Laporan Praktikum Proses Manufaktur LITP FT UNAND 2021
Laporan Praktikum Proses Manufaktur LITP FT UNAND 2021
Laporan Praktikum Proses Manufaktur LITP FT UNAND 2021
Disusun Oleh :
Kelompok 12
Anggota :
1. Muhammad Irfan Harahap (2010933030)
2. Aprilia Deffira (2010932012)
3. Hania Mukhrima (2010932046)
4. Ghaeska Fanaya (2010932005)
5. Devi Ramadhani (2010932032)
6. Muhammad Fatahillah (2010932003)
7. Muhammad Afif Taimullah (2010933024)
Asisten :
Rahmad Risko
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir praktikum Proses
Manufaktur. Dalam penyelesaian laporan akhir ini penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia-Nya dalam
penyelesaian laporan akhir praktikum Proses Manufaktur.
2. Bapak Ir. Adam Malik, M.Eng selaku Kepala Laboratorium Inti
Teknologi Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Andalas.
3. Bapak Hendri Yanda, Ph.D dan Bapak Berry Yuliandra, M.T. selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Proses Manufaktur kelas D.
4. Uda Rahmat Darmawan selaku Koordinator Praktikum Laboratorium
Inti Teknologi Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Andalas.
5. Uda Rizky Aditya selaku Koordinator Asisten Laboratorium Inti
Teknologi Produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Andalas.
6. Uda Rahmad Risko dan Uda Yoga Takari Utama selaku Asisten
Pembimbing Praktikum Laboratorium Inti Teknologi Produksi Jurusan
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas.
7. Rekan-rekan Teknik Industri angkatan 2020 yang sudah berjuang
bersama dalam menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Proses
Manufaktur.
Harapannya laporan akhir praktikum ini dapat bermanfaat bagi diri sendiri
maupun khalayak umum. Penulisan laporan praktikum ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami mengharapkan adanya kritik serta saran yang membangun untuk
kedepannya.
Padang, 16 Oktober 2021
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 iii
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 iv
DAFTAR GAMBAR
v
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Proses Pemesinan Menurut Jenis Mesin, Gerak Potong dan
Gerak Makan ......................................................................................................... 16
Tabel 2.2 Klasifikasi Proses Pemesinan Berdasarkan Mesin Perkakas ............... 16
Tabel 2.3 Klasifikasi Proses Pemesinan Berdasarkan Jumlah Mata Pahat .......... 17
Tabel 2.4 Batas Keausan Tepi Kritis pada Pahat ................................................. 32
Tabel 4.1 Perencanaan Proses Facing Kanan ....................................................... 57
Tabel 4.2 Perencanaan Proses Facing Kiri ........................................................... 57
Tabel 4.3 Perencanaan Proses Roughing.............................................................. 58
Tabel 4.4 Perencanaan Proses Threading ............................................................. 59
Tabel 4.5 Perencanaan Proses Sekrap .................................................................. 60
Tabel 4.6 Perencanaan Proses Freis ..................................................................... 61
Tabel 4.7 Perencanaan Proses Gurdi .................................................................... 63
vii
DAFTAR SIMBOL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum proses manufaktur ini dijabarkan sebagai
berikut.
1. Mampu membaca dan menganalisa gambar teknik sedemikian sehingga
dapat menentukan mesin perkakas yang digunakan, merencanakan
urutan proses pemesinan dalam pembuatan suatu komponen, serta
menentukan kondisi pemotongan yang sesuai untuk spesifikasi geometri
yang diminta.
2. Mampu mengoperasikan mesin-mesin perkakas dan mengetahui
karakteristik mesin perkakas yang dipakai.
1.3 MANFAAT
Adapun manfaat dari praktikum proses manufaktur ini dijabarkan sebagai
berikut.
1. Untuk memahami proses produksi dengan bahan baku logam melalui
praktikum proses manufaktur.
2. Untuk mengetahui berbagai macam mesin dan alat pemesinan.
3. Untuk mengetahui kegunaan dan cara pengoperasian mesin serta alat-
alat pemesinan.
4. Untuk memahami macam-macam proses pada praktikum proses
manufaktur.
Kelompok 12 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 GARIS
Garis adalah kumpulan titik-titik yang terhubung secara kontinu.[5]
Kelompok 12 4
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2) Diamater dalam, disebut juga diameter teras, dari ulir luar, dan
diameter luar dari ulir dalam digambar dengan garis tipis.
3) Garis yang menunjukkan batas antara ulir lengkap dan tidak
lengkap, ditarik dengan garis tebal.
4) Menurut perjanjian garis yang menunjukkan akar dari ulir tidak
lengkap digambar dengan garis tipis, yang membuat sudut 30
derajat dengan sumbu baut.
5) Ujung lubang mata bor digambar dengan sudut puncak 120
derajat.
6) Garis-garis batas ulir, yaitu garis-garis yang menunjukkan batas
dalam dan luar dari ulir, digambar dengan garis gores, bila
ulirnya tersembunyi.
7) Bagian ulir yang dipotong, diarsir sampai pada batas luarnya.
8) Pada gambar proyeksi melintangnya, akar ulir digambar sebagai
bagian dari lingkaran, biasanya tiga perempat lebih dengan garis
tipis.
9) Dalam gambar susunan diaemeter luar ulir digambar dengan
garis tebal dan diameter dari ulir dalamnya digambar dengan
garis tebal mulai dari batas ulir baut.
Kelompok 12 5
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2.1.4 TOLERANSI
Standar ISO merupakan dasar bagi penggunaan toleransi dan suaian
yang diikuti banyak perusahaan dan perancang sampai saat ini. Toleransi
adalah dua batas yang diizinkan, yaitu batas maksimum dan batas
minimum.[5]
Kelompok 12 6
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
3
i = 0,45√D+0,001 D ...(1)
Keterangan :
D = diameter benda
2. Toleransi geometri
Toleransi geometri merupakan batas penyimpangan yang diizinkan
dari dua buah garis sejajar atau dua buah bidang yang sejajar bila bidang itu
tidak berbentuk sudut.
Kelompok 12 7
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2.1.5 SUAIAN
Suaian adalah perbedaan ukuran yang diizinkan untuk benda yang
berpasangan. [5]
Kelompok 12 8
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 9
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 10
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 11
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2. Sambungan Permanen
Sambungan permanen adalah jenis sambungan dimana bagian
logam yang disambung tidak dapat lepas kembali dan apabila
dilakukan pelepasan sambungan akan mengakibatkan kerusakan
bagian logam yang disambung. Contohnya penyambungan pada
pengelasan.
Kelompok 12 12
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 13
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 14
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 15
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 16
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Tabel 2.3 Klasifikasi Proses Pemesinan Berdasarkan Jumlah Mata Pahat [2]
No Jenis Proses Jumlah Mata Pahat
1 Membubut (Turning) Tunggal
2 Menggurdi (Drilling) Tunggal
Menyekrap (Shapping) Tunggal
3
7 Memarut (Broc) -
Menggerinda (Grinding) Tak hingga
8
Kelompok 12 17
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
π.d.n
V= ...(2)
1000
Keterangan :
V= kecepatan potong (mm/menit)
Kelompok 12 18
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
d = diameter
n = kecepatan putar poros (rpm)
Vf = f.n ...(3)
Keterangan :
vf = kecepatan makan (mm/min)
f = gerak makan (mm/r)
n = putaran benda kerja (r/min)
do+dm
a= ...(4)
2
Keterangan :
a = kedalaman potong (mm)
do = diameter mula mula (mm)
Kelompok 12 19
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
lt
tc = Vf ...(5)
Keterangan :
tc = waktu total (menit)
lt = panjang pemesinan (mm)
Vf = Kecepatan makan (mm/menit)
Z = f.a.Vc ...(6)
Keterangan :
f = Gerak makan (mm/rev)
a = Kedalaman potong (mm)
Z = Kec. Penghasilan Geram (cm³/min)
Vc = Kecepatan potong (m/min)
Kelompok 12 20
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
np lt (1+Rs )
V= ; lt=lw+lv+ln ...(7)
2.1000
Keterangan :
V = kecepatan potong
np = jumlah langkah permenit
lw = panjang pemotongan dari awal sampai akhir
lv = panjang pemotongan dari pahat bergerak sampai
mengenai benda kerja
ln = panjang pemotongan benda kerja sampai balik ke awal
Z = f.a.Vc ...(8)
Keterangan :
f = Gerak makan (mm/rev)
a = Kedalaman potong (mm)
Z = Kec. Penghasilan Geram (cm³/min)
Vc = Kecepatan potong (m/min)
Kelompok 12 21
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
W
tc = ...(9)
Vf
Keterangan :
tc = waktu total (menit)
Vf = Kecepatan makan (mm/menit)
Vf = f.np ...(10)
Keterangan :
vf = kecepatan makan (mm/min)
f = gerak makan (mm/r)
π.d.n
V= ...(11)
1000
Kelompok 12 22
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Keterangan :
V = kecepatan potong (mm/menit)
d = diameter
n = kecepatan putar poros (rpm)
Vf
fz = ...(12)
z.n
Keterangan :
n = putaran poros utama (rpm)
vf = kecepatan makan (mm/putaran)
lt
tc = ...(13)
Vf
Keterangan :
tc = waktu total (menit)
lt = panjang pemesinan (mm)
Vf = Kecepatan makan (mm/menit)
Vf.a.w
Z= ...(14)
1000
Keterangan :
w = lebar pemotongan (mm)
Kelompok 12 23
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
π.d.n
V= 1000
...(15)
Keterangan :
V = kecepatan potong (mm/menit)
d = diameter
n = kecepatan putar poros (rpm)
• Gerak makan
Untuk Mesin Gurdi jenis gerak makan dilakukan secara manual
(Hand-feed Drilling Machine), tidak ada rumus tertentu yang
digunakan, karena proses pemakanan dilakukan berdasarkan
perkiraan operator mesin. Untuk Mesin Gurdi dengan gerak
makan dilakukan secara otomatis oleh tenaga motor listrik
(Power-feed Drilling Machine) gerak makan bisa ditentukan
berdasarkan gambar dibawah ini. [1]
Kelompok 12 24
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
• Kedalaman potong
Adapun rumus untuk kedalaman potong sebagai berikut :
d
a= ...(16)
2
• Waktu pemotongan
Adapun rumus untuk mencari waktu pemotongan dalam proses
gurdi sebagai berikut :
1
tc= ...(17)
2.fn
Keterangan :
tc = waktu pemotongan (menit)
fn = kecepatan makan (mm/ put)
Kelompok 12 25
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
π.d2 2.fn
Z= ...(18)
4 1000
Keterangan :
Z = kecepatan pembentukan geram (cm3 /menit)
2.4 PAHAT
2.4.1 BAGIAN-BAGIAN PAHAT
Bagian-bagian pada pahat adalah sebagai berikut:
Kelompok 12 26
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 27
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 28
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Urutan sifat keuletan pahat yang tinggi dari yang paling lunak tetapi
ulet sampai yang paling keras tetapi getas, yaitu :
1. Baja Karbon (High Carbon Steel ; Carbon Tool Steel (CTS))
Kelompok baja karbon terdiri dari High Carbon Steel (HCS) dan
dan Carbon Tool Steels (CTS). Baja jenis ini menggandung
karbon yang relative tinggi (0,7%. 1,4% C) dengan prosentasi
unsur lain relatif rendah yaitu Mn, W dan Cr masing-masing 2%
sehingga mampu memiliki kekerasan permukaan yang cukup
tinggi. Dengan proses perlakuan panas pada pada suhu tertentu,
strukur bahan akan bertransformasi menjadi martensit dengan
hasil kekerasan antara 500 ÷ 1000 HV. Karena mertensitik akan
melunak pada temperature sekitar 250ºC, maka baja karbon jenis
ini hanya dapat digunakan pada kecepatan potong yang rendah
(10 m/menit) dan hanya dapat digunakan untuk memotong
logam yang lunak atau kayu.
2. HSS (High Speed Steels)
HSS (High Spees Steel) ditemukan pada tahun 1898, merupakan
baja paduan tinggi dengan unsur paduan Cr dan W. HSS dibuat
melalui proses penuangan (molten metallurgy) kemudian di roll
atau ditempa kemudian dibentuk dengan proses pemesinan
menjadi berbagai bentuk pahat.
Kelompok 12 29
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 30
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Keausan dapat terjadi pada bidang geram dan atau pada bidang
utama dari pahat. Karena bentuk dan letaknya yang spesifik, keausan pada
bidang geram disebut dengan keausan kawah (reater wear) dan keausan
pada bidang utama/mayor dinamakan sebagai keausan tepi (flank wear).
Kerusakan tepi dapat diukur dengan menggunakan mikroskop, dimana
Kelompok 12 31
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
bidang mata potong diatur sehingga tegak lurus dengan sumbu optis. Dalam
hal ini besarnya keausan tepi dapat diketahui dengan mengukur panjang VB
(mm), yaitu jarak antara mata potong sebelum terjadi keausan (mata potong
didekatnya dipakai sebagai referensi) sampai ke garis rata-rata bekas
keausan pada bidang utama. Sedangkan keausan kawah hanya dapat diukur
dengan mudah dengan memakai alat ukur kekasaran permukaan. [6]
Kelompok 12 32
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
bertahap dikarenakan adanya zona tegangan kompresi radial yang diakibatkan oleh
gerakan pahat potong menuju benda kerja, sebagaimana terlihat pada gambar
berikut.[6]
Kelompok 12 33
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 34
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
daripada sudut geser. Mekanisme proses ini dapat dilihat secara skematis
melalui gambar dibawah ini.[6]
Kelompok 12 35
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 36
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
diencerkan. Minyak ini terdiri dari bahan minyak mineral dasar atau
minyak bumi, dan mengandung pelumas.
• Soluble oils
Soluble oils akan membentuk emulsi ketika dicampur dengan air.
Konsentrat mengandung minyak mineral dasar dan pengelmulsi untuk
menstabilkan emulsi. Minyak ini digunakan dalam bentuk sudah
diencerkan dan untuk kerja pelumas dan penghantaran dan harganya
lebih murah diantara cairan pendingin lain.
• Semisynthetic fluids (cairan semi sintesis)
Cairan semi sintesis (semisynthetic fluids) adalah kombinasi antara
sintetik dan soulble oil dan memiliki karakteristik kedua minyak
pembentuknya.
• Synthetic fluids (cairan sintesis)
Minyak sintetik (synthetic fluids) tidak mengandung minyak bumi atau
minyak mineral dan sebagai gantinya dibuat dari campuran organik dan
inorganik alkaline bersama dengan bahan penambah (addictive) untuk
pengangkal korosi.
Kelompok 12 37
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
terhadap benda kerja. Pada proses pembuatan uir, snei dipegang oleh
tangkai snei (handle snei). Snei yang biasanya digunakan untuk pembuatan
ulir adalah snei pejal dan snei bercelah.[6]
B. Jenis-jenis Tap
Secara umum tap dibagi dalam tiga perangkat tahapan, yaitu:
1. Tap Konis
Tap konis digunakan untuk melakukan penguliran
pendahuluan/pemotongan awal, karena bagian ujung mata
potongnya berbentuk tirus dan tidak mempunyai gigi
pemotong. Dengan demikian ia akan dengan mudah masuk ke
dalam lubang yang telah dibuat. Jadi fungsi tap konis adalah
untuk pemakanan awal.[6]
Kelompok 12 38
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2. Tap Antara
Tap antara berfungsi untuk pengulir antara tap konis dan tap
rata atau dapat dikatakan ia sebagai pemotong kedua. Tap ini
pada bagian 3 sampai 4 mata potongnya tidak ada, ini
dimaksudkan agar tap dapat masuk ke dalam lubang dengan
mudah. Jadi setelah benda kerja diulir dengan menggunakan
tap konis kemudian diulir dengan menggunakan tap antara.[6]
3. Tap Rata
Fungsi tap rata adalah untuk melakukan pekerjaan akhir
dalam pembuatan ulir dengan menggunakan tap. Pada tap ini
seluruh mata potongnya dapat melakukan pemotongan.
Bentuk tap ini adalah bagian pemotongannya mempunyai
mata potong dan diameternya adalah sama.[6]
Kelompok 12 39
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2. Tap Tangan
Tap tangan biasanya terdiri dari 3 buah dalam 1 set, yaitu:
a. Tap tirus – taper tap (tap nomor 1)
Bentuk ulir yang dihasilkan dari tap pertama besarnya 25%
dari bentuk ulir sesungguhnya.
b. Tap setengah tirus – plug tap/middle tap (tap nomor 2)
Untuk penyayatan tengah dengan pemotongan. Dipakai
setelah tap no. 1. Bentuk tirus pada ujungnya lebih pendek
daripada tap nomor 1.
c. Tap silindris – bottom tap (nomer 3)
Tap yang terakhir dipakai karena bentukan ulir sudah
berbentuk dengan penuh.
Kelompok 12 40
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
3. Proses snei
a. Jepit benda kerja pada vice dengan posisi tegak lurus
b. Posisikan snei tegak lurus terhadap benda kerja
c. Sebagi permulaan penyayatan gunakan tekanan, dengan
memegang handle snei dan diputar searah jarum jam
untuk ulir kanan. Setelah permulaan penyayatan,
teruskan tekanan penyayatan seperti dalam pengetapan.
Adakalanya berhenti menyayat dan snei diputar setengah
putaram berlawanan arah dengan jarum jam untuk
membersihkan chip, maka chip akan patah dan keluar.[6]
Kelompok 12 41
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Keterangan:
∅ Nominal = Diameter terbesar dari ulir
∅ Minor = Diameter terkecil dari ulir
Pitch = Jarak puncak ulir
3. Proses pengetapan
a. Jepit tap nomor 1 pada handle tap
Kelompok 12 42
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Penyebab kerusakan:
1. Umur penggunaan tap dan snei sudah terlalu lama.
2. Kesalahan penggunaan tap dan snei.
3. Kesalahan persiapan lubang yang akan ditap terlalu kecil atau
batang bahan yang akan di snei terlalu besar.
4. Pada saat tap dan snei digunakan tidak menggunakan cairan
pendingin (pelumas).
Kelompok 12 43
BAB III
METODOLOGI
3.1 FLOWCHART
Mulai
Studi Literatur
Mengikuti
Gambar
Pendahuluan
Persiapan Bahan,
Mesin, dan Alat
Pemesinan
Proses Gurdi
Proses Freis
Proses Bubut
Proses Sekrap
Hasil
Pemesinan
Selesai
2. Mesin Sekrap
Mesin sekrap merupakan mesin yang bergerak maju mundur sedangkan
bidang kerja berada pada posisi diam atau tidak bergerak. [1]
Kelompok 12 45
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
3. Mesin Freis
Mesin freis merupakan mesin perkakas yang berguna untuk
mempertipis permukaan bidang kerja dan memotong bidang kerja
dengan mata pahat sejajar dengan permukaan bidang kerja. [1]
Kelompok 12 46
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
4. Mesin Gurdi
Mesin gurdi merupakan mesin perkakas yang berguna untuk melubangi
bidang kerja, meluaskan atau melebarkan diameter bidang lubang kerja
yang dilakukan mata bor.[1]
Kelompok 12 47
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2. Ragum
Ragum merupakan alat bantu yang berfungsi sebagai penjepit bidang
kerja agar bidang kerja tetap berada ditempat pemesinan.[1]
Kelompok 12 48
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
3. Kuas
Ada dua kuas yang digunakan untuk proses pemesinan yaitu kuas untuk
pembersih geram dan kuas untuk coolant.[1]
Kelompok 12 49
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
lt = 30 mm
2) Bubut Turning
Diameter awal = 30 mm
Diameter akhir = 20 mm
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
30+20 50
d = = =25 mm
2 2
n = 180 rpm
a =5
f = 0,4 m/put
lt = 35 mm
3) Bubut Threading
Diameter awal = 30
Diameter akhir = 16
30+16 46
d = 2
= 2
= 23 mm
n = 180 rpm
a =7
f = 0,4 m/put
lt = 20 mm
Kelompok 12 51
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Vc = 29,025 m/min
2. Kecepatan makan
Vf = f x np
Vf = 0,4 x 86
Vf = 34,4 mm/min
Kelompok 12 52
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
3. Waktu pemotongan
w
tc = Vf
15
tc = 34,4
tc = 0,436 menit
Kelompok 12 53
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
2) Freis Bawah
a = 0,5 mm
w = 30 mm
d = 20 mm
z = 4 gigi
n = 310 rpm
fz = 0,016 mm/gigi
lt = 40 mm
Kelompok 12 54
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Vf =0,016×310×4
Vf =19,8 m/min
3,14×202 19,8
Z= 8
× 1000
Z=3,1086 cm3/min
Vc = 21,352 ; m/ min
Kelompok 12 55
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Z = 18,1492
a) Facing Kanan
Kelompok 12 56
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
b) Facing Kiri
Kelompok 12 57
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
c) Roughing
Kelompok 12 58
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
d) Threading
Kelompok 12 59
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 60
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 61
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 62
Laporan Akhir Praktikum Proses Manufaktur
Kelompok 12 63
BAB V
PENUTUP
5.1 SARAN
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya, seperti :
1. Lebih memahami pemaparan materi sebelum melakukan praktikum.
2. Berhati-hati dalam menggunakan peralatan mesin dan memastikan
mesin tersebut layak untuk digunakan.
3. Berpakaian sopan dan rapi dengan menggunakan kemeja serta celana
panjang bagi laki-laki dan rok panjang bagi perempuan.
4. Tidak menunda jadwal praktikum dan tidak terlambat saat praktikum.
5. Lebih memperhatikan kerapian penampilan seperti berambut pendek
dan tidak berwarna.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Budiyanto, Eko dan Lukito Dwi Yuono. 2021. Proses Manufaktur. Lampung:
CV. LADUNY ALIFATAMA.
[4] Rochmadi dan Ajar Permono. 2018. Mengenal Polimer dan Polimerisasi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[7] Sulistyarini, Dwi Hadi, dkk. 2018. Pengantar Proses Manufaktur untuk Teknik
Industri. Malang: Universitas Brawijaya Press.