EKONOMI INDUSTRI KELOMPOK 6 (2) - Dikonversi
EKONOMI INDUSTRI KELOMPOK 6 (2) - Dikonversi
EKONOMI INDUSTRI KELOMPOK 6 (2) - Dikonversi
Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
1
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada
pembahasan ini kami akan menyampaikan materi tentang Ekonomi Industri Mengenai Teori
Monopoli Dan Industri, sebelumnya kami ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini pada mata kuliah ekonomi industri dan tak lupa
pula kami ucapkan terimakasih.
Makalah ini menjelaskan tentang perilaku monopoli, kelebihan dan kekurangan
monopoli dan industri kesempatan kerja dan industri pengganti inpor yang merupakan
beberapa materi yang akan dipelajari pada mata kuliah Ekonomi Industri
Jika ada kesalahan dalam prosesnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena
sumber yang kami miliki sangat minin, oleh sebab itu kami mohon maaf bagi para audiens
dan pembaca khususnya. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para
pembacanya. yang sifatnya membangun.
Kelompok 6
Senin 20 Febuari 2022DAFTAR ISI
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
2.1. Perilaku Monopili....................................................................................................... 3
2.2. Kelebihan Dan Kekurangan Monopoli....................................................................... 5
2.3. Industri Kesempatan Kerja......................................................................................... 7
2.4. Industri Pengganti Impor............................................................................................ 10
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 11
3.2. Saran............................................................................................................................ 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku ekonomi?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
oleh adanya gejala-gejala siklis, dan sifat-sifat produksi musiman, dan adanya unsur-unsur
spekulasi yang lebih besar dalam perilaku monopolis. Namun demikian, masih ada segi
positif dari monopoli, yang antara lain terlihat dalam melakukan penelitian dan
pengembangan dalam usaha invensi dan inovasi, tetapi lazimnya dilakukan oleh induk
perusahaan.
2.2 Kelebihan Dan Kekurangan Monopoli
Istilah pasar monopoli adalah sebuah pasar yang memberikan gambaran bahwa
pasar tersebut memiliki satu penjual saja, yang bertujuan untuk memberikan seluruh
penawaran produk kepada pembeli.
Ketika suatu pasar dikuasai oleh satu penjual atau beberapa penjual terhadap suatu
produk, baik barang maupun jasa, maka kreativitas dan inovasi terhadap
pengembangan produk tersebut muncul. Hal ini diakibatkan karena munculnya
kekhawatiran bahwa suatu saat akan muncul perusahaan atau penjual kompetitor yang
akan menyainginya.
Agar para calon pembeli tetap setia untuk bertransaksi di satu penjual, maka si
penjual akan selalu berinovasi dan berkreativitas untuk menciptakan produk yang bisa
menarik calon pembeli untuk tidak pindah ke penjual lain.
Kelebihan lain dari terjadinya praktik monopoli di pasar adalah kepemilikan hak cipta
atau hak paten. Hal ini menyebabkan tidak adanya pengakuan dari penjual atau
perusahaan lain atas hak cipta atau hak paten yang telah dimiliki oleh penjual tersebut.
Selain itu, dengan memiliki hak cipta atau hak paten, penjual atau perusahaan dapat
dengan leluasa berkuasa mempraktikkan monopoli di dalam pasar.
Kelebihan terakhir adalah pihak penjual tidak memiliki kompetitor yang berarti
sehingga pertentangan yang terjadi di pasar akibat persaingan dapat berkurang.
7
Apalagi jika monopoli dipegang oleh badan usaha milik negara, maka akan mudah
terciptanya pemenuhan kebutuhan yang adil dan merata.
Peningkatan Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi yang
penting pada suatu negara selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kesempatan kerja dapat
diartikan sebagai permintaan terhadap tenaga kerja di pasar tenaga kerja. Oleh karena itu
kesempatan kerja sama dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia tentunya semakin
meningkat seiring dengan kegiatan pembangunan. Hal ini menjadi sangat penting karena
semakin besar kesempatan kerja bagi tenaga kerja maka kemajuan kegiatan ekonomi
masyarakat akan semakin baik , dan sebaliknya (Hutagaluh dan Santosa, 2013).
Strategi perluasan kesempatan kerja yang tinggi secara nasional menghendaki sektor industri
8
berperan lebih banyak dalam rangka penyerapan tenaga kerja. Dimensi masalah
ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau peluang kerja serta rendahnya
produktivitas namun jauh lebih serius dengan penyebab yang berbeda-beda.
Pada desawarsa yang lalu, masalah pokok tertumpul pada kegagalan penciptaan lapangan kerja
yang baru pada tingkat yang sebanding dengan laju pertumbuhan output industri (Sulistiawati,
2012).
Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam dalam
sebuah perekonomian. Produk-produk industrial selalu memiliki nilai tukar (term of trade) yang
tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang besar jika di bandingkan
dengan produk-produk di sektor lain. Sejalan dengan hal tersebut, maka peran sektor industri
terutama sektor industri menengah besar semakin penting.
Peranan sektor industri terhadap perkembangan struktural pada suatu perekonomian, antara lain
: sumbangan sektor industri (manufakturing) terhadap PDB dan jumlah tenaga kerja yang
terserap di sektor industri (Sumam dan Yustika, 1997).
Sektor industri termasuk dalam sektor modern yang merupakan perubahan dari struktur
ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama. Pemerintah berusaha
mengembangkan sektor industri yang ada di indonesia, baik sektor industri skala kecil,
menengah, maupun besar. Sektor industri dalam prosesnya telah memberikan peluang dalam
memperoleh pekerjaan dan telah memberikan sumbangan bagi Produk Domestik Bruto (PDB).
Sektor industri manufaktur merupakan industri skala menengah besar yang mempunyai daya
serap tenaga kerja yang dapat menambah nilai tambah terhadap pertumbuhan perekonomian di
Indonesia (Ningsih, 2015).
Dilihat dari jumlah penduduk yang terserap dalam lapangan pekerjaan, perkembangan sektor
industri untuk setiap daerah juga bisa dilihat dari PDRB dari masing masing propinsi. PDRB
merupakan salah satu cerminan dari tingkat kesejahtraan masyaratkat suatu wilayah. Semakin
besar PDRB suatu wilayah maka semakin tinggi tingkat kemajuan pembangunan di wilayah
tersebut(Perdan 2008). Hal ini hanya bisa di dapat melalui peningkatan outputagregat (barang
dan jasa) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun (Tambunan dalam
Soebagiyo, 2007).
9
Selain itu, dalam masalah ketenagakerjaan kebijakan upah minimum telah menjadi isu yang
penting Indonesia. Diberlakukannya upah minimum di setiap negara adalah guna mendorong
produktivitas tenaga kerja, serta keberlangsungan buruh itu sendiri. Tingkat upah merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran. Upah tenaga kerja sangat penting
untuk kedua belah pihak. Bagi pihak produsen, upah merupakan biaya produksi yang harus di
tekan seefisien mungkin. Bagi pihak pekerja, upah merupakan sumber penghasilan bagi dirinya,
keluarganya dan menjadi sumber pembelanjaan masyarakat. (Suryahadi dkk, 2003).
Perusahaan menengah besar di Indonesia jumlahnya semakin meningkat tiap tahunnya. Begitu
juga jumlah kesempatan kerja meningkat searah dengan jumlah perusahaan sehingga
kesempatan
Industri pengganti impor atau dapat dikatakan inward looking , pada dasarnya berorientasi
kepada PSS dalam negeri yang mengutamakan barang – barang olahan dalam negri. Tetapi
dibatasi dalam mengimpor barang olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan proteksi. Jadi
barang yang diimpor diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam negeri.
kapital tersebut negara berkembang akan mengekspor barang primernya agar dapat diimpor
dengan barang kapital. Namun, karena terlalu fokus pada produksi primer untuk diekspor,
negara berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat yang diesebabkan karena persaingan
barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang impor negara berkembang rendah.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara
terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya tidak
diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih
10
tinggi.
Berhasilnya pembangunan ekonomi negara maju diawali dengan industrialisasi dengan cara
menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Setelah disubtitusi sebagian
hasilnya diekspor dan ditukar dengan barang kebutuhan pembangunan ke luar negri.
Sedangkan dinegara berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun
dapat mengekspor bahan makanan. Industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan
banyak devisa agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa
mengadakan pinjaman luar negri.
Sedangkan dinegara berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun
dapat mengekspor bahan makanan. Industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan
banyak devisa agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa
mengadakan pinjaman luar negri.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pasar monopoli adalah kumpulan jumlah pembeli dan penjual yang mempunyai
karakteristikkarakteristik tertentu. Di dalam pasar tersebut hanya terdapat satu
penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternative
produk pengganti atau subsititusi. Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah
industry satu perusahaan, tidak mempunyai barang pengganti yang mirip, tidak
terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri, dapat mempengaruhi
penentuan harga, promosi iklan kurang diperlukan.
3.2. Saran
Kami ucapkan terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi didalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa di selesaikan tepat pada waktunya.
13