Tugas 5 Liamay New
Tugas 5 Liamay New
Tugas 5 Liamay New
OLEH :
DOKUMENTASI KEBIDANAN
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena atas kehendak-Nya penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar. Dengan ini penyusun bermaksud
memperluas pengetahuan mata kuliah Dokumentasi dengan makalah yang berjudul
“makalah Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik dan Sistem Dokumentasi
Pelayanan”. Dalam proses penyusunan materi ini, penyusun berupaya untuk
mengumpulkan bahan-bahan referensi dan diskusi ilmiah serta berbagai tulisan dari media
masa seperti internet.
Selesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu,penyusun
menyampaikan terima kasih kepada Allah Yang Maha Esa.
Berbagai pihak yang telah membantu Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penyusun
terima dengan baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
penulis
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR…........................................................................................1
DAFTAR ISI….......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1. Latar belakang….........................................................................................3
2. Rumusan masalah…....................................................................................3
3. Tujuan….....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
1. Topik 1.........................................................................................................4
Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik di Rumah Sakit
2. Topik 2.......................................................................................................11
Sistem Pengumpulan Data Rekam Medik di Puskesmas dan Praktik
Mandiri Bidan (PMB)
3. Topik 3.......................................................................................................20
Sistem Dokumentasi Pelayanan Rawat Jalan
4. Topik 4.......................................................................................................22
Sistem Dokumentasi Pelayanan Rawat Inap
1. Kesimpulan…...........................................................................................27
2. Saran…......................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
BAB I
3
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Salam hangat dan bahagia selalu, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
memberikan kekuatan, kemudahan dan kebarokahan dalam kehidupan kita,
Amiin.. Di makalah ini kita akan mempelajari tentang sistem pengumpulan data
rekam medik dan sistem dokumentasi pelayanan. Pada materi ini akan mencakup
pembahasan tentang sistem pengumpulan data rekam medik di rumah sakit,
Puskesmas, praktik mandiri bidan (PMB), baik rawat jalan maupun rawat inap
guna memberikan gambaran nyata tentang pendokumentasian di pelayanan.
Makalah ini terdiri dari 4 topik yaitu
2. Rumusan masalah
menjelaskan tentang:
3. Tujuan
Setelah mempelajari bab ini, Anda akan mampu menjelaskan tentang sistem
pengumpulan data rekam medik dan sistem dokumentasi pelayanan.
BAB II
4
PEMBAHASAN
Topik 1
A. REKAM MEDIK
1. Pengertian
Rekam medik disini diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun
terekam tentang identitas, anamese, penentuan fisik laboratorium, diagnose segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada klien, dan pengobatan baik
yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan layanan darurat.
Banyak yang mengartikan rekam medikhanya merupakan catatan dan dokumen
tentang keadaan klien, namun kalau dikaji lebih dalam, rekam medik tidak hanya
sebagai catatan biasa, akan tetapi sudah merupakan segala informasi yang
menyangkut seorang klien yang dapat dijadikan panduan dalam menentukan
tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan maupun tindakan medik lainnya
yang diberikan kepada seorang klien yang datang ke rumah sakit.Rekam medik
mempunyai 2 bagian yang perlu diperhatikan yaitu bagian pertamaadalah tentang
INDIVIDU dan bagian kedua tentang MANAJEMEN. Yang dimaksud dengan
INDIVIDU adalah suatu informasi tentang kondisi kesehatan dan penyakit
klienyang bersangkutan dan sering disebut PATIENT RECORD. Sedangkan
MANAJEMEN adalah suatu informasi tentang pertanggungjawaban apakah dari
segi manajemenmaupun keuangan dari kondisi kesehatan dan penyakit klien yang
bersangkutan. Rekam medik juga merupakan kompilasi fakta tentang kondisi
kesehatan dan penyakit seorang klien yang meliputi dua hal berikut.
b. Pengobatan yang telah dan akan dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional
secaraSecara umum, informasi yang tercantum dalam rekam medik seorang klien
harus meliputi tiga hal berikut ini (Gondodiputro, 2007; Muslihatun, Mufdilah, &
Setiyawati, 2009; Wildan & Hidayat, 2009).
5
a. Siapa (Who) klien tersebut dan Siapa (Who) yang memberikan pelayanan
kesehatan/medis.
c. Hasil akhir atau dampak (outcome) dari pelayanan kesehatan dan pengobatan
2. Tujuan
Seperti yang saudara ketahui, bahwa tujuan Rekam Medik adalah untuk
menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan
pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medik
yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil. Kegunaan
rekam medik antara lain meliputi beberapa aspek berikut ini.
a. Aspek Administrasi
b. Aspek Medis
Contoh: Identitas klien :nama, umur, jenis kelamin, alamat, status pernikahan,
dsb.Anamnesis : keluhan, riwayat penyakit, riwayat obstetric, dsb.Pemeriksaan
fisik : kepala, leher, perut dsb.Hasil pemeriksaan laboratorium: seperti
haemoglobin, LED ( Laju Endap Darah).
c. Aspek Hukum
d. Aspek Keuangan
6
Isi rekam medik dapat dijadikan sebagai bahan untuk menetapkan biaya
pembayaranpelayanan. Tanpa adanya bukti catatan tindakan /pelayanan, maka
pembayaran tidakdapat dipertanggungjawabkan.
e. Aspek Penelitian
f. Aspek Pendidikan
g. Aspek Dokumentasi
Isi rekam medik menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan
dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan sarana
kesehatan.Berdasarkan aspek-aspek tersebut, maka rekam medik mempunyai
kegunaan yang sangat luas meliputi beberapa hal berikut ini (Samil, 2001;
Gondodiputro, 2007; Muslihatun dkk., 2009; Wildan & Hidayat, 2009).
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga kesehatan lainnya yang
ikutambil bagian dalam memberikan pelayanan kesehatan.
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap
program pelayanan serta kualitas pelayanan. Contoh kegunaan bagi seorang
manajer yaitu:
1) Berapa banyak klien baru dan lama yang datang ke sarana kesehatan kita.
7
3) Cakupan program yang nantinya di bandingkan dengan target program
Rekam medik berisi beberapa informasi yang mengandung nilai kerahasiaan dan
informasi yang mengandung nilai kerahasiaan dan informasi yang tidak
mengandung nilai kerahasiaan. Beberapa informasi dalam rekam medik yang
mengandung nilai kerahasiaan, antara lain berupa hasil wawancara, pemeriksaan,
diagnosis, pengobatan, tindakan medik, dan catatan perkembangan. Identitas
merupakan informasi dalam rekam medik yang tidak mengandung nilai
kerahasiaan, tetapi harus tetap waspada.
Ada beberapa jenis pencatatan klien yang dirawat di rumah sakit, yaitu catatan
medis umum, formulir rujukan, ringkasan klien pulang, dan surat kematian. Data
yang disimpan tidak perlu banyak, tetapi mencukupi kebutuhan, misalnya catatan
keadaan klinik klien yang harus diarsipkan menurur kebijaksanaan tempat
pelayanan. Catatan asuhan pada klien harus disesuaikan dengan laporan
kewaspadaan penyakit, misalnya kejadian AIDS.Saudara-saudara, catatan asuhan
pada klien dianalisis setiap 6-12 bulan yang meliputi jumlah klien yang dirawat,
jumlah klien yang pulang, jumlah klien yang meninggal, kondisi.utama klien
menurut umur dan jenis kelamin, serta catatan tentang kekurangan obat, alat, dan
petugas. Apabila catatan asuhan pada klien ini dibutuhkan untuk kepentingan
adminstrasi lain, pastikan bahwa nama dan nomor identifikasi dapat dihubungkan
8
dengan catatan lainnya. Catatan tentang asuhan pada klien ini disimpan minimal
untuk satu tahun.
Catatan medis tentang klien terbagi menjadi dua bagian yaitu catatan klien dirawat
dan pengamatan lanjutan selama dirawat. Pada catatan klien dirawat berisi:
1. Alasan dirawat.
2. Riwayat penyakit.
4. Catatan lain seperti keadaan ibu dan keluarga. Catatan pada bagian ini disusun
dalam bentuk pernyataan singkat (checklist).
Bagian kedua dari catatan medis tentang klien adalah pengamatan lanjutan selama
1. Catatan harian klien yang dibuat oleh dokter dan catatan harian klien yang
dibuat bidan.
2. Catatan dokter meliputi instruksi terapi, nutrisi dan hasil pengamatan serta
keadaan klinis yang ditemukan.
3. Catatan disusun dalam bentuk kolom selama klien dalam masa perawatan dan
pengobatan. Catatan ini merupakan catatan rahasia, terbatas hanya untuk
kepentingan medis bagi klien dan orang tuanya yang tersimpan di dekat klien.
2. Lama dirawat.
3. Indikasi dirawat.
4. Perjalanan penyakit.
9
6. Diagnosis akhir dan instruksi selama di rumah, mencakup terapi yang harus
diberikan, lamanya serta catatan lanjutan selama kunjungan (mengapa, kapan,
dan dimana).Ruang lingkup kegiatan pelayanan rekam medik di institusi
pelayanan kesehatan pada umumnya sama. Kegiatan pelayanan rekam medik
baik di rumah sakit, Puskesmas, maupun
1. Penerimaan klien.
Kegiatan pelayanan rekam medis di rumah sakit yang pertama adalah penerimaan
klien. Penerimaan klien di rumah sakit ada dia cara yaitu klien rawat jalan dan
rawat inap ( ranap). Klien rawat jalan bisa diterima melalui poliklinik maupun
unit gawat darurat. Klien yang datang melalui poliklinik, bisa datang langsung
maupun datang dengan perjanjian.Menurut kedatangannya, klien rawat jalan
dibedakan menjadi dua, yaitu klien baru dan klien lama. Klien rawat jalan yang
datang ke rumah sakit setelah mendapatkan pelayanan di poliklinik bisa langsung
pulang, dirujuk ke rumah sakit lain atau menjalani rawat inap (ranap).
2. Pencatatan (recording).
Kegiatan pelayanan rekam medik di rumah sakit yang kedua adalah pencatatan
( recording). Untuk memudahkan pencatatan, digunakan sistem penomoran,
sistem penomoran ini meliputi: nomor seriklien, unit kunjungan pertama klien dan
seri unit kunjungan.
Langkah kegiatan rekam medik di rumah sakit yang ketiga adalah pengolahan
data. Setelah data dikumpulkan, dilakukan pengolahan data, kemudian dianalisis
dan disajikan dalam bentuk informasi.
Kegiatan pelayanan kegiatan rekam medik di rumah sakit yang ke empat adalah
penyimpanan (filling). Ada dua cara penyimpanan data rekam medik, yaitu secara
sentralisasi dan desentralisasi. Pada penyimpanan terpusat (sentralisasi), berkas
rekam medis rawat jalan, rawat inap (ranap) dan gawat darurat disimpan dalam
10
arsip tunggal dan satu lokasi (sentral). Pada penyimpanan tidak terpusat
(desentralisasi), berkam rekam medik masing-masing unit (rawat jalan, rawat inap
dan gawat darurat), disimpan di unit masingmasing. Penyimpanan sentralisasi
mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : mencegah duplikasi data, efisiensi
penggunaan ruang dan peralatan, prosedur dan kebijakan kegiatan terstandarisasi,
memudahkan kontrol dan keamanan berkas serta supervisi petugas penyimpanan
lebih konsisten.
Aturan dan prosedur umum dalam pengarsipan rekam medik klien di rumah sakit,
antara lain: ketika berkas dikembalikan, sebelum disimpan harus diperiksa dan
diurutkan dahulu untuk memudahkan penyimpanan kembali. Penyimpanan hanya
dilakukan oleh petugas penyimpanan berkas. Berkas dengan folder yang sobek
harus segera diperbaiki dan lembaran yang lepas harus segera disatukan dengan
file induk (Muslihatun dkk., 2009).
11
tersendiri dilokasi penyimpanan diletakkan outguide. Petugas file bertanggung
jawab terhadap kerapian dan keteraturan rak file. Berkas yang sedang dalam
proses atau digunakan untuk keperluan lain, harus berada dilokasi yang jelas.
Harus tersedia prosedur tertulis tentang penyimpanan berkas. Berkas rekam medik
yang tebal dapat dibagi atas beberapa volume, tetapi diarsipkan bersama pada satu
lokasi.
Topik 2
Rekam medik di Puskesmas dan PMB merupakan salah satu sumber data penting
yang nantinya akan diolah menjadi informasi.
Jenis-jenis kartu atau status rekam medik yang ada di Puskesmas sangat
bervariasi,tergantung sasarannya. Berikut beberapa contoh status rekam medik di
Puskesmas.
a. Family Folder.
e. Kartu Ibu.
f. Kartu Anak.
12
Sebagai gambaran, alur klien atau rekam medik yang terjadi di Puskesmas terlihat
pada
Setiap tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan dan atau tindakan
medis harus menuliskan nama dan membubuhi tandatangannya kartu atau status
rekam medik tersebut. Semua kegiatan ini merupakan kegiatan bagian pertama
rekam medik (PATIENT RECORD). Setelah melalui ini semua, klien dapat
pulang atau dirujuk. Namun demikian kegiatan pengelolaan rekam medik tidak
13
berhenti. Kartu atau status rekam medik dikumpulkan, biasanya kembali ke ruang
pendaftaran untuk dilakukan koseling penyakit dan juga pendataan di buku-buku
register harian yang telah disediakan. Setelah diolah, kartu atau status rekam
medik dikembalikan ke tempatnya di Ruang Pendaftaran agar lain kali klien yang
sama datang, maka kartu atau status rekam mediknya dapat dipergunakan
kembali. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan bagian kedua rekam medik yaitu
MANAJEMEN berupa rekapitulasi harian, bulanan, triwulanan, semester dan
tahunan dari informasi yang ada di kartu atau status rekam medik klien.Kegiatan
selanjutnya adalah berkaitan dengan pengolahan data. Adapun ruang lingkup
kegiatan pengolahan dan analisa pada tingkat Puskesmas adalah:
a. Rawat jalan.
d. Kohort ibu.
e. Kohort balita.
f. Gizi.
14
g. Penyakit menular.
h. Kusta.
l. Tetanus neonatorum.
n. Obat.
o. Laboratorium.
r. Keseharan lingkungan.
a. Laporan Bulanan
1) LB1 data kesakitan, berasal dari kartu atau status rekam medik klien.
15
1) LB1S data penyakit dapat dicegah dengan immunisasi (PD3I), ISPA, dan
diare. Khusus untuk Puskesmas sentinel (ditunjuk).
2) LB2S data KIA, Gizi, tetanus neonatorum, dan PAK. Khusus untuk
Puskesmas dengan TT.
c. Laporan Tahunan
16
a. Mencakup seluruh data yang terkait dengan kesehatan, baik yang
berasal dari sektor kesehatan ataupun dari berbagai sektor pembangunan
lain.
d. Disediakan harus akurat dan disajikan secara cepat dan tepat waktu
dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi.
17
Gambar 2. Sumber informasi kesehatan
a. Cakupan program misalnya cakupan KIA, gizi, cakupan imunisasi, dan lain-
lain.
g. Gambaran hubungan antara pola penyakit dan pola penggunaan obat, dan
lain-lain.
b. Suatu ukuran tidak langsung dari suatu kejadian atau kondisi. Misalnya
berat badan bayi berdasarkan umur adalah indikator bagi status gizi bayi
tersebut (Wilson & Sapanuchart, 1993).
c. Statistik dari hal normatif yang menjadi perhatian kita yang dapat
membantu kita dalam membuat penilaian ringkas, komprehensif dan
berimbang terhadap kondisikondisi atau aspek-aspek penting dari suatu
masyarakat (Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan
Amerika Serikat, 1969).
Berdasarkan definisi di atas jelas bahwa indikator adalah variabel yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan
19
dilakukannya pengukuran terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu
ke waktu. Suatu indikator tidak selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan,
tetapi kerapkali hanya memberi petunjuk (indikasi) tentang keadaan keseluruhan
tersebut sebagai suatu pendugaan (proxy). Misalnya insidens diare yang didapat
dari mengolah data kunjungan klien Puskesmas hanya menunjukkan sebagian saja
dari kejadian diare yang melanda masyarakat. Indikator adalah ukuran yang
bersifat kuantitatif dan umunya terdiri atas pembilang (numerator) dan penyebut
(denominator).
20
yang harus disiapkan di sebuah PMB. Blangkoblangko tersebut antara lain surat
keterangan cuti bersalin/sakit, surat kelahiran, surat kematian, dan surat rujukan.
PMB juga harus memiliki beberapa buku-buku untuk keperluan pencatatan dan
pelaporan. Buku-buku tersebut antara lain: buku inventaris, buku rujukan, buku
kas bulanan, buku stok obat, buku pelayanan KB, buku catatan kelahiran, buku
catatan kematian, dan buku rencana kerja bulanan dan tahunan.
Topik 3
Ketika klien di rumah sakit, mereka bisa berstatus sebagai klien rawat jalan
ataupun rawat inap. Berdasarkan segi pelayanan, data klien rawat jalan dibedakan
menjadi dua yaitu klien yang dapat menunggu dan klien yang harus segera
ditolong. Yang dimaksud dengan klien yang dapat menunggu mendapatkan
pelayanan adalah klien berobat jalan yang datang dengan perjanjian dan klien
yang datang dengan tidak dalam keadaan gawat.Di atas kita sudah membahas
tentang status klien, sekarang kita akan membahas tentang jenis kedatangan klien.
Jenis kedatangn klien dapat dibedakan menjadi dua yaitu klien baru dan klien
lama. Yang dimaksud klien baru adalah klien yang baru pertama kali datang ke
rumah sakit untuk berobat. Sedangkan klien lama adalah klien yang pernah datang
sebelumnya ke rumah sakit untuk berobat. Berdasarkan kedatangannya, klien
datang ke rumah sakit bisa karena kiriman (rujukan) dari dokter praktik mandiri,
dikirim oleh rumah sakit lain, Puskesmas, Praktik Mandiri Bidan
atau jenis pelayanan kesehatan lainnya, atau klien datang atas kemauan sendiri.
1. Klien baru
Kita ketahui bersama bahwa setiap klien baru diterima di tempat penerimaan klien
(TPP) dan akan memperoleh nomor klien yang akan digunakan sebagai kartu
pengenal. Kartu pengenal harus dibawa pada saat kunjungan berikutnya di rumah
21
sakit yang sama, baik sebagai klien rawat jalan ataupun klien rawat inap. Petugas
rumah sakit akan mewawancarai setiap klien baru yang datang untuk
mendapatkan data identitas dan akan diisikan pada formulir ringkasan riwayat
klinik. Data pada ringkasan riwayat klinik diantaranya berisi dokter penanggung
jawab klinik, nomor klien (nomor rekam medik), nama klien, tempat dan tanggal
lahir, jenis kelamin, status keluarga, agama dan pekerjaan. Setelah data terkumpul
( riwayat klinik), akan digunakan sebagai dasar pembuatan kartu indeks utama
klien ( KIUP) Sangat menarik bukan rangkaian langkah dalam penerimaan klien
baru rawat jalan. Setelah mendapatkan pelayanan yang cukup dari poliklinik,
klien akan menerima beberapa kemungkinan kelanjutan layanan, antara lain:
b. Klien diminta datang kembali. Klien diberi slip pernjanjian oleh petugas
poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan.
c. Klien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit lain yang lebih tinggi.
2. Klien lama
Saudara-saudara, kita tadi sudah berbicara tentang klien baru, sekarang kita akan
membahas tentang klien lama. Klien lama adalah klien yang datang ke tempat
layanan kesehatan dimana dia sudah tercatat sebagai klien ditempat layanan
tersebut baik datang dengan dengan masalah kesehatan yang sama ataupun
berbeda. Klien lama, langsung mendaftar ke tempat penerimaan klien yang telah
ditentukan. Kedatangan klien lama ini dapat dibedakan:
Kita sudah mengenal klien baru dan klien lama. Mari kita sekarang membahas
tentang klien gawat darurat. Pasien gawat darurat adalah klien yang membutuhkan
pelayanan segera untuk menyelamatkan nyawa klien. Klien gawat darurat akan
22
didahulukan dalam mendapatkan pelayanan dibandingkan dengan klien baru
maupun klien lama. Prosedur
penerimaannyapun berbeda dengan klien baru dan klien lama. Layanan klien
gawat darurat dibuka selama 24 jam. Untuk penyelesaian administrasi dilakukan
setelah klien mendapatkan pelayanan yang diperlukan. Seperti kita ketahui, bahwa
klien gawat darurat akan mengalamai beberapa kemungkinan layanan lanjutan,
seperti:
Topik 4
24
umum penerimaan klien rawat inap, sekarang kita akan membahas prosedur
penerimaan klien rawat inap (ranap).
1. Klien tidak mendesak. Penundaan layanan pada klien ini tidak akan menambah
gawat penyakitnya.
2. Klien mendesak (urgent) tetapi tidak darurat. Layanan pada klien ini bisa
dimasukkan dalam daftar tunggu.
1. Klien tidak mendesak atau klien urgent tapi tidak darurat.Posedur penerimaan
untuk klien yang tidak mendesak adalah sebagai berikut.
b. Setiap saat klien atau keluarganya dapat menanyakan pada sentral opname
apakah ruangan yang diperluan sudah tersedia.
Ketika seorang klien dalam kondisi gawat darurat, akan dilakukan penanganan
awal yang memenuhi kebutuhan klien sehingga klien diharapkan akan tertolong.
Klien gawat darurat akan mengalami prosedur penerimaan klien rawat inap
sebagai berikut.
b. Jika pasien sudah sadar dan dapat diwawancarai, petugas sentral opname
mendatangi klien/keluarganya untuk mendapatkan identitas selengkapnya.
d. Bagi klien yang pernah berobat atau dirawat maka rekam mediknya segera
dikirim keruang perawatan yang bersangkutan dan tetap mamakai nomor
yang telah dimilikinya.
e. Bagi klien yang belum pernah dirawat atau berobat ke rumah sakit maka
diberikan nomor rekam medik.
26
diberikan tanda pengenal. Petugas segera menambah formulir-formulir yang
diperlukan untuk keperluan pencatatan.
Selama perawatan petugas mencatat semua data perawatan yang diberikan dari
mulai klien tiba diruang sampai klien tersebut pulang, dipindahkan atau
meninggal.Saudara-saudara, beberapa hal yang harus diperhatikan demi
kelancaran penerimaan klien rawat inap (ranap) adalah sebagai berikut.
a. Petugas yang kompeten. Ini syarat mutlak dari layanan yang paripurna
adalah petugas yang kompeten yang bisa bekerja sesuai kewenangannya.
b. Cara penerimaan klien yang tegas dan jelas (clear cut), sehingga tidak
terjadi keraguan dalam memberikan layanan berikutnya
Dibawah ini kita akan membahas beberapa aturan penerimaan klien rawat inap
(ranap) antara lain:
3. Semua bagian harus memberi tahukan bagian penerimaan klien, apabila klien
diijinkan meninggalkan rumah sakit.
27
4. Membuat catatan yang lengkap tentang jumlah tempat tidur yang terpakai
dan yang tersedia di seluruh rumah sakit.
5. Rekam medik yang lengkap, terbaca dan seragam harus disimpan oleh setiap
bagian selama pasien dirawat.
6. Instruksi yang jelas harus diketahui oleh setiap petugas yang bekerja dalam
proses penerimaan dan pemulangan pasien.
Telah kita pahami bersama aturan dalam penerimaan klien rawat inap (ranap),
sekarang kita membahas indikator pelayanan rawat inap (ranap) di sebuah rumah
sakit. Dibawah ini adalah indikator pelayanannya :
TOI : turn over interval yaitu selisih antar tanggal dengan tanggal
berikutnya.
BTO : bed turn over yaitu tempat tidur dalam setahun mengalami berapa
kali ganti klien.
NDR : nett death rate yaitu kematian yang ada dalam 48 jam atau lebih.
28
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Rekam medic adalah berkas yang berisi catatan dan dokumentasi mengenai
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan tindakan dan pelayananlainyang
diberikan kepada pasien. Tujuan penyelenggaraan rekam medic adalah menunjang
tercapainya tertib administrasi dalam rangka peningkatan upaya pelayanan
kesehatan di instusi pelayanan kesehatan. Beberapa aspek dalam rekam medic
yaitu, aspek administrasi, aspek legal, aspek finansial, aspek riset, aspek edukasi
dan aspek dokumentasi.
2. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah, Afroh, & Sudarti (2010). Buku ajar dokumentasi kebidanan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Samil, R.S. (2001). Etika kedokteran Indonesia. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sweet, B & Tiran, D. (1997). Maye’s midwifery: a textbook for midwive. London:
Baillire Tindal.
Varney (1997). Varney’s midwifery, 3rd Edition. Sudbury England: Jones and Barlet
Publishers.
Widan & Hidayat (2011). Dokumentasi kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
30
RINGKASAN MASUK DAN KELUAR
PORP :………………….
MR1 :………………….
31
Nama pasien : No. Dok. Medik :……………………..
Alamat :……………………………..
1. Dokter
6 Datang Sendiri
Tahun :……………………..
Jam :……………………..
Tanggal Keluar :
Bulan :……………………..
Jam :……………………..
32
Diagnosa Masuk : ……………………………. Lama Dirawat : Hari
…………………………………………. ………………………………………….
3. Polio
3. Polio
33
POPRSO :
MR.2
ANAMNESE
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
b. Kepala - Leher
c. Thorax
d. Abdomen
e. Extremitas
f. Status Neorologis
DIAGNOSA KERJA
34
CATATAN: Nama : ………………... Umur :
35
HASIL PEMERIKSAAN Nama :………………. Umur :……………..
Alamat :……………….
Tanggal
36
GRAFIK Nama : ………………….
Tanggal
Hari Ke
Nadi Suh 0 1 1 2 0 1 1 2 0 1 1 2 0 1 1 2 0 1 1 2
Su u 6 2 8 4 6 2 8 4 6 2 8 4 6 2 8 4 6 2 8 4
hu
180 42
140 40
120 39
100 38
80 37
60 36
37
Pernapasan
Tekanan Darah
BB/TB
Parenteral
Kemih
Muntah
Defikasi
Berkemih
Catatan
38
POPRSO :
MR.5
39
RINGKASAN MASUK DAN KELUAR
PORP :………………….
MR1 :………………….
Alamat : jl. Pala no. 51-15 kauman bawah, metro pusat, kota metro- lampung
1. Dokter
6 Datang Sendiri
Pembayaran Tanggal : 21
Tahun :2022
Jam : 09:00
Nama Alamat : jl. Pala no. 51-15 kauman bawah, metro pusat, kota metro- lampung
Tanggal Keluar :
Bulan : januari
40
Diagnosa Masuk : SAKIT PERUT Lama Dirawat : 7 Hari
3. Polio
3. Polio
Tanda Tangan
41
POPRSO :
MR.2
ANAMNESE
PEMERIKSAAN FISIK
c. Thorax =sesak
e. Extremitas =normal
f. Status Neorologis
DIAGNOSA KERJA
42
CATATAN: Nama : ………………... Umur :
43
HASIL PEMERIKSAAN Nama :………………. Umur :……………..
Alamat :……………….
Tanggal
44
GRAFIK Nama : ………………….
Tanggal
Hari Ke
Nadi Suh 0 1 1 2 0 1 1 2 0 1 1 2 0 1 1 2 0 1 1 2
Su u 6 2 8 4 6 2 8 4 6 2 8 4 6 2 8 4 6 2 8 4
hu
180 42
140 40
120 39
100 38
80 37
60 36
45
Pernapasan
Tekanan Darah
BB/TB
Parenteral
Kemih
Muntah
Defikasi
Berkemih
Catatan
46
POPRSO :
MR.5
47
48