Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan inovasi enterpreneur bidan dalam pelayanan praktik mandiri di Kota Bengkulu. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, motivasi, pelatihan, passion, dan masa kerja berhubungan signifikan dengan inovasi, sedangkan usia dan pendidikan tidak berhubungan.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
213 tayangan5 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan inovasi enterpreneur bidan dalam pelayanan praktik mandiri di Kota Bengkulu. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, motivasi, pelatihan, passion, dan masa kerja berhubungan signifikan dengan inovasi, sedangkan usia dan pendidikan tidak berhubungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan inovasi enterpreneur bidan dalam pelayanan praktik mandiri di Kota Bengkulu. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, motivasi, pelatihan, passion, dan masa kerja berhubungan signifikan dengan inovasi, sedangkan usia dan pendidikan tidak berhubungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan inovasi enterpreneur bidan dalam pelayanan praktik mandiri di Kota Bengkulu. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, motivasi, pelatihan, passion, dan masa kerja berhubungan signifikan dengan inovasi, sedangkan usia dan pendidikan tidak berhubungan.
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5
CRITICAL APPRAISAL WORKSHEET
READING JURNAL
1. Judul Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Inovasi
Enterpreneur Dalam Pelayanan Praktik Mandiri Bidan Di Kota Bengkulu 2. Penulis Tria Nopi Herdiani, Waytherlis Apriani 3. Nama Jurnal Journal for Quality in Women's Health Vol. 3 No. 2 September 2020 | pp. 233-246 p-ISSN: 2615-6660 | e- ISSN: 2615-6644 DOI: 10.30994/jqwh.v3i2.80 4. Screening Populasi: 152 orang Apa pertanyaan penelitian ini? Intervensi : - (PICO) Control: - Outcome Hasil penelitian didapatkan uji Pearson Chi-Square diperoleh nilai χ2 = 12.382 dengan ρ value = 0,002 < α (0,05) pada variabel pengetahuan, uji Pearson Chi- Square diperoleh nilai χ2 = 9.220 dengan ρ value = 0,002 < α (0,05) pada variabel sikap, uji Pearson Chi- Square diperoleh nilai χ2 = 4.493 dengan ρ value = 0,034 < α (0,05) pada variabel motivasi, uji Pearson Chi-Square diperoleh nilai χ2 = 11.558 dengan ρ value = 0,001 < α (0,05) pada variabel pelatihan, uji Pearson Chi-Square diperoleh nilai χ2 = 34.138 dengan ρ value = 0,000 < α (0,05) pada variabel passion, uji Pearson Chi-Square diperoleh nilai χ2 = 4.413 dengan ρ value = 0,036 < α (0,05) pada variabel masa kerja, uji Pearson Chi-Square diperoleh nilai χ2 = 1.195 dengan ρ value = 0,754 > α (0,05) pada variabel kebijakan umur, uji Pearson Chi-Square diperoleh nilai χ2 = 4.050 dengan ρ value = 0,132 > α (0,05) pada variabel pendidikan. 5. Validity (Keabsahan) Kemajuan teknologi menyebabkan perubahan di semua Apakah ada pertanyaan sektor termasuk dalam pelayanan kebidanan. Bidan penelitian yang jelas? Jelaskan! sebagai ujung tombak dalam pemberian pelayanan pada perempuan, bayi, balita dan orang tua serta perannya dalam pemberdayaan masyarakat harus memiliki inovasi layanan baru pada praktik mandiri yang diselenggarakannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima, sehingga perlu meningkatkan kemampuan berwirausaha atau enterpreneur. Apa Tujuan Penelitian ini? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan inovasi enterpreneur dalam pelayanan praktik mandiri bidan dan mengetahui faktor dominan. Jelaskan tinjauan pustaka yang Meningkatnya pengetahuan mengenai mendasari content/ isi dari pengembangan praktik yang tidak hanya sekedar penelitian tersebut! menyangkut pemberian asuhan kebidanan saja sangat penting dimiliki oleh bidan, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan yang baik dan bervariasi dalam pelayanan kepada pasien sehingga akan meningkatkan kepuasan pelayanan, dengan demikian pasien akan kembali melakukan kunjungan. Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting bagi terbentuknya suatu tindakan terhadap perilaku yang baik yang menguntungkan bagi suatu kegiatan (Notoatmodjo, 2003). sikap yang positif mengenai pengembangan layanan praktik mandiri bidan akan menjadikan bidan inovatif dalam asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien mulai dari masa konsepsi sampai lansia. Dimana pelayanannya meliputi inovasi komplementer yang menambah nilai dari asuhan kebidanan yang diberikan. Sikap positif juga ditampakkan sebagian besar bidan dalam menjawab kuesioner yaitu apabila melakukan inovasi dalam pelayanan kebidanan, jumlah kunjungan pasien akan meningkat karena akan merasa puas dengan pelayanan prima dengan berbagai jenis layanan tambahan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh (Azwar, 2013) dimana sikap sudah lama menjadi salah satu konsep yang dianggap paling penting dalam interaksi sosial. Perubahan sikap sangat dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan karena sebagai manusia kadang-kadang kita berperan sebagai agen perubahan dan kadang-kadang sebagai subjek perubahan. Keikutsertaan dalam seminar/pelatihan dapat melatarbelakangi tingkat pengetahuan seseorang. Dengan mengikuti seminar/pelatihan, bidan mendapatkan informasi dan pengalaman baru. Informasi mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu. Pengalaman belajar dan informasi baru dalam bekerja yang dikembangkan akan memberikan pengetahuan dan keterampilan profesional, serta dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya (Budiman, 2013). motivasi bidan dalam berwirausaha dapat meningkatkan inovasi terhadap layanan asuhan kebidanan seperti yang dijawab pada kuesioner yaitu pelayanan baby spa, hypnobirthing, pijat/massase, Post Natal Treatment, dan inovasi lainnya. Menurut (Notoatmodjo S. , 2007) Motivasi mempunyai arti mendasar sebagai inisiatif penggerak perilaku seseorang secara optimal, hal ini disebabkan karena motivasi merupakan kondisi internal, kejiwaan dan mental manusia seperti aneka keinginan, harapan, kebutuhan, dorongan dan kesukaan yang mendorong individu untuk berperilaku kerja untuk mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan atas perbuatannya. Passion secara umum merupakan gairah/semangat dalam menjalankan suatu aktifitas yang senada dengan keinginan dan harapan, dalam hal penelitian ini passion artinya adalah bidan dalam menjalankan entrepreneur sebagai bidan yang membuka praktik mandiri bidan sesuai dengan keinginan, gairah, semangat, dan cita-cita yang diharapkannya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa menjadi entrepreneur dengan membuka praktik mandiri bidan adalah passion sehingga hasilnya rata-rata mampu dan melaksanakan inovasi pelayanan kebidanan. Tasnim, Yahya & Zainuddin, 2014 dalam (Marieski & Meiyanto, 2017) mengemukakan Passion membentuk keinginan untuk bertindak dan berperilaku secara kewirausahaan, dan mengikat pengusaha untuk mencapai tujuan kewirausahaan. Maksud dari masa kerja yaitu lamanya seorang bekerja dalam ruang lingkup pekerjaan yang dapat dihitung dengan satuan bulan atau tahun. Semakin lama masa kerja maka diharapkan dapat menghasilkan produktivitas yang baik dengan cara menguasai dan berkembangnya suatu pemikiran dalam melakukan pekerjaan (Fitriantoro, 2009). Berdasarkan hasil penelitian bahwa bidan dengan masa kerja lebih dari satu tahun mempunyai inovasi enterpreneur dalam pelayanan praktik mandiri bidan. Idealnya tingkat pendidikan akan menjadikan tingkat pengetahuan, sikap, keinginan berinovasi lebih baik. Namun dengan kondisi tersebut bahwa tingkat pendidikan tidak menjamin seorang bidan mampu melakukan karya inovasi pelayanan kebidanan di tempat praktiknya karena masih banyak faktor lain yang mendukung misalnya dukungan keluarga, sumber daya yang dimiliki, akses lokasi, informasi yang didapatkan dan faktor lainnya. Hal ini sejalan dengan penelitian Lukman (2006) dalam (Sari, 2010) terdapat banyak faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan diantaranya pekerjaan dan media informasi bukan hanya tingkat pendidikan saja. Seseorang yang bekerja dengan profesi tertentu akan tinggi tingkat pengetahuannya tentang segala hal yang berkaitan dengan profesinya, dan tidak menjamin seseorang tersebut akan mengetahui banyak hal di luar profesinya. Kesimpulannya bahwa tingkat pendidikan tidak menjamin bidan mampu melakukan inovasi enterpreneur dalam pelayanan praktik mandiri bidan. Usia mencerminkan kematangan dalam berfikir, pengalaman yang menjadi dasar dalam bekerja serta menggambarkan kompetensi atau kemampuan seseorang. Umur dari seorang individu sangat menentukan kemampuan dalam bekerja atau kinerjanya. Umur juga berhubungan dengan pengetahuannya dalam merespon atau melaksanakan suatu kegiatan dalam meningkatkan kinerjanya. (Septiani & Lestari, 2019). Namun hasil analisis menunjukan tidak ada hubungan antara umur dengan inovasi enterpreneur dalam pelayanan praktik mandiri bidan dan ini bertolak belakang dengan penelitian Gita (2017) Jenis penelitian apa yang penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan digunakan dalam penelitian ini? desain cross sectional 6. Clinical Importance Penelitian ini penting karena dapat menambah referensi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan inovasi Enterpreneur Dalam Pelayanan Praktik Mandiri Bidan Di Kota Bengkulu Menurut anda, apa manfaat hasil Penelitian ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan untuk penelitian tersebut? menambah referensi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan inovasi Enterpreneur Dalam Pelayanan Praktik Mandiri Bidan Di Kota Bengkulu Apa kesimpulan anda terhadap Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada penelitian ini? hubungan antara pengetahuan, sikap, pelatihan, dan motivasi dengan inovasi enterpreneur dalam pelayanan praktik mandiri bidan dimana nilai ρ value < nilai α yaitu 0,05 . Tidak ada hubungan antara pendidikan dan umur dengan inovasi enterpreneur dalam pelayanan praktik mandiri bidan dimana nilai ρ value > nilai α yaitu 0,05. variabel yang memiliki hubungan paling besar dengan inovasi enterpreneur dalam pelayanan praktik mandiri bidan yaitu passion, karena memiliki nilai koefisien regresi (β) yang paling besar yaitu 26.156. Diharapkan bagi tenaga kesehatan bidan yang membuka praktik mandiri agar melakukan inovasi dalam pelayanan kebidanan dalam rangka meningkatkan kualitas jasa pelayanan dan kepuasan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan.