EKONOMI INDUSTRI KELOMPOK 6 (2) - Dikonversi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERILAKU MONOPOLI, KEKURANGAN DAN KELEBIHAN MONOPOLI


INDUSTRI KESEMPATAN KERJA DAN INDUSTRI PENGGANTI IMPOR
Dosen Pengampu :Yudi Pungan, SE,MS

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

Novia Fransiska 203020301049


Depi Tamara 203010301008
Sapna Rahayu 203030301142
Selfi Anggriani Saputri 203010301030
Reki Pradita Manalu 203020301117

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

1
2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kelancaran kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada
pembahasan ini kami akan menyampaikan materi tentang Ekonomi Industri Mengenai Teori
Monopoli Dan Industri, sebelumnya kami ucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
membimbing dalam penyusunan makalah ini pada mata kuliah ekonomi industri dan tak lupa
pula kami ucapkan terimakasih.
Makalah ini menjelaskan tentang perilaku monopoli, kelebihan dan kekurangan
monopoli dan industri kesempatan kerja dan industri pengganti inpor yang merupakan
beberapa materi yang akan dipelajari pada mata kuliah Ekonomi Industri
Jika ada kesalahan dalam prosesnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena
sumber yang kami miliki sangat minin, oleh sebab itu kami mohon maaf bagi para audiens
dan pembaca khususnya. Semoga makalah ini memberikan banyak manfaat kepada para
pembacanya. yang sifatnya membangun.

Kelompok 6
Senin 20 Febuari 2022DAFTAR ISI

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... ii
Daftar Isi............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
1.3. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
2.1. Perilaku Monopili....................................................................................................... 3
2.2. Kelebihan Dan Kekurangan Monopoli....................................................................... 5
2.3. Industri Kesempatan Kerja......................................................................................... 7
2.4. Industri Pengganti Impor............................................................................................ 10
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................. 11
3.2. Saran............................................................................................................................ 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan


Monopoli dan persaingan usaha tidak sehat merupakan hal yang baru bagi Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dengan baru keluarnya Undang-Undang tentang Monopoli pada tanggal 5 Maret
1999 dan berlaku secara efektif pada tanggal 5 Maret 2000, secara lengkapnya dengan nama
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat. Sementara di negaranegara Eropa dan Amerika Serikat hal ini sudah menjadi
perhatian sejak masa lalu, bahkan telah diundangkan sejak ratusan tahun lalu. Berlakunya
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat diharapkan dapat menjamin tercapainya iklim usaha yang kondusif bagi
para pelaku pasar, sehingga nantinya dapat tercipta kesempatan berusaha yang lebih
kompetitif1 . Dengan adanya undang-undang tersebut diharapkan dapat menciptakan efisiensi
dalam melakukan kegiatan usaha, serta mendorong suatu kondisi persaingan usaha yang sehat
dan wajar sehingga tidak menimbulkan adanya pemusatan kekuatan ekonomi pada pelaku
usaha tertentu.Industri pada abad ini merupakan sektor ekonomi yang menjadi tulang
punggung hampir diseluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia sebagai negara yang
sedang mengalami proses perkembangan ekonominya. Dalam jangka panjang Indonesia akan
mengalami perubahan struktur ekonomi pada hal yang paling mendasar. Hal tersebut dapat
dilihat dari salah satu indikator perubahan yang terjadi, yaitu perubahan dari aktifitas ekonomi
tradisional dimana pertanian merupakan basis utama aktifitas perekonomian untuk kemudian
diambil alih perannya oleh sektor industri. Struktur ekonomi model tersebut merupakan
dampak dari adanya mekanisme industrialisasi pada suatu wilayah, pada kelanjutannya sektor
industri akan cenderung mendominasi perekonomian sehingga menggeser sektor pertanian
atau industri akan berada satu tingkat diatas sektor jasa, dua sektor ini secara berangsur akan
menggeser sektor pertanian (Todaro,1999).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

4
1. Apa yang dimaksud dengan perilaku ekonomi?

2. Apa saja kekurangan dan kelebihan monopoli?

3. Bagaimana industri kesempatan kerja?

4. Apa yang dimaksud dengan industri kesempatan impor?

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perilaku Monopoli


Struktur monopoli tidak hanya ditemukan pada sektor industri pengolahan, tetapi juga pada
sektor-sektor ekonomi lainnya. Namun demikian, perilakunya dapat menimbulkan
kerugian bagi konsumen dan sumber daya ekonomi. Dalam berbagai kasus kehidupan
sehari-hari dengan mudah ditemukan struktur monopoli yang juga memperlihatkan
perilaku dan kinerja yang mendikte pasar. Pengertian monopoli tidak lagi terbatas pada
satu-satunya produsen atau penjual, tetapi kesatuan tindakan dan keputusan dan kinerja,
seperti monopoli yang kolusif.
Di berbagai negara, jika dilihat tingkat konsentrasi industri maka konsentrasi itu cenderung
meningkat sehingga terdapat pertanda-pertanda ditemukannya derajat monopoli yang
semakin meningkat dalam struktur pasar. Gejala-gejala yang paling sering ditemukan
adalah persaingan monopolistik dengan memproduksi barang-barang yang berdiferensiasi.
Ha1 ini menimbulkan pula kegiatan advertensi pada berbagai media-massa. Tingkat harga
dalam struktur monopoli cenderung lebih tinggi pada struktur persaingan karena monopolis
mempunyai kekuatan untuk menentukan harga dan mengendalikan jumlah produksi. Tetapi
dengan tingkat harga yang demikian dapat menimbulkan persaingan baru, oleh karena
menarik entry.
Beberapa sebab munculnya struktur monopoli dalam struktur pasar karena terjadinya
merger, dimulai dengan perusahaan yang berskala besar, terjadinya inovasi, adanya
fasilitas dan perlindungan pemerintah dan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan
adanya hak-hak istimewa untuk mengelola sumber daya ekonomi. Dengan adanya struktur
monopoli dapat pula mengakibatkan kestabilan persediaan barang-barang yang diperkuat

6
oleh adanya gejala-gejala siklis, dan sifat-sifat produksi musiman, dan adanya unsur-unsur
spekulasi yang lebih besar dalam perilaku monopolis. Namun demikian, masih ada segi
positif dari monopoli, yang antara lain terlihat dalam melakukan penelitian dan
pengembangan dalam usaha invensi dan inovasi, tetapi lazimnya dilakukan oleh induk
perusahaan.
2.2 Kelebihan Dan Kekurangan Monopoli
Istilah pasar monopoli adalah sebuah pasar yang memberikan gambaran bahwa
pasar tersebut memiliki satu penjual saja, yang bertujuan untuk memberikan seluruh
penawaran produk kepada pembeli.

1. Kelebihan Pasar Monopoli

1. Munculnya kreativitas dan inovasi

Ketika suatu pasar dikuasai oleh satu penjual atau beberapa penjual terhadap suatu
produk, baik barang maupun jasa, maka kreativitas dan inovasi terhadap
pengembangan produk tersebut muncul. Hal ini diakibatkan karena munculnya
kekhawatiran bahwa suatu saat akan muncul perusahaan atau penjual kompetitor yang
akan menyainginya.

Agar para calon pembeli tetap setia untuk bertransaksi di satu penjual, maka si
penjual akan selalu berinovasi dan berkreativitas untuk menciptakan produk yang bisa
menarik calon pembeli untuk tidak pindah ke penjual lain.

2. Adanya hak cipta atau hak paten

Kelebihan lain dari terjadinya praktik monopoli di pasar adalah kepemilikan hak cipta
atau hak paten. Hal ini menyebabkan tidak adanya pengakuan dari penjual atau
perusahaan lain atas hak cipta atau hak paten yang telah dimiliki oleh penjual tersebut.
Selain itu, dengan memiliki hak cipta atau hak paten, penjual atau perusahaan dapat
dengan leluasa berkuasa mempraktikkan monopoli di dalam pasar.

3. Kecilnya peluang untuk berkompetisi

Kelebihan terakhir adalah pihak penjual tidak memiliki kompetitor yang berarti
sehingga pertentangan yang terjadi di pasar akibat persaingan dapat berkurang.
7
Apalagi jika monopoli dipegang oleh badan usaha milik negara, maka akan mudah
terciptanya pemenuhan kebutuhan yang adil dan merata.

2. Kekurangan Pasar Monopoli

1. Memicu perkembangan pasar gelap


Salah satu kekurangan yang terjadi ketika praktik monopoli di pasar terus dilakukan adalah
dapat memicu terciptanya pasar gelap dan transaksi ilegal. Pasar gelap akan
mengakomodasi kebutuhan para pembeli untuk barang yang sama atau menyerupai dengan
harga yang sangat murah karena barang-barang yang dijual di pasar yang memonopoli
dianggap terlalu mahal atau sulit didapatkan.
2. Terjadinya kemungkinan eksploitasi konsumen dan pekerja
Kemungkinan eksploitasi bisa saja terjadi dalam perusahaan atau penjual yang
memonopoli. Hal ini terjadi karena perusahaan atau penjual memproduksi produk dengan
harga yang lebih tinggi daripada biaya marginalnya. Akibatnya, para calon
pembeli/konsumen harus membayar produk dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu,
para pekerja bisa mendapatkan upah yang lebih rendah dengan beban kerja yang cukup
tinggi.
3. Munculnya ketidakadilan
Salah satu kekurangan pasar monopoli adalah munculnya ketidakadilan dari produsen atau
penjual terhadap konsumen atau pembeli. Hal ini terjadi karena kekuatan produsen yang
bersifat mutlak. Di pasar ini juga memungkinkan terjadinya ketidakadilan terhadap para
penjual yang sama-sama berjualan di pasar tersebut.

2.3 Industri Kesempatan Kerja

Peningkatan Kesempatan kerja merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi yang
penting pada suatu negara selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kesempatan kerja dapat
diartikan sebagai permintaan terhadap tenaga kerja di pasar tenaga kerja. Oleh karena itu
kesempatan kerja sama dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia tentunya semakin
meningkat seiring dengan kegiatan pembangunan. Hal ini menjadi sangat penting karena
semakin besar kesempatan kerja bagi tenaga kerja maka kemajuan kegiatan ekonomi
masyarakat akan semakin baik , dan sebaliknya (Hutagaluh dan Santosa, 2013).

Strategi perluasan kesempatan kerja yang tinggi secara nasional menghendaki sektor industri
8
berperan lebih banyak dalam rangka penyerapan tenaga kerja. Dimensi masalah
ketenagakerjaan bukan hanya sekedar keterbatasan lapangan atau peluang kerja serta rendahnya
produktivitas namun jauh lebih serius dengan penyebab yang berbeda-beda.

Pada desawarsa yang lalu, masalah pokok tertumpul pada kegagalan penciptaan lapangan kerja
yang baru pada tingkat yang sebanding dengan laju pertumbuhan output industri (Sulistiawati,
2012).

Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam dalam
sebuah perekonomian. Produk-produk industrial selalu memiliki nilai tukar (term of trade) yang
tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang besar jika di bandingkan
dengan produk-produk di sektor lain. Sejalan dengan hal tersebut, maka peran sektor industri
terutama sektor industri menengah besar semakin penting.

Peranan sektor industri terhadap perkembangan struktural pada suatu perekonomian, antara lain
: sumbangan sektor industri (manufakturing) terhadap PDB dan jumlah tenaga kerja yang
terserap di sektor industri (Sumam dan Yustika, 1997).

Sektor industri termasuk dalam sektor modern yang merupakan perubahan dari struktur
ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama. Pemerintah berusaha
mengembangkan sektor industri yang ada di indonesia, baik sektor industri skala kecil,
menengah, maupun besar. Sektor industri dalam prosesnya telah memberikan peluang dalam
memperoleh pekerjaan dan telah memberikan sumbangan bagi Produk Domestik Bruto (PDB).
Sektor industri manufaktur merupakan industri skala menengah besar yang mempunyai daya
serap tenaga kerja yang dapat menambah nilai tambah terhadap pertumbuhan perekonomian di
Indonesia (Ningsih, 2015).

Dilihat dari jumlah penduduk yang terserap dalam lapangan pekerjaan, perkembangan sektor
industri untuk setiap daerah juga bisa dilihat dari PDRB dari masing masing propinsi. PDRB
merupakan salah satu cerminan dari tingkat kesejahtraan masyaratkat suatu wilayah. Semakin
besar PDRB suatu wilayah maka semakin tinggi tingkat kemajuan pembangunan di wilayah
tersebut(Perdan 2008). Hal ini hanya bisa di dapat melalui peningkatan outputagregat (barang
dan jasa) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setiap tahun (Tambunan dalam
Soebagiyo, 2007).

9
Selain itu, dalam masalah ketenagakerjaan kebijakan upah minimum telah menjadi isu yang
penting Indonesia. Diberlakukannya upah minimum di setiap negara adalah guna mendorong
produktivitas tenaga kerja, serta keberlangsungan buruh itu sendiri. Tingkat upah merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran. Upah tenaga kerja sangat penting
untuk kedua belah pihak. Bagi pihak produsen, upah merupakan biaya produksi yang harus di
tekan seefisien mungkin. Bagi pihak pekerja, upah merupakan sumber penghasilan bagi dirinya,
keluarganya dan menjadi sumber pembelanjaan masyarakat. (Suryahadi dkk, 2003).

Perusahaan menengah besar di Indonesia jumlahnya semakin meningkat tiap tahunnya. Begitu
juga jumlah kesempatan kerja meningkat searah dengan jumlah perusahaan sehingga
kesempatan

2.4 Industri pengganti impor

Industri pengganti impor atau dapat dikatakan inward looking , pada dasarnya berorientasi
kepada PSS dalam negeri yang mengutamakan barang – barang olahan dalam negri. Tetapi
dibatasi dalam mengimpor barang olahan, kerena dilindungi dengan kebijakan proteksi. Jadi
barang yang diimpor diusahakan tidak diimpor lagi, tetapi diproduksi di dalam negeri.

Kebanyakan negra berkembang memajukan industrialisasi di negaranyaa dengan harapan akan


meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Disisi lain, penyelenggaraan indutrialisasi
membutuhkan banyak perlengkapan kapital. Tetapi kebanyakan negra berkembang dalam
mampu membuat perlengkapan kapital tersebut secara mandiri. Untuk membuat perlengkapan

kapital tersebut negara berkembang akan mengekspor barang primernya agar dapat diimpor
dengan barang kapital. Namun, karena terlalu fokus pada produksi primer untuk diekspor,
negara berkembang mengalami ketidakstabilan pendapat yang diesebabkan karena persaingan
barang impor yang semakin besar dan nilai tukar barang impor negara berkembang rendah.

Untuk mengatasi masalah tersebut, penganti impor dan pendorong ekspor merupakan cara
terbaik untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengganti impor harusnya tidak
diberlakukan yang membatasi impor barang produksi impor agar elastisitas pendapatan lebih

10
tinggi.

Tingginya elastisitas pendapatan terhadap impor barang produksi di Negara berkembang


disebabkan oleh :
1. Bertambahanya jumlah penduduk dan berlakunya efek pamer internasional
2. Kebutuhan barang produksi semakin besar
3. Usaha meningkatkan hasil produksi primer guna meningkatkan pendapatan devisa

Berhasilnya pembangunan ekonomi negara maju diawali dengan industrialisasi dengan cara
menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Setelah disubtitusi sebagian
hasilnya diekspor dan ditukar dengan barang kebutuhan pembangunan ke luar negri.
Sedangkan dinegara berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun
dapat mengekspor bahan makanan. Industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan
banyak devisa agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa
mengadakan pinjaman luar negri.
Sedangkan dinegara berkembang selain mengimpor barang indutri, negara berkembang pun
dapat mengekspor bahan makanan. Industri subtitusi impor dalam pelaksanaannya dibutuhkan
banyak devisa agara memicu dinaikkannya pendapatan sektor ekspor, negara terpaksa
mengadakan pinjaman luar negri.

a) Motif – Motif Subtitusi Impor


1) Bagi negara berkembang, subtitusi impor dimaksudkan untuk mengrangi atau
menghemat devisa.
2) Subtitusi impor timbul bila pemerintah suatu negara berusaha memperbaiki neraca
pembayarannya, baik melalui kuota maupun tarif.
3) Angkapan bahwa industri subtitusi impor bukan untuk merugi atau mengganti banrang
impor, namun karena pemerintah bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dalan
negeri

b) Masalah yang muncul dalam subtitusi impor yaitu :


 Kualitan barang yang dihasilkan
 Efisiensi alokasi faktor produksi
11
 Biaya Produksi

c) Subtitusi Impor dan Pinjaman Luar Negeri


Jumlah kapital negara berkembang jauh lebih sedikit dibandingkan kebutuhan
pembangunannya, karena belum dapat memproduksi sendiri alat. Terpaksa harus mengimpor
dari negara lain, pembayarannya menggunakan devisa.
Sumber devisa utama suatu negara berasal dari ekspor barang dan jasa serta pinjaman luar
negri. Negara berkembang melakukan pinjaman luar negeri karena rendahnya devisa, akibat
nilai tukar barang produksi primernya rendah di pasar luar negeri.

d) Segi Positif & Negatif Dari Pinjaman Luar Negeri


1. Dari segi positifMerupakan sumber yang tidak sedikit peranannya dalam pembangunan
ekonomi negara termasuk pembangunan subtitusu impor.
2. Dari segi negatif Adanya pinjaman luar negeri suatu negara akan terikat suatu
kewajiban, yakni kewajiban membayar pinjaman tersebut, kemampuan untuk
mengimpor barang guna memenuhi kebutuhan dalam negeri akan berkurang, devisa
yang diperoleh dari pendapata ekspor harus digunakan untuk nengangsur pinjaman.
Dengan demikian akan terjadi purchasing power dalam negeri .

e) Subtitusi Impor Dalam Inflasi


Inflasi dapat mengguntungkan dalam suatu perekonomian, namun tak jarang onflasi banyak
merugikan. Keuntungannya adalah inflasi dapat membawa perbaikan bidang ekonomi maupun
non ekonomi. Pada negara maju inflasi lunak mendorong kegiatan ekonomi dan pembanguan
yang berdampak pada tingkat full employment.
Hal ini tidak dapat terjadi pada negara berkembang dikarenakan :
1. Negara mempunyai sedikit excess capacity
2. Inflasi tidak diikuti naiknya investasi riil
3. Pendapatan masih rendah

f) Subtitusi Impor Di Berbagai Sektor


Subtitusi impor dianggap ada apabila suatu barang tingkat produksinya meningkat lebih cepat
12
dari pada impornya. Namun ini mempunyai kelemahan bila ternyata produksi dalam negeri
tetap, sedangkan impornya menurun karena berbagai pembatasan.
1. Industry Barang Pokok
2. Industry Pangan ( pertaian )
3. Industry Jasa

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pasar monopoli adalah kumpulan jumlah pembeli dan penjual yang mempunyai
karakteristikkarakteristik tertentu. Di dalam pasar tersebut hanya terdapat satu
penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang tidak mempunyai alternative
produk pengganti atau subsititusi. Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah
industry satu perusahaan, tidak mempunyai barang pengganti yang mirip, tidak
terdapat kemungkinan untuk masuk kedalam industri, dapat mempengaruhi
penentuan harga, promosi iklan kurang diperlukan.

3.2. Saran
Kami ucapkan terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi didalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa di selesaikan tepat pada waktunya.

13

Anda mungkin juga menyukai