam bentuk fillet misalnya, semua dapat diolah
dan dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna dan bernilai jual tinggi, mulai dari
sisik, kepala, ekor, kulit, daging, bagian dalam (jeroan), tetelan hingga duri atau
kerangka ikan. Untuk kepala ikan nila misalnya, dijual dalam keadaan segar ke
rumah makan menjadi masakan. Kemudian, kerangka ikan (duri) dan ekor diolah
menjadi tepung ikan untuk bahan baku pakan ikan lele. Sementara perut atau
bagian dalam ikan (jeroan) diolah untuk dijadikan bahan bakar biodiesel.
Selanjutnya, kulit ikan diolah untuk dijadikan bahan baku kerupuk ikan serta bahan
farmasi. Bahkan kulit ikan ini disebut paling baik untuk pengobatan luka bakar.
Begitu juga dengan sisik ikan nila, yang sudah diekspor untuk dijadikan bahan baku
kosmetik. Karena sisik ikan nila mengandung collagen yang cukup tinggi.
Sementara tetelan atau irisan daging nila yang mengandung duri-duri halus dan
warna merah pada daging ikan diolah menjadi bakso ataupun nugget.
2.3 Peluang Pasar Ikan Nila
❖ Peluang Pasar Domestik

Pasar domestik tetap merupakan pasar penting produk kelautan dan perikanan
termasuk produk ikan nila. Permintaan produk ikan nila di pasar domestik sebagian
besar adalah dalam bentuk utuh dengan kondisi hidup. Pasar dari produk ini adalah
konsumen rumah tangga yang dapat mengakses melalui pasar tradisional maupun
supermarket, dan konsumen rumah makan atau industri kuliner.

❖ Peluang Pasar Global

Menurut data UN Comtrade dan ITC, pangsa pasar Indonesia untuk produk ikan
nila pada tahun 2018 baru mencapai 3,03% dari total volume ekspor produk ikan
nila di pasar global (360.492 ton) atau sebesar 10.937 ton dan merupakan salah
satu negara pengekspor produk ikan nila terbesar di pasar global (menempati
posisi ke-4 dunia). Sementara volume ekspor produk ikan nila Indonesia yang
terbesar di pasar global adalah dalam bentuk filet nila beku. Volume ekspor produk
ini pada tahun 2018 menurut data Badan Pusat Statistik adalah sebesar 10.797 ton
atau menguasai 98,72% dari total volume ekspor produk ikan nila Indonesia di
pasar global.
2.4 Cara Ekspor Ikan Nila
Berikut adalah beberapa syarat ekspor ikan ke luar negeri yang harus Anda penuhi
terlebih dahulu:

a. Memenuhi Sarana dan Prasarana Tempat Pengolahan

Menjual ikan ke luar negeri tentu tidak bisa sembarangan. Anda harus memastikan
sarana dan prasarana dalam tempat pengolahan tersebut terpenuhi dengan baik
dan berkualitas. Baik kolam ikan, dan masih banyak lagi.

Hal ini agar ikan yang di ekspor ke luar negeri bisa terjamin kualitasnya. Tentu
pemerintah memastikan agar branding negaranya terkesan dengan baik.
Sedangkan dari buyer sendiri pasti ingin kualitas terbaik dari hasil ekspor.

b. SDM yang Mumpuni

Selain sarana dan prasarana yang terpenuhi, Sumber Daya Manusia yang Anda
punya harus mumpuni juga. Mulai dari nelayan, pengolah ikan, dan lain
sebagainya. Dengan SDM yang mumpuni, maka ikan yang diperoleh juga pastinya
akan terjamin kualitasnya.

c. Produk Akhir Layak

Terkadang sarana dan prasana dan sumber daya manusia yang mumpuni, tetap
belum bisa menjamin produk akhir yang layak. Jadi pastikan cek kembali apakah
produk akhir yang Anda miliki tersebut layak dijual ke pasar internasional.

Selain itu, biasanya terdapat standar-standar ikan yang dijual dalam pasar
internasional. Baik itu diterapkan dalam peraturan umum, dari pemerintah, maupun
dari buyer. Jadi pastikan memahmi standar itu terlebih dahulu.

d. Tertib dalam Administrasi

Dalam dunia ekspor ikan, pasti terdapat peraturan ekspor perikanan. Jika Anda
ingin menjadi eksportir, maka pastikan tertib dalam administrasi yang ada pada
peraturan tersebut. Hal ini agar proses ekspor bisa berjalan dengan lancar.

Selain itu, dengan tertib dalam administrasi, produk Anda bahkan bisa
dipromosikan sebagai contoh yang baik dalam dunia ekspor perikanan.
e. Pengekspor Memiliki Badan Hukum

Sebelum melakukan ekspor, pastikan Anda memiliki badan hukum untuk menaungi
usaha ikan Anda. Badan hukum tersebut bisa berupa:

• Koperasi
• PT (Perseroan Terbatas)
• CV (Commandataire Venntschap)
• UD (Usaha Dagang)

Selain itu, pastikan usaha Anda dalam naungan badan hukum tersebut sudah
berjalan, minimal 1-2 tahun. Hal ini akan menambah kepercayaan dari pihak
pembeli mapun pemerintah yang akan ACC izin ekspor Anda.

f. Tertib Pajak

Cara ekspor ikan ke luar negeri harus tertib pajak. Pastikan Anda memiliki NPWP
(Nomer Pokok Wajib Pajak). Serta Anda juga harus terdaftar menjadi PKP
(Pengusaha Kena Pajak). Dengan begitu, Anda bisa terdaftar jadi eksportir ikan ke
luar negeri.

g. Mengantongi Izin Pemerintah

Cara ekspor ikan ke luar negeri wajib mengatongi izin pemerintah. Ada beberapa
macam izin yang bisa Anda peroleh. Di antaranya yaitu sebagai berikut:

• Surat Izin Industri dari Dinas Perundustrian (Jika Anda produsen ikan)
• Surat Izin Usaha Dagang dari Dinas Perdagangan (Apabila Anda bukan
produser ikan atau non-produsen)

2.5 Negara Tujuan Ekspor Ikan Nila Indonesia


Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik Indonesia, volume ekspor ikan nila tahun
2020 mencapai 12,29 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai 78,44 juta dolar AS.

Produksi ikan nila Indonesia ini diekspor ke Amerika dan Eropa. Saat ini, nilai
ekspor ke Amerika mencapai USD 120 juta atau sekitar Rp 1.715 triliun. Ikan nila
ini merupakan salah satu ikan yang banyak di konsumsi di Amerika. Ikan nila dapat
diolah menjadi fillet, yang selama ini banyak diekspor ke Amerika dan Eropa. Ketika
diolah, fillet ikan nila ini cukup kenyal namun dengan tekstur yang terasa di lidah.
Regal Springs Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi
fillet ikan nila. Regal Springs Indonesia beroperasi dengan dua pabrik yaitu Medan
dan Semarang. Keduanya telah mendapatkan sertifikat mutu yang diakui berbagai
badan sertifikasi dalam dan luar negeri. Pada bulan Januari hingga Juni 2021 ini,
sudah tercatat 5.170 ton dengan nominal USD 29.923.000 ikan nila yang telah di
ekspor oleh Regal Springs Indonesia. Ekspor ikan nila dari Aquafarm (Regal
Springs) mendominasi segmen premium frozen ikan nila di Amerika dengan pangsa
pasar 89%.

2.6 Legalitas dan Perizinan Perusahaan


1. Legalitas

A. Usaha Pembudidayaan Ikan

Jenis perizinan di bidang Usaha Pembudidayaan Ikan terdiri atas izin Usaha
dan izin komersial atau operasional yang terdiri dari:

1) Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) bidang Pembudidayaan Ikan.

2) Sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik

3) Sertifikasi Cara Pembesaran Ikan yang Baik. SIUP bidang Pembudidayaan Ikan.

SIUP diterbitkan oleh Menteri, gubernur, dan bupati/wali kota sesuai


kewenangannya. Menteri berwenang menerbitkan SIUP untuk:

1) Usaha Pembenihan Ikan dan/atau Pembesaran Ikan yang menggunakan modal


asing;

2) Usaha Pembenihan Ikan dan/atau Pembesaran Ikan yang menggunakan tenaga


kerja asing;

3) Usaha Pembenihan Ikan dan/atau Pembesaran Ikan yang berlokasi di darat


pada wilayah lintas provinsi;

4) Usaha Pembesaran Ikan yang menggunakan Teknologi Super Intensif.

Gubernur berwenang menerbitkan SIUP untuk Usaha Pembenihan Ikan dan


Pembesaran Ikan yang tidak menggunakan modal asing, dan/atau tenaga kerja
asing, di wilayah administrasinya, untuk:
1) Usaha pembenihan ikan dan/atau pembesaran ikan yang usahanya lintas daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi yang menggunakan teknologi
sederhana, semi intensif, dan intensif;

2) Usaha pembenihan ikan dan/atau pembesaran ikan di Kawasan konservasi yang


dikelola oleh pemerintah daerah provinsi.

Sedangkan Bupati/walikota berwenang menerbitkan SIUP untuk usaha


Pembenihan Ikan dan/atau Pembesaran Ikan, yang tidak menggunakan modal
asing, dan/atau tenaga kerja asing dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota yang
menggunakan teknologi sederhana, semi intensif, atau intensif.

SIUP bidang pembudidayaan ikan diberikan setelah pelaku usaha


memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB). Selain itu, pelaku usaha juga
menyampaikan komitmen untuk memenuhi ketentuan persyaratan SIUP bidang
pembudidayaan ikan. Terakhir adalah kepemilikan kartu KUSUKA (Kartu Pelaku
Usaha Kelautan dan Perikanan).

B. Usaha Pengolahan Ikan

Untuk melakukan kegiatan usaha di bidang pengolahan ikan, pelaku usaha atau
perusahaan tersebut harus memiliki:

1) Nomor Induk Berusaha yang selanjutnya disingkat NIB;

2) Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Pengolahan Ikan yang selanjutnya disingkat
SIUP Bidang Pengolahan Ikan;

3) Komitmen; dan

4) Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan, yang selanjutnya disebut Kartu
KUSUKA.

5) Sertifikat Kelayakan Pengolahan, yang selanjutnya disingkat SKPadalah


sertifikat yang diberikan kepada UPI yang telah menerapkan cara pengolahan
yang baik dan memenuhi persyaratan prosedur operasi sanitasi standar.

SIUP Bidang Pengolahan Ikan diterbitkan oleh Menteri dan gubernur sesuai
kewenangannya. Menteri menerbitkan SIUP Bidang Pengolahan Ikan untuk:

1) Usaha Pengolahan Ikan yang lokasinya lintas daerah provinsi atau lintas negara;
2) Usaha Pengolahan Ikan yang penggunanya lintas daerah provinsi atau lintas
negara;

3) Usaha Pengolahan Ikan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas daerah
provinsi atau lintas negara; dan/atau

4) Usaha Pengolahan Ikan menggunakan modal asing. Gubernur menerbitkan


SIUP Bidang Pengolahan Ikan untuk:

1) Usaha Pengolahan Ikan yang lokasinya lintas daerah kabupaten/kota


dalam 1 (satu) daerah Provinsi;

2) Usaha Pengolahan Ikan yang penggunanya lintas daerah kabupaten/kota


dalam 1 (satu) daerah Provinsi; dan/atau

3) Usaha PengolahanIkan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas


daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah Provinsi.

2. Perizinan Usaha

Tahapan atau proses untuk mendapatkan perizinan baik untuk Usaha


Pembudidayaan Ikan dan Pengolahan Ikan adalah melalui Sistem perizinan
terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS). Permohonan
perizinan usaha melalui sistem OSS diberikan kepada Pelaku Usaha yang telah
memperoleh NIB dan Kartu KUSUKA.

A. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)

Untuk mendapatkan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) baik untuk bidang Usaha
Pembudidayaan Ikan dan Usaha Pengolahan Ikan adalah melalui tahapan sebagai
berikut:

1) Pelaku Usaha menyampaikan permohonan SIUP sesuai pilihan bidang usaha


melalui sistem OSS;

2) SIUP diterbitkan sistem OSS berdasarkan Komitmen;

3) SIUP berdasarkan Komitmen belum berlaku efektif sepanjang Pelaku Usaha


belum memenuhi Komitmen; dan

4) Pelaku Usaha menyampaikan Komitmen untuk memenuhi ketentuan


persyaratan SIUP sesuai dengan pilihan bidang.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada proses pemasaran produk kelautan dan perikanan terutama dari budidaya
ikan nila dan pengolahan ikan nila, harus menjaga kualitas mutu agar tetap
terjamin. Dan juga sarana dan prasarana untuk karantina ikan juga harus
memenuhi syarat yang baik. Agar ikan nila yang akan di ekspor bisa sampai ke
tangan konsumen dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Cocon S.Pi, M.Si, 2017. "Nilai Strategis Perikanan Budidaya dalam Menopang
Ketahanan Pangan"

Ikannesia.id. 2021. Cara Ekspor Ikan ke Luar Negeri.


https://www.ikanesia.id/2021/07/cara-ekspor-ikan-ke-luar-negeri.html?m=1
(Diakses tanggal 14 Maret 2022)

Kkp.go.id. 2019. Mengenal Tilapia Si Lezat dan Kaya Manfaat.


https://kkp.go.id/bkipm/artikel/9755-mengenal-tilapia-si-lezat-dan-kaya-
manfaat (Diakses tanggal 14 Maret 2022)

Kkp.go.id. 2019. Peluang dan Investasi Ikan Nila. https://kkp.go.id/an-


component/media/upload-gambar-pendukung/APDS2/Usaha%20dan%20
Investasi/Peluang%20Berdasarkan%20Komoditas/NILA%20(2019).pdf
(Diakses tanggal 14 Maret 2022)

Money.kompas.com. 2021. Menilik Peluang Sejahtera Dari Ekspor Ikan Nila.


https://money.kompas.com/read/2021/09/20/172018626/menilik-peluang-
sejahtera-dari-ekspor-ikan-nila?page=all (Diakses tanggal 14 Maret 2022)

Anda mungkin juga menyukai