PPK Demam Tifoid

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTEK KLINIS (PPK)

No. Dok : Tgl Terbit : No. Revisi: Halaman :

Ditetapkan oleh
Ka. SMF Penyakit Dalam Direktur
RSUD Embung Fatimah RSUD Embung Fatimah
Kota Batam Kota Batam
RSUD
Embung Fatimah

dr. GANDA HIDAYAT, Sp.PD drg. ANI DEWIYANA


NIP. 19741029 200212 1 002 NIP. 19620422 198803 2 003

DEMAM TIFOID

1. Pengertian Demam Tifoid merupakan penyakit sistemik akut yang


(Definisi) disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella typhi atau Salmonella
paratyphi.

2. Anamnesis 1. Prolonged fever (38,8°-40,5°C)


2. Sakit kepala
3. Menggigil
4. Batuk
5. Berkeringat
6. Myalgia
7. Malaise
8. Arthralgia
9. Gejala gastrointestinal : anoreksia, nyeri abdomen, mual,
muntah, diare, konstipasi.

3. Pemeriksaan 1. Suhu badan meningkat.


Fisik 2. Bradikardi relative (peningkatan suhu 1°C tidak diikuti
peningkatan denyut nadi 8x/menit)
3. Lidah yang berselaput (kotor di tengah, tepi dan ujung
merah serta tremor)
4. Hepatomegali
5. Splenomegaly
6. Meteorismus
7. Gangguan mental: somnolen, stupor, koma, delirium atau
psikosis.
4. Kriteria 1. Suhu badan meningkat.
Diagnosis 2. Gejala gastrointestinal: anoreksia, nyeri abdomen, mual,
muntah, diare, konstipasi.
3. Bradikardi relative
4. Lidah yang berselaput
5. Uji Widal

Kriteria rawat inap:


1. Pasien dengan muntah persisten
2. Diare hebat hingga muncul tanda dehidrasi
3. Distensi abdomen

5. Diagnosa Kerja Demam Tifoid

6. Diagnosa 1. Demam dengue


Banding 2. Malaria
3. Enteritis bacterial

7. Pemeriksaan Laboratorium
Penunjang 1. Darah perifer lengkap sering: leukopenia, anemia dan
trombositopenia.
2. Uji Widal: bila kenaikan 4 kali titer antibody O dan H pada
specimen yang diambil pada jarak 2 minggu
3. Kultur darah, feses dan urin
4. Uji TUBEX
5. Typhidot
6. Dipstick
7. Enzyme linked immunosorbent assay (ELISA)

8. Tatalaksana : Trilogi penatalaksanaan Demam Tifoid, yaitu:


1. Diet (pemberian makanan padat dini, menghindari
sementara sayuran yang berserat)
2. Terapi penunjang (simptomatik)
3. Pemberian antimikroba

Pemberian antimikroba pilihan utama:


 Kloramfenikol 4x500 mg (50-70 mg/KgBB) 14-21 hari atau
sampai dengan 7 hari bebas demam.

Alternatif lain:
1. Tiamfenikol 4x500 mg
2. Kotrimoksazol 2x960 mg selama 2 minggu
3. Ampisilin dan amoksisillin 50-150 mg/Kg BB selama 2
minggu
4. Sefalosporin generasi III: seftriakson 3-4 gram dalam
dekstrosa 100 cc selama ½ jam per-infus sekali sehari,
selama 3-5 hari
5. Sefotaksim 2-3x1 gram, Sefoperazon 2x1 gram
6. Fluorokuinolon
 Norfloksasin 2x400 mg/hari selama 14 hari
 Siprofloksasin 2x500 mg/hari (15mg/KgBB)
selama 5-7 hari
 Ofloksasin 2x400 mg/hari (15 mg/KgBB) selama 5-7 hari
 Perfloksasin 400 mg/hari selama 7 hari
 Fleroksasin 400 mg/hari selama 7 hari

9. Edukasi 1. Edukasi mengenai kebersihan air, makanan, dan sanitasi


2. Vaksinasi

10.Prognosis Jika tidak diobati, angka kematian pada demam tifoid 10-20%,
sedangkan pada kasus yang diobati angka mortalitas tifoid
sekitar 2%. Kebanyakan kasus kematian berhubungan dengan
malnutrisi, balita, dan lansia. Pasien usia lanjut atau pasien
debil prognosisnya lebih buruk. Bila terjadi komplikasi, maka
prognosis semakin buruk. Relaps terjadi pada 25% kasus.

11.Tingkat Evidens

12.Tingkat
Rekomendasi

13.Penelaah Kritis

14.Indikator
(Outcome)

15.Kepustakaan 1. Peters CJ. Infections Caused by Arthopod and Rodent Borne


viruses, In: Longo Fauci Kasper, Harrison‟s Principles of
Internal Medicine 17th edition. United States of America.
McGrow Hill. 2008
2. Widodo D. demam Tifoid. Buku Ajar penyakit Dalam. Edisi
5. Jakarta. Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam; 2797-
2805.
3. Parry Christopher M, Hien Trans tinh. Thyphoid fever. N
Engl J Med 2002; 347: 1770-1782
4. Herath. Early Diagnosis of Typhoid Fever by the detection on
Salivary IgA. J Clin Pathol 2003: 56: 694-698
5. Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary D,
editors. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di Bidang
ilmu Penyakit Dalam. Indonesia. Interna Publishing. 2015.
P892-898.
6. Background document: The diagnosis, and prevention of
typhoid fever. Communicable Disease Surveillance and
Response vaccines and Biologicals. World Health
Organization. 2003

Anda mungkin juga menyukai